penjelasan tentang dunia hewan beserta filumnya dari avertebrata yang berisi sporifera, coelanterata, platihelmintes, nemathelmintes, annelida, mollusca, antropoda, echinodermata, dan vertebrata yang berupa aves, reptil, mamalia, amfibi serta beberapa cara reproduksi hewan, siklus hidup, dan manfaat dalam kehidupan manusia
4. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
ANIMALIA
KARAKTERISTIK ANIMALIA
1) Organisme Eukariot Multiseluler
2) Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
3) Memperoleh makanan dari organisme
lain (heterotrof)
4) Umumnya dapat bergerak untuk
survive dan mencari makanan
5. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
1. Lapisan embrionalnya
Diploblastik (endoderm dan ektoderm)
Triploblastik (endoderm, mesoderm dan ektoderm)
6. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
2. Simetri tubuh
Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang
tetap / sama.
Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2
melalui pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.
Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui
pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.
7. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
3. Kerangka Tubuh
• Eksoskeleton
– Rangka Luar (Arthropoda, Ikan, Ular,
Kura-Kura, Penyu, dsb)
• Endoskeleton
– Rangka Dalam (Semua Vertebrata)
8. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
4. Rongga Tubuh ( Coelom )
Acoelomata, yaitu
hewan yang tidak
memiliki rongga tubuh
Pseudocoelomata,
yaitu hewan yang
memiliki rongga semu
Coelomata, yaitu
hewan yang memiliki
rongga tubuh yang
nyata, karena seluruh
tubuh dibatasi lapisan
mesoderm.
5. Mempunyai notokorda/tidak
11. 1. PORIFERA (hewan berpori)
Ciri-Ciri Porifera
• Multiseluler
• Diploblastik
• Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial
• Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk
• Tidak memiliki susunan saraf
• Rrespirasi dan ekskresi secara difusi melalui
permukaan tubuh
• Sistem pencernaan;
pencernaan secara intraseluler di dalam
koanosit dan amoebosit
13. Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel
1. lapisan luar (sel-sel pinakosit) : sebagai
pelindung
2. lapisan dalam (sel-sel koanosit): sel-sel
yang berbentuk botol dan mempunyai
flagel. Fuungsinya mengalirkan air,
menangkap bahan makanan dan
mencernanya
Macam-macam sel pada mesoglea:
1. arkeosit: reproduksi sel, sel gamet,
membentuk sel-sel tunas, dan mengganti
sel-sel yang rusak
2. skleroblast: membentuk spikula
amebosit: mengambil dan mengedarkan zat
makanan
Sel koanosit
Struktur tubuh Porifera
14. P o r i f e r a
1
2
3
4
5
7
6
Struktur tubuh
Porifera
15. TIPE SALURAN AIR PADA PORIFERA
• Terdiri dari tiga tipe (Askon, sikon, leukon)
16. Reproduksi Porifera
• Porifera melakukan reproduksi secara
aseksual maupun seksual.
– Aseksual dengan pembentukan
tunas dan gemmule. Gemmule disebut
juga tunas internal. Gemmule
dihasilkan menjelang musim dingin di
dalam tubuh Porifera yang hidup di air
tawar.
– Seksual dengan pembentukan gamet
Reproduksi Seksual
17. Klasifikasi Porifera
A. Calcarea (kapur)
Spikula tersusun atas zat kapur
karbonat (CaCO3), hidup di air
dangkal
Contoh: Sycon dan Clathrina
Scypa. Euspongia
Clathrina sp
19. Klasifikasi Porifera
C. Demospongia (spons tebal)
Rangka tersusun dari serabut spongin,
habitat, air tawar,menempel pada
batuan/tumbuhan dan benda padat
Contoh: Spongilla
D. Sclerospongiae
Spikula tersusun dari Kristal kalsium
karbonat. Cth porifera koral, Merlia
20. Peranan Porifera
• Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia
dapat digunakan sebagai spons mandi.
