SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
http://donaafriyani.blogspot.com/


A. Pengertian kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Selama ini proses pembelajaran matematika di setiap tingkat pendidikan hanya terbatas pada
peningkatan kemampuan kognitif saja. Padahal ciri khusus matematika adalah penekankan pada
proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. Selain itu matematika
merupakan proses yang aktif, dinamik dan generatif melalui kegiatan matematika (doing math),
memberikan sumbangan yang penting kepada peserta didik dalam pengembangan nalar, berpikir
logis, sistematik, kritis, kreatif, dan bersikap obyektif serta terbuka dalam menghadapi berbagai
permasalahan.
Harapan terbesar dunia pendidikan adalah menjadikan peserta didik sebagai pemikir dan
pemecah masalah yang baik. Untuk itu, perlu peningkatan kemampuan berpikir mulai level
terendah yaitu recall (kemampuan bersifat ingatan dan spontanitas), basic (kemampuan bersifat
pemahaman), sampai pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu aspek pengetahuan
tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, yang didefinisikan sebagai
berikut :
Berpikir kritis adalah proses berpikir untuk menyusun, mengorganisasikan, mengingat dan
menganalisis argumen dan memberikan interpretasi berdasarkan persepsi yang sahih logical
reasoning. Berpikir kritis melingkupi :
1. Kemampuan membaca dengan pemahaman, mengidentifikasi materi penting dan materi yang
tidak relevan.
2. Kemampuan untuk menggambarkan kesimpulan yang tepat dari sekumpulan data.
3. Kemampuan untuk menentukan ketidakkonsistenan dan kontradiksi dari sekumpulan data.
4. Berpikir kritis bersifat analitis dan refleksif.
Berpikir kreatif diartikan sebagai tingkat kesanggupan berpikir menemukan sebanyak-banyaknya,
seberagam mungkin dan relevan dari jawaban suatu masalah yang bersifat lentur, orisinil dan
terinci berdasarkan informasi yang tersedia. Terdapat lima komponen kemampuan berfikir kritis
yaitu:
i. Kelancaran (fluency); kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide.
ii. Keluwesan atau fleksibilitas (flexibility); kemampuan berpikir divergen
iii. Kerincian atau elaborasi (elaboration); kemampuan mengembangkan, membumbui, atau
mengeluarkan sebuah ide.
iv. Orisinalitas (originality); kemampuan untuk menghasilkan ide yang tak biasa di antara
kebanyakan atau jarang.
v. Refleksif ; kemampuan untuk memerikan pertimbangan-pertimbangan dari ide yang diberikan.

B. Upaya Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, seorang guru harus menciptakan
kondisi belajar di kelas yang mengarah kepada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif. Salah satu caranya yaitu mengikuti empat tahapan berikut :
1. Tahap persiapan (Planning) : pembiasaan memahami suatu masalah.
2. Tahap inkubasi : memikirkan cara menyelesaikan masalah.
3. Tahap iluminasi : gagasan yang mengarah pada penyelesaian suatu masalah.
4. Tahap verifikasi : memeriksa jawaban kembali.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk merangsang kemampuan berfikir kristis dan
kreatif, berupa “Apakah solusi lain ?”, “Apakah jika . . . ?”, “Apa yang salah ?”, “Apa yang akan
kamu lakukan ?”
What’s Another Way ?
Setelah solusi dari persoalan ditemukan dan di cek, guru meminta peserta didik untuk mencari
solusi atau jalan lain dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Aktivitas menemukan solusi
terbaik dalam pemecahan masalah adalah salah satu praktek kemampuan berpikir kreatif.
What if . . .?
Perserta didik diminta menyelesaikan sebuah persoalan, setelah solusinya ditemukan guru
memodifikasi soal tersebut. Memodifikasi bisa dengan cara menghilangkan salah satu komponen
soal yang diketahui atau mengganti sebuah komponen dengan sesuatu yang kontradiksi.
Kemudian peserta didik diminta menemukan solusi dari persoalan yang sudah dimodifikasi tadi.
Hal ini mencerminkan peningkatan kemampuan berpikir kritis.
What’s Wrong ?
Peserta didik diberikan sebuah ilustrasi yang berisi masalah dan solusi yang mengandung
kesalahan baik secara konseptual atau perhitungannya. Kemudian peserta didik diminta
menemukan kesalahan tersebut, memperbaikinya dan menjelaskan apa yang salah, kenapa salah
dan apa yang dilakukan untuk membetulkannya.
What Would You Do ?
Pertanyaan ini dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir kreatif. Setelah menemukan
solusi-solusi dari persoalan secara matematika, peserta didik dihadapkan pada sebuah keputusan
yang akan diambil. Keputusan didasarkan pada ide personal atau pengalaman pribadi. Peserta
didik harus menjelaskan nilai/pengaruh matematis dari keputusan yang di buat. Penjelasan yang
diberikan bisa berupa format paragraf sehingga peserta didik langsung mempraktekkan
kemampuan berkomunikasinya dengan baik.

