1. BUDIDAYA PEKARANGAN
OLEH:
Ir. SALENSIA HARYATI AFONSO/JOHN
DEPARTEMENTO AGRONOMIA
FACULDADE AGRICULTURA
UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR
LOROSA’E
D I L I
2012
2. SILABUS
BAB I : PEKARANGAN
BAB II : KULTUR TEKNIK PEKARANGAN
BAB III : HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN TANAMAN
BAB IV : DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
BAB V : ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT
BAB VI : PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN
3. BAB I
PEKARANGAN
PENDAHULUAN
• Menurut arti, kata pekarangan berasal dari kata
“karang” yang berarti halaman rumah
(Poerwodarminto, 1976).
• Sedangkan secara luas, Terra (1948), memberikan
batasan pengertian yaitu : pekarangan adalah tanah di
sekitar perumahan, kebanyakan berpagar keliling, dan
biasanya ditanami padat dengan beraneka macam
tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk
keperluan sendiri sehari-hari dan untuk
diperdagangkan.
4. • Defenisi menurut Soemarwoto (1975) bahwa,
pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak
langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-
batasnya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis
tanaman dan masih mempunyai hubungan pemilikan
dan atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan
Hubungan fungsional yang dimaksud disini adalah
meliputi hubungan sosial, budaya, hubungan ekonomi,
serta hubungan biofisika (Danoesastaro, 1978).
5. Pekarangan kebanyakan saling berdekatan dan
bersama-sama membentuk kampung /desa.
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak
hanya digunakan sebagai bahan pangan ataupun
untuk dinikmati keindahanannya saja, tetapi juga
bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati
berbagai penyakit. Tanaman seperti kunyit, jahe,
jeruk pecel dapat ditanam dipekarangan rumah dan
berguna sebagai pengusir berbagai penyakit ringan
sehari2 spt batuk, masuk angin dan panas dalam.
6. Tanaman yang ada, terutama yang tumbuh di
sekitar pekarangan dikenal sebagai bahan yang
Ampuh untuk obat dan digunakan sebagai bahan
baku industri obat, selain juga sebagai obat-obatan
tradisional. Sebenarnya, tanaman yang berguna
sebagai obat dapat juga ditemui sehari-hari.
7. Tanaman seperti kunyit, jahe, jeruk pecel dapat ditanam
di pekarangan rumah dan berguna sebagai pengusir
berbagai penyakit ringan sehari-hari seperti batuk,
masuk angin dan panas dalam. Tak hanya itu, beberapa
tanaman yang ada terbukti ampuh mengatasi berbagai
penyakit yang lebih berat. Beberapa bahkan dipercaya
dapat mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS,
kanker dan sebagainya. Tanaman obat juga dapat
dijadikan alternatif berobat yang lebih aman dan alami.
Selain itu, tanaman obat juga baik untuk menjaga
kecantikan dan kesehatan kulit dan tubuh.
8. Manfaat Menanam Tanaman Obat di Pekarangan
Dengan menanam tanaman obat di pekarangan
rumah, maka kita telah :
- Menjaga kelangsungan keanekaragaman hayati
- Mendapatkan sumber obat – obatan terdekat dari rumah
anda dan tentunya membantu mengurangi belanja obat
– obatan keluarga
- Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan- Menambah
nilai dari keberadaan pekarangan rumah anda.
9. FUNGSI HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA
Ditinjau dari segi sosial budaya, dewasa ini nampak ada
kecenderungan bawa pekarangan dipandang tidak lebih
jauh dari fungsi estetikanya saja. Pandangan seperti ini
nampak pada beberapa anggota masyarakat pedesaan
yang elah “maju”, terlebih pada masyarakat perkotaan.
Yaitu, dengan memenuhi pekarangannya dengan
tanaman hias dengan dikelilingi tembok atau pagar besi
dengan gaya arsitektur “modern
10. Namun, bagi masyarakat pedesaan yang masih
“murni”, justru masih banyak didapati pekarangan
yang tidak berpagar sama sekali. Kalaupun berpagar,
selalu ada bagian yang masih terbuka atau diberi
pintu yang mudah dibuka oleh siapapun dengan
maksud untuk tetap memberi keleluasaan bagi
masyarakat umum untuk keluar masuk
pekarangannya dan nyaman bagi anak-anak untuk
bermain.
11. Nampaknya, bagi masyarakat desa, pekarangan juga
mempunyai fungsi sebagai jalan umum (lurung)
antar tetangga, antara kampung, antar dusun, bahkan
antara desa satu dengan desa yang lainnya, sehingga
membuat orang yang berjalan kaki bisa
memperpendek rute perjalanan dengan jalan pintas
melalui pekarang rumah sehingga akses kerumah
lebih cepat dan efisien.
