SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Pemilihan Metoda Perbaikan
Tanah Lunak
Jalan Tol Palembang - Indralaya
Disampaikan pada acara :
SEMINAR PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Kemajuan dan Inovasi teknologi Konstruksi Untuk Percepatan Pembangunan Nasional
Universitas Sriwijaya, 25 April 2018
Out Line
RENCANA
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI
PROBLEM
PEMBANGUNAN
PADA TANAH
LUNAK
PROBLEM
PEMBANGUNAN
PADA TANAH
LUNAK
JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA
RENCANA PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Panjang : 21,93 km
Kecepatan Rencana : 100 km/jam
Konstruksi : Atgrade dgn perbaikan tanah
Jumlah lajur awal : 2x2
Jumlah lajur akhir : 2x3
Arah pelebaran : keluar
Lebar jalur lalu lintas : 3,6 m
Lebar bahu dalam : 1,5 m
Lebar bahu luar : 3 m
Jumlah simpang susun : 2 buah
Jumlah Struktur:
- Underbridge : 13 buah
- Underpass : 3 buah
- Overpass : 7 buah
- Box pedestrian : 5 buah
- Box culvert : 43 buah
- JPO : 10 buah
Data Teknis
Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
Kondisi Tanah Lapisan Tanah Muka Air banjir
Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
KONDISI TANAH
KONDISI TANAH ASLI DI LAPANGAN
Depth
(m)
BH-01 BH-02 BH-04 BH-06 BH-08 BH-09 BH-10 BH-12 BH-13 BH-14
STA 1+000 1+850 3+650 5+900 7+125 8+050 9+625 12+000 14+100 16+100 17+650 19+000 20+050 21+400
1.5 0 0 0 0 0 0 2 4 0 19 1 5 0 18
3.0 0 1 0 2 0 0 0 8 0 13 0 7 2 16
4.5 1 1 2 2 0 1 0 9 2 16 0 8 6 16
6.0 3 1 0 5 1 5 0 12 2 18 0 7 13 13
7.5 0 1 2 9 1 5 6 9 3 20 4 8 19 14
9.0 0 2 4 17 5 5 6 7 10 17 3 6 31 18
10.5 1 3 7 13 5 2 8 1 7 19 2 11 36 15
12.0 2 4 9 4 7 3 0 1 8 53 2 14 40 18
13.5 6 4 12 9 7 10 2 2 3 56 18 14 40 21
15.0 14 12 14 9 15 11 2 3 10 58 13 32 32 15
16.5 8 13 35 9 20 19 4 8 15 36 14 25 35 16
18.0 10 14 50 23 20 18 5 17 24 41 10 26 38 17
19.5 23 16 50 22 20 25 6 15 24 40 14 27 40 21
21.0 24 18 8 26 50 27 13 16 30 34 15 23 41 20
22.5 28 22 43 29 50 40 31 15 27 49 11 21 39 34
24.0 25 24 27 20 50 62 35 17 36 41 50 21 40 39
BH-05 BH-07
BH-03 BH-11 No CONSISTENCY SPT (N)
1 Very soft < 2
2 Soft 2 - 4
3 Medium Stiff 4 - 8
4 Stiff 8 - 15
Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
STRATIFIGRASI TANAH
Kondisi tanah rawa dengan kedalaman
air pada musim penghujan antara 1,5
sampai 2 m (di Sta 0 s/d Sta 17), dan
pada musim banjir 5 tahunan
permukaan air banjir meningkat sekitar
1 m dari elevasi tersebut, sehingga
wilayah genangan air akan lebih luas
lagi sampai mendekati Sta 18.
Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
MUKA AIR BANJIR
JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA
PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
Kelongsoran Tepi Sungai
PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
Kelongsoran Badan Jalan
PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
Keruntuhan Jembatan
PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
Kerusakan Perkerasan Lentur
SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG
BANGUNAN
Kriteria konsolidasi untuk analisa penurunan timbunan badan jalan
Kelas I, menurut Buku Panduan 4 : Disain dan Konstruksi Timbunan
Jalan pada Tanah Lunak (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Prasarana Transportasi, DPU, tahun 2001)
a. Penurunan selama masa konstruksi > 90 %
b. Penurunan setelah masa konstruksi < 20 mm / tahun
KONSOLIDASI > 90% KONSOLIDASI < 20 mm/th
SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG
BANGUNAN
Kriteria Perencanaan Jalan Pada Tanah Lunak
SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG
BANGUNAN
JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
1. Penggunaan
Concrete pile untuk
mencapai permukaan
tanah baik/keras,
2. Mengganti
konstruksi perkerasan
dengan “Konstruksi
system Cakar Ayam”,
3. Soil Improvement
a. PVD dengan
preloading timbunan
tanah
b. PVD dengan
system vacuum (Vacuum
Consolidation Method)
UPAYA ENGINEERING alternative penggunaan metode:
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Pile Slab
Asumsi
yang
digunakan:
Pile slab digunakan terutama pada
main road sta 0+000 sampai
17+800
Untuk sta 17+800 sampai 21+943
konstruksi berupa at grade
Menggunakan tiang pancang
diameter 0.6 m
Secara keseluruhan dibagi menjadi
3 tipe pile slab:
• Pile slab tipe 1, jarak antar tiang
2.7 m
• Pile slab tipe 2, jarak antar tiang
1.8 m
• Pile slab tipe 3, jarak antar tiang
25.40
3.00 7.20 1.50 3.00
7.20
1.50
1.00
5.00 5.00
2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70
5.00
5.00
STA PANJANG JALAN
STA 2+300 s/d 2+400 100
STA 2+400 s/d 5+550 3150
STA 5+550 s/d 6+250 700
STA 9+550 s/d 9+650 100
STA 9+650 s/d 11+950 2300
STA 11+950 s/d 12+050 100
STA 12+050 s/d 13+200 1150
STA 13+200 s/d 13+300 100
STA 13+300 s/d 17+600 4300
STA 17+600 s/d 17+800 200
Total 12200
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Rencana Potongan Melintang Pile Slab 1
Jembatan Martadipura Kota Baru Kukar
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Penerapan Konstruksi Pile Slab di Indonesia
Konstruksi Cakar Ayam
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Asumsi