C. Beberapa contoh soal matematika
Masalah 1 ( What’s another way ?)
Sebuah pabrik memproduksi bangku berkaki tiga dan meja berkaki empat. Digunakan jenis kaki
yang sama untuk bangku dan meja. Untuk bulan depan telah dipesan 340 kaki untuk memenuhi
pesanan 100 buah perabotan. Berapa banyak bangku dan meja yang akan di buat ?
Jawaban 1
Misalkan x menyatakan banyak bangku berkaki tiga dan y menyatakan banyak meja berkaki
empat, maka diperoleh :
x + y = 100
3x + 4y = 340
dengan menyelesaikan sistem persamaan linear didapatkan banyak bangku berkaki tiga adalah 60
dan meja berkaki empat sebanyak 40 .
Jawaban 2
Peserta didik menyelesaikan persoalan dengan strategi coba-coba yang tergambar pada tabel
berikut :



Meja
Bangku
Total Kaki
Jumlah
Kaki
Jumlah
Kaki
80
70
60
50
40
320
280
240
200
160
20
30
40
50
60
60
90
120
150
180
380 (terlalu banyak)
370 (terlalu banyak)
360 (terlalu banyak)
350 (terlalu banyak)
340 (benar)

Jawaban 3
Beberapa peserta didik mereduksi angka 100 menjadi 10 dan 340 menjadi 34. Mereka
menggambar 10 lingkaran mewakili perabotan dan garis pada lingkaran mewakili kakinya, lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ;

Terdapat 4 buah lingkaran berkaki empat dan 6 buah lingkaran berkaki tiga. Karena satu
lingkaran mewakili 10 perabotan maka banyak meja berkaki empat adalah 40 meja dan bangku
berkaki tiga sebanyak 60 bangku.



Masalah 2 (What If . . . ?)
Awwibi memanah papan panah dan mengenai skor 31, 5, 9 dan 10. Berapa jumlah skor yang
diperolehnya ?
31
5
25
17
11
3
9
15
10
Solusinya adalah 31 + 5 + 9 +10 = 55.

Pertanyaan Lanjutan 1
Jika Awwibi menembakkan empat anak panah ke papan dan diberi skor 55, Apa saja angka yang
dia kenai ?
Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara mencari kombinasi empat angka, kemudian dicari
yang jumlah empat angka tersebut sama dengan 55.
Angka-angka tersebut adalah 31, 10, 9, 5 atau 25, 15, 10, 5. dan lain lain.

Pertanyaan Lanjutan 2
Jika angka 10 dihapus dari papan panah dan awwibi mendapat skor 55 dengan tepat empat anak
panah, apa saja angka yang dikenainya ?
Tidak ada jumlah empat angka pada papan panah yang berjumlah 55. Alasannya yaitu semua
angka pada papan panah adalah ganjil, jumlah bilangan ganjil adalah genap, sedangkan 55 bukan
genap.

