1. Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem untuk menentukan kebutuhan material dan sparepart serta waktu yang dibutuhkan untuk mendukung produksi.
2. Tujuan penerapan MRP antara lain mengurangi persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi waktu proses untuk memenuhi komitmen pelanggan.
3. Fungsi MRP meliputi peramalan kebutuhan material, penjadwalan produksi, dan pengendalian persediaan
2. Introduction
• Pengadaan dan pembelian material/sparepart
merupakan salah satu bagian penting dalam siklus
rantai pasok, yang merupakan pokok aliran bisnis
perusahaan.
• Sistem pengadaan dan pembelian material/sparepart
yang baik akan mendukung lancarnya produksi dan
penghematan dari sisi biaya produksi.
• Namun demikian, permasalahan yang sering muncul
adalah biaya persediaan akan menjadi lebih mahal
dan terganggunya proses produksi akibat sistem
pengelolaan yang kurang efisien dan optimal.
• Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen operasi
yang bijaksana untuk mengelola persediaan dengan
baik.
3. Introduction ...
• Disadari bahwa tidak tersedianya spare
part atau terjadinya kerusakan pada
peralatan, mesin, atau perangkat yang
digunakan untuk mendukung proses
produksi akan sangat merugikan kinerja
sebuah perusahaan, dikarenakan ada
kemungkinan sebagian atau bahkan seluruh
kegiatan akan terganggu dalam
pengoperasiannya.
6. Mengenal
Material Requirement Planning (MRP)
• Material Requirement Planning (MRP) merupakan
suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan
berapa jumlah komponen sparepart / material yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan suatu
perencanaan produksi.
• MRP bisa disebut juga sebagai “Push System”. Hal ini
karena kebutuhan inventori ditentukan di awal,
setelah itu produksi berjalan berdasarkan jumlah
inventory barang yang sudah ditentukan.
Gunakan sistem inventory terbaik untuk menentukan
kebutuhan inventori di awal.
• MRP erat kaitannya dengan industri manufaktur
sehingga memerlukan sistem manufaktur terbaik.
7. MRP ini digunakan untuk menjawab tiga
pertanyaan, yakni:
• “barang apa yang perusahaan butuhkan?”,
• “berapa banyak barang tersebut yang
perusahaan butuhkan?” dan
• “kapan barang tersebut perusahaaan
butuhkan?”.
Pengertian MRP ...
8. Fungsi dan Kegunaan MRP
dalam Bisnis
• Bisnis yang menerapkan sistem MRP tidak akan
menghadapi kekurangan barang/sparepart atau
kelebihan persediaan. Karena sistem ini mampu
memperkirakan waktu yang perusahaan
butuhkan untuk pelaksanaan produksi. Bahkan
dapat menghasilkan jadwal pengiriman
otomatis.
• Perusahaan menggunakan sistem manufaktur
untuk mengestimasi secara akurat keperluan
jumlah material/sparepart saat produksi dan
menjadwalkan pengirimannya.
9. Fungsi dan Kegunaan MRP ...
• Selain manajemen inventaris, MRP penting dalam
menetapkan jadwal dan prioritas. Alasannya adalah
bahwa sistem ini akan memesan material/sparepart
hanya ketika mereka memerlukannya. Sehingga,
keterlambatan pasokan dapat dihindari.
• Setiap pabrik perlu memperhatikan kapasitas
rencana atau kapasitas produksi. Dengan adanya
sistem MRP dapat membantu dalam penentuan
proses produksi atau routing secara otomatis,
melacak lamanya produksi, dan menemukan celah-
celah optimasi maupun potensi masalah selama
proses produksi.
10. Tujuan Penerapan
Material Requirement Planning (MRP)
• Secara umum, perusahaan menggunakan MRP
adalah untuk keseimbangan kondisi dalam hal
permintaan (demand) atas material/sparepart dan
material/sparepart untuk produksi (supply).
• Lebih lanjut, beberapa alasan perusahaan
(khususnya sektor manufaktur) menggunakan MRP,
antara lain:
1. Mengurangi jumlah persediaan yang tersimpan
2. Meningkatkan efisiensi produksi
3. Mengurangi waktu tenggang (lead time)
4. Komitmen untuk memberikan kepada pelanggan
yang realistis
11. .
• Salah satu fungsi utama dari Material Requirement
Planning sendiri yaitu untuk menentukan jumlah
barang serta kapan waktu perusahaan
membutuhkannya untuk kemudian menyesuaikan
dengan jadwal produksi perusahaan.
• Oleh karena itu, tujuan utama dari penerapan MRP
pada perusahaan adalah untuk mengurangi jumlah
persediaan yang tersimpan pada perusahaan. Hal ini
dapat terjadi dengan berbekal data analisis oleh
sistem MRP, sehingga sistem akan memastikan
Anda dapat produksi berdasarkan permintaan,
fluktuasi supply chain, dan juga kapasitas produksi
yang sesuai.
1. Mengurangi jumlah persediaan
yang tersimpan
12. .
2. Meningkatkan efisiensi produksi
• Selanjutnya, penggunaan MRP pada perusahaan
juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
kegiatan operasional perusahaan khususnya pada
saat proses produksi.
• Hal ini dapat terjadi karena sistem MRP mampu
membantu setiap unit selalu terkoordinasi dengan
baik berdasarkan target yang telah tentukan.
• Juga dapat mengidentifikasikan jumlah kebutuhan
dan kapan waktu tepat untuk membantu
tim purchasing dalam melakukan penyediaan,
sehingga persediaan dan kegiatan produksi, serta
jual beli berjalan lebih efisien.
13. .
3. Mengurangi waktu tenggang (Lead Time)
• Penggunaan MRP dapat membantu pihak-
pihak pembelian dalam menentukan
kuantitas dan waktu bahan yang
diperlukan, terutama untuk memenuhi
tenggat waktu yang ditetapkan.
• Sehingga dapat membantu menghindari
keterlambatan produksi yang disebabkan
oleh kekurangan material/sparepart, guna
memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan.
14. .
4. Komitmen untuk memberikan
kepada pelanggan yang realistis
• Komunikasi yang cepat dari manufaktur ke tahap
pengiriman barang, memungkinkan mereka untuk
memperkirakan kemungkinan waktu pengiriman.
• Bagian marketing juga dapat memanfaatkan
penggunaan MRP sebagai informasi untuk
menentukan waktu optimal untuk melakukan
rencana pemasaran, yaitu dengan diketahuinya saat
mulai dari produksi hingga hasil akhir.
• Dengan cara ini, pengiriman produk ke pelanggan
memiliki peluang lebih besar untuk menjadi
menguntungkan. Disamping dapat memperbanyak
prospek yang sesuai target dan membangun
hubungan yang lebih baik dengan klien.
Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.