SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
BUDIDAYA PEKARANGAN
OLEH:
Ir. SALENSIA HARYATI AFONSO/JOHN
DEPARTEMENTO AGRONOMIA
FACULDADE AGRICULTURA
UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR
LOROSA’E
D I L I
2012
SILABUS
BAB I : PEKARANGAN
BAB II : KULTUR TEKNIK PEKARANGAN
BAB III : HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN TANAMAN
BAB IV : DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
BAB V : ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT
BAB VI : PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN
BAB I
PEKARANGAN
PENDAHULUAN
• Menurut arti, kata pekarangan berasal dari kata
“karang” yang berarti halaman rumah
(Poerwodarminto, 1976).
• Sedangkan secara luas, Terra (1948), memberikan
batasan pengertian yaitu : pekarangan adalah tanah di
sekitar perumahan, kebanyakan berpagar keliling, dan
biasanya ditanami padat dengan beraneka macam
tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk
keperluan sendiri sehari-hari dan untuk
diperdagangkan.
• Defenisi menurut Soemarwoto (1975) bahwa,
pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak
langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-
batasnya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis
tanaman dan masih mempunyai hubungan pemilikan
dan atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan
Hubungan fungsional yang dimaksud disini adalah
meliputi hubungan sosial, budaya, hubungan ekonomi,
serta hubungan biofisika (Danoesastaro, 1978).
Pekarangan kebanyakan saling berdekatan dan
bersama-sama membentuk kampung /desa.
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak
hanya digunakan sebagai bahan pangan ataupun
untuk dinikmati keindahanannya saja, tetapi juga
bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati
berbagai penyakit. Tanaman seperti kunyit, jahe,
jeruk pecel dapat ditanam dipekarangan rumah dan
berguna sebagai pengusir berbagai penyakit ringan
sehari2 spt batuk, masuk angin dan panas dalam.
Tanaman yang ada, terutama yang tumbuh di
sekitar pekarangan dikenal sebagai bahan yang
Ampuh untuk obat dan digunakan sebagai bahan
baku industri obat, selain juga sebagai obat-obatan
tradisional. Sebenarnya, tanaman yang berguna
sebagai obat dapat juga ditemui sehari-hari.
Tanaman seperti kunyit, jahe, jeruk pecel dapat ditanam
di pekarangan rumah dan berguna sebagai pengusir
berbagai penyakit ringan sehari-hari seperti batuk,
masuk angin dan panas dalam. Tak hanya itu, beberapa
tanaman yang ada terbukti ampuh mengatasi berbagai
penyakit yang lebih berat. Beberapa bahkan dipercaya
dapat mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS,
kanker dan sebagainya. Tanaman obat juga dapat
dijadikan alternatif berobat yang lebih aman dan alami.
Selain itu, tanaman obat juga baik untuk menjaga
kecantikan dan kesehatan kulit dan tubuh.
Manfaat Menanam Tanaman Obat di Pekarangan
Dengan menanam tanaman obat di pekarangan
rumah, maka kita telah :
- Menjaga kelangsungan keanekaragaman hayati
- Mendapatkan sumber obat – obatan terdekat dari rumah
anda dan tentunya membantu mengurangi belanja obat
– obatan keluarga
- Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan- Menambah
nilai dari keberadaan pekarangan rumah anda.
FUNGSI HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA
Ditinjau dari segi sosial budaya, dewasa ini nampak ada
kecenderungan bawa pekarangan dipandang tidak lebih
jauh dari fungsi estetikanya saja. Pandangan seperti ini
nampak pada beberapa anggota masyarakat pedesaan
yang elah “maju”, terlebih pada masyarakat perkotaan.
Yaitu, dengan memenuhi pekarangannya dengan
tanaman hias dengan dikelilingi tembok atau pagar besi
dengan gaya arsitektur “modern
Namun, bagi masyarakat pedesaan yang masih
“murni”, justru masih banyak didapati pekarangan
yang tidak berpagar sama sekali. Kalaupun berpagar,
selalu ada bagian yang masih terbuka atau diberi
pintu yang mudah dibuka oleh siapapun dengan
maksud untuk tetap memberi keleluasaan bagi
masyarakat umum untuk keluar masuk
pekarangannya dan nyaman bagi anak-anak untuk
bermain.
Nampaknya, bagi masyarakat desa, pekarangan juga
mempunyai fungsi sebagai jalan umum (lurung)
antar tetangga, antara kampung, antar dusun, bahkan
antara desa satu dengan desa yang lainnya, sehingga
membuat orang yang berjalan kaki bisa
memperpendek rute perjalanan dengan jalan pintas
melalui pekarang rumah sehingga akses kerumah
lebih cepat dan efisien.
Di samping itu, pada setiap pekarangan
terdapat”pelataran” (Jawa) atau “buruan” (Sunda)
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bermain
anak-anak sekampung. Adanya kolam tempat mandi
atau sumur di dalam pekarangan, juga dapat
dipergunakan oleh orang-orang sekampung dengan
bebas bahkan sekaligus merupakan tempat
pertemuan mereka sebagai sarana komunikasi masa
(Soemarwoto, 1978).
Jadi, bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan
bukanlah milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan
juga mempunyai fungsi sosial budaya di mana
anggota masyarakat (termasuk anak-anak) dapat
bebas mempergunakannya untuk keperluan
keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula.
Misalnya dalam suatu acara pesta dikampung yang
dihadiri oleh orang-orang kampung disekitarnya.
FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI
FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI
Selain fungsi hubungan sosial budaya, pekarangan juga
memiliki fungsi hubungan ekonomi yang tidak kecil
artinya bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Jadi,
bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan bukanlah
milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan juga
mempunyai fungsi sosial budaya di mana anggota
masyarakat khusunya.
Sambungan……………………….
Masyarakat desa (termasuk anak-anak) dapat
bebas mempergunakannya untuk keperluan
keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula.
Dari hasil survey pemanfaatan pekarangan di
setiap desa, disimpulkan oleh Danoesastro
(1978), sedikitnya ada empat fungsi pokok yang
dipunyai pekarangan, antara lain :
Sambungan…………………….
1. sebagai sumber bahan makanan
2. sebagai penghasil tanaman perdagangan,
3. sebagai penghasil tanaman rempah-rempah
atau obat-obatan,
4. dan juga sumber bebagai macam kayu-
kayuan (untuk kayu bakar, bahan bangunan,
maupun bahan kerajinan).
5. Memberikan kepuasan atau kesegaran rohani
Sambungan……………………….
Nama-nama berbagai macam tanaman di
pekarangan tempat kita tinggal yaitu :
a. Sumber bahan makanan tambahan yaitu :
 Tanaman karbohidrat : ubi kayu, ubi talas,
jagung, ubi jalar dll
 Tanaman sayuran : nangka, labu jepang,
sawi,kangkung dll
 Buah-buahan : pepaya, salak, mangga, jeruk,
jambu, sukun dll
Sambungan………………..
b. Tanaman perdagangan : kelapa, jengkeh,
rambutan dll
c. Rempah-rempah dan obat-obatan : jahe, laos,
kunyit, kencur dll
d. Kayu-kayuan :
Kayu bakar : mahoni, lamantoro dll
Bahan bangunan : jati, bambu dll
Bahan kerajinan : bambu, pandan dll
Sambungan………………….
masyarakat pedesaan, pekarangan dapat
dipandang sebagai “lumbung hidup” yang tiap
tahun diperlukan untuk mengatasi paceklik, dan
sekaligus juga merupakan “terugval basis” atau
pangkalan induk yang sewaktu-waktu dapat diambil
manfaatnya apabila usahatani di sawah atau
tegalan mengalami bencana atau kegagalan akibat
serangan hama/penyakit, banjir, kekeringan dan
bencana alam yang lain.
FUNGSI HUBUNGAN BIOFISIKA
Pada pandangan pertama, bagi orang “kota”
yang baru pertama kali turun masuk desa, akan
nampak olehnya sistem pekarangan yang
ditanami secara acak-acakan dengan segala
macam jenis tanaman dan sering pula
menimbukan kesan “menjijikkan” karena adanya
kotoran hewan ternak di sana sini.
Sambungan…………………………
Dalam penelitian menunjukkan, bahwa
keadaan serupa itu adalah merupakan
manifestasi kemanunggalan manusia dengan
lingkungannya sebagaimana yang telah
diajarkan nenek moyangnya.
Manusia adalah bagian dalam dan dari satu
kesatuan yang besar semua mempunyai tempat
sendiri dari tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri.
Sambungan………………………
Dalam teori kebatinan Jawa, disebutkan
bahwa sesuatu yang ada dan yang hidup pada
pokoknya satu dan tunggal. Bahkan, justru pola
pengusahaan pekarangan seperti itulah ternyata,
yang secara alamiah diakui sebagi persyaratan demi
berlangsungnya proses daur ulang (recycling) secara
natural (alami) yang paling efektif dan efisien,
