2. Pendahuluan
• Menurut WHO (2018) sekitar 180.000 kematian
terjadi akibat Luka bakar
• Banyak terjadi di negara dengan ekonomi rendah -
menengah
• Luka Bakar dapat bersifat fatal (menyebabkan
kematian)
• Luka Bakar yang tidak fatal --> morbidity
• Perawatan Luka Bakar sangat diperlukan untuk
mengatasi morbidity dan mortality
3. Definisi Luka Bakar
Merupakan cidera pada kulit dan jaringan
dibawahnya akibat paparan dengan sumber panas
Api, air panas, zat kimia, radiasi, listrik
Penetrasi panas cidera harus segera
dihentikan agar tidak memperdalam luka
5. Patofisiologi Luka Bakar
“zone of coagulation,”
Cidera bersifat permanent
akibat paparan sumber
panas
“zone of stasis
Dapat menjadi zona
coagulasi jika perfusi
tidak adekuat
“zone of hyperemia.”
Dapat kembali normal
seperti semula tanpa
menimbulkan kecacatan
Jackson’s burn zones (1959)
6. Derajat I atau superficial thickness
hanya mengenai lapisan epidermis (panas
sinar matahari)
Derajat II atau partial thickness sampai
dermis
Derajat III atau full thickness mengenai
seluruh lapisan kulit dan jaringan.
Klasifikasi Luka Bakar
berdasarkan kedalaman luka
Image by Silver and Silver
8. Derajat Kedalaman Luka Bakar
DarkeJ. EMSB Course Manual; PartialThickness Burns – Current Concepts as to Pathogenesis andTreatment. RNSH C, editor2009.
GambaranPembuluhDarahTr
ombosis
10. Perawatan Luka Bakar : Strategi
• Hitung Luas dan Kedalaman Luka Bakar
• < 24 jam paska luka bakar hitung kebutuhan resusitasi
• Lakukan perawatan luka
• Cuci Luka dengan Clorhexidine 0.05% atau sabun antiseptik
• Balut luka dengan menggunakan produk yang mengandung silver (SSD)
• Jika perawatan di lakukan di ruang rawat tutup luka dengan menggunakan
transparan dressing
11. Langkah Perawatan Luka
1
2
3
4
6
5
Membuang Jaringan Non
Vital/Nekrotik
KOntrol Inflamasi/Infeksi
Kontrol Eksudat
Optimalisasi Tepi Luka/Epitelisasi
Support dan Merangsang
penyembuhan
Perbaikan Kulaitas Hidup
Deberidemen
Pemberian Antibiotik/Penggunaan
Antiseptik/ Antimikrobial
Menyerap eksudat
Memperkecil Ukuran Luka
Penutupan Luka
Edukasi/Motivasi
Excisional
debridementn
12. • Tujuan perawatan Luka pada pasien Luka Bakar
• Proteksi: Mencegah atau menurunkan risiko infeksi
• Minimalkan nyeri
• Menyerap Exudate
• Membantu proses penyembuhan menjaga
kelembaban luka
• Memberikan rasa nyaman psikologis
• Edukasi
Perawatan Luka Bakar : Strategi
14. Cleansing and debridement
Perawatan Luka Bakar : Strategi
• Perlakukan luka dengan prinsip steril
• Bersihkan luka dari material/benda asing
• Ciptakan suasana luka yang moist untuk
mendukung penyembuhan luka
• Lakukan debridement untuk membuang jaringan
mati dan mendukung proses epitelisasi
15. Pembersihan Luka
•Gunakan sabun dan air
bersih, sabun antibacteria.
•Chlorohexidine 0,5%.
•Blister dibersihkan dengan
menggunakan aseptic
technique.
