Dokumen tersebut membahas tentang sistem respirasi pada manusia dan hewan. Menguraikan organ-organ utama sistem respirasi manusia seperti hidung, tenggorokan, trachea, paru-paru, dan alveolus. Juga membahas tentang adaptasi sistem respirasi pada ikan, katak, reptil, dan unggas."
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
1. SISTEM RESPIRASI
Prof. Rudy Agung Nugroho, M.Si., Ph.D
@2023
Jurusan Biologi
Program Studi S1 Biologi
Fakultas MIPA
Universitas Mulawarman
10
2. MAP
1. Fungsi
2. Organ-organ respirasi 1. Hidung
2. Pharynx
3. Larynx
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
3. Sistem respirasi pada ikan
4. Sistem respirasi pada katak
5. Sistem respirasi pada reptil
6. Sistem respirasi pada aves
3. Mengapa diperlukan ?
Manusia/hewan memanfaatkan oksigen sebagai bahan baku dalam
pembentukan energi (respirasi sel)
FUNGSI SISTEM RESPIRASI
Fungsi dari Sistem Respirasi antara lain :
Memasukkan oksigen dan memindahkan karbondioksida
Untuk efisiensi fungsi : Struktur organ respirasi umumnya
Lembap
Tipis
Banyak pembuluh darah disekitarnya
Area permukaan luas
4. • Adaptasi morfologis organ utama sistem
pernafasan vertebrata, berupa:
1. Insang luar (external branchia)
2. Insang dalam (internal branchia)
3. Bucco – pharyngeal mucosa
4. Gelembung udara (saccus pneumaticus)
5. Paru / pulmo
6. Kulit / cutis
5. 1. Rongga hidung
2. Pharynx
3. Larynx
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
Paru-paru
ORGAN SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA
1. Nares Anteriores
2. Cavum nasi /fosa nasalis
1. Nasopharynx
2. Oropharynx
3. Laringopharynx
6. Udara mengalami perlakuan sbb :
Penyaringan penghangatan
Rongga Hidung
Ømerupakan tempat masuknya udara pernapasan
(pertama kali)
ØTerdapat rambut-rambut hidung (Cillia) dan mukus
7. 1. Nares anteriores
- Lubang hidung luar – yang berlanjut dengan vestibulum
nasalis (rongga hidung luar)
- Terdapat : rambut – rambut, kel. keringat, kel. minyak,
epithel mukosa
2. Cavum nasi /fosa nasalis (rongga hidung dalam)
- Ada 2 rongga, dipisahkan oleh septum nasalis
Tiap rongga tdd : 3 conchae ( superior, medial & inferior)
- Terdapat berkas neuron (nervus olfactorius)
- Flexus venosus → menghangatkan udara & kelembaban
8. Ø Indera pembau (Olfactory) yang merupakan
fungsi saraf olfaktorius sangat erat hubungannya
dengan indera pengecap yang dilakukan oleh saraf
trigeminus, karena seringkali kedua sensoris ini
bekerja bersama-sama.
Ø Alat indera manusia yang menanggapi rangsang
berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.
Ø Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf
olfactorius yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.
Ø Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus
(silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput
lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga
hidung.
9.
10.
11.
12. Pharynx
Ømerupakan persimpangan antara saluran makanan
(esofagus) dan saluran respirasi (trakhea).
ØBentuk pipa (saluran) , tersusun dari gabungan
rawan (Kartilago) dan serabut-serabut elastin dan
otot polos. sifat: kaku tapi elastis.
ØFungsi: Kontinyuitas udara yang keluar masuk dan
Supaya udara yang masuk bisa berlangsung terus
menerus
13. Tiga bagian pharinx:
Nasopharinx
Ødaerah Pharynx yang membuka ke arah rongga
hidung
ØTerletak dibelakang rongga hidung
ØBerbatasan langsung dengan rongga mulut → oro
pharinx
ØBanyak epithel mukosa
Oropharinx (membuka ke arah rongga mulut)
Laringopharinx (membuka ke arah larynx)
14.
