SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1
Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk
Penanganan Masalah Stabilitas
Tanah Lunak pada Areal Reklamasi
di Terminal Peti Kemas Semarang
Yulieargi Intan Tri, Trihanyndio Rendy Satrya, Noor Endah
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: rendy_star@ce.its.ac.id
Abstrak—Selama bertahun-tahun genangan banjir rob
(banjir karena luapan air laut) menjadi masalah utama
yang mengganggu kegiatan operasional bongkar-muat di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kondisi tanah dasar
yang sangat lunak menyebabkan penurunan tanah
(settlement) dan mengakibatkan level air laut menjadi lebih
tinggi dari daratan pelabuhan. Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS) dalam waktu dekat akan diperluas dan
akan dilakukan kegiatan reklamasi. Supaya permasalahan
settlement pada lahan reklamasi di atas dapat diatasi, maka
perlu dilakukan metode perbaikan tanah.
Tugas Akhir ini bertujuan merencanakan tinggi
timbunan awal, merencanakan perbaikan tanah untuk
mempercepat pemampatan dengan kombinasi sistem
preloading dan PVD; serta memilih alternatif perkuatan
tanah dengan cerucuk beton, geotekstil, kombinasi cerucuk
beton dan geotekstil, dan turap baja.
Tebal tahap penimbunan untuk sistem preloading adalah
50 cm perminggu dan PVD dipancang sedalam 30 m dengan
pola pemasangan segitiga berjarak 1.3 m. Pada pemasangan
PVD, waktu konsolidasi untuk mencapai derajat konsolidasi
(U) 95% adalah 24 minggu.
Perhitungan alternatif perkuatan tanah menggunakan
cerucuk beton segiempat berukuran 25 cm x 25 cm
menghasilkan kebutuhan cerucuk beton sebanyak 100 buah/
meter dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m.
Perhitungan alternatif perkuatan menggunakan geotekstil
menghasilkan kebutuhan geotekstil tipe Woven High-
Strength Polyester PET 600/100 sebanyak 25 lapis.
Sedangkan pada alternatif perkuatan tanah kombinasi
cerucuk beton dengan geotekstil menghasilkan kebutuhan
cerucuk beton sebanyak 40 buah/ meter dengan panjang
satu buah cerucuk adalah 27 m dan kebutuhan geotekstil
sebanyak 16 lapis. Dan perhitungan alternatif perkuatan
menggunakan turap baja menghasilkan kebutuhan turap
baja sebanyak 5 baris.
Kata Kunci—Semarang, settlement, TPKS, preloading,
PVD, cerucuk beton, geotekstil, turap baja.
I. PENDAHULUAN
ota Semarang bagian utara merupakan wilayah
dataran rendah yang seringkali dilanda banjir rob
(banjir luapan air laut). Keadaan di atas juga terjadi di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kondisi tanah dasar
yang sangat lunak menyebabkan penurunan tanah
(settlement) dan mengakibatkan level air laut menjadi
lebih tinggi dari daratan pelabuhan. Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS), yang terletak di Pelabuhan Tanjung
Emas Semarang, akan diperluas dan akan dilakukan
kegiatan reklamasi seluas 250 m x 105 m. Supaya
permasalahan settlement pada lahan reklamasi di atas
dapat diatasi, maka perlu dilakukan metode perbaikan
tanah.
Tugas Akhir ini membahas perencanaan tinggi
timbunan awal akibat adanya settlement, perencanaan
perbaikan tanah untuk mempercepat pemampatan dengan
kombinasi sistem preloading dan PVD; serta pemilihan
alternatif perkuatan tanah timbunan dengan cerucuk
beton, geotekstil, kombinasi cerucuk beton dan geotekstil,
dan turap baja.
II. METODOLOGI
Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada
Gambar 1.
A
Studi Literatur
MULAI
Perencanaan Geoteknik
Perencanaan Timbunan
Preloading
Tinggi timbunan
(Hinisial, Hfinal)
Perhitungan Pemampatan
Besar dan waktu
Pemampatan
Pengumpulan dan Analisa Data Sekunder:
-Layout proyek
-Data pengujian tanah lapangan
-Data pengujian tanah laboratorium
-Data topografi
-Data gelombang air laut
K
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 2
Gambar 1. Metodologi Tugas Akhir
Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat
pada buku Tugas Akhir penulis [1].
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Analisis Parameter Tanah
Data Tanah
Data tanah yang digunakan adalah data SPT dan data
laboratorium hasil penyelidikan tanah yang dilakukan
oleh PT. Geoplano Konsultan dan CV. Nindira berjumlah
empat titik data boring log. Hasil perhitungan dan
pengolahan data pada [1] dapat dilihat pada Tabel 1.
Data Tanah Timbunan
Material timbunan direncanakan memiliki spesifikasi
teknis sebagai berikut:
- Sifat fisik tanah timbunan:
γ sat = 1.8 t/m3 C = 0
γt = 1.8 t/m3 ϕ = 30°
- Geometri timbunan
Tinggi timbunan reklamasi (Hfinal) direncanakan
hingga elevasi +3.60 mLWS dengan luas area
reklamasi yaitu 2.625 Ha. Perencanaan geometri
timbunan dapat dilihat pada [1].
Data Spesifikasi Bahan