17. Pemberian antimikrobial untuk mencegah dan
mengatasi infeksi
Perawatan Luka Bakar : Strategi
• Infeksi pada luka bakar merupakan kondisi yang serius
--> meningkatkan morbidity dan mortality
• Topical antimicrobials dapat diberikan untuk mencegah
atau mengatasi infeksi yang terjadi
• Perhatikan tanda-tanda alergi akibat penggunaan
topikal antimicrobial
• Contoh : Silver Sulvadiazine (SSD) broad-spectrum
agent
18. Selecting Wound Dressing
Perawatan Luka Bakar : Strategi
• Banyak variasi dressing yang tersedia
• Pilih dressing yang sesuai dengan kondisi
luka bakar
Konvensional Dressing Modern Dressing
19. TRADITIONAL DRESSING
• Keuntungan :
• Murah, mudah didapat,
terkenal mudah digunakan
• Kerugian :
• Menempel (Thomas 1995) dan
menyebabkan sumbatan pada
luka, nyeri saat ganti balutan,
media pertumbuhan kuman
Konvensional Dressing
20. Indikasi
• Partial thickness burn
Aplikasi
• Ditempelkan pada luka
bakar yang telah dibersihkan
sebagai lapisan primer
21. • Paling sering digunakan :
• Kombinasi paraffin-impregnated gauze dan
absorbent cotton wool layer (Hudspith
2004).
• Silver sulphadiazine (SSD) cream digunakan
sejak 1968 untuk meminimalkan resiko
infeksi, Burnazin
( Silver sulphadiazine cream bersifat toxic,
menghambat keratinosit (Wasiak 2005) -->
menghambat penyembuhan luka)
Konvensional Dressing
30. Kriteria Penggantian Balutan Luka
1.Dressing Slippage
2.Leakage of Exudate
3.Strikethrough
4.Unexplained Pyrexia
5.Foul Smell
6.Swelling at Peripheral Tissues
Colebrook 1950, Jeffcot 1986
31. Skin Graft
• Merupakan tehnik
penutupan luka dengan
kulit yang sehat
• Sangat sensitif, mudah
rusak
• Hindari menarik,
menggosok luka
32. • Lebih nyeri dibandingkan
resipien
Donor Site
• Seperti luka bakar partial
thickness
• Sembuh 7 - 10 hari
• Fase awal, banyak eksudat -
-> absorben dressing
• FAse lanjut, luka kering -->
non adheren dressing
(Daryantulle)
41. Perawatan paska luka bakar
• Kulit cenderung kering
• Mudah terbetuk blister (akibat pakaian,
penggunaan pressure garment)
• Perlu pelembab (mengandung air, atau
yang kental)
• Latihan mobilisasi
• Berikan perhatian pada area sendi atau
pergerakan --> kulit mudah rusak dan sulit
sembuh
• Reaksi alergi
Lotion
42. Tantangan ke depan
• Luka Bakar masih menjadi tantangan besar dalam perawatan
luka
• Inovasi diperluka untuk membantu proses penyembuhan luka
• Skin graft, khususnya Autografts masih menjadi “Gold
Standar” dalam penyembuhan luka, namun kadang
terkendala
• Modern dressing : nanofibers, films, foams and hydrogels,
dapat digunakan sebagai pilihan dalam perawatan luka bakar
43. Kesimpulan
•Luka Bakar merupakan suatu cidera yang
kompleks yang dapat menyebabkan berbagai
komplikasi jika tidak ditangani dengan benar
•Pengenalan akan luka yang benar dapat
membantu dalam menentukan perawatan luka
yang tepat
44. Referensi
• Gauglitz, G. G., & Williams, F. N. (2017). Overview of the management of the severely burned
patient. UpToDate, Waltham, MA.(Accessed on March 29, 2016.).
• Rowan, M. P., Cancio, L. C., Elster, E. A., Burmeister, D. M., Rose, L. F., Natesan, S., ... & Chung, K. K.
(2015). Burn wound healing and treatment: review and advancements. Critical care, 19(1), 1-12.
• Jeschke, M. G., Shahrokhi, S., Finnerty, C. C., Branski, L. K., Dibildox, M., & ABA Organization &
Delivery of Burn Care Committee. (2018). Wound coverage technologies in burn care: established
techniques. Journal of Burn Care & Research, 39(3), 313-318.
• Stone II, R., Natesan, S., Kowalczewski, C. J., Mangum, L. H., Clay, N. E., Clohessy, R. M., ... & Christy,
R. J. (2018). Advancements in regenerative strategies through the continuum of burn care. Frontiers
in pharmacology, 9, 672.