Masalah 3 (What’s Wrong ?)
Mario diminta untuk meletakkan tiga rak di atas meja tulisnya, masing-masing rak memiliki tiga
kaki panjang. Dia pergi ke pasar dan membeli sembilan papan kaki yang akan dipotong menjadi
tiga bagian sama besar. Harga papan $ 1,50 per kaki dan $ 2,00 untuk memotong. Mario
menerima tagihan :
Lumber Emporium
1 9-foot board ................ $ 13,50
3 cuts @ $2,00 each ................ $ 6,00
Tax ................ 1,17
Total ................ $ 20,67

Mario menjadi marah dan mengatakan bahwa tagihan ini terlalu mahal. Apa yang salah ?
Komentar Siswa 1
Kesalahan pada daftar di atas terletak upah pemotongan papan seharusnya $ 4,00. sehingga
jumlah tagihan mario menjadi $ 20,67 - $ 2,00 = $ 18,67.
Komentar Siswa 2
Kesalahan terletak pada upah pemotongan papan, menurut siswa ke dua ini tagihan yang benar
adalah :
Lumber Emporium
1 9-foot board ................ $ 13,50
2 cuts @ $2,00 each ................ $ 4,00
Tax ................ 1,05
Total ................ $ 18,55
Terdapat perbedaan jawaban antara siswa 1 dan siswa 2, jawaban yang betul adalah jawaban
siswa 2.

Masalah 4 (What would you do ?)
Perusahaan telepon lokalmu menawarkan dua pilihan layanan untuk melalukan panggilan. Mana
layanan yang akan kamu pilih ? dan Apa yang akan kamu lakukan ?
Limited Service

Basic Cost ................. $14,95
First 30 calls free
Each additional call...............0,09
Unlimited Service
Unlimited number of calls
Complete Price..........$18,25
Siswa 1
$ 18,25 - $ 14,95 = $ 3,30
$3,30 : 0,15 = 22
Saya melakukan lebih dari 22 kali pemanggilan, sehingga saya memilih unlimited service.
Siswa lupa pada limited service melakukan 30 kali pemanggilan hanya dikenai $14,95.
Penambahan pamanggilan dibaginya dengan 0,15 padahal 0,09. Kita tidak mengetahui darimana
angka 0,15 tersebut.
Siswa 2
40 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25
40 pemanggilan menngunakan limited sevice = $15,85
100 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25
100 pemanggilan menggunakan limited service = $ 21,25
70 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25
79 pemanggilan menggunakan limited service = $ 18,55
Karena saya melakukan pemanggilan kurang dari 70, maka saya akan memilih limited service.
Siswa 3
$14,95 + 0,09x = 18,25
0,09x = 3,30
x = 37
37 + 30 = 67
Jika saya melakukan lebih dari 70 pemanggilan, maka saya akan memilih unlimit service.
KRITERIA ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

Kriteria Asesmen
1
pemula
2
sedang/biasa
3
pandai/cakap
4
istimewa




Pemahaman
Sedikit atau tidak ada pemahaman tentang: permutasi, kombinasi dan peluang, serta teknik
pemecahan masalah, dan menyusun data.
Sebagian memahami tentang permutasi, kombinasi dan peluang. Pada pekerjaanya mungkin ada
kesalahan kecil.
Hasil kerja menunjukkan pemahaman yang baik tentang permutasi, kombinasi dan peluang. Soal
dikerjakan dengan benar.
Hasil kerja menunjukkan pemahaman yang dalam tentang permutasi, kombinasi dan peluang,
pekerjaannya menunjukkan pengembangan yang baik.
Kelancaran
Jawaban tidak lengkap, atau cara yang dipakai tidak berhasil.
Paling tidak satu jawaban benar diberikan dan satu cara digunakan untuk memecahkan soal.
Paling tidak dua jawaban benar diberikan dan dua cara digunakan atau dua pertanyaan yang
berkaitan diberikan
Seluruh jawaban benar dan Beberapa pendekatan/cara digunakan, atau pertanyaan baru yang
berkaitan dibuat
Fleksibilitas
Tidak ada kefleksibelan ditunjukkan dalam jawabannya
Semua jawaban menggunakan cara yang sama
Paling sedikit dua cara berbeda digunakan untuk memecahkan soal

Beberapa cara digunakan dalam jawabannya.
Keaslian
Cara yang digunakan bisa berbeda tapi bukan merupakan solusi persoalan
Cara yang dipakai merupakan solusi soal, tetapi masih umum
Cara yang dipakai tidak biasa dan berhasil. Cara digunakan oleh sedikit siswa.
Cara yang dipakai berbeda dan menarik. Cara yang hanya dipakai oleh satu atau dua siswa