22. Ciri-Ciri Coelenterata
1. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
2. Diploblastik aselomata
3. Simetris radial
4. Pencernaan makanan di dalam rongga gastrovaskular
5. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematosista
6. Respirasi dan ekskresi secara difusi
7. Reproduksi:
– Aseksual pembentuan tunas pada polip
– Seksual pembentukan gamet pada medusa
23. 8. Bentuk tubuh Coelenterata ada 2 macam:
1. Polip, berbentuk tabung
2. Medusa, berbentuk payung
Struktur tubuh
24. • Tentakel berfungsi
menangkap mangsa dan
memasukkannya ke dalam
mulut.
• Tentakel dilengkapi
dengan sel Knidoblas yang
mengandung racun atau
alat penyengat
(nematokist)
• Nematokist, berfungsi
untuk melumpuhkan
mangsa/musuh
Struktur tubuh
25. Klasifikasi Coelenterata
A. Hydrozoa (hewan air)
1. Contoh: Hydra
hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel
saraf tersebar
bentuk tubuh selalu polip.
Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi
Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa. Pada bagian
bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada
tempat hidupnya.
Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan
reproduksi generatif melalui pembuahan ovum dan
spermatozoid
26. Klasifikasi Coelenterata
2. Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup
berkoloni).
• Polip pada Obelia :
– Hydrant: mengambil dan mencerna makanan.
– Gonangium: melakukan reproduksi vegetative
menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
28. Klasifikasi Coelenterata
B. Scyphozoa (hewan mangkuk)
1) Pada mulut terdapat 4 tentakel
2) bentuk tubuh selalu medusa
3) medusa berukuran besar, polip
berukuran kecil
4) alat kelamin terpisah. Contoh:
Aurelia (ubur-ubur)
Aurelia aurita
Siklus reproduksi Aurelia
Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di
dalam air→ zigot → larva Planula →
Skifistoma (polip muda) → Strobila
(kuncup) →Efira (medusa muda) →
medusa dewasa
29. SIklus reproduksi Aurelia
Siklus reproduksi Aurelia
Terjadi fertilisasi ovum dan sperma di dalam air→ zigot → larva Planula
→ Skifistoma (polip muda) → Strobila (kuncup) →Efira (medusa muda)
→ medusa dewasa
31. Klasifikasi Coelenterata
C. Anthozoa (hewan bunga)
1) berbentuk polip
2) Hidup di laut
jernih
3) Contoh: Anemon
laut (bunga
karang), koral Metridium marginatum
Koral
32. Struktur tubuh Coelenterata
Metridium marginatum
Struktur tubuh Anemon laut:
basal disk
Disepanjang kerongkongan/gullet
terdapat sekat-sekat bersilia
(sifonoglia), yang berfungsi
sebagai tempat masuknya air ke
dalam usus
1: silia termodifikasi
jadi duri
2: nematokis
3: tutup kapsul
4: lilitan duri
5: knidosit
33. D. Cubozoa
Bentuk medusa menyerupai
kubus dengan tentakel yang
menggantung di sekitar
Bentuk polip sangat kecil
Perenang aktif dan
memiliki nematokis
34. Peranan
Coelenterata
• Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah
menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
• Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat
melindungi pantai dari abrasi air laut.
• Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.
35. Ctenophora (hewan menyerupai sisir)
Ciri-Ciri
• Tubuh transparan
• Dibplobastik
• Simetri tubuh bilateral
• Memiliki lapisan mesoglea,
rongga pencernaan dan sistem
saraf
Kelas
• Tentaculata : memiliki tentakel
• Nuda: tidak memiliki tentakel
37. Ciri-Ciri:
1. tubuh bulat pipih, bilateral simetris
2. Bersifat triploblastik aselomata
3. Tidak memiliki sistem peredaran darah
4. Alat pencernaannya belum sempurna
5. Alat eksresi berupa sel api (flame cell)
6. Sistem saraf tangga tali
7. Hermaprodit
Platyhelminthes (cacing pipih)
39. 1. Turbelaria (Cacing Bulu Getar)
Contohnya: Planaria
• Ciri : 1 - 60 cm, hidup di air tawar
jernih
• Sistem saraf tangga tali
• Sistem ekskresi : flame cell (sel
api)
• Daya regenerasi tinggi
42. Reproduksi Planaria
A = Terpotong alami
B = Terbelah menjadi 2
C = Terbelah menjadi 3
• Sistem reproduksi :
– aseksual dengan cara
fragmentasi. Bila terpotong,
setiap potongan tubuh
menjadi planaria baru.
