Pengembangan lembar kerja berbasis Problem-Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan pendekatan green chemistry dan etnosains efektif meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam domain kognitif, psikomotor, dan afektif. Penerapan lembar kerja tersebut membantu siswa belajar secara aktif dan menanamkan nilai konservasi lingkungan.
1. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 8 (4), 492-499
The Development of PBL-Based Worksheets Integrated with Green
Chemistry and Ethnoscience to Improve Students’ Thinking Skills
Sudarmin, L. Zahro, Rr. S. E. Pujiastuti, R. Asyhar, Zaenuri, A. Rosita
Oleh:
Nayudin Hanif
NIM : 22328251050
2. A. ALASAN PEMILIHAN TEMA/FOKUS KAJIAN
Ingin mengetahui cara pengembangan pembelajaran kimia yang holistik dan terintegrasi
Lembar Kerja
PBL
Green
Chemistry
Etnosains
Generic Science Skills
Critical Thinking Skills
3. Kajian Teoretik:
1) Pentingnya persaingan di era global dan perlunya
mengembangkan kompetensi siswa untuk bersaing.
2) Kebutuhan akan guru sains yang kompetitif dan
mampu berpikir dan bertindak secara ilmiah.
3) Implementasi Kurikulum 2013 di Indonesia yang
mewajibkan penggunaan Problem-Based Learning
(PBL).
4) Tuntutan revolusi industri 4.0 yang menekankan
pada pengembangan keterampilan abad ke-21,
terutama keterampilan pemecahan masalah.
5) Pentingnya meningkatkan kesadaran siswa
terhadap konservasi lingkungan.
Kajian Empirik:
1) Kesulitan siswa dalam memahami materi kimia
yang berkaitan dengan proses hidrolisis, tingkat
keasaman, dan asam-basa yang memerlukan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Keterampilan berpikir siswa yang rendah,
termasuk keterampilan pemecahan masalah,
keterampilan ilmiah generik, & keterampilan
berpikir kritis.
3) Kesadaran konservasi lingkungan siswa yang
kurang, terutama dalam kegiatan praktikum
kimia.
4) Penggunaan pendekatan green chemistry dan
etnosains untuk meningkatkan kesadaran
konservasi lingkungan dan keterampilan berpikir
siswa.
B. PENDAHULUAN
4. C. KAJIAN TEORI
• Problem-Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual untuk merangsang
siswa dalam belajar. Dalam situasi PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan dan
menerapkannya dalam konteks yang relevan. Penelitian sebelumnya (Febriani et al., 2017; Ragilia et al., 2018) menunjukkan
bahwa penggunaan lembar kerja berbasis PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis siswa.
• Green Chemistry adalah pendekatan yang menekankan pada kegiatan ramah lingkungan selama pembelajaran, baik dalam
penggunaan zat kimia maupun urutan kegiatan. Pendekatan ini diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran kimia di UNNES
sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai konservasi.
• Etnosains adalah pendekatan pengetahuan tradisional masyarakat menjadi pengetahuan ilmiah. Dalam penelitian ini, pengetahuan
konservasi yang hidup dalam masyarakat diangkat untuk diubah menjadi materi konservasi dan dimasukkan dalam lembar kerja.
Penggunaan pendekatan etnosains telah terbukti dapat mengembangkan keterampilan berpikir (Setiawan et al., 2017).
• Generic Science Skills merupakan kemampuan untuk bertindak dan berpikir berdasarkan pengetahuan ilmiah yang dimiliki dengan
kerangka berpikir ilmiah (Ramlawati et al., 2014). Ada sembilan indikator keterampilan ilmiah generik, termasuk (1) pengamatan
langsung dan tidak langsung; (2) rasa skala; (3) bahasa simbolik; (4) konsistensi logis; (5) inferensi logis; (6) kausalitas; (7)
pemodelan matematika; (8) pembentukan konsep; dan (9) keterampilan berpikir spasial/abstraksi (Brotosiswoyo, 2000).
• Critical Thinking Skills adalah proses mental yang melibatkan konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi informasi
untuk mencapai jawaban atau kesimpulan (Costa & Kallick, 2014).
Pengembangan lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green chemistry dan etnosains dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan keterampilan ilmiah generik siswa. Penggunaan lembar kerja berbasis PBL dalam pembelajaran dapat
merangsang siswa untuk belajar secara aktif melalui penyelesaian masalah kontekstual, sedangkan penggunaan green chemistry
dan etnosains dapat membantu siswa memahami pentingnya konservasi dan mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang ramah
lingkungan. Selain itu, penggunaan lembar kerja yang terintegrasi dengan green chemistry dan etnosains juga dapat membantu
siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan dan menerapkannya dalam konteks yang relevan,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan ilmiah generik siswa secara signifikan.
5. D. MASALAH & TUJUAN PENELITIAN
Masalah :
• Bagaimana cara mengembangkan lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green
chemistry dan etnosains untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa?
• Apakah penerapan lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green chemistry dan
etnosains dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa?
• Bagaimana dampak penerapan lembar kerja yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa
dalam tiga domain, yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif?