Kriteria Asesmen
1
pemula
2
sedang/biasa
3
pandai/cakap
4
istimewa
Elaborasi (kejelasan)
Sedikit atau tidak ada penjelasan
Penjelasan dari jawaban mudah dimengerti, tapi di bebe-rapa tempat tidak jelas
Penjelasan jelas diberikan, dengan menggunakan terminology matematik
Penjelasan jelas, ringkas dibuat, memakai dengan baik semua cara yang ada.
Generalisasi dan Penalaran
Tidak ada generalisasi dibuat, atau yang dibuat tidak benar, dengan penalaran yang tidak jelas
Paling sedikit satu kesimpulan benar dibuat, tetapi tidak didukung oleh penalaran yang jelas.
Paling sedikit generalisasi dengan baik dibuat atau lebih dari satu generalisasi benar dibuat tetapi
tidak didukung oleh penalaran yang jelas.
Beberapa generalisasi dibuat dengan baik dan didukung oleh penalaran yang jelas.
Perluasan
Tidak ada perluasan, perluasan tidak matematis
Paling sedikit satu perluasan digali
Satu pertanyaan berkaitan digali secara dalam dan lebih dari satu pertanyaan secara benar digali
Lebih dari satu pertanyaan dijawab/gali secara mendalam
Diposkan oleh Dona Afriyani di 19:53Tidak ada komentar:

More Related Content

What's hot

Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaNailul Hasibuan
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikawww.didiarsandi.com
 
Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikoteshadiihdhiny
 
Penyusunan instrumen hots
Penyusunan instrumen hotsPenyusunan instrumen hots
Penyusunan instrumen hotsWenni Meliana
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsSuratno SPd
 
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesCara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesRita Silaban
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Wulan Sobichin
 
Tes psikologi-download-gratis
Tes psikologi-download-gratisTes psikologi-download-gratis
Tes psikologi-download-gratisMumut Mutia
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaputri maulianti
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaMia Ervina
 
Beyond examination questions to KBAT
 Beyond examination questions to KBAT Beyond examination questions to KBAT
Beyond examination questions to KBATmohd shafeeq
 
Pembentangan ppt ibubapa thn 6
Pembentangan ppt ibubapa thn 6Pembentangan ppt ibubapa thn 6
Pembentangan ppt ibubapa thn 6saedahdaud
 
Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaPemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaNoraCantika
 

What's hot (20)

Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving Matematika
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
PMRI kelas 1 SD
PMRI kelas 1 SDPMRI kelas 1 SD
PMRI kelas 1 SD
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
 
Instrumen penilaian set 2
Instrumen penilaian set 2Instrumen penilaian set 2
Instrumen penilaian set 2
 
Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikotes
 
Penyusunan instrumen hots
Penyusunan instrumen hotsPenyusunan instrumen hots
Penyusunan instrumen hots
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hots
 
Makalah evaluasi
Makalah evaluasi Makalah evaluasi
Makalah evaluasi
 
Proposal Kajian Tindakan
Proposal Kajian TindakanProposal Kajian Tindakan
Proposal Kajian Tindakan
 
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesCara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Tes psikologi-download-gratis
Tes psikologi-download-gratisTes psikologi-download-gratis
Tes psikologi-download-gratis
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematika
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Beyond examination questions to KBAT
 Beyond examination questions to KBAT Beyond examination questions to KBAT
Beyond examination questions to KBAT
 
Pembentangan ppt ibubapa thn 6
Pembentangan ppt ibubapa thn 6Pembentangan ppt ibubapa thn 6
Pembentangan ppt ibubapa thn 6
 
Hots ppt.pptx
Hots ppt.pptxHots ppt.pptx
Hots ppt.pptx
 
Pemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam MatematikaPemecahan Masalah dalam Matematika
Pemecahan Masalah dalam Matematika
 
Tugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatikaTugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatika
 

Similar to BERPIKIR

Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdf
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdfKemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdf
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdfTHIRUMAATHIAP
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materilena6712
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materilena6712
 
KUMPULAN 13 : isu KBAT
KUMPULAN 13 : isu KBATKUMPULAN 13 : isu KBAT
KUMPULAN 13 : isu KBATIzawati Saat
 
Bab i 8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
Bab i   8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahanBab i   8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
Bab i 8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahanMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxderiastuti3
 
