SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2020
TENTANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI PEMERINTAH
DENGAN PERJANJIAN KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan tujuan nasional,
dibutuhkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang mampu melaksanakan tugas pelayanan
publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan
tertentu secara profesional;
b. bahwa untuk mendukung pelaksanaan tugas
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan
pengembangan kompetensi sebagai bentuk pengayaan
pengetahuan bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang dilaksanakan secara sistematis
dan terintegrasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara
tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6264);
4. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 162);
5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 8
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 494);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
Instansi Pemerintah.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
4. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat
JPT adalah sekelompok jabatan tinggi pada Instansi
Pemerintah.
5. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang diamati, diukur, dan
dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya.
6. Pengembangan Kompetensi PPPK yang selanjutnya
disebut Pengembangan Kompetensi adalah pelatihan
yang dilakukan dalam rangka pengayaan pengetahuan
PPPK sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah.
7. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan.
8. Standar Kompetensi Jabatan PPPK yang selanjutnya
disebut Standar Kompetensi Jabatan adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
diperlukan seorang PPPK dalam melaksanakan tugas
jabatan.
9. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya
disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan,
dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan
manajemen ASN di Instansi Pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat
PyB adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
11. Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pelatihan dan orientasi.
12. Jam Pelajaran yang selanjutnya disingkat JP adalah
satuan waktu pembelajaran yang ditetapkan oleh
Lembaga Administrasi Negara.
13. Profil Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disebut Profil PPPK adalah kumpulan
informasi kepegawaian dari setiap PPPK.
14. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi
daerah.
15. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga
pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga
negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural.
16. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan
perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi
sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan
rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis
daerah.
17. Instansi Teknis adalah Instansi Pemerintah yang
bertanggung jawab atas pembinaan pelatihan teknis
sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang
bersangkutan dalam mengelola dan mengerjakan suatu
bidang tugas teknis tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
18. Instansi Pembina Jabatan Fungsional yang selanjutnya
disebut Instansi Fungsional adalah kementerian,
lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan
lembaga negara, atau kesekretariatan lembaga
nonstruktural yang sesuai kekhususan tugas dan
fungsinya ditetapkan menjadi instansi pembina suatu
jabatan fungsional.
19. Pelatihan adalah bentuk Pengembangan Kompetensi
dalam rangka memenuhi Standar Kompetensi Jabatan.
20. Orientasi adalah program pengenalan dan penyediaan
informasi kepada PPPK yang baru diangkat.
21. Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi
adalah satuan organisasi atau unit kerja yang
menyelenggarakan Pengembangan Kompetensi dalam
bentuk Pelatihan.
22. Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Aparatur
yang selanjutnya disingkat SIPKA adalah rangkaian
informasi dan data mengenai Pengembangan
Kompetensi yang disusun secara sistematis,
menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi
yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan
terintegrasi dengan sistem informasi ASN.
23. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya
disingkat LAN adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN
sebagaimana diatur dalam undang-undang yang
mengatur mengenai ASN.
Pasal 2
Peraturan Lembaga ini menjadi pedoman bagi:
a. PPK dan PyB dalam melaksanakan Pengembangan
Kompetensi;
b. LAN, Instansi Teknis, dan Instansi Fungsional dalam
melaksanakan Pengembangan Kompetensi; dan
c. Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi
dalam menyelenggarakan Pelatihan.
Pasal 3
Pengembangan Kompetensi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Lembaga ini diberlakukan bagi PPPK yang
diangkat dalam jabatan ASN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
