1. Dokumen tersebut membahas analisis pemanfaatan zakat secara produktif dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan pendekatan system dynamics.
2. Dibahas mengenai struktur pemanfaatan zakat produktif oleh BAZNAS dan RZ serta faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha mustahik.
3. Simulasi menunjukkan intervensi BAZNAS dan RZ dapat mempercepat mustahik menjadi muzakki dengan peningkatan k
1. PROGRAM MAGISTER STUDI
PEMBANGUNAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LIA DAHLIANTINI
NIM. 24013014
ANALISIS PEMANFAATAN ZAKAT SECARA PRODUKTIF
DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN:
SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS
(Studi Kasus pada Program Rumah Makmur BAZNAS
dan Program Senyum Mandiri RZ)
2. Latar Belakang
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Grafik Perkembangan Jumlah dan
Persentase Penduduk Miskin di Indonesia
Tahun 2000-2013
Jumlah Penduduk Miskin [juta jiwa] Persentase [%]
Tahun
Tingkat Ketimpangan Pembagian Pendapatan
20% Penduduk
Berpendapatan
Tinggi
40% Penduduk
Berpendapatan
Menengah
40% Penduduk
Berpendapatan
Rendah
Gini
Ratio
2005 44,78 36,40 18,81 0,363
2006 42,15 38,10 19,75 0,357
2007 44,79 36,11 19,10 0,364
2008 44,79 35,67 19,56 0,350
2009 44,91 36,13 18,96 0,370
2010 45,47 36,48 18,05 0,380
September
2011
46,45 35,89 17,67 0,410
September
2012
48,94 34,18 16,88 0,410
Maret 2013 49,04 34,09 16,87 0,413
Kesenjangan Distribusi Pendapatan di Indonesia
Tahun 2005 – 2013
Sumber : BPS, 2014
3. • Diyakini dapat
menjadi solusi yang
tepat dalam
mengatasi
kemiskinan dan
kesenjangan
distribusi
pendapatan
• Dapat menjadi
katup pengaman
sosial ekonomi
masyarakat
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah)
PETA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
TAHUN 2012
Jumlah UMKM : 56.534.592 unit atau 99,99% dari total pelaku
usaha (56.539.560) dan memberikan kontribusi:
PDB:
Rp4.869,56 T
(59,08 %)
Tenaga Kerja:
107,6 juta
(97,16%)
Ekspor Non
Migas:
Rp166.626,5 T
(14,06%)
Investasi:
Rp1.250,80 T
(54,77%)
Usaha Mikro 98,79%
(55,85 juta unit)
Usaha Kecil 1,11%
(629,4 ribu unit)
Usaha Menengah 0,09%
(48,9 ribu unit)
Usaha Besar 0,01% (4,96
ribu unit)
Sumber : Data UMKM, 2012
Aset s.d. Rp 50 juta,
Omzet/th s.d. Rp 300 juta
Aset > Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta
Omzet/th > Rp 300 juta s.d. Rp 2,5 M
Aset > Rp 500 juta s.d. Rp 10 M
Omzet/th > Rp 2,5 M s.d. 50 M
Aset lebih dari Rp 10 M
Omzet/th lebih dari Rp 50 M
5. Kelebihan Zakat dibanding
sumber dana yang lain
APBN
ZAKAT
CSR
BANK
Dana
Pengembangan
UMKM
Sustainability :
Rasio Jumlah Muslim
Zakat merupakan kewajiban
Meningkatnya kesadaran
membayar zakat
1
Potensi Penghimpunan Zakat di
Indonesia sebesar Rp 217
trilyun/tahun atau setara dengan
3,4% PDB Indonesia tahun 2010 (Beik
dkk, 2012)
Potensi Yang Besar :
2
6. Instansi / Lembaga Penyalur
Zakat
Penerima Zakat
(Mustahik)
Badan Amil Zakat
(BAZ)
Lembaga Amil Zakat
(LAZ)
7. Penyaluran Zakat Secara Konsumtif
(untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari)
Penyaluran Zakat Secara Produktif
(sebagai modal atau tambahan modal usaha mikro)
BAZ/LAZ
BAZ/LAZ dalam Upaya
Pengentasan Kemiskinan
11. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana struktur pemanfaatan zakat
secara produktif?