– seksual, yaitu pembuahan
silang.
43. 2. Trematoda (Cacing isap)
• Parasit.
• Memiliki alat penghisap (sucker)
• Pencernaan belum sempurna
• Contoh speciesnya:
– dalam darah: Schistostoma japonicum,
Schistostoma mansoni, Schistostoma
haematobium. →penyakit Schistomiasis;
gangguan fungsi hati, ginjal, jantung
– dalam hati: Fasciola hepatica (hati sapi)
→ perantara siput, Clonorchis sinensis
(hati manusia) → perantara ikan
– dalam usus: Fasciola buski → perantara
tumbuhan air
– dalam paru-paru: Paragonimus westermani
Struktur tubuh
trematoda
44. Daur Hidup Fasciola hepatica
key word:TEMIS RESEM DEWASA
Telur → Mirasidium → Sporokista → Redia → Serkaria → Metaserkaria
1. Telur yang sudah dibuahi menetas
menjadi mirasidium (larva besilia)
2. Larva mirasidium yang mempunyai
silia masuk ke dalam tubuh siput
membentuk sporokista
3. Sporokista Berkembang secara
aseksual menjadi redia
4. Redia berkembang menjadi larva
berekor (serkaria) keluar dari
tubuh siput dan menempel pada
tumbuhan air berkembang menjadi
metaserkaria
5. Jika Termakan oleh hewan
ternak/manusia masuk ke usus,
terbawa aliran darah menjadi
cacing dewasa pada organ hati
45. 3.Cestoda (Cacing Pita)
Sebagai parasit pada usus manusia
Ciri-cirinya:
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid).
Kepala (skoleks) mempunyai alat penghisap (rostelum)
Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
Contoh:
Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak mempunyai
pengait pada skoleks
Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai pengait
pada skoleks
Hymenolepis nana; parasit pada usus manusia
Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia, dan
hewan ternak
46. 3.Cestoda (Cacing Pita)
Sebagai parasit pada usus manusia
Ciri-cirinya:
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid).
Kepala (skoleks) mempunyai alat penghisap (rostelum)
Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
Contoh:
Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak mempunyai
pengait pada skoleks
Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai pengait
pada skoleks
Hymenolepis nana; parasit pada usus manusia
Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia, dan
hewan ternak
47. Struktur tubuh cacing pita
Cacing pita dewasa terdiri dari
scolex dan proglotid.Proglotid
pada bagian ujung mengandung
telur yang telah dibuahi yang
siap dikeluarkan bersama feses
untuk menginfeksi kembali.
49. Daur Hidup Taenia saginata
Tahapan:
Cacing dewasa → telur → heksakan/Onkosfer → tertelan sapi/babi →
menembus dinding usus → ikut aliran darah → otot sapi/babi →
Sistiserkus → termakan manusia →menetas dan berkembang di usus
halus.
50. Rotifera
Ciri-ciri
• Memiliki mahkota bersilia
• Sebagian besar Habitat air
tawar
• Memiliki alat pencernaan
mulut dan anus
• Pseudocelomata
• Reproduksi partenogenesis
53. • Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya
meruncing
• Bersilia
• Tertutup lapisan lilin (kutikula)
• Tidak bersegmen, simetris bilateral.
• Triploblastik pseudoselomata
• Alat pencernaan sempurna
• Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga
tropis.
• Hidup bebas dan sebagian parasit.
• Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi
Ciri-Ciri Nemathelminthes (cacing gilig)
54. 1. Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia
2. Ancylostoma duodenale , cacing tambang
3. Necator americanus , cacing tambang di Amerika
tropis
4. Oxyuris/Enterobius vermicularis , cacing kremi
5. Wuchereria/Filaria bancrofti , penyebab kaki
gajah
6. Strongyloides sp , infeksi melalui luka
7. Loa sp, cacing mata
Contoh Nemathelminthes
57. Daur Hidup Ascaris lumbricoides
Tahapanya:
1. Cacing dewasa hidup di dalam usus halus
dan bertelur
2. Telur dikeluarkan manusia melalui feses.
Tanaman yang ditempeli telur cacing
mungkin termakan manusia dan masuk masuk
ke mukosa usus halus.
