SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KERJA
Kerja
Jika sistem mengalami pergeseran karena
beraksinya gaya, hal tersebut disebut kerja. Kerja
yang dilakukan oleh bagian sistem pada sistem
yang lain disebut kerja internal, sedangkan kerja
yang dilakukan sistem ke lingkungan atau
sebaliknya disebut kerja eksternal. Yang berperan
dalam termodinamika bukan kerja internal,
melainkan kerja eksternal.
Proses Kuasi-Statik
Proses kuasi-statik adalah proses dalam
keadaan ideal dengan hanya mengubah sedikit
saja gaya eksternal yang beraksi pada sistem
sehingga gaya takberimbangnya sangat kecil.
Proses kuasi-statik merupakan suatu pengidealan
yang dapat diterapkan untuk segala sistem
termodinamika, termasuk sistem listrik dan
magnetik. Persyaratan dari proses ini adalah
kesetimbangan mekanis, kesetimbangan termal,
dan kesetimbangan kimia.
Mula-mula gas ideal menempati ruang dengan volume V dan tekanan
p. Bila piston mempunyai luas penampang A maka gaya dorong gas pada
piston F = pA. Dimisalkan gas diekspansikan (memuai) secara kuasi-statik,
(secara pelan – pelan sehingga setiap saat terjadi kesetimbangan), piston
naik sejauh dy, maka kerja yang dilakukan gas pada piston :
dW = F dy
= P A dy
A dy adalah pertambahan volume gas, sehingga :
dW = P dV
Kerja Sistem Hidrostatik
Lingkungan juga menimbulkan gaya yang menentang gaya pada piston
tersebut. Sehingga : đW = - P dV
Tanda negatif di depan P dV menyatakan bahwa dV yang positif (pemuaian)
menghasilkan kerja yang negatif dan sebaliknya, dV yang negatif (pemampatan)
menghasilkan kerja positif. perubahan volumenya dilakukan secara kuasi – statik,
tekanan sistem P pada setiap saat tidak hanya sama dengan tekanan eksternal,
tetapi juga merupakan suatu koordinat termodinamik. Jadi, tekanan dapat
diungkapkan sebagai fungsi dari θ dan V dengan memakai persamaan keadaan.
Di sepanjang suatu lintasan kuasi – statik tertentu kerja yang dilakukan pada
sistem ketika berubah dari volume Vi ke volume yang lebih kecil Vf dinyatakan
sebagai :
Sedangkan pemuaian dari f ke i sepanjang lintasan yang sama tetapi
dengan arah yang berlawanan, menghasilkan kerja yang dilakukan oleh sistem
sebesar :
Bila lintasannya kuasi – statik, Wif = - Wfi Hampiran yang cukup dekat
pada proses kuasi – statik dalam praktek dapat dicapai dengan membiarkan
tekanan eksternal berbeda sedikit sekali dengan yang ditimbulkan oleh sistem.
Diagram PV
Ketika volume sistem hidrostatik berubah karena
gerakan piston dalam sebuah silinder, kedudukan
piston pada setiap saat berbanding lurus dengan
volume. Diagram dengan tekanan dirajah sepanjang
sumbu Y dan volume sepanjang sumbu X disebut
dengan diagram PV .
Dalam gambar a, perubahan tekanan dan volum gas selama pemuaian
ditujukan oleh kurva I. Integral untuk proses ini jelas sama dengan luas bidang
berwarna kelabu dibawah kurva I. Demikian juga untuk penempatan, kerja
yang diserap oleh gas digambarkan oleh luas bidang berwarna kelabu dibawah
kurva II dalam gambar b. Sesuai dengan kesepakatan tanda untuk kerja, luas
bidang dibawah I dipandang sebagai negatif dan dibawah II sebagai positif.
Dalam gambar c, kurva I dan II digambar bersama sehingga membentuk
sederetan proses yang membawa gas itu ke keadaan awal. Sederetan proses
seperti itu digambarkan oleh gambar tertutup yang disebut daur. Luas didalam
gambar tertutup itu jelas merupakan selisih antara luas bidang dibawah kurva I
dan II sehingga menggambarkan kerja neto yang dilakukan dalam daur.
Perhatikan bahwa daur itu dilalui dalam arah sedemikian sehingga kerja
netonya negatif dan kerja neto ini dilakukan oleh sistem tersebut. Jika arahnya
dibalik, kerja netonya menjadi positif, dan kerja dilakukan pada sistem.
Kerja Bergantung Pada Lintasan
Kerja yang dilakukan oleh sistem tidak hanya bergantung pada
keadaan awal dan akhir, tetapi juga pada keadaan madyanya, misalnya
pada lintasannya. Ini merupakan cara lain untuk mengatakan bahwa untuk
proses kuasi-statik, ungkapan:
Untuk menunjukan bahwa sejumlah kerja infinitesimal bukan
merupakan diferensial matematis fungsi W dan untuk menenkankan setiap
waktu bahwa diferensial itu tak sama, dibuat coretan pada tanda
diferensial, jadi : ᵭW.