15. Ø Terdiri dari lempengan tulang rawan. Pada pangkal atas
trachea tersusun oleh:
^ Tulang rawan besar : thyroid, krikoid & aritenoid
(tulang rawan hialin)
^ Tulang rawan kecil : epiglotis, cuneiformis &
kornikulatum (tulang rawan elastin)
Larynx
ØTerletak di bawah Pharynx, dan merupakan pangkal tenggorokan.
ØFungsi : menyalurkan udara dari Pahrynx ke trakhea
ØTerdapat glotis (bagian atas laring), glotis akan menutup oleh
jaringan penutup bernama epiglotis saat ada makanan yang lewat
19. Ø Bagian dalam dindingnya digerakan oleh
ototàmenutup glotis: lubang/celah menghubungkan
Pharynx-trachea
Ø Terdapat selaput suara, bergetar jika ada dilalui udara,
(berbicara). Larynx juga di sebut sebagai kotak suara
karena memiliki pita suara
Ø Memiliki katup=epiglotis: selalu terbuka, menutup jika
ada makanan masuk ke kerongkongan
20. Lapis luar terdiri atas
jaringan ikat.
Lapis tengah terdiri
atas otot polos dan
cincin tulang rawan.
Lapis terdalam terdiri
atas jaringan epitel
bersilia yang
menghasilkan banyak
lendir yang berfungsi
untuk menangkap
benda-benda asing
yang akan masuk ke
paru-paru bersama
udara pernapasan.
Trachea
21. • Trachea tersusun atas cincin-cincin rawan berbentuk C,
berjumlah sekitar 15-20 buah, bagian C yang terbuka
dihubungkan oleh jaringan otot berkas.
• Struktur cincin rawan: menyebabkan trachea selalu dalam
kondisi terbuka, sehingga udara yang dapat dengan mudah
keluar atau masuk
• Kontraksi otot polos di bag. C untuk mengatur lumen
trachea à mengatur aliran udara saat inspirasi dan
ekspirasi
• Jalur: Trakhea à cabang 2 : bronchi à bronkhioli,
dilengkapi mukosa bersilia: pembersihan pada system
pernapasan, àmenyapu mucus ke atas (ke faring)
• Ujung trachea membentuk pencabangan bifurcatio
trachea
22.
23.
24. BRONCHUS-BRONCHIOLUS- ALVEOLUS
Bronkus merupakan cabang
Trakhea. Jumlahnya
sepasang, menuju ke paru-
paru kanan dan kiri.
Dinding bronchus terdiri
atas 3 lapis, yaitu jaringan
ikat, otot polos, dan
jaringan epitel, seperti pada
trachea, perbedaannya
adalah bahwa dinding
trachea jauh lebih tebal dan
cincin tulang rawan pada
bronchus tidak berbentuk
lingkar sempurna
25. Bronchus
- Terdapat dua bronchus utama yang merupakan
cabang dari trachea menuju pulmo (paru)
- Tulang rawan elastin berbentuk lempengan
- Dexter (kanan) : cabang 3
Sinister (kiri) : cabang 2
Bronchiolus
- Cabang – cabang dari bronchus
- Tidak mengandung lempengan tulang rawan
- Bercabang 5-7 broncheolus terminal
Alveolus
- cabang broncheolus terminal
- tempat berlangsungnya proses respirasi
- terdiri atas selapis epithel squamosa (pipih)
26. BRONCHUS & BRONCHIOLUS
Ø Bagian yang menghubungkan trachea dengan
paru-paru
Ø Terdapat di paru-paru kanan dan kiri
Ø Terdiri dari lempengan tulang rawan
Ø Dinding tersusun dari otot halus
Ø Cabang bronchus = bronchiolus: tipis dan tidak
bertulang rawan
27.
28. Bronkiolus adalah percabangan kecil-
kecil dari bronkus.
Sel-sel epitel bersilia pada bronkiolus
berubah menjadi sisik epitel.
