SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

  1. Kerja
      Dalam mekanika dikenal bahwa besar kerja oleh suatu kakas pada suatu benda, sama dengan hasil
   kali komponen kakas pada arah jalan dengan panjang jalan tersebut. Karena pada umumnya baik
   besar maupun arah garis kerja kakas itu berubah-ubah, maka diambil jalan atau lintasan yang tak
   terhingga kecil ds, sehingga sepanjang ds kakas dapat dianggap tetap. Jadi
                                                                                   (1-1)
   F cos ɵ adalah komponen kakas F pada arah jalan ds dan ɵ sudut antara F dan ds. Jika benda
   bergerak melalui jalan yang terhingga, atau anta (finite) misalnya dari S1 ke S2, maka besar kerja
   oleh F adalah :
                                                                               (1-2)
  Dalam mekanika juga dikenal, bahwa besar kerja oleh suatu kakas pada suatu benda sama dengan
  perubahan tenaga kinetiknya.
                                                                             (1-3)
  Jika benda bergerak dari tempat 1 ke tempat 2, maka besar kerja
                                                                               (1-4)
  Atau
                                                                               (1-5)
  Jika kakas yang bekerja pada benda itu konservatif, besar kerjanya
                                                                                    (1-6)


  Persamaan (1-5) berlaku untuk sebarang kakas, sedangkan persamaan (1-6) hanya berlaku untuk
  kakas konservatif saja. Jadi untuk kakas konservatif


  Atau
                                                                                    (1-7)
  Jumlah tenaga kinetik dengan tenaga potensial suatu benda disebut tenaga mekanis total E, jadi
                                                                                    (1-8)
  Jika pada benda itu kecuali kakas konservatif bekerja pula kakas nonkonservatif, maka kerja oleh
  kakas nonkonservatif ini sama dengan perubahan tenaga mekanis totalnya, yaitu
                                                                                    (1-9)

  Dari uraian di atas, tampaklah bahwa antara kerja dan tenaga terdapat hubungan yang amat erat.
  Kerja adalah bentuk peralihan (transitional form) dari tenaga, sedangkan tenaga kinetik ataupun
  tenaga potensional adalah bentuk tenaga tersimpan (stored energy).

  Dalam termodinamika pengertian kerja menyatakan pertukaran tenaga antara sistem dengan
  lingkungan. Kerja dapat dilakukan oleh sistem dapat pula dilakukan terhadap sistem. Contohnya, gas
  dalam silinder mobil yang mendorong piston.
2. Kerja pada Perubahan Volume

    Pada Gb. 1-1 terlukis suatu sistem yang terdiri atas sejumlah gas di dalam sebuah bejana yang
    dilengkapi dengan piston. Misalkan tekanan gas p, yang mungkin sekali berubah selama terjadinya
    proses. Jika luas penampang piston A, maka besar kakas pada piston adalah F = pA,. jika piston
    bergeser ke atas sejarak dh, maka besar kerja oleh kakas itu adalah δW = pA dh cos ɵ . Tetapi A dh
    sendiri adalah perubahan volume dV dan ɵ , yaitu sudut antara F dengan dh sama dengan nol, jadi

                                                                                  (1-10)




                                                                 dh

                                                    p

                          Gb. 1-1. Gas di dalam suatu sistem melakukan kerja

Jika prose situ berlangsung dari keadaan 1 ke keadaan 2 atau dari volume V1 ke volume V2, maka besar
kerja yang dilakukan oleh sistem adalah

                                                                                  (1-11)

Umumnya dalam proses itu p tidak tetap, sehingga tak boleh dikeluarkan dari tanda integral. Jika kerja
dilakukan oleh sistem, W akan diberi tanda positif dan sebaliknya jika kerja dilakukan terhadap sistem,
maka W diberi tanda negatif.

Jika rumus-rumus di atas ruas kiri dan kanan dibagi dengan jumlah massa atau jumlah mol dalam sistem,
maka rumus-rumus tersebut berubah menjadi hubungan nilai jenisnya, jadi

                                                                                  (1-12)

Hubungan antara tekanan dan volume system dalam suatu proses reversibel, dapat dinyatakan dengan
sebuah grafik pada diagram p-V seperti pada gb. 1-2.

    p



           1                  2



                                  v

          V1     dV      V2

Gb. 1-2. Luas bagian yang bergaris menyatakan besar kerja untuk perubahan volume dV
Pada perubahan volume sebesar dV, maka besar kerja oleh sistem adalah δW = p dV dan secara matematis
dinyatakan oleh luas bagian yang dihitamkan. Jika volume berubah dari V1 ke V2, maka kerja seluruhnya
diperoleh dengan pengintegralan. Secara matematis kerja ini dinyatakan oleh luas bangun dibatasi oleh
grafik dan dua garis vertikal dari V1 ke V2 serta sumbu V. kerja ini adalah positif jika volume bertambah
besar dan negative jika volume bertambah kecil. Yang pertama kerja dilakukan oleh sistem dan yang
kedua kerja dilakukan terhadap sistem. Jika proses berputar kembali ke keadaan awal, maka proses
disebut siklik dan dinyatakan sebagai