sehingga pada kehidupan masyarakat desa tidak
mengenal zat buangan.
Sambungan………………………
Apa yang menjadi zat buangan dari suatu
proses, merupakan sumberdaya yang
dipergunakan dalam proses berikutnya yang
lain. Sebagai contoh, segala macam sampah dan
kotoran ternak dikumpulkan menjadi kompos
untuk pupuk tanaman. Sisa dapur, sisa-sisa
makanan, kotoran manusia dan ternak dibuang
ke kolam untuk dimakan ikan.
Sambungan……………………
Ikan dan hasil tanaman (daun,bunga/buahnyadimakan
manusia, kotoran manusia dan sampah dibuang ke kolam
atau untuk kompos,demikian seterusnya tanpa berhenti
dan berulang ulang.
Dengan demikian kalaupun dalam proses kemajuan
peradaban manusia ada sesuatu yang perlu diperbaki
seperti: pembuatan jamban Keluarga di atas kolam,
sistem daur ulang yang tidak baik dan efisiensi harus
tetap terjaga kelangsungannya.
BAB II
KULTUR TEKNIK PEKARANGAN
Kultur teknik pekarangan adalah cara
pengusahaan tanah pekarangan agar
memberikan hasil yang setingi-tingginya.
Persoalaan yang dihadapi di dalam kultur
teknik pekarangan meliputi :
a) faktor biaya dan pendapatan.
b) Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi,
tanah dan iklim
c) Tujuan pengusahaan
d) Sumber daya manusia
Ad 1. Perlu memperhatikan biaya dan pendapataan
yakni:
 Faktor internal dan eksternal :
faktor Internal :
- umur , pendidikan, pengetahuan pengalaman
dan ketermpilan
- jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan dan
modal
Faktor eksternal :
- Input : ketersediaan dana dan harga produksi
- Output : permintaan dari segi produksi tinggi
maka harga naik begitupun sebaliknya .
Faktor manajemen harus dapat mengambil
keputusan dengan berbagai pertimbangan
ekonomis sehingga diperoleh hasil yang
memberikan pendapatan yang maksimal.
Ad2. Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi,
tanah dan iklim.
o Kesesuaian komoditi meliputi apakah komoditi
tersebut tanaman semusim atau tahunan.
Tanaman semusim lebih banyak tenaga kerja
yang dipakai dari pada tanaman tahunan.
o Kesesuaian tanah meliputi jenis tanah, sifat
tanah dan tekstur tanah
o Keseuaian Iklim :
- iklim sangat menentukan komoditas yang
akan diusahakan, baik tanaman maupun
ternak.
- komoditi yang diusahakan harus cocok
dengan iklim setempat agar produktifitasnya
tinggi dan memberikan manfaat yang baik.
Ad3. Tujuan pengusahaan yaitu penerapan
teknologi yang cocok dengan keadaan
lahan.
Ad4. Sumber Daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu.Daya pikir misalnya : makanan yang bergizi,
kesehatan yang baik dll. Sedangkan daya fisik :
makanan berrgizi, jaga kesehatan dan olaraga.
Manusia adalah orangnya , kualitas SDM harus
ditingkatkan supaya produktivitas kerjanya
meningkat, sehingga hidup sejatera tercapai yakni
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
merasa aman dalam menikmatinya.
Kultur teknis tanah pekarangan meliputi :
a) Pembukaan kebun pekarangan antara lain :
- pembuatan pagar dan identifikasi kesuburan tanah
- pengolahan tanah dan pembuatan drainase
- pemilihan komoditi dan jenis tanaman
- pemilihan/seleksi benih : daya tumbuh
- penerapan sistem penenaman dengan cara
tumpang sari
- persemaian, penanaman dan pemeliharaan
- panen dan paska panen
b) Pemeliharan ternak yang perlu diperhatikan :
- pembuatan kandang
- pemilihan jenis ternak
- peletakan kandang
- pakan ternak
Fungsi kandang secara umum yaitu:
• Melindungi ternak dari terik matahari, udara dingin,
hujan, angin yang langsung.
• Melindungi terhadap hewan liar, pencuri dll.
• Mempermudah tatalaksana pemeliharaan dan
penanganan limbah
• Mencegah ternak berkeliaran, Sehingga
mengurangi bercecerannya kotoran
• Meng-efisienkan lahan. Dengan adanya kandang
lahan yang sempit
• Ternak bisa hidup lebih nyaman
Lahan termasuk baik untuk budidaya ternak bila :
a. tanah lebih tinggi sehingga mudah kering,
b. tidak terbuka terhadap angin langsung
c. memungkinkan sinar matahari pagi bisa msk ke
dalam
c). Pemeliharaan Ikan
Pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :
a. kolam yang terbuka yang kita banyak
jumpaiyaitu seperti kolam tanah dengan
berbagai ukuran luas.
b. kolam dengan metode jaring apung
umumnya banyak dilakukan pada danau dan
rawa dan ada juga dipesisir pantai.
MANFAAT PEKARANGAN
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Sebagai
Sumber Pangan Sistim pekarangan pedesaandengan
ciri-ciri khas tersebut mempunyai manfaat yang
bermacam-macam, dan dalam hal kegunaan dapat
dikatakan serbaguna/berfungsi ganda pada
pemiliknya. Pekarangan merupakan bagian dari
rumah, maka tidaklah mengherankan apabila
pekarangan erat hubungannya dengan
perikehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan masyarakat yang masih
tradisional dipedesaan umumnya, sistem
pekarangan selain sebagai usaha, juga
dipandang sebagai upaya manusia menyatukan
diri dengan alam guna menjaga keserasian
hubungan dengan lingkungan
Pekarangan pedesaan memiliki beberapa
manfaat, yaitu :
• Sebagai “warunghidup” atau “lumbunghidup”;
disini tanaman pangan merupakan bagian
terbesar yang diusahakan dalam sistem
pekarangan. Demikian pula tanaman sayur-
sayuran danbuah-buahan, misalnya : ubi jalar, ubi
kayu, talas, kentang (umbi-umbian), kacang
tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang
polong (kacang-kacangan), bayam, kangkung,
seledri, selada, wortel, buncis, loncang, sawi,
terung, labu-labuan, kol, tomat, cabe, kapri,
pepaya, pisang, mangga, nangka, apokat, sukun,
jambu, nanas, bengkoang, jeruk, apel, dll.
• Sebagai “apotik hidup” atau “apotik hijau”;
dimana tanaman yang ditanam dipekarangan
dapat digunakan sebagai obat-obatan.
• Sebagaimana obat-obatan moderen yang banyak
dipakai untuk mengobati penyakit, demikian pula
obat-obatan tradisional, juga banyak dipakai dan
digalakkan, baik untuk keluhan ringan atau
serangan yang mendadak, atau dipakai oleh orang
yang sugesti pada obat-obatan tradisional, atau anti
terhadap obat-obatan kimiawi. Tanaman obat-
obatan, misalnya kunyit, jahe, lempuyang, laos,
jeruk nipis, kumis kucing, temuireng, temulawak,
kencur, lidahbuaya, cocor bebek, danlain-lain.
• Sebagai sumber bahan industri rumah; misalnya
pandan, bisa ditanam sebagai pagar hidup, kemudian
daunnya dimanfaatkan untuk tikar, bakul, hiasan-hiasan,
dan lain-lain. Demikian pula Bambu, selain untuk bahan
dinding rumah, juga dapat dibuat bakul dan alat-alat
rumah tangga lainnya. Tanaman kelapa dapat dibuat
untuk bermacam-macam keperluan, dari akar, batang,
daun, dan buahnya.Misalnya :sabut kelapa bisa untuk
keset, sapu, tali, dan sebagainya. Tempurungnya untuk
gayung, senduk sayur, hiasan, arang, dan lain-lain.
• Sebagai sumber energi yang utama untuk masak
memasak di pedesaan; Misalnya :kayu dan arang
(dibuat dari kayu atau tempurung kelapa). Dari
pekarangan biasanya dapat diambil ranting, dahan,
dan potongan kayu untuk keperluan sehari-hari.
Jenis-jenis yang ditanam biasanya jenis yang cepat
besar seperti melanding, turi, waru, angsana,
lamtoro, kaliandra, dan ain-lain.
• Sebagai tempat tanamanhias; dapat dipakai
untuk keperluan adat atau upacara seperti
penganten, kematian, sesajen, dan lain-lain.
Biasanya diutamakan tanaman hias dengan
bunga yang wangi seperti kuntil, melati,
mawar, kenanga, kamboja, dan sejenisnya
yang merupakan bunga-bunga antradisional
yang banyakdigemari di pedesaan.
• Sebagai ‘bank gen”; karena pekarangan
dengan struktur pertanamannya telah
berkembang sejak lama, keanekaragaman jenis
tanaman dalam pekarangan umumnya sangat
tinggi, lebih kurang 200 jenis, dan berbagai
jenis diwakili oleh banyak varietas, bervariasi
dari yang asli (belum tersentuh teknologi)
sampai yang telah dimuliakan.
BAB III
HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN
TANAMAN
Tanah merupakan :
• Medium alam untuk tempat
• pertumbuhan tanaman.
Menyediakan unsur-unsur hara sebagai unsur hara
sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhaan
tanaman.
Hubungan tanah, air dan tanaman :
a. Tanaman memrlukan air
b. Tanah menyimpan air yang dibutuhkan
tanaman.
c. Atmosfer menyediakan energi yang diperlukan tanaman
untuk mengambil air dari tanah.
Air diperlukan tanaman untuk :
Pencernaan, fotosintesis, transport mineral dan hasil
fotosintesis.
Penunjang tubuh, pertumbuhan dan transpirasi.
T.ranspirasi terjadi :
Bila tekanan uap di daun lebih besar daripada di udara.
Bila stomata daun membuka
• Tanah terdiri dari :