Rpp cl permutasi_kombinasi
Rpp cl permutasi_kombinasiRpp cl permutasi_kombinasi
Rpp cl permutasi_kombinasiNurRahmaAida1
 
Contoh MA 2.docx
Contoh MA 2.docxContoh MA 2.docx
Contoh MA 2.docxTriUtari21
 
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaMateri Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaNyach
 
Pertemuan 3 Objective Test
Pertemuan 3   Objective TestPertemuan 3   Objective Test
Pertemuan 3 Objective Testtaufik ikhsan
 

Similar to BERPIKIR (20)

Open Ended Learning
Open Ended LearningOpen Ended Learning
Open Ended Learning
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdf
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdfKemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdf
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi soalan 1.pdf
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
 
Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
 
KUMPULAN 13 : isu KBAT
KUMPULAN 13 : isu KBATKUMPULAN 13 : isu KBAT
KUMPULAN 13 : isu KBAT
 
Rpp smp
Rpp smpRpp smp
Rpp smp
 
Bab i 8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
Bab i   8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahanBab i   8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
Bab i 8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
 
Bab ii 1. konsep dan penyajian himpunan
Bab ii   1. konsep dan penyajian himpunanBab ii   1. konsep dan penyajian himpunan
Bab ii 1. konsep dan penyajian himpunan
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
 
Rpp cl permutasi_kombinasi
Rpp cl permutasi_kombinasiRpp cl permutasi_kombinasi
Rpp cl permutasi_kombinasi
 
Slaid kbat
Slaid kbatSlaid kbat
Slaid kbat
 
Contoh MA 2.docx
Contoh MA 2.docxContoh MA 2.docx
Contoh MA 2.docx
 
Bab i 10. kpk dan fpb
Bab i   10. kpk dan fpbBab i   10. kpk dan fpb
Bab i 10. kpk dan fpb
 
(Group 14) kbat
(Group 14) kbat(Group 14) kbat
(Group 14) kbat
 
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
 
Materi Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika smaMateri Bilangan dan logika sma
Materi Bilangan dan logika sma
 
Ho ts sm matematik-1
Ho ts sm matematik-1Ho ts sm matematik-1
Ho ts sm matematik-1
 
Ho ts sm matematik
Ho ts sm matematikHo ts sm matematik
Ho ts sm matematik
 
Pertemuan 3 Objective Test
Pertemuan 3   Objective TestPertemuan 3   Objective Test
Pertemuan 3 Objective Test
 

More from Yadi Pura

Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenPermendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenYadi Pura
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiranYadi Pura
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaYadi Pura
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanYadi Pura
 
Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Yadi Pura
 
Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Yadi Pura
 
Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Yadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Kemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifKemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaYadi Pura
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaYadi Pura
 

More from Yadi Pura (19)

Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenPermendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusan
 
Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015
 
Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)
 
Lingkaran1
Lingkaran1Lingkaran1
Lingkaran1
 
Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Luas lingkaran1
Luas lingkaran1
 
Pythagoras
PythagorasPythagoras
Pythagoras
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Kemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifKemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktif
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
 
Induktif
InduktifInduktif
Induktif
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 