yang
digunakan:
Cakar ayam digunakan terutama
pada main road sta 0+000
sampai 17+800
Cakar ayam yang digunakan
dibagi menjadi 2 tipe:
• Sistem cakar ayam dengan
beton pentagon
• Sistem cakar ayam dengan
balok dan kolom
Untuk elevasi finish grade kurang
dari 3 m, digunakan sistem
pentagon, sedangkan lebih dari 3
m digunakan balok kolom
CAKAR AYAM SISTEM BETON PENTAGON
CAKAR AYAM SISTEM BALOK KOLOM
Tipikal Konstruksi Cakar Ayam
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Sungai Penuh Jambi
Penerapan Konstruksi Cakar Ayam di Indonesia
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Jalan Akses Lubuk Gaung Riau
Penerapan Konstruksi Cakar Ayam di Indonesia
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
PVD dengan preloading
timbunan tanah
PVD dengan system vacuum
(Vacuum Consolidation Method)
Soil Improvement
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Kontruksi Soil Improvement
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Asumsi
yang
digunakan:
Untuk tanah dengan kondisi yang
tidak baik digunakan soil
improvement
Soil improvement digunakan
terutama pada main road STA
0+000 sampai 17+800
Soil improvement menggunakan
• Pre loading dan vertical drain
• Pre loading dengan sistem
vakum (vacuum consolidation
method)
Sangat tergantung pada :
Cuaca pada
waktu
pelaksanaan,
Kerapihan
pemasangan
vertical drain,
Ketersediaan
selected material
Untuk
pelaksanaan Pre
Loading pada
bidang
PVD dengan Pre Loading Timbunan Tanah
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
PVD dengan Pre Loading Timbunan Tanah
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Beban tanah diganti dengan tekanan atmosfer
Vacuum Consolidation Method (VCM) terdiri dari:
• sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD)
• sistem drainase horisontal melalui media pasir & Perforated Horizontal Pipe (PHD).
Keseluruhan sistem kemudian ditutup dengan geomembrane supaya kedap terhadap air
dan udara dari luar.
Geomembrane tersebut selanjutnya dikunci kedalam lapisan kedap di sekeliling area
yang akan di vakum.
Vacuum Consolidation Method
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Vacuum Consolidation Method
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Penerapan Vacuum Consolidation Method di Indonesia
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Kriteria Pile Slab Cakar Ayam Modifikasi
Soil Improvement
PVD dengan Pre Loading
Timbunan Tanah
PVD dengan Sistem Vacuun (VCM)
Estimasi biaya konstruksi
1. Murah
2. Mahal
3. Paling mahal
3 2 1 2
Kriteria stabilitas
 SF > 1.1
selama kontruksi
 Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai
 SF > 1.3
selama operasional
 Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai
Kriteria penurunan
 Penurunan > 90%
konsolidasi selama
konstruksi1
 Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai
 Kecepatan penurunan
< 2cm/tahun
selama operasional1
 Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai
 Penurunan < 10cm
selama operasional2
 Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai
Catatan :
 Pondasi harus
dipancang hingga
tanah keras agar
tidak terjadi
penurunan
Catatan :
 Perkiraan penurunan maksimum
sebesar 2-3m terjadi selama masa
operasional
 Pada jangka panjang, penambahan
perumahan dan penurunan air
tanah akibat pemompaan dapat
menambah penurunan tersebut.
 Masalah perbedaan penurunan
pada oprit jembatan dan jembatan
belum clear
Catatan:
• Dibutuhkan material
tanahdalam jumlah
besar
• Dampak Lingkungan
Catatan:
• Dapat menggunakan material
hasil normalisasi sungai
Matriks Perbandingan Sistem Konstruksi Jalan Tol Ruas Palembang-indralaya
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Kriteria Pile Slab Cakar Ayam Modifikasi
Soil Improvement
PVD dengan Pre Loading
Timbunan tanah
PVD dengan Sistem Vacuun (VCM)
Estimasi waktu pelaksanaan
konstruksi
1. Paling cepat
2. Cepat
3. Lama
4. Paling lama
1 2 3 2
Constructibility  Metoda konstruksi
sederhana dan
sudah jamak
dilakukan di
Indonesia
 Metoda konstruksi sederhana
 Membutuhkan desain dari
pemegang paten
 Metoda konstruksi
sederhana dan
sudah jamak
dilakukan di
Indonesia
 Diperlukan kontraktor
spesialis yang tidak
banyak di Indonesia
Kebutuhan tanah timbunan
dengan quarry yang sangat
terbatas
1. Paling sedikit
2. Sedkit
3. Banyak
4. Paling banyak
1 2 4 3
Potensi masalah
sosial/lingkungan yang
ditimbulkan
 Relatif tidak ada  Ruang di bawah jalan akibat
konstruksi kolom spasi 2.5m dan
tinggi 3.0m dapat digunakan
sebagai tempat tinggal dan
berpotensi terjadi kebakaran
 Banjir, diperlukan
perencanaan
drainase
 Banjir, diperlukan
perencanaan drainase
Right of Way  Tidak ada masalah
ROW
 Tidak ada masalah ROW  Membutuhkan
area signifikasi
untuk
counterweight
berm
 Tidak ada masalah ROW
Matriks Perbandingan Sistem Konstruksi Jalan Tol Ruas Palembang-indralaya
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
Pile Slab
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
180%
200%
Cakar Ayam PVD dengan
timbunan
Tanah
PVD dengan
VCM
Perbandingan Biaya Konstruksi
PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI

More Related Content

What's hot

Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pileariffikri12
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambutnefertitieanggen
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftHAFIZ ILHAM
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanHendra Supriyanto
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015Herizki Trisatria
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurherewith sofian
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *speaklouder77
 
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)caturprasetyo11tgb1
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 

What's hot (20)

Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
matakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunanmatakuliah gambar struktur bangunan
matakuliah gambar struktur bangunan
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
 
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 

Similar to Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf

LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxABayuAriWijaya
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaBudi Suryanto
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxprodiftsp2023
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Jet grouting
Jet groutingJet grouting
Jet groutingdikhwana
 
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptxAriska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptxAriskaAnisa3
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxRAlfinSeptyaNugroho
 
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptxdarmadi ir,mm
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukTahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukJoy Irman
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfSulisTiawan8
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptSulisTiawan8
 
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.ppt
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.pptdokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.ppt
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.pptssuser583159
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfTaufikkurrahman Upik Teler
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptxRafiPutra35
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxFadliST
 

Similar to Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf (20)

LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptxdalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
dalam ppt ini untuk menghitung PPT MDP 2013.pptx
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Jet grouting
Jet groutingJet grouting
Jet grouting
 
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptxAriska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
Ariska Anisa_Tugas14_Metodologi Penelitian1.pptx
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
 
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx
08 PERKERASAN_BERBUTIR.pptx
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukTahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
 
PPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptxPPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptx
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
 
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.ppt
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.pptdokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.ppt
dokumen.tips_onshore-pipeline-engineeringppt.ppt
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 

Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf

  • 1. Pemilihan Metoda Perbaikan Tanah Lunak Jalan Tol Palembang - Indralaya Disampaikan pada acara : SEMINAR PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI Kemajuan dan Inovasi teknologi Konstruksi Untuk Percepatan Pembangunan Nasional Universitas Sriwijaya, 25 April 2018
  • 3. JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA RENCANA PENGGUNAAN TEKNOLOGI
  • 4. Panjang : 21,93 km Kecepatan Rencana : 100 km/jam Konstruksi : Atgrade dgn perbaikan tanah Jumlah lajur awal : 2x2 Jumlah lajur akhir : 2x3 Arah pelebaran : keluar Lebar jalur lalu lintas : 3,6 m Lebar bahu dalam : 1,5 m Lebar bahu luar : 3 m Jumlah simpang susun : 2 buah Jumlah Struktur: - Underbridge : 13 buah - Underpass : 3 buah - Overpass : 7 buah - Box pedestrian : 5 buah - Box culvert : 43 buah - JPO : 10 buah Data Teknis
  • 5. Kondisi Geoteknik dan Hidrologi Kondisi Tanah Lapisan Tanah Muka Air banjir
  • 6. Kondisi Geoteknik dan Hidrologi KONDISI TANAH
  • 7. KONDISI TANAH ASLI DI LAPANGAN Depth (m) BH-01 BH-02 BH-04 BH-06 BH-08 BH-09 BH-10 BH-12 BH-13 BH-14 STA 1+000 1+850 3+650 5+900 7+125 8+050 9+625 12+000 14+100 16+100 17+650 19+000 20+050 21+400 1.5 0 0 0 0 0 0 2 4 0 19 1 5 0 18 3.0 0 1 0 2 0 0 0 8 0 13 0 7 2 16 4.5 1 1 2 2 0 1 0 9 2 16 0 8 6 16 6.0 3 1 0 5 1 5 0 12 2 18 0 7 13 13 7.5 0 1 2 9 1 5 6 9 3 20 4 8 19 14 9.0 0 2 4 17 5 5 6 7 10 17 3 6 31 18 10.5 1 3 7 13 5 2 8 1 7 19 2 11 36 15 12.0 2 4 9 4 7 3 0 1 8 53 2 14 40 18 13.5 6 4 12 9 7 10 2 2 3 56 18 14 40 21 15.0 14 12 14 9 15 11 2 3 10 58 13 32 32 15 16.5 8 13 35 9 20 19 4 8 15 36 14 25 35 16 18.0 10 14 50 23 20 18 5 17 24 41 10 26 38 17 19.5 23 16 50 22 20 25 6 15 24 40 14 27 40 21 21.0 24 18 8 26 50 27 13 16 30 34 15 23 41 20 22.5 28 22 43 29 50 40 31 15 27 49 11 21 39 34 24.0 25 24 27 20 50 62 35 17 36 41 50 21 40 39 BH-05 BH-07 BH-03 BH-11 No CONSISTENCY SPT (N) 1 Very soft < 2 2 Soft 2 - 4 3 Medium Stiff 4 - 8 4 Stiff 8 - 15 Kondisi Geoteknik dan Hidrologi
  • 8. Kondisi Geoteknik dan Hidrologi STRATIFIGRASI TANAH
  • 9. Kondisi tanah rawa dengan kedalaman air pada musim penghujan antara 1,5 sampai 2 m (di Sta 0 s/d Sta 17), dan pada musim banjir 5 tahunan permukaan air banjir meningkat sekitar 1 m dari elevasi tersebut, sehingga wilayah genangan air akan lebih luas lagi sampai mendekati Sta 18. Kondisi Geoteknik dan Hidrologi MUKA AIR BANJIR
  • 10. JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK
  • 11. PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK Kelongsoran Tepi Sungai
  • 12. PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK Kelongsoran Badan Jalan
  • 13. PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK Keruntuhan Jembatan
  • 14. PROBLEM PEMBANGUNAN PADA TANAH LUNAK Kerusakan Perkerasan Lentur
  • 15. SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG BANGUNAN
  • 16. Kriteria konsolidasi untuk analisa penurunan timbunan badan jalan Kelas I, menurut Buku Panduan 4 : Disain dan Konstruksi Timbunan Jalan pada Tanah Lunak (Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, DPU, tahun 2001) a. Penurunan selama masa konstruksi > 90 % b. Penurunan setelah masa konstruksi < 20 mm / tahun KONSOLIDASI > 90% KONSOLIDASI < 20 mm/th SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG BANGUNAN Kriteria Perencanaan Jalan Pada Tanah Lunak