 Mineral dan bahan organik
 Udara dan air yang mengisi pori-pori antar butiran
tanah.
 Butiran tanah diklasifikasikan menurut ukuran :
pasir,debu, lempung disebut tekstur tanah.
 Kandungan air dan udara dalam tanah berubah-ubah
yakni lengas tanah.
Hubungan cahaya dan tanaman :
a) Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
b) Cahaya memegang peranan penting dalam proses
fisilogi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi
dan transpirasi.
c) Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis
75-85% untuk memenaskan daun dan transpirasi.
Peranan cahaya :
1. Dalam respirasi. Fotorespirasi dan menaikan suhu.
2. Dalam tanspirasi, stomata dan mekanisme bukaan
stomata.
3. Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap
jenis tanaman, dikenal tiga tipe : C3,C4, CAM
(acam metabolic).
Penentuan kerapatan tanaman dipengaruhi yakni :
a. Oleh hasil ekonomis yang akan diambil dari
pertanaman.
b. Hasil ekonomis tanaman berupa biji /produk
reproduksi.
c. Hasil ekonomis tanaman berupa bagian vegetatif
tanaman.
Faktor yang menentukan besarnya radiasi matahari
kebumi :
1. Sudut datang matahari/dari suatu titik tertentu
dibumi
2. Panjang hari/lamanya waktu penyinaran.
3. Keadaan atmosfer/kandungan debu dan uap air.
Naungan sangat penting bagi tanaman tertentu untuk
bisa tumbuh dan berkembang karena :
Merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
intensitas cahaya yang terlalu tinggi.
Pemberian naungan dilakukan pada budidaya
tanaman yang umumnya termasuk kelompok C3
maupun dalam fase pembibitan.
Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro :
Mengurangi intensitas cahaya disekitar 30-40% dan
mengurangi aliran udara diseitar tajuk.
Mengurangi laju evapotranspirasi
Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air
dengan tingkat transpirasi tanaman.
Kekurangan air diatasi dengan naungan yakni :
Naungan mengurangi volume kecepatan aliran
permukaan.
Meningkatkan air tersedia bagi tanaman.
Pengaruh lingkungan /tekanan :
 Pengaruh merusak yang dipaksakan yang
dikendalikan oleh lingkungan.
 Respon adaptasi yang dikendalikan oleh tanaman.
Respon Morfologi :
o Makromorfologi : tinggi tanaman, diameter
tanaman, sudut percabangan, jumlah daun, luas
daun.
o Mikromorfologi : kandungan klorofil daun,
ketebalan daun.
o Tinggi tanaman lebih cepat naik di tempat teduh.
o Kandungan klorofil lebih tinggi diempat terang dan
ketebalan daun lebih tinggi ditempat terang.
BAB IV
DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN
Tetapi sayang, berbagai fungsi dari pekarangan yang
begitu kompleks dan mencakup banyak segi kehidupan
manusia serta pelestarian lingkungan itu kan mengalami
“erosi” yang memprihatinkan karena sering hanya
dijadikan korban untuk memenuhi alasan
“modernisasi”.
Proyek-proyek pembangunan industri dan prasarana
lain di desa pinggiran sering kurang
memperhitungkan bahwa, pembangunan kompleks
perumahan karyawannya yang terlampau mewah
dibandingkan dengan perumahan penghuni asli dan
yang dipagar keliling rapat serta mewah pula itu
merupakan isolasi bagi masyarakat penatang dengan
lingkungannya yang bisa menimbulkan ketegangan
sosial dan kriminalitas.
Lebih-lebih jika pembangunan itu sendiri
membutuhkan tanah kurang yang harus diambilkan
dari tanah lapisan aas (top soil) pekarangan
penduduk di sekitarnya. Penduduk asli tidak saja
menjadi kehilangan “lumbung hidup” atau
“pangkalan induknya” karena pekarangan dan
tegalannya tidak produktif lagi, tetapi sekaligus
kualitas lingkungannya menjadi rusak karena daur
ulang idak lagi berlangsung lancar.
Pengaruh pembangunan yang kurang bijak, modernisasi
perumahan yang mengganti tanaman pekarangan
menjadi tanaman hias dan agar hidup yang berubah
menjadi tembok atau tulang besi, sebenarnya sangat
disayangkan. Modernisasi memang harus tumbuh, tetapi
bukan dengan merusak lingkungan hidup. Peningkatan
kesejahteraan lahiriah memang salah satu tuntutan
hidup, tetapi bukan dengan menciptakan masayarakat
eksklusif yang mengisolir diri.
Kurangnya halaman tempat bermain bagi anak-anak
mungkin saja dapat dialihkan, tetapi keakraban
anak-anak sekampung yang merenggang akan dapat
berbalik menjadi iri dengki, dan dendam yang
tersembunyi. Itulah masalahnya.
Kelebihan usaha tani pekarangan yaitu :
a. Terdapat berbagai jenis tanaman.
b. Mudah untuk pemeliharaan dan pengawasan
terhadap gulma, hama dan penyakit.
c. Tidak membutuhkan modal yang cukup besar.
d. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
dalam hal pemeliharaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi luas, bentuk dan
intensitas tanah pekarangan :
a. Keadaan tempat, batas wilayah, topografi/
ketinggian tempat.
b. Iklim meliputi suhu, cahaya, curah hujan dll.
c. Pegetahuan sumber daya manusia yakni
kemampuan untuk memanfaatkan pekarangan.
d. Jumlah penduduk dan jarak pemasaran.
Kelemahan usaha tani pekarangan yaitu :
Jumlah produk yang dihasilkan sedikit.
Adanya persaingan unsur hara dan cahaya yang
diterima pada tanaman yang dibudidaya.
Menggangu aktifitas keluarga dalam hal merepotkan
keluarga.
Membahayakan keluarga apabila terjadinya pohon
tumbang/roboh dan patah.
Akan mempengaruhi kesehatan bagi keluarga karena
penggunaan obat untuk hama dan penyakit.
Drainase yang kurang bagus sehingga menimbulkan
penyakit yang tidak di inginkan bagi keluarga.
Apabila pekarangan di manfaatkan secara intensif
untuk kegiatan budidaya maka akan mengurangi
kenyamanan keluarga.
Komoditi atau hewan yang diusahakan atau
dibudidayakan dalam jumlah yang terbatas.
Dan tergantung pada ketersediaan air.
Daya dukung pekarangan tergantung dari :
Tanah, luas tanah dan iklim.
Letak dan ketinggian tempat akan mempengaruhi
syarat tumbuh suatu tanaman.
Jenis tanaman yang akan ditanam.
Jarak dengan kota dalam pemasaran hasil.
Faktor yang mempengaruhi penyebaran tanaman
terdiri dari :
a. Penyebaran angin.
b. Ketersediaan air.
c. Gulama, hama dan penyakit.
BAB V
ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT
Pemilihan Tanaman
Tanaman didalam taman berfungsi :
a. Sebagai unsur pelunak : untuk memberi kesan
lunak pada taman yang sifat keras. contoh : pot
bunga, bunga dll
b. Sebagai penciri taman misalnya tanaman didaerah
tropis.
c. Menciptakan kondisi lingkungan yang lebih sejuk
dan segar.
d. Sebagai penghasil gas oksigen bagi semua mahkluk
hidup.
e. Memberi keteduhan dan kesejukkan.
Ada dua syarat dalam memilih tanaman :
Persyaratan hortikultura yaitu kesesuaian tanaman
untuk tumbuh /persyaratan pertumbuhannya.
Persyaratan fisik yaitu diperlukan dalam kaitan nya
dengan desain/rencana taman yang kita inginkan.
Sambungan……………..
Penggolongan tanaman berdasarkan syarat
hortikultura :
1. Kesesuaian dan ketahanan terhadap suhu.
2. Kesesuaian dan ketahanan terhadap
air/kelembaban.
3. Kesesuaian dan ketahanan terhadap cahaya.
4. Kesesuaian dan ketahanan terhadap tanah.
5. Kesesuaian dan ketahanan terhadap angin
Sambungan…………………….
6. Kesesuaian dan ketahanan terhadap hama
dan penyakit.
7. Kesesuaian dan ketahanan terhadap
pemangkasan.
8. Kesesuaian dan ketahanan terhadap gas
beracun.
9. Sifat penyebaran, pembungaan dan
pembuahan.
10. Sifat adaptasi, perbanyakan,pemindahan
dan gugur daun.
Sambungan………………………..
Penggolongan tanaman secara fisik yaitu :
1. Kegunaan tanaman dalam tata taman
2. Ukuran tanaman dewasa kaitannya dengan
kecepatan tumbuh.
3. Bentuk alami
4. Tekstur
5. Bayangan
6. Warna
7. Aroma
8. Syarat-syarat budidaya
Sambungan…………………..
Kegunaan tanaman dalam tata taman
dikelompokan :
a. Penutup tanah : untuk mengisi dan menutup
permukaan tanah dan penahan erosi.
contoh : Rumput dan tanaman pendek
b. Tanaman pagar: pembatas antara milik
pribadi dan milik orang lain antara fungsi
privat, kelompok, anak-anak dan dewasa.
Untuk halaman luas bertekstur kasar dan
sempit bertekstur halus.
Sambung………………
c. Tanaman peteduh: tanaman yang cukup tinggi
dan rindang memberi keteduhan yang sangat
baik terhadap sengatan matahari seperti
tanaman pohon.
d. Tanaman pembingkai : tanaman cukup tinggi
karakter tumbuh vertikal dan sebagai bingkai
yang diarahkan pada pandangan tertentu seperti
cemara lilin.
e. Tanaman pengarah jalan : penutup tanah ,
tanaman pagar dapat dibentuk dengan pola
tertentu sehingga berfungsi sebagai pengarah
jalan, bila pada taman yang cukup luas.
Sambung…………….
f. Tanaman tabir : tanaman yang berjajar
berfungsi sebagai tabir terhadap debu/polusi