PPPK kecuali bagi PPPK yang melaksanakan tugas sebagai
JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu.
Pasal 4
Pengembangan Kompetensi bertujuan untuk:
a. pengayaan pengetahuan PPPK dalam lingkup
Kompetensi Teknis;
b. pemenuhan tuntutan kebijakan; dan/atau
c. penghargaan terhadap kinerja PPPK.
Pasal 5
(1) Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti Pengembangan Kompetensi sesuai dengan
perencanaan Pengembangan Kompetensi pada Instansi
Pemerintah dan/atau hasil penilaian kinerja PPPK yang
bersangkutan.
(2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dilakukan
paling lama 24 (dua puluh empat) JP dalam 1 (satu)
tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan:
a. penugasan tertulis dari PyB pada Instansi
Pemerintah; dan
b. sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Pasal 6
(1) Selain Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dimungkinkan bagi
PPPK untuk melakukan pengembangan kapasitas
secara mandiri.
(2) Pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang
dilakukan:
a. dalam jam kerja, berdasarkan atas izin dan
penugasan tertulis dari atasan langsung paling
rendah setingkat JPT pratama; dan/atau
b. di luar jam kerja, dengan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada atasan
langsung.
BAB II
TAHAPAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Pasal 7
(1) Pengembangan Kompetensi dilaksanakan melalui
tahapan:
a. perencanaan Pengembangan Kompetensi;
b. pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; dan
c. evaluasi Pengembangan Kompetensi.
(2) Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Kesatu
Perencanaan Pengembangan Kompetensi
Pasal 8
(1) Perencanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dilaksanakan
oleh PyB.
(2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi.
(3) Atas pertimbangan kebutuhan organisasi yang tidak
terencana sebelumnya, dapat dilakukan
Pengembangan Kompetensi di luar perencanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 9
Penyusunan perencanaan Pengembangan Kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a
dilaksanakan melalui tahapan:
a. inventarisasi kebutuhan dan rencana Pengembangan
Kompetensi;
b. verifikasi kebutuhan dan rencana Pengembangan
Kompetensi; dan
c. validasi kebutuhan dan rencana Pengembangan
Kompetensi.
Paragraf 1
Inventarisasi Kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi
Pasal 10
Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a
dapat disusun berdasarkan pada:
a. Profil PPPK;
b. data hasil penilaian kinerja;
c. kebijakan Instansi Pemerintah; dan
d. dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan Instansi
Pemerintah.
Pasal 11
Profil PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a
terdiri atas:
a. data personal;
b. kualifikasi;
c. riwayat Pengembangan Kompetensi;
d. riwayat hasil penilaian kinerja; dan
e. informasi kepegawaian lainnya.
Pasal 12
(1) Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b
diperoleh berdasarkan hasil penilaian kinerja.
(2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi dengan
memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang
dicapai, dan perilaku PPPK.
Paragraf 2
Verifikasi Kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi
Pasal 13
(1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf
b merupakan kegiatan analisis dan pemetaan terhadap
dokumen rancangan kebutuhan dan rencana
Pengembangan Kompetensi.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan:
a. kesesuaian jenis Kompetensi yang akan
dikembangkan;
b. kesesuaian bentuk dan jalur Pengembangan
Kompetensi;
c. pemenuhan paling banyak 24 (dua puluh empat)
JP bagi setiap PPPK dalam 1 (satu) tahun masa
perjanjian kerja;
d. ketersediaan anggaran; dan
e. rencana pelaksanaan Pengembangan Kompetensi.
Pasal 14
(1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(1) menghasilkan dokumen kebutuhan dan rencana
Pengembangan Kompetensi.
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup:
a. nama dan nomor induk PPPK;
b. jenis Kompetensi yang perlu dikembangkan;
c. bentuk dan jalur Pengembangan Kompetensi;
d. Lembaga Penyelenggara Pengembangan
Kompetensi;
e. jadwal atau waktu pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi;
f. kebutuhan anggaran; dan
g. jumlah JP.
(3) Instansi Pemerintah dapat menyusun Kurikulum
secara mandiri sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Paragraf 3
Validasi Kebutuhan dan Rencana
Pengembangan Kompetensi
Pasal 15
(1) Validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c
merupakan kegiatan pengesahan dokumen kebutuhan
dan rencana Pengembangan Kompetensi.
(2) Dalam hal dinilai sudah valid, PyB menetapkan
dokumen akhir kebutuhan dan rencana Pengembangan
Kompetensi untuk anggaran tahun berikutnya.
Pasal 16
(1) Dokumen akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (2) disampaikan kepada Kepala LAN pada triwulan
ketiga pada tahun anggaran berjalan.
(2) Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui SIPKA.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
Pasal 17
