Materi ini menjelaskan tentang pengertian genotip, fenotip, dan parameter genetik pada ternak serta membahas terkait Hukum Mendel dan Correns serta contohnya. Materi ini disampaikan di Fakultas Peternakan, Universitas Tulang Bawang Lampung.
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika Ternak
1. PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS TULANG BAWANG
GENETIKA TERNAK
Pertemuan 4. Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak
Lusia Komala Widiastuti, S.Pt., M.Sc.
Fakultas Peternakan, Universitas Tulang Bawang
3. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Latar Belakang
Sifat seseorang
dibawa oleh gen
Sifat seseorang dibawa
oleh lingkungan
Stern (1930) menggabungkan kedua pendapat tersebut
KESIMPULAN:
FENOTIP merupakan hasil kerjasama antara faktor genetik dan lingkungan
Keraguan banyak orang
4. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Perbedaan Genotip dan Fenotip
Menurut Johansen (1911), genotip belum
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sedangkan
fenotip sudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Genotip: tetap Lingkungan: bervariasi
Fenotip yang bervariasi
5. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Perbedaan Genotip dan Fenotip
FENOTIP
GENOTIP
Suatu tatanan gen yang
menimbulkan
pengaruh yang bersifat
genetik
Penampilan individu yang tampak
dari luar, sering disebut dengan
PENAMPILAN LUAR (KESTERIUR) atau
PENAMPILAN PRODUKSI atau
PRESTASI atau PERFORMA
6. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Perbedaan Genotip dan Fenotip
Susunan genetik kromosom (karyotype)
penderita down syndrome
Tampilan luar (fenotip) dari penderita
down syndrome
7. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Perbedaan Genotip dan Fenotip
No Genotip Fenotip
1
Ada sifat genotip yang biasa dikenal, yaitu:
a) Dominan: Sifat yang lebih kuat daripada
sifat lainnya, contoh AA, BB
b) Resesif: Sifat yang lebih lemah daripada
sifat lainnya, contoh aa, bb
c) Intermediate: Sifat campuran antara
dominan dan resesif, contoh Aa, Bb
Sifat ini tampak atau dapat ditangkap oleh
panca indera manusia, contohnya warna
rambut, panjang badan ternak, dan lain-lain.
9. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Sifat Fenotip Terdiri Dari
No Sifat Kualitatif Sifat Kuantitatif
1 Tidak dapat diukur Dapat diukur
2 Dapat dikelompokkan dengan tegas Tidak dapat dikelompokkan dengan tegas
3 Tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan Dipengaruhi oleh faktor lingkungan
4
Alel-alel pada genotip akan memisah
secara bebas pada saat meiosis
Alel-alel tidak memisah secara bebas pada
saat meiosis sehingga diwariskan secara utuh
pada keturunannya
5
Dikontrol oleh gen dominan, resesif, dan
epistatis
Dikontrol oleh gen aditif
11. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Gregor Johann Mendel
Peletak dasar ilmu genetika setelah melakukan eksperimen selama 7 tahun
22 Juli 1822 di Heizendorf, Austria
Ahli Botani, Biarawan, dan Ahli Genetika Modern
Perkawinan tanaman ercis (Pisum sativum) dengan beda sifat yang jelas pada 7
macam perkawinan
1. Bunga putih >< bunga ungu
2. Biji bulat >< biji berkeriput
3. Biji kuning >< biji hijau
4. Buah penuh >< buah berlekuk
5. Buah hijau >< buah kuning
6. Tanaman tinggi >< rendah
7. Bunga sepanjang batang >< bunga
di ujung batang
13. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Perbedaan Homozigot dan Heterozigot
Homozigot
Alelnya sama
Contoh:
- KK (kuning)
- kk (hijau)
Heterozigot
Alelnya berbeda
Contoh:
- Kk (kuning)
- Uu (ungu)
- Mm (merah muda)
14. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Hasil Percobaan Mendel Satu Sifat (Monohibrid) Dominan
Percobaan Mendel pada perkawinan ercis dengan beda sifat dominan pada warna biji
P (Parental)
Biji kuning (KK) Biji hijau (kk)
F1 (Filial 1) Semua biji kuning (Kk dan Kk)
F1 x F1
Biji kuning (Kk) Biji kuning (Kk)
F2 (Filial 2) 3 biji kuning (KK dan Kk) 1 biji hijau (kk)
15. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Percobaan Mendel pada perkawinan ercis dengan beda sifat dominan pada warna biji
Betina
Jantan
K k
K
Biji kuning
(KK)
Biji kuning
(Kk)
k
Biji kuning
(Kk)
Biji hijau
(kk)
Hasil Percobaan Mendel Satu Sifat (Monohibrid) Dominan
16. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Hasil Percobaan Mendel Dua Sifat (Dihibrid) Dominan
Percobaan Mendel pada perkawinan ercis dengan beda sifat dominan pada warna dan
bentuk biji
17. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Percobaan Mendel pada perkawinan ercis dengan beda sifat dominan pada warna dan
bentuk biji
Hasil Percobaan Mendel Dua Sifat (Dihibrid) Dominan
18. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Percobaan Mendel pada perkawinan ercis dengan beda sifat pada warna dan bentuk biji
Hasil Percobaan Mendel Dua Sifat (Dihibrid) Dominan
19. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Persilangan intermediet ditemukan oleh seorang ahli botani dan
genetika asal Jerman bernama Carl Erich Correns. Correns
mempelajari penurunan sifat untuk membuktikan Hukum Mendel.