BERPIKIR

  • 1. KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF http://donaafriyani.blogspot.com/ A. Pengertian kemampuan berpikir kritis dan kreatif Selama ini proses pembelajaran matematika di setiap tingkat pendidikan hanya terbatas pada peningkatan kemampuan kognitif saja. Padahal ciri khusus matematika adalah penekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. Selain itu matematika merupakan proses yang aktif, dinamik dan generatif melalui kegiatan matematika (doing math), memberikan sumbangan yang penting kepada peserta didik dalam pengembangan nalar, berpikir logis, sistematik, kritis, kreatif, dan bersikap obyektif serta terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan. Harapan terbesar dunia pendidikan adalah menjadikan peserta didik sebagai pemikir dan pemecah masalah yang baik. Untuk itu, perlu peningkatan kemampuan berpikir mulai level terendah yaitu recall (kemampuan bersifat ingatan dan spontanitas), basic (kemampuan bersifat pemahaman), sampai pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu aspek pengetahuan tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, yang didefinisikan sebagai berikut : Berpikir kritis adalah proses berpikir untuk menyusun, mengorganisasikan, mengingat dan menganalisis argumen dan memberikan interpretasi berdasarkan persepsi yang sahih logical reasoning. Berpikir kritis melingkupi : 1. Kemampuan membaca dengan pemahaman, mengidentifikasi materi penting dan materi yang tidak relevan. 2. Kemampuan untuk menggambarkan kesimpulan yang tepat dari sekumpulan data. 3. Kemampuan untuk menentukan ketidakkonsistenan dan kontradiksi dari sekumpulan data. 4. Berpikir kritis bersifat analitis dan refleksif. Berpikir kreatif diartikan sebagai tingkat kesanggupan berpikir menemukan sebanyak-banyaknya, seberagam mungkin dan relevan dari jawaban suatu masalah yang bersifat lentur, orisinil dan terinci berdasarkan informasi yang tersedia. Terdapat lima komponen kemampuan berfikir kritis yaitu: i. Kelancaran (fluency); kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide. ii. Keluwesan atau fleksibilitas (flexibility); kemampuan berpikir divergen iii. Kerincian atau elaborasi (elaboration); kemampuan mengembangkan, membumbui, atau mengeluarkan sebuah ide. iv. Orisinalitas (originality); kemampuan untuk menghasilkan ide yang tak biasa di antara kebanyakan atau jarang. v. Refleksif ; kemampuan untuk memerikan pertimbangan-pertimbangan dari ide yang diberikan. B. Upaya Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, seorang guru harus menciptakan kondisi belajar di kelas yang mengarah kepada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Salah satu caranya yaitu mengikuti empat tahapan berikut : 1. Tahap persiapan (Planning) : pembiasaan memahami suatu masalah. 2. Tahap inkubasi : memikirkan cara menyelesaikan masalah. 3. Tahap iluminasi : gagasan yang mengarah pada penyelesaian suatu masalah. 4. Tahap verifikasi : memeriksa jawaban kembali. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk merangsang kemampuan berfikir kristis dan kreatif, berupa “Apakah solusi lain ?”, “Apakah jika . . . ?”, “Apa yang salah ?”, “Apa yang akan kamu lakukan ?” What’s Another Way ? Setelah solusi dari persoalan ditemukan dan di cek, guru meminta peserta didik untuk mencari solusi atau jalan lain dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Aktivitas menemukan solusi terbaik dalam pemecahan masalah adalah salah satu praktek kemampuan berpikir kreatif. What if . . .? Perserta didik diminta menyelesaikan sebuah persoalan, setelah solusinya ditemukan guru memodifikasi soal tersebut. Memodifikasi bisa dengan cara menghilangkan salah satu komponen soal yang diketahui atau mengganti sebuah komponen dengan sesuatu yang kontradiksi.
  • 2. Kemudian peserta didik diminta menemukan solusi dari persoalan yang sudah dimodifikasi tadi. Hal ini mencerminkan peningkatan kemampuan berpikir kritis. What’s Wrong ? Peserta didik diberikan sebuah ilustrasi yang berisi masalah dan solusi yang mengandung kesalahan baik secara konseptual atau perhitungannya. Kemudian peserta didik diminta menemukan kesalahan tersebut, memperbaikinya dan menjelaskan apa yang salah, kenapa salah dan apa yang dilakukan untuk membetulkannya. What Would You Do ? Pertanyaan ini dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir kreatif. Setelah menemukan solusi-solusi dari persoalan secara matematika, peserta didik dihadapkan pada sebuah keputusan yang akan diambil. Keputusan didasarkan pada ide personal atau pengalaman pribadi. Peserta didik harus menjelaskan nilai/pengaruh matematis dari keputusan yang di buat. Penjelasan yang diberikan bisa berupa format paragraf sehingga peserta didik langsung mempraktekkan kemampuan berkomunikasinya dengan baik. C. Beberapa contoh soal matematika Masalah 1 ( What’s another way ?) Sebuah pabrik memproduksi bangku berkaki tiga dan meja berkaki empat. Digunakan jenis kaki yang sama untuk bangku dan meja. Untuk bulan depan telah dipesan 340 kaki untuk memenuhi pesanan 100 buah perabotan. Berapa banyak bangku dan meja yang akan di buat ? Jawaban 1 Misalkan x menyatakan banyak bangku berkaki tiga dan y menyatakan banyak meja berkaki empat, maka diperoleh : x + y = 100 3x + 4y = 340 dengan menyelesaikan sistem persamaan linear didapatkan banyak bangku berkaki tiga adalah 60 dan meja berkaki empat sebanyak 40 . Jawaban 2 Peserta didik menyelesaikan persoalan dengan strategi coba-coba yang tergambar pada tabel berikut : Meja Bangku Total Kaki Jumlah Kaki Jumlah Kaki 80 70 60 50 40 320 280 240 200 160 20 30 40 50 60 60 90
  • 3. 120 150 180 380 (terlalu banyak) 370 (terlalu banyak) 360 (terlalu banyak) 350 (terlalu banyak) 340 (benar) Jawaban 3 Beberapa peserta didik mereduksi angka 100 menjadi 10 dan 340 menjadi 34. Mereka menggambar 10 lingkaran mewakili perabotan dan garis pada lingkaran mewakili kakinya, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ; Terdapat 4 buah lingkaran berkaki empat dan 6 buah lingkaran berkaki tiga. Karena satu lingkaran mewakili 10 perabotan maka banyak meja berkaki empat adalah 40 meja dan bangku berkaki tiga sebanyak 60 bangku. Masalah 2 (What If . . . ?) Awwibi memanah papan panah dan mengenai skor 31, 5, 9 dan 10. Berapa jumlah skor yang diperolehnya ? 31 5 25 17 11 3 9 15 10 Solusinya adalah 31 + 5 + 9 +10 = 55. Pertanyaan Lanjutan 1 Jika Awwibi menembakkan empat anak panah ke papan dan diberi skor 55, Apa saja angka yang dia kenai ? Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara mencari kombinasi empat angka, kemudian dicari yang jumlah empat angka tersebut sama dengan 55. Angka-angka tersebut adalah 31, 10, 9, 5 atau 25, 15, 10, 5. dan lain lain. Pertanyaan Lanjutan 2 Jika angka 10 dihapus dari papan panah dan awwibi mendapat skor 55 dengan tepat empat anak panah, apa saja angka yang dikenainya ? Tidak ada jumlah empat angka pada papan panah yang berjumlah 55. Alasannya yaitu semua angka pada papan panah adalah ganjil, jumlah bilangan ganjil adalah genap, sedangkan 55 bukan genap. Masalah 3 (What’s Wrong ?) Mario diminta untuk meletakkan tiga rak di atas meja tulisnya, masing-masing rak memiliki tiga kaki panjang. Dia pergi ke pasar dan membeli sembilan papan kaki yang akan dipotong menjadi tiga bagian sama besar. Harga papan $ 1,50 per kaki dan $ 2,00 untuk memotong. Mario menerima tagihan : Lumber Emporium 1 9-foot board ................ $ 13,50 3 cuts @ $2,00 each ................ $ 6,00 Tax ................ 1,17