(1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b disesuaikan
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah.
(2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengacu pada dokumen akhir
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2).
Pasal 18
Bentuk pelaksanaan Pengembangan Kompetensi terdiri
atas:
a. Pelatihan klasikal; dan
b. Pelatihan nonklasikal.
Pasal 19
(1) Pelatihan klasikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 huruf a dilakukan melalui kegiatan yang
menekankan pada proses pembelajaran tatap muka di
dalam kelas.
(2) Jalur Pelatihan klasikal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan antara lain melalui:
a. Pelatihan/seminar/konferensi/sarasehan;
b. workshop atau lokakarya;
c. kursus;
d. penataran;
e. bimbingan teknis; dan/atau
f. sosialisasi.
Pasal 20
(1) Pelatihan nonklasikal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 huruf b dilakukan melalui kegiatan yang
menekankan pada proses pembelajaran praktik kerja
dan/atau pembelajaran di luar kelas.
(2) Jalur Pelatihan nonklasikal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan antara lain melalui:
a. coaching;
b. mentoring;
c. e-learning;
d. Pelatihan jarak jauh (distance learning);
e. belajar mandiri (self-development); dan/atau
f. komunitas belajar (community of practices).
Pasal 21
Ketentuan mengenai bentuk dan jalur pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 sampai dengan Pasal 20 beserta konversinya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai
Pengembangan Kompetensi PNS.
Pasal 22
(1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 dilaksanakan oleh Lembaga
Penyelenggara Pengembangan Kompetensi pada
Instansi Pemerintah.
(2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara:
a. mandiri; dan/atau
b. bekerja sama dengan Lembaga Penyelenggara
Pengembangan Kompetensi yang terakreditasi.
Pasal 23
(1) Atasan langsung melakukan pemantauan pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi.
(2) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan secara tertulis pada PyB.
Bagian Ketiga
Evaluasi Pengembangan Kompetensi
Pasal 24
Evaluasi Pengembangan Kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c merupakan
kegiatan penilaian terhadap:
a. kesesuaian antara tahapan perencanaan
Pengembangan Kompetensi dengan tahapan
pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; dan
b. kemanfaatan hasil pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi dengan peningkatan kinerja PPPK.
Pasal 25
(1) Evaluasi Pengembangan Kompetensi dilakukan oleh
PyB.
(2) PyB melaporkan secara tertulis hasil evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPK.
Pasal 26
Evaluasi Pengembangan Kompetensi dipergunakan untuk
penyempurnaan tahapan Pengembangan Kompetensi.
Pasal 27
(1) Bagi PPPK yang dinilai melaksanakan Pengembangan
Kompetensi dan mempunyai kinerja sangat baik, dapat
menjadi pertimbangan untuk perpanjangan perjanjian
kerja.
(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimungkinkan sepanjang formasi jabatannya masih
tersedia, sesuai kebutuhan organisasi dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 28
PyB menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi
Pengembangan Kompetensi kepada LAN pada triwulan
pertama tahun berikutnya.
BAB III
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pasal 29
Penyampaian data dan/atau informasi pelaksanaan
tahapan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) dilakukan melalui SIPKA.
Pasal 30
(1) Dalam pelaksanaan Pengembangan Kompetensi,
Instansi Pemerintah dapat mengembangkan sistem
pembelajaran secara daring.
(2) Sistem sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diintegrasikan dengan SIPKA.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 31
(1) Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Orientasi
bagi PPPK.
(2) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
termasuk bentuk pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2).
(3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai kebutuhan Instansi Pemerintah.
Pasal 32
(1) Orientasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat
(1) dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan terhitung
sejak diangkat pertama kali sebagai PPPK.
(2) Pelaksanaan Orientasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. pengenalan tugas dan fungsi ASN; dan
b. pengenalan nilai dan etika pada Instansi
Pemerintah.
(3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang
pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan
menggunakan sistem informasi yang ditetapkan oleh
LAN.
(4) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dilaksanakan hanya untuk 1 (satu) kali sepanjang
berstatus sebagai PPPK.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Lembaga ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2020
KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
ADI SURYANTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1645
Salinan ini sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TRI ATMOJO SEJATI

More Related Content

What's hot

8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfhengky212
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020temanna #LABEDDU
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...temanna #LABEDDU
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaKutsiyatinMSi
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaianAyah Raihaana
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmtemanna #LABEDDU
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...JanggalaSunda
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...temanna #LABEDDU
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 

What's hot (14)

8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
4. 2019 pp 030
4. 2019 pp 0304. 2019 pp 030
4. 2019 pp 030
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdma
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
 

Similar to KOMPETENSI PPPK

Pp 101 2000
Pp 101 2000Pp 101 2000
Pp 101 2000AG_5_W
 
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...SUKIRDIYONO87
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfKriboItuAnugerah
 
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docxPLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docxnasrulhakiki
 
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSPP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSUsman Yasin
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018KutsiyatinMSi
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_kVietaRohmatin
 
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNS
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNSPeraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNS
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNSAdipaRizky
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfSufyan306435
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfmekidumupa
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsarmansyah44
 
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfpunyasiapa
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfniken80
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfMutiahNuraini2
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfAKHMADMUTTAQIN4
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdfdayatrahman3
 

Similar to KOMPETENSI PPPK (20)

Pp 101 2000
Pp 101 2000Pp 101 2000
Pp 101 2000
 
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
17.-Peraturan-Lembaga-Administrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatiha...
 
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 14 Tahun 2021.pdf
 
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docxPLAN-13-2020-dikonversi.docx
PLAN-13-2020-dikonversi.docx
 
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSPP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
 
Pp 101 tahun_2000
Pp 101 tahun_2000Pp 101 tahun_2000
Pp 101 tahun_2000
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
 
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNS
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNSPeraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNS
Peraturan LAN nomor 13 tahun 2020 tentang Akreditasi Pelatihan JF PNS
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
 
224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf224_PMK.01_2020.pdf
224_PMK.01_2020.pdf
 
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
 
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Kurikulum Latsar CPNS
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
 
Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022
 
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
37 TAHUN 2019 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERPADU_compressed.pdf
 

More from KutsiyatinMSi

Grand desain implementasi asn corpu
Grand desain implementasi asn corpuGrand desain implementasi asn corpu
Grand desain implementasi asn corpuKutsiyatinMSi
 
Asn corpu zoom meeting
Asn corpu zoom meetingAsn corpu zoom meeting
Asn corpu zoom meetingKutsiyatinMSi
 
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22KutsiyatinMSi
 
Presentasi asn belajar 2022
Presentasi asn belajar 2022Presentasi asn belajar 2022
Presentasi asn belajar 2022KutsiyatinMSi
 
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022KutsiyatinMSi
 
2022 2001 asn belajar 2022
2022 2001 asn belajar 20222022 2001 asn belajar 2022
2022 2001 asn belajar 2022KutsiyatinMSi
 
2022 2001 sosialisasi p4 gn
2022 2001 sosialisasi p4 gn2022 2001 sosialisasi p4 gn
2022 2001 sosialisasi p4 gnKutsiyatinMSi
 
2022 2001 bnn-komnasdik 2022
2022 2001 bnn-komnasdik 20222022 2001 bnn-komnasdik 2022
2022 2001 bnn-komnasdik 2022KutsiyatinMSi
 
Pointer webinar seri 2 jrp 2022 (1)
Pointer webinar seri 2   jrp 2022 (1)Pointer webinar seri 2   jrp 2022 (1)
Pointer webinar seri 2 jrp 2022 (1)KutsiyatinMSi
 
Indayati webinar seri 2 jrp (2022)
Indayati   webinar seri 2 jrp (2022)Indayati   webinar seri 2 jrp (2022)
Indayati webinar seri 2 jrp (2022)KutsiyatinMSi
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)KutsiyatinMSi
 
Work life balance msdma lan
Work life balance msdma lanWork life balance msdma lan
Work life balance msdma lanKutsiyatinMSi
 
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensi
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensiSe menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensi
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensiKutsiyatinMSi
 
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 202010. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 20206. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_20202.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_2020KutsiyatinMSi
 

More from KutsiyatinMSi (20)

SOP AUK FDK
SOP AUK FDKSOP AUK FDK
SOP AUK FDK
 
Grand desain implementasi asn corpu
Grand desain implementasi asn corpuGrand desain implementasi asn corpu
Grand desain implementasi asn corpu
 
Asn corpu zoom meeting
Asn corpu zoom meetingAsn corpu zoom meeting
Asn corpu zoom meeting
 