12. Di samping itu, pada setiap pekarangan
terdapat”pelataran” (Jawa) atau “buruan” (Sunda)
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bermain
anak-anak sekampung. Adanya kolam tempat mandi
atau sumur di dalam pekarangan, juga dapat
dipergunakan oleh orang-orang sekampung dengan
bebas bahkan sekaligus merupakan tempat
pertemuan mereka sebagai sarana komunikasi masa
(Soemarwoto, 1978).
13. Jadi, bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan
bukanlah milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan
juga mempunyai fungsi sosial budaya di mana
anggota masyarakat (termasuk anak-anak) dapat
bebas mempergunakannya untuk keperluan
keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula.
Misalnya dalam suatu acara pesta dikampung yang
dihadiri oleh orang-orang kampung disekitarnya.
14. FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI
FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI
Selain fungsi hubungan sosial budaya, pekarangan juga
memiliki fungsi hubungan ekonomi yang tidak kecil
artinya bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Jadi,
bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan bukanlah
milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan juga
mempunyai fungsi sosial budaya di mana anggota
masyarakat khusunya.
15. Sambungan……………………….
Masyarakat desa (termasuk anak-anak) dapat
bebas mempergunakannya untuk keperluan
keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula.
Dari hasil survey pemanfaatan pekarangan di
setiap desa, disimpulkan oleh Danoesastro
(1978), sedikitnya ada empat fungsi pokok yang
dipunyai pekarangan, antara lain :
16. Sambungan…………………….
1. sebagai sumber bahan makanan
2. sebagai penghasil tanaman perdagangan,
3. sebagai penghasil tanaman rempah-rempah
atau obat-obatan,
4. dan juga sumber bebagai macam kayu-
kayuan (untuk kayu bakar, bahan bangunan,
maupun bahan kerajinan).
5. Memberikan kepuasan atau kesegaran rohani
17. Sambungan……………………….
Nama-nama berbagai macam tanaman di
pekarangan tempat kita tinggal yaitu :
a. Sumber bahan makanan tambahan yaitu :
Tanaman karbohidrat : ubi kayu, ubi talas,
jagung, ubi jalar dll
Tanaman sayuran : nangka, labu jepang,
sawi,kangkung dll
Buah-buahan : pepaya, salak, mangga, jeruk,
jambu, sukun dll
18. Sambungan………………..
b. Tanaman perdagangan : kelapa, jengkeh,
rambutan dll
c. Rempah-rempah dan obat-obatan : jahe, laos,
kunyit, kencur dll
d. Kayu-kayuan :
Kayu bakar : mahoni, lamantoro dll
Bahan bangunan : jati, bambu dll
Bahan kerajinan : bambu, pandan dll
19. Sambungan………………….
masyarakat pedesaan, pekarangan dapat
dipandang sebagai “lumbung hidup” yang tiap
tahun diperlukan untuk mengatasi paceklik, dan
sekaligus juga merupakan “terugval basis” atau
pangkalan induk yang sewaktu-waktu dapat diambil
manfaatnya apabila usahatani di sawah atau
tegalan mengalami bencana atau kegagalan akibat
serangan hama/penyakit, banjir, kekeringan dan
bencana alam yang lain.
20. FUNGSI HUBUNGAN BIOFISIKA
Pada pandangan pertama, bagi orang “kota”
yang baru pertama kali turun masuk desa, akan
nampak olehnya sistem pekarangan yang
ditanami secara acak-acakan dengan segala
macam jenis tanaman dan sering pula
menimbukan kesan “menjijikkan” karena adanya
kotoran hewan ternak di sana sini.
21. Sambungan…………………………
Dalam penelitian menunjukkan, bahwa
keadaan serupa itu adalah merupakan
manifestasi kemanunggalan manusia dengan
lingkungannya sebagaimana yang telah
diajarkan nenek moyangnya.
Manusia adalah bagian dalam dan dari satu
kesatuan yang besar semua mempunyai tempat
sendiri dari tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri.
22. Sambungan………………………
Dalam teori kebatinan Jawa, disebutkan
bahwa sesuatu yang ada dan yang hidup pada
pokoknya satu dan tunggal. Bahkan, justru pola
pengusahaan pekarangan seperti itulah ternyata,
yang secara alamiah diakui sebagi persyaratan demi
berlangsungnya proses daur ulang (recycling) secara
natural (alami) yang paling efektif dan efisien,
sehingga pada kehidupan masyarakat desa tidak
mengenal zat buangan.
23. Sambungan………………………
Apa yang menjadi zat buangan dari suatu
proses, merupakan sumberdaya yang
dipergunakan dalam proses berikutnya yang
lain. Sebagai contoh, segala macam sampah dan
kotoran ternak dikumpulkan menjadi kompos
untuk pupuk tanaman. Sisa dapur, sisa-sisa
makanan, kotoran manusia dan ternak dibuang
ke kolam untuk dimakan ikan.
24. Sambungan……………………
Ikan dan hasil tanaman (daun,bunga/buahnyadimakan
manusia, kotoran manusia dan sampah dibuang ke kolam
atau untuk kompos,demikian seterusnya tanpa berhenti
dan berulang ulang.
