SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
POLICY BRIEF
INTEGRASI PENILAIAN KOMPETENSI KEDALAM
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
Assessment Center - LAN
Jl. Kiara Payung Km. 4,7, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
POLICY BRIEF
Ini berarti, LAN adalah salah satu instansi pemerintah yang memiliki positioning
strategis melaksanakan salah satu fungsi pengelolaan SDM yaitu fungsi
pengembangan (development) dengan menjembatani (bridging) kesenjangan
kompetensi antara kompetensi eksisting dengan standar kompetensi yang
disyaratkan.
Sebelum UU ASN diundangkan, LAN sebenarnya sudah sejak lama diamanahi
memegang peranan sebagai pembina dan penyelenggara diklat kepemimpinan
oleh Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 yang kemudian diturunkan kedalam PP
101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
PP tersebut kemudian diturunkan kedalam beberapa peraturan operasional dan
yang terbaru adalah Perka LAN No. 10, 11, 12, dan 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat I, II, III dan IV.
Melalui Perka tersebut, LAN mengubah kebijakan tentang Sistem
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan. Keluarnya kebijakan ini merupakan
respon terhadap meningkatnya tuntutan kebutuhan pelayanan publik dan isu-isu
strategis lainnya di tingkatan nasional, regional maupun global. Selain itu, hal ini
merupakan bagian dari upaya LAN untuk mendukung agenda Reformasi Birokrasi
yang mentargetkan pemerintahan Indonesia sebagai The World-Class Government
padatahun2025.
Urgensi Integrasi
Penilaian Kompetensi
Kedalam Sistem
Diklatpim Pola Baru
Dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
semakin menegaskan bahwa pengelolaan
sumber daya manusia aparatur secara
eksplisit telah mendudukkan kompetensi
sebagai dasar utama untuk menentukan
kebijakan pengembangan karir, terutama dalam hal promosi, rotasi,
mutasi dan peningkatan kemampuan seorang aparatur. Dengan
demikian, secara kebijakan, konsep kompetensi harus menjadi pilar
utama dalam pengelolaan sumber daya manusia aparatur. Artinya,
manajemensumberdayamanusiadiinstansipemerintahharusmengacu
dan didasarkan kepada standar kompetensi jabatan dan syarat jabatan
yang ditetapkan. Pengelolaan SDM berbasis kompetensi ini tentunya
harus diwujudkan dalam pelaksanaan seluruh fungsi manajemen
sumber daya manusia aparatur mulai dari perencanaan, rekrutmen,
penempatan, seleksi, pemberian tunjangan dan kompensasi,
pengembangan,danpemberhentian.
Berdasarkan Pasal 43 UU ASN, dijelaskan bahwa Lembaga Administrasi
Negara(LAN)memilikikedudukanyangcukupstrategissebagaipembina
dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pegawai ASN
berbasis kompetensi, terutama adalah Diklat Kepemimpinan
(manajerial)bagiparapejabatstruktural.
POLICY BRIEFPOLICY BRIEFINTEGRASI PENILAIAN KOMPETENSI KEDALAM
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
Lembaga Administrasi Negara memiliki kedudukan dan positioning
strategis dalam manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur yakni
sebagai instansi yang menjalankan fungsi pengembangan (development) SDM Aparatur. Policy Brief ini
disusun dalam rangka memberikan sumbangan gagasan terkait dengan upaya penguatan terhadap
kedudukan dan fungsi LAN sebagai pembina dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
(manajerial) pegawai ASN berbasis kompetensi. Upaya penguatan tersebut dilakukan dalam bentuk
mengintegrasikankegiatanpenilaiankompetensikedalamSistemDiklatKepemimpinanPolaBaru.
Assessment Center - LAN
Jl. Kiara Payung Km. 4,7, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
Ringkasan Eksekutif
POLICY BRIEF
POLICY BRIEF
Tidakdapatdipungkiribahwaagendainihanyabisa
dicapai jika kualitas aparatur juga mencerminkan
The World - Class Civil Servant : berintegritas,
p ro fe s i o n a l , ko m p e te n , s e r t a m a m p u
menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas. Berdasar atas pemikiran itulah, LAN
melakukan reformasi terhadap Sistem Diklat
Kepemimpinan di Indonesia dengan target
kompetensi (targeted competency) yang ingin
dibangun adalah kompetensi “Kepemimpinan
untukPerubahan”.
Sementara itu, pada tahun 2010, LAN telah
membangun sebuah Unit Assessment Center
dengan nomenklatur Bidang Penilaian Kompetensi
dan Kapasitas Aparatur (Bidang PPKA) yang
dikoordinasikan oleh Pusat Kajian dan Pendidikan
dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) I LAN di
Jatinangor, Sumedang. Adapun tugas dan fungsi
utama Bidang PKKA ini adalah untuk
“menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan evaluasi penilaian kompetensi
dan pengembangan instrumen penilaian
kompetensiaparatur”.
POLICY BRIEF
Ini berarti, selain fungsi pengembangan (development) SDM Aparatur yang
dilakukan melalui penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan, LAN juga menjalankan
fungsipenilaian,seleksidanpemetaan(mapping)kompetensiSDM.
Dalam rangka untuk mengetahui apakah LAN sudah mampu menjalankan peran
dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan (manajerial) tersebut, maka diperlukan suatu alat untuk mengukur
efektifitas penyelenggaraan diklatpim LAN. Di sini, penyelenggaraan pembelajaran
Diklatpim di LAN akan dikatakan “berhasil” apabila mampu menjembatani atau
melakukan bridging kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta Diklatpim.
Sebaliknya, penyelenggaraan pembelajaran diklatpim di LAN akan dinyatakan
“gagal” apabila tidak mampu melakukan proses bridging kompetensi tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, sebenarnya terdapat beberapa metode atau alat untuk
mengukurkompetensi.
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
Assessment Center - LAN
POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN
Diantara metode atau alat ukur tersebut, Metode Assessment Center
adalah salah satu metode yang dinilai memiliki tingkat validitas dan
reabilitas cukup tinggi untuk menilai dan mengukur kompetensi. Alvin
Lum (2005:7) menyebutkan bahwa tingkat keakuratan metode
assessment center dalam memprediksi perilaku seseorang mencapai 0.7
sementara metode atau tools lain seperti ability test memiliki tingkat
ajurasi 0.54, dan personality test dengan tingkat akurasi 0.38. Ini berarti
bahwa metode ini memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi sehingga
dapat digunakan sebagai metode yang tepat dalam mengukur dan
menilai kompetensi seseorang peserta Diklatpim. Melalui serangkaian
prosespenilaiandalammetodeassessmentcenterini,secaraumumakan
diperolehsuatugambaranprofilkompetensiseseorangpesertapenilaian
(disebutassessee)yangmenggambarkankesesuaiankompetensiassessee
denganstandarkompetensiyangdisyaratkan.
Berdasarkan uraian tersebut, selanjutnya dipandang perlu untuk
melakukan integrasi penilaian kompetensi kedalam Sistem Diklat
Kepemimpinan Pola Baru ini. Hal ini dimaksudkan dalam rangka
memperkuat kedudukan dan fungsi LAN sebagai pembina dan
penyelenggara Diklatpim. Integrasi ini dipandang penting dalam rangka
meningkatkan efektifitas penyelenggaraan Diklatpim di lingkungan
Lembaga Administrasi Negara dilihat dari sudut pandang ketercapaian
kompetensi yang ditargetkan untuk dikuasai oleh para peserta
Diklatpim. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana konsepsi integrasi
tersebutakandibangun?
POLICYBRIEF
Secara umum, kegiatan penilaian
kompetensi dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran tentang profil
kompetensi dari seseorang (asessee). Profil
kompetensi ini menggambarkan kesesuaian
kompetensi assessee dengan standar
kompetensi yang disyaratkan. Sementara, dalam konteks
integrasipenilaiankompetensidalamSistemDiklatpim,tujuan
penilaian kompetensi tersebut dapat dimaksudkan untuk
memberikan informasi mengenai kebutuhan pengembangan
kompetensi bagi peserta Diklatpim. Selanjutnya terdapat
beberapa alternatif model integrasi yang dapat diadopsi,
dimanamasing-masingmodelmemilikiimplikasiberbeda.
Model
Integrasi Penilaian
Kompetensi
dalam
Diklatpim Pola Baru
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
POLICYBRIEF
Adapun penyusunan model ini mengacu pada siklus atau tahapan penyelenggaraan
yang terdiri dari 5 (lima) tahapan
sebagaimana terlihat pada gambar sebagai berikut:
Diklat Kepemimpinan Pola Baru
TAHAP I:
Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
TAHAP II:
Breakthrough
1: Taking
Ownership
TAHAP III:
Merancang
Perubahan
dan
Membangun
Tim
TAHAP IV:
Breakthrough II:
Leadership
Laboratory
TAHAP V:
Evaluasi
Pemimpin
Perubahan
Pemimpin
Perubahan
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi
POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN
a.Model I: Model Integrasi Sederhana
Pada model ini, kegiatan penilaian kompetensi
hanya dilakukan sekali di bagian awal
penyelenggaran Diklatpim, yaitu sebelum Tahap I
(Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi)
dilakukan.
Hasil penilaian kompetensi dapat dijadikan sebagai
bahan masukan (input) bagi penyelenggara diklat,
widyaiswara / coach untuk mengidentifikasi
kebutuhan pengembangan kompetensi para
peserta diklatpim. Model ini tidak berimplikasi pada
kebutuhan perubahan kurikulum diklatpim, tetapi
lebih ditekankan pada pengembangan strategi
pembelajaran diklatpim yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan kompetensi pesertanya.
Artinya, setiap peserta diklatpim tetap menerima
seluruh materi mata diklat hanya saja strategi
pembelajarannya berbeda untuk setiap kelompok
(cluster) peserta. Clustering peserta disusun
berdasarkan kemiripan kebutuhan pengembangan
kompetensipeserta.
Model ini sudah mampu memberikan informasi
tentang kebutuhan pengembangan kompetensi
peserta diklatpim. Selain itu, penggunaan anggaran
pelaksanaan penilaian kompetensi lebih efisien
dibandingkanduaalternatifmodellainnya.
Tidak dapat memberikan informasi mengenai
efektifitaspenyelenggaraandiklatpim..
Deskripsi :
Manfaat :
Kelebihan :
Kekurangan :
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
POLICYBRIEF
TAHAP I:
Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
TAHAP II:
Breakthrough
1: Taking
Ownership
TAHAP III:
Merancang
Perubahan
dan
Membangun
Tim
TAHAP IV:
Breakthrough II:
Leadership
Laboratory
TAHAP V:
Evaluasi
Pemimpin
Perubahan
Pemimpin
Perubahan
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi
Pada model ini, kegiatan penilaian kompetensi dilakukan 2
(dua) kali, yang pertama yaitu di bagian awal
penyelenggaran Diklatpim, yaitu sebelum Tahap I
(Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi) dan yang
keduadibagianakhiryaitupadaTahapV(Evaluasi).
Hampir sama dengan Model I, hasil penilaian kompetensi
yang pertama pada Model II ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan (input) bagi penyelenggara diklat,
widyaiswara / coach untuk mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi para peserta diklatpim. Di sini
juga tidak ada implikasi pada perubahan kurikulum
diklatpim tetapi lebih fokus pada penyesuaian strategi
pembelajaran diklatpim disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi peserta. Artinya, seluruh
materi diklat tetap disampaikan kepada peserta diklatpim,
hanya saja strategi pembelajarannya berbeda untuk setiap
kelompok (cluster) peserta. Clustering peserta disusun
berdasarkan kemiripan kebutuhan pengembangan
kompetensi peserta. Namun, perbedaannya dengan
Model I, pada bagian akhir penyelenggaraan diklat
dilakukan crosscheck penilaian kompetensi lagi untuk
melihat bagaimana peningkatan kompetensi dari para
pesertapascaDiklatpim.
Output dari model ini dapat memberikan informasi
mengenai profil kompetensi para peserta diklatpim yang
dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran
diklatpim. Selain itu, juga dapat diketahui efektifitas
penyelenggaraan diklatpim yang dilihat dari perbandingan
kompetensi peserta sebelum dan sesudah mengikuti
diklatpim.
Operasionalisasi model ini memerlukan alokasi anggaran
yanglebihbesardibandingkandenganmodelI.
POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN
b.Model II: Model Semi Integrasi
Deskripsi :
Manfaat :
Kelebihan :
Kekurangan :
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
POLICYBRIEF
TAHAP I:
Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
TAHAP II:
Breakthrough
1: Taking
Ownership
TAHAP III:
Merancang
Perubahan
dan
Membangun
Tim
TAHAP IV:
Breakthrough II:
Leadership
Laboratory
TAHAP V:
Evaluasi
Pemimpin
Perubahan
Pemimpin
Perubahan
Pelaksanaan Penilaian Kompetensi
Sama dengan Model II, pada model III ini, kegiatan
penilaian kompetensi dilakukan 2 (dua) kali, yang pertama
yaitu di bagian awal penyelenggaran Diklatpim, yaitu
sebelum Tahap I (Diagnosa Kebutuhan Perubahan
Organisasi) dan yang kedua di bagian akhir yaitu pada
Tahap V (Evaluasi). Perbedaannya terletak pada
implikasinyaterhadappenyelenggaraanDiklatpim.
Hampir sama dengan Model II, hasil penilaian kompetensi
yang pertama dapat dijadikan sebagai bahan masukan
(input) bagi penyelenggara diklat, widyaiswara / coach
untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi namun bedanya terletak pada implikasinya
terhadap kesesuaian kurikulum diklat yang disesuaikan
dengan kebutuhan peserta diklatpim. Oleh karenanya,
dalam model ini, kurikulum diklat harus didesain fleksibel
atau adaptable menyesuaikan kebutuhan pengembangan
kompetensi peserta diklatpim. Artinya, tidak semua mata
diklat akan diajarkan kepada peserta, peserta diklat hanya
menerima pembelajaran mata diklat sesuai dengan yang
dibutuhkan. Pada model ini juga dilakukan penilaian
kompetensi pada bagian akhir penyelenggaraan diklat
yaitu untuk melihat bagaimana peningkatan kompetensi
dariparapesertapascamengikutiDiklatpim.
Output dari model ini dapat memberikan informasi
mengenai profil kompetensi para peserta diklatpim yang
dapat digunakan BUKAN HANYAuntuk menyusun strategi
pembelajaran tetapi juga merumuskan desain kurikulum
diklatpim yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi. Selain itu, juga dapat
diketahui efektifitas penyelenggaraan diklatpim yang
dilihat dari perbandingan kompetensi peserta sebelum dan
sesudahmengikutidiklatpim.
Operasionalisasi model ini memerlukan alokasi anggaran
yanglebihbesardibandingkandenganmodelIdanII
POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN
b.Model II: Model Integrasi Penuh
Kekurangan :
Deskripsi :
Manfaat :
Kelebihan :
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
POLICYBRIEF POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN
Dalam rangka operasionalisasi model
integrasi tersebut, diperlukan beberapa
prasyarat,meliputi:
1) Prasyarat dari sisi lembaga yaitu
berupa sarana dan prasarana dan sumber
daya manusia pengelola kediklatan.
Selain itu diperlukan anggaran untuk
kegiatan penilaian kompetensi yang
terintegrasidalamanggarankediklatan.
2) Prasyarat dari sisi widyaiswara, yaitu
p e r l u nya ko m i t m e n d a r i p a ra
widyaiswara selaku para pengajar / coach
untuk memanfaatkan hasil penilaian
kompetensi tersebut untuk keperluan
mendesign strategi, metode dan
kurikulum kediklatan, juga untuk
kebutuhan evaluasi efektivitas
penyelenggara diklat. Untuk itu
widyaiswara sebagai “day to day teaching
operation” harus memiliki mainset dan
orientasi keterbukaan dan responsiveness
terhadap dinamisasi kebutuhan
pengembangan kompetensi para peserta
diklatpim.
PrasyaratImplementasi
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan
masing-masing model, serta kondisi eksisting yang ada
terkait dengan aspek ketersediaan sumber daya (resources)
yang dimiliki, maka alternatif model integrasi yang
direkomendasikandibagidalam2(dua)kerangkawaktu:
a)RekomendasJangkaPendek
Pa d a j a n gka p e n d e k , m o d e l i n te g ra s i ya n g
direkomendasikanadalahadalahModelIIyaituModelSemi
Integrasi. Hal ini didasarkan atas justifikasi bahwa Model II
ini cukup mampu memberikan penguatan terhadap
kedudukan atau positioning LAN selaku pembina dan
penyelenggara Diklatpim, dimana di satu sisi hasil penilaian
kompetensi dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan
(input) bagi proses penyusunan strategi pembelajaran
diklatpimdandisisilainjugadapatdijadikansebagaibentuk
evaluasi terhadap efektifitas penyelenggaraan diklatpim.
Karena tidak memerlukan persiapan yang terlalu rumit,
modelinidapatdioperasionalkanmulaiTahun2015.
b.RekomendasiJangkaPanjang
Pa d a j a n gka p a n j a n g m o d e l i n te g ra s i ya n g
direkomendasikan adalah model III yaitu model integrasi
penuh. Hal ini dikarenakan model ini dapat memberikan
kemanfaatan yang lebih besar. Hanya saja dikarenakan
implikasi model ini lebih kompleks maka pelaksanaannya
memerlukan persiapan yang cukup panjang. Kesiapan
dimaksud mencakup kesiapan sistem dan sumber daya
manusia yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas.
Operasionalisasi model ini nampaknya memerlukan
persiapansampai3-5tahunkedepan.
Rekomendasi Model Integrasi
Alvin Lum (2005). “Assessment Center: Simulator For Organization Talents”.
PasificCenteryConsultingPte.Ltd
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
PegawaiNegeriSipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 10, 11, 12, 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
TingkatI,II,IIIdanIV
Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam
Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan
SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU

More Related Content

What's hot

Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Dadang Budiaji
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Hidayatdayat18
 
MODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSIMODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSILala Aliron
 
Kamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiPrimadona Listrik
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmari wibawa
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdmNusa Group
 
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni Sundjojo
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni SundjojoContoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni Sundjojo
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni SundjojoDaniel Doni
 
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanBab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanHarniza Ulfa
 
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265syaihulimami
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaKandar Vargas
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptevi hermawati
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaSamuel Hutauruk
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiBukik Psikologi
 

What's hot (20)

Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
Sesi 1 tinjauan umum manajemen sumber daya manusia by dadang budiaji mm [comp...
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
 
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
 
MODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSIMODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSI
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 
Kamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensi
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdm
 
Makalah jihan
Makalah jihanMakalah jihan
Makalah jihan
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdm
 
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni Sundjojo
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni SundjojoContoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni Sundjojo
Contoh Flow Analysis People Development by Daniel Doni Sundjojo
 
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun PekerjaanBab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan
 
Pelatihan Manajemen SDM Lengkap
Pelatihan Manajemen SDM LengkapPelatihan Manajemen SDM Lengkap
Pelatihan Manajemen SDM Lengkap
 
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265
Makalah1 evaluasi kinerja syaihul imami, 11150265
 
Tugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDMTugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDM
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen ppt
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan Kompetensi
 

Viewers also liked

Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...
Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...
Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Draft policy brief sopyan 2014
Draft  policy brief sopyan 2014Draft  policy brief sopyan 2014
Draft policy brief sopyan 2014sopyanbkkbn
 
Introduction to Technical Writing: The Policy Brief
Introduction to Technical Writing: The Policy BriefIntroduction to Technical Writing: The Policy Brief
Introduction to Technical Writing: The Policy BriefAlbert Domingo
 
Policy brief template and guide
Policy brief template and guidePolicy brief template and guide
Policy brief template and guideRuth Dearnley
 
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefSekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefRusman R. Manik
 
INBOUND Bold Talks: David Rose
INBOUND Bold Talks: David RoseINBOUND Bold Talks: David Rose
INBOUND Bold Talks: David RoseINBOUND
 
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be Authentic
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be AuthenticAndrew Reid - You Don't Have to be Small to Be Authentic
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be AuthenticINBOUND
 
PedBike Master Plan Draft
PedBike Master Plan DraftPedBike Master Plan Draft
PedBike Master Plan DraftIan Haas
 
INBOUND Bold Talks: Schuyler Erle
INBOUND Bold Talks: Schuyler ErleINBOUND Bold Talks: Schuyler Erle
INBOUND Bold Talks: Schuyler ErleINBOUND
 
Sixth grade travels across Europe
Sixth grade travels across EuropeSixth grade travels across Europe
Sixth grade travels across Europekatekaissi
 
Carpet In Houston, TX
Carpet In Houston, TXCarpet In Houston, TX
Carpet In Houston, TXProfloors
 
12 nopti de dragoste jean de letraz
12 nopti de dragoste   jean de letraz12 nopti de dragoste   jean de letraz
12 nopti de dragoste jean de letrazEzoterica
 
Političke stranke, medija fokus februar 2015
Političke stranke, medija fokus   februar 2015Političke stranke, medija fokus   februar 2015
Političke stranke, medija fokus februar 2015Ninamedia
 
Beer, coffee, or crude?
Beer, coffee, or crude?Beer, coffee, or crude?
Beer, coffee, or crude?emutert
 
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCE
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCEEVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCE
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCEJames Evans
 
Evaluate changes in the working practices of journalists
Evaluate changes in the working practices of journalistsEvaluate changes in the working practices of journalists
Evaluate changes in the working practices of journalistsGavin Watson
 

Viewers also liked (20)

Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...
Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...
Policy Brief: Coordination and Supervision (Korsup) KPK and Mineral & Coal Mi...
 