3. 3-6. Telur cacing mengalami perkembangan
dan dibawa oleh peredaran darah menuju
paru-paru. Cacing menetas dan berkembang
menjadi cacing dewasa di dalam paru-paru
4. 7. Cacing dewasa menembus dinding alveoli
dan menuju bronkus, selanjutnya menuju
kerongkongan. Dari kerongkomgan, cacing
dewasa menuju usus halus. Cacing dapat
hidup di dalam usus halus 2-3 tahun
58. 2. Cacing Tambang
(Ancylostoma duodenale & Necator americanus)
Hidup di usus halus
Menghisap darah dr dinding usus
Larva filariform masuk melalui pori-pori kulit
Di mulut ada gigi kitin, untuk melukai dinding usus
inangnya
Menyebabkan penyakit Ankilostomiasis
Kait kitin pada cacing
Ancylostoma duodenale
59. Daur Hidup Cacing Tambang
(Ancylostoma duodenale & Necator americanus)
60. 3. Enterobius/Oxyuris vermicularis(cacing kremi)
Enterobius/Oxyuris vermicularis(cacing
kremi)→sayuran mentah, tangan yang
tidak bersih/bahan makanan yang
terkontaminasi telur-telur cacing
Hidup di usus besar, ukuran sebesar
rambut
Infeksinya menimbulkan rasa gatal
disekitar anus. Rasa gatal terjadi karena
cacing dewasa meletakkan telur di anus.
Menyebabkan autoinfeksi: apabila digaruk
telur dapat menempel di tangan kemudian
masuk kembali kedalam tubuh ketika
seseorang makan dengan menggunakan
tangan yang tidak bersih.
61. 4. Wucheria bancrofti/Filaria brancofti
Parasit di pembuluh getah bening melalui gigitan nyamuk Culex.
Infeksi cacing, menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening
sehingga menimbulkan pembengkakan pada kaki (penyakit kaki
gajah/elephantiasis/filariasis)
63. Ciri-Ciri Annelida
Memiliki segmen seperti cincin
Triploblastik selomata
Simetri Bilateral
Sistem pencernaan yang
lengkap
Hermafrodit
Sistem saraf tangga tali
Bergerak dengan kontraksi
otot tubuh atau dengan rambut
(seta)
Ekskresi melalui nefridium
65. Klasifikasi Annelida
1. Polichaeta (Cacing berambut banyak)
– Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele)
→ dapat dimakan
– Tiap ruas tubuhnya terdapat PARAPODIA (kaki
berdaging) yang ditumbuhi banyak rambut
– Dibagian kepala terdapat mata, tentakel, dan mulut
– Alat reproduksi secara Gonokoris
66. 2. Oligochaeta (Cacing berambut
sedikit)
– Cacing tanah (Lumbriscus
terestris)
– Bersegmen
– Habitat di air tawar atau tanah
– Saprofit
– Hermaprodit dan mempunyai
KLITELUM (penebalan kulit)
klitelum
67. Klasifikasi Annelida
3. Hirudinea (Cacing tidak berambut)
– Hirudo medicinalis (Lintah)
– Haemadipsa javanica (Pacet)
– Cacing penghisap darah
– Memiliki 2 alat isap
– Hermaprodit
– Mengeluarkan zat anestesi
– Menghasilkan hirudin
posterior
anterior
Pacet
Lintah
68.
69. Ciri-ciri Mollusca
• Tubuh tidak beruas-ruas,
bercangkang
• Simetris bilateral
• Triploblastik selomata
• Alat pencernaan berupa mulut,
kerongkongan, lambung usus,
dan anus
• Reproduksi secara seksual
tapi ada yang hermaprodit
• Bersifat kosmopolit
Struktur tubuh mollusca
70. 1. Pelecypoda/Lamellibranchiata/Bivalvia
• Tubuhnya simetris bilateral
• Cangkang terdiri dari 3 lapisan:
1. Periostrakum (lapisan terluar); tersusun
zat tanduk, fungsinya melindungi lapisan
dalam
2. Prismatik (lapisan tengah); tersusun
atas Kristal kalsium karbonat yang
berbentuk prisma
3. Nakreas (lapisan dalam )/lapisan
mutiara; tersusun atas Kristal-kristal
halus karbonat. Jika terkena sinar
mampu memancarkan warna.