  • 4. Total ................ $ 20,67 Mario menjadi marah dan mengatakan bahwa tagihan ini terlalu mahal. Apa yang salah ? Komentar Siswa 1 Kesalahan pada daftar di atas terletak upah pemotongan papan seharusnya $ 4,00. sehingga jumlah tagihan mario menjadi $ 20,67 - $ 2,00 = $ 18,67. Komentar Siswa 2 Kesalahan terletak pada upah pemotongan papan, menurut siswa ke dua ini tagihan yang benar adalah : Lumber Emporium 1 9-foot board ................ $ 13,50 2 cuts @ $2,00 each ................ $ 4,00 Tax ................ 1,05 Total ................ $ 18,55 Terdapat perbedaan jawaban antara siswa 1 dan siswa 2, jawaban yang betul adalah jawaban siswa 2. Masalah 4 (What would you do ?) Perusahaan telepon lokalmu menawarkan dua pilihan layanan untuk melalukan panggilan. Mana layanan yang akan kamu pilih ? dan Apa yang akan kamu lakukan ? Limited Service Basic Cost ................. $14,95 First 30 calls free Each additional call...............0,09 Unlimited Service Unlimited number of calls Complete Price..........$18,25 Siswa 1 $ 18,25 - $ 14,95 = $ 3,30 $3,30 : 0,15 = 22 Saya melakukan lebih dari 22 kali pemanggilan, sehingga saya memilih unlimited service. Siswa lupa pada limited service melakukan 30 kali pemanggilan hanya dikenai $14,95. Penambahan pamanggilan dibaginya dengan 0,15 padahal 0,09. Kita tidak mengetahui darimana angka 0,15 tersebut. Siswa 2 40 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25 40 pemanggilan menngunakan limited sevice = $15,85 100 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25 100 pemanggilan menggunakan limited service = $ 21,25 70 pemanggilan menggunakan unlimited service = $18,25 79 pemanggilan menggunakan limited service = $ 18,55 Karena saya melakukan pemanggilan kurang dari 70, maka saya akan memilih limited service. Siswa 3 $14,95 + 0,09x = 18,25 0,09x = 3,30 x = 37 37 + 30 = 67 Jika saya melakukan lebih dari 70 pemanggilan, maka saya akan memilih unlimit service.
  • 5. KRITERIA ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA Kriteria Asesmen 1 pemula 2 sedang/biasa 3 pandai/cakap 4 istimewa Pemahaman Sedikit atau tidak ada pemahaman tentang: permutasi, kombinasi dan peluang, serta teknik pemecahan masalah, dan menyusun data. Sebagian memahami tentang permutasi, kombinasi dan peluang. Pada pekerjaanya mungkin ada kesalahan kecil. Hasil kerja menunjukkan pemahaman yang baik tentang permutasi, kombinasi dan peluang. Soal dikerjakan dengan benar. Hasil kerja menunjukkan pemahaman yang dalam tentang permutasi, kombinasi dan peluang, pekerjaannya menunjukkan pengembangan yang baik. Kelancaran Jawaban tidak lengkap, atau cara yang dipakai tidak berhasil. Paling tidak satu jawaban benar diberikan dan satu cara digunakan untuk memecahkan soal. Paling tidak dua jawaban benar diberikan dan dua cara digunakan atau dua pertanyaan yang berkaitan diberikan Seluruh jawaban benar dan Beberapa pendekatan/cara digunakan, atau pertanyaan baru yang berkaitan dibuat Fleksibilitas Tidak ada kefleksibelan ditunjukkan dalam jawabannya Semua jawaban menggunakan cara yang sama Paling sedikit dua cara berbeda digunakan untuk memecahkan soal Beberapa cara digunakan dalam jawabannya. Keaslian Cara yang digunakan bisa berbeda tapi bukan merupakan solusi persoalan Cara yang dipakai merupakan solusi soal, tetapi masih umum Cara yang dipakai tidak biasa dan berhasil. Cara digunakan oleh sedikit siswa. Cara yang dipakai berbeda dan menarik. Cara yang hanya dipakai oleh satu atau dua siswa Kriteria Asesmen 1 pemula
  • 6. 2 sedang/biasa 3 pandai/cakap 4 istimewa Elaborasi (kejelasan) Sedikit atau tidak ada penjelasan Penjelasan dari jawaban mudah dimengerti, tapi di bebe-rapa tempat tidak jelas Penjelasan jelas diberikan, dengan menggunakan terminology matematik Penjelasan jelas, ringkas dibuat, memakai dengan baik semua cara yang ada. Generalisasi dan Penalaran Tidak ada generalisasi dibuat, atau yang dibuat tidak benar, dengan penalaran yang tidak jelas Paling sedikit satu kesimpulan benar dibuat, tetapi tidak didukung oleh penalaran yang jelas. Paling sedikit generalisasi dengan baik dibuat atau lebih dari satu generalisasi benar dibuat tetapi tidak didukung oleh penalaran yang jelas. Beberapa generalisasi dibuat dengan baik dan didukung oleh penalaran yang jelas. Perluasan Tidak ada perluasan, perluasan tidak matematis Paling sedikit satu perluasan digali Satu pertanyaan berkaitan digali secara dalam dan lebih dari satu pertanyaan secara benar digali Lebih dari satu pertanyaan dijawab/gali secara mendalam Diposkan oleh Dona Afriyani di 19:53Tidak ada komentar: