3. 3
“Manajemen sumber daya manusia ialah
aktivitas yang mengatur tentang cara
mengadakan pekerja dalam organisasi,
pengembangan tenaga kerja, pemberian
kompensasi dan pemilihan serta penggolongan
tenaga kerja melalui proses manajemen dalam
rangka mencapai tujuan organisasi”.
Definisi
4. 4
Manusia adalah asset yang
paling berharga, tidak
bisa”ditiru” oleh pesaing.
Perubahan dalam
lingkungan bisnis (internal)
dan perkembangan
lingkungan (eksternal)
Terus berkembangnya isu-
isu seputar SDM (regulasi &
ketentuan lainnya).
Keterpaduan kebijakan dan
prosedur pengelolaan SDM
sangat menentukan
keberhasilan organisasi.
Perlu pengelolaan khusus
terhadap manusia agar
memiliki daya saing yang
kuat (Competitive
Advantage)
Prinsip Dasar
5. 5
SASARAN ORGANISASI
Seberapa jauh MSDM mampu memberi kontribusi bagi efektivitas
organisasi-menjadikan organisasi lebih efektif, efisien dan
produktif dengan menciptakan system yang baik.
“Meningkatkan produktivitas
manusia dalam rangka
menghadapi tantangan
organisasi”.
Tujuan & Sasaran
SASARAN FUNGSIONAL
Seberapa jauh MSDM dapat mempertahankan kontribusinya
sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan organisasi.
SASARAN KEMASYARAKATAN
Seberapa jauh MSDM mampu secara etis dan social menjawab
tantangan dan kebutuhan masyarakat dengan meminimalkan
dampak negative bagi organisasi.
SASARAN PRIBADI
Seberapa jauh MSDM membantu pencapaian tujuan pribadi yang
sejalan dengan kontribusinya bagi organisasi.
6. 6
Strategic Partner Change Agent
Administrative Expert Employee Champion
Future/Strategic Focus
Day to Day/Operational Focus
Processes People
Management of Strategic
Human Resources.
Management of
Transformation and
Change.
Management of Firm
Infrastructure.
Management of
Employee Contributions.
Role in Building Competitive Organization
7. 7
Aligning HR and
Business Strategy
Strategic Partner
Executing Strategy
Management of
Strategic Human
Resources.
ACTIVITY
METAPHOR
OUTCOME
ROLE
Reengineering
Organization
Administrative Expert
Building an Efficient
Infrastructure
Management of Firm
Infrastructure.
Listening And
Responding to
Employee
Employee Champion
Increasing Employee
Commitment And
Capability
Management of
Transformation and
Change.
Managing
Transformation and
Change
Change Agent
Creating a Renewed
Organization
Management of
Employee
Contributions.
Definition Of HRM Role
8. 8
Cherrington Hasibuan M. Fuad Flippo
Fungsi SDM dibagi
menjadi 7
Fungsi SDM dibagi
menjadi 11
Fungsi SDM dibagi
menjadi 7
Fungsi SDM dibagi
menjadi 2
1. Staffing
2. Performance Evaluation
3. Compensation
4. Employee Relations
5. Safety & Health
6. Personal Research
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Pengembangan
7. Kompensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Kedisiplinan
11. Pemberhentian
1. Managerial Function
2. Operational Function
1.Perencanaan
2.Rekuitmen
3.Seleksi
4.Orientasi
5.Pelatihan & Pengembangan
6.Pemeliharaan
7.Pemberhentian
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
11. 11
“Proses yang menjamin
penyediaan dan
pendayagunaan tenaga kerja
secara tepat, baik dalam
jumlah dan jenis nya maupun
dari segi waktu dan
tempatnya”
Perencanaan Sumber Daya Manusia
12. 12
“Bertujuan untuk memastikan
bahwa kebutuhan SDM dalam
organisasi untuk kurun waktu
tertentu dimasa yang akan
datang dapat terpenuhi secara
tepat”
Tujuan Perencanaan SDM
14. 14
Teknik Peramalan Kebutuhan SDM
Analisa Trend
Melihat kaitan antara kebutuhan SDM dengan
angka-angka statistic dalam bidang-bidang
terkait.
