Dokumen ini membahas pengorganisasian warga komunitas nelayan di Desa Kuala Lama. Terdapat identifikasi masalah ekonomi, perencanaan peningkatan ekonomi melalui kelompok usaha dan kooperatif, pelaksanaan kegiatan kelompok usaha, pemantauan, dan evaluasi secara berkelanjutan. Pola pengembangan komunitas yang diterapkan adalah memberdayakan komunitas untuk memecahkan masalah secara kooperatif dan demokratis.
2. LatarBelakang
Komunitas atau masyarakat adalah pelaku dalam proses
pembangunan. Dalam pembangunan masyarakat yang
berkelanjutan, filosofi mengenai masyarakat adalah pelaku atau
subjek dalam pembangunan harus dipertahankan. Hal tersebut
dapat diartikan sebagai pemberian kesempatan kepada warga
komunitas yang berperan dalam proses dalam
pembangunan. Sebagai pelaku dalam proses pembangunan,
masyarakat dapat menentukan apa yang menjadi keinginannya,
merencanakan, melaksanakan usaha untuk memenuhi kebutuhan,
serta mengevaluasi apa yang telah dikerjakannya
(Sunspirit,2009).
Pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat oleh komunitas
membutuhkan partisipasi dari masyarakat. Oleh karena itu, dalam
prosesnya masyarakat diikut sertakan mulai dari identifikasi
masalah dan kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi.
3. PEMBAHASAN
Sebagai sebuah identitas sosial, komunitas nelayan
memiliki sistem sosial, ekonomi, dan budaya yang
berbeda dengan komunitas lain. Upaya memahami
komunitas nelayan dapat dilakukan dengan cara
memetakan secara komprehensif sistem sosial,
ekonomi, dan budaya mereka.
4. 1. Identifikasi Masalah
Bagaimana berjalannya pronota
(lembaga) ekonomi lokal,
berdasarkan dari hasil FGD dan
interviewmendalam dari para tokoh
yang memahami kondisi komunitas di
wilayahnya.
Potensi sumberdaya kelautan tidak
hanya terdiri atas sumber daya
perikanan, tetapi juga pariwisata,
perdagangan don industri kelautan.
Produksi di Kuala Lama di bidang
perikanan antara lain udang produksi
36.000 Kg pertahun/ musim. Kepiting
produksinya 25.000Kg pertahun
/Musim. Ikon produksi
pertahun/musim sekitar200.000 kg
5. 2. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam
mengatasi masalah perekonomian
di Desa Kuala Lama, Kecamatan
Pantai Cermin, Kabupaten Serdang
Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
perlu perencanaan seperti membuat
kewenangan dan kapasitas untuk menggali potensi sumber-
sumber keuangan Desa. Pembentukan komunitas bina nelayan
menjadi salah satu langkah untuk terus mengembangkan
keberlangsungan komunitas nelayan dan menopang masalah
perekonomian yang ada di sana.
6. Menurut T.Hani Handoko (1984:74) bahwa dalam
perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah:
Tahap I : menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan.
Tahap II : merumuskan keadaan saat ini.
Tahap III : mengidentifikasi segala kemudahan dan
hambatan,
Tahap IV : mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan
untuk mencapai tujuan.
7. 3. Pelaksanaan
Daftar pelaksana kegiatan yang telah
tercantum dalam tabel yang ada di dalam
jurnal, yaitu setelah dilakukan social
mapping atau pemetaan secara sosial pada
komunitas nelayan yang ada di sana.
Adapun pranata ekonomi yang cukup
menonjol pada komunitas lokal kawasan
pesisir di lokasi kajian sebagaiberikut:
1. Kelompok usaha bina nelayan
2. Kelompok usaha bersama Bina Fajar
3. Kube Damar Laut
8. Dari informasi merekaterungkap bahwabanyak faktor yang
mempengaruhi produksiikanpada komunitas warga nelayan
seperti teknologi penangkapan ikan,jenis perahu yang
dimiliki,alat jaringtangkap don keterbatasan modal usaha.
Pada umumnya boleh dikatakan merekatergolong nelayan
kecil.Modal yang mereka milikiadalah tenaga dan peralatan
yangrelatif sederhana.Untuk nelayan kecil biasanya
melakukanpenangkapan ikan terbatas di daerah pantai dengan
kapasitas yang juga rendah.
9. 4. Pemantauan
Dalam konteks ini, pranataekonomi melalui lembaga-lembaga
(kelompok-kelompokusaha) yang ada hadir sebagai jawaban
bagaimana komunitas menghadapi masalahsosial spesifik, dan
cenderung dapat mempertahankan hidup dengan segala
keterbatasannya . Adapun strategi yang mereka lakukan di
antaranya dengan melalui kelompok-kelompok usaha ekonomi
kecil.
10. 5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan
adalah berdasarkan
gabungan dari tiap – tiap
kelompok nelayan yang
dibina langsung oleh
aparatur desa agar jika
terjadi permasalahan dapat
segera diselesaikan
secepatnya.
11. KESIMPULAN
Pola pengembangan organisasi komunitas yang diterapkan di
Desa Kuala Lama adalah pola pengembangan komunitas, yaitu
pengembangan komunitas memiliki kategori tujuan lebih
memberikan penekanan pada proses, dimana komunitas
diintegrasikan dan dikembangkan kapasitasnya dalam upaya
memecahkan masalah warga komunitas secara kooperatif
berdasarkan kemauan dan kemampuan menolong diri sendiri
sesuai dengan prinsip demokrasi.