Strategi diferensiasi produk dan harga PT Aqua membahas tentang bagaimana perusahaan menciptakan nilai pelanggan melalui diferensiasi produk air minum dalam kemasan dan penetapan harga yang kompetitif."
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
Makalah
1. MAKALAH
STRATEGI PRODUK DAN STRATEGI HARGA PT.AQUA
Disusun oleh:
S Eko Maitro : 43115320017
Janitra Rizky Pratama : 43116320050
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2018
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat serta dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “STRATEGI PRODUK DAN STRATEGI HARGA PT.
AQUA”, makalah ini dibuat sebagai tugas akhir uas mata kuliah value based
marketing.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yakni Bapak
Barnabas. ST.,MM yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah dan tak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dari semua pihak yang
telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan
dapat memberi manfaat bagi kita semua
Jakarta, 12 Desember 2018
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Malasah......................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Diferensiasi Produk ........................................................................................ 4
2.2Strategi Diferensiasi Produk..............................................................................4
2.3 Kriteria Diferensiasi Yang Baik ......................................................................6
2.4 Penciptaan Nilai Pelanggan .............................................................................7
2.5 Strategi Diferensiasi Produk Aqua bagi Penciptaan Nilai Pelanggan.............9
2.6 Strategi Harga..................................................................................................10
2.7 Penentapan Harga Geografis............................................................................11
2.8 Diskon dan Potongan Harga............................................................................12
BAB III PEMBAHASAN ...........................................................................................15
BAB VI PENUTUP ....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTARPUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak
perusahaan yang berlomba dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, manajemen perusahaan harus
memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu
mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat menjalankan
perusahaan dengan efektif dan efisien (Handoko,2008).
Untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan perlu membangun strategi
pemasaran yang baik. Strategi yang harus dilakukan dalam upaya mencapai target
pemasaran tersebut dimulai dari dalam diri perusahaan, khususnya melalui produk
yang mereka tawarkan. Dalam hal ini strategi yang cocok untuk digunakan yaitu
strategi pemasaran differensiasi produk. Differensiasi produk dapat didefinisikan
sebagai proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna
membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing (Kotler,2005).
Tujuan utama dari differensiasi produk ini adalah untuk menciptakan pelanggan.
Dalam hal menciptakan pelanggan ini maka perusahaan perlu menganalisis nilai
pelanggan terhadap produk. Nilai pelanggan adalah konsep sentral dalam pemasaran
karena pembeli memilih produk yang dipersepsikan dapat member nilai yang
tertinggi diantara berbagai tawaran yang berbeda. Nilai pelanggan adalah kombinasi
kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran produk.
Meningkatnya kesadaran akan hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi
air putih semakin meningkat pula. Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian Perusahaan Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk berlomba – lomba memproduksi air minum
dengan kualitas yang berkualitas tinggi, namun tak jarang ditemui pula perusahaan
5. 2
AMDK berkualitas rendah. Persaingan perusahaan AMDK di Indonesia dikuasai
oleh merk Aqua. Hal ini tidak mengherankan dikarenakan Aqua merupakan
perusahaan AMDK pertama di Indonesia yang juga sebagai pelopor usaha
pengemasan air putih dalam kemasan. Dari awal kemunculannya Aqua telah
menerapkan differensiasi dalam produknya.
Aqua adalah salah satu produk minuman dalam kemasan yang terkemuka di
Indonesia, bahkan keberadaanya sangat diakui didunia pemasaran. PT. Aqua golden
Mississippi Tbk, yang bertepat di Jakarta melihat pangsa pasar dalam memproduksi
sebuah minuman dalam kemasan. Karena pada hakekatnya sebuah perusahaan dalam
memproduksi sebuah produk menitikberatkan pada perilaku atau kebiasan dari
konsumen. Bisa dikatakan dalam hal ini, bahwa manusia pasti selalu minum setiap
harinya yang menjadi kebiasaan dan kegiatan rutin, bahkan manusia mengkonsumsi
minuman minimal 8 gelas dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan air dalam
tubuhnya seperti dalam proses metabolisme tubuh yang memerlukan cukup banyak
air. Sedangkan diera tekhnologi saat ini keberadaan air sudah banyak yang tercemar
oleh limbah-limbah produksi maupun limah rumah tangga. Oleh karena itu PT. Aqua
Golden Mississippi Tbk berinisiatif untuk memproduksi air mineral dalam bentuk
kemasan yang bertujuan agar konsumen dalam hal ini manusia tidak mengkonsumsi
minuman yang telah tercemar, hal ini didorong oleh kekayaan alam yang berlimpah
dimana Indonesia cukup banyak memiliki sumber-sumber mata air yang bersih.
Karenanya PT. Aqua Golden Mississippi Tbk adalah perusahaan yang pertama
memanfaatkan sumber daya tersebut. PT. Aqua Golden Mississippi didirikan pada
tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, dengan pabri pertamanya berada di Bekasi.
Aqua mengklaim produk yang mereka jual adalah produk yang berkualitas
karena dalam memproduksi sebuah produk, Aqua sangat memperhatikan kualitas air
yang dihasilkan agar konsumen tetap merasakan manfaat lebih dari produk Aqua.
Harga merupakan komponen penting dalam dunia persaingan di sebuah pasar,
untuk dapat bersaing dengan kompetitor harga yang dipberikan haruslah rasional agar
manfaat yang diterima sesuai dengan nilai yang dikeluarkan.
6. 3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan strategi diferensiasi produk?
b. Apa yang dimaksud dengan penciptaan nilai pelanggan?
c. Bagaimana strategi diferensiasi produk dilakukan?
d. Bagaimana kriteria diferensiasi yang baik?
e. Bagaimana keterkaitan antara strategi diferensiasi produk Aqua dengan
penciptaan nilai pelanggan?
f. Bagaimana Strategi Harga produk Aqua?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui arti penting dari strategi differensiasi produk.
b. Mengetahui definisi dari penciptaan nilai pelanggan dan cara menciptakan
nilai pelanggan.
c. Untuk mengetahui bagaimana diferensiasi tersebut dilakukan.
d. Untuk mengetahui kriteria suatu diferensiasi yang baik.
e. Menganalisis keterkaitan antara strategi differensiasi produk Aqua dengan
penciptaan nilai pelanggan.
f. Mengetahui Strategi Harga Produk Aqua.
7. 4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Diferensiasi Produk
Diferensiasi adalah proses menambahkan dan memberikan serangkaian
perbedaan yang penting, untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan itu dari pesaing, meskipun terkadang dilakukan berdasarkan atribut-
atribut yang tidak relevan. Sedangkan menurut Kertajaya (2004) diferensiasi
didefinisikan sebagai cara mengkonkretkan strategi pemasaran suatu perusahaan
dengan segala macam aspek yang terkait di perusahaan yang membedakan dari
perusahaan pesaing. Jadi diferensiasi dapat diartikan sebagai suatu usaha perusahaan
dalam strategi pemasaran untuk membuat pembedaan produk dengan perusahaan
pesaing sehingga produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Menurut Kotler (2004) differensiasi produk dibedakan menjadi Sembilan yakni
berupa pembedaan dalam hal : bentuk, keistimewaan (feature), mutu kinerja, mutu
kesesuaian, daya tahan (durability), keandalan (realibility), mudah diperbaiki, gaya
(style), dan rancangan (design).
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah membuat sesuatu yang akan dianggap
berbeda oleh konsumen pada suatu industri tertentu. Differensiasi memerlukan suatu
usaha yang lebih keras dengan biaya yang lebih besar. Pertimbangan akan kesediaan
konsumen untuk membayar lebih atas nilai yang ditawarkan oleh differensiasi
tersebut sangat diperlukan (Kartajaya,2004).
2.2 Strategi Diferensiasi Produk
Agar meraih keunggulan yang kompetitif banyak hal yang bisa dilakukan.
