1. Realitas KemunduranUmat
2. Faktor Penyebab Kemunduran Umat
3. Pertama Faktor Internal; Tidak Thalabul Ilmi, Kedua Faktor Eksternal; Propaganda Kafir
4. Dalil-dalil Menuntut Ilmu
5. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
6. Dampak Positif Thalabul Ilmi Bagi Kehidupan
9. Thalabul Ilmi
ِلُك ىَلَع ٌةَضْي ِرَف ِمْلِعْال ُبَلَطمِلُُْْ
Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim."
(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan
Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913)
َك ُرِفْنَـيِل َنْوُـنِمْؤُْملا َنِم َنـاَكاَمَوُك ْنِمَرَفَـنَالْوَلَـف ًةّفاٍةَقِرَف ِّل
ّدال ِِف وأُهّقَفَـتَـيِل ًةَفِائَط ْمُهْـنِمِا ْمُهُمْوَـق اْوُرِذْنُـيِلَو ِنْيْوُعَجَر ذأ
ْمُهّلَعَل ْمِهْيَلِاَنْوُرَذََْي
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan perang,
mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya “
(QS. At-Taubah ayat :122)
10. َلِإ ِدْهَمْلا َنِم َمْلِعْلا ُبُلْطُأِدْحَّلال ى(رواهمسلم)
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”
(HR. Muslim)
َمْلِعْواالُبُلْطُأْوَل َوالصِبِِ ْي{ُْالدْبَع ُها َوَررَب}
“Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.
(HR. Abdul Bar)
واُمّلَعَتّسال ِمْلِعْلِل ا ْوُمّلَعَتَو َمْلِعالَتَو َارَقَوْلاَو َةَنْيِكا ْوُعَضاَو
ُهْنِم َوانُمّلَعَتَت ْنَمِل
"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah
hatilah pada orang yang kamu belajar darinya". (HR.At-Tabrani)
11. اَهُّـيَأََيْمُكَل َيلِق اَذِإ واُنَآم َينِذَّلاِسِالَجَْملا ِِف واُحَّسَفَـتواُحَسْفاَف
ُزُشْنا َيلِاقَذِإَۖو ْمُكَل َُّاَّلل ِحَسْفَـيِعَفْرَـي واُزُشْناَفواِالذ هللاواُنَام َنْي
ٍـتَجَرَد َمْلِْعلا وُتوُا َنْيِذّلاَو ْمُكْـنِمِبـَخ َنْـوُلَـمْعَـت اَِِب ُهللاَوـرْي
"Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan
didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu beberapa derajat". (Q.S Al-Mujadalah ayat 11)
17. 1. Ibnu Rusyd (520-595 H)
Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan
Islam. Nama lengkapnya Abu -al-Walid Muhammad Ibu
Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H, dan
wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau
menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika,
fisika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau antara lain kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab
yang membahas tentang fikih), Kulliyat Fi at-Tibb (buku tentang
kedokteran di Eropa), Fal al-Maqal Fi Ma Bain al-Hikmah wa asy-
Syariat.
18. 2. Al-Ghazali (450-505 H)
Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di desa Gazalah,
dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun
505 H di Tus juga. Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya
Ulumuddin, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah,
ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Alquran dan Hadis.
Dalam bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-
Falasifah (Tidak konsistennya para filsuf)
19. 3. Al-Kindi (805-873 M)
Nama lengkapnya Yakub bin Ishak al-Kindi, lahir di Kuffah pada
tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. Al-Kindi
termasuk cendekiawan muslim yang produktif.
Karya-karya Al-Kindi mencakup berbagai bidang, seperti
geometri, astronomi, astrologi, aritmetika, musik, fisika,
medis, psikologi, meteorologi, dan politik. Dalam berfilsafat
Al-Kindi mengumpulkan karya-karyanya dengan dibukukan,
dan seabad kemudian diselesaikan oleh Ibnu Sina.
20. 4. Al- Farabi (872-950 M)
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu
Uzlag al-Farabi, lahir di Farabi, Transoxania pada tahun 872 M
dan wafat di Damsik pada tahun 950 M. Beliau keturunan
Turki. Al- Farabi menekuni berbagai bidang ilmu .
Di antara karya-karya Al- Farabi , karya yang paling terkenal
adalah Al-Madinah al-Fadhilah (kota atau negara utama) yang
di dalamnya membahas tentang pencapaian kebahagiaan
melalui kehidupan politik.
21. 5. Ibnu Sina (980-1037 M)
Nama lengkapnya Abu Ali al-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina,
lahir di desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan
di Hamzan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika,
logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya
yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi at-Tibb, yaitu ensiklopedia
tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedia tentang
filsafat dan ilmu pengetahuan.
22. 6. Jabir bin Hayyan (750–803 M)
Jabir bin Hayyan adalah salah satu ilmuan muslim di bidang
ilmu kimia, setelah berguru dari Barmaki Vizier di Bagdad.
Di kalangan Barat,Jabir bin Hayyan dikenal dengan nama
Geber, ia menuntut Ilmu dan mengembangkan ilmu kimianya
pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid.
Karya Jabir bin Hayyan antara lain kitab Al-
Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the
Composition of Alchemy), kitab Al-Sab`een, kitab Al-
Rahmah, Al-Tajmi, Al-Zilaq al-Sharqi, Book of the Kingdom,
Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance.
23. 7. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (750-850 M)
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi lahir di Khawarizm,
Uzbekistan. Beliau adalah ahli matematika, astronomi,
astrologi. Buku pertamanya adalah Al-Jabar yang merupakan
buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear
dan notasi kuadrat. Translasi bahasa latin dari aritmetika,
beliau yang memperkenalkan angka India, kemudian
diperkenalkan sebagai sistem penomoran posisi desimal di
dunia Barat pada abad ke-12.
Beberapa karyanya yang terkenal adalah Al-Kitab al-
Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa--I-Muqabala, Dixit Algorizmi,
kitab Surah al Ardh, Buku Zij al-Sindhind, dan Risala fi Istikhraj
Ta`rikh al-Yahud (Petunjuk penanggalan Yahudi).
24. 8. Ibnu Haitham
Salah satu ilmuan muslim yang namanya mendunia adalah
Ibu Haitham. Nama lengkapnya adalah Abu Ali Muhammad
al-Hasan Ibnu al-Haitham. Beliau lahir pada tahun 965 di
Basra, Irak. Pada usia 64 tahun beliau meninggal dunia di
Kairo. Beliau dikenal di Barat dengan nama Alhazen sebagai
seorang ilmuan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibu Haitham
melakukan banyak penelitian, salah satunya adalah tentang
cahaya yang kemudian menjadi cikal bakal diciptakannya
mikroskop dan teleskop.
25. 9. Ibnu Khaldun (732-808 H)
Ibnu Khaldun disebut sebagai Bapak Sosiologi Islam, lahir di
Tunisia. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin
Muhammad bin Abi Bakar bin Muhammad bin al-Hasan.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi
pembahasan tentang masalah sosial manusia. Kitab ini
membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu sosial. Dia
dipandang sebagai peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.