                                                                              (1-13)




Gb. 1-3. Proses siklik, W ≠ 0

Pada proses isometrik (isobarik), V = C sehingga dV = 0. Dengan kata lain tak ada kerja yang dilakukan
oleh ataupun terhadap sistem. Pada proses isobarik, tekanan p = C sehingga rumus (1-11) menjadi




Grafiknya terlihat pada Gb. 1-4 (a). Pada proses isothermal suhu T tetap tidak berubah. Jadi untuk gas
sempurna, kerja itu besarnya




Grafiknya ditunjukkan gambar 1-5 (b).

Persamaan (1-15) dapat pula ditulis dalam bentuk lain, sebab untuk proses isothermal p1V1 = p2V2 = C,
atau

        p                                          p




        0                               V           0                               V
Gb. 1-4. Kerja oleh gas sempurna pada (a) proses isobarik dan (b) proses isothermal.




        Jika persamaan (1-16) dimasukkan ke persamaan (1-15) diperoleh




        1-3. Bentuk Lain Kerja

       Jika secara umum variabel intensif diberi lambing Y dan variabel ekstensif deberi lambing X,
maka secara umum kerja oleh sistem dapat dirumuskan sebagai

        δW = Y dx

          ditinjau suatu sistem berupa sebatang kawat, panjang L, seperti terlukis pada Gb 1-5. L adalah
variabel ekstensif, sebab nilainya bergantung pada massa sistem. Bila ujung kiri kawat dibuat tetap dan
ujung kanan ditarik dengan kakas luar F, maka kawat akan bertambah panjang dengan dL. Dalam proses
ini, jelaslah bahwa kerja dilakukan terhadap sistem, sehingga nilainya harus negatif.

                                                                                      F

                                         L                      dL

        Gb. 1-5, kerja pada kawat oleh kakas luar F



        atau




       Untuk menentukan berapa nilai W, beberapa besaran perlu ditampilkan, yaitu tegangan (stress) ζ,
regangan (strain) ε, dan modulus elastisitas E, yang definisinya adalah sbb




        Bila ketiga persamaan ini dimasukkan ke dalam pers. (1-20), akan diperoleh
Untuk sistem yang hanya melibatkan kerja elektrik saja, maka




         Untuk sistem yang hanya melibatkan kerja magnetik saja




         Dengan χ = intensitas magnetik dan M = momen magnetik.

         Untiuk sistem yang melibatkan tegangan permukaan pada suatu saput atau lapisan, besar kerja
adalah




         Dengan γ adalah tegangan permukaan.

         Untuk suatu sistem yang berbentuk lempeng dielektrik, maka besar kerjanya adalah




         P adalah momen dwikutub lempeng, sedangkan E adalah intensitas elektrik.

More Related Content

What's hot

Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 

What's hot (20)

Tugas fisika nadiva
Tugas fisika nadivaTugas fisika nadiva
Tugas fisika nadiva
 
08 bab7
08 bab708 bab7
08 bab7
 
Momentum & Impuls
Momentum & ImpulsMomentum & Impuls
Momentum & Impuls
 
Materi 02 teori relativitas khusus (ii)
Materi 02   teori relativitas khusus (ii)Materi 02   teori relativitas khusus (ii)
Materi 02 teori relativitas khusus (ii)
 
Buku siswa glbb (top down)
Buku siswa glbb (top down)Buku siswa glbb (top down)
Buku siswa glbb (top down)
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
1 glb+dan+glbb 1
1 glb+dan+glbb 11 glb+dan+glbb 1
1 glb+dan+glbb 1
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Relativitas khusus
Relativitas khususRelativitas khusus
Relativitas khusus
 
MEDIA PRESENTASE
MEDIA PRESENTASEMEDIA PRESENTASE
MEDIA PRESENTASE
 
Kinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurusKinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurus
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
Persamaan keadaan termis
Persamaan keadaan termisPersamaan keadaan termis
Persamaan keadaan termis
 
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeElastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum Hooke
 
Gerak
GerakGerak
Gerak
 
Massa relativistik
Massa relativistikMassa relativistik
Massa relativistik
 
Kinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurus Kinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurus
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 

Viewers also liked (6)