Analisa Rencana/Anggaran
Melalui Analisa rencana/anggaran yang telah disusun
dapat diketahui kebutuhan SDM dengan membuat
MPP.
Analisa Korelasi
Mencari indikasi dalam bisnis yang berhubungan
dengan tenaga kerja, missal: tingkat produksi,dll.
Analisa Rasio
•Staf : Non Staf
•Umur Mesin : Karyawan Maintenance
1
3
2
4
Tekinik peramalan kebutuhan SDM secara Kuantitatif.
15. 15
Audit SDM/Skill Inventory
Inventarisasi keterampilan tenaga kerja akan
memberikan gambaran komposisi dan profil tenaga
kerja internal.
Replacement Chart
Karyawan yang potensial dapat dicadangkan untuk
menduduki jabatan-jabatan yang lebih tinggi;
karyawan yang kurang cakap dapat dicadangkan
untuk memperoleh pelatihan agar pada waktu yang
tepat dapat disediakan tenaga kerja yang sesuai
dengan permintaan.
Analisa Markov
Menunjukkan jumlah karyawan yang tetap berada
di perusahaan sampai tahun depan, beserta jumlah
yang dipromosikan, didemosikan, ditransfer atau
keluar perusahaan.
Rumus Menghitung Tingkat Turn Over
(A) Jumlah Karyawan Berhenti Dalam 1 Bulan
(B) Jumlah Karyawan Pada Pertengahan Bulan
X 100
Misal:
(A) 25
(B) 500
X 100
Maka: (25/500) x 100 = 5%
Teknik Peramalan Ketersediaan SDM
16. 16
Melalui Analisa
kebutuhan &
ketersediaan ini,
dapat diketahui jika
ada defisit atau
surplus SDM.
1. Defisit
Lakukanlah upaya pemenuhan melalui
rekrutmen dan seleksi tenaga kerja
atau dilakukan pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja yang
sudah ada.
2. Surplus
Lakukan pembekuan rekrutmen, mutasi,
rasionalisasi dan lain-lain.
Implementasi Perencanaan SDM
18. 18
Rekrutmen
Proses menemukan dan
menarik minat calon karyawan
yang dibutuhkan perusahaan
agar melamar menjadi
karyawan.
Seleksi
Proses menyaring dan
memilih calon karyawan yang
sesuai dengan kompetensi
dan persyaratan yang
dibutuhkan perusahaan.
Rekrutmen Dan Seleksi
21. 21
Konsep Iklan Lowongan Kerja
A I D A
Attention
1.Pilih media yang
tepat.
2.Space iklan yang
memadai.
3.Menarik/Headline
Interest
1.Gambaran singkat
perusahaan.
2.Deskripsi pekerjaan.
Desire
1.Penawaran
gaji/benefit.
2.Prospek
pekerjaan/jenjang
karir.
Action
1.Batas akhir
penerimaan lamaran.
2.Cara
pengiriman/identitas
pelamar..
22. 22
01
02
03
04
05
06
07
08
Pemeriksaan Dokumen Lamaran Kerja Wawancara Pendahuluan oleh HRD Wawancara pendalaman/kompetensi
oleh User
Negosiasi gaji, benefit, fasilitas, dll.
PengisianFormulir Lamaran Kerja Psikotest dan tes-tes lainnya Tes Kesehatan Penempatan
TAHAPAN SELEKSI
Seleksi Tenaga Kerja
24. 24
Pelatihan
Bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan karyawan untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya
sekarang dengan baik.
Pengembangan
Bertujuan untuk menyiapkan karyawan
untuk melaksanakan pekerjaan yang
akan menjadi tanggungjawabnya pada
waktu yang akan datang.
Pelatihan dan Pengembangan
25. 25
Analisa Kebutuhan
Pelatihan (TNA)
Sasaran Pelatihan &
Kriteria Evaluasi
Isi Program Pelatihan
& Prisnsip Belajar
Pelaksanaan Pelatihan
Evaluasi Kemampuan &
RoTI
Lankah-Langkah Pelaksanaan Pelatihan
26. 26
Analisis Individu (Individual Analysis)
• Menganalisis prestasi kerja, pengetahuan & skill yang
dibutuhkan para individu untuk menentukan siapa yg akan
mendapatkan training.
• Menjawab siapa yg membutuhkan pelatihan & Janis pelatihan
yang dibutuhkan selaras dengan hasil analisis tingkat kelompok.
1
2
3
Proses sistematis untuk memahami
kebutuhan dan persyaratan pelatihan.
Analisis Kebutuhan Pelatihan yang
berhasil akan dapat
mengidentifikasikan tenaga kerja yang
membutuhkan pelatihan dan jenis
pelatihan apa yang diperlukan.
Akan sangat kontra-produktif apabila
manajemen menawarkan jenis
pelatihan kepada karyawannya yang
tidak membutuhkan pelatihan ataupun
menawarkan pelatihan yang salah.
Analisis Tugas (Job Analysis)
• Analisis yang berfokus pada persyaratan apa yang diperlukan
untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas.
• Hal ini menentukan tugas-tugas utama dan tingkat
keterampilan apa yang diperlukan dalam melakukan tugas-tugas
tersebut.
Analisis Organisasi (Organizational Analysis)
Analisis yang membantu perusahaan untuk memprediksi
tentang strategi bisnis di masa depan untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasinya.
Analisa Kebutuhan Training (TNA)
28. 28
Performance Target
Setting.
Merupakan rangkaian
kegiatan manajerial yang
terdiri dari: penentuan target
kerja (target setting),
monitoring kinerja karyawan
pertengahan tahun, penilaian
kinerja karyawan akhir tahun,
perencanaan pengembangan
karyawan dan pemberian
pengharagaan.
On going Performance
Monitoring.
Performance Review &
Performance Appraisal.
People Development
Review.
Remuneration Review.
Manajemen Kinerja
29. 29
Merupakan rangkaian kegiatan penyusunan target Perusahaan untuk jangka waktu tertentu yang mengacu
kepada perencanaan dan peramalan kondisi Perusahaan berdasarkan kepada Company Vision & Mission,
Corporate Culture & Corporate Values.
01 02
03 04
05 06
07 08
Company Vision/Mission, Long Term
Strategy, Short Term Strategy,
Corporate Budget & Corporate Policy
Strategic Objective/ Sasaran Kinerja
Jangka Menengah (Target 5 tahun)
Yearly Objective/ Sasaran Kinerja
Tahunan
Measurement Parameter/BSC-Key
Performance Indicator
Performance Contract
Performance Appraisal • Remuneration Review (Salary
Increment)
• Annual Bonus
• Training Program
Activity Plan atau Action Plan
Performance Target Setting
30. 30
Adalah suatu metodologi untuk
menerjemahkan visi, misi dan strategi
perusahaan menjadi kegiatan operasional
dengan mengintegrasikan sasaran dan
strategi yang disusun untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Strategi perusahaan menggambarkan
bagaimana perusahaan menciptakan nilai
secara terus menerus bagi pelanggan.
BSC menerjemahkan visi, misi dan
strategi ini kedalam berbagai tujuan dan
ukuran, yang tersusun kedalam empat
perspektif.
Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan adalah ukuran kinerja yang menggambarkan
keberhasilan perusahaan yang dapat memberikan kontribusi kepada
oeningkatan laba dan pertumbuhan perusahaan.
Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan adalah ukuran kinerja yang menggambarkan
keberhasilan perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan melalui
produk, jasa, harga, dll.
Perspektif Proses Internal
Perspektif internal adalah ukuran kinerja yang menggambarkan
keberhasilan penciptaan nilai perusahaan melalui berbagai proses bisnis
internal yang berdampak pada kepuasan pelanggan.
Perspektif Pertumbuhan & Pembelajaran
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah ukuran kinerja yang
menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan
peningkatan jangka Panjang dengan kesiapan organisasi dan SDM.
Balanced Scorecard
31. Key Perofmance Indicator
Adalah sebagai ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil
mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan.
Dalam mengimplementasikan KPI Terdapat suatu metode untuk merencanakan suatu tujuan yang
menggabungkan beberapa kriteria yang disebut SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic dan
Time Sensitive).
31
S M A R T
SPECIFIC
Target harus spesifik sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman.
MEASURABLE
Target harus dapat diukur.
ATTAINABLE
Target memungkinkan untuk
dicapai dalam rentang waktu
yang telah direncanakan.
RELEVANT
Target yang ditetapkan harus
relevan dengan kinerja yang
akan diukur.
TIMELY
Tergat harus memiliki Batasan
waktu yang jelas.
Key Performance Indicator
33. 33
Hubungan Industrial
Pengertian hubungan industrial berdasarkan Pasal 1 Ayat 16 Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah suatu sistem hubungan yang
berbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri
dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang berdasarkan pada nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
34. 34
Serikat pekerja/serikat buruh
Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk
dari, oleh dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun
di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh
serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.
Organisasi pengusaha
Asosiasi pengusaha sebagai organisasi atau perhimpunan
wakil pimpinan perusahaan-perusahaan merupakan mitra
kerja serikat pekerja dan Pemerintah dalam penanganan
masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
Lembaga kerja sama bipartit
Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi dan
konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari
pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh. Setiap
perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang
pekerja/buruh atau lebih wajib membentuk lembaga kerja sama
bipartit.
Lembaga kerja sama tripartit
Lembaga kerja sama tripartit adalah forum komunikasi,
konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan
yang anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha,
serikat pekerja/serikat buruh dan pemerintah.
Perjanjian kerja bersama
Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan
hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh atau
beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau
perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak
dan kewajiban kedua belah pihak.
Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
Peraturan-perundangan ketenagakerjaan pada dasarnya
mencakup ketentuan sebelum bekerja, selama bekerja dan
sesudah bekerja. Peraturan selama bekerja mencakup
ketentuan jam kerja dan istirahat, pengupahan, perlindungan,
penyelesaian perselisihan industrial dan lain-lain.
Lembaga penyelesaian PHI
Perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat
diselesaikan melalui perundingan bipartit, Dalam hal
perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian dilakukan
melalui mekanisme mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan
konsiliasi gagal, maka perselisihan hubungan industrial dapat
dimintakan untuk diselesaikan di Pengadilan Hubungan
Industrial.
Peraturan Perusahaan
Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Penyusunan peraturan perusahaan dilakukan dengan
memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil
pekerja/buruh di perusahaan yang bersangkutan.
Sarana Hubungan Industrial
35. 35
10
5
3
KONFEDERASI
SERIKAT PEKERJA
Minimal 3 Federasi Serikat Pekerja dapat
membentuk Konfederasi Serikat Pekerja.
SERIKAT PEKERJA
Minimal 10 orang dapat membentuk
Serikat Pekerja.
FEDERASI SERIKAT
PEKERJA
Minimal 5 Serikat Pekerja dapat
membentuk Federasi Serikat Pekerja.
Serikat Pekerja
38. 38
Perjanjian Kerja Bersama
Pengusaha (Min. memiliki 10
orang pekerja)
Unsur Pengusaha (Max. 9 orang
dengan kuasa penuh)
SP/SB (Sudah tercatat di Instansi
Ketenagkerjaan)
Unsur SP/SB (Max. 9 orang dengan
kuasa penuh)
Perundingan (didahului dengan kesepakatan tata tertib)
BERHASIL
Ditandatangani para pihak kemudian didaftarkan.
Pendaftaran PKB ke Instansi terkait (melampirkan naskah PKB
rangkap 3 yang ditandatangani para pihak dan bermaterai.
TIDAK BERHASIL
Salah satu atau kedua pihak mencatatkan kepada instansi
terkait untuk dilakukan penyelesaian.
Dilakukan sesuai mekanisme penyelesaian PHI ebagaimana
diatur UU No.2 Tahun 2004
39. 39
Disusun Oleh Pengusaha
Sendiri
Para Pekerja Tidak Terlibat
Dalam Pembuatan PP
Wajib Untuk Perusahaan Yang
Mempekerjakan Minimal 10 Orang
Pekerja.
Masa Berlaku 2 Tahun
Peraturan Perusahaan
42. 42
GAJI
1
2
3
BONUS/INSENTIF
FRINGE BENEFITS
Tunjangan dan fasilitas-
fasilitas yang diberikan
perusahaan untuk
memudahkan karyawan
dalam bekerja.
Adalah upah dari kerja
yang dibayar dalam
waktu yang tetap, atau
balas jasa yang
diterima pekerja dalam
bentuk uang
berdasarkan waktu
tertentu.
Adalah kompensasi
tambahan yang diberikan
kepada karyawan atas
pekerjaannya yang baik
dan menguntungkan
perusahaan.
Komponen Imbal Jasa
43. 43
Gaji Pokok
Gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada karyawan menurut tingkat
atau jenis pekerjaan. Besarnya gaji pokok tersebut ditetapkan berdasarkan
kesepakatan, namun juga diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan Pasal 94, yang berbunyi:
“Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka
besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah
upah pokok dan tunjangan tetap.”
Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah pembayaran yang dilakukan secara teratur, yang mungkin
diberikan kepada karyawan beserta keluarganya, dan dibayarkan bersamaan dengan
upah pokok. Tunjangan tetap tidak berhubungan dengan kehadiran atau prestasi
karyawan. Sebagai contoh: tunjangan istri/anak, tunjangan perumahan, dan lain-lain.
Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang diberikan secara tidak tetap dan
dibayarkan tidak bersamaan dengan upah pokok. Umumnya tunjangan ini
berhubungan dengan kehadiran, misalnya tunjangan transportasi atau makan.
Sehingga jika karyawan tidak hadir ke kantor, ia tidak berhak mendapatkan tunjangan
tersebut.
Komponen Gaji
46. 46
Job Description
Merumuskan:
• Tujuan jabatan
• Uraian tugas
• Tanggung jawab
jabatan
Job Evaluation
• Mengetahui relativitas
perbedaan pentingnya
suatu pekerjaan
dengan pekerjaan
lainya.
• Menentukan nilai
jabatan.
• Faktor-factor:
• Skill
• Effort
• Responsbility
• Working
condotion
Job Grading
• Pengklasifikasian
• Pengkategorisasian
• Penyesuaian
• Metode:
• Rangking
• Point
• Klasifikasi
• Perbandingan
Salary Survey
• Untuk mewujudkan
keadilan eksternal
• Survey gaji dapat
dilakukan melalu:
• Survei dari
Lembaga
independent.
• Survei dari
perusahaan
sejenis.
• Kuesioner
formal.
Job Pricing
• Proses menentukan
nilai uang pada nilai
jabatan.
• Dilaksanakan setelah
evaluasi jabatan dan
nilai relatif dari setiap
jabatan dalam
organisasi telah
ditetapkan.
• Terdiri atas unsur:
• Tingkatan
bayaran (pay
grades)
• Rentang
Bayaran (Pay
Ranges)
Skema Prosedur Penentuan Skala Gaji
48. 48
Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) adalah pengakhiran
hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban
antara pekerja dan
perusahaan/majikan.
PHK SUKARELA
Misalnya, karena pengunduran diri atas kemauan
sendiri tanpa paksaan dan tekanan, karena
habisnya masa kontrak, tidak lulus masa
percobaan, memasuki usia pension dan meninggal
dunia.
PHK TIDAK SUKARELA
Dapat terjadi karena adanya pelanggaran, baik
yang dilakukan buruh maupun
pengusaha/perusahaan.
Apa itu Pemutusan Hubungan Kerja
49. 49
Uang Pesangon
Adalah pembayaran berupa uang dari
pengusaha kepada pekerja sebagai akibat
adanya pemutusan hubungan kerja.
Uang Penghargaan Masa Kerja
Adalah penghargaan pengusaha kepada
pekerja yang dikaitkan dengan lamanya
masa kerja.
Uang Penggantian Hak
Adalah hak-hak lain yang diatur dalam
perjanjian kerja, PKB atau PP, seperti; hak
cuti, nilai fasilitas yang diuangkan, dll.
Hak Atas Pemutusan Hubungan Kerja
51. 51
Perhitungan Uang Pesangon
Perhitungan Uang
Penghargaan Masa Kerja
Adapun Uang Penggantian Hak terdiri dari:
1.Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
2.biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat di mana pekerja/buruh diterima
bekerja;
3.penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang
pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
4.hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Perjitungan Hak Atas PHK