Draft policy brief sopyan 2014
Draft  policy brief sopyan 2014Draft  policy brief sopyan 2014
Draft policy brief sopyan 2014
 
Introduction to Technical Writing: The Policy Brief
Introduction to Technical Writing: The Policy BriefIntroduction to Technical Writing: The Policy Brief
Introduction to Technical Writing: The Policy Brief
 
Policy brief template and guide
Policy brief template and guidePolicy brief template and guide
Policy brief template and guide
 
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefSekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
 
Product Brochures
Product BrochuresProduct Brochures
Product Brochures
 
INBOUND Bold Talks: David Rose
INBOUND Bold Talks: David RoseINBOUND Bold Talks: David Rose
INBOUND Bold Talks: David Rose
 
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be Authentic
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be AuthenticAndrew Reid - You Don't Have to be Small to Be Authentic
Andrew Reid - You Don't Have to be Small to Be Authentic
 
Presentatieon23
Presentatieon23Presentatieon23
Presentatieon23
 
PedBike Master Plan Draft
PedBike Master Plan DraftPedBike Master Plan Draft
PedBike Master Plan Draft
 
INBOUND Bold Talks: Schuyler Erle
INBOUND Bold Talks: Schuyler ErleINBOUND Bold Talks: Schuyler Erle
INBOUND Bold Talks: Schuyler Erle
 
Sixth grade travels across Europe
Sixth grade travels across EuropeSixth grade travels across Europe
Sixth grade travels across Europe
 
Carpet In Houston, TX
Carpet In Houston, TXCarpet In Houston, TX
Carpet In Houston, TX
 
12 nopti de dragoste jean de letraz
12 nopti de dragoste   jean de letraz12 nopti de dragoste   jean de letraz
12 nopti de dragoste jean de letraz
 
Rr
RrRr
Rr
 
Političke stranke, medija fokus februar 2015
Političke stranke, medija fokus   februar 2015Političke stranke, medija fokus   februar 2015
Političke stranke, medija fokus februar 2015
 
Beer, coffee, or crude?
Beer, coffee, or crude?Beer, coffee, or crude?
Beer, coffee, or crude?
 
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCE
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCEEVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCE
EVANS SUMMARY OF RELEVANT CLASS ACTION EXPERIENCE
 
Evaluate changes in the working practices of journalists
Evaluate changes in the working practices of journalistsEvaluate changes in the working practices of journalists
Evaluate changes in the working practices of journalists
 
Law360 - Aerospace Corruption
Law360 - Aerospace CorruptionLaw360 - Aerospace Corruption
Law360 - Aerospace Corruption
 

Similar to KOMPETENSI

Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...Tri Widodo W. UTOMO
 
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASN
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASNPengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASN
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfDanangEkaSandi
 
06.april2017.indek profesional
06.april2017.indek profesional06.april2017.indek profesional
06.april2017.indek profesionalhafid abdul
 
MSDM KOMPETENSI.pptx
MSDM KOMPETENSI.pptxMSDM KOMPETENSI.pptx
MSDM KOMPETENSI.pptxdojaiya
 
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2Fajar Hahihuw
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...AGUS SETIYONO
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...AGUS SETIYONO
 
10155-21712-1-PB.pdf
10155-21712-1-PB.pdf10155-21712-1-PB.pdf
10155-21712-1-PB.pdfLAZLidzikri
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaianTrisnie Dwie Ariyatie
 
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaReformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaTri Widodo W. UTOMO
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 

Similar to KOMPETENSI (20)

Rekruitmen.docx
Rekruitmen.docxRekruitmen.docx
Rekruitmen.docx
 
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
 
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...
Knowledge Management Dalam Diklat Sebagai Esensi Pembangunan Aparatur Untuk P...
 
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASN
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASNPengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASN
Pengembangan Talent Management Dalam Kerangka UU ASN
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
 
Feedback satria
Feedback satriaFeedback satria
Feedback satria
 
06.april2017.indek profesional
06.april2017.indek profesional06.april2017.indek profesional
06.april2017.indek profesional
 
42 144-1-pb
42 144-1-pb42 144-1-pb
42 144-1-pb
 
42 144-1-pb
42 144-1-pb42 144-1-pb
42 144-1-pb
 
42 144-1-pb-1
42 144-1-pb-142 144-1-pb-1
42 144-1-pb-1
 
MSDM KOMPETENSI.pptx
MSDM KOMPETENSI.pptxMSDM KOMPETENSI.pptx
MSDM KOMPETENSI.pptx
 
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2Bahan presentasi pelaksanaan  ipp materi eselon 2
Bahan presentasi pelaksanaan ipp materi eselon 2
 
Bhn modul 3 4
Bhn modul 3 4Bhn modul 3 4
Bhn modul 3 4
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
10155-21712-1-PB.pdf
10155-21712-1-PB.pdf10155-21712-1-PB.pdf
10155-21712-1-PB.pdf
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
 
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaReformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 

More from Krismiyati Tasrin

Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...
Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...
Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...Krismiyati Tasrin
 
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...Krismiyati Tasrin
 
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKrismiyati Tasrin
 
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung City
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung CityInclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung City
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung CityKrismiyati Tasrin
 
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...Krismiyati Tasrin
 

More from Krismiyati Tasrin (7)

Konsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment CenterKonsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment Center
 
CV Krismiyati Tasrin
CV Krismiyati TasrinCV Krismiyati Tasrin
CV Krismiyati Tasrin
 
Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...
Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...
Kajian Pengaruh Kebijakan Desentralisasi Pada Peningkatan Kesejahteraan Masya...
 
