Detail instalasi pengolahan air limbah sistem setempat (on site sanitation) s...
Shreenshot isi laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
1. 1
REKAPITULASI DATA HASIL PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
RAYA
1. Analisis Saringan Agregat ( Sieve Analisis )
Persentase gradasi Agregat yang didapatkan adalah :
1. Split = 19,5 %
2. Screen = 18,5 %
3. Abu batu = 63 %
2. Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal ( Affinity For Bitumen )
No. Pengamat Hasil Pengamatan/Kelekatan (%)
1
2
3
4
5
A
B
C
D
E
99
99
98
99
98
Rata- rata 98,6
Perhitungan :
99% + 99% + 98% + 99% + 98%
5
= 98,6
3. Pengujian Penetrasi Aspal ( Penetration Of Bituminous Materials )
No
Penetrasi pada suhu
25o
C
Pengamatan
Suhu Ruang Waterbath
1 Abdul Arif 325-400=75 395-485=90
2 Kiki Rizky Amalia 323-407=84 362-465=103
3 Rahmat Herwandi 390-467=77 370-476=106
4 Wandika Andi Putra 005-070=65 390-495=105
5 Zuancher 380-455=75 380-485=105
Rata-rata 75,2 101,8
2. 2
Perhitungan
a. Rata-rata Penetrasi yang pada suhu ruang
=
= 75,2
b. Rata-rata Penetrasi yang direndam dalam waterbath
=
= 101,8
4. Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat
AGREGAT PROPORSI BERAT JENIS Penyerapan air
mm % SSD BULK APPARENT %
Split >4.75 99,912 2,518 2,4282 2,688 3,703
<4.75 0,088
Screen >4.75 99,971 2,391 2,3129 2,509 3,387
<4.75 0,029
Ab >2.36 60,407 2,479 2,326 2,747 6,598
<2.36 39,593 2,411 2,142 2,928 12,5
5. Keausan Agregat Dengan Alat Abrasi Los Angeles ( Los Angeles Abration
Test )
W1 = 4996,2 gr
W2 = 4162,2 gr
W1-W2= 4996,2-4162 = 834 gr
Keausan = 100%
=
, ,
,
100%
= 16,693 %
= 16,7%
4. 4
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan:
Analisis Saringan Agregat ( Sieve Analisis )
Persentase dari split 19,5%, screen = 18,5 % dan abubatu = 63 %.
Berdasarkan susunan dari butiran agregat tersebut kurang baik untuk
perkerasan jalan, karena persentase abubatu yang terlalu banyak. Dari hal
itu, dapat kita simpulkan bahwa Semakin kecil nilai kumulatif tertahan (%)
maka semakin besar nilai kumulatif lolos (%) dan nilai fullernya.
Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal ( Affinity For Bitumen )
Agregat yang masih terselimuti oleh aspal setelah direndam selama 16 jam
sebanyak 98.6%. Ini berarti aspal memiliki daya lekat yang baik terhadap
agregat.
Pengujian Penetrasi Aspal ( Penetration Of Bituminous Materials )
1. Nilai Penetrasi pada suhu ruang adalah : 75,2
2. Nilai Penetrasi pada sampel yang direndam pada waterbath adalah:
101,8
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aspal yang digunakan
tergolong dalam aspal yang keras. Karena aspal pada suhu ruang nilai
penetrasinya 75,2 yang memasuki standart SNI 06-2456-1991 yaitu 60 –
79. Sedangkan aspal yang direndam di waterbath nilai penetrasinya adalah
101,8, yang berarti rendaman tersebut membuat aspal lebih aspal lunak
dan psikositasnya lebir rendah dibandingkan pada suhu ruang.
Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat
Pada agregat kasar > 4,75mm (split dan screen), perbedaan antara berat
jenis SSD,Bulk dan Apperent tidak jauh berbeda.
5. 5
Pada agregat kasar < 4,75mm (split dan screen), tidak dilakukan pratikum,
karena jumlah agregatnya < dari 10%, yaitu untuk split 0,088% dan untuk
screen hanya 0,029 % dari berat total agregat.
Penyerapan air pada Split 3,703 %, sedangkan penyerapan air pada split
3,387%, yang tidak jauh berbeda.
Berat jenis pada abubatu >2,36 mm,SSD = 2,479, Bulk = 2,2362, Apperent
= 2,747 sedangkan pada < 2,36 mm,SSD = 2,411, Bulk = 2,142, Apperent
= 2,928. Yang tidak jauh berbeda.
Penyerapan air pada abubatu memiliki perbedaan yangcukup signifikan
yaitu abubatu>2,36 mm =6,598% sedangkan abubatu<2,36mm =12,5%.
Keausan Agregat Dengan Alat Abrasi Los Angeles ( Los Angeles Abration Test)
Setelah melakukan pratikum ini, maka didapatkan Angka Keausan adalah
16,7 % dengan menggunakan 12 buah bola baja. Nilai Keausan berada
dibwah 20%, maka dapat kita simpulkan bahwasannya agregat cukup
bagus untuk menahan Keausan, yang berarti Nilai Keausan memenuhi
standar ketetapan atau yang diharapkan.
Merancang Campuran Beraspal, Membuat Benda Uji, dan Pemeriksaan Benda Uji
Serta Evaluasi Hasil Rancangan
Bulk specific gravity campuran yang diperoleh adalah 2,00
Berat jenis maksimum campuran teoritis (max SG) = 2,31
Marshall Quotient yang diperoleh 184,51 kg/mm
Berat benda uji dalam air kurang lebih setengah dari berat kering ataupun
berat SSD.
Berat isi rata-rata = 0,0034 t/m³
VIM rata – rata = 99,85 %
VMA rata – rata = 17,76 %
VFA rata – rata = 475,94 %
6. 6
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Silvia.2003.Beton Aspal Campuran Panas.Jakarta: Granit
Wignal,Arthur, Peter S. Kendrik, Roy Ancil, Malcolm
Copson.2003.Proyek Jalan ( Teori dan Praktek) . Jakarta: Erlangga
G.Rani, Iskandar.2009.Ilmu Bahan Bangunan 2.Padang: Teknik sipil
UNP
Suprapto.2004.Bahan dan Struktur Jalan Raya.Yogyakarta: Biro
Penerbit
Sukirman, Silvia.1995.Perkerasan Lentur Jalan Raya.Bandung: Penerbit
Nova
SNI 03-1968-1990
SNI 03-2439-1991
SNI 06-2456-1991
SNI 03-1969-2008
SNI 03-2417-1991
SNI 03-1737-1989
http://www.ilmusipil.com/analisa-saringan-agregat-kasar-dan-halus
http://rickyhamzah.blogspot.com/2011/04/pengujian-analisa-saringan-
agregat.html
http://www.scribd.com/doc/57830914/Analisa-saringan-agregat
http://www.slideshare.net/sendytha/uji-bahan-agregat-campuran
http://lexonos.blogspot.com/2009/07/metode-pengujian-kelekatan-
agregat.html
http://www.scribd.com/doc/71395662/Kelekatan-Agregat-Terhadap-
Aspal
http://softwareyudhipram.blogspot.com/2011/11/metode-pengujian-
kelekatan-agregat.html
http://www.scribd.com/doc/59158177/penetrasi-aspal
http://kerudungmukena.blogspot.com/2009/05/aspal-penetrasi-6070.html
http://napitupulu-anggiat.blogspot.com/2011/06/penetrasi-aspal.html