Vf
Vi
PdV
W
Kerja Dalam Proses Kuasi-statik
Gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diperjelas
dengan contoh sebagai berikut: Pemuaian atau pemapatn isoterm
yang kuasi-statik dari gas ideal
tetapi untuk gas ideal berlaku persamaan keadaan
dengan n dan R tetapan. Sulihkan P, sehingga kita dapatkan
dan karena θ juga tetapan, maka
Dengan lambang In menyatakan logaritma alamiah atau
logaritma napier. Dalam logaritma biasa, yang dinyatakan dengan
log,
Pertambahan tekanan isoterm kursi-statik pada zat padat.
Andaikan tekanan pada 10² kg tembaga padat ditambah
secara kuasi-statik dan isoterm pada 0ᵒC dari 0 hingga 1000
kali tekanan atmosfer baku. Kerja dihitung sebagai berikut:
W = - ʃ P dV atau
Karena ketermampatan isoterm ialah
Kita dapatkan pada temperatur tetap,
Sulihkan dV, kita peroleh
Sekarang, perubahan dalam V dan k pada temperatur tetap
sedemikian kecil sehingga perubahan itu dapat diabaikan. Jadi:
Karena volum sama dengan massa dibagi dengan kerapatan ρ, maka:
Harga positif W menunjukkan bahwa kerja dilakukan pada tembaga.
Hasil ini , bersama dengan contoh yang pertama, menunjukkan
bahwa bila gas dimampatkan, biasanya kita bisa mengabaikan kerja
yang dilakukan pada wadahnya.
Kerja Untuk Mengubah Panjang Seuntas
Kawat
Jika panjang seutas kawat yang ditarik gaya £ berubah dari L
menjadi (L+dL), kerja infinitesimal yang dilakukan pada kawat ialah
dW = £dL
Nilai dL positif berarti pemuaian kawat, artinya, kerja pasti terjadi
pada kawat, yaitu kerja positif. Untuk perubahan panjang tertentu
dari Li ke Lf
Dengan £menyatakan besar gaya sesaat pada setiap saat selama
proses itu berlangsung. Jika kawat mengalami gerak yang
melibatkan gaya tak berlimbang yang besar, integralnya tidak dapat
dicari dengan memakai koordinat termodinamik yang mengacu pada
kawat secara keseluruhan.
Kerja Untuk Mengubah Luas Bidang
Selaput Permukaan
Tinjaulah selaput permukaan ganda dengan cairan di antaranya, yang terbentang
pada kerangka kawat dengan salah satu sisinya dapat digerakkan seperti terlihat
dalam gambar 3.4. jika kawat tergerakkan itu panjangnya L dan tegangan
permukaanya γ, maka gaya yangberaksi pada kedua selaput itu ialah 2 γ L. Untuk
pergeseran infinetesimal dx, kerjanya ialah dW = 2  L dx tetapi untuk dua
selaput 2L dx = d A Jadi, dW = γ d A
Untuk perubahan berhingga dari Ai ke Af
Proses kuasi-statik dapat diperiksakan dengan selalu
mempertahankan daya eksternal agar berbeda hanya
sedikit dengan daya yang dikelurkan leh selaput. Bila γ
dinyatakan dalam newton/m dan A dalam m² , maka W
dalam joule.
Kerja Untuk Mengubah Sel Terbalikkan
Jika beda potensial eksternal dibuat lebih kecil
infinetesimal dari pada Ɛ, maka selama selang waktu yang
pendek terjadinya perbedaan ini, terdapat pemindahan sejumlah
muatan dZ melalui rangkaian eksternal, dari elektrode positif ke
negatif. Jika beda potensialeksternalnya diatur agar sedikit
lebih besar dari pada Ɛ, muatan listrik dipindahkan dalam arah
yang berlawanan dan kerja dilakukan pada sel. Dalam kedua
kejadian ini jumlah kerjanya ialah
dW = dZ
Bila muatan sel dilucuti melalui rangkain eksternal, dZ
negatif. Ini berarti terdapat kuantitas Z yang berhubungan
dengan keadaan muatan sel yang kurang dengan dZ ini jumlah
sebenarnya dari muatan yang dipindahkan. Pemuatan sel
menyangkut pertambahan Z atau dZ yang positif
Gambar 3.5 Hampiran pemindah kuasi-statik dari muatan dalam sel terbalikkan
Jika Z berubah dengan jumlah berhingga,
Jika arusnya i, maka dalam waktu d kuantitas dZ=id
dan
Dengan Ɛ dalam volt dan muatan dalam colulomb, kerja
akan dinyatakan dalam joule.
Kerja Untuk Mengubah Polarisasi Padatan
Dielektrik
Luas permukaan A dari keping kapasitor memiliki
dimensi linier yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
jarak antara kedua keping l. Beda potensial ɛ, pada keping
dapat dipertahankan oleh sebuah baterai. Efek dari beda
potensial pada keping adalah menimbulkan medan listrik
antar keping dengan intensitas listrik E. Intensitas listrik
yang amir serba sama yang timbul diantara kedua keping itu
adalah E=ε/l
Selanjutnya, satu keping bermuatan +z dan keping yang
lain –z. Bila muatan kapasitor diubah sejumlah infinitesimal
dZ, kerja yang dilakukan ialah dW=εdZ Jadi, dW=EldZ.
Muatan Z pada keping sama dengan Z = DA Dengan D
menyatakan perpindahan listrik . jadi dW=AlEdD Jadi,
dW=VEdD. Dengan V menyatakan volum dielektrik.
Jika Π menyatakan momen listrik total dari bahan (yang diandaikan