KLASIFIKASI MOLLUSCA
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki serta ada tidaknya cangkang
Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina margaritifera ( kerang mutiara),
Mytilus edulis (kerang hijau), Teredo navalis (kerang pengebor kayu).
71. 2. Gastropoda
• Hewan berkaki perut
• Bersifat hemafrodit, alat
reproduksi Ovotestis
• Habitat di air tawar, air laut dan
darat
• Univalve → tubuh terlindungi
sebuah cangkang berkatup satu
• Memiliki lidah parut (Radula)
• Pernapasan: insang (larva),paru-
paru(dewasa yang hidup di darat),
insang (dewasa yang hidup di air)
• Di kepala terdapat sepasang
tentakel dan mata (hidup di darat)
• Sistem saraf 3 psg: ganglion
visceral, ganglion pedal, dan
ganglion serebral
Contoh : Limnaea trunchatula (siput),
Achatina fulica (bekicot)
Struktur Gastropoda
72. 3. Chepalopoda
• Kaki terdapat dikepala, tidak
bercangkok, (kecuali Nautilus)
• Bergerak lambat dengan tentakel,
sirip, dan cepat dengan cara
menyemprotkan air
• Zat kromatofora : sel-sel pembawa
warna
• Beberapa jenis mengeluarkan tinta
• Sistem saraf berkembang dengan baik
73. Loligo indica (cumi), Octopus (gurita), Nautilus
Peranan Mollusca
• Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan
(mutiara, tiram)
• Merugikan :
- Tredo navalis (pengebor kayu di air asin)
- Helix aspera (perusak tanaman budi daya)
75. CIRI-CIRI ARTHROPODA
Tubuh beruas-ruas: kaput
(kepala), toraks (dada),
abdomen (perut).
Rangka luar dari zat kitin.
Sistem organ lengkap:
peredaran, pencernaan, saraf,
pernafasan, eksresi,
reproduksi dan panca indra.
Peredaran darah terbuka,
terdiri atas jantung dan
aorta
Alat pernafasan berupa
trakea dan sistem saraf
berupa sistem saraf tangga
tali
77. Ciri-Ciri
Eksoskeleton keras, tersusun
atas zat kitin/tanduk
Terbagi menjadi 2 bagian:
abdomen dan sefalotoraks
(persatuan antara dada dengan
kepala)
Hidup di air laut dan air tawar
Kaki terdapat hampir disemua
ruas tubuh
Sistem respirasi melalui insang,
pada crustacea tingkat rendah
respirasi secara difusi
Mempunyai 2 pasang antena:
1 psg mandibula berguna untuk
menggigit dan mengunyah
makanan
2 psg maksila untuk memegang
mangsa
1. Ciri-ciri Crustacea
78. Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi 2
subkelas, yaitu : Entomostraca (udang tingkat rendah) dan
Malacostraca (udang tingkat tinggi)
ENTOMOSTRACA
BRANCHIOPODA
OSTRACODA
COPEPODA
CIRRIPEDIA
MALACOSTRACA
ISOPODA
STOMATOPODA
DECAPODA
Klik Ordo yang dikehendaki untuk
keterangan lebih lanjut
79. Ciri-Ciri
1) Entomostraca; berukuran mikroskopis,
sebagai zooplankton. Contoh Daphnia
2) Malacostraca; berukuran makroskopis.
Contoh, Portunus sexdentalus (kepiting) dan
Penaeus monodon (udang windu)
a) Isopoda: malacostraca berkaki sama
b)Stomatopoda: bentuk seperti belalang
sembah
c) Dekapoda: mempunyai 10 kaki.
Contohnya udang dang kepiting
Daphnia
Kepiting
1. KlasifikasiCrustacea
Isopoda
80. Peranan
• Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal
udang, lobster dan kepiting.
• Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton
menjadi sumber makanan ikan, misal anggota
Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
• Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara
lain:
– Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
– Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan
Copepoda.
– Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
81. Ciri-Ciri
Habitat di darat dan ada beberapa
yang di laut
Tubuh terbagi 2 bagian: abdomen dan
sefalotoraks
Kaki 4 pasang terletak pada
sefalotoraks
Mempunyai 2 pasang alat mulut:
Sepasang kelisera, yang berupa
gunting yang berfungsi untuk
melumpuhkan mangsa
Sepasang pedipalpus, yang
berbentuk cakar yang berfungsi
memegang mangsa
2. Arachnida
82. Ciri-Ciri
1) Scorpionida (golongan kala) : perutnya bersegmen, segmen
terakhir menghasilkan kelenjar beracun; kalajengking
(Thelyphous condotus)
2) Arachnoida (golongan laba-laba): perutnya tidak bersegmen,
memiliki spinneret untuk menghasilkan benang; tarantula
(Rhechostica henzt)
3) Acarina (golongan caplak); abdomen bersatu dengan
sefalotoraks, tubuhnya kecil dan umumnya parasit; caplak
(Sarcoptes scabei).
2. Klasifikasi Arachnida
83. Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
Gbr. Spineret yang diperbesar
84. 3. MYRIAPODA
Ciri-Ciri
• Tubuh terdiri atas kepala dan bagian
belakang yang berbuku-buku.
• Habitat di darat
• Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki,
kecuali segmen terakhir kakinya berubah
menjadi kaki cakar yang beracun
(maksiliped) → membunuh mangsa
• Pada kepala terdapat sepasang antena
• Ruas tubuh 10 – 200 segmen
• Hewan karnivora buas
85. Ordo Chilopoda (Centipede)
Lipan (Scolopendra gipas)
Kaki 1 psg tiap ruas
Ordo Diplopoda
Keluwing/kaki seribu
(Millipedes sp)
Kaki 2 psg tiap ruas
Klasifikasi MYRIAPODA
Ordo
86.
87. Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari
kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta
mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para
ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta
berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
88. 4. INSECTA/Hexapoda
Ciri-Ciri
• Hexapoda
• Tubuh terbagi menjadii kepala, dada, dan perut
• Pada caput terdapat mulut, antena mata faset
(mata majemuk) dan mata tunggal/OCELI →
penerima rangsang
mata faset→ tersusun atas banyak mata
tunggal/OMATIDIUM yang berbentuk segi enam
fungsi → melihat ke segala arah
• Sayap biasanya terdapat pada dada bagian
belakang (METATORAKS) dan bagian tengah
(MESOTORAKS)
• Kaki terdiri 3 pasang pada bagian dada
• Respirasi: trakea, setiap segmentubuhnya
terdapat lubang trakea (SPIRAKEL)/lubang
respiratori
• Sistem saraf: tangga tali.
• Sistem peredaran darah: peredaran darah
terbuka dan darahnya tidak mengandung
haemoglobin tetapi mempunyai hemosianin
• Sistem pencernaan: lengkap dan memiliki
kelenjar ludah
• Alat ekskresi: saluran Malphigi
89. Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan
menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
a) mulut menggigit dan mengunyah,
misalnya jangkrik dan berbagai macam
belalang.
b) mulut menggigit dan menjilat, misalnya
berbagai macam lebah.
c) mulut menusuk dan mengisap, misalnya
nyamuk.
d) mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Bagian mulut ini terdiri atas rahang
belakang (mandibula), rahang depan
(maksila), dan bibir atas (labrum) serta
bibir bawah (labium).
90. Daur hidup
1. Ametabola
2. Holometabola (metamorfosis sempurna); T – L – P - I
3. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna); T – N - I
91. Klasifikasi
Insecta
1. Apterygota
Tidak bersayap, ametabola.
