1. Dengan Judul :
APLIKASI BEBERAPA DOSIS ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK HIJAU JENIS Leguminoceae
TERFORMULASI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN SEMAI Eucalyptus pellita F. Muell PADA
MEDIUM GAMBUT
Oleh :
MUHAMMAD JAYA ADHIATMA
NIM. 1106114377
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
SELAMAT DATANG
DI SEMINAR HASIL PENELITIAN
2. Oleh :
MUHAMMAD JAYA ADHIATMA
NIM.1106114377
MENYETUJUI
SEMINAR HASIL PENELITIAN
APLIKASI BEBERAPA DOSIS ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK HIJAU JENIS Leguminoceae
TERFORMULASI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN SEMAI Eucalyptus pellita F. Muell PADA
MEDIUM GAMBUT
Pembimbing I
M. Mardhiansyah, S. Hut., M. Sc
NIP.19800311 200501 1 003
Pembimbing II
Evi Sribudiani, S. Hut., M. Si
NIP.197102122003122002
3. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1. Hutan Tanaman Industri (HTI)
Tanamannya berdaur pendek (4-6
tahun)
Eucalyptus pellita F.Muell
merupakan salah jenis unggulan
penghasil pulp selain marga Accacia
sp.
Di Riau Eucalyptus pelita ditanam
skala besar dan sudah memasuki
rotasi ke 3 (Supangat, dkk, 2013)
2. Kualitas Semai
Hutan Tanaman Industri
(HTI) membutuhkan bibit
yang berkualitas tinggi
dari persemaian
(Nursery)
4. 3. Medium Tanam
Mutu bibit di persemaian
diantaranya dipengaruhi secara
langsung oleh kondisi media
tempat tumbuhnya (Suhaila, dkk,
2013).
Usaha pembangunan HTI di Riau
sedikit banyaknya akan
terganggu luas dan miskinnya
hara tersedia di tanah gambut.
4. Perlakuan Perbaikan
Untuk itu diperlukan upaya
memperbaiki sifat tanah gambut agar
dapat dimanfaatkan sebagai medium
semai yang kondusif bagi
pertumbuhan dan perkembangan
semai. Salah satunya berupa
perbaikan dari luar yang ramah
lingkungan.
Upayanya antara lain dengan
memformulasikan limbah abu serbuk
gergaji dan pemupukan secara
organik (pupuk hijau leguminosa).
Abu serbuk gergaji mudah bercampur dengan tanah, meningkatkan kelembaban tanah serta
dapat menyumbangkan unsur hara pada tanah karena mengandung 0,23% P, 2,47% K, 11,25%
Ca dan 1,54% Mg (Hertatik, dkk, 2000). Pupuk hijau jenis leguminoceae yang dapat digunakan
adalah legume cover crop (LCC) mengandung N, P, dan K (Gultom, 2013).
5. 1.2. Perumusan Masalah
Luasan, sifat fisik, kimia dan biologi tanah gambut dapat menjadi
salah satu faktor yang kurang menguntungkan bagi budidaya
tanaman di Provinsi Riau. Beberapa perlakuan yang sering dilakukan
untuk menanggulangi kekurangan sifat fisik, kimia dan biologi tanah
gambut tersebut cenderung tidak ramah lingkungan sehingga dalam
jangka panjang akan menurunkan kualitas tanah dan tanamannya.
Oleh karena itu perlu adanya perlakuan yang bersifat ramah
lingkungan dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan
abu serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae dapat
menjadi alternatif perlakuan yang ramah lingkungan dan bermanfaat
bagi pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.
6. 1.3.Tujuan Penelitian
Mengetahui potensi dan dosis terbaik penggunaan abu
serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae
terformulasi yang tepat bagi pertumbuhan semai
Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) pada
medium gambut di persemaian (nursery).
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu
memberikan informasi seputar pemanfaatan limbah abu
serbuk gergaji dan pupuk hijau jenis leguminoceae
terformulasi sebagai medium tanam yang baik bagi
tumbuhan dan bersifat ramah lingkungan.
7. BAHAN DAN METODE
3.1.
Tempat
dan Waktu
Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas
Pertanian Universitas Riau, Laboratorium Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Riau dan
Laboratorium Ekofisiologi dan Pemuliaan Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Riau Jalan Bina
Widya, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan,
Kota Pekanbaru .
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari
bulan November 2015 – Januari 2016.
8. 3.2.
Bahan
dan Alat
E pellita Polibag ASG+Pupuk hijau
legum
Saprik
CangkulTimbangan
analitik
gemborKertas
label
terpalMistar ukur
Ember Oven Gunting Parang Alat tulis kamera
9. 3.3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan secara eksperimen, menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL).
Terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 5
sampel percobaan.
Dengan rancangan perlakuan sebagai berikut :
T0 = Tanpa pemberian Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae
Terformulasi sebagai kontrol.
T1 = Pemberian 125 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae
Terformulasi/polybag
T2 = Pemberian 225 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae
Terformulasi/polybag
T3 = Pemberian 325 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae
Terformulasi/polybag
T4 = Pemberian 425 gr Abu Serbuk Gergaji – Pupuk Hijau Leguminoceae
Terformulasi/polybag
Parameter pengamatan : persen hidup semai, tinggi semai, diameter semai,
berat kering semai dan rasio tajuk/akar semai
10. 3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.5. Pemeliharaan
Persiapan
tempat
penelitian
Penyediaan
medium tanam
Penyediaan abu serbuk
gergaji – pupuk hijau
leguminosa terformulasi
Penambahan abu serbuk gergaji-
pupuk hijau leguminosa terformulasi
Penanaman
semai
Penyulaman Penyiraman
Pengendalian
OPT
Penyiangan
11. 3.6. Pengamatan
1. Persen Hidup Semai
Persen Hidup =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑚𝑎𝑖 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐻𝑖𝑑𝑢𝑝
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑎𝑖 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
x 100 %
(Satjapradja, 2006)
2. Pertambahan Tinggi Semai
3. Pertambahan Diameter Semai
4. Berat Kering Semai
5. Rasio/Tajuk Akar Semai
Rasio Tajuk/Akar =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑗𝑢𝑘 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔,𝑑𝑎𝑢𝑛 (𝑔𝑟)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑘𝑎𝑟 (𝑔)
(Hendromono, 2003 dalam Tambunan 2014).
12. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persen Hidup Semai
Perlakuan Persen Hidup Semai (%)
T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100
jenis leguminoceae terformulasi)
T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100
jenis leguminoceae terformulasi)
T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100
jenis leguminoceae terformulasi)
T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 100
jenis leguminoceae terformulasi)
T0 (Tanpa Perlakuan) 99,75
Keterangan : Angka-angka pada setiap baris kolom yang berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
13. 4.2. Pertambahan Tinggi Semai
Perlakuan Tinggi Semai (cm)
T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 23,44 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 23,28 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 21,38 ab
jenis leguminoceae terformulasi)
T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 20,59 b
jenis leguminoceae terformulasi)
T0 (Tanpa Perlakuan) 11,51 c
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%
14. 4.3. Pertambahan Diameter Semai
Perlakuan Diameter Semai (mm)
T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,60 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,59 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,27 b
jenis leguminoceae terformulasi)
T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,23 b
jenis leguminoceae terformulasi)
T0 (Tanpa Perlakuan) 0,61 c
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%
15. 4.4. Berat Kering Semai
Perlakuan Berat Kering Semai (gr)
T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 5,37 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 5,04 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 4,96 a
jenis leguminoceae terformulasi
T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 4,55 a
jenis leguminoceae terformulasi)
T0 (Tanpa Perlakuan) 2,01 b
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%
16. 4.5. Rasio Tajuk Akar Semai
Perlakuan Rasio Tajuk/Akar Semai
T2 (225 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,90
jenis leguminoceae terformulasi)
`
T3 (325 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,19
jenis leguminoceae terformulasi)
T4 (425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 2,00
jenis leguminoceae terformulasi
T1 (125 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau 1,99
jenis leguminoceae terformulasi)
T0 (Tanpa Perlakuan) 1,79
Keterangan : Angka-angka pada setiap baris kolom yang berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
17. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi memiliki potensi
untuk memacu pertumbuhan semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell)
pada medium gambut di persemaian (nursery).
2. Perlakuan T4 dengan dosis sebesar 425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau jenis
leguminoceae terformulasi merupakan yang terbaik untuk memacu pertumbuhan
semai Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) pada medium gambut di
persemaian (nursery). Persen hidup semai sebesar 100 %, pertambahan tinggi
semai 23,44 cm, pertambahan diameter semai 1,60 mm, berat kering semai 5,37
gr dan rasio tajuk akar semai 2,00.
1. Disarankan menggunakan dosis 425 gr abu serbuk gergaji-pupuk hijau
jenis leguminoceae terformulasi untuk memacu pertumbuhan semai
Ekaliptus pelita (Eucalyptus pellita F. Muell) di persemaian (nursery).
2. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi abu serbuk gergaji-
pupuk hijau jenis leguminoceae terformulasi pada tanaman hutan yang
tergolong penghasil kayu keras.