isotrop), atau polarisasinya, maka kita punya hubungan D =ɛo E + Π/v.
Dengan ɛo menyatakan permivitas ruang hampa dan Π menyatakan
polarisasi total (atau momen dwikutub total). Jadi: dW = VɛoEdE + E dΠ
suku pertama adalah kerja yang diperlukan untuk menambah intensitas
listrik dengan dE dan akan muncul sekalipun ruang antara kedua keping
kapasitor itu hampa. Suku kedua menyatakan kerja yang diperlukan untuk
menaikkan polarisasi dielektrik sejumlah d Π ; suku ini menjadi nol jika
diantara keping kapasitor tidak terdapat bahan. Kita hanya memerhatikan
perubahan yang timbul pada bahan yang disebabkan oleh kerja pada atau
bahan dielektrik (sistemnya, dan bukan kerja yang dilakukan untuk medan
listrik). Akibatnya kerja netto pada dielektrik: dW = E dΠ. jika e diukur
dalam volt per meter dan Π dalam coloumb meter, maka kerja di nyatakan
dalam joule. Jika polarisasi diubah sejumlah tertentu dari Π menjadi ΠF,
kerjanya ialah W∫_Πi^Πf▒〖E dΠ〗
Untuk dielektrik padatan, keping kapasitornya merupakan bidang
datar dan sejajar yang bisa berbentuk bundar atau segiempat. Keping
kapasitor untuk dielektrik cairan atau gas berupa silinder tegak sesumbu.
Kerja Untuk Mengubah Magnetisasi Suatu
Padatan Magnetic
Efek arus dalam lilitan ialah menimbulkan medan
magnetic dengan imbas magnetik β. Jika dimensinya
seperti terlihat dalam gambar, maka β hampir serba sama
pada penampang toroid itu. Andaikan arusnya diubah dan
dalam.
Jangka waktu dτ imbas magnetiknya diubah sejumlah dβ. Jadi,
menurut prinsip faraday mengenai imbas elektromagnetik, dalam
lilitan akan terimbas elektromontansi imbas Ɛ, dengan Ɛ = - NA
Selama selang waktu dτ, terjadi pemindahan muatan dalam rangkaian
sejumlah dZ, dan kerja yang dilakukan oleh system untuk
mempertahankan arus bias dihitung menurut persamaan
dW = - ƐdZ
= NA dβ/d dZ
= NA dβ/d dβ
= N Ai dβ
Dengan I asam dengan dZ/ dτ, menyatakan harga sesaat dari arus.
Intensitas magnetik yang ditimbulτkan oleh arus i dalam lilitan
toroidal dapat dicari dari
H = Ni/L = N Ai/ AL = N A i/V
Dengan V menyatakan volum bahan magnetik. Jadi, N Ai = v H Dan
Dw =VH dβ
Jika M menyatakan momen magnetic total dari bahan (yang diandaikan
isotrop), atau magnetisasi total, kita dapatkan hubungan
β = ₀ H + ₀ M/V
Jadi
dW = V₀ H dH + ₀ H dM
Jika tidak ada bahan dalam lilitan toridal, M menjadi nol, β sama dengan h
dW = V₀ H dH ( untuk ruang hampa saja)
Ini adalah kerja yang diperluhkan untuk menaikkan medan magnetic dalam
volum V dari ruang hampa dengan sejumlah dh. Suku kedua. h dM
menyatakan kerja yang dilakaukan untuk menaikkan megnetisasi bahan
sejumlah dM. Dalam buku ini kita hanya memusatkan perhatian pada
perubahan temperature, energy, dan seterusnya, dari bahan yang ditimbulkan
oleh kerja yang dilakukan pada atau oleh bahan. Akibatnya untuk maksud itu
dW = ₀ H dM
Jika h diukur dalam ampere per meter dan M dalam ampere meter kuadrat,
maka kerja dinyatakan dalam joule. Jika magnetisasi dipaksa untuk berubah
dengan sejumlah berhingga dari Mi ke Mf, kerja menjadi
Kerja Dalam Sistem Sederhana
Diagram kerja diperoleh jika koordinat intenssifnya dirajah
terhadap koordinat ekstensif yang bersesuaian. Jadi banyaknya diagram
kerja sama dengan banyaknya sistem. Jika kita menetapkan kuantitas
intensif P, J, , E, dan H sebagai gaya rampatan dari kuantitas ekstensif
yang bersesuaian V, L, A, Z, dan M sebagai pergeseran rampatan kita dapat
menggambarkan kerja yang dilakukan oleh sistem sederhana pada diagram
kerja rampatan dengan merjah gaya rampatan Y terhadap pergeseran
rampatan X .kesimpulan yang ditarik dari diagram semacam itu berlaku
untuk setiap sistem sederhana.
Sistem Gabungan
Tinjaulah sistem gabungan, yang skemanya tercantum dalam
gambar 3.8a, yang terdiri atas dua sistem hidrostatik sederhana yang
berbeda, yang dipisahkan oleh didnding diaterm untuk menjamin agar kedua
bagian itu bertemperatur sama. Terdapat lima koordinat termodinamik ( P,V,
P’, V’, dan ) dan dua persamaan keadaan, satu untuk masing-masing
seistem sederhana. Akibatnya hanya tiga dari lima koordinat itu yang bebas.
Dalam setiap pergeseran kecil dari masing-masing piston kerja ialah
dW = -P dV – P’ dV’ Karena kerja yang dilakukan dalam proses
infinitesimal ialah dW = -P dV + 0H dM. Sistem lima koordinat rampatan
dengan koordinat Y,X, Y’, X’ dan dan kerjanya ialah dW = Y dX + Y’ dX’
koordinat bebas yang paling mudah dipakai untuk sistem ini ialah , X, dan
X’ .
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx

Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
Nur Aoliya
 
penentuan gaya elektrostatik dari energi
penentuan gaya elektrostatik dari energipenentuan gaya elektrostatik dari energi
penentuan gaya elektrostatik dari energi
Zakiyatul Sugiarto
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
jayamartha
 
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
somad79
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
Habibur Rohman
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Resti3
 

Similar to PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx (20)

Modul fisika kelompok 6
Modul fisika kelompok 6Modul fisika kelompok 6
Modul fisika kelompok 6
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
penentuan gaya elektrostatik dari energi
penentuan gaya elektrostatik dari energipenentuan gaya elektrostatik dari energi
penentuan gaya elektrostatik dari energi
 
10 bab9
10 bab910 bab9
10 bab9
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
 
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
Pkdle 1menjelaskanarustegangandantahanan 110214220303-phpapp02
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
 
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetik
 
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

More from JiaJunWang17

More from JiaJunWang17 (20)

LATHE PARTS AND FUNCTIONS.pptx
LATHE PARTS  AND FUNCTIONS.pptxLATHE PARTS  AND FUNCTIONS.pptx
LATHE PARTS AND FUNCTIONS.pptx
 
Cash flow model
Cash flow modelCash flow model
Cash flow model
 
Business_Analysis_Decision_Analysis.ppt
Business_Analysis_Decision_Analysis.pptBusiness_Analysis_Decision_Analysis.ppt
Business_Analysis_Decision_Analysis.ppt
 
Capacitacion_2016_pptx_pptx.pptx
Capacitacion_2016_pptx_pptx.pptxCapacitacion_2016_pptx_pptx.pptx
Capacitacion_2016_pptx_pptx.pptx
 
fontes_jud_rabinico_mestrado_jan_2014_pp.ppt
fontes_jud_rabinico_mestrado_jan_2014_pp.pptfontes_jud_rabinico_mestrado_jan_2014_pp.ppt
fontes_jud_rabinico_mestrado_jan_2014_pp.ppt
 
Cybercrime_PPT.ppt
Cybercrime_PPT.pptCybercrime_PPT.ppt
Cybercrime_PPT.ppt
 
PENGARATAN_PPT.pptx
PENGARATAN_PPT.pptxPENGARATAN_PPT.pptx
PENGARATAN_PPT.pptx
 
neuroaids_ppt.ppt
neuroaids_ppt.pptneuroaids_ppt.ppt
neuroaids_ppt.ppt
 
PPT_presentation_PaperKISMIF2016_ppt.ppt
PPT_presentation_PaperKISMIF2016_ppt.pptPPT_presentation_PaperKISMIF2016_ppt.ppt
PPT_presentation_PaperKISMIF2016_ppt.ppt
 
PPT_MERCADOS.pptx
PPT_MERCADOS.pptxPPT_MERCADOS.pptx
PPT_MERCADOS.pptx
 
El ciclo del hábito.pptx
El ciclo del hábito.pptxEl ciclo del hábito.pptx
El ciclo del hábito.pptx
 
Hatshepsut_PPT.pptx
Hatshepsut_PPT.pptxHatshepsut_PPT.pptx
Hatshepsut_PPT.pptx
 
hho_acctg09GE_inppt05_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt05_ppt.ppthho_acctg09GE_inppt05_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt05_ppt.ppt
 
hho_acctg09GE_inppt05B_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt05B_ppt.ppthho_acctg09GE_inppt05B_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt05B_ppt.ppt
 
hho_acctg09GE_inppt02_ppt (1).ppt
hho_acctg09GE_inppt02_ppt (1).ppthho_acctg09GE_inppt02_ppt (1).ppt
hho_acctg09GE_inppt02_ppt (1).ppt
 
hho_acctg09GE_inppt06_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt06_ppt.ppthho_acctg09GE_inppt06_ppt.ppt
hho_acctg09GE_inppt06_ppt.ppt
 
Worksheet for a Merchandising Business.ppt
Worksheet for a Merchandising Business.pptWorksheet for a Merchandising Business.ppt
Worksheet for a Merchandising Business.ppt
 
Akl_ppt.pptx
Akl_ppt.pptxAkl_ppt.pptx
Akl_ppt.pptx
 
vakum_ppt.pptx
vakum_ppt.pptxvakum_ppt.pptx
vakum_ppt.pptx
 
Arab spring.pptx
Arab spring.pptxArab spring.pptx
Arab spring.pptx
 

Recently uploaded

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 

Recently uploaded (19)