Salah satu alternatif strateginya adalah pendiferensiasian penawaran secara efektif
terhadap para pelanggan sasaran. Rangkuti (2009) menyatakan, “Diferensiasi
berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di
perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
8. 5
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan
lain”.
Saladin (2004) menyatakan, “Diferensiasi adalah tindakan merancang
serangkaian perbedaan yang bernilai dengan tujuan untuk membedakan penawaran
perusahaan tersebut dari penawaran perusahaan pesaing”. Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller menyatakan bahwa diferensiasi produk terdiri dari:
a. Bentuk. Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk-ukuran,
model, atau struktur fisik produk.
b. Fitur. Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru
yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan menghitung nilai pelanggan
dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan berapa banyak orang yang
menginginkan tiap fitur, apakah pesaing mudah meniru fitur itu.
c. Mutu kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan
tidak harus merancang level kinerja setinggi mungkin.
d. Mutu Kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang
diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Masalah yang terkait
dengan mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan
mengecewakan beberapa konsumen.
e. Daya tahan adalah ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk
dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan atribut yang beharga untuk
poduk-produk tertentu.
f. Keandala adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak
atau gagal dalam periode waktu tertentu.
g. Mudah diperbaiki. Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki,
kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk
ketika produk itu rusak atau gagal
9. 6
h. Gaya. Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh
produk itu bagi pembeli.
2.3 Kriteria Diferensiasi Yang Baik
Sering terjadi bahwa perusahaan merasa sudah membuat diferensiasi namun
ternyata diferensiasi tersebut tidak banyak berarti. Untuk menghindari hal itu, maka
perusahaan perlu mengetahui beberapa kriteria suatu diferensiasi yang baik, antara
lain:
a. Tidak Mudah Ditiru Pesaing
Diferensiasi yang dilakukan hendaknya unik dan sulit ditiru oleh pesaing.
Kalaupun suatu saat dapat ditiru oleh pesaing, perusahaan perlu membuat diferensiasi
baru yang lebih hebat.
b. Penting
Diferensiasi yang dilakukan hendaknya menampilkan atribut-atribut yang dirasa
penting oleh pelanggan. Jika perusahaan mobil menonjolkan perbedaannya hanya
pada tempat duduk saja, tentu saja hal itu bukan merupakan diferensiasi yang penting.
Atribut yang penting pada sebuah mobil misalnya terletak pada aspek: kinerja mesin,
disain, kemudahan perbaikan, kemudahan memperoleh suku cadang dan lain-lain.
c. Superior
Hendaknya diferensiasi yang dilakukan mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan perusahaan pesaing. Oleh karena itu, kita harus mengetahui di mana
kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan demikian, kita dapat membuat diferensiasi
yang unik.
10. 7
d. Dapat Dikomunikasikan
Diferensiasi harus dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh konsumen.
Diferensiasi motor bebek merek Honda yang terletak pada mesin 4 tag-nya yang irit
bahan bakar, dengan mudah dapat dirasakan atau dibuktikan oleh konsumen.
e. Terjangkau
Harap diketahui bahwa dalam melakukan diferensiasi itu membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Jangan sampai dengan adanya diferensiasi tersebut pasar sasaran
tidak bersedia membeli. Misalnya, agar berbeda dengan produk pesaing, sebuah
perusahaan elektronik menggabungkan sebuah televisi layar datar dengan sebuah
komputer. Andaikan membeli secara terpisah, harga televisi tersebut Rp.3 juta dan
harga komputer Rp.4 juta. Kemudian perusahaan menetapkan harga televisi baru
(yang sudah digabung dengan komputer) sebesar Rp.12 juta. Tentu saja hal ini sulit
diterima oleh konsumen. Kenapa demikian, karena biasanya konsumen sudah
mempunyai taksiran harga yang layak untuk suatu produk. Oleh karena itu,
perusahaan harus pandai-pandai mengaitkan diferensiasi dengan perkiraan harga yang
tepat.
f. Menguntungkan
Meskipun diferensiasi itu membutuhkan biaya besar, namun harus tetap
menguntungkan bagi perusahaan.