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
 
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
 
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung City
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung CityInclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung City
Inclusive Public Service Innovation: Waste Management System in Bandung City
 
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...
Involving Local Wisdom as Values and Instruments to Internalize Public Servic...
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (9)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

KOMPETENSI

  • 1. POLICY BRIEF INTEGRASI PENILAIAN KOMPETENSI KEDALAM Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU Assessment Center - LAN Jl. Kiara Payung Km. 4,7, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
  • 2. POLICY BRIEF Ini berarti, LAN adalah salah satu instansi pemerintah yang memiliki positioning strategis melaksanakan salah satu fungsi pengelolaan SDM yaitu fungsi pengembangan (development) dengan menjembatani (bridging) kesenjangan kompetensi antara kompetensi eksisting dengan standar kompetensi yang disyaratkan. Sebelum UU ASN diundangkan, LAN sebenarnya sudah sejak lama diamanahi memegang peranan sebagai pembina dan penyelenggara diklat kepemimpinan oleh Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 yang kemudian diturunkan kedalam PP 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. PP tersebut kemudian diturunkan kedalam beberapa peraturan operasional dan yang terbaru adalah Perka LAN No. 10, 11, 12, dan 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat I, II, III dan IV. Melalui Perka tersebut, LAN mengubah kebijakan tentang Sistem Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan. Keluarnya kebijakan ini merupakan respon terhadap meningkatnya tuntutan kebutuhan pelayanan publik dan isu-isu strategis lainnya di tingkatan nasional, regional maupun global. Selain itu, hal ini merupakan bagian dari upaya LAN untuk mendukung agenda Reformasi Birokrasi yang mentargetkan pemerintahan Indonesia sebagai The World-Class Government padatahun2025. Urgensi Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Sistem Diklatpim Pola Baru Dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya manusia aparatur secara eksplisit telah mendudukkan kompetensi sebagai dasar utama untuk menentukan kebijakan pengembangan karir, terutama dalam hal promosi, rotasi, mutasi dan peningkatan kemampuan seorang aparatur. Dengan demikian, secara kebijakan, konsep kompetensi harus menjadi pilar utama dalam pengelolaan sumber daya manusia aparatur. Artinya, manajemensumberdayamanusiadiinstansipemerintahharusmengacu dan didasarkan kepada standar kompetensi jabatan dan syarat jabatan yang ditetapkan. Pengelolaan SDM berbasis kompetensi ini tentunya harus diwujudkan dalam pelaksanaan seluruh fungsi manajemen sumber daya manusia aparatur mulai dari perencanaan, rekrutmen, penempatan, seleksi, pemberian tunjangan dan kompensasi, pengembangan,danpemberhentian. Berdasarkan Pasal 43 UU ASN, dijelaskan bahwa Lembaga Administrasi Negara(LAN)memilikikedudukanyangcukupstrategissebagaipembina dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pegawai ASN berbasis kompetensi, terutama adalah Diklat Kepemimpinan (manajerial)bagiparapejabatstruktural. POLICY BRIEFPOLICY BRIEFINTEGRASI PENILAIAN KOMPETENSI KEDALAM Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU Lembaga Administrasi Negara memiliki kedudukan dan positioning strategis dalam manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur yakni sebagai instansi yang menjalankan fungsi pengembangan (development) SDM Aparatur. Policy Brief ini disusun dalam rangka memberikan sumbangan gagasan terkait dengan upaya penguatan terhadap kedudukan dan fungsi LAN sebagai pembina dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (manajerial) pegawai ASN berbasis kompetensi. Upaya penguatan tersebut dilakukan dalam bentuk mengintegrasikankegiatanpenilaiankompetensikedalamSistemDiklatKepemimpinanPolaBaru. Assessment Center - LAN Jl. Kiara Payung Km. 4,7, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat Ringkasan Eksekutif
  • 3. POLICY BRIEF POLICY BRIEF Tidakdapatdipungkiribahwaagendainihanyabisa dicapai jika kualitas aparatur juga mencerminkan The World - Class Civil Servant : berintegritas, p ro fe s i o n a l , ko m p e te n , s e r t a m a m p u menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas. Berdasar atas pemikiran itulah, LAN melakukan reformasi terhadap Sistem Diklat Kepemimpinan di Indonesia dengan target kompetensi (targeted competency) yang ingin dibangun adalah kompetensi “Kepemimpinan untukPerubahan”. Sementara itu, pada tahun 2010, LAN telah membangun sebuah Unit Assessment Center dengan nomenklatur Bidang Penilaian Kompetensi dan Kapasitas Aparatur (Bidang PPKA) yang dikoordinasikan oleh Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) I LAN di Jatinangor, Sumedang. Adapun tugas dan fungsi utama Bidang PKKA ini adalah untuk “menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi penilaian kompetensi dan pengembangan instrumen penilaian kompetensiaparatur”. POLICY BRIEF Ini berarti, selain fungsi pengembangan (development) SDM Aparatur yang dilakukan melalui penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan, LAN juga menjalankan fungsipenilaian,seleksidanpemetaan(mapping)kompetensiSDM. Dalam rangka untuk mengetahui apakah LAN sudah mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (manajerial) tersebut, maka diperlukan suatu alat untuk mengukur efektifitas penyelenggaraan diklatpim LAN. Di sini, penyelenggaraan pembelajaran Diklatpim di LAN akan dikatakan “berhasil” apabila mampu menjembatani atau melakukan bridging kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta Diklatpim. Sebaliknya, penyelenggaraan pembelajaran diklatpim di LAN akan dinyatakan “gagal” apabila tidak mampu melakukan proses bridging kompetensi tersebut. Terkait dengan hal tersebut, sebenarnya terdapat beberapa metode atau alat untuk mengukurkompetensi. Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU Assessment Center - LAN
