SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Viky Findiani
1505045055/02
Ayu Fitriani
1505045074/15
Nurhayati
1505045102/31
Garis bilangan
Nilai tempat
Operasi hitung bilangan bulat dan sifat-sifatnya
Menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan-
bilangan dengan garis bilangan
Menyelesaikan masalah yang memuat operasi hitung campuran
Bilangan pecahan dan macam-macamnya
Operasi hitung bilangan pecahan
Merubah bilangan pecahan tertantu ke bilangan pecahan
lainnya
Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan dalam pemecahan masalah kontekstual
Garis bilangan adalah garis untuk meletakkan bilangan.
Pada garis bilangan dapat terlihat:
1. Lambang bilangan selalu ditulis berurutan dari yang kecil
menuju bilangan yang lebih besar dan letaknya dari kiri ke
kanan.
2. Jarak antartitik selalu sama.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai tempat adalah nilai suatu angka dalam suatu bilangan
tertentu. Nilai tempat suatu angka mempunyai berbagai tingkat
bergantung dari letak bilangan tersebut.
Bilangan 3475 terdiri dari 4 angka, yaitu 3, 4, 7 dan 5. Nilai
tempat dari keempat angka tersebut adalah sebagai berikut.
Jadi, 3475 = 3 ribuan + 4 ratusan + 7 puluhan + 5 satuan
= 3000 + 400 + 70 + 5
3 4 7 5
satuan, nilainya 5
puluhan, nilainya 70
ratusan, nilainya 400
ribuan, nilainya 3000
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan
positif, nol, dan negatif.
Pada garis bilangan tersebut, semakin ke kanan letak bilangan,
nilainya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri letak
bilangan, maka nilainya juga semakin kecil. Sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku:
a. Jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q
b. Jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Bilangan bulat positifBilangan bulat negatif Nol
1. Penjumlahan
a. Sifat Tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga
bilangan bulat.
b. Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga dengan sifat pertukaran.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a
c. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga dengan sifat pengelompokan.
Untuk setiap bilangan bulat a, b dan c berlaku π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = π‘Ž + 𝑏 + 𝑐
d. Unsur Identitas
Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya,
untuk sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah
bilangan itu sendiri.
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a
e. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan
dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan
tersebut dengan invers (lawannya) merupakan unsur identitas 0 (nol).
Untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai lawan, sehingga
berlaku π‘Ž + βˆ’π‘Ž = βˆ’π‘Ž + π‘Ž
2. Perkalian
a. Sifat Tertutup
Untuk setiap bilangan bulat p dan q,
selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž = π‘Ÿ dengan r juga bilangan bulat.
b. Sifat Komutatif
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž = π‘ž Γ— 𝑝
c. Sifat Asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r
selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž Γ— π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž Γ— π‘Ÿ
d. Sifat Distributif
β€’ Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r selalu berlaku
𝑝 Γ— π‘ž + π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž + 𝑝 Γ— π‘Ÿ
β€’ Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r selalu berlaku
𝑝 Γ— π‘ž βˆ’ π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž βˆ’ 𝑝 Γ— π‘Ÿ
e. Memiliki elemen identitas
Bilangan 1 (satu) merupakan elemen identitas pada perkalian. Artinya,
untuk sebarang bilangan bulat apabila dikali dengan 1, hasilnya adalah
bilangan itu sendiri.
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku π‘Ž Γ— 1 = 1 Γ— π‘Ž
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat,
dapat digunakan garis bilangan. Penjumlahan bilangan bulat dengan
garis bilangan ini memiliki ketentuan sebagai berikut.
1. Penjumlahan dengan bilangan positif menggunakan panah ke
kanan.
2. Penjumlahan dengan bilangan negatif menggunakan panah ke kiri.
3. Bilangan pertama mulai dari 0.
4. Bilangan kedua mulai dari ujung panah bilangan pertama.
5. Ujung panah terakhir menunjukkan hasil penjumlahan.
Menentukan hasil dari 2 + 5 dengan menggunakan garis bilangan.
Penyelesaian:
Untuk menghitung 2 + 5 , langkah-langkahnya sebagai berikut.
(a) Menggambar garis bilangan dari -1 sampai dengan 8.
(b) Menggambar anak panah dari 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai pada 2.
(c) Menggambar anak panah dari 2 sejauh 5 satuan ke kanan.
(d) Hasilnya, 2 + 5 = 7
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
(a)
(b)
Menentukan hasil dari 2 - 5 dengan menggunakan garis bilangan.