2.4 Penciptaan Nilai Pelanggan
Nilai adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat yang
diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Nilai pelanggan adalah konsep sentral dalam pemasaran karena para pembeli memilih
produk yang dipersepsikan dapat memberikan nilai tertinggi di antara berbagai
tawaran yang berbeda.
11. 8
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total dan biaya
pelanggan total. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan
oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total adalah
sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan membuang produk atau jasa.
Nilai pelanggan dapat diciptakan melalui beberapa pendekatan yaitu:
a. Biaya daur hidup dan penciptaan nilai
Bagi nilai ekonomi superior, pelanggan harus memperoleh keuntungan ekonomi
diatas daur hidup pengguna. Terdapat enam sumber utama biaya siklus hidup yang
menciptakan nilai yaitu harga yang dibayarkan, biaya penggunaan, biaya
pemeliharaan, biaya kepemilikan, serta biaya pembuangan.
b. Harga kinerja dan penciptaan nilai
Walaupun nilai ekonomi menyediakan dasar yang kuat untuk menciptakan nilai
pelanggan berdasarkan biaya tetapi terdapat aspek – aspek kinerja produk yang lebih
sulit dihitung dalam pembiayaan total pembelian. Kinerja dapat juga meliputi fitur –
fitur dan fungsi – fungsi produk yang tidak menghemat uang tetapi meningkatkan
pemakaian sehingga menciptakan nilai pelanggan.
c. Benefit yang dipersepsikan dan penciptaan nilai
Nilai relatif kinerja harga dan nilai ekonomis memberikan ukuran yang terbaik
mengenai nilai pelanggan tetapi evaluasi pelanggan terhadap produk sering
melampaui ukuran kinerja harga dan ekonomis. Persepsi pelanggan tentang kualitas
layanan, reputasi merek, dan biaya – biaya lain selain harga juga mempengaruhi nilai
pelanggan. Setelah diketahui persepsi manfaat dan persepsi biaya secara keseluruhan
maka selisihnya merupakan nilai pelanggan yang dipersepsikan.
12. 9
d. Benefit pelanggan
Sebelum dapat menentukan keseluruhan nilai pelanggan yang diciptakan, perlu
diketahui biaya – biaya pembelian yang dipersepsikan. Posisi daya saing perusahaan
terkait dengan pelayanan yang dipersepsikan lebih tinggi dari pada kompetitor yang
pada gilirannya akan meningkatkan total biaya pembelian yang dipersepsikan.
Apabila persepsi mengenai total biaya pembelian dan total manfaat telah diperoleh
maka perusahaan dapat mengevaluasi tingkat nilai yang tercipta untuk pelanggan.
e. Benefit emosional dan penciptaan nilai
Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik dan psikologis. Setelah kebutuhan
fisik terpenuhi maka manusia memerlukan kebutuhan psikologis seperti hubungan
yang hangat, afiliasi, status, pengakuan, dihormati, kegembiraan, semangat dan
pemenuhan diri. Kebutuhan psikologis dapat dilayani dengan membeli produk yang
menawarkan serangkaian benefit emosional yang konsisten dengan kebutuhan itu
karena banyak produk memiliki personalitas dengan makna psikologis.
2.5 Srategi Diferensiasi Produk Aqua bagi Penciptaan Nilai Pelanggan
Aqua merupakan sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh PT Aqua Golden Missisipi (anak perusahaan Danone Group) sejak
tahun 1973. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga
telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Aqua Group didirikan oleh Tirto
Utomo (1930-1994) warga asli wonosobo setelah mengundurkan diri dari Pertamina
dan Petronas.