  • 4. POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN Diantara metode atau alat ukur tersebut, Metode Assessment Center adalah salah satu metode yang dinilai memiliki tingkat validitas dan reabilitas cukup tinggi untuk menilai dan mengukur kompetensi. Alvin Lum (2005:7) menyebutkan bahwa tingkat keakuratan metode assessment center dalam memprediksi perilaku seseorang mencapai 0.7 sementara metode atau tools lain seperti ability test memiliki tingkat ajurasi 0.54, dan personality test dengan tingkat akurasi 0.38. Ini berarti bahwa metode ini memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai metode yang tepat dalam mengukur dan menilai kompetensi seseorang peserta Diklatpim. Melalui serangkaian prosespenilaiandalammetodeassessmentcenterini,secaraumumakan diperolehsuatugambaranprofilkompetensiseseorangpesertapenilaian (disebutassessee)yangmenggambarkankesesuaiankompetensiassessee denganstandarkompetensiyangdisyaratkan. Berdasarkan uraian tersebut, selanjutnya dipandang perlu untuk melakukan integrasi penilaian kompetensi kedalam Sistem Diklat Kepemimpinan Pola Baru ini. Hal ini dimaksudkan dalam rangka memperkuat kedudukan dan fungsi LAN sebagai pembina dan penyelenggara Diklatpim. Integrasi ini dipandang penting dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan Diklatpim di lingkungan Lembaga Administrasi Negara dilihat dari sudut pandang ketercapaian kompetensi yang ditargetkan untuk dikuasai oleh para peserta Diklatpim. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana konsepsi integrasi tersebutakandibangun? POLICYBRIEF Secara umum, kegiatan penilaian kompetensi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang profil kompetensi dari seseorang (asessee). Profil kompetensi ini menggambarkan kesesuaian kompetensi assessee dengan standar kompetensi yang disyaratkan. Sementara, dalam konteks integrasipenilaiankompetensidalamSistemDiklatpim,tujuan penilaian kompetensi tersebut dapat dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai kebutuhan pengembangan kompetensi bagi peserta Diklatpim. Selanjutnya terdapat beberapa alternatif model integrasi yang dapat diadopsi, dimanamasing-masingmodelmemilikiimplikasiberbeda. Model Integrasi Penilaian Kompetensi dalam Diklatpim Pola Baru Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
  • 5. POLICYBRIEF Adapun penyusunan model ini mengacu pada siklus atau tahapan penyelenggaraan yang terdiri dari 5 (lima) tahapan sebagaimana terlihat pada gambar sebagai berikut: Diklat Kepemimpinan Pola Baru TAHAP I: Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi TAHAP II: Breakthrough 1: Taking Ownership TAHAP III: Merancang Perubahan dan Membangun Tim TAHAP IV: Breakthrough II: Leadership Laboratory TAHAP V: Evaluasi Pemimpin Perubahan Pemimpin Perubahan Pelaksanaan Penilaian Kompetensi POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN a.Model I: Model Integrasi Sederhana Pada model ini, kegiatan penilaian kompetensi hanya dilakukan sekali di bagian awal penyelenggaran Diklatpim, yaitu sebelum Tahap I (Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi) dilakukan. Hasil penilaian kompetensi dapat dijadikan sebagai bahan masukan (input) bagi penyelenggara diklat, widyaiswara / coach untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi para peserta diklatpim. Model ini tidak berimplikasi pada kebutuhan perubahan kurikulum diklatpim, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan strategi pembelajaran diklatpim yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi pesertanya. Artinya, setiap peserta diklatpim tetap menerima seluruh materi mata diklat hanya saja strategi pembelajarannya berbeda untuk setiap kelompok (cluster) peserta. Clustering peserta disusun berdasarkan kemiripan kebutuhan pengembangan kompetensipeserta. Model ini sudah mampu memberikan informasi tentang kebutuhan pengembangan kompetensi peserta diklatpim. Selain itu, penggunaan anggaran pelaksanaan penilaian kompetensi lebih efisien dibandingkanduaalternatifmodellainnya. Tidak dapat memberikan informasi mengenai efektifitaspenyelenggaraandiklatpim.. Deskripsi : Manfaat : Kelebihan : Kekurangan : Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
  • 6. POLICYBRIEF TAHAP I: Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi TAHAP II: Breakthrough 1: Taking Ownership TAHAP III: Merancang Perubahan dan Membangun Tim TAHAP IV: Breakthrough II: Leadership Laboratory TAHAP V: Evaluasi Pemimpin Perubahan Pemimpin Perubahan Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pada model ini, kegiatan penilaian kompetensi dilakukan 2 (dua) kali, yang pertama yaitu di bagian awal penyelenggaran Diklatpim, yaitu sebelum Tahap I (Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi) dan yang keduadibagianakhiryaitupadaTahapV(Evaluasi). Hampir sama dengan Model I, hasil penilaian kompetensi yang pertama pada Model II ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan (input) bagi penyelenggara diklat, widyaiswara / coach untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi para peserta diklatpim. Di sini juga tidak ada implikasi pada perubahan kurikulum diklatpim tetapi lebih fokus pada penyesuaian strategi pembelajaran diklatpim disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta. Artinya, seluruh materi diklat tetap disampaikan kepada peserta diklatpim, hanya saja strategi pembelajarannya berbeda untuk setiap kelompok (cluster) peserta. Clustering peserta disusun berdasarkan kemiripan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta. Namun, perbedaannya dengan Model I, pada bagian akhir penyelenggaraan diklat dilakukan crosscheck penilaian kompetensi lagi untuk melihat bagaimana peningkatan kompetensi dari para pesertapascaDiklatpim. Output dari model ini dapat memberikan informasi mengenai profil kompetensi para peserta diklatpim yang dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran diklatpim. Selain itu, juga dapat diketahui efektifitas penyelenggaraan diklatpim yang dilihat dari perbandingan kompetensi peserta sebelum dan sesudah mengikuti diklatpim. Operasionalisasi model ini memerlukan alokasi anggaran yanglebihbesardibandingkandenganmodelI. POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN b.Model II: Model Semi Integrasi Deskripsi : Manfaat : Kelebihan : Kekurangan : Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