Dengan demikian kalaupun dalam proses kemajuan
peradaban manusia ada sesuatu yang perlu diperbaki
seperti: pembuatan jamban Keluarga di atas kolam,
sistem daur ulang yang tidak baik dan efisiensi harus
tetap terjaga kelangsungannya.
25. BAB II
KULTUR TEKNIK PEKARANGAN
Kultur teknik pekarangan adalah cara
pengusahaan tanah pekarangan agar
memberikan hasil yang setingi-tingginya.
Persoalaan yang dihadapi di dalam kultur
teknik pekarangan meliputi :
a) faktor biaya dan pendapatan.
b) Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi,
tanah dan iklim
26. c) Tujuan pengusahaan
d) Sumber daya manusia
Ad 1. Perlu memperhatikan biaya dan pendapataan
yakni:
Faktor internal dan eksternal :
faktor Internal :
- umur , pendidikan, pengetahuan pengalaman
dan ketermpilan
- jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan dan
modal
27. Faktor eksternal :
- Input : ketersediaan dana dan harga produksi
- Output : permintaan dari segi produksi tinggi
maka harga naik begitupun sebaliknya .
Faktor manajemen harus dapat mengambil
keputusan dengan berbagai pertimbangan
ekonomis sehingga diperoleh hasil yang
memberikan pendapatan yang maksimal.
28. Ad2. Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi,
tanah dan iklim.
o Kesesuaian komoditi meliputi apakah komoditi
tersebut tanaman semusim atau tahunan.
Tanaman semusim lebih banyak tenaga kerja
yang dipakai dari pada tanaman tahunan.
o Kesesuaian tanah meliputi jenis tanah, sifat
tanah dan tekstur tanah
29. o Keseuaian Iklim :
- iklim sangat menentukan komoditas yang
akan diusahakan, baik tanaman maupun
ternak.
- komoditi yang diusahakan harus cocok
dengan iklim setempat agar produktifitasnya
tinggi dan memberikan manfaat yang baik.
Ad3. Tujuan pengusahaan yaitu penerapan
teknologi yang cocok dengan keadaan
lahan.
30. Ad4. Sumber Daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu.Daya pikir misalnya : makanan yang bergizi,
kesehatan yang baik dll. Sedangkan daya fisik :
makanan berrgizi, jaga kesehatan dan olaraga.
Manusia adalah orangnya , kualitas SDM harus
ditingkatkan supaya produktivitas kerjanya
meningkat, sehingga hidup sejatera tercapai yakni
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
merasa aman dalam menikmatinya.
31. Kultur teknis tanah pekarangan meliputi :
a) Pembukaan kebun pekarangan antara lain :
- pembuatan pagar dan identifikasi kesuburan tanah
- pengolahan tanah dan pembuatan drainase
- pemilihan komoditi dan jenis tanaman
- pemilihan/seleksi benih : daya tumbuh
- penerapan sistem penenaman dengan cara
tumpang sari
- persemaian, penanaman dan pemeliharaan
- panen dan paska panen
32. b) Pemeliharan ternak yang perlu diperhatikan :
- pembuatan kandang
- pemilihan jenis ternak
- peletakan kandang
- pakan ternak
Fungsi kandang secara umum yaitu:
• Melindungi ternak dari terik matahari, udara dingin,
hujan, angin yang langsung.
• Melindungi terhadap hewan liar, pencuri dll.
• Mempermudah tatalaksana pemeliharaan dan
penanganan limbah
33. • Mencegah ternak berkeliaran, Sehingga
mengurangi bercecerannya kotoran
• Meng-efisienkan lahan. Dengan adanya kandang
lahan yang sempit
• Ternak bisa hidup lebih nyaman
Lahan termasuk baik untuk budidaya ternak bila :
a. tanah lebih tinggi sehingga mudah kering,
b. tidak terbuka terhadap angin langsung
c. memungkinkan sinar matahari pagi bisa msk ke
dalam
34. c). Pemeliharaan Ikan
Pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :
a. kolam yang terbuka yang kita banyak
jumpaiyaitu seperti kolam tanah dengan
berbagai ukuran luas.
b. kolam dengan metode jaring apung
umumnya banyak dilakukan pada danau dan
rawa dan ada juga dipesisir pantai.
35. MANFAAT PEKARANGAN
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Sebagai
Sumber Pangan Sistim pekarangan pedesaandengan
ciri-ciri khas tersebut mempunyai manfaat yang
bermacam-macam, dan dalam hal kegunaan dapat
dikatakan serbaguna/berfungsi ganda pada
pemiliknya. Pekarangan merupakan bagian dari
rumah, maka tidaklah mengherankan apabila
pekarangan erat hubungannya dengan
perikehidupan sehari-hari.
36. Dalam kehidupan masyarakat yang masih
tradisional dipedesaan umumnya, sistem
pekarangan selain sebagai usaha, juga
dipandang sebagai upaya manusia menyatukan
diri dengan alam guna menjaga keserasian
hubungan dengan lingkungan
37. Pekarangan pedesaan memiliki beberapa
manfaat, yaitu :
• Sebagai “warunghidup” atau “lumbunghidup”;
disini tanaman pangan merupakan bagian
terbesar yang diusahakan dalam sistem
pekarangan. Demikian pula tanaman sayur-
sayuran danbuah-buahan, misalnya : ubi jalar, ubi
kayu, talas, kentang (umbi-umbian), kacang
tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang
polong (kacang-kacangan), bayam, kangkung,
38. seledri, selada, wortel, buncis, loncang, sawi,
terung, labu-labuan, kol, tomat, cabe, kapri,
pepaya, pisang, mangga, nangka, apokat, sukun,
jambu, nanas, bengkoang, jeruk, apel, dll.
• Sebagai “apotik hidup” atau “apotik hijau”;
dimana tanaman yang ditanam dipekarangan
dapat digunakan sebagai obat-obatan.
39. • Sebagaimana obat-obatan moderen yang banyak
dipakai untuk mengobati penyakit, demikian pula
obat-obatan tradisional, juga banyak dipakai dan
digalakkan, baik untuk keluhan ringan atau
serangan yang mendadak, atau dipakai oleh orang
yang sugesti pada obat-obatan tradisional, atau anti
terhadap obat-obatan kimiawi. Tanaman obat-
obatan, misalnya kunyit, jahe, lempuyang, laos,
jeruk nipis, kumis kucing, temuireng, temulawak,
kencur, lidahbuaya, cocor bebek, danlain-lain.
40. • Sebagai sumber bahan industri rumah; misalnya
pandan, bisa ditanam sebagai pagar hidup, kemudian
daunnya dimanfaatkan untuk tikar, bakul, hiasan-hiasan,
dan lain-lain. Demikian pula Bambu, selain untuk bahan
dinding rumah, juga dapat dibuat bakul dan alat-alat
rumah tangga lainnya. Tanaman kelapa dapat dibuat
untuk bermacam-macam keperluan, dari akar, batang,
daun, dan buahnya.Misalnya :sabut kelapa bisa untuk
keset, sapu, tali, dan sebagainya. Tempurungnya untuk
gayung, senduk sayur, hiasan, arang, dan lain-lain.
41. • Sebagai sumber energi yang utama untuk masak
memasak di pedesaan; Misalnya :kayu dan arang
(dibuat dari kayu atau tempurung kelapa). Dari
pekarangan biasanya dapat diambil ranting, dahan,
dan potongan kayu untuk keperluan sehari-hari.
Jenis-jenis yang ditanam biasanya jenis yang cepat
besar seperti melanding, turi, waru, angsana,
lamtoro, kaliandra, dan ain-lain.
42. • Sebagai tempat tanamanhias; dapat dipakai
untuk keperluan adat atau upacara seperti
penganten, kematian, sesajen, dan lain-lain.
Biasanya diutamakan tanaman hias dengan
bunga yang wangi seperti kuntil, melati,
mawar, kenanga, kamboja, dan sejenisnya
yang merupakan bunga-bunga antradisional
yang banyakdigemari di pedesaan.
43. • Sebagai ‘bank gen”; karena pekarangan
dengan struktur pertanamannya telah
berkembang sejak lama, keanekaragaman jenis
tanaman dalam pekarangan umumnya sangat
tinggi, lebih kurang 200 jenis, dan berbagai
jenis diwakili oleh banyak varietas, bervariasi
dari yang asli (belum tersentuh teknologi)
sampai yang telah dimuliakan.
44. BAB III
HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN
TANAMAN
Tanah merupakan :
• Medium alam untuk tempat
• pertumbuhan tanaman.
Menyediakan unsur-unsur hara sebagai unsur hara
sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhaan
tanaman.
Hubungan tanah, air dan tanaman :
a. Tanaman memrlukan air
b. Tanah menyimpan air yang dibutuhkan
tanaman.
45. c. Atmosfer menyediakan energi yang diperlukan tanaman
untuk mengambil air dari tanah.
Air diperlukan tanaman untuk :
Pencernaan, fotosintesis, transport mineral dan hasil
fotosintesis.
Penunjang tubuh, pertumbuhan dan transpirasi.
T.ranspirasi terjadi :
Bila tekanan uap di daun lebih besar daripada di udara.
Bila stomata daun membuka
46. • Tanah terdiri dari :
Mineral dan bahan organik
Udara dan air yang mengisi pori-pori antar butiran
tanah.
Butiran tanah diklasifikasikan menurut ukuran :
pasir,debu, lempung disebut tekstur tanah.
Kandungan air dan udara dalam tanah berubah-ubah
yakni lengas tanah.
47. Hubungan cahaya dan tanaman :
a) Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
b) Cahaya memegang peranan penting dalam proses
fisilogi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi
dan transpirasi.
c) Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis
75-85% untuk memenaskan daun dan transpirasi.