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22
Sosialisasi p4 gn upaya mewujudkan asn bersinar_20jan22
 
Presentasi asn belajar 2022
Presentasi asn belajar 2022Presentasi asn belajar 2022
Presentasi asn belajar 2022
 
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022
Pointer webinar seri 3 bnn-komnasdik 2022
 
2022 2001 asn belajar 2022
2022 2001 asn belajar 20222022 2001 asn belajar 2022
2022 2001 asn belajar 2022
 
2022 2001 sosialisasi p4 gn
2022 2001 sosialisasi p4 gn2022 2001 sosialisasi p4 gn
2022 2001 sosialisasi p4 gn
 
2022 2001 bnn-komnasdik 2022
2022 2001 bnn-komnasdik 20222022 2001 bnn-komnasdik 2022
2022 2001 bnn-komnasdik 2022
 
Bahan leasure vol3
Bahan leasure vol3Bahan leasure vol3
Bahan leasure vol3
 
Pointer webinar seri 2 jrp 2022 (1)
Pointer webinar seri 2   jrp 2022 (1)Pointer webinar seri 2   jrp 2022 (1)
Pointer webinar seri 2 jrp 2022 (1)
 
Indayati webinar seri 2 jrp (2022)
Indayati   webinar seri 2 jrp (2022)Indayati   webinar seri 2 jrp (2022)
Indayati webinar seri 2 jrp (2022)
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
 
Work life balance msdma lan
Work life balance msdma lanWork life balance msdma lan
Work life balance msdma lan
 
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensi
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensiSe menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensi
Se menteri panrb_no_28_tahun_2021_tentang_pengembangan_kompetensi
 
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 202010. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
10. peraturan menteri panrb no. 39 tahun 2020
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
 
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 20206. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
6. permenpan rb nomor 37 tahun 2020
 
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_20202.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
 
2 a.2017pp011
2 a.2017pp0112 a.2017pp011
2 a.2017pp011
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 