  • 7. POLICYBRIEF TAHAP I: Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi TAHAP II: Breakthrough 1: Taking Ownership TAHAP III: Merancang Perubahan dan Membangun Tim TAHAP IV: Breakthrough II: Leadership Laboratory TAHAP V: Evaluasi Pemimpin Perubahan Pemimpin Perubahan Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Sama dengan Model II, pada model III ini, kegiatan penilaian kompetensi dilakukan 2 (dua) kali, yang pertama yaitu di bagian awal penyelenggaran Diklatpim, yaitu sebelum Tahap I (Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi) dan yang kedua di bagian akhir yaitu pada Tahap V (Evaluasi). Perbedaannya terletak pada implikasinyaterhadappenyelenggaraanDiklatpim. Hampir sama dengan Model II, hasil penilaian kompetensi yang pertama dapat dijadikan sebagai bahan masukan (input) bagi penyelenggara diklat, widyaiswara / coach untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi namun bedanya terletak pada implikasinya terhadap kesesuaian kurikulum diklat yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta diklatpim. Oleh karenanya, dalam model ini, kurikulum diklat harus didesain fleksibel atau adaptable menyesuaikan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta diklatpim. Artinya, tidak semua mata diklat akan diajarkan kepada peserta, peserta diklat hanya menerima pembelajaran mata diklat sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada model ini juga dilakukan penilaian kompetensi pada bagian akhir penyelenggaraan diklat yaitu untuk melihat bagaimana peningkatan kompetensi dariparapesertapascamengikutiDiklatpim. Output dari model ini dapat memberikan informasi mengenai profil kompetensi para peserta diklatpim yang dapat digunakan BUKAN HANYAuntuk menyusun strategi pembelajaran tetapi juga merumuskan desain kurikulum diklatpim yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi. Selain itu, juga dapat diketahui efektifitas penyelenggaraan diklatpim yang dilihat dari perbandingan kompetensi peserta sebelum dan sesudahmengikutidiklatpim. Operasionalisasi model ini memerlukan alokasi anggaran yanglebihbesardibandingkandenganmodelIdanII POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN b.Model II: Model Integrasi Penuh Kekurangan : Deskripsi : Manfaat : Kelebihan : Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU
  • 8. POLICYBRIEF POLICY BRIEFPOLICY BRIEFAssessment Center - LAN Dalam rangka operasionalisasi model integrasi tersebut, diperlukan beberapa prasyarat,meliputi: 1) Prasyarat dari sisi lembaga yaitu berupa sarana dan prasarana dan sumber daya manusia pengelola kediklatan. Selain itu diperlukan anggaran untuk kegiatan penilaian kompetensi yang terintegrasidalamanggarankediklatan. 2) Prasyarat dari sisi widyaiswara, yaitu p e r l u nya ko m i t m e n d a r i p a ra widyaiswara selaku para pengajar / coach untuk memanfaatkan hasil penilaian kompetensi tersebut untuk keperluan mendesign strategi, metode dan kurikulum kediklatan, juga untuk kebutuhan evaluasi efektivitas penyelenggara diklat. Untuk itu widyaiswara sebagai “day to day teaching operation” harus memiliki mainset dan orientasi keterbukaan dan responsiveness terhadap dinamisasi kebutuhan pengembangan kompetensi para peserta diklatpim. PrasyaratImplementasi Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing model, serta kondisi eksisting yang ada terkait dengan aspek ketersediaan sumber daya (resources) yang dimiliki, maka alternatif model integrasi yang direkomendasikandibagidalam2(dua)kerangkawaktu: a)RekomendasJangkaPendek Pa d a j a n gka p e n d e k , m o d e l i n te g ra s i ya n g direkomendasikanadalahadalahModelIIyaituModelSemi Integrasi. Hal ini didasarkan atas justifikasi bahwa Model II ini cukup mampu memberikan penguatan terhadap kedudukan atau positioning LAN selaku pembina dan penyelenggara Diklatpim, dimana di satu sisi hasil penilaian kompetensi dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan (input) bagi proses penyusunan strategi pembelajaran diklatpimdandisisilainjugadapatdijadikansebagaibentuk evaluasi terhadap efektifitas penyelenggaraan diklatpim. Karena tidak memerlukan persiapan yang terlalu rumit, modelinidapatdioperasionalkanmulaiTahun2015. b.RekomendasiJangkaPanjang Pa d a j a n gka p a n j a n g m o d e l i n te g ra s i ya n g direkomendasikan adalah model III yaitu model integrasi penuh. Hal ini dikarenakan model ini dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar. Hanya saja dikarenakan implikasi model ini lebih kompleks maka pelaksanaannya memerlukan persiapan yang cukup panjang. Kesiapan dimaksud mencakup kesiapan sistem dan sumber daya manusia yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas. Operasionalisasi model ini nampaknya memerlukan persiapansampai3-5tahunkedepan. Rekomendasi Model Integrasi Alvin Lum (2005). “Assessment Center: Simulator For Organization Talents”. PasificCenteryConsultingPte.Ltd Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PegawaiNegeriSipil Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 10, 11, 12, 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan TingkatI,II,IIIdanIV Integrasi Penilaian Kompetensi Kedalam Oleh: Krismiyati Tasrin, Iman Arisudana, Depdi Respatiawan SISTEM DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU