Dokumen tersebut membahas tentang persiapan analisis kredit yang meliputi faktor-faktor seperti sumber daya manusia, data analisis, dan teknis analisis. Dokumen tersebut juga membahas mengenai peran feasibility study dan konsultan dalam proses analisis kredit.
Persiapan Credit Analysis _Materi Training "CREDIT SCORING"
1. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
2. • Persiapan analisa kredit; segala aktivitas yang
dilakukan mengumpulkan informasi dan data
yang diperlukan untuk bahan analisis, sehingga
akan memperlancar proses analisis kredit.
• Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
analisis kredit.
A. Faktor sumber daya manusia (SDM).
B. Faktor data analisis.
C. Faktor teknis Analisis.
PERSIAPAN Analisis Kredit
3. • Analis kredit dalam hal ini harus memiliki keterampilan
yang bersifat teknis maupun pengetahuan bersifat teoritis,
disamping harus mempunyai mental yang kuat.
• Syarat – syarat bagi seorang Analis Kredit:
– Sudah terbiasa dengan formolir analisis dan cara
menganalisis.
– Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat
mengenai prinsip-prinsip perkreditan.
– Mengetahui praktik/kebiasaan dalam
perdagangan/perusahaan;
– Mempunyai wawasan luas dalam bidang
kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan
ekonomi;
– Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah
terpengaruh;
A. Faktor Sumber Daya Manusia
(SDM)
4. B. Faktor Data Analisis.
1. Melakukan
penelitian
secara fisik
(on The Spot)
ke; rumah,
kelokasi usaha,
dan lokasi
jaminan.
2. Data yang
didapat secara
On Site, data:
laporan
keuangan
(neraca, laba
rugi) bisa
dengan bantuan
Akuntan Publik.
5. • Analisis harus dilakukan dengan cara teliti sesuai ketentuan-
ketentuan / sesuai SOP, teknis analisis:
a. analisis kuantitatif;
b. analisis kualitatif.
• Informasi dan data yang diperlukan
1. Informasi dan data umum tentang calon nasabah.
2. Informasi dan data khusus untuk kredit:
• Modal Kerja (MK)
• Investasi
• Konsumtif.
• Ekspor / impor
3. Data mengenai aktivitas yang berjalan.
4. Data mengenai rencana usaha pemohon.
5. Izin rekomendasi.
C. Teknik Analisis
6. Sumber dan Cara Memperoleh Informasi
a. Sumber informasi:
• Sebagian besar sumber informasi bersumber dari
nasabah.
• Dari pihak ketiga (aparat setempat yg mengeluar
perijinan, relasi bisnis, bahkan dari BI).
b. Cara memperoleh Informasi.
• Interview dan pengisian formolir yang disediakan oleh
bank.
• Pemeriksaan setempat/ on the spot.
• Meminta informasi antarbank dan Bank Indonesia
(SID)
• Bank to bank information antar kantor cabang bank.
• Informasi nasabah individu (IDI) dari Bank Indonesia
(SID).
7. Feasibility Study
• Feasibilty study (FS); adalah studi yang
mengambarkan keadaan dan prospek suatu
proyek, baik dari segi teknis maupun
ekonomis.
8. a. Kegunaan Feasibilty Study
1. Bahan Pengawasan;
Untuk bahan
pengawasan,
digunakan saat
permohonan kredit
dan ketika kredit
sedang
berjalan/digunakan
2. Memperlancar
proses analisis
kredit;
Data yang dibutuhkan bank
cukup terpenuhi dan dapat
dipertanggung jawabakan
(FS dapat dibuat oleh
konsultan). Di dalamnya
mengenai:
Penilaian atas jalannya
proyek.
Realisasi penggunaan
kredit.
Kredit yang diperlukan
9. b. Kredit yang memerlukan Feasibility :
Untuk setiap permohonan kredit investasi
untuk jumlah tertentu, disamping project
proposal.
Pada saat nasabah mengajukan kredit baru,
maupun kredit lama sepanjang dibutuhkan.
10. Aspek-
aspek
Feasibility
Study
Aspek Yuridis; status hukum, kapasitas
calon debitur, akte pendirian & Perubahan, legalitas / perijinan.
Aspek organisasi /Mgt; bentuk dan sifat
Organisasi, kemampuan menejer, kewibawaan, pengalaman dan pendidikan,
karakter.
Aspek Ekonomi Makro; apakah ada kebijakan pemerintah yang
berpengaruh negatif, bagaimana perdagangan produk Regional, nasional
atau Internasional, adakah LSM yg memboikot produk, adanya kebijakan
Moneter, Fiskal dan sistem tarif bea masuk.apakah produk dan jasa usaha
nasabah termasuk yang dilarang.
Aspek Teknis ; a. Lokasi usaha, b. Luas areal/barang modal dan kapasitas,
c. Tenaga kerja komposisinya (asing, dlmngri), d. Bahan baku
Aspek Keuangan; penilaian kembali komposisi keuangan, pengkalkulasian
HPP produk baik lama/baru, harga jual produk lama/baru, pendapatan
mingguan, perbulan, pertahun, jadwal penarikan pelunasan kredit.
Aspek pemasaran:. saluran distribusi, kemampuan bersaing produk
konsumen tunggal atau bukan, penjualan tunai/kredit, selera konsumen
terhadap produk, propek produk (umur produk), pasar nasional, luar.
Aspek Sosial ; seberapa besar proyek tersebut menyerap tenagakerja,
pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi setempat, apakah perusahaan
telah melakukan CSR, Amdal, dll.
11. Peran Konsultan
• Bagi Bank/Lembaga Keuangan:
– Meneliti, mempelajari, dan menganalisa suatu
proyek yg akan dibiayai dg adanya Feasiblity
Study yg disusun oleh konsultan pihak bank
akan lebih cepat, tepat dan cermat dalam
analisa kredit.
– Membantu mengawasi suatu proyek yang
telah mendapat bantuan bank (kredit).
• Bagi Calon/Nasabah :
• Sebagai penasihat bila terjadi kesulitan-
kesulitan usaha.
• Dapat memonitor pencapaian usaha dan
propek uasaha di masa yang akan datang.
12. Prinsip Kehati-hatian (Prudential)
• Beberapa indikator mengenai prinsip kehati-
hatian yang perlu diperhatikan oleh Analis
Kredit:
– Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
– Capital Adequacy Ratio (CAR)
– Net Open Position (NOP atau PDN)
– Loan to Deposit Rasio (LDR)
– Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Penyediaan dana yang diperkenankan bank
kepada peminjam.