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 

PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx

  • 2. Kerja Jika sistem mengalami pergeseran karena beraksinya gaya, hal tersebut disebut kerja. Kerja yang dilakukan oleh bagian sistem pada sistem yang lain disebut kerja internal, sedangkan kerja yang dilakukan sistem ke lingkungan atau sebaliknya disebut kerja eksternal. Yang berperan dalam termodinamika bukan kerja internal, melainkan kerja eksternal.
  • 3. Proses Kuasi-Statik Proses kuasi-statik adalah proses dalam keadaan ideal dengan hanya mengubah sedikit saja gaya eksternal yang beraksi pada sistem sehingga gaya takberimbangnya sangat kecil. Proses kuasi-statik merupakan suatu pengidealan yang dapat diterapkan untuk segala sistem termodinamika, termasuk sistem listrik dan magnetik. Persyaratan dari proses ini adalah kesetimbangan mekanis, kesetimbangan termal, dan kesetimbangan kimia.
  • 4. Mula-mula gas ideal menempati ruang dengan volume V dan tekanan p. Bila piston mempunyai luas penampang A maka gaya dorong gas pada piston F = pA. Dimisalkan gas diekspansikan (memuai) secara kuasi-statik, (secara pelan – pelan sehingga setiap saat terjadi kesetimbangan), piston naik sejauh dy, maka kerja yang dilakukan gas pada piston : dW = F dy = P A dy A dy adalah pertambahan volume gas, sehingga : dW = P dV Kerja Sistem Hidrostatik
  • 5. Lingkungan juga menimbulkan gaya yang menentang gaya pada piston tersebut. Sehingga : đW = - P dV Tanda negatif di depan P dV menyatakan bahwa dV yang positif (pemuaian) menghasilkan kerja yang negatif dan sebaliknya, dV yang negatif (pemampatan) menghasilkan kerja positif. perubahan volumenya dilakukan secara kuasi – statik, tekanan sistem P pada setiap saat tidak hanya sama dengan tekanan eksternal, tetapi juga merupakan suatu koordinat termodinamik. Jadi, tekanan dapat diungkapkan sebagai fungsi dari θ dan V dengan memakai persamaan keadaan. Di sepanjang suatu lintasan kuasi – statik tertentu kerja yang dilakukan pada sistem ketika berubah dari volume Vi ke volume yang lebih kecil Vf dinyatakan sebagai : Sedangkan pemuaian dari f ke i sepanjang lintasan yang sama tetapi dengan arah yang berlawanan, menghasilkan kerja yang dilakukan oleh sistem sebesar : Bila lintasannya kuasi – statik, Wif = - Wfi Hampiran yang cukup dekat pada proses kuasi – statik dalam praktek dapat dicapai dengan membiarkan tekanan eksternal berbeda sedikit sekali dengan yang ditimbulkan oleh sistem.
  • 6. Diagram PV Ketika volume sistem hidrostatik berubah karena gerakan piston dalam sebuah silinder, kedudukan piston pada setiap saat berbanding lurus dengan volume. Diagram dengan tekanan dirajah sepanjang sumbu Y dan volume sepanjang sumbu X disebut dengan diagram PV .
  • 7. Dalam gambar a, perubahan tekanan dan volum gas selama pemuaian ditujukan oleh kurva I. Integral untuk proses ini jelas sama dengan luas bidang berwarna kelabu dibawah kurva I. Demikian juga untuk penempatan, kerja yang diserap oleh gas digambarkan oleh luas bidang berwarna kelabu dibawah kurva II dalam gambar b. Sesuai dengan kesepakatan tanda untuk kerja, luas bidang dibawah I dipandang sebagai negatif dan dibawah II sebagai positif. Dalam gambar c, kurva I dan II digambar bersama sehingga membentuk sederetan proses yang membawa gas itu ke keadaan awal. Sederetan proses seperti itu digambarkan oleh gambar tertutup yang disebut daur. Luas didalam gambar tertutup itu jelas merupakan selisih antara luas bidang dibawah kurva I dan II sehingga menggambarkan kerja neto yang dilakukan dalam daur. Perhatikan bahwa daur itu dilalui dalam arah sedemikian sehingga kerja netonya negatif dan kerja neto ini dilakukan oleh sistem tersebut. Jika arahnya dibalik, kerja netonya menjadi positif, dan kerja dilakukan pada sistem.
  • 8. Kerja Bergantung Pada Lintasan Kerja yang dilakukan oleh sistem tidak hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir, tetapi juga pada keadaan madyanya, misalnya pada lintasannya. Ini merupakan cara lain untuk mengatakan bahwa untuk proses kuasi-statik, ungkapan: Untuk menunjukan bahwa sejumlah kerja infinitesimal bukan merupakan diferensial matematis fungsi W dan untuk menenkankan setiap waktu bahwa diferensial itu tak sama, dibuat coretan pada tanda diferensial, jadi : ᵭW.    Vf Vi PdV W