1. PVD (Prefabricated Vertical Drain)
Jenis PVD yang digunakan pada perencanaan ini
adalah CeTeau Drain CT-D812 produksi PT.
Teknindo Geosistem Unggul dengan spesifikasi:
- Weight = 80 g/m
- Thickness (a) = 100 mm
- Width (b) = 5 mm
2. Cerucuk
Jenis cerucuk yang digunakan pada perencanaan ini
adalah cerucuk beton/ micropile produksi PT.
Frankipile Indonesia dengan spesifikasi:
- Tipe = Tiang Pancang Beton
Segiempat 25.25
- Mutu beton = K-450
- Tulangan Utama = 4D16 mm
- Tulangan spiral = Ø5 mm
- Panjang sisi = 25 cm
3. Geotekstil
Jenis geotekstil yang digunakan pada perencanaan ini
adalah Woven High-Strength Polyester PET 600/100
produksi Tencate Mirafi dengan Tensile Strength 600
kN/m.
4. Turap/ Sheet Pile
Jenis turap yang digunakan pada perencanaan ini
adalah turap baja/ steel sheet pile tipe PZ-40 produksi
Piling Products, Inc. dengan spesifikasi sebagai
berikut:
- Height = 40.9 cm
- Section Modulus = 3263 cm3
- Moment of Inertia = 67000 cm4
Spesifikasi selengkapnya dapat dilihat pada [1].
Tabel 1.
Data Hasil Perhitungan Analisis Parameter Tanah
Kedalaman
(m)
Jenis
Tanah
Parameter Tanah
Wc
(%)
Gs
γd
(t/m3
)
γsat
(t/m3
)
γt
(t/m3
)
e
LL
(%)
PL
(%)
PI
(%)
Cu
(kPa)
C'
(kPa)
Cc
Cv
(cm2
/detik)
0-5
Clayey silt,
very soft
72.5 2.58 0.82 1.50 1.41 2.15 76.5 34.5 42 6 4.00 1.03 0.00136
5-10 67 2.57 0.88 1.54 1.47 1.92 76.5 35.0 41.5 6 4.00 1.03 0.00136
10-15 67 2.55 0.88 1.53 1.47 1.90 75 34.5 40.5 6 4.00 0.9 0.00142
15-20 65 2.62 0.88 1.54 1.45 1.98 73 33.5 39.5 6 4.00 0.9 0.00125
20-22.5 Clayey silt,
soft
62 2.56 0.9 1.55 1.46 1.84 74 29.0 45 25 16.67 0.9 0.00110
22.5-25 50 2.61 1.12 1.69 1.68 1.33 75.85 34.2 41.66 25 16.67 0.9 0.00105
25-27.5 Clayey silt,
medium stiff
42.5 2.56 1.23 1.75 1.75 1.08 78.3 35.8 42.5 35 23.33 0.9 0.00082
27.5-30 40 2.6 1.25 1.77 1.75 1.08 71 32.0 39 35 23.33 0.9 0.00070
B. Perencanaan Geoteknik
Perhitungan Besar Pemampatan
Besarnya pemampatan pada lapisan tanah yang
compressible (30 m) dihitung menggunakan beberapa
nilai variabel q yang telah ditentukan. Selain
memperoleh beban timbunan (q), lahan reklamasi
Container Yard pada perencanaan ini akan menerima
beban traffic, pavement, serta beban container. Sesuai
data proyek oleh konsultan perencana CV. Nindira,
beban pavement adalah sebesar 0.3 t/m2
dengan tebal
Perhitungan Stabilitas
(safety factor)
Analisis Alternatif
Perbaikan Tanah
Kesimpulan
SELESAI
Cerucuk Beton dan
Geotekstil
Turap BajaGeotekstilCerucuk
Beton
Perhitungan Perkuatan Tanah
Preloading
& PVD
Preloading
Tidak Ya
Cek Angka
Keamanan
Apakah waktu
cukup untuk
mencapai
penurunan?
A
Tidak
Ya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 3
pavement 60 cm dan beban container adalah sebesar
5.3 t/m2
. Variasi beban timbunan pada Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut:
q = 3 t/m2
q = 11 t/m2
q = 5 t/m2
q = 13 t/m2
q = 7 t/m2
q = 15 t/m2
q = 9 t/m2
q = 17 t/m2
Perhitungan pemampatan konsolidasi (Sc) pada
perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan
konsolidasi primer pada kondisi normally consolidated,
merujuk pada [2]. Hasil perhitungan pemampatan
tanah lebih lanjut dapat dilihat pada [1] dan Tabel 2.
Setelah dilakukan perhitungan pemampatan,
perhitungan tinggi timbunan awal dapat menggunakan
persamaan berikut:
Dengan Hinisial adalah tinggi timbunan awal, q adalah
beban rencana, Scq adalah besar pemampatan akibat q,
Hw adalah tinggi muka air laut, γw adalah berat volume
air, γtimb adalah berat volume timbunan.
Dan tinggi timbunan akhir menggunkan rumus:
Hfinal = Hinisial - Scq
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di Tabel
3 dan [1].
Tabel 2.
Hasil Perhitungan Settlement dan Hinisial Akibat Variasi
Beban Timbunan
Gambar 2. Grafik Hubungan Settlement Vs q Akibat
Beban Timbunan
Gambar 3. Grafik Hubungan Hinisial Vs Hfinal Akibat
Beban Traffic, Pavement, dan Container
Dengan menggunakan persamaan yang dihasilkan pada
Gambar 3 maka tinggi timbunan awal dan settlement
dapat dihtung.
Perhitungan Hinisial untuk Hfinal = 7.1 m
Y = 1.528x + 2.154
= 1.528 (7.1) + 2.154
= 13 m
Jadi untuk memperoleh Hfinal = 7.1 m diperlukan tinggi
timbunan awal (Hinisial) 13 m.
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Hinisial dan Hfinal Akibat Beban Traffic, Pavement, dan Container
Perhitungan Waktu Pemampatan
Setelah didapatkan besarnya pemampatan yang
terjadi, selanjutnya dilakukan perhitungan waktu
konsolidasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pemampatan tersebut dengan persamaan:
v
drv
C
HT
t
2
)(
=
Dengan t adalah waktu konsolidasi, Tv adalah faktor
waktu, Hdr adalah panjang aliran air/ drainage, dan Cv
adalah koefisien konsolidasi vertikal.
Dari hasil perhitungan pada [1], diperoleh