Faktor penyebab tidak meningkatnya
kesejahteraan mustahik pengusaha
mikro?
Strategi untuk mempercepat mustahik
menjadi muzakki?
12. Lokasi Penelitian
• Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) merupakan badan resmi
pemerintah berdasarkan Keputusan
Presiden RI No. 8 Tahun 2001
• Memiliki tugas menghimpun dan
menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah
(ZIS) pada tingkat nasional
• Memiliki program penyaluran zakat
secara produktif yang dinamakan
Rumah Makmur Baznas
• RZ merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional
berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 157
pada tanggal 18 Maret 2003
• Memiliki tugas membantu BAZNAS dalam
menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq,
dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional
• Tahun 2009 RZ ditetapkan sebagai organisasi
pengelola zakat dengan pengumpulan
terbesar se-Indonesia (Rp 107 Milyar)
• Memiliki program penyaluran zakat secara
produktif yang dinamakan Senyum Mandiri
14. Metodologi Penelitian
System Dynamics
Fenomena yang diteliti kaya dengan hubungan
hubungan feedback baik struktur fisik fenomena
maupun struktur proses pembuatan keputusan
aktor-aktor yang telibat dalam fenomena tersebut
antara lain penyalur (BAZ/LAZ), penerima
(mustahik), dll.
15. No Informan BAZNAS RZ Jumlah
1
Manajer/Creator
Program
1 1 2
2 Pengelola Program 1 1 2
3 Pendamping 2 2 4
4
Penerima Manfaat
(Mustahik)
3 4 7
Informan Program Penyaluran Zakat secara Produktif
di BAZNAS dan RZ
Wawancara
16. Calon Penerima
Verifikatur
Pendamping
Bank Mitra BAZNAS
Kepala Divisi
Manager
Terbit SPPD
Akad
Penyerahan
Bantuan
Calon Penerima
Kepla Cabang
Alur
Penyaluran
zakat secara
Produktif di
RZ
Alur
Penyaluran
zakat secara
Produktif di
BAZNAS
Hasil Wawancara dan Observasi:
Penyaluran Zakat
Pendamping
17. Hasil Wawancara dan Observasi:
Penyaluran Zakat
Besar
Penyaluran
Rata-rata Rp 1-3 juta
Pemberian dalam bentuk
tunai
Menerapkan Sistem Tabungan
Rata-rata Rp 1-3 juta
Pemberian dalam bentuk
modal/barang
Tidak ada sistem tabungan
BAZNAS
RZ
18. Hasil Wawancara dan Observasi:
Pendampingan
Kategori BAZNAS RZ
Jumlah Wilayah
Pendampingan
4-5 Kecamatan 1 Kecamatan
Jumlah binaan 300-400 orang 18 orang
Lama Pendampingan 3-5 tahun
2-3 tahun pendampingan
sehingga usaha berkelanjutan
4-5 tahun pendampingan
sehingga bankable
3 tahun
Menghantarkan sampai
mencapai tingkat
muzakki
Jumlah pendampingan Pengajian : 1x/bulan
Kunjungan : tentatif
Kunjungan/pengecekan
usaha : 1x/mg
Pengajian : 1x/bulan
Metoda
Pendampingan
Pelatihan, ta’lim, Pendampingan
motivasi
Pendampingan motivasi,
pelatihan, pengembangan
produk
19. Struktur Global
Model Usaha Mikro Mustahik
Kas Usaha Mikro
Motivasi
Berwirausaha
Pelanggan
Daya Tawar dan
Jual Produk Ketersediaan Kas
Pertumbuhan
Pelanggan
<Pelanggan>
Kualitas
Manajemen
Efek Motivasi
Berwirausaha
Tuntutan
Harga Penyesuaian
Efek Kualitas
Manajemen
Biaya Pengembangan
Produk dan Pemasaran
20. Kas Usaha Mikro
Motivasi
Berwirausaha
Pelanggan
Daya Tawar
dan Jual
Produk Ketersediaan Kas
Pertumbuhan
Pelanggan
<Pelanggan>
Kualitas
Manajemen
Efek Motivasi
Berwirausaha
Tuntutan
Harga
Penyesuaian
Motivasi
Pendampingan
Pendampingan
Tingkat Kemacetan
Tabungan
Efek Motivasi
Pendampingan
Efek
Pendampingan
<Efek
Pendampingan>
Efek Kualitas
Manajemen
Tabungan
Efek
Ketersedian Kas
Biaya rata-rata
pengembangan produk dan
pemasaran ydi
Letak perbedaan
Perbedaan Struktur Global Model Usaha Mikro
Mustahik dengan Intervensi BAZNAS dan RZ
Kas Usaha Mikro
Motivasi
Berwirausaha
Pelanggan
Daya Tawar
dan Jual
Produk
Ketersediaan Kas
Pertumbuhan
Pelanggan
<Pelanggan>
Kualitas
Manajemen
Efek Motivasi
Berwirausaha
Tuntutan
Harga
Penyesuaian
Biaya pengembangan
produk dan pemasaran
Motivasi
Pendampingan
Pendampingan
Rasio Pendapatan
dengan Target
Efek Motivasi
Pendampingan
Efek Pendampingan
<Efek
Pendampingan>
Efek Kualitas
Manajemen
Intervensi BAZNAS Intervensi RZ
21. Hasil Simulasi :
Struktur Model Dasar Usaha Mikro Mustahik