Sejak awal kemunculannya Aqua telah menerapkan strategi differensiasi bagi
produknya yaitu dengan mengemas air minum dalam kemasan botol. Hal ini
merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia yang pada saat itu masih awan
dengan produk air minum dalam kemasan. Seiring perkembangan waktu, Aqua tidak
lantas melupakan strategi differensiasi produk ini. Aqua terus mengembangkan
13. 10
strategi differensiasi produk. Differensiasi produk yang pernah Aqua lakukan antara
lain yaitu dengan memperbaharui kemasannya dari tutup galon lama (dengan volume
19 liter) berwarna biru polos yang bertuliskan Aqua, kini berubah. Sekarang
warnanya menjadi dua, biru dan putih. Di permukaannya terdapat ilustrasi dua sosok
manusia bergandengan tangan terbungkus tetesan air. Seolah menggambarkan
kebutuhan akan air sebagai syarat kesinambungan kehidupan, takkan tergantikan.
Untuk memudahkan ketika membuka penutupnya, dipasang tungkai yang
tersambung lebih panjang. Tak perlu ditarik keras, tutup akan terbuka begitu
gampang. Model tutup botol dua warna yang injection ini merupakan yang pertama di
Indonesia dan juga di dunia.
2.6 Strategi Harga
Perusahaan harus melakukan tahap-tahap berikut untuk menetapkan harga suatu
produk (Kotler & Keller, 2006), yaitu:
1. Memilih tujuan penetapan harga
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
5. Memilih metode penetapan harga
6. Memilih harga akhir
Dalam praktek sehari-hari, perusahaan seringkali menetapkan beberapa harga yang
berbeda untuk sebuahproduk yag sama walaupun biaya produk tersebut per unit
adalah sama. Perbedaan harga jual tersebut sangat dipengaruhi perbedaan permintaan,
pengiriman barang ke lokasi yang berbeda, waktu pemesanan dan pengiriman barang,
frekuensi pembelian, kontrak penjualan, garansi, metode pembayaran, kemasan
produk, volume penjualan, kebijakan harga diskon dan promosi, dan faktor lain.
Beberapa penyesuaian harga yang dapat dilakukan:
14. 11
1. Harga geografis
2. Harga diskon
3. Harga promosi
4. Harga diskriminasi
5. Harga bauran produk
2.7 Penetapan Harga Geografis
Produsen seringkali memasarkan dan mendistribusikan produk ke berbagai lokasi
geografis yang berbeda, ke beberapa provinsi dan kabupaten atau kota, atau bahkan
ke berbagai desa yang berbeda. Ada dua isu penting yang terkait dengan hal ini:
1. Apakah perlu menentukan harga yang berbeda antar pasar yang berbeda
lokasi geografisnya
2. Bagaimana sistem pembayaran dari pelanggan yang berasal dari luar negeri
Produsen seringkali menetapkan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan yang jauh
lokasinya dari produsen agar harga tersebut dapat menutupi biaya transportasi, dan
harga yang lebih rendah untuk pelanggan yang berlokasi dengan produsen.
Produsen dapat mempertimbangkan cara lain dalam menerima pembayaran jika
pelangan tidak memiliki mata uang yang kuat. Salah satu model pembayaran, yaitu
dengan imbal dagang (countertrade) adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menawarkan barang lain. Beberapa bentuk imbal dagang adalah:
1. Barter Pertukaran barang dengan barang tanpa melibatkan pembayaran uang
dan pihak ketiga.
2. Kesepakatan kompensasi (compensation deal) Ketika produsen menerima
sebagian pembayaran dalam bentuk uang tunai dan sebagian sisanya dalam
bentuk barang.
3. Persetujuan beli kembali (buyback agreement) Proses transaksi yang
mensyaratkan penjual menerima pembayaran dalam bentuk barang yang
15. 12
dihasilkan oleh pembeli yang menggunakan mesin-mesin untuk memproduksi
barang tersebut dan mesin-mesin tersebut dibeli dari penjual.
4. Imbal beli (offset) Suatu proses transaksi ketika penjual menerima
pembayaran penuh dalam bentuk tunai dan penjual harus menggunakan
sebagian besar uang tersebut di Negara tersebut dalam periode yang
disepakati.
2.8 Diskon dan Potongan Harga
Diskon dan potongan harga biasanya diberikan kepada pembeli yang membayar
lebih cepat, membeli produk dengan kuantitas besar, membeli produk bukan pada
periode musim.Kebijakan diskon dan potongan harga harus dilakukan secara hati-
hati. Beberapa jenis diskon diantaranya:
1. Diskon kuantitas
2. Cummulative quantity discounts
3. Noncummulative quantity discounts
4. Seasonal discount
5. Cash discounts Trade functional discounts
6. A sale price
Allowances adalah seperti diskon yag diberikan kepada pelanggan atau saluran
distribusikarena mereka telah melakukan sesuatu atau menerima sesuatu yang kurang.
Jenis allowances:
1. Advertising allowances
2. Push money (or prize money) allowances
3. A trade-in allowances
Penetapan Harga Promosi (Promotional Pricing) Penetapan harga promosi adalah
penetapan harga yang bertujuan untuk mendorong peningkatan penjualan produk
16. 13
dengan memberikan pengurangan harga atau pemberian insentif kepada konsumen.
Penetapan harga:
1. Penetapan harga pemimpin rugi (loss-leader pricing)
2. Penetapan harga peristiwa khusus (special-event pricing)
3. Rabat tunai (cash rebate)
4. Pembiayaan bunga rendah (low-interest financing)
5. Masa pembayaran yang lebih lama (longer payment terms)
6. Garansi dan kontrak perbaikan (warranties and service contracts)
7. Diskon psikologis (phychological discounting)
Harga Diskriminasi Harga diskriminasi yaitu penetapan harga berbeda untuk produk
sama kepada pelanggan berbeda. Perbedaan harga tersebut bukan berdasarkan
perbedaan produk atau biaya produksi. Beberapa jenis harga diskriminasi adalah:
1. Harga segmen pelanggan (customer segmen pricing)
2. Product-form pricing
3. Image pricing
4. Penentuan harga berdasarkan channel (channel pricing) P
5. enentuan harga berdasarkan tempat (location pricing)
Harga Bauran Produk Harga bauran produk dilakukan dengan:
1. Penetapan harga untuk sebuah produk
a. Harga dua bagian (two-part pricing)
Konsumen diharuskan membayar dua jenis pembayaran yang berbeda untuk
membeli sebuah produk
b. Payment pricing
Suatu sistem pembayaran produk untuk membuat kesan bahwa harga produk
seolah-olah lebih murah
17. 14
2. Penetapan harga untuk banyak produk
a. Harga paket (product-bundling price) Menjual dua atau beberapa barang dan
jasa sebagai satu paket dengan satu harga. Price bundling dibagi ke dalam:
i. Pure bundling Suatu strategi harga yag ditetapkan perusahaan bahwa
konsumen harus membeli beberapa barag atau jasa salam satu paket harga,
dan barangbarang tersebut tidak dijual terpisah.
ii. Mixed bundling Suatu strategi harga yang ditetapkan perusahaan bahwa
konsumen dapat membeli beberapa barang secara terpisah
b. Captive-product pricing Suatu taktik harga yang diterapkan perusahaan yang
memproduksi dua barang,kedua barang tersebut harus digunakan bersama-
sama agar berfungsi dan memberikan manfaat.
c. Product-line pricing Perusahaan menetapkan beberapa tingkat harga untuk
sebuah lini produk. Perbedaan harga tersebut menggambarkan perbedaan
produk dari sisi fitur atau atribut produk maupu kualitas produk.
d. Harga fitur/opsi (optional-feature) Penetapan harga suatu produk berdasarkan
ada atau tidaknya tambahan produk lain yag melengkapi produk
utama.Tambahan produk ini disebut sebagai fitur opsional dari produk utama
yang dapat dibeli konsumen.
e. By-product pricing Sebuah produk utama yang dihasilkan dari sebuah proses
produksi sering menghasilkan produk sampingan (by-product).
Produk sampingan tersebut dapat bermanfaat dan dibutuhkan kelompok konsumen
tertentu. Perusahaan akan menetapkan dari produk sampingan tersebut karena produk
tersebut akan laku dijual.
18. 15
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan kenyataannya Aqua telah melakukan strategi produk dan strategi
harga yang sangat baik. Mulai dari cara produksi Aqua sangatlah aman dan terjaga
kualitasnya, kemudian bahan bakunya tersebut di ambil dari mata air pilihan dengan
melewati proses filtrasi yang canggih membuat produk Aqua merupakan produk yang
sehat dan terjaga kualitasnya. Kepercayaan masyarakat terhadap produk Aqua
sangatlah besar sejak dulu, sehingga membuat Aqua semakin percaya diri untuk
membuat lini produk dengan kualitas yang sebanding seperti mizone, dan sebagainya.
Tangguhnya Aqua di pasar tidak membuat mereka lengah untuk tetap menjaga
kualitas produk. Ketika kompetitor melakukan inovasi, Aquapun melakukan inovasi
untuk tetap menjaga eksistensi dan kredibilitas aku di pasar saat ini.
Strategi harga yang dilakukan Aqua tidak begitu rumit, dalam artian tidak ada
perbedaan harga yang signifikan untuk produk Aqua pada setiap daerah di Indonesia.
Karena aku sudah menjamin bahwa setiap orang akan menerima manfaat lebih dari
Aqua tanpa memandang status sosial atau sebab lainnya.
19. 16
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diferensiasi produk memang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Karna dengan adanya differensiasi produk ini maka akan dapat
mempertahankan pangsa pasar kita dan tentunya akan dapat mempertahankan pula
pelanggan atas produk yang kita produksi. Jika dikaitkan dengan penciptaan nilai
pelanggan, maka dapat diciptakan yaitu melalui : biaya daur hidup dan penciptaan
nilai, harga kinerja dan penciptaan nilai, benefit yang dipersepsikan dan penciptaan
nilai, benefit pelanggan, dan benefit emosional dengan penciptaan nilai. Sejauh ini
menurut pengamatan saya differensiasi yang dilakukan Aqua sudah sangat bagus dan
dapat menciptakan nilai pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan Aqua yang menjadi
pemimpin industry AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan) di Indonesia serya telah
menjadi merek generik bagi masyarakat Indonesia.
Harga yang ditawarkan Aqua membuat semua orang dapat merasakan manfaat
produk Aqua. Strategi harganya pun tidak terlalu rumit dan Aqua banyak melakukan
charity untuk Indonesia Sehat.
3.2 Saran
Dengan posisinya sebagai pemimpin puncak usaha AMDK di Indonesia
sebaiknya Aqua tidak melalaikan strategi bisnis yang mereka harus lakukan guna
mempertahankan posisi mereka. Sebaiknya Aqua harus terus mengembangkan bisnis
mereka menuju kearah yang lebih baik salah satu jalan yang dapat ditempuh yakni
dengan senantiasa mendifferensiasikan produk Aqua dari produk AMDK yang
sekarang ini banyak bermunculan.
20. 17
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T.Hani.2008.Manajemen Personalia Dan Sumber Daya
Manusia.Liberty.Yogyakarta
Kartajaya,dkk.2004.Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning,
Differensiasi dan Brand.Gramedia.Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Jakarta.
Rangkuti, Freddy.2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication.PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Saladin, Djaslim.2004.Menejmen Pemasaran.Linda Karya.Bandung.
Elton, Edwin J., Nartin J. Gruber, Stephen J. Brown, William N. Goetzmann. (2014).
Modern Portfolio Theory and Investment.Eight Edition.
John Willey & Sons Inc. New York Jones, C.P. (2004). Investment: Analysis and
Management. 8 thedition. John Willey & Sons Inc. New York Frank K.
Reilly and Keith C. Brown.(2006). Investment Analysis and Portfolio
Management.8thedition. Dryden Press. Fort Worth
Jogiyanto Hartono. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Edisi 10.BPFE.
Yogyakarta Tandelilin,
Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Kanisius. Yogyakarta