Penyelesaian:
Langkah-langkah untuk menghitung 2 – 5 sebagai berikut.
(a) Menggambar garis bilangan dari -5 sampai dengan 4.
(b) Menggambar anak panah dari 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai pada 2.
(c) Menggambar anak panah dari 2 sejauh 5 satuan ke kiri.
(d) Hasilnya, 2 – 5 = –3
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
( a )
( b )
Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat,
terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Tanda kurung
2. Tanda operasi hitung
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan
bulat terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda
kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat
tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung
berikut:
1. Operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ sama kuat.
2. Operasi perkalian Γ— dan pembagian ∢ sama kuat.
3. Operasi perkalian Γ— dan pembagian ∢ lebih kuat daripada
operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ , artinya operasi
perkalian Γ— dan pembagian ∢ dikerjakan terlebih dahulu
daripada operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ .
Menentukan hasil dari operasi hitung dari:
a. 32 + 2 Γ— 5 βˆ’ 30 ∢ 6
b. βˆ’8 + 5 Γ— 36 ∢ 6 βˆ’ 9
Penyelesaian:
b. (βˆ’8 + 5) Γ— 36 ∢ 6 βˆ’ 9
(βˆ’3) Γ— 36 ∢ βˆ’3
βˆ’3 Γ— βˆ’12
36
a. 32 + 2 Γ— 5 βˆ’ 30 ∢ 6
32 + 10 βˆ’ 5
42 βˆ’ 5
37
=
=
=
=
=
=
Dalam suatu tes, penilaian didasarkan bahwa jawaban benar diberikan nilai 2,
jawaban salah diberikan nilai –1, dan untuk soal yang tidak dijawab diberikan
nilai 0. Dari 30 soal, seorang siswa menjawab 25 soal dan 19 diantaranya
dijawab dengan benar. Berapakah nilai yang diperoleh siswa tersebut?
Penyelesaian:
Dari 30 soal, 25 soal dijawab dengan 19 di antaranya benar. Artinya, siswa
tersebut menjawab 25 soal, 19 soal dijawab benar dan 6 soal dijawab salah.
Dengan demikian, ada 5 soal yang tidak dijawab siswa. Jadi, nilai yang
diperoleh siswa tersebut adalah
(jawaban benar Γ— 2) + (jawaban salah Γ— (–1)) + (tidak dijawab Γ— 0)
(19 Γ— 2) + (6 Γ— (–1)) + (5 Γ— 0)
38 + (–6) + 0
38 – 6
32
=
=
=
=
=
Pecahan merupakan
bilangan untuk menyatakan
suatu bagian dari bagian ke
seluruhan.
Pecahan adalah
bilangan berbentuk
π‘Ž
𝑏
,
dengan b β‰  0. Pada bentuk
pecahan
π‘Ž
𝑏
, a dan b
merupakan bilangan bulat
dengan a sebagai pembilang
dan b sebagai penyebut.
β€’ Penjumlahan
a. Pecahan dengan penyebut yang
sama
b. Pecahan dengan penyebut
berbeda
β€’ Perkalian
a. Mengalikan pecahan biasa
dengan pecahan biasa
b. Mengalikan pecahan campuran
dengan pecahan campuran
c. Mengalikan pecahan biasa
dengan pecahan campuran
d. Mengalikan pecahan desimal
β€’ Pengurangan
a. Pecahan dengan penyebut yang
sama
b. Pecahan dengan penyebut
berbeda
β€’ Pembagian
a. Membagi pecahan biasa dengan
pecahan biasa
b. Membagi pecahan campuran
dengan pecahan campuran
c. Membagi pecahan biasa dengan
pecahan campuran
d. Membagi pecahan desimal
1. Mengubah Pecahan Biasa menjadi Pecahan Campuran
Mengubah
35
4
menjadi pecahan campuran
Penyelesaian:
β€’ Cara 1:
Hasilnya 35 : 4 = 8 sisa 3
Sehingga diperoleh
35
4
= 8
3
4
β€’ Cara 2:
35
4
35
32
4
βˆ’
3
8
35
4
32
4
+
3
4
8 +
3
4
8
3
4
= = =
2. Mengubah Pecahan Biasa
menjadi Bentuk Desimal
a. Penyebut kelipatan 10
β€’
1
10
ditulis 0,1
β€’
2
100
ditulis 0,02
b. Penyebut bukan kelipatan 10
3. Mengubah Bentuk Desimal
menjadi Pecahan Biasa
Cara 1:
Cara 2:1 Γ— 5
2 Γ— 5
5
10
=
1
2
+
6
100
+
1
10
00,16
10
100
+
6
100
16
100
4
25
16
100
0,16
16 ∢ 4
100 ∢ 4
4
25
= =
=
=
=
=
=
=
=
0,5
4. Mengubah Pecahan Biasa
menjadi Bentuk Persen
Cara 1:
Cara 2:
5. Mengubah Bentuk Persen
menjadi Pecahan Biasa
2
5
Γ—
20
20
40
100
2
5
=
Γ— 100 % =
2
5
25 ∢ 25
100 ∢ 25
1
4
25 %
20 ∢ 20
100 ∢ 20
1
5
20%
=
=
40 %
40 %
= =
= =
Menentukan hasil dari perhitungan campuran
1
2
4
+
3
12
Γ— 1
3
4
= βˆ™βˆ™βˆ™βˆ™
Penyelesaian:
+
3
12
Γ— 1
3
4
1
2
4
+
3
12
Γ—
7
14
6
4
+
3 Γ— 7
12 Γ— 4
6
4
+
21
48
6
4
+
21
48
72
48
1
15
16
93
48
1
45
48
=
=
=
=
= = =
Pak Togar seorang karyawan di sebuah perusahaan. Setiap
bulan ia menerima gaji Rp 1.500.000,00. Dari gaji tersebut
1
3
bagian
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga,
1
5
bagian untuk membayar
pajak,
1
3
bagian untuk biaya pendidikan anak, dan sisanya ditabung.
a. Berapa bagiankah uang Pak Togar yang ditabung?
b. Berapa rupiahkah bagian masing-masing kebutuhan?
Penyelesaian:
a. Upah seluruhnya adalah 1 bagian, sehingga bagian yang ditabung
1 βˆ’
1
3
βˆ’
1
5
βˆ’
1
3
15
15
βˆ’
5
15
βˆ’
3
15
βˆ’
5
15
2
15
bagian dari gaji seluruhnya
=
=
=
b. Bagian masing-masing kebutuhan sebagai berikut.
Kebutuhan rumah tangga
Membayar pajak
Biaya pendidikan anak
Sisa uang yang ditabung
Γ— 1500000 500000
1
3
Γ— 1500000 300000
1
5
Γ— 1500000 500000
1
3
Γ— 1500000 200000
2
15
=
=
=
= =
=
=
=
bilangan bulat & pecahan