waktu konsolidasi untuk derajat konsolidasi (U) 95%
yaitu 276.68 tahun. Maka dalam perencanaan ini perlu
dilakukan perbaikan tanah untuk mempercepat proses
konsolidasi tersebut dengan memasang Prefabricated
Vertical Drain (PVD).
No. q (t/m
2
) Sc (m) Hinisial (m)
1 3 2.26 4.87
2 5 3.15 6.47
3 7 3.88 7.99
4 9 4.49 9.44
5 11 5.02 10.84
6 13 5.49 12.22
7 15 5.91 13.56
8 17 6.30 14.89
y= 0.282x + 1.737
R² = 0.979
0
1
2
3
4
5
6
7
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Sc(m)
q(t/m2)
Settlement vs q
y = 1.528x + 2.154
R² = 0.999
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9Hinisial(m)
Hfinal (m)
Hinisial vs Hfinal
q (t/m2
) H (m) Sc (m) Hinisial (m) Hbongkar (m) Sc (m) H (m) Sc (m) H (m) Sc (m)
A B C D E F G H I J
1 3 1.67 2.26 4.87 0.83 1.3794 0.6 0.3759 2.944 3.2441
2 5 2.78 3.15 6.47 0.31 0.6302 0.6 0.3756 2.944 3.2413
3 7 3.89 3.88 7.99 0.17 0.3781 0.6 0.3753 2.944 3.2385
4 9 5.00 4.49 9.44 0.14 0.3226 0.6 0.3750 2.944 3.2352
5 11 6.11 5.02 10.84 0.14 0.3226 0.6 0.3747 2.944 3.2318
6 13 7.22 5.49 12.22 0.14 0.3226 0.6 0.3744 2.944 3.2299
7 15 8.33 5.91 13.56 0.14 0.3226 0.6 0.3741 2.944 3.2279
8 17 9.44 6.30 14.89 0.14 0.3226 0.6 0.3737 2.944 3.2256
Container
Hfinal (m)
K = D-C-E+G-H+I-J
1.699
2.942
3.874
4.745
5.624
No
PavementBeban Timbunan Traffic
6.528
7.452
8.395
timb
wwcq
inisial
HSq
H
γ
γ×++
=
)(
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 4
Perencanaan PVD untuk Mempercepat Pemampatan
PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang
terkonsolidasi yakni sepanjang 30 m. Pola pemasangan
PVD yang akan digunakan adalah pola segitiga dengan
variasi jarak sebesar 0.5 m, 0.8 m , 1.0 m, 1.3 m, 1.5 m,
2 m, dan 2.5 m. Hal ini dilakukan agar mendapatkan
hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi
yang diinginkan. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada [1].
Dari perhitungan tersebut dihasilkan grafik
hubungan antara Urata-rata dan waktu untuk mencapai
derajat konsolidasi (Ū) (Gambar 4.). Dari hasil grafik
tersebut dipilih pemasangan PVD pola segitiga dengan
jarak 1.3 m dengan waktu yang diperlukan untuk
mencapai derajat konsolidasi 95% adalah 24 minggu.
Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Derajat Konsolidasi
(U) dan Waktu
Penimbunan Bertahap (Preloading)
Pelaksanaan penimbunan dilakukan secara bertahap
dengan asumsi kecepatan penimbunan 50 cm/ minggu.
Jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut:
Hinisial = 13 meter
Jumlah tahapan = 13/0.50
= 26 tahap
Selanjutnya adalah mencari tinggi timbunan kritis
(Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah dasar agar
timbunan tidak mengalami kelongsoran. Dari program
bantu analisa kelongsoran, diperoleh tinggi timbunan
kritis sebesar 2.4 m dengan SF = 1.255, lebih besar
dari SF rencana = 1.25. Tinggi timbunan kritis ini
dicapai pada tahapan ke-5 dengan umur timbunan 5
minggu.
Perhitungan Peningkatan Cu
Perhitungan peningkatan Cu perlu dilakukan untuk
menentukan apakah tanah dasar cukup mampu
memikul beban timbunan tahapan selanjutnya sebesar
0.5 m dengan nilai Cu yang baru didapat dari
penimbunan sebelumnya. Dari perhitungan tersebut
dapat diketahui apakah pekerjaan timbunan dapat
dilaksanakan secara terus menerus atau perlu
penundaan waktu penimbunan.
Berdasarkan perhitungan pada [1], ketika tahapan
penimbunan dengan timbunan lebih dari 3.4 m, nilai
SF yang dihasilkan < 1.25. Pada tinggi ini, timbunan
masih berada pada elevasi muka air laut, sehingga
perlu adanya perkuatan tanah untuk mengatasi
kelongsoran yang terjadi akibat penimbunan
selanjutnya.
Alternatif Perbaikan Tanah dengan Cerucuk
Penggunaan cerucuk dimaksudkan untuk
meningkatkan tahanan geser tanah. Apabila tahanan
tanah terhadap geser meningkat, maka daya dukung
dari tanah tersebut juga akan meningkat.
Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa
jumlah cerucuk yang dibutuhkan adalah 100 buah/
meter dengan panjang tiap tiang adalah 27 m.
Gambar 5. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Cerucuk
Alternatif Perbaikan Tanah dengan Geotekstil
Geotekstil digunakan sebagai perkuatan tanah
untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di bawah
timbunan. Dalam perencanaan ini geotekstil nantinya
akan dipasang pada tepi timbunan.
Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa
jumlah geotekstil yang dibutuhkan adalah 25 lapis
dengan jarak antar layer geotekstil 0.25 m.
Gambar 6. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Geotekstil
Alternatif Perbaikan Tanah dengan Kombinasi
Cerucuk dan Geotekstil
Dalam hal ini ΔMR hasil analisis dari program
bantu kelongsoran dipikul bersama-sama oleh
keduanya dengan perbandingan tertentu. Pada alternatif