Pada bronkiolus ini sudah tidak
terdapat cincin tulang rawan
Bronkiolus akan berakhir pada
alveolus
29. Alveoli adalah percabangan Bronkhioli dengan ujung
buntu membentuk kantung disebut alveolus.
Fungsi : membawa oksigen dan memindahkan karbondioksida ke/dari
system circulatory.
ALVEOLUS
30. Banyak makrofag, memindahkan materi asing dari dalam paru-paru yang belum
tersaring di alat pernapasan sebelumnya
Susunan alveoli yang berlobus (memperluas
permukaan difusi)
Jarak antara dinding kapiler dengan dinding
alveoli hanya berkisar 0,1-1,2 mikron
Konsentrasi oksigen yang berada di alveoli
lebih tinggi daripada yang berada di darah
dalam pembuluh kapiler di sekitarnya
Konsentrasi karbondioksida di kapiler
lebih tinggi dibandingkan yang ada di
dalam alveoli sehingga karbondioksida
akan berdifusi dari kapiler menuju alveoli.
Alveolus:
32. Ø Sekelilingnya terdapat kapiler-kapiler
Ø Alveoli berbentuk kantong sangat tipis, karena membrannya hanya
terdiri dari satu lapisan sel
33. PARU-PARU
Ø Letak: di dalam rongga dada, di atas
diafragma: sekat yang membatasi rongga
dada dan rongga perut
Ø Terdapat bronkus dan bronkiolusàalveolus
34.
35.
36. Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),
Lobus pulmo dekstra superior,
Lobus medial
Lobus inferior
Tiap lobus tersusun oleh lobulus.
Paru-paru kanan mempunyai 10 segments yakni :
5 buah segment pada lobus inferior
2 buah segment pada lobus medialis
3 buah segment pada lobus inferior
37. • Selaput pembungkus paru :
- Pleura viceralis : selaput pembungkus dalam
- Cavum interpleura : rongga antar selaput
pembungkus, berisi cairan pleura
- Pleura parietalis : selaput pembungkus luar
Ø Diselubungi oleh selaput elastis: pleura
40. Paru Kanan
• Bobot paru kanan lebih dari paru-paru kiri .
Paru-paru kanan lebih pendek dari paru-paru
kiri sekitar lima sentimeter.
• Hal ini disebabkan diafragma naik lebih tinggi di
sisi kanan sehingga dapat mengakomodasi hati.
• Namun, paru-paru kanan lebih luas karena
kecenderungan jantung di sisi kiri.
• Karena alasan ini, total kapasitas, volume dan
berat paru-paru kanan lebih daripada paru kiri
42. Ø Paru-paru manusia memiliki volume ± 5-6 liter. Daya
tampung paru-paru terhadap udara pernapasan
disebut kapasitas total paru-paru.
Ø luas permukaannya ± 90 m2
43.
44. Ø Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi
belahan-belahan yang bernama lobulus.
Ø Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya
dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-
pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam
tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus.
Ø Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang
banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus
alveolus.
Ø Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2 – 0,3 mm
45. Sistem Pernafasan Ikan
Pada ikan, proses
respirasi dilakukan
dengan
menggunakan
insang.
Struktur insang pada ikan dan aliran air yang masuk ke insang.
46. Sistem Pernafasan pada Ikan (Pisces)
Alat pernapasan dengan insang
Pernapasan dilakukan dengan 2
tahap :
•Inspirasi : O2 dimasukkan ke
dalam insang melalui rongga
mulut.
•Ekspirasi : CO2 dikeluarkan
melalui celah insang.
Memiliki alat bantu pernapasan yaitu gelembung renang.
Fungsinya : untuk menyimpan udara dan sebagai alat hidrostatik (alat untuk
mengetahui tekanan tempat ikan berenang).