Berdasarkan wawancara, intervensi akan dilakukan jika :
• Mustahik yang telah memiliki usaha mikro yang sudah berjalan (eksisting)
• Omsetnya masih kurang dari Rp 10 juta per bulan (Rp 333 rb/hari)
• Pendapatannya masih termasuk kategori mustahik (memiliki pendapatan di bawah
nisab zakat Rp4.000.000/bulan (Rp 133 ribu/hari)
Pendapatan dari Penjualan
600,000
450,000
300,000
150,000
0
0 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan dariPenjualan :SimulasiBase Run
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan tk muzakki:SimulasiBase Run
pendapatan usaha :SimulasiBase Run
Kas
9 M
6.75 M
4.5 M
2.25 M
0
0 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500
Time (Hari)
Rupiah
Kas :SimulasiBase Run
22. Hasil Simulasi :
Struktur Model Dasar Usaha Mikro Mustahik dengan
Intervensi BAZNAS dan RZ
Kas
200 M
150 M
100 M
50 M
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah
Kas : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Kas : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS
Kas : Simulasi Dasar
Pendapatan dari Penjualan
600,000
450,000
300,000
150,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar
• Tanpa intervensi maka kas diprediksi akan
habis sekitar hari ke 600
• Dengan intervensi BAZNAS, kas di hari ke
2000 diprediksi mencapai Rp 86,4 juta
• Dengan intervensi RZ, kas di hari ke 2000
diprediksi mencapai Rp 138,3 juta
• Tanpa intervensi maka omset akan semakin
menurun dan diprediksi tidak ada omset
mulai hari ke 600
• Dengan intervensi BAZNAS, omset semakin
meningkat, dan di hari ke-2000
diprediksimencapai Rp 544 ribu/hari
• Dengan intervensi RZ, omset semakin
meningkat, dan di hari ke-2000 diprediksi
mencapai Rp 598 ribu/hari
23. Hasil Simulasi :
Struktur Model Dasar Usaha Mikro Mustahik dengan
Intervensi BAZNAS dan RZ
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS
Keuntungan : Simulasi Dasar
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar
• Tanpa intervensi pendapatan
pengusaha mikro sulit untuk
mencapai tahap muzakki
• Dengan intervensi BAZNAS,
pendapatan meningkat dan mencapai
tahap muzakki pada hari ke-1228 (2,4
tahun dari mulai intervensi)
• Dengan intervensi RZ, pendapatan
semakin meningkat dan mencapai
tahap muzakki pada hari ke-719 (1,01
tahun dari mulai intervensi)
24. Analisis Sensitivitas :
Waktu Pendampingan
Hari ke-1
Hari ke-15
Hari ke-60
Kualitas Manajemen
0.9
0.675
0.45
0.225
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
unit
kualitas
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 60
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 15
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 60
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 15
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 60
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ, pendampingan hari ke 15
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi RZ
25. Analisis Sensitivitas :
Kualitas Manajemen Pengusaha Mula-mula
Kualitas Manajemen
0.9
0.675
0.45
0.225
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
unit
kualitas
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM c
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM b
Kualitas Manajemen : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM a
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM c
Keuntungan : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM b
Keuntungan : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM a
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM c
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM b
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dgn Intervensi BAZNAS, initial KM a
Initial KM = 0.4
Initial KM = 0.5
Initial KM = 0.6
26. Analisis Sensitivitas :
Kualitas Manajemen Pendamping
KM Pendamping = 0.85
KM Pendamping = 0.9
KM Pendamping = 0.95
Pendapatan dari Penjualan
700,000
525,000
350,000
175,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping c
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping b