perkuatan kombinasi Tugas Akhir ini, cerucuk
direncanakan memikul 1/3 ΔMR, sedangkan geotekstil
menerima ΔMR sisanya.
Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa
jumlah cerucuk yang dibutuhkan adalah 40 buah/ meter
dengan panjang tiap tiang adalah 27 m dan jumlah
geotekstil yang dibutuhkan adalah 16 lapis dengan
jarak antar layer geotekstil 0.25 m.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
DerajatKonsolidasi(U%)
Waktu (minggu)
Lapis 8
Lapis 7
Lapis 6
Lapis 5
Lapis 4
Lapis 3
Lapis 2
Lapis 1
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Seabed
Cerucuk
Bidang Longsor
R 78.78 m
1 : 3
13.00
30.00
9.50
3.50
5.00
5.00
5.00
5.00
2.50
2.50
2.50
2.50
1 : 5
53.80
27.00
0.725
Lapis 8
Lapis 7
Lapis 6
Lapis 5
Lapis 4
Lapis 3
Lapis 2
Lapis 1
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Seabed
Bidang Longsor1 : 3
1 : 5
30.00
3.50
5.00
5.00
5.00
5.00
2.50
2.50
2.50
2.50
Lapisan Tanah Dasar
13.00
9.50
R 78.78 m
Geotekstil
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 5
Gambar 7. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Kombinasi
Cerucuk dengan Geotekstil
Alternatif Perbaikan Tanah dengan Turap Baja
Selain menggunakan alternatif cerucuk beton/
micropile, dalam Tugas Akhir ini juga dihitung
perkuatan tanah menggunakan turap baja/ steel sheet
pile. Konsep perhitungannya sama dengan perhitungan
cerucuk, hanya saja kebutuhan turap dihitung per
meter. Dan dari perhitungan diperoleh kebutuhan turap
adalah sebanyak 5 baris.
Gambar 8. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Turap Baja
IV.KESIMPULAN
Dalam perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah
7.1 m dari seabed yaitu 3.50 m dibawah muka air
laut (-3.50 mLWS) dan 3.60 m diatas muka air laut
(+3.60 mLWS).
2. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah
sebesar 13 m.
3. Dibutuhkan waktu 276.68 tahun untuk mencapai
derajat konsolidasi 95 % (U = 95 %). Dengan
waktu yang sangat lama tersebut maka dibutuhkan
percepatan konsolidasi dengan memasang
Prefabricated Vertical Drain (PVD).
4. PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT-
D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm. Dipilih
pemasangan dengan pola segitiga dan jarak
pemasangan (S) 1.3 m untuk mencapai derajat
konsolidasi 95 % (U = 95 %) dalam waktu 24
minggu.
5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan
penimbunan 50 cm/ minggu. Tahapan penimbunan
menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan
nilai kohesi undrained/ Cu) tanah asli. Tinggi kritis
timbunan (Hcr) adalah 2.4 m dengan faktor
keamanan/ Safety Factor (SF) rencana sebesar
1.25. Dan ketika tahapan penimbunan dengan
timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang dihasilkan
< 1.25. Pada elevasi ini, timbunan masih berada
pada elevasi muka air laut, sehingga perlu adanya
perkuatan tanah untuk mengatasi kelongsoran yang
terjadi akibat pentahapan penimbunan selanjutnya.
6. Perhitungan perkuatan dengan cerucuk beton/
micropile segiempat ukuran 25 cm x 25 cm
menghasilkan kebutuhan cerucuk sebanyak 100
buah/ meter, dengan panjang satu buah cerucuk 27
m.
7. Perhitungan perkuatan dengan geotekstil jarak
layer pemasangan 0.25 m menghasilkan kebutuhan
geotekstil sebanyak 25 lapis.
8. Perhitungan perkuatan dengan kombinasi cerucuk
dengan geotekstil menghasilkan kebutuhan
cerucuk beton/ micropile sebanyak 40 buah/ meter
dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m;
sedangkan kebutuhan geotekstil adalah sebanyak
16 lapis.
9. Perhitungan perkuatan dengan turap baja/ steel
sheet pile menghasilkan kebutuhan turap sebanyak
5 baris, dengan panjang satu buah turap 27 m.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. I. Tri, Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan
Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di
Terminal Peti Kemas Semarang. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, 2013. (Belum dipublikasikan)
[2] I. B. Mochtar, Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif
Perencanaan pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils).
Surabaya: Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS, 2000.
Lapis 8
Lapis 7
Lapis 6
Lapis 5
Lapis 4
Lapis 3
Lapis 2
Lapis 1
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Seabed
Cerucuk
Bidang Longsor1 : 3
30.00
3.50
5.00
5.00
5.00
5.00
2.50
2.50
2.50
2.50
1 : 5
Geotekstil
13.00
9.50
R 78.78 m
53.80
27.00
1.35
Lapis 8
Lapis 7
Lapis 6
Lapis 5
Lapis 4
Lapis 3
Lapis 2
Lapis 1
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Seabed
Turap Baja
Bidang Longsor
R 78.78 m
1 : 3
13.00
30.00
9.50
3.50
5.00
5.00
5.00
5.00
2.50
2.50
2.50
2.50
1 : 5
53.80
27.00
2.00

