SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Laporan Modul 1, MG3017
Kominusi (Grinding)
Fathur Rozaq (12113059) / Kelompok 7 / Selasa, 1 Maret 2016
Asisten: Armand Kalvin T Situmeang (12511023)
Abstrak – Percobaan Modul 1: Kominusi (Grinding) –
Praktikum Kominusi (Grinding) ini bertujuan untuk
mengetahui mekanisme penggerusan, mengetahui cara
kerja alat penggerusan, serta mengetahui faktor yang
berpengaruh terhadap proses penggerusan. Secara umum,
praktikum dilakukan dengan menggerus 3 sampel dengan
berat yang sama namun dengan waktu yang berbeda-
beda. Produk penggerusan kemudian akan diklasifikasikan
berdasarkan lolos tidaknya terhadap tahap pengayakan.
A. Tinjauan Pustaka
Pengecilan ukuran pada penggerusan, grinding
tergantung pada seberapa besar peluang dari partikel
bijih untuk dapat digerus. Penggerusan terjadi oleh
adanya beberapa gaya yangbekerja pada partikel bijih
tersebut. Gaya-gaya yang bekerja pada operasi
penggerusan adalah impact,kompresi,shear/chipping
dan abrasion. Gaya-gaya ini akan mengubah bentuk
partikel bijih sampai melampaui batas kekuatan yang
dimilikinya dan kemudian menyebabkan partikel bijih
menjadi remuk.
Pada pengolahan bijih, mineral atau bahan galian
umumnya dilakukan secarabasah.Muatan mill terdiri
dari grinding media atau media gerus, bijih dan air.
Media gerus akan dapat mengecilkan partikel bijih
dengan satu atau beberapa gaya. Sebagian besar
energi kinetic dari muatan mill akan terbuang sebagai
panas, suara dan kehilangan lainnya. Hanya sebagian
kecil saja yang termanfaatkan sebagai energi untuk
pengecilan ukuran.
Saat beroperasi, mill akan berputar dari grinding
media beserta bijih akan ikut terbawa naik oleh
dindingmill kea rah yang lebih tinggi sampai titik atau
posisi kesetimbangan dinamiknya tercapai ketika gaya
berat sama dengan gaya sentrifugal. Setelah titik
kesetimbangan terlampaui, maka muatan akan
bergerak ke bawah sesuai dengan kecepatan putar
millnya.
Mekanisme penggerusan dalam ball mill dapat dibagi
menadi
1. Mekanisme Cascading
Pada putaran mill yang relatif rendah. Muatan
akan bergerak naik tidak begitu tinggi dan setelah
mencapai titik kesetimbangan muatan segera
kembali menggelincir atau menggelinding di atas
muatan lain yang sedang bergerak ke atas. Pada
mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat
gaya abrasi/attrition dan shear. Produk yang
dihasilkan dengan mekanisme ini sangat halus.
2. Mekanisme Cataracting
Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan ikut
berputar dan bergerak naik relativetinggi dengan
titik kesetimbangan yang tinggi pula. Setelah
kesetimbangannya tercapai, muatan akan jatuh
bebas ke dasar mill. Pada mekanisme ini
pengecilan ukuran terjadi akibat pengaruh gaya
impact dan compressi. Produk yang dihasilkan
relatif kasar.
Secara skematika, perilaku muatan saat mill berputar
dapat dilihat pada gambar berikut
B. Data Percobaan
Berikut data jumlah gram produk tiap fraksi ukuran
yang dihasilkan dari proses penggerusan dengan