Recently uploaded (13)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 

KOMPETENSI PPPK

  • 1. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2020 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang mampu melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu secara profesional; b. bahwa untuk mendukung pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan pengembangan kompetensi sebagai bentuk pengayaan pengetahuan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang dilaksanakan secara sistematis dan terintegrasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
  • 2. Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264); 4. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 162); 5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 8 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 494); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:
  • 3. 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 4. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat JPT adalah sekelompok jabatan tinggi pada Instansi Pemerintah. 5. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang diamati, diukur, dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya. 6. Pengembangan Kompetensi PPPK yang selanjutnya disebut Pengembangan Kompetensi adalah pelatihan yang dilakukan dalam rangka pengayaan pengetahuan PPPK sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah. 7. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan. 8. Standar Kompetensi Jabatan PPPK yang selanjutnya disebut Standar Kompetensi Jabatan adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan seorang PPPK dalam melaksanakan tugas jabatan. 9. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan,
  • 4. dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di Instansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 11. Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelatihan dan orientasi. 12. Jam Pelajaran yang selanjutnya disingkat JP adalah satuan waktu pembelajaran yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara. 13. Profil Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disebut Profil PPPK adalah kumpulan informasi kepegawaian dari setiap PPPK. 14. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah. 15. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 16. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 17. Instansi Teknis adalah Instansi Pemerintah yang bertanggung jawab atas pembinaan pelatihan teknis sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan dalam mengelola dan mengerjakan suatu bidang tugas teknis tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. 18. Instansi Pembina Jabatan Fungsional yang selanjutnya disebut Instansi Fungsional adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan
  • 5. lembaga negara, atau kesekretariatan lembaga nonstruktural yang sesuai kekhususan tugas dan fungsinya ditetapkan menjadi instansi pembina suatu jabatan fungsional. 19. Pelatihan adalah bentuk Pengembangan Kompetensi dalam rangka memenuhi Standar Kompetensi Jabatan. 20. Orientasi adalah program pengenalan dan penyediaan informasi kepada PPPK yang baru diangkat. 21. Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi adalah satuan organisasi atau unit kerja yang menyelenggarakan Pengembangan Kompetensi dalam bentuk Pelatihan. 22. Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi Aparatur yang selanjutnya disingkat SIPKA adalah rangkaian informasi dan data mengenai Pengembangan Kompetensi yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan terintegrasi dengan sistem informasi ASN. 23. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam undang-undang yang mengatur mengenai ASN. Pasal 2 Peraturan Lembaga ini menjadi pedoman bagi: a. PPK dan PyB dalam melaksanakan Pengembangan Kompetensi; b. LAN, Instansi Teknis, dan Instansi Fungsional dalam melaksanakan Pengembangan Kompetensi; dan c. Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi dalam menyelenggarakan Pelatihan.
  • 6. Pasal 3 Pengembangan Kompetensi sebagaimana diatur dalam Peraturan Lembaga ini diberlakukan bagi PPPK yang diangkat dalam jabatan ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai PPPK kecuali bagi PPPK yang melaksanakan tugas sebagai JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu. Pasal 4 Pengembangan Kompetensi bertujuan untuk: a. pengayaan pengetahuan PPPK dalam lingkup Kompetensi Teknis; b. pemenuhan tuntutan kebijakan; dan/atau c. penghargaan terhadap kinerja PPPK. Pasal 5 (1) Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti Pengembangan Kompetensi sesuai dengan perencanaan Pengembangan Kompetensi pada Instansi Pemerintah dan/atau hasil penilaian kinerja PPPK yang bersangkutan. (2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dilakukan paling lama 24 (dua puluh empat) JP dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja. (3) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan: a. penugasan tertulis dari PyB pada Instansi Pemerintah; dan b. sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pasal 6 (1) Selain Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dimungkinkan bagi PPPK untuk melakukan pengembangan kapasitas secara mandiri.
  • 7. (2) Pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang dilakukan: a. dalam jam kerja, berdasarkan atas izin dan penugasan tertulis dari atasan langsung paling rendah setingkat JPT pratama; dan/atau b. di luar jam kerja, dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada atasan langsung. BAB II TAHAPAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI Pasal 7 (1) Pengembangan Kompetensi dilaksanakan melalui tahapan: a. perencanaan Pengembangan Kompetensi; b. pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; dan c. evaluasi Pengembangan Kompetensi. (2) Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kesatu Perencanaan Pengembangan Kompetensi Pasal 8 (1) Perencanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh PyB. (2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. (3) Atas pertimbangan kebutuhan organisasi yang tidak terencana sebelumnya, dapat dilakukan
  • 8. Pengembangan Kompetensi di luar perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 9 Penyusunan perencanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dilaksanakan melalui tahapan: a. inventarisasi kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi; b. verifikasi kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi; dan c. validasi kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi. Paragraf 1 Inventarisasi Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi Pasal 10 Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a dapat disusun berdasarkan pada: a. Profil PPPK; b. data hasil penilaian kinerja; c. kebijakan Instansi Pemerintah; dan d. dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan Instansi Pemerintah. Pasal 11 Profil PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a terdiri atas: a. data personal; b. kualifikasi; c. riwayat Pengembangan Kompetensi; d. riwayat hasil penilaian kinerja; dan e. informasi kepegawaian lainnya.
