SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Algoritma DDC
&
Implementasinya
SISTEM KENDALI WAKTU NYATA
(SKWN)
Definisi DDC:
 DDC kontrol terdiri dari microprocessor berbasis
pengendali logika dengan kontrol dilakukan oleh
perangkat lunak. Analog-ke-digital (A / D)
converters mentransformasi nilai analog menjadi
sinyal digital yang dapat menggunakan
microprocessor.
 Tiga keunggulan utama langsung DDC adalah
meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi
operasi dan peningkatan efisiensi energi.
Algoritma:
konsep langkah-langkah penyelesaian masalah
yang disusun secara logis dan terbatas (berhenti
oleh permasalahan yang diselesaikannya).
 Penyusunan Program:
Transformasi algoritma ke notasi-
notasi suatu bahasa pemrograman yang
sesuai agar dapat dimengerti dan
dijalankan komputer
Contoh dari source program kedalam kode mesin
Implementasi dari algoritma
PID basic
Procedure PIDcontrol (en: REAL; var mn:
REAL);
BEGIN
sn :=sn+en;
mn :=Kp*en+Ki*sn+Kd*(en-enhold)
enOld :=en;
END PIDControl;
 Fitur pada kontrol PID yang berfungsi untuk
menghindari perubahan output kontroller
yang relatif besar ketika terjadi perubahan
mode kontroller dari auto ke manual atau
sebaliknya
Integral Windup
 WindUp:
sebuah fenomena yang disebabkan oleh terjadinya
saturasi pada penggerak.
KONTROL CASCADE
IMPLEMENTASI
1. Pada Heat Exchanger
2. Laju fluida dalam pipa
3. Level pada tangki penampung
4. Konsentrasi bahan kimia, dsb
IMPLEMENTASI…
TUNNING
• PID yang berbeda akan memiliki metode
tunning yang relatif berbeda.
Waktu
tanjakan
Overshoot Waktu
penetapan
Kestabilan
Pembesaran Kp Berkurang Bertambah Sedikit
bertambah
Menurun
Pembesaran Ki,
(Pengecilan Ti)
Sedikit
berkurang
Bertambah Bertambah Menurun
Pembesaran Kd,
Pembesaran Td
Sedikit
berkurang
Berkurang Berkurang Meningkat
PENDEKATAN ANALITIS
 Metode
pendekatan analitis
dikembangkan
pada Tahun 1983
oleh;
- Thomaz,
- Shandoz,
- Thomson.
 Pendekatan
analitis digunakan
untuk menetapkan
istilah penjumlahan
integral yang
nilainya hampir
desaturasi.
Contoh Pendekatan analitis terdapat 2 yakni;
1. Analitis pada reaksi linier normal dari
steady state yang dicapai.
2. Analitis pada sistem perintah utama plant
dengan pengendali PI.
dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6
PLANT INPUT DAN OUTPUT
Sejauh ini kita mengira bahwa
sinyal input yang diperoleh dari
plant digunakan untuk
mengkalkulasi sinyal yang Error e
adalah sinyal yang bersih dalam
mengoreksi format yang
dibutuhkan pada kontrol
Algorithma. Dalam prakteknya ini
bukan masalah karena sinyal
mungkin mengalami gangguan
yang mungkinmemerlukan faktor
aplikasi kalibrasi dan memerlukan
nilai teori.
Sinyal Output dari kontrol
algorithma dapat mengirim secara
langsung ke aktuator dan secara
umum ini bukan masalah karena
mungkin memerlukan nilai teori
dan konversi ke format output
yang berbeda.
Sejalan dengan praktek detil input dan output dari plant
dibagi kedalam segment-segment software seperti pada
gambar 4.8
Segment input plant divisualisasikan
ketika
gambar yang di filter, di teorikan dan
versi
kalibrasi pada sinyal input plant, karena
kontrol algoritma menggunakan dan
mengkalkulasikan sinyal perintah
aktuator
dimana tempat dalam output gambar
modul
plant dibutuhkan ke dalam format
pengarah
AKTUATOR KONTROL
Dalam merancang dan menerapkan pengendalian yang
nyata pada karakteristik aktuator digunakan untuk
mengendalikan proses yang penting.
Umumnya untuk mengambil nilai variabel yang
dimanipulasi sebagai input untuk
mengendalikan modul aktuator seperti dalam gambar 4.10
))
(
)
(
( n
m
or
n
m 
PENGONTROL DISKRITISASI BERLANJUT
Pengontrol dirancang menggunakan model
plant yang sudah dirancang menggunakan
sistem metode disain berlanjut lalu di diskrit
untuk implementasi digital.
Metode utamanya yaitu;
1. Transformasi impuls yang sama (transformasi z),
2. Transformasi impuls yan sama dengan penahan.
3. Memetakan differensial.
4. Transformasi bilinier.
5. Transformasi bilinier dengan prewarping frequensi.
6. Memetakan pole-pole dan bilangan 0
(menyamakan transformasi z).
Jika tidak memungkinkan untuk memberikan kepastian indikasi
dari semua aplikasi metode yang terbaik (metode 4, 5 ,dan 6)
memberikan perkiraan terdekat untuk sistem selanjutnya
Permasalahan ini menerapkan format yang digunakan
adalah algoritma control digital, titik penting untuk diingat
karena algoritma lebih tepat dan akurat terutama dalam
kebutuhan waktu.
Algoritma PID standard, sebab tidak persis sesuai
dengan plant tertentu. Ketika sisanya dijalankan ada variasi
dalam interval sampling dan ketika sample dihilangkan
algoritma yang telah dirancang menggunakan teknik disain
kontrol atau format algoritma kontinyu didiskrit tidak selalu
dijalankan dengan baik dan mungkin terjadi sensitif variasi
kecil dalam interval sampling.
KESIMPULAN