variasi lama waktu penggerusan.
Mesh Gram
- + 10 menit 15 menit 20 menit
80 123.8 165.5 166
80 100 95.2 115.7 79.5
100 140 14.3 8.6 28.5
140 200 5.5 1.4 24.9
200 1.3 2.4 11.6
Total 240.1 293.6 310.5
C. Pengolahan Data Percobaan
Apabila dirangkum dalam tabel, berikut adalah
perbandingan jumlah material yang lolos ayakan
(minus mesh) untuk masing-masing waktu
penggerusan.
Gram
Mesh 10 menit 15 menit 20 menit
80 116.3 128.1 144.5
100 21.1 12.4 65
140 6.8 3.8 36.5
200 1.3 2.4 11.6
Apabila dibuathubungan antara jumlah material yang
lolos ayakan (minus mesh) dengan waktu lamanya
penggerusan, akan diperoleh grafik sebagai berikut,
D. Analisa Hasil Percobaan
Berdasarkan data percobaan, dapat diketahui bahwa
pada percobaan kali ini terdapatbanyak material yang
hilang (losses). Untuk tiap-tiap percobaan, digunakan
feed yang sama, yaitu 680 gram. Namun untuk tiap-
tiap percobaan tersebut diperoleh produk yang jauh
lebih sedikit daripada umpan. Pada percobaan
pertama dimana digunakan waktu penggerusan 10
menit, diperoleh 240,1 gram produk. Saat dilakukan
penggerusan selama 15 menit, diperoleh 293,6 gram.
Adapun saatdilakukan penggerusan selama 20 menit,
diperoleh 310,5 gram. Hilangnya material tersebut
terjadi karena banyaknya material halus yang
menempel pada bola-bola penggerus dan dinding jar
mill. Selain itu, sejumlah kecil material yang sangat
halus hilang terbang bersama udara saat dilakukan
pengayakan secara manual.
Dari grafik perbandingan jumlah material yang lolos
ayakan, dapat diketahui bahwa ketika digunakan
waktu penggerusan selama 20 menit, diperoleh
material yang lolos ayakan paling banyak
dibandingkan ketika digunakan waktu penggerusan 10
menit atau 15 menit saja.Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama waktu yang digunakan untuk
penggerusan, maka material halus yang dihasilkan
akan semakin banyak.
Namun, terdapat kejanggalan pada grafik hubungan
jumlah material lolos ayakan terhadap waktu, untuk
material -100#dan -140#.Pada grafik tersebut,produk
yang diperoleh saat digunakan waktu penggerusan
selama 10 menitlebih banyak daripadasaatdigunakan
waktu penggerusan 15 menit. Kejanggalan ini terjadi
diantaranya karena pada proses pengayakan yang
belum sempurna.Saatmelakukan pengayakan dengan
ayakan 100# terlalu cepat sehingga material yang
tertinggal (+100#) terlalu banyak dan material yang
lolos ayakan (-100) menjadi sedikit.
100
110
120
130
140
150
0 5 10 15 20 25
gram
waktu gerus
-80 #
10 menit 15 menit 20 menit
0
10
20
30
40
50
60
70
0 5 10 15 20 25
gram
waktu gerus
-100 #
10 menit 15 menit 20 menit
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0 5 10 15 20 25
gram
waktu gerus
-140 #
10 menit 15 menit 20 menit
0
2
4
6
8
10
12
14
0 5 10 15 20 25
gram
waktu gerus
-200 #
10 menit 15 menit 20 menit
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
1. Mekanisme pengecilan ukuran dalam ball mill
yaitu feed dimasukkan kedalammiller.Kemudian
silinder diputar oleh suatu mekanisme rotor
sehingga bola-bola baja saling bertumbukkan