Animasi
47. • Organ utama : insang dalam (internal branchia)
• Jenis – jenis ikan :
1. Bertulang keras (osteichtyes)
2. Bertulang rawan (chondreichtyes)
• Alur pernafasan
Air masuk ke rongga mulut → mulut menutup → air
ditekan dengan bantuan otot – otot pada buccal
cavity & pharynx → menuju ke insang untuk di serap
O2-nya oleh filamen branchialis → kemudian dibuang
keluar
48. Ø Ikan bernapas menggunakan insang.
Ø Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembab.
Ø Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air,
sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-
kapiler darah.
Ø Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan
tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
Ø Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi
masuk dan CO2 berdifusi keluar.
49. Ø Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya
dilengkapi dengan tutup insang (operkulum), sedangkan
pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya
tidak mempunyai tutup insang.
Ø Selain bernapas dengan insang, ada pula kelompok ikan
yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis),
yaitu ikan paru-paru (Dipnoi).
Ø Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan,
tetapi juga berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam,
penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator.
50. Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan mas. Insang ikan
mas tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup
insang (operkulum).
Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang
rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk
menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau
lembaran insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak,
berbentuk sisir dan berwarna merah muda karena mempunyai
banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari arteri
insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.
Sistem Pernapasan pada ikan bertulang sejati
51. SISTEM PERNAFASAN PADA IKAN BERTULANG
KERAS
• Memiliki operculum (tutup insang)
• Pada ujung posterior operculum terdapat lembaran
selaput yang disebut Membrana Branchiotegalis,
merekatkan operculum dg kulit
• Setelah pengambilan oksigen oleh insang, air akan
keluar melalui lubang diujung operculum
52. SISTEM PERNAFASAN PADA IKAN BERTULANG
KERAS
• Bagian-bagian insang
- Racher branchialis
- Arcus branchialis terdapat arteria efferent
branchialis (keluar insang) dan arteria afferent
branchialis (masuk insang)
- Filamen branchialis sebagai organ respirasi
- Septum branchialis : pendek diantara filamen
branchialis
55. Ø Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air
melalui insang secara difusi.
Ø Dari insang, O2 diangkut darah melalui
pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju
jantung.
Ø Dari jantung menuju insang untuk melakukan
pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-
menerus dan berulang-ulang.
56. a) Fase inspirasi ikan
Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang
tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut
bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang
tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut
lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut
membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga
mulut. Perhatikan gambar di samping.
57. b) Fase ekspirasi ikan
Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup.
Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah
insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan
menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi
pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air
dan mengikat O2 dari air.
Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2
diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh
darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh.
58. Ø Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai tutup insang
(operkulum) misalnya pada ikan hiu.
Ø Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan oleh
perubahan tekanan pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh
perubahan volume rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga
mulut.
Ø Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut
bertambah, sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan air di
sekitarnya.
Ø Akibatnya, air mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang
pada akhirnya terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut bergerak
ke atas, volume rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah
mulut tertutup, sehingga air mengalir ke luar melalui celah insang
dan terjadilah proses ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
Sistem Pernafasan pada ikan bertulang rawan
59. SISTEM PERNAFASAN PADA IKAN BERTULANG
RAWAN
• Tidak memiliki operculum
• Ada celah disamping / lateral kepala → keluarnya air
dari rongga mulut setelah respirasi
• Septum branchialisnya panjang
64. 3) Sistem Pernapasan pada ikan paru-paru ( Dipnoi )
Pernapasan ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia. Selain
mempunyai insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara seperti
paru-paru yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, yaitu pulmosis. Pulmosis
banyak dikelilingi pembuluh darah dan dihubungkan dengan kerongkongan oleh duktus
pneumatikus. Saluran ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara dari mulut ke
gelembung dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Ikan ini mampu bertahan hidup walaupun
airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, karena ia bernapas menggunakan gelembung
udara. Ada tiga jenis ikan paru-paru di dunia, yaitu ikan paru-paru afrika, ikan paru paru
amerika selatan, dan ikan paru - paru queensland (Australia).
Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok memiliki alat bantu
pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas dalam rongga insang,
dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Rongga
labirin berfungsi menyimpan udara (O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan hidup
pada perairan yang kandungan oksigennya rendah. Selain dengan labirin, udara (O2) juga
disimpan di gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
66. Sistem Pernafasan pada Katak (Amfibi)
Alat pernapasan pada katak terdiri atas selaput rongga mulut, kulit, dan
paru-paru.
faring dan rongga mulut bergerak → lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup → udara masuk rongga mulut melalui selaput
rongga mulut yang tipis.
O2 → kulit → melewati vena kulit (vena kutanea) → ke jantung
→ diedarkan ke seluruh tubuh → pertukaran gas → CO2 dari
jaringan → ke jantung → ke kulit dan paru-paru melalui arteri
kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).
Dengan inspirasi dan ekspirasi
Selaput rongga mulut
Kulit
Paru-paru
67. Inspirasi Katak
Ekspirasi Katak
O2 → masuk → Otot sternohioideus berkontraksi → rongga mulut
membesar→ udara luar yang kaya O2 → rongga mulut (melalui koane) →
koane menutup → otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi →
rongga mulut mengecil → udara masuk ke celah-celah yang terbuka menuju
ke paru-paru
Otot perut dan otot sternohioideus berkontraksi → udara yang ada di dalam
paru-paru tertekan ke luar → masuk ke dalam rongga mulut → celah tekak
menutup dan koane membuka→ otot rahang bawah berkontraksi yang
segera diikuti oleh kontraksi otot geniohioideus→ rongga mulut mengecil →
udara dari paru-paru yang kaya CO akan keluar melalui koane.
68. SISTEM PERNAFASAN AMPHIBIA
• Terdiri atas rima glotidis, larynx, bronchus dan pulmo
• Tidak memiliki trachea
• Auditus laryngeus langsung berhubungan dengan
paru
• Pernafasan efektif melalui kulit, oksigen diangkut
oleh vena cutanea magna menuju atrium sinister
pada cor (jantung)
69. INSANG LUAR
• Insang luar (diluar lateral kepala) : pada larva
amphibia (kecebong)
• Insang ini akan menghilang setelah terjadi
metamorphosis menjadi katak, diganti dengan pulmo
yang sangat sederhana
• Respirasi pada katak 80 % melalui kulit dan 20%
melalui pulmo (paru)
71. Alat pernapasan pada katak terdiri atas selaput rongga mulut, kulit,
dan paru-paru.
Mekanisme pernapasan:
a. Selaput rongga mulut
Bila faring dan rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara masuk rongga mulut melalui selaput
rongga mulut yang tipis.
b. Kulit
O2 yang masuk melalui kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea)
kemudian ke jantung dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. CO2
dari jaringan dibawa ke jantung dan selanjutnya ke kulit dan paru-paru
melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).
c. Paru-paru
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung
tempat bermuara kapiler darah. Pada katak inspirasi dan ekspirasi
berlangsung pada saat mulut tertutup.
72. 1) Inspirasi
Udara kaya O2 masuk ke paru-paru lewat selaput rongga mulut dan kulit. Otot
sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya udara
luar yang kaya O2 masuk ke dalam rongga mulut melalui koane. Kemudian koane
menutup dan segera otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mengakibatkan udara
masuk ke celah-celah yang terbuka menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru terjadi
pertukaran gas, O2 diikat oleh darah yang ada dalam pembuluh-pembuluh kapiler
dinding paruparu, sedangkan karbon dioksida dilepaskan.
2) Ekspirasi
Udara miskin O2 dilepaskan ke luar. Otot perut dan otot sternohioideus
berkontraksi sehingga udara yang ada di dalam paru-paru tertekan ke luar dan
masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan koane membuka.
Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang segera diikuti oleh
kontraksi otot geniohioideus, sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya
rongga mulut, akibatnya udara dari paruparu yang kaya CO2 akan keluar melalui
koane.
75. • Terdiri atas rima glotidis, larynx, trachea yang
panjang, bifurcasio trache, bronchus dan pulmo
• Letak glotis pada ujung lidah, sehingga ular dapat
menelan mangsa sambil bernafas
76.