Tujuan Penelitian :
• Mengetahui cara mengembangkan lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green
chemistry dan etnosains untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
• Menerapkan penerapan lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green chemistry dan
etnosains dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
• Menganalisis hasil belajar siswa dalam tiga domain, yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif, setelah
menggunakan lembar kerja yang dikembangkan.
6. E. METODE PENELITIAN
1) Desain penelitian: Studi Pendahuluan Pengembangan LK Implementasi LK
SMA 1 Pekalongan & MAN 1 Semarang 12 siswa XI IPA 4 MAN I Semarang
(Ujicoba Skala Kecil)
38 siswa XI IPA 5 MAN I Semarang
(Ujicoba Skala Besar)
68 siswa (XI IPA 6 dan IPA 7)
SMA I Pekalongan
Pre-test & Post-test Research Design
2) Sampel: Skala Kecil (12) Skala Besar (38) Implementasi (68)
MAN 1 Semarang MAN 1 Semarang SMA 1 Pekalongan
3) Instrumen Penelitian:
Kognitif Pre-test Post-test
Psikomotor Tes esai
Lembar
Observasi
Afektif Kuesioner
Lembar
Observasi
4) Analisis Data:
Kognitif Pre-test Post-test
Psikomotor Tes esai
Lembar
Observasi
Afektif Kuesioner
Lembar
Observasi
Uji
Normalitas,
N-gain, Uji-t
% Nilai > 75
% Aktivitas
LK 3 Tim Ahli
Rumus Aiken's V
(konten, bahasa, grafik
7. F. HASIL PENELITIAN
Kognitif Pre-test Post-test
Psikomotor
Keterampilan
Berpikir Kritis (0,58
Moderat)
KIG-Kesadaran
Skala
(0,63 Moderat)
Afektif 97.06% 98.53%
KIG-Inferensi
Logis
(0,73 Tinggi)
% Nilai > 75
mencapai 85,29%
100%
LK : Konten
0,87 sangat baik
LK : Bahasa
0,88 sangat baik
LK: Grafik
0,87 sangat baik
8. G. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
• Lembar kerja berbasis PBL yang terintegrasi dengan green chemistry dan etnosains efektif
dalam meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam tiga domain berpikir, yaitu kognitif,
psikomotor, dan afektif. Penggabungan PBL, green chemistry, dan etnosains telah terbukti
berhasil membantu siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
menumbuhkan karakter konservasi, dan meningkatkan penguasaan konsep siswa pada topik
hidrolisis. Peneliti berharap guru kimia sekolah menengah dapat menggunakan lembar kerja
yang dikembangkan sebagai alat bantu pengajaran pada topik hidrolisis. Namun, tidak semua
indikator keterampilan ilmiah generik dan karakter konservasi muncul pada siswa.
• Guru kimia di tingkat sekolah menengah dapat mengadopsi lembar kerja berbasis PBL yang
terintegrasi dengan green chemistry dan etnosains sebagai alat bantu dalam mengajar topik
hidrolisis. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
mengembangkan karakter konservasi, dan meningkatkan pemahaman konsep mereka. Selain
itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan indikator
keterampilan ilmiah generik dan karakter konservasi dalam pengajaran kimia.
9. H. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ARTIKEL JURNAL
BAGIAN ARTIKEL KEUNGGULAN KELEMAHAN
PENDAHULUAN • Menjelaskan latar belakang masalah dan pentingnya
penelitian.
• Mengidentifikasi kebutuhan akan bahan ajar yang lebih
efektif.
• Kurangnya penjelasan tentang relevansi green chemistry dan
ethnoscience dalam konteks masalah.
DESAIN
PENELITIAN
• Menggunakan desain penelitian yang sistematis,
melibatkan uji coba skala kecil dan skala besar.
• Melakukan validasi bahan ajar oleh para ahli.
• Melibatkan siswa dalam uji coba untuk mengumpulkan
data keterbacaan dan efektivitas bahan ajar.
• Kurangnya informasi tentang bagaimana peneliti memilih
sampel siswa untuk uji coba skala kecil dan besar.
INSTRUMEN • Menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti
kuesioner, lembar validasi, pretest-posttest, dan
lembar observasi.
• Melakukan validasi instrumen penelitian.
• Tidak menjelaskan secara rinci bagaimana instrumen tersebut
dikembangkan dan divalidasi.
ANALISIS DATA • Menggunakan berbagai metode analisis data, seperti
uji-t, uji normalitas, dan N-gain.
• Tidak menjelaskan secara rinci bagaimana setiap metode
analisis data diterapkan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN • Menyajikan hasil penelitian secara rinci, mencakup
peningkatan pemahaman konsep, keterampilan
berpikir, dan karakter konservasi siswa.
• Membahas kesesuaian temuan penelitian dengan
teori dan penelitian sebelumnya.
• Kurangnya pembahasan tentang bagaimana green chemistry
dan ethnoscience berkontribusi terhadap peningkatan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir siswa.
SUMBER
PUSTAKA
• Jumlah daftar pustaka cukup banyak, 30 sumber dengan
presentase sumber primer 80%