dengan partikel umpan dan terjadi beberapa
gaya, yaitu attrition, compression, dan impact
selanjutnya mengakibatkan ukuran dari partikel
umpan menjadi kecil.
Pada jarr mill gerakan silinder hanya bergerak
secara horizontal dan vertical selebihnya
mekanisme sama dengan mekanisme pada ball
mill.
2. Penggunaan bijih pada pengolahan bahan galian
umumnya dilakukan dengan cara basah yaitu
karena dalam keadaan basah, proses
penggerusan memerlukan energi yang relative
lebih sedikit jika dibandingkan dengan
menggunakan bijih kering. Selain itu, tidak
dihasilkan debu sehingga lingkunga tetap bersih
dan tidak diperlukan penghisap debu.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan
pelapis (liner) padaball mill adalah kekerasan bijih
yang digerus,durasi penggerusan yangdilakukan,
kecepatan penggerusan, jenis liner yang
digunakan serta benturan liner dengan bola.
4. Kecepatan kritis adalah kecepatan yang
menyebabkan mill berputar dimana muatan
mulai menempel pada dinding mill dan ikut
berputar bersama mill. Kecepatan kritis
dinotasikan dengan Nc dan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
π‘š 𝑉2
𝑅
= π‘š 𝑔 cos 𝛼
Karena
𝑉 =
2 πœ‹ 𝑅 𝑁
60
cos 𝛼 =
4 πœ‹2
𝑁2
𝑅
602 𝑔
cos 𝛼 = 0,0011 𝑁2
𝑅
R, radius jalur terluar adalah (D-d)/2 dimana D
adalah diameter mill sedangkan d adalah
diameter bola baja. Sehingga,
cos 𝛼 =
0.0011 𝑁2
(𝐷 βˆ’ 𝑑)
2
Kecepatan kritis terjadi saat Ξ±=0
𝑁𝑐 =
42,3
√𝐷 βˆ’ 𝑑
π‘Ÿπ‘’π‘£ π‘šπ‘–π‘›βˆ’1
Besarnya nilai kecepatan kritis dalam praktek
berkisar antara 50-90 persen dari Nc, tergantung
pada ukuran produk yang akan dihasilkan dan
perhitungan ekonomisnya.
5. Jelaskan hubungan antara putaran mill dengan
aksi penggerusan
a. Abrasi,terjadi apabilaputaran realtif
rendah, sehingga energi belum cukup untuk
menghasilkan penggerusan dengan cara
kompresi dan impact.
b. Kompresi, semakin cepat putaran akan
semakin banyak terjadi impactasalkan tidak
melebihi kecepatan kritis.Hal ini disebabkan
energi penggerusan telah tercapai.
c. Impact, semakin cepat putaran akan semakin
banyak terjadi impact asalkan tidak melebihi
kecepatan kritis.
F. Kesimpulan
1. Mekanisme penggerusan terdiri atas mekanisme
cascading dan cataracting.
2. Cara kerja jarr mill yaitu menggerus umpan
dengan bantuan bola-bola baja yang ketika jarr
mill diputar secara menerus akan terjadi
tumbukkan antara bola-bola baja dengan
umpan, dan umpan dengan umpan.
3. Proses penggerusan salah satunya dipengaruhi
oleh lama waktu penggerusan dimana semakin
lama waktu penggerusan, produk yangdiperoleh
semakin banyak
G. Daftar Pustaka
B.A. Wills, Bsc, Ph.D., C.Eng., MIMM, Mineral
Processing Technology, Pergamon Press, 7th
edition.
Kelly, E., G. 1982. Introduction to Mineral Processing.
New York: John Wiley & Son
www.ardra.biz/sain-teknologi/mine
Slide Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian
H. Lampiran
SAG Mill dengan diameter 12 m yang dioperasikan di
Cadia Hill Gold Mine
Ball Mill dengan diameter 7,2 m yang dioperasikan di
Cadia Hill Gold Mine

More Related Content

What's hot

Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
Β 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubaraoilandgas24
Β 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
Β 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationActur Saktianto
Β 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
Β 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
Β 
Preparasi bahan galian
Preparasi bahan galianPreparasi bahan galian
Preparasi bahan galianisti'anah isnah
Β 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2rramdan383
Β 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
Β 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingActur Saktianto
Β 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanALAM SEKITAR
Β 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
Β 

What's hot (20)

Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Β 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
Β 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Β 
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separationMakalah pengolahan mineral gravity separation
Makalah pengolahan mineral gravity separation
Β 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
Β 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Β 
Preparasi bahan galian
Preparasi bahan galianPreparasi bahan galian
Preparasi bahan galian
Β 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
Β 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
Β 
Point load
Point loadPoint load
Point load
Β 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
Β 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
Β 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
Β 
Makalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grindingMakalah pengolahan mineral grinding
Makalah pengolahan mineral grinding
Β 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
Β 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
Β 
Pengolahan_Pasir_Besi
Pengolahan_Pasir_BesiPengolahan_Pasir_Besi
Pengolahan_Pasir_Besi
Β 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
Β 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Β 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
Β 

Similar to Penggerusan (Grinding

Modul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbgModul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbgCandraNishfa
Β 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix DesignAfif Yulfriza
Β 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
Β 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptnail40
Β 
Proses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logamProses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logamEko Barka
Β 
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingRajanson Siregar
Β 
teknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunanteknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunanRifiindraNurjaman
Β 
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaSahno Hilhami
Β 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahantanalialayubi
Β 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonSulthon Subrata
Β 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
TerjemahansZona Infoo
Β 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxDwi Ist
Β 
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherAnalisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherImaz Bili Kali
Β 
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaShreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaSahno Hilhami
Β 
03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dllsamiyati
Β 
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovelmetode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 PowershovelABDILLAH13
Β 

Similar to Penggerusan (Grinding (20)

Modul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbgModul 2 praktikum pbg
Modul 2 praktikum pbg
Β 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Β 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
Β 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
Β 
Proses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logamProses penuangan & pembekuan logam
Proses penuangan & pembekuan logam
Β 
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishing
Β 
teknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunanteknologi bahan bangunan
teknologi bahan bangunan
Β 
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Β 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
Β 
Full paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfdFull paperfdfdfdfd
Full paperfdfdfdfd
Β 
Modul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthonModul 2 mohamad a.sulthon
Modul 2 mohamad a.sulthon
Β 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
Β 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptx
Β 
contoh-proposal-penelitian-ilmiah
contoh-proposal-penelitian-ilmiahcontoh-proposal-penelitian-ilmiah
contoh-proposal-penelitian-ilmiah
Β 
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusherAnalisa prinsif kerja mesin crusher
Analisa prinsif kerja mesin crusher
Β 
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaShreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Β 
03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll
Β 
Per tenunan
Per tenunanPer tenunan
Per tenunan
Β 
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovelmetode konstruksi tugas 1 Powershovel
metode konstruksi tugas 1 Powershovel
Β 
ppt seminar Kp.pptx
ppt seminar Kp.pptxppt seminar Kp.pptx
ppt seminar Kp.pptx
Β 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
Β 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
Β 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
Β 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
Β 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
Β 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
Β 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
Β 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
Β 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
Β 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
Β 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
Β 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Β 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
Β 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Β 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Β 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
Β 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Β 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
Β 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Β 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
Β 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
Β 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 