77. Sistem Pernafasan Burung
Pada burung, proses respirasi
dilakukan dengan menggunakan
paru-paru.
Fase inspirasi dan
ekspirasi pada respirasi
burung.
78.
79. Sistem Pernafasan pada Burung (Aves)
Alat pernapasan : paru-paru dan pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus)
Pundi-pundi udara pada Burung :
1. pangkal leher (servikal)
2. ruang dada bagian depan (toraks anterior)
3. antara tulang selangka (korakoid)
4. rongga dada bagian belakang (toraks posterior)
5. rongga perut (saccus abdominalis)
6. ketiak (saccus axilaris).
Fungsi :
1. membantu pernapasan saat saat terbang
2. menyimpan cadangan udara (oksigen)
3. memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat
burung terbang
4. mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
Pundi-pundi hawa
81. Inspirasi Burung
Ekspirasi Burung
Otot antartulang rusuk berkontraksi → rongga dada mengembang → paru-
paru mengembang → akan masuk ke dalam paru-paru → sebagian udara
diteruskan ke pundi-pundi udara
Rongga dada akan mengecil → udara keluar dari paru-paru → bersamaan
dengan mengecilnya rongga dada → udara dari pundi-pundi udara → masuk
ke paru-paru (terjadi pelepasan O2 dalam pembuluh kapiler paru-paru)
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG SAAT ISTIRAHAT
Animasi
82. Inspirasi Burung
Ekspirasi Burung
Sayap diangkat → kantong udara antarkorakoid terjepit→ kantong udara pada
ketiak mengembang → O2 dapat masuk ke paru-paru.
Sayap bergerak ke bawah → kantong udara ketiak terjepit → kantong udara
antarkorakoid mengembang → udara dari paru-paru keluar
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG SAAT TERBANG
83. • Terdapat kantong udara (saccus pneumaticus)
• Tidak memiliki alveolus
• Glottis terletak pada pangkal lidah
• Organ vocalis disebut Syrinx, yang terletak pada pangkal
trachea, dibungkus oleh musculus levator syringialis dan
membrana tympaniformis externa
84. Alat pernapasan burung:
Ø2 pasang lubang hidung.
ØCelah tekak pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang
menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
ØTrakea
Sepasang paru-paru yang dihubungkan dengan kantong-kantong
hawa atau pundi-pundi hawa atau saccus pneumatikus.
ØKantong hawa terdapat pada: pangkal leher (servikal), ruang dada
bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid),
rongga dada bagian belakang (toraks posterior), rongga perut
(saccus abdominalis), ketiak (saccus axilaris).
ØFungsi kantong hawa, yaitu membantu pernapasan, terutama saat
saat terbang, menyimpan cadangan udara (oksigen), memperbesar
atau memperkecil berat jenis pada saat burung terbang, mencegah
hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
85. a. Pernapasan saat tidak terbang
Inspirasi:
Otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga menyebabkan rongga
dada mengembang, demikian pula paru-paru ikut mengembang.
Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Sebagian udara
diteruskan ke pundi-pundi udara.
Ekspirasi:
Rongga dada akan mengecil, sehingga tekanan paru-paru lebih besar
dari pada tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru.
Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari pundi-pundi
udara masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan O2 dalam
pembuluh kapiler paru-paru. Dengan demikian, pengambilan O2
pada burung dilakukan baik pada tahap inspirasi maupun tahap
ekspirasi.
86. b. Pernapasan saat terbang
Inspirasi:
Pada saat sayap diangkat, kantong udara antarkorakoid
terjepit, sedangkan pada ketiak mengembang sehingga O2
dapat masuk ke paruparu.
Ekspirasi:
Pada saat gerakan sayap ke bawah kantong udara ketiak
terjepit, sedangkan kantong udara antar korakoid
mengembang. Akibatnya, udara dari paru-paru keluar.
Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat gerak
sayapnya guna memenuhi kebutuhan O2.