  • 9. Pasal 12 (1) Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b diperoleh berdasarkan hasil penilaian kinerja. (2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku PPPK. Paragraf 2 Verifikasi Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi Pasal 13 (1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b merupakan kegiatan analisis dan pemetaan terhadap dokumen rancangan kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan: a. kesesuaian jenis Kompetensi yang akan dikembangkan; b. kesesuaian bentuk dan jalur Pengembangan Kompetensi; c. pemenuhan paling banyak 24 (dua puluh empat) JP bagi setiap PPPK dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja; d. ketersediaan anggaran; dan e. rencana pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. Pasal 14 (1) Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) menghasilkan dokumen kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi.
  • 10. (2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: a. nama dan nomor induk PPPK; b. jenis Kompetensi yang perlu dikembangkan; c. bentuk dan jalur Pengembangan Kompetensi; d. Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi; e. jadwal atau waktu pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; f. kebutuhan anggaran; dan g. jumlah JP. (3) Instansi Pemerintah dapat menyusun Kurikulum secara mandiri sesuai dengan kebutuhan organisasi. Paragraf 3 Validasi Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi Pasal 15 (1) Validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c merupakan kegiatan pengesahan dokumen kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi. (2) Dalam hal dinilai sudah valid, PyB menetapkan dokumen akhir kebutuhan dan rencana Pengembangan Kompetensi untuk anggaran tahun berikutnya. Pasal 16 (1) Dokumen akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) disampaikan kepada Kepala LAN pada triwulan ketiga pada tahun anggaran berjalan. (2) Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui SIPKA.
  • 11. Bagian Kedua Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Pasal 17 (1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b disesuaikan dengan kebutuhan Instansi Pemerintah. (2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada dokumen akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2). Pasal 18 Bentuk pelaksanaan Pengembangan Kompetensi terdiri atas: a. Pelatihan klasikal; dan b. Pelatihan nonklasikal. Pasal 19 (1) Pelatihan klasikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a dilakukan melalui kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas. (2) Jalur Pelatihan klasikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan antara lain melalui: a. Pelatihan/seminar/konferensi/sarasehan; b. workshop atau lokakarya; c. kursus; d. penataran; e. bimbingan teknis; dan/atau f. sosialisasi. Pasal 20 (1) Pelatihan nonklasikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b dilakukan melalui kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar kelas.
  • 12. (2) Jalur Pelatihan nonklasikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan antara lain melalui: a. coaching; b. mentoring; c. e-learning; d. Pelatihan jarak jauh (distance learning); e. belajar mandiri (self-development); dan/atau f. komunitas belajar (community of practices). Pasal 21 Ketentuan mengenai bentuk dan jalur pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 sampai dengan Pasal 20 beserta konversinya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengembangan Kompetensi PNS. Pasal 22 (1) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi pada Instansi Pemerintah. (2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara: a. mandiri; dan/atau b. bekerja sama dengan Lembaga Penyelenggara Pengembangan Kompetensi yang terakreditasi. Pasal 23 (1) Atasan langsung melakukan pemantauan pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. (2) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan secara tertulis pada PyB.
  • 13. Bagian Ketiga Evaluasi Pengembangan Kompetensi Pasal 24 Evaluasi Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c merupakan kegiatan penilaian terhadap: a. kesesuaian antara tahapan perencanaan Pengembangan Kompetensi dengan tahapan pelaksanaan Pengembangan Kompetensi; dan b. kemanfaatan hasil pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dengan peningkatan kinerja PPPK. Pasal 25 (1) Evaluasi Pengembangan Kompetensi dilakukan oleh PyB. (2) PyB melaporkan secara tertulis hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPK. Pasal 26 Evaluasi Pengembangan Kompetensi dipergunakan untuk penyempurnaan tahapan Pengembangan Kompetensi. Pasal 27 (1) Bagi PPPK yang dinilai melaksanakan Pengembangan Kompetensi dan mempunyai kinerja sangat baik, dapat menjadi pertimbangan untuk perpanjangan perjanjian kerja. (2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimungkinkan sepanjang formasi jabatannya masih tersedia, sesuai kebutuhan organisasi dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pasal 28 PyB menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi Pengembangan Kompetensi kepada LAN pada triwulan pertama tahun berikutnya.
  • 14. BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Pasal 29 Penyampaian data dan/atau informasi pelaksanaan tahapan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dilakukan melalui SIPKA. Pasal 30 (1) Dalam pelaksanaan Pengembangan Kompetensi, Instansi Pemerintah dapat mengembangkan sistem pembelajaran secara daring. (2) Sistem sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diintegrasikan dengan SIPKA. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 (1) Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Orientasi bagi PPPK. (2) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk bentuk pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2). (3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai kebutuhan Instansi Pemerintah. Pasal 32 (1) Orientasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak diangkat pertama kali sebagai PPPK. (2) Pelaksanaan Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pengenalan tugas dan fungsi ASN; dan
  • 15. b. pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah. (3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan menggunakan sistem informasi yang ditetapkan oleh LAN. (4) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilaksanakan hanya untuk 1 (satu) kali sepanjang berstatus sebagai PPPK. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 16. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Lembaga ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2020 KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. ADI SURYANTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1645 Salinan ini sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA TRI ATMOJO SEJATI