  • 9. Kerja Dalam Proses Kuasi-statik Gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diperjelas dengan contoh sebagai berikut: Pemuaian atau pemapatn isoterm yang kuasi-statik dari gas ideal tetapi untuk gas ideal berlaku persamaan keadaan dengan n dan R tetapan. Sulihkan P, sehingga kita dapatkan dan karena θ juga tetapan, maka Dengan lambang In menyatakan logaritma alamiah atau logaritma napier. Dalam logaritma biasa, yang dinyatakan dengan log,
  • 10. Pertambahan tekanan isoterm kursi-statik pada zat padat. Andaikan tekanan pada 10² kg tembaga padat ditambah secara kuasi-statik dan isoterm pada 0ᵒC dari 0 hingga 1000 kali tekanan atmosfer baku. Kerja dihitung sebagai berikut: W = - ʃ P dV atau Karena ketermampatan isoterm ialah Kita dapatkan pada temperatur tetap, Sulihkan dV, kita peroleh
  • 11. Sekarang, perubahan dalam V dan k pada temperatur tetap sedemikian kecil sehingga perubahan itu dapat diabaikan. Jadi: Karena volum sama dengan massa dibagi dengan kerapatan ρ, maka: Harga positif W menunjukkan bahwa kerja dilakukan pada tembaga. Hasil ini , bersama dengan contoh yang pertama, menunjukkan bahwa bila gas dimampatkan, biasanya kita bisa mengabaikan kerja yang dilakukan pada wadahnya.
  • 12. Kerja Untuk Mengubah Panjang Seuntas Kawat Jika panjang seutas kawat yang ditarik gaya £ berubah dari L menjadi (L+dL), kerja infinitesimal yang dilakukan pada kawat ialah dW = £dL Nilai dL positif berarti pemuaian kawat, artinya, kerja pasti terjadi pada kawat, yaitu kerja positif. Untuk perubahan panjang tertentu dari Li ke Lf Dengan £menyatakan besar gaya sesaat pada setiap saat selama proses itu berlangsung. Jika kawat mengalami gerak yang melibatkan gaya tak berlimbang yang besar, integralnya tidak dapat dicari dengan memakai koordinat termodinamik yang mengacu pada kawat secara keseluruhan.
  • 13. Kerja Untuk Mengubah Luas Bidang Selaput Permukaan Tinjaulah selaput permukaan ganda dengan cairan di antaranya, yang terbentang pada kerangka kawat dengan salah satu sisinya dapat digerakkan seperti terlihat dalam gambar 3.4. jika kawat tergerakkan itu panjangnya L dan tegangan permukaanya γ, maka gaya yangberaksi pada kedua selaput itu ialah 2 γ L. Untuk pergeseran infinetesimal dx, kerjanya ialah dW = 2  L dx tetapi untuk dua selaput 2L dx = d A Jadi, dW = γ d A Untuk perubahan berhingga dari Ai ke Af Proses kuasi-statik dapat diperiksakan dengan selalu mempertahankan daya eksternal agar berbeda hanya sedikit dengan daya yang dikelurkan leh selaput. Bila γ dinyatakan dalam newton/m dan A dalam m² , maka W dalam joule.
  • 14. Kerja Untuk Mengubah Sel Terbalikkan Jika beda potensial eksternal dibuat lebih kecil infinetesimal dari pada Ɛ, maka selama selang waktu yang pendek terjadinya perbedaan ini, terdapat pemindahan sejumlah muatan dZ melalui rangkaian eksternal, dari elektrode positif ke negatif. Jika beda potensialeksternalnya diatur agar sedikit lebih besar dari pada Ɛ, muatan listrik dipindahkan dalam arah yang berlawanan dan kerja dilakukan pada sel. Dalam kedua kejadian ini jumlah kerjanya ialah dW = dZ Bila muatan sel dilucuti melalui rangkain eksternal, dZ negatif. Ini berarti terdapat kuantitas Z yang berhubungan dengan keadaan muatan sel yang kurang dengan dZ ini jumlah sebenarnya dari muatan yang dipindahkan. Pemuatan sel menyangkut pertambahan Z atau dZ yang positif
  • 15. Gambar 3.5 Hampiran pemindah kuasi-statik dari muatan dalam sel terbalikkan Jika Z berubah dengan jumlah berhingga, Jika arusnya i, maka dalam waktu d kuantitas dZ=id dan Dengan Ɛ dalam volt dan muatan dalam colulomb, kerja akan dinyatakan dalam joule.
  • 16. Kerja Untuk Mengubah Polarisasi Padatan Dielektrik Luas permukaan A dari keping kapasitor memiliki dimensi linier yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jarak antara kedua keping l. Beda potensial ɛ, pada keping dapat dipertahankan oleh sebuah baterai. Efek dari beda potensial pada keping adalah menimbulkan medan listrik antar keping dengan intensitas listrik E. Intensitas listrik yang amir serba sama yang timbul diantara kedua keping itu adalah E=ε/l Selanjutnya, satu keping bermuatan +z dan keping yang lain –z. Bila muatan kapasitor diubah sejumlah infinitesimal dZ, kerja yang dilakukan ialah dW=εdZ Jadi, dW=EldZ. Muatan Z pada keping sama dengan Z = DA Dengan D menyatakan perpindahan listrik . jadi dW=AlEdD Jadi, dW=VEdD. Dengan V menyatakan volum dielektrik.