udara, suara dan aroma tak sedap juga
pembatas pandangan.
g. Tanaman pergola : tanaman yang merambat
yang memberikan kesan keteduhsn serta
kenyamanan.
Ukuran tanaman dewasa mencakup tinggi
tanamandan lebar tajuk tanaman. Kemudian
kecepatan tumbuh tanaman yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis tanaman.
Sambung……………..
Bentuk Alami dari suatu tanaman yaitu 2
faktor : keturunan dan faktor luar seperti
modifikasi tanaman.
Sayur memp.kontribusi dalammemenuhi
kebutuhan gizi manusia dan dibutuhkan
Setiaphari kebutuhan sayur semakin meningkat,
sejalan dengan bertambahnya jumlahpenduduk.
Konsumsi obat herbal meningkat :
a. Obat dr bahan kimia/sintetis mahal
b. Sejumlah penyakit berat tidak (belum) mampu
disembuhkan dengan obat kimia
c. Manfaat tinggi dengan efek samping kecil
Ketersediaanlahanuntuk bertanam sayur dan
Toga semakin terbatas akibat persaingan dengan
peruntukan lain seperti pemukiman agar kebutuhan
sayur tetap tersedia dengan lahan yang terbatas
perlu teknologi menanam sayur dalam pot.
KEUNTUNGAN BERTANAM DALAM POT
• Memanfaatkan lahan yang tidak produktif
• Bisa diusahakan dlm skala kecil/rumah tangga
• Hemat lahan karena dapat disusun pada rak
• Mudah dalam pemeliharaan, hemat pupuk
• Dapat ditanam sepanjang tahun
• Resiko kerusakan akibat hama penyakit kecil
• Mudah menanam beberapa jenis sayur
• Mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan
• Sebagai usaha agribisnis yang menjanjikan
keuntungan tinggi
PERSIAPAN TANAM BENIH
• Benih unggul yang berkualitas (berasal dari
buah tua, kering, daya kecambah> 80%, bebas
dari hama penyakit)
• Berasal dari penangkar atau toko pertanian
• Sisa benih disimpan ditempat yg kering, tidak
terkena cahaya matahari dan dapat digunakan
untuk penanaman berikutnya
PERSEMAIAN
Manfaat pesemaian
• Memudahkan perawatan benih
• Memberikan perlindungan terhadap bibit (panas, hujan,
angin, gangguan binatang
• Membantu benih tumbuh lebih sehat
• Tempatpesemaian
• Kotak kayu, nampan plastik, tray pembibitan, polibag
• Bagian bwh diberi lubang untuk mengalirkan kelebihan air
• Media berupa campuran tanah halus + pupuk organik (1:1)
• Media diayak dan disterilkan dengan Fura dan 2 sendok
makan/10 kg media
Penyemaian Benih
• Merendam benih dalam air hangat
(50oC)/larutan Previcur N 2ml/l air, 1 jam
• Membuang biji mengambang
• Benih disebar pada alur yang sudah dibuat
• Ditutup tanah halus
• Di tempat yg teduh dan disiram 2 hari sekali
• Umur 2 minggu (berdaun 2) bibit dipindah
kepolibag kecil dengan media yang sama
• Ditempat yg mendapatkan sinar matahari pagi
• Secara perlahan penyiraman dikurangi dan
dipindah ketempat yg lebih banyak sinar
matahari
• Bibit siap tanam + 28 – 35 atau telah berdaun
3 – 4 helai.
PROSES PEMBIBITAN
GAMBAR :
• WADAH TANAM
• Pot (plastik, tanah, semen), polibag, ember
bekas maupun kaleng bekas
• Pot plastik ringan, bersih, mudah diperoleh
dan harganya relatif murah
• Pot tanah liat atau semen bagus untuk
pertumbuhan tanaman
• Polibag lebih banyak digunakan krn murah
dan mudah diangkut dalam jumlah banyak
• Ukuran pot/polibaguntukcabai,
tomatdanterunglebihbesar (tinggidan
diameter 30cm); untuksawi,
bayamdanseladalebihkecil (tinggi 20 cm dan
diameter 15 cm)
• Pot/polibagharusmempunyailubangdrainasese
banyak 4 – 5 lubang, pada pot terletak di
bagianbawahdanpadapolibag di
bagiansampingbawah
• MEDIA TANAM
• Campuran sekam + tanah + pupuk organik dengan
perbandingan 1:1:1
• Pupuk kandang yang digunaka nharu ssudah matang
• Disterilkan dengan memberikan Furadan 2 sendok
makan/10 kg media campur, kemudian di masukkan
dalam pot atau polibag
• PENANAMAN
• Pilih bibit yang subur dan sehat
• Penanaman beserta tanahnya dengan cara menyobek
polibag
• Buat lubang tanam di tengah media dalam
pot/polibag dengan tongkat kayu
• Tanam bibit hingga leher akar dan padatkan
media tanam di sekitarleher akar
• Tiap pot/polibag berisi 1 tanaman
• Diletakkan di tempat terbuka (pekarangan)
dengan jarak antar pot/polibag 50 x 50 cm
PEMELIHARAAN
1. Penyiraman.
• Awal tanam disiram setiap hari sampai tanaman
kuat, setelah itu 2 hari sekali. Pada pertumbuhan
vegetatif sebanyak 200 ml per pot/polibag, pada
pembungaan dan pembuahan sebanyak 400 ml
per pot/polibag
2.Penyulaman.
• Pada tanaman yang tumbuh tidak normal, mati
atau terserang hama penyakit dengan cadangan
bibit di pesemaian
BAB VI
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN
Salah satu kendala yang cukup penting dalam
upaya pengamanan dan peningkatan produksi
hortikultura khususnya sayuran adalah serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gulma) yang timbul
sebagai akibat dari interaksi antara faktor-faktor OPT,
tanaman dan lingkungan. Kerugian yang ditimbulkannya
secara ekonomi cukup berarti, sehingga diperlukan upaya
pengendalian untuk menekan kerugian itu yang diawali
dengan kegiatan pengamatan OPT agar timbul
kewaspadaan terhadap serangan OPT pada tanaman
sayuran.
Penyebab gulma merugikan tanaman sayuran
Gulma merugikan tanaman budidaya terutama
sayuran karena gulma memiliki alelopati yaitu
merupakan peristiwa pelepasan senyawa yang
bersifat racun yang dikeluarkan oleh tumbuhan
yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
lain yang tumbuh di sekitarnya. Gulma adalah
tanaman pengganggu yang tumbuh diantara
tanaman utama.
Gulma mengganggu karena bersaing dengan
tanaman utama terhadap kebutuhan unsur hara,
air, cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi
tanaman menjadi tidak optimal.
Keberadaan gulma pada pertanaman hortikultura
dapat menjadi lebih penting dan perlu lebih
diperhatikan karena sifat tersebut. Persaingan
sarana tumbuh yang ditimbulkan antara gulma dan
tanaman akan terasa lebih besar pada tanaman
hortikultura.
Penggunaan pupuk organik/pupuk kandang yang
relatif lebih banyak khusunya pada hortikultura
setahun berpotensi menyebarkan gulma (sumber
investasi) apabila pupuk kandang tersebut tidak
diolah secara matang. Bahan tersebut dapat
menjadi media penyebaran alat perbanyakan gulma, baik
melalui organ vegetatif maupun organ generatif. Irigasi
dan penggunaan pupuk yang relatif lebih intensif pada
pertanaman hortikultura dapat mendorong
perkembangan gulma.
Jenis-Jenis Gulma Yang Mengganggu
Tanaman Sayuran
Sejumlah gulma tertentu berasosiasi atau
Sering tumbuh bersama dengan tanaman
Hortikultura tertentu. Dalam komunikasi sehari
hari gulma yang selalu terdapat dan tumbuh
pada pertanaman hortikultura disebut gulma
hortikultura,walaupun keberadaan suatu spesies
Gulma tertentu tidak selalu mutlak pada
tanaman hortikultura.
Berikut disampaikan keberadaan sejumlah
spesies gulma pada beberapa tanaman
Hortikultura semusim dan tahunan.
Ketiga golongan gulma, yaitu gulma golongan
rumput, teki dan daun lebar terdapat pada
Tanaman hortikultura.
Gulma golongan teki seperti (Cyperus rotundus ),
gulma golongan berdaun lebar lunak dan gulma
golongan rumput umumnya terdapat pada
pertanaman hortikultura berumur setahun
(tanaman sayuran, tanaman hias). Gulma golongan
berdaun lebar (lunak dan berkayu), gulma golongan
rumput dan gulma golongan teki terdapat pada
pertanaman hortikultura berumur tahunan
(tanaman buah-buahan).
• Teknik Pengendalian Gulma Yang Menggangggu
Tanaman Sayuran.
• Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat
dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara
manual, mekanis, teknik budidaya maupun
dengan penggunaan bahan kimia
(herbisida).Bahkan penggunaan herbisida
ternyata mampu menaikkan produktivitas petani
seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih
sedikit, waktu pelaksanaan pengendalian gulma
relatif singkat serta biaya yang lebih murah.
Tindakan-tindakan budidaya tanaman
hortikultura secara langsung maupun tidak
langsung turut mengendalikan gulma pada
pertanaman hortikultura, misalnya
pembentukan media tanam, pengaturan jarak
tanam, pemupukan, pengairan dan lain-lain.
Pengendalian gulma secara manual/mekanis
dapat dilakukan dengan mencabut atau membabat.
Jika gulma yang dihadapi tergolong gulma lunak
(semusim dan berakar dangkal) maka tindakan
mencabut dengan tangan atau dengan bantuan alat
sederhana dapat dilakukan.Penyiangan dengan
mencabut misalnya dilakukan terhadap gulma
Ageratum conyzoides (babadotan), Cleome
rutidosperma (cacabean) dan lain-lain. Pada
budidaya sayuran yang dilakukan di lahan kering
tindakan membabat tetap merupakan cara yang
paling mudah dan praktis.