More Related Content

What's hot

Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Ihsan Rabbani
 
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Aan Kurniawan
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANChay Chay
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturHelny Lalan
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan &amp; kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan &amp; kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan &amp; kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan &amp; kemampua...Reyham Reyina Gurianto
 
Proposal ta injatama
Proposal ta injatamaProposal ta injatama
Proposal ta injatamaIvanboscho
 
Metode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekMetode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekWesly Simarmata
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutOki Endrata Wijaya
 
Metode jalan baru
Metode jalan baruMetode jalan baru
Metode jalan baruapa dawod
 
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan KakuPerencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan KakuDebora Elluisa Manurung
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1Zdulkurnain Muhamad
 

What's hot (20)

Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
 
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
Bab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fixBab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fix
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan &amp; kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan &amp; kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan &amp; kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan &amp; kemampua...
 
Proposal ta injatama
Proposal ta injatamaProposal ta injatama
Proposal ta injatama
 
Metode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekMetode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyek
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
 
Metode jalan baru
Metode jalan baruMetode jalan baru
Metode jalan baru
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan KakuPerencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku
 
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
contoh proposal Tugas Akhir evaluasi alat gali muat dan alat angkut bab 1
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 

Similar to Its paper-27149-3109100080-paper

Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaBudi Suryanto
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptxRafiPutra35
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganAzka Napsiyana
 
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfMateri 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfSenjaWulanPutri1
 
4. perkuatan geotextile di lahan gambut
4. perkuatan geotextile di lahan gambut4. perkuatan geotextile di lahan gambut
4. perkuatan geotextile di lahan gambutDianMuslimah
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxprodiftsp2023
 
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)HanumHeyyu
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermagaTito Mizteriuz
 
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptx
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptxPCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptx
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptxAlifianAkmal2
 
002_IND_Training_Embankment.ppt
002_IND_Training_Embankment.ppt002_IND_Training_Embankment.ppt
002_IND_Training_Embankment.pptgrediankrisna
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxtriyonopratama
 

Similar to Its paper-27149-3109100080-paper (20)

Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
 
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfMateri 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
 
4. perkuatan geotextile di lahan gambut
4. perkuatan geotextile di lahan gambut4. perkuatan geotextile di lahan gambut
4. perkuatan geotextile di lahan gambut
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Proyek Basement (Metode Konstruksi, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptx
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptxPCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptx
PCM contoh pararan presentasi proyek 2022.pptx
 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
 
002_IND_Training_Embankment.ppt
002_IND_Training_Embankment.ppt002_IND_Training_Embankment.ppt
002_IND_Training_Embankment.ppt
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptxM TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
M TRIYONO PRATAMA BAHAR.pptx
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
JET GROUTING IN MARINE CLAY
JET GROUTING IN MARINE CLAYJET GROUTING IN MARINE CLAY
JET GROUTING IN MARINE CLAY
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Its paper-27149-3109100080-paper

  • 1. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang Yulieargi Intan Tri, Trihanyndio Rendy Satrya, Noor Endah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: rendy_star@ce.its.ac.id Abstrak—Selama bertahun-tahun genangan banjir rob (banjir karena luapan air laut) menjadi masalah utama yang mengganggu kegiatan operasional bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kondisi tanah dasar yang sangat lunak menyebabkan penurunan tanah (settlement) dan mengakibatkan level air laut menjadi lebih tinggi dari daratan pelabuhan. Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dalam waktu dekat akan diperluas dan akan dilakukan kegiatan reklamasi. Supaya permasalahan settlement pada lahan reklamasi di atas dapat diatasi, maka perlu dilakukan metode perbaikan tanah. Tugas Akhir ini bertujuan merencanakan tinggi timbunan awal, merencanakan perbaikan tanah untuk mempercepat pemampatan dengan kombinasi sistem preloading dan PVD; serta memilih alternatif perkuatan tanah dengan cerucuk beton, geotekstil, kombinasi cerucuk beton dan geotekstil, dan turap baja. Tebal tahap penimbunan untuk sistem preloading adalah 50 cm perminggu dan PVD dipancang sedalam 30 m dengan pola pemasangan segitiga berjarak 1.3 m. Pada pemasangan PVD, waktu konsolidasi untuk mencapai derajat konsolidasi (U) 95% adalah 24 minggu. Perhitungan alternatif perkuatan tanah menggunakan cerucuk beton segiempat berukuran 25 cm x 25 cm menghasilkan kebutuhan cerucuk beton sebanyak 100 buah/ meter dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m. Perhitungan alternatif perkuatan menggunakan geotekstil menghasilkan kebutuhan geotekstil tipe Woven High- Strength Polyester PET 600/100 sebanyak 25 lapis. Sedangkan pada alternatif perkuatan tanah kombinasi cerucuk beton dengan geotekstil menghasilkan kebutuhan cerucuk beton sebanyak 40 buah/ meter dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m dan kebutuhan geotekstil sebanyak 16 lapis. Dan perhitungan alternatif perkuatan menggunakan turap baja menghasilkan kebutuhan turap baja sebanyak 5 baris. Kata Kunci—Semarang, settlement, TPKS, preloading, PVD, cerucuk beton, geotekstil, turap baja. I. PENDAHULUAN ota Semarang bagian utara merupakan wilayah dataran rendah yang seringkali dilanda banjir rob (banjir luapan air laut). Keadaan di atas juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kondisi tanah dasar yang sangat lunak menyebabkan penurunan tanah (settlement) dan mengakibatkan level air laut menjadi lebih tinggi dari daratan pelabuhan. Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), yang terletak di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, akan diperluas dan akan dilakukan kegiatan reklamasi seluas 250 m x 105 m. Supaya permasalahan settlement pada lahan reklamasi di atas dapat diatasi, maka perlu dilakukan metode perbaikan tanah. Tugas Akhir ini membahas perencanaan tinggi timbunan awal akibat adanya settlement, perencanaan perbaikan tanah untuk mempercepat pemampatan dengan kombinasi sistem preloading dan PVD; serta pemilihan alternatif perkuatan tanah timbunan dengan cerucuk beton, geotekstil, kombinasi cerucuk beton dan geotekstil, dan turap baja. II. METODOLOGI Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1. A Studi Literatur MULAI Perencanaan Geoteknik Perencanaan Timbunan Preloading Tinggi timbunan (Hinisial, Hfinal) Perhitungan Pemampatan Besar dan waktu Pemampatan Pengumpulan dan Analisa Data Sekunder: -Layout proyek -Data pengujian tanah lapangan -Data pengujian tanah laboratorium -Data topografi -Data gelombang air laut K
  • 2. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 2 Gambar 1. Metodologi Tugas Akhir Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [1]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data dan Analisis Parameter Tanah Data Tanah Data tanah yang digunakan adalah data SPT dan data laboratorium hasil penyelidikan tanah yang dilakukan oleh PT. Geoplano Konsultan dan CV. Nindira berjumlah empat titik data boring log. Hasil perhitungan dan pengolahan data pada [1] dapat dilihat pada Tabel 1. Data Tanah Timbunan Material timbunan direncanakan memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut: - Sifat fisik tanah timbunan: γ sat = 1.8 t/m3 C = 0 γt = 1.8 t/m3 ϕ = 30° - Geometri timbunan Tinggi timbunan reklamasi (Hfinal) direncanakan hingga elevasi +3.60 mLWS dengan luas area reklamasi yaitu 2.625 Ha. Perencanaan geometri timbunan dapat dilihat pada [1]. Data Spesifikasi Bahan 1. PVD (Prefabricated Vertical Drain) Jenis PVD yang digunakan pada perencanaan ini adalah CeTeau Drain CT-D812 produksi PT. Teknindo Geosistem Unggul dengan spesifikasi: - Weight = 80 g/m - Thickness (a) = 100 mm - Width (b) = 5 mm 2. Cerucuk Jenis cerucuk yang digunakan pada perencanaan ini adalah cerucuk beton/ micropile produksi PT. Frankipile Indonesia dengan spesifikasi: - Tipe = Tiang Pancang Beton Segiempat 25.25 - Mutu beton = K-450 - Tulangan Utama = 4D16 mm - Tulangan spiral = Ø5 mm - Panjang sisi = 25 cm 3. Geotekstil Jenis geotekstil yang digunakan pada perencanaan ini adalah Woven High-Strength Polyester PET 600/100 produksi Tencate Mirafi dengan Tensile Strength 600 kN/m. 4. Turap/ Sheet Pile Jenis turap yang digunakan pada perencanaan ini adalah turap baja/ steel sheet pile tipe PZ-40 produksi Piling Products, Inc. dengan spesifikasi sebagai berikut: - Height = 40.9 cm - Section Modulus = 3263 cm3 - Moment of Inertia = 67000 cm4 Spesifikasi selengkapnya dapat dilihat pada [1]. Tabel 1. Data Hasil Perhitungan Analisis Parameter Tanah Kedalaman (m) Jenis Tanah Parameter Tanah Wc (%) Gs γd (t/m3 ) γsat (t/m3 ) γt (t/m3 ) e LL (%) PL (%) PI (%) Cu (kPa) C' (kPa) Cc Cv (cm2 /detik) 0-5 Clayey silt, very soft 72.5 2.58 0.82 1.50 1.41 2.15 76.5 34.5 42 6 4.00 1.03 0.00136 5-10 67 2.57 0.88 1.54 1.47 1.92 76.5 35.0 41.5 6 4.00 1.03 0.00136 10-15 67 2.55 0.88 1.53 1.47 1.90 75 34.5 40.5 6 4.00 0.9 0.00142 15-20 65 2.62 0.88 1.54 1.45 1.98 73 33.5 39.5 6 4.00 0.9 0.00125 20-22.5 