  • 17. Jika Π menyatakan momen listrik total dari bahan (yang diandaikan isotrop), atau polarisasinya, maka kita punya hubungan D =ɛo E + Π/v. Dengan ɛo menyatakan permivitas ruang hampa dan Π menyatakan polarisasi total (atau momen dwikutub total). Jadi: dW = VɛoEdE + E dΠ suku pertama adalah kerja yang diperlukan untuk menambah intensitas listrik dengan dE dan akan muncul sekalipun ruang antara kedua keping kapasitor itu hampa. Suku kedua menyatakan kerja yang diperlukan untuk menaikkan polarisasi dielektrik sejumlah d Π ; suku ini menjadi nol jika diantara keping kapasitor tidak terdapat bahan. Kita hanya memerhatikan perubahan yang timbul pada bahan yang disebabkan oleh kerja pada atau bahan dielektrik (sistemnya, dan bukan kerja yang dilakukan untuk medan listrik). Akibatnya kerja netto pada dielektrik: dW = E dΠ. jika e diukur dalam volt per meter dan Π dalam coloumb meter, maka kerja di nyatakan dalam joule. Jika polarisasi diubah sejumlah tertentu dari Π menjadi ΠF, kerjanya ialah W∫_Πi^Πf▒〖E dΠ〗 Untuk dielektrik padatan, keping kapasitornya merupakan bidang datar dan sejajar yang bisa berbentuk bundar atau segiempat. Keping kapasitor untuk dielektrik cairan atau gas berupa silinder tegak sesumbu.
  • 18. Kerja Untuk Mengubah Magnetisasi Suatu Padatan Magnetic Efek arus dalam lilitan ialah menimbulkan medan magnetic dengan imbas magnetik β. Jika dimensinya seperti terlihat dalam gambar, maka β hampir serba sama pada penampang toroid itu. Andaikan arusnya diubah dan dalam.
  • 19. Jangka waktu dτ imbas magnetiknya diubah sejumlah dβ. Jadi, menurut prinsip faraday mengenai imbas elektromagnetik, dalam lilitan akan terimbas elektromontansi imbas Ɛ, dengan Ɛ = - NA Selama selang waktu dτ, terjadi pemindahan muatan dalam rangkaian sejumlah dZ, dan kerja yang dilakukan oleh system untuk mempertahankan arus bias dihitung menurut persamaan dW = - ƐdZ = NA dβ/d dZ = NA dβ/d dβ = N Ai dβ Dengan I asam dengan dZ/ dτ, menyatakan harga sesaat dari arus. Intensitas magnetik yang ditimbulτkan oleh arus i dalam lilitan toroidal dapat dicari dari H = Ni/L = N Ai/ AL = N A i/V Dengan V menyatakan volum bahan magnetik. Jadi, N Ai = v H Dan Dw =VH dβ
  • 20. Jika M menyatakan momen magnetic total dari bahan (yang diandaikan isotrop), atau magnetisasi total, kita dapatkan hubungan β = ₀ H + ₀ M/V Jadi dW = V₀ H dH + ₀ H dM Jika tidak ada bahan dalam lilitan toridal, M menjadi nol, β sama dengan h dW = V₀ H dH ( untuk ruang hampa saja) Ini adalah kerja yang diperluhkan untuk menaikkan medan magnetic dalam volum V dari ruang hampa dengan sejumlah dh. Suku kedua. h dM menyatakan kerja yang dilakaukan untuk menaikkan megnetisasi bahan sejumlah dM. Dalam buku ini kita hanya memusatkan perhatian pada perubahan temperature, energy, dan seterusnya, dari bahan yang ditimbulkan oleh kerja yang dilakukan pada atau oleh bahan. Akibatnya untuk maksud itu dW = ₀ H dM Jika h diukur dalam ampere per meter dan M dalam ampere meter kuadrat, maka kerja dinyatakan dalam joule. Jika magnetisasi dipaksa untuk berubah dengan sejumlah berhingga dari Mi ke Mf, kerja menjadi
  • 21. Kerja Dalam Sistem Sederhana Diagram kerja diperoleh jika koordinat intenssifnya dirajah terhadap koordinat ekstensif yang bersesuaian. Jadi banyaknya diagram kerja sama dengan banyaknya sistem. Jika kita menetapkan kuantitas intensif P, J, , E, dan H sebagai gaya rampatan dari kuantitas ekstensif yang bersesuaian V, L, A, Z, dan M sebagai pergeseran rampatan kita dapat menggambarkan kerja yang dilakukan oleh sistem sederhana pada diagram kerja rampatan dengan merjah gaya rampatan Y terhadap pergeseran rampatan X .kesimpulan yang ditarik dari diagram semacam itu berlaku untuk setiap sistem sederhana.
  • 22. Sistem Gabungan Tinjaulah sistem gabungan, yang skemanya tercantum dalam gambar 3.8a, yang terdiri atas dua sistem hidrostatik sederhana yang berbeda, yang dipisahkan oleh didnding diaterm untuk menjamin agar kedua bagian itu bertemperatur sama. Terdapat lima koordinat termodinamik ( P,V, P’, V’, dan ) dan dua persamaan keadaan, satu untuk masing-masing seistem sederhana. Akibatnya hanya tiga dari lima koordinat itu yang bebas. Dalam setiap pergeseran kecil dari masing-masing piston kerja ialah dW = -P dV – P’ dV’ Karena kerja yang dilakukan dalam proses infinitesimal ialah dW = -P dV + 0H dM. Sistem lima koordinat rampatan dengan koordinat Y,X, Y’, X’ dan dan kerjanya ialah dW = Y dX + Y’ dX’ koordinat bebas yang paling mudah dipakai untuk sistem ini ialah , X, dan X’ .