Penggerusan (Grinding

  • 1. Laporan Modul 1, MG3017 Kominusi (Grinding) Fathur Rozaq (12113059) / Kelompok 7 / Selasa, 1 Maret 2016 Asisten: Armand Kalvin T Situmeang (12511023) Abstrak – Percobaan Modul 1: Kominusi (Grinding) – Praktikum Kominusi (Grinding) ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penggerusan, mengetahui cara kerja alat penggerusan, serta mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap proses penggerusan. Secara umum, praktikum dilakukan dengan menggerus 3 sampel dengan berat yang sama namun dengan waktu yang berbeda- beda. Produk penggerusan kemudian akan diklasifikasikan berdasarkan lolos tidaknya terhadap tahap pengayakan. A. Tinjauan Pustaka Pengecilan ukuran pada penggerusan, grinding tergantung pada seberapa besar peluang dari partikel bijih untuk dapat digerus. Penggerusan terjadi oleh adanya beberapa gaya yangbekerja pada partikel bijih tersebut. Gaya-gaya yang bekerja pada operasi penggerusan adalah impact,kompresi,shear/chipping dan abrasion. Gaya-gaya ini akan mengubah bentuk partikel bijih sampai melampaui batas kekuatan yang dimilikinya dan kemudian menyebabkan partikel bijih menjadi remuk. Pada pengolahan bijih, mineral atau bahan galian umumnya dilakukan secarabasah.Muatan mill terdiri dari grinding media atau media gerus, bijih dan air. Media gerus akan dapat mengecilkan partikel bijih dengan satu atau beberapa gaya. Sebagian besar energi kinetic dari muatan mill akan terbuang sebagai panas, suara dan kehilangan lainnya. Hanya sebagian kecil saja yang termanfaatkan sebagai energi untuk pengecilan ukuran. Saat beroperasi, mill akan berputar dari grinding media beserta bijih akan ikut terbawa naik oleh dindingmill kea rah yang lebih tinggi sampai titik atau posisi kesetimbangan dinamiknya tercapai ketika gaya berat sama dengan gaya sentrifugal. Setelah titik kesetimbangan terlampaui, maka muatan akan bergerak ke bawah sesuai dengan kecepatan putar millnya. Mekanisme penggerusan dalam ball mill dapat dibagi menadi 1. Mekanisme Cascading Pada putaran mill yang relatif rendah. Muatan akan bergerak naik tidak begitu tinggi dan setelah mencapai titik kesetimbangan muatan segera kembali menggelincir atau menggelinding di atas muatan lain yang sedang bergerak ke atas. Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat gaya abrasi/attrition dan shear. Produk yang dihasilkan dengan mekanisme ini sangat halus. 2. Mekanisme Cataracting Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan ikut berputar dan bergerak naik relativetinggi dengan titik kesetimbangan yang tinggi pula. Setelah kesetimbangannya tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasar mill. Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat pengaruh gaya impact dan compressi. Produk yang dihasilkan relatif kasar. Secara skematika, perilaku muatan saat mill berputar dapat dilihat pada gambar berikut B. Data Percobaan Berikut data jumlah gram produk tiap fraksi ukuran yang dihasilkan dari proses penggerusan dengan variasi lama waktu penggerusan. Mesh Gram - + 10 menit 15 menit 20 menit 80 123.8 165.5 166 80 100 95.2 115.7 79.5 100 140 14.3 8.6 28.5 140 200 5.5 1.4 24.9 200 1.3 2.4 11.6 Total 240.1 293.6 310.5 C. Pengolahan Data Percobaan Apabila dirangkum dalam tabel, berikut adalah perbandingan jumlah material yang lolos ayakan (minus mesh) untuk masing-masing waktu penggerusan. Gram Mesh 10 menit 15 menit 20 menit 80 116.3 128.1 144.5 100 21.1 12.4 65 140 6.8 3.8 36.5 200 1.3 2.4 11.6
  • 2. Apabila dibuathubungan antara jumlah material yang lolos ayakan (minus mesh) dengan waktu lamanya penggerusan, akan diperoleh grafik sebagai berikut, D. Analisa Hasil Percobaan Berdasarkan data percobaan, dapat diketahui bahwa pada percobaan kali ini terdapatbanyak material yang hilang (losses). Untuk tiap-tiap percobaan, digunakan feed yang sama, yaitu 680 gram. Namun untuk tiap- tiap percobaan tersebut diperoleh produk yang jauh lebih sedikit daripada umpan. Pada percobaan pertama dimana digunakan waktu penggerusan 10 menit, diperoleh 240,1 gram produk. Saat dilakukan penggerusan selama 15 menit, diperoleh 293,6 gram. Adapun saatdilakukan penggerusan selama 20 menit, diperoleh 310,5 gram. Hilangnya material tersebut terjadi karena banyaknya material halus yang menempel pada bola-bola penggerus dan dinding jar mill. Selain itu, sejumlah kecil material yang sangat halus hilang terbang bersama udara saat dilakukan pengayakan secara manual. Dari grafik perbandingan jumlah material yang lolos ayakan, dapat diketahui bahwa ketika digunakan waktu penggerusan selama 20 menit, diperoleh material yang lolos ayakan paling banyak dibandingkan ketika digunakan waktu penggerusan 10 menit atau 15 menit saja.Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang digunakan untuk penggerusan, maka material halus yang dihasilkan akan semakin banyak. Namun, terdapat kejanggalan pada grafik hubungan jumlah material lolos ayakan terhadap waktu, untuk material -100#dan -140#.Pada grafik tersebut,produk yang diperoleh saat digunakan waktu penggerusan selama 10 menitlebih banyak daripadasaatdigunakan waktu penggerusan 15 menit. Kejanggalan ini terjadi diantaranya karena pada proses pengayakan yang belum sempurna.Saatmelakukan pengayakan dengan ayakan 100# terlalu cepat sehingga material yang tertinggal (+100#) terlalu banyak dan material yang lolos ayakan (-100) menjadi sedikit. 100 110 120 130 140 150 0 5 10 15 20 25 gram waktu gerus -80 # 10 menit 15 menit 20 menit 0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 gram waktu gerus -100 # 10 menit 15 menit 20 menit 0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 5 10 15 20 25 gram waktu gerus -140 # 10 menit 15 menit 20 menit 0 2 4 6 8 10 12 14 0 5 10 15 20 25 gram waktu gerus -200 # 10 menit 15 menit 20 menit
  • 3. E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas 1. Mekanisme pengecilan ukuran dalam ball mill yaitu feed dimasukkan kedalammiller.Kemudian silinder diputar oleh suatu mekanisme rotor sehingga bola-bola baja saling bertumbukkan dengan partikel umpan dan terjadi beberapa gaya, yaitu attrition, compression, dan impact selanjutnya mengakibatkan ukuran dari partikel umpan menjadi kecil. Pada jarr mill gerakan silinder hanya bergerak secara horizontal dan vertical selebihnya mekanisme sama dengan mekanisme pada ball mill. 2. Penggunaan bijih pada pengolahan bahan galian umumnya dilakukan dengan cara basah yaitu karena dalam keadaan basah, proses penggerusan memerlukan energi yang relative lebih sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan bijih kering. Selain itu, tidak dihasilkan debu sehingga lingkunga tetap bersih dan tidak diperlukan penghisap debu. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan pelapis (liner) padaball mill adalah kekerasan bijih yang digerus,durasi penggerusan yangdilakukan, kecepatan penggerusan, jenis liner yang digunakan serta benturan liner dengan bola. 4. Kecepatan kritis adalah kecepatan yang menyebabkan mill berputar dimana muatan mulai menempel pada dinding mill dan ikut berputar bersama mill. Kecepatan kritis dinotasikan dengan Nc dan dapat ditentukan dengan persamaan berikut: π‘š 𝑉2 𝑅 = π‘š 𝑔 cos 𝛼 Karena 𝑉 = 2 πœ‹ 𝑅 𝑁 60 cos 𝛼 = 4 πœ‹2 𝑁2 𝑅 602 𝑔 cos 𝛼 = 0,0011 𝑁2 𝑅 R, radius jalur terluar adalah (D-d)/2 dimana D adalah diameter mill sedangkan d adalah diameter bola baja. Sehingga, cos 𝛼 = 0.0011 𝑁2 (𝐷 βˆ’ 𝑑) 2 Kecepatan kritis terjadi saat Ξ±=0 𝑁𝑐 = 42,3 √𝐷 βˆ’ 𝑑 π‘Ÿπ‘’π‘£ π‘šπ‘–π‘›βˆ’1 Besarnya nilai kecepatan kritis dalam praktek berkisar antara 50-90 persen dari Nc, tergantung pada ukuran produk yang akan dihasilkan dan perhitungan ekonomisnya. 5. Jelaskan hubungan antara putaran mill dengan aksi penggerusan a. Abrasi,terjadi apabilaputaran realtif rendah, sehingga energi belum cukup untuk menghasilkan penggerusan dengan cara kompresi dan impact. b. Kompresi, semakin cepat putaran akan semakin banyak terjadi impactasalkan tidak melebihi kecepatan kritis.Hal ini disebabkan energi penggerusan telah tercapai. c. Impact, semakin cepat putaran akan semakin banyak terjadi impact asalkan tidak melebihi kecepatan kritis. F. Kesimpulan 1. Mekanisme penggerusan terdiri atas mekanisme cascading dan cataracting. 2. Cara kerja jarr mill yaitu menggerus umpan dengan bantuan bola-bola baja yang ketika jarr mill diputar secara menerus akan terjadi tumbukkan antara bola-bola baja dengan umpan, dan umpan dengan umpan. 3. Proses penggerusan salah satunya dipengaruhi oleh lama waktu penggerusan dimana semakin lama waktu penggerusan, produk yangdiperoleh semakin banyak G. Daftar Pustaka B.A. Wills, Bsc, Ph.D., C.Eng., MIMM, Mineral Processing Technology, Pergamon Press, 7th edition. Kelly, E., G. 1982. Introduction to Mineral Processing. New York: John Wiley & Son www.ardra.biz/sain-teknologi/mine Slide Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian H. Lampiran SAG Mill dengan diameter 12 m yang dioperasikan di Cadia Hill Gold Mine
  • 4. Ball Mill dengan diameter 7,2 m yang dioperasikan di Cadia Hill Gold Mine