More Related Content

Similar to BUDIDAYA PEKARANGAN

Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahFez Na
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaAlveraadk
 
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10ismail fizh
 
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Lia Farda
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosiallinamayasari03
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialinayyah
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialela_kholila
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialMuzahimah
 
Materi pembelajaran ips kelas III
Materi pembelajaran ips kelas IIIMateri pembelajaran ips kelas III
Materi pembelajaran ips kelas IIIdaniekopambudi
 
Artikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerArtikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerRody Gusnantoro
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaOperator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)Siti Avirda
 
IPS SDA tidak dapatdiperbaharui
IPS SDA tidak dapatdiperbaharuiIPS SDA tidak dapatdiperbaharui
IPS SDA tidak dapatdiperbaharuiEfa Setyaningsih
 
Materi pembelajaran ips kelas iii
Materi pembelajaran ips kelas iiiMateri pembelajaran ips kelas iii
Materi pembelajaran ips kelas iiikangdani01
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 

Similar to BUDIDAYA PEKARANGAN (20)

Ips kelas tinggi (PGSD)
Ips kelas tinggi (PGSD)Ips kelas tinggi (PGSD)
Ips kelas tinggi (PGSD)
 
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
 
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
Kehati & Iyb 2010 21 Mar10
 
Buku scrap sejarah
Buku scrap sejarahBuku scrap sejarah
Buku scrap sejarah
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
Ilmu pengetahuan sosial Kelas 3 Bab 1
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Materi pembelajaran ips kelas III
Materi pembelajaran ips kelas IIIMateri pembelajaran ips kelas III
Materi pembelajaran ips kelas III
 
Artikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerArtikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputer
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
 
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
 
IPS SDA tidak dapatdiperbaharui
IPS SDA tidak dapatdiperbaharuiIPS SDA tidak dapatdiperbaharui
IPS SDA tidak dapatdiperbaharui
 
Materi pembelajaran ips kelas iii
Materi pembelajaran ips kelas iiiMateri pembelajaran ips kelas iii
Materi pembelajaran ips kelas iii
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