SMC Global Daily Report (Commodities) 25 sep, 2013
SMC Global Daily Report (Commodities) 25 sep, 2013SMC Global Daily Report (Commodities) 25 sep, 2013
SMC Global Daily Report (Commodities) 25 sep, 2013
 
SMC Global Derivative report 25 09-2013
SMC Global Derivative report 25 09-2013SMC Global Derivative report 25 09-2013
SMC Global Derivative report 25 09-2013
 
SMC Global Derivative report 24 09-2013
SMC Global Derivative report 24 09-2013SMC Global Derivative report 24 09-2013
SMC Global Derivative report 24 09-2013
 
Minderin p2 p系统文档
Minderin p2 p系统文档Minderin p2 p系统文档
Minderin p2 p系统文档
 
Making Learning Stick
Making Learning StickMaking Learning Stick
Making Learning Stick
 
Closing a Professional Practice: Clinical, Ethical and Practical Consideratio...
Closing a Professional Practice: Clinical, Ethical and Practical Consideratio...Closing a Professional Practice: Clinical, Ethical and Practical Consideratio...
Closing a Professional Practice: Clinical, Ethical and Practical Consideratio...
 

Similar to Trmo lia

Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energiTermodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
jayamartha
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
jayamartha
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
jayamartha
 
Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)
kahfi1439
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
Habibur Rohman
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
muhamad khanif
 

Similar to Trmo lia (20)

PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptxPPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
PPT_Kerja_Zemansky_Heat_And_Thermodynami.pptx
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energiTermodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
 
saha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energisaha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energi
 
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.pptMateri_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
Materi_3-5_Panas_Kerja_dan_Energi.ppt
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
USAHA DAN ENERGI.pptx
USAHA DAN ENERGI.pptxUSAHA DAN ENERGI.pptx
USAHA DAN ENERGI.pptx
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
 
10 bab9
10 bab910 bab9
10 bab9
 
Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikMateri Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
Usaha dan Energi Kurmer.pptx
Usaha dan Energi Kurmer.pptxUsaha dan Energi Kurmer.pptx
Usaha dan Energi Kurmer.pptx
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 

Trmo lia

  • 1. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA 1. Kerja Dalam mekanika dikenal bahwa besar kerja oleh suatu kakas pada suatu benda, sama dengan hasil kali komponen kakas pada arah jalan dengan panjang jalan tersebut. Karena pada umumnya baik besar maupun arah garis kerja kakas itu berubah-ubah, maka diambil jalan atau lintasan yang tak terhingga kecil ds, sehingga sepanjang ds kakas dapat dianggap tetap. Jadi (1-1) F cos ɵ adalah komponen kakas F pada arah jalan ds dan ɵ sudut antara F dan ds. Jika benda bergerak melalui jalan yang terhingga, atau anta (finite) misalnya dari S1 ke S2, maka besar kerja oleh F adalah : (1-2) Dalam mekanika juga dikenal, bahwa besar kerja oleh suatu kakas pada suatu benda sama dengan perubahan tenaga kinetiknya. (1-3) Jika benda bergerak dari tempat 1 ke tempat 2, maka besar kerja (1-4) Atau (1-5) Jika kakas yang bekerja pada benda itu konservatif, besar kerjanya (1-6) Persamaan (1-5) berlaku untuk sebarang kakas, sedangkan persamaan (1-6) hanya berlaku untuk kakas konservatif saja. Jadi untuk kakas konservatif Atau (1-7) Jumlah tenaga kinetik dengan tenaga potensial suatu benda disebut tenaga mekanis total E, jadi (1-8) Jika pada benda itu kecuali kakas konservatif bekerja pula kakas nonkonservatif, maka kerja oleh kakas nonkonservatif ini sama dengan perubahan tenaga mekanis totalnya, yaitu (1-9) Dari uraian di atas, tampaklah bahwa antara kerja dan tenaga terdapat hubungan yang amat erat. Kerja adalah bentuk peralihan (transitional form) dari tenaga, sedangkan tenaga kinetik ataupun tenaga potensional adalah bentuk tenaga tersimpan (stored energy). Dalam termodinamika pengertian kerja menyatakan pertukaran tenaga antara sistem dengan lingkungan. Kerja dapat dilakukan oleh sistem dapat pula dilakukan terhadap sistem. Contohnya, gas dalam silinder mobil yang mendorong piston.
  • 2. 2. Kerja pada Perubahan Volume Pada Gb. 1-1 terlukis suatu sistem yang terdiri atas sejumlah gas di dalam sebuah bejana yang dilengkapi dengan piston. Misalkan tekanan gas p, yang mungkin sekali berubah selama terjadinya proses. Jika luas penampang piston A, maka besar kakas pada piston adalah F = pA,. jika piston bergeser ke atas sejarak dh, maka besar kerja oleh kakas itu adalah δW = pA dh cos ɵ . Tetapi A dh sendiri adalah perubahan volume dV dan ɵ , yaitu sudut antara F dengan dh sama dengan nol, jadi (1-10) dh p Gb. 1-1. Gas di dalam suatu sistem melakukan kerja Jika prose situ berlangsung dari keadaan 1 ke keadaan 2 atau dari volume V1 ke volume V2, maka besar kerja yang dilakukan oleh sistem adalah (1-11) Umumnya dalam proses itu p tidak tetap, sehingga tak boleh dikeluarkan dari tanda integral. Jika kerja dilakukan oleh sistem, W akan diberi tanda positif dan sebaliknya jika kerja dilakukan terhadap sistem, maka W diberi tanda negatif. Jika rumus-rumus di atas ruas kiri dan kanan dibagi dengan jumlah massa atau jumlah mol dalam sistem, maka rumus-rumus tersebut berubah menjadi hubungan nilai jenisnya, jadi (1-12) Hubungan antara tekanan dan volume system dalam suatu proses reversibel, dapat dinyatakan dengan sebuah grafik pada diagram p-V seperti pada gb. 1-2. p 1 2 v V1 dV V2 Gb. 1-2. Luas bagian yang bergaris menyatakan besar kerja untuk perubahan volume dV
  • 3. Pada perubahan volume sebesar dV, maka besar kerja oleh sistem adalah δW = p dV dan secara matematis dinyatakan oleh luas bagian yang dihitamkan. Jika volume berubah dari V1 ke V2, maka kerja seluruhnya diperoleh dengan pengintegralan. Secara matematis kerja ini dinyatakan oleh luas bangun dibatasi oleh grafik dan dua garis vertikal dari V1 ke V2 serta sumbu V. kerja ini adalah positif jika volume bertambah besar dan negative jika volume bertambah kecil. Yang pertama kerja dilakukan oleh sistem dan yang kedua kerja dilakukan terhadap sistem. Jika proses berputar kembali ke keadaan awal, maka proses disebut siklik dan dinyatakan sebagai (1-13) Gb. 1-3. Proses siklik, W ≠ 0 Pada proses isometrik (isobarik), V = C sehingga dV = 0. Dengan kata lain tak ada kerja yang dilakukan oleh ataupun terhadap sistem. Pada proses isobarik, tekanan p = C sehingga rumus (1-11) menjadi Grafiknya terlihat pada Gb. 1-4 (a). Pada proses isothermal suhu T tetap tidak berubah. Jadi untuk gas sempurna, kerja itu besarnya Grafiknya ditunjukkan gambar 1-5 (b). Persamaan (1-15) dapat pula ditulis dalam bentuk lain, sebab untuk proses isothermal p1V1 = p2V2 = C, atau p p 0 V 0 V
  • 4. Gb. 1-4. Kerja oleh gas sempurna pada (a) proses isobarik dan (b) proses isothermal. Jika persamaan (1-16) dimasukkan ke persamaan (1-15) diperoleh 1-3. Bentuk Lain Kerja Jika secara umum variabel intensif diberi lambing Y dan variabel ekstensif deberi lambing X, maka secara umum kerja oleh sistem dapat dirumuskan sebagai δW = Y dx ditinjau suatu sistem berupa sebatang kawat, panjang L, seperti terlukis pada Gb 1-5. L adalah variabel ekstensif, sebab nilainya bergantung pada massa sistem. Bila ujung kiri kawat dibuat tetap dan ujung kanan ditarik dengan kakas luar F, maka kawat akan bertambah panjang dengan dL. Dalam proses ini, jelaslah bahwa kerja dilakukan terhadap sistem, sehingga nilainya harus negatif. F L dL Gb. 1-5, kerja pada kawat oleh kakas luar F atau Untuk menentukan berapa nilai W, beberapa besaran perlu ditampilkan, yaitu tegangan (stress) ζ, regangan (strain) ε, dan modulus elastisitas E, yang definisinya adalah sbb Bila ketiga persamaan ini dimasukkan ke dalam pers. (1-20), akan diperoleh
  • 5. Untuk sistem yang hanya melibatkan kerja elektrik saja, maka Untuk sistem yang hanya melibatkan kerja magnetik saja Dengan χ = intensitas magnetik dan M = momen magnetik. Untiuk sistem yang melibatkan tegangan permukaan pada suatu saput atau lapisan, besar kerja adalah Dengan γ adalah tegangan permukaan. Untuk suatu sistem yang berbentuk lempeng dielektrik, maka besar kerjanya adalah P adalah momen dwikutub lempeng, sedangkan E adalah intensitas elektrik.