More Related Content

Similar to SKWN Algoritma

1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering
1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering
1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineeringpurnawan85
 
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxAplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxArifHendrawan9
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control An Na
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroAndrie A Hamali
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis5223127190
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis5223127190
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutPressa Surya
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaMuhamad Iqbal
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
 
51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plcmasoso
 
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Brian Raafiu
 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalroy_massolo
 
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)Abdul Hadi
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKDidik Supriyono
 

Similar to SKWN Algoritma (20)

1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering
1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering
1697634106_5. PLC vs SCADA vs DCS electronics engineering
 
Kendali level air
Kendali level airKendali level air
Kendali level air
 
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxAplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
 
Laporan akhir scada
Laporan akhir scadaLaporan akhir scada
Laporan akhir scada
 
Plc dasar
Plc dasarPlc dasar
Plc dasar
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control
 
Abstraksi
AbstraksiAbstraksi
Abstraksi
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesia
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Cnc
CncCnc
Cnc
 
51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc
 
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
 
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
Kontrol pengawas dan data acquition (SCADA)
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
 

More from MFebriansyah10

Pengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdfPengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdfMFebriansyah10
 
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfMFebriansyah10
 
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdfMFebriansyah10
 

More from MFebriansyah10 (6)

Pengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdfPengalamatan Mikroprosesor.pdf
Pengalamatan Mikroprosesor.pdf
 
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
 
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
(ONLINE) Peralatan Input Output & Sistem BUS.pdf
 
SKNL - 2.pptx
SKNL - 2.pptxSKNL - 2.pptx
SKNL - 2.pptx
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Bab I.ppt
Bab I.pptBab I.ppt
Bab I.ppt
 

SKWN Algoritma

  • 2. Definisi DDC:  DDC kontrol terdiri dari microprocessor berbasis pengendali logika dengan kontrol dilakukan oleh perangkat lunak. Analog-ke-digital (A / D) converters mentransformasi nilai analog menjadi sinyal digital yang dapat menggunakan microprocessor.  Tiga keunggulan utama langsung DDC adalah meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi operasi dan peningkatan efisiensi energi.
  • 3. Algoritma: konsep langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara logis dan terbatas (berhenti oleh permasalahan yang diselesaikannya).  Penyusunan Program: Transformasi algoritma ke notasi- notasi suatu bahasa pemrograman yang sesuai agar dapat dimengerti dan dijalankan komputer
  • 4. Contoh dari source program kedalam kode mesin
  • 5. Implementasi dari algoritma PID basic Procedure PIDcontrol (en: REAL; var mn: REAL); BEGIN sn :=sn+en; mn :=Kp*en+Ki*sn+Kd*(en-enhold) enOld :=en; END PIDControl;
  • 6.  Fitur pada kontrol PID yang berfungsi untuk menghindari perubahan output kontroller yang relatif besar ketika terjadi perubahan mode kontroller dari auto ke manual atau sebaliknya
  • 7. Integral Windup  WindUp: sebuah fenomena yang disebabkan oleh terjadinya saturasi pada penggerak.
  • 9. IMPLEMENTASI 1. Pada Heat Exchanger 2. Laju fluida dalam pipa 3. Level pada tangki penampung 4. Konsentrasi bahan kimia, dsb
  • 11. TUNNING • PID yang berbeda akan memiliki metode tunning yang relatif berbeda. Waktu tanjakan Overshoot Waktu penetapan Kestabilan Pembesaran Kp Berkurang Bertambah Sedikit bertambah Menurun Pembesaran Ki, (Pengecilan Ti) Sedikit berkurang Bertambah Bertambah Menurun Pembesaran Kd, Pembesaran Td Sedikit berkurang Berkurang Berkurang Meningkat
  • 12. PENDEKATAN ANALITIS  Metode pendekatan analitis dikembangkan pada Tahun 1983 oleh; - Thomaz, - Shandoz, - Thomson.  Pendekatan analitis digunakan untuk menetapkan istilah penjumlahan integral yang nilainya hampir desaturasi.
  • 13. Contoh Pendekatan analitis terdapat 2 yakni; 1. Analitis pada reaksi linier normal dari steady state yang dicapai. 2. Analitis pada sistem perintah utama plant dengan pengendali PI. dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6
  • 14.
  • 15. PLANT INPUT DAN OUTPUT Sejauh ini kita mengira bahwa sinyal input yang diperoleh dari plant digunakan untuk mengkalkulasi sinyal yang Error e adalah sinyal yang bersih dalam mengoreksi format yang dibutuhkan pada kontrol Algorithma. Dalam prakteknya ini bukan masalah karena sinyal mungkin mengalami gangguan yang mungkinmemerlukan faktor aplikasi kalibrasi dan memerlukan nilai teori. Sinyal Output dari kontrol algorithma dapat mengirim secara langsung ke aktuator dan secara umum ini bukan masalah karena mungkin memerlukan nilai teori dan konversi ke format output yang berbeda.
  • 16. Sejalan dengan praktek detil input dan output dari plant dibagi kedalam segment-segment software seperti pada gambar 4.8
  • 17. Segment input plant divisualisasikan ketika gambar yang di filter, di teorikan dan versi kalibrasi pada sinyal input plant, karena kontrol algoritma menggunakan dan mengkalkulasikan sinyal perintah aktuator dimana tempat dalam output gambar modul plant dibutuhkan ke dalam format pengarah
  • 18. AKTUATOR KONTROL Dalam merancang dan menerapkan pengendalian yang nyata pada karakteristik aktuator digunakan untuk mengendalikan proses yang penting. Umumnya untuk mengambil nilai variabel yang dimanipulasi sebagai input untuk mengendalikan modul aktuator seperti dalam gambar 4.10 )) ( ) ( ( n m or n m 
  • 19. PENGONTROL DISKRITISASI BERLANJUT Pengontrol dirancang menggunakan model plant yang sudah dirancang menggunakan sistem metode disain berlanjut lalu di diskrit untuk implementasi digital. Metode utamanya yaitu; 1. Transformasi impuls yang sama (transformasi z), 2. Transformasi impuls yan sama dengan penahan. 3. Memetakan differensial. 4. Transformasi bilinier. 5. Transformasi bilinier dengan prewarping frequensi. 6. Memetakan pole-pole dan bilangan 0 (menyamakan transformasi z). Jika tidak memungkinkan untuk memberikan kepastian indikasi dari semua aplikasi metode yang terbaik (metode 4, 5 ,dan 6) memberikan perkiraan terdekat untuk sistem selanjutnya
  • 20. Permasalahan ini menerapkan format yang digunakan adalah algoritma control digital, titik penting untuk diingat karena algoritma lebih tepat dan akurat terutama dalam kebutuhan waktu. Algoritma PID standard, sebab tidak persis sesuai dengan plant tertentu. Ketika sisanya dijalankan ada variasi dalam interval sampling dan ketika sample dihilangkan algoritma yang telah dirancang menggunakan teknik disain kontrol atau format algoritma kontinyu didiskrit tidak selalu dijalankan dengan baik dan mungkin terjadi sensitif variasi kecil dalam interval sampling. KESIMPULAN