Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya strategi komunikasi korporasi dan manajemen merek untuk membangun citra dan reputasi perusahaan yang baik. Strategi ini meliputi penentuan visi, misi, dan nilai perusahaan serta penggunaan berbagai media digital untuk mempromosikan merek dan citra korporasi.
1 - STRATEGI KOMUNIKASI KORPORASI DAN PENGELOLAAN CITRA PERUSAHAAN
1. 1
BRANDNG & DGTAL MARKETING
Sejalan dengan keterbukaan (transparency) dalam segala aspek berusaha dan berorganisasi
yang dituntut masyarakat luas komuikasi korporasi (corporate communication) harus dijalankan.
Sejak lama banyak perusahaan internasional menugaskan divisi Public Relations melaksanakan
fungsi komunikasi korporasi tersebut. Di Indonesia istilah Public Relations atau PR
diterjemahakan sebagai Hubungan Masyarakat (Humas). Ada pula perusahaan yang lebih memilih
menyebut petugas yang berhubungan dengan khalayak sebagai menjalakan tugas public affarirs.
Dewasa ini banyak perusahaan nasional baik swasta maupun BUMN memilih kata yang yang
lebih tepat: Divisi Komunikasi. Untuk berfungsinya divisi komunikasi maka strategi komunikasi
korporasi/organisasi disiapkan oleh pimpinan yang selain menjabarkan taktik komunikasi internal
dan eksternal juga hubungan dengan media (Media Relations) hingga strategi dan taktik
mengkomunikasikan nama, logo, tampilan “wajah” dan profil serta filosofi “merek” atau gambar
identitias perusahaan; yang semuanya ini merupkan corporate branding, yaitu usaha untuk
mengemukakan citra dan reputasi baik bahkan “istimewa” dari usaha organisasi/industri
perusahaan.
Strategi komunikasi secara fundamental mengikuti pengertian strategi manajemen merek
yaitu:
Sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi korporasi/institusi,
merek produk, erat sekali hubungannya dengan pengakuan nilai produk/jasa itu sendiri, juga nilai
dan citra serta reputasi korporasi/organisasinya.
Manajemen Strategi memungkinkan korporasi/organisasi lebih produktif, inovatif mengarahkan
berbagai aktivitas, termasuk mengontrol dan memelihara nama perusahaan, citra dan reputasi
korporasi.
Dengan strategi jangka panjang yang jelas dan program-program taktiks yang sesuai
dengan keadaan dan jamannya maka dapat dikelola indentitas dan citra (corporate identity &
image) perusahaan. Citra perushaan atau corporate image merupakan pengertian/pandangan yang
dilihat/disaksikan oleh konstituen perusahaan. Identitas demikian tidak hanya sebatas gambar atau
logo perusahaan namun tercerminn pula dalam tingkah laku pimpinan dan seluruh jajaran
karyawan petugas pelaksana, dengan demikian juga erat dengan nilai-nilai budaya perusahaan.
Maka atribut identitas perusahaan juga diformulasikan dalam Visi, Misi dan Nilai
perusahaan/organisasi.
CORPORATE BRANDING – USAHA MENINGKATKAN CITRA BAIK DAN REPUTASI
HANDAL KORPORASI/PERUSAHAAN
Kita semua memaklumi bahwa usaha organisasi dagang, pabrik atau perusahaan harus
berjalan bersama dengan “bank kepercayaan”. Al Golin (2003) menulis dalam bukunya Trust or
Consequences: Build Trust Today or Loose Your Market Tomorrow: “Sebagaimana anda tidak
akan melanjutkan kehidupan anda tanpa asuransi kesehatan karena secara fisik anda sehat, anda
seharusnya tidak akan pergi dari tempat anda berusaha karena organisasi itu tanpa suatu bank
2. 2
kepercayaan, jika karena organisasi tempat anda bekerja anda mempunyai nilai-nilai yang baik.”
Apa yang dimaksud dengan “bank kepercayaan”? Dari sebutan frase tersebut, suatu “bank
kepercayaan” meliputi pendopositoan perbuatan-perbuatan hal-hal yang baik kedalam rekening
kepercayaan dari waktu ke waktu sehingga dapat ditarik bila dibutuhkan. Organisasi hendaknya
melakukan perbuatan-perbuatan baik bagi karyawannya, nasabahnya atau pelanggannya dan
masyarakat sekitarnya. (Catatan: Golin belum menyebut stakeholders, mitra kepentingan, yang
lebih luas). Dalam kenyataan budaya yang baru di suatu perusahaan tentulah harus dipikirkan pula
kepentingan masyarakat luas, dari pembuat peraturan, pelaksana dan pengawasannya; pelaksana
kebijakan negara.
Baik Corporate Branding maupun Product Branding desiminasi-nya dewasa ini harus di
- broadcast melalui berbagai media yang terkini. Ini yang disebut Digital Marketing & Digital
Branding. Media Planning yang jaman dahulu hanya memilih below the line & above the line,
yang merupakan media konvensional sudah ketinggalan jaman. Segala yang kita fahami dari
uraian diatas harus dipilihkan media yang sesuai, beberapa media tentunya; pilih yang mana?
Silahkan sebut media digital dalam vizual ini.