48. Peranan cahaya :
1. Dalam respirasi. Fotorespirasi dan menaikan suhu.
2. Dalam tanspirasi, stomata dan mekanisme bukaan
stomata.
3. Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap
jenis tanaman, dikenal tiga tipe : C3,C4, CAM
(acam metabolic).
49. Penentuan kerapatan tanaman dipengaruhi yakni :
a. Oleh hasil ekonomis yang akan diambil dari
pertanaman.
b. Hasil ekonomis tanaman berupa biji /produk
reproduksi.
c. Hasil ekonomis tanaman berupa bagian vegetatif
tanaman.
50. Faktor yang menentukan besarnya radiasi matahari
kebumi :
1. Sudut datang matahari/dari suatu titik tertentu
dibumi
2. Panjang hari/lamanya waktu penyinaran.
3. Keadaan atmosfer/kandungan debu dan uap air.
51. Naungan sangat penting bagi tanaman tertentu untuk
bisa tumbuh dan berkembang karena :
Merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
intensitas cahaya yang terlalu tinggi.
Pemberian naungan dilakukan pada budidaya
tanaman yang umumnya termasuk kelompok C3
maupun dalam fase pembibitan.
52. Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro :
Mengurangi intensitas cahaya disekitar 30-40% dan
mengurangi aliran udara diseitar tajuk.
Mengurangi laju evapotranspirasi
Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air
dengan tingkat transpirasi tanaman.
53. Kekurangan air diatasi dengan naungan yakni :
Naungan mengurangi volume kecepatan aliran
permukaan.
Meningkatkan air tersedia bagi tanaman.
Pengaruh lingkungan /tekanan :
Pengaruh merusak yang dipaksakan yang
dikendalikan oleh lingkungan.
Respon adaptasi yang dikendalikan oleh tanaman.
54. Respon Morfologi :
o Makromorfologi : tinggi tanaman, diameter
tanaman, sudut percabangan, jumlah daun, luas
daun.
o Mikromorfologi : kandungan klorofil daun,
ketebalan daun.
o Tinggi tanaman lebih cepat naik di tempat teduh.
o Kandungan klorofil lebih tinggi diempat terang dan
ketebalan daun lebih tinggi ditempat terang.
55. BAB IV
DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
Tetapi sayang, berbagai fungsi dari pekarangan yang
begitu kompleks dan mencakup banyak segi kehidupan
manusia serta pelestarian lingkungan itu kan mengalami
“erosi” yang memprihatinkan karena sering hanya
dijadikan korban untuk memenuhi alasan
“modernisasi”.
56. Proyek-proyek pembangunan industri dan prasarana
lain di desa pinggiran sering kurang
memperhitungkan bahwa, pembangunan kompleks
perumahan karyawannya yang terlampau mewah
dibandingkan dengan perumahan penghuni asli dan
yang dipagar keliling rapat serta mewah pula itu
merupakan isolasi bagi masyarakat penatang dengan
lingkungannya yang bisa menimbulkan ketegangan
sosial dan kriminalitas.
57. Lebih-lebih jika pembangunan itu sendiri
membutuhkan tanah kurang yang harus diambilkan
dari tanah lapisan aas (top soil) pekarangan
penduduk di sekitarnya. Penduduk asli tidak saja
menjadi kehilangan “lumbung hidup” atau
“pangkalan induknya” karena pekarangan dan
tegalannya tidak produktif lagi, tetapi sekaligus
kualitas lingkungannya menjadi rusak karena daur
ulang idak lagi berlangsung lancar.
58. Pengaruh pembangunan yang kurang bijak, modernisasi
perumahan yang mengganti tanaman pekarangan
menjadi tanaman hias dan agar hidup yang berubah
menjadi tembok atau tulang besi, sebenarnya sangat
disayangkan. Modernisasi memang harus tumbuh, tetapi
bukan dengan merusak lingkungan hidup. Peningkatan
kesejahteraan lahiriah memang salah satu tuntutan
hidup, tetapi bukan dengan menciptakan masayarakat
eksklusif yang mengisolir diri.
59. Kurangnya halaman tempat bermain bagi anak-anak
mungkin saja dapat dialihkan, tetapi keakraban
anak-anak sekampung yang merenggang akan dapat
berbalik menjadi iri dengki, dan dendam yang
tersembunyi. Itulah masalahnya.
60. Kelebihan usaha tani pekarangan yaitu :
a. Terdapat berbagai jenis tanaman.
b. Mudah untuk pemeliharaan dan pengawasan
terhadap gulma, hama dan penyakit.
c. Tidak membutuhkan modal yang cukup besar.
d. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
dalam hal pemeliharaan.
61. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas, bentuk dan
intensitas tanah pekarangan :
a. Keadaan tempat, batas wilayah, topografi/
ketinggian tempat.
b. Iklim meliputi suhu, cahaya, curah hujan dll.
c. Pegetahuan sumber daya manusia yakni
kemampuan untuk memanfaatkan pekarangan.
d. Jumlah penduduk dan jarak pemasaran.
62. Kelemahan usaha tani pekarangan yaitu :
Jumlah produk yang dihasilkan sedikit.
Adanya persaingan unsur hara dan cahaya yang
diterima pada tanaman yang dibudidaya.
Menggangu aktifitas keluarga dalam hal merepotkan
keluarga.
Membahayakan keluarga apabila terjadinya pohon
tumbang/roboh dan patah.
63. Akan mempengaruhi kesehatan bagi keluarga karena
penggunaan obat untuk hama dan penyakit.
Drainase yang kurang bagus sehingga menimbulkan
penyakit yang tidak di inginkan bagi keluarga.
Apabila pekarangan di manfaatkan secara intensif
untuk kegiatan budidaya maka akan mengurangi
kenyamanan keluarga.
64. Komoditi atau hewan yang diusahakan atau
dibudidayakan dalam jumlah yang terbatas.
Dan tergantung pada ketersediaan air.
Daya dukung pekarangan tergantung dari :
Tanah, luas tanah dan iklim.
Letak dan ketinggian tempat akan mempengaruhi
syarat tumbuh suatu tanaman.
Jenis tanaman yang akan ditanam.
Jarak dengan kota dalam pemasaran hasil.
65. Faktor yang mempengaruhi penyebaran tanaman
terdiri dari :
a. Penyebaran angin.
b. Ketersediaan air.
c. Gulama, hama dan penyakit.
66. BAB V
ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT
Pemilihan Tanaman
Tanaman didalam taman berfungsi :
a. Sebagai unsur pelunak : untuk memberi kesan
lunak pada taman yang sifat keras. contoh : pot
bunga, bunga dll
b. Sebagai penciri taman misalnya tanaman didaerah
tropis.
c. Menciptakan kondisi lingkungan yang lebih sejuk
dan segar.
67. d. Sebagai penghasil gas oksigen bagi semua mahkluk
hidup.
e. Memberi keteduhan dan kesejukkan.
Ada dua syarat dalam memilih tanaman :
Persyaratan hortikultura yaitu kesesuaian tanaman
untuk tumbuh /persyaratan pertumbuhannya.
Persyaratan fisik yaitu diperlukan dalam kaitan nya
dengan desain/rencana taman yang kita inginkan.
68. Sambungan……………..
Penggolongan tanaman berdasarkan syarat
hortikultura :
1. Kesesuaian dan ketahanan terhadap suhu.
2. Kesesuaian dan ketahanan terhadap
air/kelembaban.
3. Kesesuaian dan ketahanan terhadap cahaya.
4. Kesesuaian dan ketahanan terhadap tanah.
5. Kesesuaian dan ketahanan terhadap angin
69. Sambungan…………………….
6. Kesesuaian dan ketahanan terhadap hama
dan penyakit.
7. Kesesuaian dan ketahanan terhadap
pemangkasan.
8. Kesesuaian dan ketahanan terhadap gas
beracun.
9. Sifat penyebaran, pembungaan dan
pembuahan.
10. Sifat adaptasi, perbanyakan,pemindahan
dan gugur daun.
70. Sambungan………………………..
Penggolongan tanaman secara fisik yaitu :
1. Kegunaan tanaman dalam tata taman
2. Ukuran tanaman dewasa kaitannya dengan
kecepatan tumbuh.
3. Bentuk alami
4. Tekstur
5. Bayangan
6. Warna
7. Aroma
8. Syarat-syarat budidaya
71. Sambungan…………………..
Kegunaan tanaman dalam tata taman
dikelompokan :
a. Penutup tanah : untuk mengisi dan menutup
permukaan tanah dan penahan erosi.
contoh : Rumput dan tanaman pendek
b. Tanaman pagar: pembatas antara milik
pribadi dan milik orang lain antara fungsi
privat, kelompok, anak-anak dan dewasa.
Untuk halaman luas bertekstur kasar dan
sempit bertekstur halus.
72. Sambung………………
c. Tanaman peteduh: tanaman yang cukup tinggi
dan rindang memberi keteduhan yang sangat
baik terhadap sengatan matahari seperti
tanaman pohon.
d. Tanaman pembingkai : tanaman cukup tinggi
karakter tumbuh vertikal dan sebagai bingkai
yang diarahkan pada pandangan tertentu seperti
cemara lilin.
e. Tanaman pengarah jalan : penutup tanah ,
tanaman pagar dapat dibentuk dengan pola
tertentu sehingga berfungsi sebagai pengarah
jalan, bila pada taman yang cukup luas.
73. Sambung…………….
f. Tanaman tabir : tanaman yang berjajar
berfungsi sebagai tabir terhadap debu/polusi
udara, suara dan aroma tak sedap juga
pembatas pandangan.
g. Tanaman pergola : tanaman yang merambat
yang memberikan kesan keteduhsn serta
kenyamanan.
Ukuran tanaman dewasa mencakup tinggi
tanamandan lebar tajuk tanaman. Kemudian
kecepatan tumbuh tanaman yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis tanaman.
74. Sambung……………..
Bentuk Alami dari suatu tanaman yaitu 2
faktor : keturunan dan faktor luar seperti
modifikasi tanaman.
Sayur memp.kontribusi dalammemenuhi
kebutuhan gizi manusia dan dibutuhkan
Setiaphari kebutuhan sayur semakin meningkat,
sejalan dengan bertambahnya jumlahpenduduk.
75. Konsumsi obat herbal meningkat :
a. Obat dr bahan kimia/sintetis mahal
b. Sejumlah penyakit berat tidak (belum) mampu
disembuhkan dengan obat kimia
c. Manfaat tinggi dengan efek samping kecil
Ketersediaanlahanuntuk bertanam sayur dan
Toga semakin terbatas akibat persaingan dengan
peruntukan lain seperti pemukiman agar kebutuhan
sayur tetap tersedia dengan lahan yang terbatas
perlu teknologi menanam sayur dalam pot.
76. KEUNTUNGAN BERTANAM DALAM POT
• Memanfaatkan lahan yang tidak produktif
• Bisa diusahakan dlm skala kecil/rumah tangga
• Hemat lahan karena dapat disusun pada rak
• Mudah dalam pemeliharaan, hemat pupuk
• Dapat ditanam sepanjang tahun
• Resiko kerusakan akibat hama penyakit kecil
• Mudah menanam beberapa jenis sayur
• Mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan
• Sebagai usaha agribisnis yang menjanjikan
keuntungan tinggi
77. PERSIAPAN TANAM BENIH
• Benih unggul yang berkualitas (berasal dari
buah tua, kering, daya kecambah> 80%, bebas
dari hama penyakit)
• Berasal dari penangkar atau toko pertanian
• Sisa benih disimpan ditempat yg kering, tidak
terkena cahaya matahari dan dapat digunakan
untuk penanaman berikutnya
78. PERSEMAIAN
Manfaat pesemaian
• Memudahkan perawatan benih
• Memberikan perlindungan terhadap bibit (panas, hujan,
angin, gangguan binatang
• Membantu benih tumbuh lebih sehat
• Tempatpesemaian
• Kotak kayu, nampan plastik, tray pembibitan, polibag
• Bagian bwh diberi lubang untuk mengalirkan kelebihan air
• Media berupa campuran tanah halus + pupuk organik (1:1)
• Media diayak dan disterilkan dengan Fura dan 2 sendok
makan/10 kg media
79. Penyemaian Benih
• Merendam benih dalam air hangat
(50oC)/larutan Previcur N 2ml/l air, 1 jam
• Membuang biji mengambang
• Benih disebar pada alur yang sudah dibuat
• Ditutup tanah halus
• Di tempat yg teduh dan disiram 2 hari sekali
• Umur 2 minggu (berdaun 2) bibit dipindah
kepolibag kecil dengan media yang sama
80. • Ditempat yg mendapatkan sinar matahari pagi
• Secara perlahan penyiraman dikurangi dan
dipindah ketempat yg lebih banyak sinar
matahari
• Bibit siap tanam + 28 – 35 atau telah berdaun
3 – 4 helai.
82. • WADAH TANAM
• Pot (plastik, tanah, semen), polibag, ember
bekas maupun kaleng bekas
• Pot plastik ringan, bersih, mudah diperoleh
dan harganya relatif murah
• Pot tanah liat atau semen bagus untuk
pertumbuhan tanaman
• Polibag lebih banyak digunakan krn murah
dan mudah diangkut dalam jumlah banyak
83. • Ukuran pot/polibaguntukcabai,
tomatdanterunglebihbesar (tinggidan
diameter 30cm); untuksawi,
bayamdanseladalebihkecil (tinggi 20 cm dan
diameter 15 cm)
• Pot/polibagharusmempunyailubangdrainasese
banyak 4 – 5 lubang, pada pot terletak di
bagianbawahdanpadapolibag di
bagiansampingbawah
84. • MEDIA TANAM
• Campuran sekam + tanah + pupuk organik dengan
perbandingan 1:1:1
• Pupuk kandang yang digunaka nharu ssudah matang
• Disterilkan dengan memberikan Furadan 2 sendok
makan/10 kg media campur, kemudian di masukkan
dalam pot atau polibag
• PENANAMAN
• Pilih bibit yang subur dan sehat
• Penanaman beserta tanahnya dengan cara menyobek
polibag
85. • Buat lubang tanam di tengah media dalam
pot/polibag dengan tongkat kayu
• Tanam bibit hingga leher akar dan padatkan
media tanam di sekitarleher akar
• Tiap pot/polibag berisi 1 tanaman
• Diletakkan di tempat terbuka (pekarangan)
dengan jarak antar pot/polibag 50 x 50 cm
86. PEMELIHARAAN
1. Penyiraman.
• Awal tanam disiram setiap hari sampai tanaman
kuat, setelah itu 2 hari sekali. Pada pertumbuhan
vegetatif sebanyak 200 ml per pot/polibag, pada
pembungaan dan pembuahan sebanyak 400 ml
per pot/polibag
2.Penyulaman.
• Pada tanaman yang tumbuh tidak normal, mati
atau terserang hama penyakit dengan cadangan
bibit di pesemaian
87. BAB VI
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN
Salah satu kendala yang cukup penting dalam
upaya pengamanan dan peningkatan produksi
hortikultura khususnya sayuran adalah serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gulma) yang timbul
sebagai akibat dari interaksi antara faktor-faktor OPT,
tanaman dan lingkungan. Kerugian yang ditimbulkannya
secara ekonomi cukup berarti, sehingga diperlukan upaya
pengendalian untuk menekan kerugian itu yang diawali
dengan kegiatan pengamatan OPT agar timbul
kewaspadaan terhadap serangan OPT pada tanaman
sayuran.
88. Penyebab gulma merugikan tanaman sayuran
Gulma merugikan tanaman budidaya terutama
sayuran karena gulma memiliki alelopati yaitu
merupakan peristiwa pelepasan senyawa yang
bersifat racun yang dikeluarkan oleh tumbuhan
yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
lain yang tumbuh di sekitarnya. Gulma adalah
tanaman pengganggu yang tumbuh diantara
tanaman utama.
89. Gulma mengganggu karena bersaing dengan
tanaman utama terhadap kebutuhan unsur hara,
air, cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi
tanaman menjadi tidak optimal.
Keberadaan gulma pada pertanaman hortikultura
dapat menjadi lebih penting dan perlu lebih
diperhatikan karena sifat tersebut. Persaingan
sarana tumbuh yang ditimbulkan antara gulma dan
tanaman akan terasa lebih besar pada tanaman
hortikultura.
90. Penggunaan pupuk organik/pupuk kandang yang
relatif lebih banyak khusunya pada hortikultura
setahun berpotensi menyebarkan gulma (sumber
investasi) apabila pupuk kandang tersebut tidak
diolah secara matang. Bahan tersebut dapat
menjadi media penyebaran alat perbanyakan gulma, baik
melalui organ vegetatif maupun organ generatif. Irigasi
dan penggunaan pupuk yang relatif lebih intensif pada
pertanaman hortikultura dapat mendorong
perkembangan gulma.
91. Jenis-Jenis Gulma Yang Mengganggu
Tanaman Sayuran
Sejumlah gulma tertentu berasosiasi atau
Sering tumbuh bersama dengan tanaman
Hortikultura tertentu. Dalam komunikasi sehari
hari gulma yang selalu terdapat dan tumbuh
pada pertanaman hortikultura disebut gulma
hortikultura,walaupun keberadaan suatu spesies
Gulma tertentu tidak selalu mutlak pada
tanaman hortikultura.
92. Berikut disampaikan keberadaan sejumlah
spesies gulma pada beberapa tanaman
Hortikultura semusim dan tahunan.
Ketiga golongan gulma, yaitu gulma golongan
rumput, teki dan daun lebar terdapat pada
Tanaman hortikultura.
93. Gulma golongan teki seperti (Cyperus rotundus ),
gulma golongan berdaun lebar lunak dan gulma
golongan rumput umumnya terdapat pada
pertanaman hortikultura berumur setahun
(tanaman sayuran, tanaman hias). Gulma golongan
berdaun lebar (lunak dan berkayu), gulma golongan
rumput dan gulma golongan teki terdapat pada
pertanaman hortikultura berumur tahunan
(tanaman buah-buahan).
94. • Teknik Pengendalian Gulma Yang Menggangggu
Tanaman Sayuran.
• Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat
dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara
manual, mekanis, teknik budidaya maupun
dengan penggunaan bahan kimia
(herbisida).Bahkan penggunaan herbisida
ternyata mampu menaikkan produktivitas petani
seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih
sedikit, waktu pelaksanaan pengendalian gulma
relatif singkat serta biaya yang lebih murah.
95. Tindakan-tindakan budidaya tanaman
hortikultura secara langsung maupun tidak
langsung turut mengendalikan gulma pada
pertanaman hortikultura, misalnya
pembentukan media tanam, pengaturan jarak
tanam, pemupukan, pengairan dan lain-lain.
Pengendalian gulma secara manual/mekanis
dapat dilakukan dengan mencabut atau membabat.
96. Jika gulma yang dihadapi tergolong gulma lunak
(semusim dan berakar dangkal) maka tindakan
mencabut dengan tangan atau dengan bantuan alat
sederhana dapat dilakukan.Penyiangan dengan
mencabut misalnya dilakukan terhadap gulma
Ageratum conyzoides (babadotan), Cleome
rutidosperma (cacabean) dan lain-lain. Pada
budidaya sayuran yang dilakukan di lahan kering
tindakan membabat tetap merupakan cara yang
paling mudah dan praktis.