Clayey silt, soft 62 2.56 0.9 1.55 1.46 1.84 74 29.0 45 25 16.67 0.9 0.00110 22.5-25 50 2.61 1.12 1.69 1.68 1.33 75.85 34.2 41.66 25 16.67 0.9 0.00105 25-27.5 Clayey silt, medium stiff 42.5 2.56 1.23 1.75 1.75 1.08 78.3 35.8 42.5 35 23.33 0.9 0.00082 27.5-30 40 2.6 1.25 1.77 1.75 1.08 71 32.0 39 35 23.33 0.9 0.00070 B. Perencanaan Geoteknik Perhitungan Besar Pemampatan Besarnya pemampatan pada lapisan tanah yang compressible (30 m) dihitung menggunakan beberapa nilai variabel q yang telah ditentukan. Selain memperoleh beban timbunan (q), lahan reklamasi Container Yard pada perencanaan ini akan menerima beban traffic, pavement, serta beban container. Sesuai data proyek oleh konsultan perencana CV. Nindira, beban pavement adalah sebesar 0.3 t/m2 dengan tebal Perhitungan Stabilitas (safety factor) Analisis Alternatif Perbaikan Tanah Kesimpulan SELESAI Cerucuk Beton dan Geotekstil Turap BajaGeotekstilCerucuk Beton Perhitungan Perkuatan Tanah Preloading & PVD Preloading Tidak Ya Cek Angka Keamanan Apakah waktu cukup untuk mencapai penurunan? A Tidak Ya
  • 3. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 3 pavement 60 cm dan beban container adalah sebesar 5.3 t/m2 . Variasi beban timbunan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: q = 3 t/m2 q = 11 t/m2 q = 5 t/m2 q = 13 t/m2 q = 7 t/m2 q = 15 t/m2 q = 9 t/m2 q = 17 t/m2 Perhitungan pemampatan konsolidasi (Sc) pada perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan konsolidasi primer pada kondisi normally consolidated, merujuk pada [2]. Hasil perhitungan pemampatan tanah lebih lanjut dapat dilihat pada [1] dan Tabel 2. Setelah dilakukan perhitungan pemampatan, perhitungan tinggi timbunan awal dapat menggunakan persamaan berikut: Dengan Hinisial adalah tinggi timbunan awal, q adalah beban rencana, Scq adalah besar pemampatan akibat q, Hw adalah tinggi muka air laut, γw adalah berat volume air, γtimb adalah berat volume timbunan. Dan tinggi timbunan akhir menggunkan rumus: Hfinal = Hinisial - Scq Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di Tabel 3 dan [1]. Tabel 2. Hasil Perhitungan Settlement dan Hinisial Akibat Variasi Beban Timbunan Gambar 2. Grafik Hubungan Settlement Vs q Akibat Beban Timbunan Gambar 3. Grafik Hubungan Hinisial Vs Hfinal Akibat Beban Traffic, Pavement, dan Container Dengan menggunakan persamaan yang dihasilkan pada Gambar 3 maka tinggi timbunan awal dan settlement dapat dihtung. Perhitungan Hinisial untuk Hfinal = 7.1 m Y = 1.528x + 2.154 = 1.528 (7.1) + 2.154 = 13 m Jadi untuk memperoleh Hfinal = 7.1 m diperlukan tinggi timbunan awal (Hinisial) 13 m. Tabel 3. Hasil Perhitungan Hinisial dan Hfinal Akibat Beban Traffic, Pavement, dan Container Perhitungan Waktu Pemampatan Setelah didapatkan besarnya pemampatan yang terjadi, selanjutnya dilakukan perhitungan waktu konsolidasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pemampatan tersebut dengan persamaan: v drv C HT t 2 )( = Dengan t adalah waktu konsolidasi, Tv adalah faktor waktu, Hdr adalah panjang aliran air/ drainage, dan Cv adalah koefisien konsolidasi vertikal. Dari hasil perhitungan pada [1], diperoleh waktu konsolidasi untuk derajat konsolidasi (U) 95% yaitu 276.68 tahun. Maka dalam perencanaan ini perlu dilakukan perbaikan tanah untuk mempercepat proses konsolidasi tersebut dengan memasang Prefabricated Vertical Drain (PVD). No. q (t/m 2 ) Sc (m) Hinisial (m) 1 3 2.26 4.87 2 5 3.15 6.47 3 7 3.88 7.99 4 9 4.49 9.44 5 11 5.02 10.84 6 13 5.49 12.22 7 15 5.91 13.56 8 17 6.30 14.89 y= 0.282x + 1.737 R² = 0.979 0 1 2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Sc(m) q(t/m2) Settlement vs q y = 1.528x + 2.154 R² = 0.999 0 2 4 6 8 10 12 14 16 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9Hinisial(m) Hfinal (m) Hinisial vs Hfinal q (t/m2 ) H (m) Sc (m) Hinisial (m) Hbongkar (m) Sc (m) H (m) Sc (m) H (m) Sc (m) A B C D E F G H I J 1 3 1.67 2.26 4.87 0.83 1.3794 0.6 0.3759 2.944 3.2441 2 5 2.78 3.15 6.47 0.31 0.6302 0.6 0.3756 2.944 3.2413 3 7 3.89 3.88 7.99 0.17 0.3781 0.6 0.3753 2.944 3.2385 4 9 5.00 4.49 9.44 0.14 0.3226 0.6 0.3750 2.944 3.2352 5 11 6.11 5.02 10.84 0.14 0.3226 0.6 0.3747 2.944 3.2318 6 13 7.22 5.49 12.22 0.14 0.3226 0.6 0.3744 2.944 3.2299 7 15 8.33 5.91 13.56 0.14 0.3226 0.6 0.3741 2.944 3.2279 8 17 9.44 6.30 14.89 0.14 0.3226 0.6 0.3737 2.944 3.2256 Container Hfinal (m) K = D-C-E+G-H+I-J 1.699 2.942 3.874 4.745 5.624 No PavementBeban Timbunan Traffic 6.528 7.452 8.395 timb wwcq inisial HSq H γ γ×++ = )(
  • 4. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 4 Perencanaan PVD untuk Mempercepat Pemampatan PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yakni sepanjang 30 m. Pola pemasangan PVD yang akan digunakan adalah pola segitiga dengan variasi jarak sebesar 0.5 m, 0.8 m , 1.0 m, 1.3 m, 1.5 m, 2 m, dan 2.5 m. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada [1]. Dari perhitungan tersebut dihasilkan grafik hubungan antara Urata-rata dan waktu untuk mencapai derajat konsolidasi (Ū) (Gambar 4.). Dari hasil grafik tersebut dipilih pemasangan PVD pola segitiga dengan jarak 1.3 m dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konsolidasi 95% adalah 24 minggu. Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Derajat Konsolidasi (U) dan Waktu Penimbunan Bertahap (Preloading) Pelaksanaan penimbunan dilakukan secara bertahap dengan asumsi kecepatan penimbunan 50 cm/ minggu. Jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut: Hinisial = 13 meter Jumlah tahapan = 13/0.50 = 26 tahap Selanjutnya adalah mencari tinggi timbunan kritis (Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah dasar agar timbunan tidak mengalami kelongsoran. Dari program bantu analisa kelongsoran, diperoleh tinggi timbunan kritis sebesar 2.4 m dengan SF = 1.255, lebih besar dari SF rencana = 1.25. Tinggi timbunan kritis ini dicapai pada tahapan ke-5 dengan umur timbunan 5 minggu. Perhitungan Peningkatan Cu Perhitungan peningkatan Cu perlu dilakukan untuk menentukan apakah tanah dasar cukup mampu memikul beban timbunan tahapan selanjutnya sebesar 0.5 m dengan nilai Cu yang baru didapat dari penimbunan sebelumnya. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui apakah pekerjaan timbunan dapat dilaksanakan secara terus menerus atau perlu penundaan waktu penimbunan. Berdasarkan perhitungan pada [1], ketika tahapan penimbunan dengan timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang dihasilkan < 1.25. Pada tinggi ini, timbunan masih berada pada elevasi muka air laut, sehingga perlu adanya perkuatan tanah untuk mengatasi kelongsoran yang terjadi akibat penimbunan selanjutnya. Alternatif Perbaikan Tanah dengan Cerucuk Penggunaan cerucuk dimaksudkan untuk meningkatkan tahanan geser tanah. Apabila tahanan tanah terhadap geser meningkat, maka daya dukung dari tanah tersebut juga akan meningkat. Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa jumlah cerucuk yang dibutuhkan adalah 100 buah/ meter dengan panjang tiap tiang adalah 27 m. Gambar 5. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Cerucuk Alternatif Perbaikan Tanah dengan Geotekstil Geotekstil digunakan sebagai perkuatan tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di bawah timbunan. Dalam perencanaan ini geotekstil nantinya akan dipasang pada tepi timbunan. Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa jumlah geotekstil yang dibutuhkan adalah 25 lapis dengan jarak antar layer geotekstil 0.25 m. Gambar 6. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Geotekstil Alternatif Perbaikan Tanah dengan Kombinasi Cerucuk dan Geotekstil Dalam hal ini ΔMR hasil analisis dari program bantu kelongsoran dipikul bersama-sama oleh keduanya dengan perbandingan tertentu. Pada alternatif perkuatan kombinasi Tugas Akhir ini, cerucuk direncanakan memikul 1/3 ΔMR, sedangkan geotekstil menerima ΔMR sisanya. Berdasarkan perhitungan pada [1] diketahui bahwa jumlah cerucuk yang dibutuhkan adalah 40 buah/ meter dengan panjang tiap tiang adalah 27 m dan jumlah geotekstil yang dibutuhkan adalah 16 lapis dengan jarak antar layer geotekstil 0.25 m. 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 DerajatKonsolidasi(U%) Waktu (minggu) Lapis 8 Lapis 7 Lapis 6 Lapis 5 Lapis 4 Lapis 3 Lapis 2 Lapis 1 Timbunan ?sat = ?t = 1.8 t/m3 F = 30? Seabed Cerucuk Bidang Longsor R 78.78 m 1 : 3 13.00 30.00 9.50 3.50 5.00 5.00 5.00 5.00 2.50 2.50 2.50 2.50 1 : 5 53.80 27.00 0.725 Lapis 8 Lapis 7 Lapis 6 Lapis 5 Lapis 4 Lapis 3 Lapis 2 Lapis 1 Timbunan ?sat = ?t = 1.8 t/m3 F = 30? Seabed Bidang Longsor1 : 3 1 : 5 30.00 3.50 5.00 5.00 5.00 5.00 2.50 2.50 2.50 2.50 Lapisan Tanah Dasar 13.00 9.50 R 78.78 m Geotekstil
  • 5. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 5 Gambar 7. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Kombinasi Cerucuk dengan Geotekstil Alternatif Perbaikan Tanah dengan Turap Baja Selain menggunakan alternatif cerucuk beton/ micropile, dalam Tugas Akhir ini juga dihitung perkuatan tanah menggunakan turap baja/ steel sheet pile. Konsep perhitungannya sama dengan perhitungan cerucuk, hanya saja kebutuhan turap dihitung per meter. Dan dari perhitungan diperoleh kebutuhan turap adalah sebanyak 5 baris. Gambar 8. Sketsa Perkuatan Tanah dengan Turap Baja IV.KESIMPULAN Dalam perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu: 1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah 7.1 m dari seabed yaitu 3.50 m dibawah muka air laut (-3.50 mLWS) dan 3.60 m diatas muka air laut (+3.60 mLWS). 2. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 13 m. 3. Dibutuhkan waktu 276.68 tahun untuk mencapai derajat konsolidasi 95 % (U = 95 %). Dengan waktu yang sangat lama tersebut maka dibutuhkan percepatan konsolidasi dengan memasang Prefabricated Vertical Drain (PVD). 4. PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT- D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm. Dipilih pemasangan dengan pola segitiga dan jarak pemasangan (S) 1.3 m untuk mencapai derajat konsolidasi 95 % (U = 95 %) dalam waktu 24 minggu. 5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan 50 cm/ minggu. Tahapan penimbunan menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan nilai kohesi undrained/ Cu) tanah asli. Tinggi kritis timbunan (Hcr) adalah 2.4 m dengan faktor keamanan/ Safety Factor (SF) rencana sebesar 1.25. Dan ketika tahapan penimbunan dengan timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang dihasilkan < 1.25. Pada elevasi ini, timbunan masih berada pada elevasi muka air laut, sehingga perlu adanya perkuatan tanah untuk mengatasi kelongsoran yang terjadi akibat pentahapan penimbunan selanjutnya. 6. Perhitungan perkuatan dengan cerucuk beton/ micropile segiempat ukuran 25 cm x 25 cm menghasilkan kebutuhan cerucuk sebanyak 100 buah/ meter, dengan panjang satu buah cerucuk 27 m. 7. Perhitungan perkuatan dengan geotekstil jarak layer pemasangan 0.25 m menghasilkan kebutuhan geotekstil sebanyak 25 lapis. 8. Perhitungan perkuatan dengan kombinasi cerucuk dengan geotekstil menghasilkan kebutuhan cerucuk beton/ micropile sebanyak 40 buah/ meter dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m; sedangkan kebutuhan geotekstil adalah sebanyak 16 lapis. 9. Perhitungan perkuatan dengan turap baja/ steel sheet pile menghasilkan kebutuhan turap sebanyak 5 baris, dengan panjang satu buah turap 27 m. DAFTAR PUSTAKA [1] Y. I. Tri, Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2013. (Belum dipublikasikan) [2] I. B. Mochtar, Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS, 2000. Lapis 8 Lapis 7 Lapis 6 Lapis 5 Lapis 4 Lapis 3 Lapis 2 Lapis 1 Timbunan ?sat = ?t = 1.8 t/m3 F = 30? Seabed Cerucuk Bidang Longsor1 : 3 30.00 3.50 5.00 5.00 5.00 5.00 2.50 2.50 2.50 2.50 1 : 5 Geotekstil 13.00 9.50 R 78.78 m 53.80 27.00 1.35 Lapis 8 Lapis 7 Lapis 6 Lapis 5 Lapis 4 Lapis 3 Lapis 2 Lapis 1 Timbunan ?sat = ?t = 1.8 t/m3 F = 30? Seabed Turap Baja Bidang Longsor R 78.78 m 1 : 3 13.00 30.00 9.50 3.50 5.00 5.00 5.00 5.00 2.50 2.50 2.50 2.50 1 : 5 53.80 27.00 2.00