Peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode yaitu klasik, pertengahan, dan modern. Puncak kejayaan umat Islam terjadi pada masa khalifah Abdurahman ad Dakhil dan Khalifah Harun ar rasyid. Umat Islam pernah berjaya selama kurang lebih 7 abad antara abad VII hingga XIII.
2. Peradaban Islam dibagi menjadi 3 yaitu periode
klasik, pertengahan dan modern. Yang dimaksud dengan
periode klasik adalah tahapan sejarah umat islam yang
diawali sejak tahun tahun terakh.ir keruntuhan Daulah
Abbasiyah(1250 M).
Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah
ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut.
Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah
yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan
dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan
pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga
menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut.
3. Puncak kejayaan umat Islam terjadi di masa khalifah Abdurahman
ad Dakhil (756 - 785 M) dan Khalifah Harun ar rasyid (786 809).Pada masa itu hanya ada dua negara superpower, yaitu barat
yang berkedudukan di Cordova dan timur berkedudukan di Bagdad
.Keduanya sama-sama negara pengetahuan, umat islam pernah
berjaya selama kurang lebih 7 abad ( antara abad VII s.d XIII ).
Kejayaan tersebut menumbuhkan pusat-pusat keunggulan, baik di
bidang
pendidikan, peribadatan, perekonomian, pertanian, pertanian, ked
okteran, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang mendorong kemajuan peradaban umat Islam.
Faktor Intern
1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam
2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju.
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam.
4. Islam sebagai agama diwah sekaligus keseimbangan dalam
menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
4. Faktor Ekstern
1. Berpindahnya para ilmuwan dari orang non Arab (Persi,
Yunani, dan lain-lain) ke Baqdad untuk menerjemahkan
buku-buku ke dalam bahasa Arab.
2. Penguasa (khalifah) memberikan peluang kepada
orang-orang non Arab (kaum Mewli) untuk menduduki
jabatan.
3. Stabilitas politik yang kondusif.
4. Kemajuan ekonomi, munculnya industri-industri dan
perdagangan sampai ke dunia luar.
5. Adapun pengertian dari segi istilah, yaitu berpikir secara
sistematis, radikal, dan universal untuk mengetahui tentang hakikat
segala sesuatu yang ada. Dan yang dimaksud dengan filsafat Islam
adalah berpikir secara sistematis, radikal dan universal untuk
mengetahui tentang hakikat segala sesuatu berdasarkan ajaran
Islam (Al-Qur’an dan Al Hadist).
Manfaat dari filsafat Islam, yaitu antara lain sebagai berikut
:
1. Membimbing umat Islam agar mampu berpikir secara sistematis
dan Islami terhadap suatu persoalan.
2. Memperkuat keyakinan umat Islam terhadap kebenaran dan
kesucian Islam.
3. Sebagai senjata umat Islam dalam mempertahankan kebenaran
dan kesucian Islam
6. 1. AI Kindi (805-873 M)
Nama lengkapnya Ya'kub bin Ishak
AI Kindi, lahir di Kufah tahun 805 M
dan wafat di Bagdad tahun 873 M.
AI Kindi termasuk cendekiawan
muslim yang produktif. Hasil
karyanya meliputi
filsafat, logika, astronomi, kedokter
an, ilmu jiwa, politik dan musik, dan
matematika. Beliau
berpendapat, bahwa filsafat tidak
bertentangan dengan agama
karena sama-sama membicarakan
tentang kebenaran. Beliau juga
merupakan satu-satunya filosof
Islam dari Arab, maka ia disebut
Failasuf Al Arab/ filosof orang Arab.
7. AI FARABI (872-950 M)
Nama lengkapnya Abu Nashr
Muhammmad Ibnu Tarkhan Ibnu
Uzlag AI Farabi, lahir di Farabi
Transoxania tahun 872 M dan
wafat di Damsyik tahun 950 M.
Beliau keturunan Turki. AI
Farabi menekuni berbagai
bidang ilmu
pengetahuan, antara lain:
logika, musik, kemiliteran, meta
fisika, ilmu alam, teologi, dan
astronomi. Diantara karya
ilmiahnya yangterkenal berjudul
Ar Ro'yu Ahlul Madinah AI
Fadhilah (pemikiran tentang
penduduk negara utama.
8. IBNU SINA
Nama lengkapnya Abu Ali AI Husein
Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di
desa Afsyana dekat Bukhara dan
wafat dimakamkan di Hamazan.
Beliau belajar bahasa Arab,
geometri, fisika, logika, ilmu hukum
Is-lam, teologi Islam, dan ilmu
kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia
telah tekenal dan dipanggil untuk
mengobati Pangeran Samani, Nuh
bin Mansyur. Beliau menulis lebih
dari 200 buku dan diantara
karyanya yang terkenal adalah
yang berjudul AI Qanun Fi Thib,
yaitu ensiklopedi tentang ilmu
kedokteran dan Al syifa, ensiklopedi
tentang filsafat dan ilmu
pengetahuan.
9. AL GHAZALI (450-505 H)
Nama lengkapnya Abu Hamid AI Ghazali, lahir di desa Gazalah,
dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H
di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud
(hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau
belajar di Madrasah Imam AI Jawaeni. Setelah beliau menderita
sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai
dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan
kemudian menjalani kehidupan tasawuf sellima 10 tahun di
Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa
beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut :
1. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai
guru besarnya.
2. Mendirikan Madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus.
3. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288
buah, mengenai tasawuf, teologi, filsafat, logika, dan fikih.
10. Diantara bukunya yang terkenal,
yaitu Ihya Ulum Ad Din, yakni
membahas masalah-masalah ilmu
akidah, ibadah, akhlak, dan
tasawuf berdasarkan Al Qur'an
dan Hadist. Sedangkan dalam
bidang filsafat menulis tahaful Al
Faiasifah (tidak konsistennya para
filsuf). AI Ghazali merupakan
ulama yang sangat berpengaruh
di dunia Islam, sehingga
mendapat gelar Huijatul Islam,
bukti kebenaran Islam.
11. IBNU RUSYD
Nama lengkapnya Abu AI Walid Muhammad Ibnu
Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) tahun 520 H dan
wafat di Marakesy (Maroko) tahun 595 H. Beliau
menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab,
matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau, antara lain sebagai berikut :
Kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas
tentang fikih).
Kuliyat Fi At Tib (buku tentang kedokteran, buku ini
dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran
di Eropa).
Fasl al Magal fi Ma Ba'in AI Hikmat wa Asy Syari'at.
Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama
Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan
para penduduknya untuk mempelajari ilmu filsafat.