More Related Content

What's hot

bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7
bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7
bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7renatrisea
Β 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
Β 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismafitri mhey
Β 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
Β 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi RekurensiHeni Widayani
Β 
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsBahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsFraisa Fatiyah
Β 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometridharmayp21
Β 
LKPD TRANSLASI KELAS XI
LKPD TRANSLASI KELAS XILKPD TRANSLASI KELAS XI
LKPD TRANSLASI KELAS XIrandiramlan
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Safran Nasoha
Β 
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatbuku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatIrma Nurjannah
Β 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiNety24
Β 
Lkpd limit fungsi
Lkpd limit fungsiLkpd limit fungsi
Lkpd limit fungsiShania Ricca
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
LKPD ROTASI KELAS XI
LKPD ROTASI KELAS XILKPD ROTASI KELAS XI
LKPD ROTASI KELAS XIrandiramlan
Β 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)nurhayati atik
Β 

What's hot (20)

bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7
bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7
bahan ajar materi bilangan bulat kelas 7
Β 
84681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-284681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-2
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Β 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Β 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
Β 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Β 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
Β 
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsBahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Β 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometri
Β 
LKPD TRANSLASI KELAS XI
LKPD TRANSLASI KELAS XILKPD TRANSLASI KELAS XI
LKPD TRANSLASI KELAS XI
Β 
Peluang smp
Peluang smpPeluang smp
Peluang smp
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
Β 
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulatbuku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
buku siswa pelajaran matematika kelas 7 materi bilangan bulat
Β 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
Β 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsi
Β 
Lkpd limit fungsi
Lkpd limit fungsiLkpd limit fungsi
Lkpd limit fungsi
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
LKPD ROTASI KELAS XI
LKPD ROTASI KELAS XILKPD ROTASI KELAS XI
LKPD ROTASI KELAS XI
Β 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)
Β 

Viewers also liked

rpp bilangan by fistivawaini
rpp bilangan by fistivawainirpp bilangan by fistivawaini
rpp bilangan by fistivawainifistiva waini
Β 
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Agung Handoko
Β 
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013Agung Handoko
Β 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswaReni Dian
Β 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatAndriani Widi Astuti
Β 
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017Carol Smith
Β 

Viewers also liked (6)

rpp bilangan by fistivawaini
rpp bilangan by fistivawainirpp bilangan by fistivawaini
rpp bilangan by fistivawaini
Β 
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Β 
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013
Rpp mengalikan dan membagi bilangan pecahan Kurikulum 2013
Β 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
Β 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Β 
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017
Β 

Similar to bilangan bulat & pecahan

Bahan Ajar Bilangan Bulat
Bahan Ajar Bilangan BulatBahan Ajar Bilangan Bulat
Bahan Ajar Bilangan BulatDara-71
Β 
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptx
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptxPembelajaran Matematika Kel 3.pptx
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptxBiancoAja
Β 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
Β 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxnamfyoid
Β 
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptx
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptxNEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptx
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptxSudjitoSudjito
Β 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realEko Supriyadi
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxnamfyoid
Β 
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...universitas Negeri Medan
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2maudya09
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
Β 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxIrwanIrwan785824
Β 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
Β 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBudihermono
Β 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Riya Tun PGMI
Β 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanJusep Saputra Ir
Β 

Similar to bilangan bulat & pecahan (20)

Bahan Ajar Bilangan Bulat
Bahan Ajar Bilangan BulatBahan Ajar Bilangan Bulat
Bahan Ajar Bilangan Bulat
Β 
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptx
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptxPembelajaran Matematika Kel 3.pptx
Pembelajaran Matematika Kel 3.pptx
Β 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
Β 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
Β 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
Β 
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptx
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptxNEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptx
NEW MODUL 3 PEMBELAJARAN MTK.pptx
Β 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
Β 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptx
Β 
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN) DALAM PEMECA...
Β 
Bulat ajar
Bulat ajarBulat ajar
Bulat ajar
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
Β 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
Β 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Β 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
Β 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
Β 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)
Β 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahan
Β 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 

bilangan bulat & pecahan

  • 2. Garis bilangan Nilai tempat Operasi hitung bilangan bulat dan sifat-sifatnya Menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan- bilangan dengan garis bilangan Menyelesaikan masalah yang memuat operasi hitung campuran Bilangan pecahan dan macam-macamnya Operasi hitung bilangan pecahan Merubah bilangan pecahan tertantu ke bilangan pecahan lainnya Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah kontekstual
  • 3. Garis bilangan adalah garis untuk meletakkan bilangan. Pada garis bilangan dapat terlihat: 1. Lambang bilangan selalu ditulis berurutan dari yang kecil menuju bilangan yang lebih besar dan letaknya dari kiri ke kanan. 2. Jarak antartitik selalu sama. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 4. Nilai tempat adalah nilai suatu angka dalam suatu bilangan tertentu. Nilai tempat suatu angka mempunyai berbagai tingkat bergantung dari letak bilangan tersebut. Bilangan 3475 terdiri dari 4 angka, yaitu 3, 4, 7 dan 5. Nilai tempat dari keempat angka tersebut adalah sebagai berikut. Jadi, 3475 = 3 ribuan + 4 ratusan + 7 puluhan + 5 satuan = 3000 + 400 + 70 + 5 3 4 7 5 satuan, nilainya 5 puluhan, nilainya 70 ratusan, nilainya 400 ribuan, nilainya 3000
  • 5. Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, nol, dan negatif. Pada garis bilangan tersebut, semakin ke kanan letak bilangan, nilainya akan semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri letak bilangan, maka nilainya juga semakin kecil. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku: a. Jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q b. Jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Bilangan bulat positifBilangan bulat negatif Nol
  • 6. 1. Penjumlahan a. Sifat Tertutup Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat. b. Sifat Komutatif Sifat komutatif disebut juga dengan sifat pertukaran. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a c. Sifat Asosiatif Sifat asosiatif disebut juga dengan sifat pengelompokan. Untuk setiap bilangan bulat a, b dan c berlaku π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = π‘Ž + 𝑏 + 𝑐
  • 7. d. Unsur Identitas Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a e. Mempunyai invers Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan invers (lawannya) merupakan unsur identitas 0 (nol). Untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai lawan, sehingga berlaku π‘Ž + βˆ’π‘Ž = βˆ’π‘Ž + π‘Ž
  • 8. 2. Perkalian a. Sifat Tertutup Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž = π‘Ÿ dengan r juga bilangan bulat. b. Sifat Komutatif Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž = π‘ž Γ— 𝑝 c. Sifat Asosiatif Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž Γ— π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž Γ— π‘Ÿ
  • 9. d. Sifat Distributif β€’ Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž + π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž + 𝑝 Γ— π‘Ÿ β€’ Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan Untuk setiap bilangan bulat p, q dan r selalu berlaku 𝑝 Γ— π‘ž βˆ’ π‘Ÿ = 𝑝 Γ— π‘ž βˆ’ 𝑝 Γ— π‘Ÿ e. Memiliki elemen identitas Bilangan 1 (satu) merupakan elemen identitas pada perkalian. Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila dikali dengan 1, hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku π‘Ž Γ— 1 = 1 Γ— π‘Ž
  • 10. Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat digunakan garis bilangan. Penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan ini memiliki ketentuan sebagai berikut. 1. Penjumlahan dengan bilangan positif menggunakan panah ke kanan. 2. Penjumlahan dengan bilangan negatif menggunakan panah ke kiri. 3. Bilangan pertama mulai dari 0. 4. Bilangan kedua mulai dari ujung panah bilangan pertama. 5. Ujung panah terakhir menunjukkan hasil penjumlahan.
  • 11. Menentukan hasil dari 2 + 5 dengan menggunakan garis bilangan. Penyelesaian: Untuk menghitung 2 + 5 , langkah-langkahnya sebagai berikut. (a) Menggambar garis bilangan dari -1 sampai dengan 8. (b) Menggambar anak panah dari 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai pada 2. (c) Menggambar anak panah dari 2 sejauh 5 satuan ke kanan. (d) Hasilnya, 2 + 5 = 7 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 (a) (b)
  • 12. Menentukan hasil dari 2 - 5 dengan menggunakan garis bilangan. Penyelesaian: Langkah-langkah untuk menghitung 2 – 5 sebagai berikut. (a) Menggambar garis bilangan dari -5 sampai dengan 4. (b) Menggambar anak panah dari 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai pada 2. (c) Menggambar anak panah dari 2 sejauh 5 satuan ke kiri. (d) Hasilnya, 2 – 5 = –3 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 ( a ) ( b )
  • 13. Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Tanda kurung 2. Tanda operasi hitung Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
  • 14. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut: 1. Operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ sama kuat. 2. Operasi perkalian Γ— dan pembagian ∢ sama kuat. 3. Operasi perkalian Γ— dan pembagian ∢ lebih kuat daripada operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ , artinya operasi perkalian Γ— dan pembagian ∢ dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan + dan pengurangan βˆ’ .
  • 15. Menentukan hasil dari operasi hitung dari: a. 32 + 2 Γ— 5 βˆ’ 30 ∢ 6 b. βˆ’8 + 5 Γ— 36 ∢ 6 βˆ’ 9 Penyelesaian: b. (βˆ’8 + 5) Γ— 36 ∢ 6 βˆ’ 9 (βˆ’3) Γ— 36 ∢ βˆ’3 βˆ’3 Γ— βˆ’12 36 a. 32 + 2 Γ— 5 βˆ’ 30 ∢ 6 32 + 10 βˆ’ 5 42 βˆ’ 5 37 = = = = = =
  • 16. Dalam suatu tes, penilaian didasarkan bahwa jawaban benar diberikan nilai 2, jawaban salah diberikan nilai –1, dan untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0. Dari 30 soal, seorang siswa menjawab 25 soal dan 19 diantaranya dijawab dengan benar. Berapakah nilai yang diperoleh siswa tersebut? Penyelesaian: Dari 30 soal, 25 soal dijawab dengan 19 di antaranya benar. Artinya, siswa tersebut menjawab 25 soal, 19 soal dijawab benar dan 6 soal dijawab salah. Dengan demikian, ada 5 soal yang tidak dijawab siswa. Jadi, nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah (jawaban benar Γ— 2) + (jawaban salah Γ— (–1)) + (tidak dijawab Γ— 0) (19 Γ— 2) + (6 Γ— (–1)) + (5 Γ— 0) 38 + (–6) + 0 38 – 6 32 = = = = =
  • 17. Pecahan merupakan bilangan untuk menyatakan suatu bagian dari bagian ke seluruhan. Pecahan adalah bilangan berbentuk π‘Ž 𝑏 , dengan b β‰  0. Pada bentuk pecahan π‘Ž 𝑏 , a dan b merupakan bilangan bulat dengan a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut.
  • 18. β€’ Penjumlahan a. Pecahan dengan penyebut yang sama b. Pecahan dengan penyebut berbeda β€’ Perkalian a. Mengalikan pecahan biasa dengan pecahan biasa b. Mengalikan pecahan campuran dengan pecahan campuran c. Mengalikan pecahan biasa dengan pecahan campuran d. Mengalikan pecahan desimal β€’ Pengurangan a. Pecahan dengan penyebut yang sama b. Pecahan dengan penyebut berbeda β€’ Pembagian a. Membagi pecahan biasa dengan pecahan biasa b. Membagi pecahan campuran dengan pecahan campuran c. Membagi pecahan biasa dengan pecahan campuran d. Membagi pecahan desimal
  • 19. 1. Mengubah Pecahan Biasa menjadi Pecahan Campuran Mengubah 35 4 menjadi pecahan campuran Penyelesaian: β€’ Cara 1: Hasilnya 35 : 4 = 8 sisa 3 Sehingga diperoleh 35 4 = 8 3 4 β€’ Cara 2: 35 4 35 32 4 βˆ’ 3 8 35 4 32 4 + 3 4 8 + 3 4 8 3 4 = = =
  • 20. 2. Mengubah Pecahan Biasa menjadi Bentuk Desimal a. Penyebut kelipatan 10 β€’ 1 10 ditulis 0,1 β€’ 2 100 ditulis 0,02 b. Penyebut bukan kelipatan 10 3. Mengubah Bentuk Desimal menjadi Pecahan Biasa Cara 1: Cara 2:1 Γ— 5 2 Γ— 5 5 10 = 1 2 + 6 100 + 1 10 00,16 10 100 + 6 100 16 100 4 25 16 100 0,16 16 ∢ 4 100 ∢ 4 4 25 = = = = = = = = = 0,5
  • 21. 4. Mengubah Pecahan Biasa menjadi Bentuk Persen Cara 1: Cara 2: 5. Mengubah Bentuk Persen menjadi Pecahan Biasa 2 5 Γ— 20 20 40 100 2 5 = Γ— 100 % = 2 5 25 ∢ 25 100 ∢ 25 1 4 25 % 20 ∢ 20 100 ∢ 20 1 5 20% = = 40 % 40 % = = = =
  • 22. Menentukan hasil dari perhitungan campuran 1 2 4 + 3 12 Γ— 1 3 4 = βˆ™βˆ™βˆ™βˆ™ Penyelesaian: + 3 12 Γ— 1 3 4 1 2 4 + 3 12 Γ— 7 14 6 4 + 3 Γ— 7 12 Γ— 4 6 4 + 21 48 6 4 + 21 48 72 48 1 15 16 93 48 1 45 48 = = = = = = =
  • 23. Pak Togar seorang karyawan di sebuah perusahaan. Setiap bulan ia menerima gaji Rp 1.500.000,00. Dari gaji tersebut 1 3 bagian digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, 1 5 bagian untuk membayar pajak, 1 3 bagian untuk biaya pendidikan anak, dan sisanya ditabung. a. Berapa bagiankah uang Pak Togar yang ditabung? b. Berapa rupiahkah bagian masing-masing kebutuhan? Penyelesaian: a. Upah seluruhnya adalah 1 bagian, sehingga bagian yang ditabung 1 βˆ’ 1 3 βˆ’ 1 5 βˆ’ 1 3 15 15 βˆ’ 5 15 βˆ’ 3 15 βˆ’ 5 15 2 15 bagian dari gaji seluruhnya = = =
  • 24. b. Bagian masing-masing kebutuhan sebagai berikut. Kebutuhan rumah tangga Membayar pajak Biaya pendidikan anak Sisa uang yang ditabung Γ— 1500000 500000 1 3 Γ— 1500000 300000 1 5 Γ— 1500000 500000 1 3 Γ— 1500000 200000 2 15 = = = = = = = =