1. Menurut Arens and Loebbecke (2000), Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi
dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dari definisi ini ada beberapa kata kunci yakni,
- [ ] Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan,
- [ ] Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti,
- [ ] Kesesuaian antara informasi dan kriteria.
Definisiaudityangberasal dari ASOBAC(A statementof Basic AuditingConcept)yangdikutipdari
(Halim 2004:1) adalah suatu proses sistematik untuk menghimpundan mengevaluasi bukti-bukti secara
obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan
tingkatkesesuaianantaraasersi-asersitersebutdengankriteriayangtelahditentukandanmenyampaikan
hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
berdasarkan pengertian auditing di atas maka audit mengandung unsur-unsur:
- [ ] Suatuprosessistematis,artinyaAuditingdilakukandengansuatuurutanlangkahyangdirencanakan,
terorganisasi
- [ ] Untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif, artinya memperoleh bukti yang
mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu/badan usaha serta mengevaluasi tanpa memihak
terhadap bukti-bukti tersebut.
- [ ] Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, maksudnya pernyataan mengenai
kegiatan dan kejadian ekonomi yang merupakan hasil proses akuntansi.
- [ ] Menetapkantingkatkesesuaian,artinyapengumpulanbuktimengenai pernyataandanevaluasi bukti
dimaksudkanuntukmenetapkankesesuaianpernyataantersebutdengankriteriayangtelahditetapkan.
- [ ] Kriteriayang telahditetapkan,artinya standaryang dipakai sebagai dasaruntuk menilai pernyataan
(berupa hasil akuntansi) dapat berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran
atau ukuranprestasi yangditetapkanolehmanajemen,atauprinsipakuntansi berterimaumum(PABU) di
Indonesia.
- [ ] Penyampaianhasil,dimanapenyampaianhasil dilakukansecaratertulisdalambentuklaporanaudit
(audit report).
- [ ] Pemakai yang berkepentingan, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para
pemakai informasi keuangan,misalnyapemegangsaham,manajemen,kreditur,caloninvestor,organisasi
buruh dan kantor pelayanan pajak.
Dimana Pemeriksaan akuntansi menurut Mulyadi (2004 : 9) juga menyebutkan hal yang sama,
yakni suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
pernyataan-pernyataantentangkegiatandankejadianekonomi dengantujuanuntukmenetapkantingkat
2. kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
AuditingmenurutYusuf (2004: 11) adalahprosesyangdi tempuholehseseorangyangkompeten
danindependenagardapatmenghimpundanmengevaluasibukti-buktimengenaiinformasi yangterukur
dari suatu entitas (satu) usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari
informasi yang terukur tersebut dengan yang telah ditetapkan.
Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4)
auditadalahpengumpulandatadanevaluasi buktitentanginformasi untukmenentukandanmelaporkan
derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:4), auditing adalah “suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Poin nya yakni:
- [ ] Pemeriksaan Kritis dan Sistematis
- [ ] oleh Pihak independen
- [ ] terhadap Laporan Keuangan, catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukung.
- [ ] Tujuan Memberikan Pendapat atas kewajaran Laporan keuangan.
Konrath(2002) mendefinisikanauditingsebagai “suatuobjektif mendapatkandanmengevaluasi
bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut Timothy J. Louwers, et al. (2013:4) mendefinisikan auditing adalah:
“Auditing is a systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions
about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between the assertions
and established criteria and communicating the results to interested users.”
Auditmerupakansuatuprosesuntukmengurangi ketidakselaraninformasi yangterdapatantara
manajer dan pemegang saham. Untuk itu diperlukanpihak ketiga (AkuntanPublik) yang dapat memberi
keyakinan kepada (Stakeholders) bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen dapat
dipercaya. (Restu Agusti,2013)