BUDIDAYA PEKARANGAN

  • 1. BUDIDAYA PEKARANGAN OLEH: Ir. SALENSIA HARYATI AFONSO/JOHN DEPARTEMENTO AGRONOMIA FACULDADE AGRICULTURA UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LOROSA’E D I L I 2012
  • 2. SILABUS BAB I : PEKARANGAN BAB II : KULTUR TEKNIK PEKARANGAN BAB III : HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN TANAMAN BAB IV : DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN BAB V : ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT BAB VI : PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN
  • 3. BAB I PEKARANGAN PENDAHULUAN • Menurut arti, kata pekarangan berasal dari kata “karang” yang berarti halaman rumah (Poerwodarminto, 1976). • Sedangkan secara luas, Terra (1948), memberikan batasan pengertian yaitu : pekarangan adalah tanah di sekitar perumahan, kebanyakan berpagar keliling, dan biasanya ditanami padat dengan beraneka macam tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk keperluan sendiri sehari-hari dan untuk diperdagangkan.
  • 4. • Defenisi menurut Soemarwoto (1975) bahwa, pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas- batasnya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman dan masih mempunyai hubungan pemilikan dan atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan Hubungan fungsional yang dimaksud disini adalah meliputi hubungan sosial, budaya, hubungan ekonomi, serta hubungan biofisika (Danoesastaro, 1978).
  • 5. Pekarangan kebanyakan saling berdekatan dan bersama-sama membentuk kampung /desa. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak hanya digunakan sebagai bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahanannya saja, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman seperti kunyit, jahe, jeruk pecel dapat ditanam dipekarangan rumah dan berguna sebagai pengusir berbagai penyakit ringan sehari2 spt batuk, masuk angin dan panas dalam.
  • 6. Tanaman yang ada, terutama yang tumbuh di sekitar pekarangan dikenal sebagai bahan yang Ampuh untuk obat dan digunakan sebagai bahan baku industri obat, selain juga sebagai obat-obatan tradisional. Sebenarnya, tanaman yang berguna sebagai obat dapat juga ditemui sehari-hari.
  • 7. Tanaman seperti kunyit, jahe, jeruk pecel dapat ditanam di pekarangan rumah dan berguna sebagai pengusir berbagai penyakit ringan sehari-hari seperti batuk, masuk angin dan panas dalam. Tak hanya itu, beberapa tanaman yang ada terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit yang lebih berat. Beberapa bahkan dipercaya dapat mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS, kanker dan sebagainya. Tanaman obat juga dapat dijadikan alternatif berobat yang lebih aman dan alami. Selain itu, tanaman obat juga baik untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit dan tubuh.
  • 8. Manfaat Menanam Tanaman Obat di Pekarangan Dengan menanam tanaman obat di pekarangan rumah, maka kita telah : - Menjaga kelangsungan keanekaragaman hayati - Mendapatkan sumber obat – obatan terdekat dari rumah anda dan tentunya membantu mengurangi belanja obat – obatan keluarga - Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan- Menambah nilai dari keberadaan pekarangan rumah anda.
  • 9. FUNGSI HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA Ditinjau dari segi sosial budaya, dewasa ini nampak ada kecenderungan bawa pekarangan dipandang tidak lebih jauh dari fungsi estetikanya saja. Pandangan seperti ini nampak pada beberapa anggota masyarakat pedesaan yang elah “maju”, terlebih pada masyarakat perkotaan. Yaitu, dengan memenuhi pekarangannya dengan tanaman hias dengan dikelilingi tembok atau pagar besi dengan gaya arsitektur “modern
  • 10. Namun, bagi masyarakat pedesaan yang masih “murni”, justru masih banyak didapati pekarangan yang tidak berpagar sama sekali. Kalaupun berpagar, selalu ada bagian yang masih terbuka atau diberi pintu yang mudah dibuka oleh siapapun dengan maksud untuk tetap memberi keleluasaan bagi masyarakat umum untuk keluar masuk pekarangannya dan nyaman bagi anak-anak untuk bermain.
  • 11. Nampaknya, bagi masyarakat desa, pekarangan juga mempunyai fungsi sebagai jalan umum (lurung) antar tetangga, antara kampung, antar dusun, bahkan antara desa satu dengan desa yang lainnya, sehingga membuat orang yang berjalan kaki bisa memperpendek rute perjalanan dengan jalan pintas melalui pekarang rumah sehingga akses kerumah lebih cepat dan efisien.
  • 12. Di samping itu, pada setiap pekarangan terdapat”pelataran” (Jawa) atau “buruan” (Sunda) yang dapat dipergunakan sebagai tempat bermain anak-anak sekampung. Adanya kolam tempat mandi atau sumur di dalam pekarangan, juga dapat dipergunakan oleh orang-orang sekampung dengan bebas bahkan sekaligus merupakan tempat pertemuan mereka sebagai sarana komunikasi masa (Soemarwoto, 1978).
  • 13. Jadi, bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan bukanlah milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan juga mempunyai fungsi sosial budaya di mana anggota masyarakat (termasuk anak-anak) dapat bebas mempergunakannya untuk keperluan keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula. Misalnya dalam suatu acara pesta dikampung yang dihadiri oleh orang-orang kampung disekitarnya.
  • 14. FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI FUNGSI HUBUNGAN EKONOMI Selain fungsi hubungan sosial budaya, pekarangan juga memiliki fungsi hubungan ekonomi yang tidak kecil artinya bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Jadi, bagi masyarakat desa yang asli, pekarangan bukanlah milik pribadi yang”eksklusif”, melainkan juga mempunyai fungsi sosial budaya di mana anggota masyarakat khusunya.
  • 15. Sambungan………………………. Masyarakat desa (termasuk anak-anak) dapat bebas mempergunakannya untuk keperluan keperluan yang bersifat sosial kebudayaan pula. Dari hasil survey pemanfaatan pekarangan di setiap desa, disimpulkan oleh Danoesastro (1978), sedikitnya ada empat fungsi pokok yang dipunyai pekarangan, antara lain :
  • 16. Sambungan……………………. 1. sebagai sumber bahan makanan 2. sebagai penghasil tanaman perdagangan, 3. sebagai penghasil tanaman rempah-rempah atau obat-obatan, 4. dan juga sumber bebagai macam kayu- kayuan (untuk kayu bakar, bahan bangunan, maupun bahan kerajinan). 5. Memberikan kepuasan atau kesegaran rohani
  • 17. Sambungan………………………. Nama-nama berbagai macam tanaman di pekarangan tempat kita tinggal yaitu : a. Sumber bahan makanan tambahan yaitu :  Tanaman karbohidrat : ubi kayu, ubi talas, jagung, ubi jalar dll  Tanaman sayuran : nangka, labu jepang, sawi,kangkung dll  Buah-buahan : pepaya, salak, mangga, jeruk, jambu, sukun dll
  • 18. Sambungan……………….. b. Tanaman perdagangan : kelapa, jengkeh, rambutan dll c. Rempah-rempah dan obat-obatan : jahe, laos, kunyit, kencur dll d. Kayu-kayuan : Kayu bakar : mahoni, lamantoro dll Bahan bangunan : jati, bambu dll Bahan kerajinan : bambu, pandan dll
  • 19. Sambungan…………………. masyarakat pedesaan, pekarangan dapat dipandang sebagai “lumbung hidup” yang tiap tahun diperlukan untuk mengatasi paceklik, dan sekaligus juga merupakan “terugval basis” atau pangkalan induk yang sewaktu-waktu dapat diambil manfaatnya apabila usahatani di sawah atau tegalan mengalami bencana atau kegagalan akibat serangan hama/penyakit, banjir, kekeringan dan bencana alam yang lain.
  • 20. FUNGSI HUBUNGAN BIOFISIKA Pada pandangan pertama, bagi orang “kota” yang baru pertama kali turun masuk desa, akan nampak olehnya sistem pekarangan yang ditanami secara acak-acakan dengan segala macam jenis tanaman dan sering pula menimbukan kesan “menjijikkan” karena adanya kotoran hewan ternak di sana sini.
  • 21. Sambungan………………………… Dalam penelitian menunjukkan, bahwa keadaan serupa itu adalah merupakan manifestasi kemanunggalan manusia dengan lingkungannya sebagaimana yang telah diajarkan nenek moyangnya. Manusia adalah bagian dalam dan dari satu kesatuan yang besar semua mempunyai tempat sendiri dari tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri.
  • 22. Sambungan……………………… Dalam teori kebatinan Jawa, disebutkan bahwa sesuatu yang ada dan yang hidup pada pokoknya satu dan tunggal. Bahkan, justru pola pengusahaan pekarangan seperti itulah ternyata, yang secara alamiah diakui sebagi persyaratan demi berlangsungnya proses daur ulang (recycling) secara natural (alami) yang paling efektif dan efisien, sehingga pada kehidupan masyarakat desa tidak mengenal zat buangan.
  • 23. Sambungan……………………… Apa yang menjadi zat buangan dari suatu proses, merupakan sumberdaya yang dipergunakan dalam proses berikutnya yang lain. Sebagai contoh, segala macam sampah dan kotoran ternak dikumpulkan menjadi kompos untuk pupuk tanaman. Sisa dapur, sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan ternak dibuang ke kolam untuk dimakan ikan.
  • 24. Sambungan…………………… Ikan dan hasil tanaman (daun,bunga/buahnyadimakan manusia, kotoran manusia dan sampah dibuang ke kolam atau untuk kompos,demikian seterusnya tanpa berhenti dan berulang ulang. Dengan demikian kalaupun dalam proses kemajuan peradaban manusia ada sesuatu yang perlu diperbaki seperti: pembuatan jamban Keluarga di atas kolam, sistem daur ulang yang tidak baik dan efisiensi harus tetap terjaga kelangsungannya.
  • 25. BAB II KULTUR TEKNIK PEKARANGAN Kultur teknik pekarangan adalah cara pengusahaan tanah pekarangan agar memberikan hasil yang setingi-tingginya. Persoalaan yang dihadapi di dalam kultur teknik pekarangan meliputi : a) faktor biaya dan pendapatan. b) Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi, tanah dan iklim
  • 26. c) Tujuan pengusahaan d) Sumber daya manusia Ad 1. Perlu memperhatikan biaya dan pendapataan yakni:  Faktor internal dan eksternal : faktor Internal : - umur , pendidikan, pengetahuan pengalaman dan ketermpilan - jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan dan modal
  • 27. Faktor eksternal : - Input : ketersediaan dana dan harga produksi - Output : permintaan dari segi produksi tinggi maka harga naik begitupun sebaliknya . Faktor manajemen harus dapat mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan ekonomis sehingga diperoleh hasil yang memberikan pendapatan yang maksimal.
  • 28. Ad2. Perlu memperhatikan kesesuaian komoditi, tanah dan iklim. o Kesesuaian komoditi meliputi apakah komoditi tersebut tanaman semusim atau tahunan. Tanaman semusim lebih banyak tenaga kerja yang dipakai dari pada tanaman tahunan. o Kesesuaian tanah meliputi jenis tanah, sifat tanah dan tekstur tanah
  • 29. o Keseuaian Iklim : - iklim sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan, baik tanaman maupun ternak. - komoditi yang diusahakan harus cocok dengan iklim setempat agar produktifitasnya tinggi dan memberikan manfaat yang baik. Ad3. Tujuan pengusahaan yaitu penerapan teknologi yang cocok dengan keadaan lahan.
  • 30. Ad4. Sumber Daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.Daya pikir misalnya : makanan yang bergizi, kesehatan yang baik dll. Sedangkan daya fisik : makanan berrgizi, jaga kesehatan dan olaraga. Manusia adalah orangnya , kualitas SDM harus ditingkatkan supaya produktivitas kerjanya meningkat, sehingga hidup sejatera tercapai yakni dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan merasa aman dalam menikmatinya.
  • 31. Kultur teknis tanah pekarangan meliputi : a) Pembukaan kebun pekarangan antara lain : - pembuatan pagar dan identifikasi kesuburan tanah - pengolahan tanah dan pembuatan drainase - pemilihan komoditi dan jenis tanaman - pemilihan/seleksi benih : daya tumbuh - penerapan sistem penenaman dengan cara tumpang sari - persemaian, penanaman dan pemeliharaan - panen dan paska panen
  • 32. b) Pemeliharan ternak yang perlu diperhatikan : - pembuatan kandang - pemilihan jenis ternak - peletakan kandang - pakan ternak Fungsi kandang secara umum yaitu: • Melindungi ternak dari terik matahari, udara dingin, hujan, angin yang langsung. • Melindungi terhadap hewan liar, pencuri dll. • Mempermudah tatalaksana pemeliharaan dan penanganan limbah
  • 33. • Mencegah ternak berkeliaran, Sehingga mengurangi bercecerannya kotoran • Meng-efisienkan lahan. Dengan adanya kandang lahan yang sempit • Ternak bisa hidup lebih nyaman Lahan termasuk baik untuk budidaya ternak bila : a. tanah lebih tinggi sehingga mudah kering, b. tidak terbuka terhadap angin langsung c. memungkinkan sinar matahari pagi bisa msk ke dalam
  • 34. c). Pemeliharaan Ikan Pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. kolam yang terbuka yang kita banyak jumpaiyaitu seperti kolam tanah dengan berbagai ukuran luas. b. kolam dengan metode jaring apung umumnya banyak dilakukan pada danau dan rawa dan ada juga dipesisir pantai.
  • 35. MANFAAT PEKARANGAN Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Sistim pekarangan pedesaandengan ciri-ciri khas tersebut mempunyai manfaat yang bermacam-macam, dan dalam hal kegunaan dapat dikatakan serbaguna/berfungsi ganda pada pemiliknya. Pekarangan merupakan bagian dari rumah, maka tidaklah mengherankan apabila pekarangan erat hubungannya dengan perikehidupan sehari-hari.
  • 36. Dalam kehidupan masyarakat yang masih tradisional dipedesaan umumnya, sistem pekarangan selain sebagai usaha, juga dipandang sebagai upaya manusia menyatukan diri dengan alam guna menjaga keserasian hubungan dengan lingkungan
  • 37. Pekarangan pedesaan memiliki beberapa manfaat, yaitu : • Sebagai “warunghidup” atau “lumbunghidup”; disini tanaman pangan merupakan bagian terbesar yang diusahakan dalam sistem pekarangan. Demikian pula tanaman sayur- sayuran danbuah-buahan, misalnya : ubi jalar, ubi kayu, talas, kentang (umbi-umbian), kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang polong (kacang-kacangan), bayam, kangkung,
  • 38. seledri, selada, wortel, buncis, loncang, sawi, terung, labu-labuan, kol, tomat, cabe, kapri, pepaya, pisang, mangga, nangka, apokat, sukun, jambu, nanas, bengkoang, jeruk, apel, dll. • Sebagai “apotik hidup” atau “apotik hijau”; dimana tanaman yang ditanam dipekarangan dapat digunakan sebagai obat-obatan.
  • 39. • Sebagaimana obat-obatan moderen yang banyak dipakai untuk mengobati penyakit, demikian pula obat-obatan tradisional, juga banyak dipakai dan digalakkan, baik untuk keluhan ringan atau serangan yang mendadak, atau dipakai oleh orang yang sugesti pada obat-obatan tradisional, atau anti terhadap obat-obatan kimiawi. Tanaman obat- obatan, misalnya kunyit, jahe, lempuyang, laos, jeruk nipis, kumis kucing, temuireng, temulawak, kencur, lidahbuaya, cocor bebek, danlain-lain.
  • 40. • Sebagai sumber bahan industri rumah; misalnya pandan, bisa ditanam sebagai pagar hidup, kemudian daunnya dimanfaatkan untuk tikar, bakul, hiasan-hiasan, dan lain-lain. Demikian pula Bambu, selain untuk bahan dinding rumah, juga dapat dibuat bakul dan alat-alat rumah tangga lainnya. Tanaman kelapa dapat dibuat untuk bermacam-macam keperluan, dari akar, batang, daun, dan buahnya.Misalnya :sabut kelapa bisa untuk keset, sapu, tali, dan sebagainya. Tempurungnya untuk gayung, senduk sayur, hiasan, arang, dan lain-lain.
  • 41. • Sebagai sumber energi yang utama untuk masak memasak di pedesaan; Misalnya :kayu dan arang (dibuat dari kayu atau tempurung kelapa). Dari pekarangan biasanya dapat diambil ranting, dahan, dan potongan kayu untuk keperluan sehari-hari. Jenis-jenis yang ditanam biasanya jenis yang cepat besar seperti melanding, turi, waru, angsana, lamtoro, kaliandra, dan ain-lain.
  • 42. • Sebagai tempat tanamanhias; dapat dipakai untuk keperluan adat atau upacara seperti penganten, kematian, sesajen, dan lain-lain. Biasanya diutamakan tanaman hias dengan bunga yang wangi seperti kuntil, melati, mawar, kenanga, kamboja, dan sejenisnya yang merupakan bunga-bunga antradisional yang banyakdigemari di pedesaan.
  • 43. • Sebagai ‘bank gen”; karena pekarangan dengan struktur pertanamannya telah berkembang sejak lama, keanekaragaman jenis tanaman dalam pekarangan umumnya sangat tinggi, lebih kurang 200 jenis, dan berbagai jenis diwakili oleh banyak varietas, bervariasi dari yang asli (belum tersentuh teknologi) sampai yang telah dimuliakan.
  • 44. BAB III HUBUNGAN TANAH, AIR,CAHAYA DAN TANAMAN Tanah merupakan : • Medium alam untuk tempat • pertumbuhan tanaman. Menyediakan unsur-unsur hara sebagai unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhaan tanaman. Hubungan tanah, air dan tanaman : a. Tanaman memrlukan air b. Tanah menyimpan air yang dibutuhkan tanaman.
  • 45. c. Atmosfer menyediakan energi yang diperlukan tanaman untuk mengambil air dari tanah. Air diperlukan tanaman untuk : Pencernaan, fotosintesis, transport mineral dan hasil fotosintesis. Penunjang tubuh, pertumbuhan dan transpirasi. T.ranspirasi terjadi : Bila tekanan uap di daun lebih besar daripada di udara. Bila stomata daun membuka
  • 46. • Tanah terdiri dari :  Mineral dan bahan organik  Udara dan air yang mengisi pori-pori antar butiran tanah.  Butiran tanah diklasifikasikan menurut ukuran : pasir,debu, lempung disebut tekstur tanah.  Kandungan air dan udara dalam tanah berubah-ubah yakni lengas tanah.
  • 47. Hubungan cahaya dan tanaman : a) Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman b) Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisilogi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi dan transpirasi. c) Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis 75-85% untuk memenaskan daun dan transpirasi.
  • 48. Peranan cahaya : 1. Dalam respirasi. Fotorespirasi dan menaikan suhu. 2. Dalam tanspirasi, stomata dan mekanisme bukaan stomata. 3. Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga tipe : C3,C4, CAM (acam metabolic).
  • 49. Penentuan kerapatan tanaman dipengaruhi yakni : a. Oleh hasil ekonomis yang akan diambil dari pertanaman. b. Hasil ekonomis tanaman berupa biji /produk reproduksi. c. Hasil ekonomis tanaman berupa bagian vegetatif tanaman.
  • 50. Faktor yang menentukan besarnya radiasi matahari kebumi : 1. Sudut datang matahari/dari suatu titik tertentu dibumi 2. Panjang hari/lamanya waktu penyinaran. 3. Keadaan atmosfer/kandungan debu dan uap air.
  • 51. Naungan sangat penting bagi tanaman tertentu untuk bisa tumbuh dan berkembang karena : Merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi intensitas cahaya yang terlalu tinggi. Pemberian naungan dilakukan pada budidaya tanaman yang umumnya termasuk kelompok C3 maupun dalam fase pembibitan.
  • 52. Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro : Mengurangi intensitas cahaya disekitar 30-40% dan mengurangi aliran udara diseitar tajuk. Mengurangi laju evapotranspirasi Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dengan tingkat transpirasi tanaman.
  • 53. Kekurangan air diatasi dengan naungan yakni : Naungan mengurangi volume kecepatan aliran permukaan. Meningkatkan air tersedia bagi tanaman. Pengaruh lingkungan /tekanan :  Pengaruh merusak yang dipaksakan yang dikendalikan oleh lingkungan.  Respon adaptasi yang dikendalikan oleh tanaman.
  • 54. Respon Morfologi : o Makromorfologi : tinggi tanaman, diameter tanaman, sudut percabangan, jumlah daun, luas daun. o Mikromorfologi : kandungan klorofil daun, ketebalan daun. o Tinggi tanaman lebih cepat naik di tempat teduh. o Kandungan klorofil lebih tinggi diempat terang dan ketebalan daun lebih tinggi ditempat terang.
  • 55. BAB IV DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN DAMPAK MODERNISASI MEMPRIHATINKAN Tetapi sayang, berbagai fungsi dari pekarangan yang begitu kompleks dan mencakup banyak segi kehidupan manusia serta pelestarian lingkungan itu kan mengalami “erosi” yang memprihatinkan karena sering hanya dijadikan korban untuk memenuhi alasan “modernisasi”.
  • 56. Proyek-proyek pembangunan industri dan prasarana lain di desa pinggiran sering kurang memperhitungkan bahwa, pembangunan kompleks perumahan karyawannya yang terlampau mewah dibandingkan dengan perumahan penghuni asli dan yang dipagar keliling rapat serta mewah pula itu merupakan isolasi bagi masyarakat penatang dengan lingkungannya yang bisa menimbulkan ketegangan sosial dan kriminalitas.
  • 57. Lebih-lebih jika pembangunan itu sendiri membutuhkan tanah kurang yang harus diambilkan dari tanah lapisan aas (top soil) pekarangan penduduk di sekitarnya. Penduduk asli tidak saja menjadi kehilangan “lumbung hidup” atau “pangkalan induknya” karena pekarangan dan tegalannya tidak produktif lagi, tetapi sekaligus kualitas lingkungannya menjadi rusak karena daur ulang idak lagi berlangsung lancar.
  • 58. Pengaruh pembangunan yang kurang bijak, modernisasi perumahan yang mengganti tanaman pekarangan menjadi tanaman hias dan agar hidup yang berubah menjadi tembok atau tulang besi, sebenarnya sangat disayangkan. Modernisasi memang harus tumbuh, tetapi bukan dengan merusak lingkungan hidup. Peningkatan kesejahteraan lahiriah memang salah satu tuntutan hidup, tetapi bukan dengan menciptakan masayarakat eksklusif yang mengisolir diri.
  • 59. Kurangnya halaman tempat bermain bagi anak-anak mungkin saja dapat dialihkan, tetapi keakraban anak-anak sekampung yang merenggang akan dapat berbalik menjadi iri dengki, dan dendam yang tersembunyi. Itulah masalahnya.
  • 60. Kelebihan usaha tani pekarangan yaitu : a. Terdapat berbagai jenis tanaman. b. Mudah untuk pemeliharaan dan pengawasan terhadap gulma, hama dan penyakit. c. Tidak membutuhkan modal yang cukup besar. d. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak dalam hal pemeliharaan.
  • 61. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas, bentuk dan intensitas tanah pekarangan : a. Keadaan tempat, batas wilayah, topografi/ ketinggian tempat. b. Iklim meliputi suhu, cahaya, curah hujan dll. c. Pegetahuan sumber daya manusia yakni kemampuan untuk memanfaatkan pekarangan. d. Jumlah penduduk dan jarak pemasaran.
  • 62. Kelemahan usaha tani pekarangan yaitu : Jumlah produk yang dihasilkan sedikit. Adanya persaingan unsur hara dan cahaya yang diterima pada tanaman yang dibudidaya. Menggangu aktifitas keluarga dalam hal merepotkan keluarga. Membahayakan keluarga apabila terjadinya pohon tumbang/roboh dan patah.
  • 63. Akan mempengaruhi kesehatan bagi keluarga karena penggunaan obat untuk hama dan penyakit. Drainase yang kurang bagus sehingga menimbulkan penyakit yang tidak di inginkan bagi keluarga. Apabila pekarangan di manfaatkan secara intensif untuk kegiatan budidaya maka akan mengurangi kenyamanan keluarga.
  • 64. Komoditi atau hewan yang diusahakan atau dibudidayakan dalam jumlah yang terbatas. Dan tergantung pada ketersediaan air. Daya dukung pekarangan tergantung dari : Tanah, luas tanah dan iklim. Letak dan ketinggian tempat akan mempengaruhi syarat tumbuh suatu tanaman. Jenis tanaman yang akan ditanam. Jarak dengan kota dalam pemasaran hasil.
  • 65. Faktor yang mempengaruhi penyebaran tanaman terdiri dari : a. Penyebaran angin. b. Ketersediaan air. c. Gulama, hama dan penyakit.
  • 66. BAB V ASPEK TAMAN DAN MANFAAT LAHAN SEMPIT Pemilihan Tanaman Tanaman didalam taman berfungsi : a. Sebagai unsur pelunak : untuk memberi kesan lunak pada taman yang sifat keras. contoh : pot bunga, bunga dll b. Sebagai penciri taman misalnya tanaman didaerah tropis. c. Menciptakan kondisi lingkungan yang lebih sejuk dan segar.
  • 67. d. Sebagai penghasil gas oksigen bagi semua mahkluk hidup. e. Memberi keteduhan dan kesejukkan. Ada dua syarat dalam memilih tanaman : Persyaratan hortikultura yaitu kesesuaian tanaman untuk tumbuh /persyaratan pertumbuhannya. Persyaratan fisik yaitu diperlukan dalam kaitan nya dengan desain/rencana taman yang kita inginkan.
  • 68. Sambungan…………….. Penggolongan tanaman berdasarkan syarat hortikultura : 1. Kesesuaian dan ketahanan terhadap suhu. 2. Kesesuaian dan ketahanan terhadap air/kelembaban. 3. Kesesuaian dan ketahanan terhadap cahaya. 4. Kesesuaian dan ketahanan terhadap tanah. 5. Kesesuaian dan ketahanan terhadap angin
  • 69. Sambungan……………………. 6. Kesesuaian dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. 7. Kesesuaian dan ketahanan terhadap pemangkasan. 8. Kesesuaian dan ketahanan terhadap gas beracun. 9. Sifat penyebaran, pembungaan dan pembuahan. 10. Sifat adaptasi, perbanyakan,pemindahan dan gugur daun.
  • 70. Sambungan……………………….. Penggolongan tanaman secara fisik yaitu : 1. Kegunaan tanaman dalam tata taman 2. Ukuran tanaman dewasa kaitannya dengan kecepatan tumbuh. 3. Bentuk alami 4. Tekstur 5. Bayangan 6. Warna 7. Aroma 8. Syarat-syarat budidaya
  • 71. Sambungan………………….. Kegunaan tanaman dalam tata taman dikelompokan : a. Penutup tanah : untuk mengisi dan menutup permukaan tanah dan penahan erosi. contoh : Rumput dan tanaman pendek b. Tanaman pagar: pembatas antara milik pribadi dan milik orang lain antara fungsi privat, kelompok, anak-anak dan dewasa. Untuk halaman luas bertekstur kasar dan sempit bertekstur halus.
  • 72. Sambung……………… c. Tanaman peteduh: tanaman yang cukup tinggi dan rindang memberi keteduhan yang sangat baik terhadap sengatan matahari seperti tanaman pohon. d. Tanaman pembingkai : tanaman cukup tinggi karakter tumbuh vertikal dan sebagai bingkai yang diarahkan pada pandangan tertentu seperti cemara lilin. e. Tanaman pengarah jalan : penutup tanah , tanaman pagar dapat dibentuk dengan pola tertentu sehingga berfungsi sebagai pengarah jalan, bila pada taman yang cukup luas.
  • 73. Sambung……………. f. Tanaman tabir : tanaman yang berjajar berfungsi sebagai tabir terhadap debu/polusi udara, suara dan aroma tak sedap juga pembatas pandangan. g. Tanaman pergola : tanaman yang merambat yang memberikan kesan keteduhsn serta kenyamanan. Ukuran tanaman dewasa mencakup tinggi tanamandan lebar tajuk tanaman. Kemudian kecepatan tumbuh tanaman yang berbeda- beda sesuai dengan jenis tanaman.
  • 74. Sambung…………….. Bentuk Alami dari suatu tanaman yaitu 2 faktor : keturunan dan faktor luar seperti modifikasi tanaman. Sayur memp.kontribusi dalammemenuhi kebutuhan gizi manusia dan dibutuhkan Setiaphari kebutuhan sayur semakin meningkat, sejalan dengan bertambahnya jumlahpenduduk.
  • 75. Konsumsi obat herbal meningkat : a. Obat dr bahan kimia/sintetis mahal b. Sejumlah penyakit berat tidak (belum) mampu disembuhkan dengan obat kimia c. Manfaat tinggi dengan efek samping kecil Ketersediaanlahanuntuk bertanam sayur dan Toga semakin terbatas akibat persaingan dengan peruntukan lain seperti pemukiman agar kebutuhan sayur tetap tersedia dengan lahan yang terbatas perlu teknologi menanam sayur dalam pot.
  • 76. KEUNTUNGAN BERTANAM DALAM POT • Memanfaatkan lahan yang tidak produktif • Bisa diusahakan dlm skala kecil/rumah tangga • Hemat lahan karena dapat disusun pada rak • Mudah dalam pemeliharaan, hemat pupuk • Dapat ditanam sepanjang tahun • Resiko kerusakan akibat hama penyakit kecil • Mudah menanam beberapa jenis sayur • Mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan • Sebagai usaha agribisnis yang menjanjikan keuntungan tinggi
  • 77. PERSIAPAN TANAM BENIH • Benih unggul yang berkualitas (berasal dari buah tua, kering, daya kecambah> 80%, bebas dari hama penyakit) • Berasal dari penangkar atau toko pertanian • Sisa benih disimpan ditempat yg kering, tidak terkena cahaya matahari dan dapat digunakan untuk penanaman berikutnya
  • 78. PERSEMAIAN Manfaat pesemaian • Memudahkan perawatan benih • Memberikan perlindungan terhadap bibit (panas, hujan, angin, gangguan binatang • Membantu benih tumbuh lebih sehat • Tempatpesemaian • Kotak kayu, nampan plastik, tray pembibitan, polibag • Bagian bwh diberi lubang untuk mengalirkan kelebihan air • Media berupa campuran tanah halus + pupuk organik (1:1) • Media diayak dan disterilkan dengan Fura dan 2 sendok makan/10 kg media
  • 79. Penyemaian Benih • Merendam benih dalam air hangat (50oC)/larutan Previcur N 2ml/l air, 1 jam • Membuang biji mengambang • Benih disebar pada alur yang sudah dibuat • Ditutup tanah halus • Di tempat yg teduh dan disiram 2 hari sekali • Umur 2 minggu (berdaun 2) bibit dipindah kepolibag kecil dengan media yang sama
  • 80. • Ditempat yg mendapatkan sinar matahari pagi • Secara perlahan penyiraman dikurangi dan dipindah ketempat yg lebih banyak sinar matahari • Bibit siap tanam + 28 – 35 atau telah berdaun 3 – 4 helai.
  • 82. • WADAH TANAM • Pot (plastik, tanah, semen), polibag, ember bekas maupun kaleng bekas • Pot plastik ringan, bersih, mudah diperoleh dan harganya relatif murah • Pot tanah liat atau semen bagus untuk pertumbuhan tanaman • Polibag lebih banyak digunakan krn murah dan mudah diangkut dalam jumlah banyak
  • 83. • Ukuran pot/polibaguntukcabai, tomatdanterunglebihbesar (tinggidan diameter 30cm); untuksawi, bayamdanseladalebihkecil (tinggi 20 cm dan diameter 15 cm) • Pot/polibagharusmempunyailubangdrainasese banyak 4 – 5 lubang, pada pot terletak di bagianbawahdanpadapolibag di bagiansampingbawah
  • 84. • MEDIA TANAM • Campuran sekam + tanah + pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 • Pupuk kandang yang digunaka nharu ssudah matang • Disterilkan dengan memberikan Furadan 2 sendok makan/10 kg media campur, kemudian di masukkan dalam pot atau polibag • PENANAMAN • Pilih bibit yang subur dan sehat • Penanaman beserta tanahnya dengan cara menyobek polibag
  • 85. • Buat lubang tanam di tengah media dalam pot/polibag dengan tongkat kayu • Tanam bibit hingga leher akar dan padatkan media tanam di sekitarleher akar • Tiap pot/polibag berisi 1 tanaman • Diletakkan di tempat terbuka (pekarangan) dengan jarak antar pot/polibag 50 x 50 cm
  • 86. PEMELIHARAAN 1. Penyiraman. • Awal tanam disiram setiap hari sampai tanaman kuat, setelah itu 2 hari sekali. Pada pertumbuhan vegetatif sebanyak 200 ml per pot/polibag, pada pembungaan dan pembuahan sebanyak 400 ml per pot/polibag 2.Penyulaman. • Pada tanaman yang tumbuh tidak normal, mati atau terserang hama penyakit dengan cadangan bibit di pesemaian
  • 87. BAB VI PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN SAYURAN Salah satu kendala yang cukup penting dalam upaya pengamanan dan peningkatan produksi hortikultura khususnya sayuran adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gulma) yang timbul sebagai akibat dari interaksi antara faktor-faktor OPT, tanaman dan lingkungan. Kerugian yang ditimbulkannya secara ekonomi cukup berarti, sehingga diperlukan upaya pengendalian untuk menekan kerugian itu yang diawali dengan kegiatan pengamatan OPT agar timbul kewaspadaan terhadap serangan OPT pada tanaman sayuran.
  • 88. Penyebab gulma merugikan tanaman sayuran Gulma merugikan tanaman budidaya terutama sayuran karena gulma memiliki alelopati yaitu merupakan peristiwa pelepasan senyawa yang bersifat racun yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya. Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh diantara tanaman utama.
  • 89. Gulma mengganggu karena bersaing dengan tanaman utama terhadap kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi tanaman menjadi tidak optimal. Keberadaan gulma pada pertanaman hortikultura dapat menjadi lebih penting dan perlu lebih diperhatikan karena sifat tersebut. Persaingan sarana tumbuh yang ditimbulkan antara gulma dan tanaman akan terasa lebih besar pada tanaman hortikultura.
  • 90. Penggunaan pupuk organik/pupuk kandang yang relatif lebih banyak khusunya pada hortikultura setahun berpotensi menyebarkan gulma (sumber investasi) apabila pupuk kandang tersebut tidak diolah secara matang. Bahan tersebut dapat menjadi media penyebaran alat perbanyakan gulma, baik melalui organ vegetatif maupun organ generatif. Irigasi dan penggunaan pupuk yang relatif lebih intensif pada pertanaman hortikultura dapat mendorong perkembangan gulma.
  • 91. Jenis-Jenis Gulma Yang Mengganggu Tanaman Sayuran Sejumlah gulma tertentu berasosiasi atau Sering tumbuh bersama dengan tanaman Hortikultura tertentu. Dalam komunikasi sehari hari gulma yang selalu terdapat dan tumbuh pada pertanaman hortikultura disebut gulma hortikultura,walaupun keberadaan suatu spesies Gulma tertentu tidak selalu mutlak pada tanaman hortikultura.
  • 92. Berikut disampaikan keberadaan sejumlah spesies gulma pada beberapa tanaman Hortikultura semusim dan tahunan. Ketiga golongan gulma, yaitu gulma golongan rumput, teki dan daun lebar terdapat pada Tanaman hortikultura.
  • 93. Gulma golongan teki seperti (Cyperus rotundus ), gulma golongan berdaun lebar lunak dan gulma golongan rumput umumnya terdapat pada pertanaman hortikultura berumur setahun (tanaman sayuran, tanaman hias). Gulma golongan berdaun lebar (lunak dan berkayu), gulma golongan rumput dan gulma golongan teki terdapat pada pertanaman hortikultura berumur tahunan (tanaman buah-buahan).
  • 94. • Teknik Pengendalian Gulma Yang Menggangggu Tanaman Sayuran. • Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara manual, mekanis, teknik budidaya maupun dengan penggunaan bahan kimia (herbisida).Bahkan penggunaan herbisida ternyata mampu menaikkan produktivitas petani seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit, waktu pelaksanaan pengendalian gulma relatif singkat serta biaya yang lebih murah.
  • 95. Tindakan-tindakan budidaya tanaman hortikultura secara langsung maupun tidak langsung turut mengendalikan gulma pada pertanaman hortikultura, misalnya pembentukan media tanam, pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan dan lain-lain. Pengendalian gulma secara manual/mekanis dapat dilakukan dengan mencabut atau membabat.
  • 96. Jika gulma yang dihadapi tergolong gulma lunak (semusim dan berakar dangkal) maka tindakan mencabut dengan tangan atau dengan bantuan alat sederhana dapat dilakukan.Penyiangan dengan mencabut misalnya dilakukan terhadap gulma Ageratum conyzoides (babadotan), Cleome rutidosperma (cacabean) dan lain-lain. Pada budidaya sayuran yang dilakukan di lahan kering tindakan membabat tetap merupakan cara yang paling mudah dan praktis.