Sejarah Persilangan Intermediet
Persilangan intermediet adalah persilangan monohibrid yang terjadi pada
perkawinan dua individu dengan satu sifat yang berbeda. Artinya, sifat dominasi
penuh menurut Mendel tidak selalu terjadi. Persilangan tersebut Correns namakan
sebagai persilangan intermediet.
Carl Erich Correns
20. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Hasil Percobaan Correns Satu Sifat (Monohibrid) Intermediet
P (Parental)
F1 (Filial 1)
Bunga merah (MM) Bunga putih (mm)
Betina
Jantan
M M
m Bunga merah
muda (Mm)
Bunga merah
muda (Mm)
m Bunga merah
muda (Mm)
Bunga merah
muda (Mm)
Percobaan Correns pada perkawinan bunga pukul 4 dengan beda sifat intermediet pada warna
bunga
21. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Hasil Percobaan Correns Satu Sifat (Monohibrid) Intermediet
P1 (Parental 1)
F2 (Filial 2)
Bunga merah muda (Mm)
Betina
Jantan
M m
M
Bunga merah
(MM)
Bunga merah
muda (Mm)
m Bunga merah
muda (Mm)
Bunga putih
(mm)
Bunga merah muda (Mm)
23. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Contoh Persilangan pada Ternak dengan Gamet Heterozigot
P (Parental)
Ayam Walnut (RrPp) Ayam Pea (rrPp)
G (Gamet) RP, Rp, rP, rp rP, rp
27. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Pengertian Parameter Genetik
Parameter
Genetik
Besaran yang menggambarkan kondisi genetik
organisme, sehingga dapat diprediksikan dalam
nilai tertentu.
28. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
PENTINGNYA PARAMETER GENETIK
Mengapa parameter genetik menjadi penting?
Genetik
Fenotip
Data Produksi
Parameter Genetik
Seleksi
29. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
PENJELASAN
Parameter genetik berperan penting dalam proses seleksi
ternak dengan karakteristik yang unggul
Dalam melakukan seleksi pada ternak, hal yang dipertimbangkan
yaitu pemilihan ternak dengan genetik baik atau unggul
Ternak dengan sifat genetik yang baik akan tampak
melalui fenotipnya
Cara untuk mengetahui ternak tersebut memiliki genetik yang unggul atau
tidak yaitu dengan mengambil data produksinya.
Ternak potong : dilihat produksi dagingnya
Ternak perah : dilihat produksi susunya
Ternak petelur : dilihat produksi telurnya
30. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
PENERAPAN PARAMETER GENETIK
Paling banyak digunakan pada sifat kuantitatif
Sifat kuantitatif adalah sifat yang dapat diukur dengan menggunakan angka.
Contoh produksi susu, bobot badan, dan lain-lain
Digunakan juga pada sifat kualitatif
Sifat kualitatif adalah sifat yang tidak dapat diukur, apabila ingin diukur harus
menggunakan sistem pemberian skor.
Contoh warna rambut, bentuk tanduk, dan lain-lain
31. PARAMETER GENETIK YANG PENTING
Heritabilitas
Ripitabilitas
Korelasi genetik
dan fenotipik
Nilai pemuliaan
MPPA
(Most Probable Producing Ability)
dan lain-lain
fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
32. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Tugas Individu
Kerjakan soal-soal di bawah ini pada selembar kertas folio.
Deadline pengumpulan: sebelum UTS
Persilangan Monohibrid
Seekor sapi jantan bertanduk panjang (TT) dikawinkan dengan sapi betina tidak
bertanduk (tt).
a) Bagaimana hasil keturunan F1 dan F2 nya jika gen TT dominan terhadap gen tt?
Jelaskan secara rinci!
b) Bagaimana hasil keturunan F1 dan F2 nya jika gen bersifat intermediet? Jelaskan
secara rinci!
Persilangan Dihibrid
Seekor sapi Brahman berwarna putih dan bertubuh tinggi (PPTT) dikawinkan dengan
sapi Abeerden Angus berwarna hitam dan bertubuh pendek (pptt).
a) Bagaimana hasil keturunan F1 dan F2 nya jika gen P dan T dominan terhadap gen
p dan t? Jelaskan secara rinci!
b) Bagaimana hasil keturunan F1 dan F2 nya jika gen bersifat intermediet? Jelaskan
secara rinci!
33. fapet.utb.ac.id
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Tugas Individu
Kerjakan soal-soal di bawah ini pada selembar kertas folio.
Deadline pengumpulan: sebelum UTS
Sebutkan salah satu contoh susunan genotip pada ternak dan bagaimana fenotipnya!
Mengapa parameter genetik menjadi penting dalam proses seleksi ternak? Jelaskan!
Sebutkan tiga contoh persilangan pada ternak dengan gamet heterozigot lengkap
dengan persilangannya!
34. TERIMA KASIH
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS TULANG BAWANG
Pertemuan 4. Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak