1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
SEJARAH KESMAS
1.
2. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
Tokoh metodologi yunani : Asclepius dan Higea
Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan
penyakit) setelah penyakit tersebut terjadi pada
seseorang
Higea mengajarkan dalam pendekatan masalah
kesehatan melalui hidup seimbang. Apabila jatuh
sakit, lebih dianjurkan melaukan upaya-upaya
secara alamiah untuk penyembuhan penyakit yaitu
lebih baik memperkuat tubuh dengan makanan
yang baik daripada pengobatan dan pembedahan
3. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
Asclepius (aliran pertama) : cenderung menunggu
terjadinya penyakit (setelah sakit) disebut
pendekatan kuratif (pengobatan)
Higea (aliran kedua) : cenderung melakukan
pencegahan-pencegahan penyakit dan
meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadi
penyakit disebut pendekatan preventif
(pencegahan)
4. Kuratif
• Sasaran secara individual
• Jarak petugas kesehatan
dn pasien cenderung jauh
• Bersifat reaktif
• Melihat dan menangani
pasien secara partial
Preventif
• Sasaran atau pasien adalah
masyarakat
• Hubungan petugas
kesehatan dengan
masyarakat lebih bersifat
kemitraan
• Pendekatan proaktif
• Melihat klien sebagai
makhluk yang utuh dengan
pendekatan holistik
5. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
Chidwick pada tahun 1842 mengamati bahwa
banyak anak (mortality rate) dan para keluarga
pekerja yang bertransmigrasi dalam urbanisasi
di daerah industri di Inggris, banyak yang
meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek.
Sejak itu ia dikenal mendalami permasalahan
kesehatan yang dikaitkan dengan kondisi
lingkungan, sehingga ia dikenal sebagai
perintis public health ( epidemiologi
lingkungan).
6. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
Winslow (Tahun 1920) adalah salah
seorang yang meletakkan dasar-dasar
pada modern public health dengan
membuat batasan bagi definisi public
health.
7. PERIODE - PERIODE PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
1. Periode sebelum ilmu pengetahuan
2. Periode sesudah ilmu pengetahuan
9. 1. ZAMAN ROMAWI DAN YUNANI KUNO (BC)
Babylonia, mesir : tercatat dokumen-dokumen dan peraturan
tertulis yang mengatur tentan pembuangan air limbah atau
drainase pemukiman pembangunan kota, pengaturan air
minum, membuat sumur.
Ditemukan dokumen tertulis yang mengindikasikan adanya
upaya penanggulangan penyakit, adanya peraturan tertulis
tentang pemukiman, pembuangan air limbah dan sistem
drainase, air minum, pembuangan tinja, dsb, walaupun bukan
kerena alasan kesehatan, melainkan untuk estetika dan
adanya keharusan dari pemerintah kerajaan untuk
peninjauanan
warung-warung minuman (public bar), rumah makan.
10. 2. ZAMAN PERTENGAHAN (ABAD 1-7)
Beberapa penyakit menular mulai menyerang penduduk
dunia (Typhus, kolera, pes, dsb). Penyakit-penyakit ini
cenderung endemis diberbagai kelompok masyarakat
atau negara (Asia, Timur Tengah, Asia Selatan, dan
Afrika). Lepra menyebar dari mulai dari Mesir-Asia-dan
Eropa melalui para imigrant.
Upaya-upaya penanggulangan dimulai dengan perbaikan
sanitasi lingkungan, hygiene, utama pembuangan
kotoran (latrin), penyediaan air bersih, ventilasi.
11. 3. ZAMAN PERTENGAHAN (ABAD 8-18)
Tahun 1340 terjadi wabah pes paling dahyat di Cina, India
dan Mesir. Tercatat 13.000.000 orang meninggal karena
wabah pes, dan 60.000.000 orang meninggal untuk
seluruh dunia. Sehingga masa itu disebut “The black
death” .
Sementara itu wabah kolera , typhus dan disentri masih
berlangsung sampai abad ke 18. Upaya upaya
penanggulangan penyakit menular secara menyeluruh
dan sistematis hampir dikatakan belum ada.
13. Abad bangkitnya ilmu pengetahuan dimulai pada
akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19, termasuk
ilmu kesehatan (kedokteran dan kesehatan
masyarakat). Apabila sebelumnya masalah
kesehatan, utamanya penyakit hanya dilihat sebagi
fenomena biologis, kemudian bergeser ke
fenomena sosial yang kompleks. Sebelumnya
pendekatan terhadap masalah kesehatan hanya
dari satu segi (sektor) saja, kemudian bergeser ke
pendekatan yang multisektoral.
14. DEKLARASI ALMA ATA (KESEHATAN MASYARAKAT ABAD 20)
Pada tanggal 6-12 September 1978 di Alma Ata (dulu
USSR) diadakan konferensi “joint” konferensi antara
WHO dan UNICEF yang dihadiri oleh 140 negara.
Konferensi itu mengahasilkan kesepakatan bersama yang
dituangkan dalam deklarasi Alma Ata tentang “Primary
Health Care” dalam pencapaian “Health for all by the year
2000”.
Semua negara, termasuk Indonesia menyepakati dalam
rangka mencapai kesehatan untuk semua (kesuma tahun
2000) harus melaksanakan pelayanan kesehatan primer
(primary health care).
15. Akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 mulai
ditemukan berbagai penyebab penyakit
Ditemukan vaksin pencegah penyakit : Louis
Pasteur : vaksin untuk mencegah cacar
Tahun 1832 : penyelidikan dan upaya-upaya
kesmas secara ilmiah. Parlemen inggris
membentuk komisi untuk penyelidikan dan
penanganan masalah wabah kolera.
16. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI
INDONESIA
Abad ke 16 : pemerintah belanda mengadakan upaya
pemberantasan malaria
Tahun 1807 : pelatihan dukun bayi dalam praktik
persalinan
Tahun 1922 wabah pes dan lepra , 1927 wabah kolera
dan tahun 1948 wabah cacar di
Indonesia. Mulai dilakukan pemberantasan penyakit-
penyakit tersebut antara lain dengan
penyemprotan massal dan penyuluhan kesehatan
(propaganda kesehatan).
17. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI
INDONESIA
Tahun 1925 Perbaikan sanitasi mulai dilakukan
dalam rangka menurunkan angka kesakitan
dan kematian. Tahun 1941 mulai dilakukan
vaksinasi massal, terutama untuk pemberantasan
penyakit kolera dan cacar
18. KESEHATAN MASYARAKAT PASCA
KEMERDEKAAN INDONESIA
1. Kesehatan masyarakat pada awal “Bandung-plan”
Pada tahun 1950 ndonesia mulai diterima bergabung ke
dalam organisasi kesehatan dunia oleh WHO dan
UNICEF.
Konsep health center dikemudian hari lebih dikenal
dengan sebutan puskesmas, yang selalu diikuti WHO
dalam mengembangkan Kesehatan Masyarakat.
Tahun 1968 : puskesmas adalah sistem pelayanan
kesehatan terpadu kemudian dikembangkan menjadi
puat pelayanan kesehatan masyarakat
19. KESEHATAN MASYARAKAT PASCA
KEMERDEKAAN INDONESIA
2. Konsep Bekasi
Tahun 1951 oleh dr. Leimena dan sdr. Patah diperkenalkan Konsep
Bandung, intinya pelayanan kuratif (pengobatan) tak ada artinya tanpa
preventif (pencegahan). Pengobtan dan pencegahan harus dilakukan
bersama-sama.
Tahun 1956 Dr. Sulianti Saroso merintis “Proyek Bekasi” sebagai
proyek percontohan sekaligus tempat pelatihan pelayanan kesehatan
terpadu (kesehatan masyarakat) di Indonesia.
20. KESEHATAN MASYARAKAT PASCA
KEMERDEKAAN INDONESIA
Tahun 1968 Ditetapkan Puskesmas sebagai sistem pelayanan
kesehatan terpadu (preventif dan kuratif), mengacu pada Konsep
Bandung dan Bekasi.
Mula-mula Puskesmas hanya meyelenggarakan 5 pelayanan dasar,
yakni:
1. Pengobatan (BP)
2. Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Brencana
3. Sanitasi lingkungan
4. Penyuluhan kesehatan
5. Pemberantasan penyakit menular
Tetapi akhirnya berkembang menjadi 7, 12, dan sampai sekarang
telah menjadi 21 pelayanan.
21. KESEHATAN DASAR BASIC SIX ATAU 6
PROGRAM POKOK PUSKESMAS
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan
Kesehatan