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping a
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping c
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping b
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping a
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping c
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping b
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, KM Pendamping a
27. Analisis Sensitivitas :
Jumlah Binaan
a = 300 orang
b = 200 orang
c = 100 orang
Pendapatan dari Penjualan
600,000
450,000
300,000
150,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 100 orang
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 200 orang
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 300 orang
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 100 orang
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 200 orang
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 300 orang
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 100 orang
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 200 orang
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Binaan 300 orang
28. Analisis Sensitivitas :
Jumlah Pendampingan
a = 1x/bulan
b = 2x/bulan
c = 3x/bulan
Pendapatan dari Penjualan
600,000
450,000
300,000
150,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 3 kali per bulan
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 2 kali per bulan
Pendapatan dari Penjualan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 1 kali per bulan
Selected Variables
200,000
150,000
100,000
50,000
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Time (Hari)
Rupiah/Hari
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 3 kali per bulan
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 2 kali per bulan
Keuntungan : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 1 kali per bulan
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 3 kali per bulan
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 2 kali per bulan
Pendapatan tk muzakki : Simulasi Dasar dengan Intervensi BAZNAS, Pendampingan 1 kali per bulan
29. • Struktur pemanfaatan zakat secara produktif secara
garis besar dibangun oleh unsur : Kas, Kualitas
Manajemen, Motivasi Berwirausaha, Pelanggan,
Motivasi Pendampingan, Pendampingan, dan
Tabungan (untuk intervensi yang menerapkan sistem
tabungan)
1
• Faktor yang memberi pengaruh besar terhadap tidak
terjadinya peningkatan pendapatan adalah terkait
pendampingan rendahnya kualitas pendamping,
tidak efektifnya pendampingan
2
Kesimpulan [1]
30. • Intervensi BAZ/LAZ terhadap usaha mikro
mustahik akan memberikan pengaruh pada
peningkatan omset dan pendapatan hingga
mencapai tingkat muzakki (sekitar 1-3 tahun)
apabila:
• Pendampingan dilakukan sedini mungkin
• Pendamping memiliki kualitas manajemen yang
baik
• Memperhatikan efektivitas pendampingan
(jumlah binaan dan jumlah pendampingan)
3
Kesimpulan [2]
31. Saran
Model hanya fokus pada 2 aktor, pendamping
dan mustahik pelaku usaha
Faktor daya serap mustahik dalam
pendampingan belum menjadi parameter yang
diperhatikan
Model belum memasukkan pendapatan lain di
luar usaha sebagai pemasukan bagi kas
Itikad membayar tabungan belum menjadi
parameter yang mempengaruhi tingkat
kemacetan tabungan
Ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1997/1998, UMKM bisa menghadapinya lebih baik dari Usaha Besar, karena fleksibilitas UMKM yang lebih besar membuat mereka bisa menyesuaikan proses produksi selama krisis tersebut. Banyak kalangan berpendapat bahwa tidak bergantungnya UMKM pada pasar dan kredit formal membuat kelompok usaha tersebut merespon lebih cepat dan luwes daripada usaha besar terhadap goncangan-goncangan yang muncul secara mendadak (Berry, dll, 2001 dalam Tambunan, 2012).
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
TAMBAHKAN KUTIPAN2 WAWANCARA
Metodologi System Dynamics dapat menggambarkan trade –off dengan lebih jelas