  • 17. SYARAT TANAH SEBAGAI PENDUKUNG BANGUNAN
  • 18. JALAN TOL RUAS PALEMBANG-INDRALAYA PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 19. PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI 1. Penggunaan Concrete pile untuk mencapai permukaan tanah baik/keras, 2. Mengganti konstruksi perkerasan dengan “Konstruksi system Cakar Ayam”, 3. Soil Improvement a. PVD dengan preloading timbunan tanah b. PVD dengan system vacuum (Vacuum Consolidation Method) UPAYA ENGINEERING alternative penggunaan metode:
  • 20. PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI Pile Slab Asumsi yang digunakan: Pile slab digunakan terutama pada main road sta 0+000 sampai 17+800 Untuk sta 17+800 sampai 21+943 konstruksi berupa at grade Menggunakan tiang pancang diameter 0.6 m Secara keseluruhan dibagi menjadi 3 tipe pile slab: • Pile slab tipe 1, jarak antar tiang 2.7 m • Pile slab tipe 2, jarak antar tiang 1.8 m • Pile slab tipe 3, jarak antar tiang
  • 21. 25.40 3.00 7.20 1.50 3.00 7.20 1.50 1.00 5.00 5.00 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 2.70 5.00 5.00 STA PANJANG JALAN STA 2+300 s/d 2+400 100 STA 2+400 s/d 5+550 3150 STA 5+550 s/d 6+250 700 STA 9+550 s/d 9+650 100 STA 9+650 s/d 11+950 2300 STA 11+950 s/d 12+050 100 STA 12+050 s/d 13+200 1150 STA 13+200 s/d 13+300 100 STA 13+300 s/d 17+600 4300 STA 17+600 s/d 17+800 200 Total 12200 PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI Rencana Potongan Melintang Pile Slab 1
  • 22. Jembatan Martadipura Kota Baru Kukar PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI Penerapan Konstruksi Pile Slab di Indonesia
  • 23. Konstruksi Cakar Ayam PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI Asumsi yang digunakan: Cakar ayam digunakan terutama pada main road sta 0+000 sampai 17+800 Cakar ayam yang digunakan dibagi menjadi 2 tipe: • Sistem cakar ayam dengan beton pentagon • Sistem cakar ayam dengan balok dan kolom Untuk elevasi finish grade kurang dari 3 m, digunakan sistem pentagon, sedangkan lebih dari 3 m digunakan balok kolom
  • 24. CAKAR AYAM SISTEM BETON PENTAGON CAKAR AYAM SISTEM BALOK KOLOM Tipikal Konstruksi Cakar Ayam PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 25. Sungai Penuh Jambi Penerapan Konstruksi Cakar Ayam di Indonesia PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 26. Jalan Akses Lubuk Gaung Riau Penerapan Konstruksi Cakar Ayam di Indonesia PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 27. PVD dengan preloading timbunan tanah PVD dengan system vacuum (Vacuum Consolidation Method) Soil Improvement PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 28. Kontruksi Soil Improvement PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI Asumsi yang digunakan: Untuk tanah dengan kondisi yang tidak baik digunakan soil improvement Soil improvement digunakan terutama pada main road STA 0+000 sampai 17+800 Soil improvement menggunakan • Pre loading dan vertical drain • Pre loading dengan sistem vakum (vacuum consolidation method)
  • 29. Sangat tergantung pada : Cuaca pada waktu pelaksanaan, Kerapihan pemasangan vertical drain, Ketersediaan selected material Untuk pelaksanaan Pre Loading pada bidang PVD dengan Pre Loading Timbunan Tanah PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 30. PVD dengan Pre Loading Timbunan Tanah PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 31. Beban tanah diganti dengan tekanan atmosfer Vacuum Consolidation Method (VCM) terdiri dari: • sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD) • sistem drainase horisontal melalui media pasir & Perforated Horizontal Pipe (PHD). Keseluruhan sistem kemudian ditutup dengan geomembrane supaya kedap terhadap air dan udara dari luar. Geomembrane tersebut selanjutnya dikunci kedalam lapisan kedap di sekeliling area yang akan di vakum. Vacuum Consolidation Method PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 33. Penerapan Vacuum Consolidation Method di Indonesia PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 34. Kriteria Pile Slab Cakar Ayam Modifikasi Soil Improvement PVD dengan Pre Loading Timbunan Tanah PVD dengan Sistem Vacuun (VCM) Estimasi biaya konstruksi 1. Murah 2. Mahal 3. Paling mahal 3 2 1 2 Kriteria stabilitas  SF > 1.1 selama kontruksi  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  SF > 1.3 selama operasional  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai Kriteria penurunan  Penurunan > 90% konsolidasi selama konstruksi1  Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Kecepatan penurunan < 2cm/tahun selama operasional1  Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai  Penurunan < 10cm selama operasional2  Dapat dicapai  Tidak dapat dicapai  Dapat dicapai  Dapat dicapai Catatan :  Pondasi harus dipancang hingga tanah keras agar tidak terjadi penurunan Catatan :  Perkiraan penurunan maksimum sebesar 2-3m terjadi selama masa operasional  Pada jangka panjang, penambahan perumahan dan penurunan air tanah akibat pemompaan dapat menambah penurunan tersebut.  Masalah perbedaan penurunan pada oprit jembatan dan jembatan belum clear Catatan: • Dibutuhkan material tanahdalam jumlah besar • Dampak Lingkungan Catatan: • Dapat menggunakan material hasil normalisasi sungai Matriks Perbandingan Sistem Konstruksi Jalan Tol Ruas Palembang-indralaya PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 35. Kriteria Pile Slab Cakar Ayam Modifikasi Soil Improvement PVD dengan Pre Loading Timbunan tanah PVD dengan Sistem Vacuun (VCM) Estimasi waktu pelaksanaan konstruksi 1. Paling cepat 2. Cepat 3. Lama 4. Paling lama 1 2 3 2 Constructibility  Metoda konstruksi sederhana dan sudah jamak dilakukan di Indonesia  Metoda konstruksi sederhana  Membutuhkan desain dari pemegang paten  Metoda konstruksi sederhana dan sudah jamak dilakukan di Indonesia  Diperlukan kontraktor spesialis yang tidak banyak di Indonesia Kebutuhan tanah timbunan dengan quarry yang sangat terbatas 1. Paling sedikit 2. Sedkit 3. Banyak 4. Paling banyak 1 2 4 3 Potensi masalah sosial/lingkungan yang ditimbulkan  Relatif tidak ada  Ruang di bawah jalan akibat konstruksi kolom spasi 2.5m dan tinggi 3.0m dapat digunakan sebagai tempat tinggal dan berpotensi terjadi kebakaran  Banjir, diperlukan perencanaan drainase  Banjir, diperlukan perencanaan drainase Right of Way  Tidak ada masalah ROW  Tidak ada masalah ROW  Membutuhkan area signifikasi untuk counterweight berm  Tidak ada masalah ROW Matriks Perbandingan Sistem Konstruksi Jalan Tol Ruas Palembang-indralaya PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI
  • 36. Pile Slab 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 180% 200% Cakar Ayam PVD dengan timbunan Tanah PVD dengan VCM Perbandingan Biaya Konstruksi PEMILIHAN SISTEM KONSTRUKSI