Cth: kutu buku (Lepisma sacharima)
2. Pterygota
Exopterygota
sayap berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh, hemimetabola
Endopterygota
sayap berasal dari tonjolan dalam
ektoderma, holometaboa
94. 2. Endopterygota;
Ordo:
1. Coleoptera (2 psg sayap, sayap depan tebal
dan sayap belakang tipis). Cth: kumbang
kepik (Coccinella arquata)
2. Hymenoptera (serangga bersayap selaput).
Cth: lebah madu (Apis indica), semut
(monomorium destructor)
3. Diptera (1 psg sayap, pasangan sayap lain
mereduksi menjadi keseimbangan )→ halter
. Cth: lalat rumah (Musa domestica),
nyamuk malaria (Anopheles sp)
4. Lepidoptera (2 psg sayap dan bersisik
halus). Cth: kupu-kupu si rama-rama
(Attacus atlas)
5. Neuroptera (serangga bersayap jala). Cth:
undur-undur (Myrmeleon sp)
6. Shiponoptera (bertubuh kecil dan tidak
bersayap)/bangsa pinjal. Cth: kutu anjing,
kutu manusia
95. Peran menguntungkan
• Membantu proses penyerbukan pada bunga
• Menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera)
• Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera
membuat kepompong yang dapat menghasilkan
sutra (contoh: Bombix mori)
• Untuk dimakan, misal laron, larva lebah yang dapat
diperoleh secara musiman
97. Echinodermata
Ciri-ciri
1. Tubuh simetri bilateral → larva
2. Simetri radial → dewasa
3. Triploblastik selomata
4. Habitat di laut
5. Rangka luar tersusun dari zat
kapur
6. Alat gerak berupa sistem
ambulakral
7. Reproduksi secara seksual
(fertilisasi internal)
8. Hasil pembuahan zigot berkembang
menjadi larva bersilia (Bipinaria)
98. Echinodermata
Ciri-ciri
1. Tubuh simetri bilateral → larva
2. Simetri radial → dewasa
3. Triploblastik selomata
4. Habitat di laut
5. Rangka luar tersusun dari zat
kapur
6. Alat gerak berupa sistem
ambulakral
7. Reproduksi secara seksual
(fertilisasi internal)
8. Hasil pembuahan zigot berkembang
menjadi larva bersilia (Bipinaria)
99. 1. Bentuk seperti bintang dengan lima
lengan yang besar
2. Hidup di dasar laut
3. Tubuh permukaan bawah (oral) dan
permukaan atas (aboral)
4. Memiliki duri berbentuk catut yang
diantaranya terdapat
Pediselaria/kaki penjepit →
menangkap makanan dan
membersihkan tubuh dari benda-
benda asing
Contoh:
Asterias forbesi (bintang laut merah)
Klasifikasi Echinodermata
1. Asteroidea (bintang laut)
100. Sistem pembuluh bintang laut
Sistem saluran air (sistem ambulakral).
Aliran air pada sistem ambulakral: air masuk
– madreporit(tempat masuknya air) –
saluran batu –saluran cincin – saluran
lateral – ampula.
1. Madreporit: lubang tempat keluar masuknya
air
2. Saluran batu: saluran penghubung madreporit
dan saluran cincin
3. Saluran cincin: saluran air yang melingkar
mengelilingi mulut
4. Saluran radial: cabang saluran cincin yang
menuju ke setiap lengan
5. Saluran lateral: percabangan dari saluran
lateral
6. Ampula: kantong/gelembung berotot
7. Kaki tabung/kaki ambulakral: tabung yang
berdinding elastis
101. 1. Kulit mempunyai duri yang panjang
dan banyak seperti landak
2. Habitat dasar perairan di sela-sela
bebatuan
3. Bentuk tubuh bulat, tidak mempunyai
lengan dan duri dapat digerakkan
4. memiliki pediselaria (kaki penjepit)
5. Alat penangkap makanan digerakkan
oleh otot → Lentera Aristoteles
Cth: Dendraster sp (dolar pasir)
Diodema setosum (bulu babi jarum)
2. Echinoidea (landak laut)
102. 1. Habitat dasar perairan laut
2. Memiliki lima lengan panjang yang dapat
bergerak menyerupai ular
3. Tubuh berbentuk seperti bola cakram
kecil dengan lengan berjumlah 5 dan
beruas-ruas
4. Memiliki daya regenerasi tinggi
5. Duri hanya terdapat di pada bagian
lateral
6. Memiliki mulut dan tidak mempunyai anus
7. Pada lengan terdapat kaki ambulakral dan
alat isap (Ampula)
Cth: Ophiotrix sp (bintang ular)
3. Ophiuroidea (Bintang ular laut)
103. Bentuk tubuh seperti
bunga lilia/bakung
Memiliki lengan panjang
berbentuk seperti daun
(Pinullae) yang berjumlah
5 atau kelipatannya
Daya regenerasi tinggi
Tubuh bewarna-warni
Pada aboral terdapat
stalk/cirri (cakar) →
memegang mangsa dan
melekatkan diri
Cth: Metacrinus sp
4. Crinoidea (lilia laut)
Ptilocrinus pinnatus
Antendon sp
104. Bentuk tubuh seperti mentimun
Habita di dasar atau terkubur di
pasir
Kulit di lapisi kultikula, berduri
halus (osikula)
Tidak mempunyai lengan
Di sekitar mulut terdapat 10-30
tentakel
Mulut terletak di ujung anterir dan
anus terletak di ujung posterior
(aboral)
Cth: Holothuria atra (teripang
hitam),
Cucumaria sp
5. Holothuroidea (mentimun laut)
105. Peranan
• Pemakan bangkai atau sisa-sisa organisme dan juga
pembersih laut (Holothuroidea)
• Dapat dimakan :
dijadikan bahan sup (mentimun laut)
Telur bulu babi
• Pemangsa kerang mutiara
106. CHORDATA
ciri-ciri
Memiliki korda dorsalis (notokorda) sebagai kerangka
sumbu tubuh
Sistem organ kompleks
Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah punggung
Alat pernapasan berupa insang, paru-paru
Ada 4 subfilum
1. Hemichordata; Cacing Acorn
2. Urochordata ; Tunicata (mirip hewan spons)
3. Cephalochordata; Amphioxus sp (Ikan lanset)
4. Vertebrata
107. Klasifikasi vertebrata
1. Kelas AGNATHA (Cyclostomata)
Tidak memiliki rahang
Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak mempunyai pasangan sirip
Jantung 2 ruang
Cth: belut laut (Petromyzon sp)
ikan hantu/hagfish (Myxine sp)
2. PISCES
Poikiloterm
Hidup di air tawar/laut
Bernapas dengan insang (beberapa ada dengan kulit dan paru-paru)
Otak dibungkus dengan kranium
Mempunyai dua rahang
108. Berdasarkan jenis tulang:
1. Chondrichtyes (bertulang rawan)
Tidak mempunyai operculum (penutup insang)
Jantung 2 ruang
Reproduksi ovivar dan ada yang ovovivivar
cth: ikan hiu (Squalus sp)
ikan pari (Raja sp)
2. Osteichtyes (bertulang keras/sejati)
memiliki operculum kecuali pada Dipnoi yang hidup
pada lumpur (bernapas dengan paru-paru dan
insang)
tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
Ovivar dengan fertilisasi eksternal
Cth: ikan mas (Cyprinus carpio)
109. 3. AMPHIBIA
Hidup di dua alam
Berudu → insang
dewasa → paru-paru, kulit
Poikiloterm
Kulit basah, berlendir untuk membantu pernapasan
Jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel)
Fertilisasi eksternal, ovivar
Cth: katak, kodok, salamander
110. AMPHIBIA CLASSIFICATION
1. Anura
• Tidak punya ekor saat
dewasa
• Kaki belakang lebih
panjang, untuk melompat
2. Urodela
• Punya ekor dari larva –
dewasa
• Semua kaki berukuran
sama
3. Apoda
• Tidak memiliki kaki
• Bentuk tubuh
menyerupai cacing tanah
111. 4. REPTILIA
Memiliki kulit kering
Memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk
Mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi)
Poikiloterm
Jantung 4 ruang
Sekat ventrikel kiri dan kanan belum sempurna
khusus pada buaya terdapat Foramen panizzae → satu
lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan
kanan sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur
Cth: buaya, kadal, kura-kura dan ular