PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Mesopotamia Agama
1. Kelas X IPS 2
Anida Rizkia
Koimah
Mawadah
Nisa Nabillah
Nur Indah. S
2.
3. MESOPOTAMIA
Mesopotamia di yakini oleh para ahli sejarawan
sebagai peradaban yang pertama dan sebagai pembentuk
suatu sistem serta pengetahuan. Mesopotamia berasal dari
bahasa Yunani dari kata “Mesos (Tengah)” dan Patmos
(Sungai), yang artinya “daerah diantara sungai-sungai”.
Mesopotamia
4. D. Sistem Kepercayaan & Religi
Agama memiliki peran yang sangat penting sejak peradaban Mesopotamia terlihat dari
pengaruhnya terhadap semua aspek kehidupan seperti organisasi pemerintahan dan
masyarakat, seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Ciri-ciri agama di Mesopotamia:
• Totemisme kepercayaan pada binatang/tumbuhan yang dianggap suci.
• Antropomorfimisme menghubungkan karakteristik manusia dengan makhluk-
makhluk non manusia.
• Penyembahan terhadap pemimpin/penguasa/imam-imam sebagai perwujudan dewa.
• Ritual yang paling penting di Mesopotamia adalah Tahun Baru atau Akitu di Babilon.
Ritual ini adalah untuk memperingati awal musim tanam dna musim panen, namun pada
masa Babilon didedikasikan untuk memperingati kemenangan Dewa Marduk atas
Tiamat, alias dewa kekacauan.
5. Ajaran yang Diyakini
Jika ada seseorang yang lalai atau lupa untuk mengadakan
doa-doa serta korban-korban, maka dewa-dewa akan membalas
dosanya itu dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan kecuali
ia melakukan penebusan dan bertaubat yang dilakukan dikuil dan
dipimpin oleh pendeta.
Kepercayaan Kepada Dewa-Dewa (Politeisme)
Bangsa mesopotamia adalah penyembah dewa-dewa
(politeisme). Mereka mempercayai dewa-dewa dalam cerita
peperangan. Dewa-dewa yang dimaksud adalah pahalawan-pahlawan
perang dari nenek moyang. Mereka percaya cerita pep erangan
tersebut terjadi sebelum diciptakannya dunia.
Selanjutnya
6. Kehidupan Setelah Kematian
Mereka tidak percaya adanya kehidupan setelah
kematian, perhitungan akhir, hukuman dan pahala. Pada
masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa
manusia setelah mati akan hilang. Karenanya perilaku hidup
mereka tidak terpengaruh dengan kepercayaan tersebut,
contohnya dengan mengubur mayat dengan sederhana di bawah
tempat tinggal mereka.
Lanjutan
7. Ritual / upacara bangsa mesopotamia
Pertama, ritual yang dimaksudkan untuk memuliakan dan mengagungkan
Dewa serta memohon belas kasih, misalnya mempersembahkan hadiah.
Kedua, ritual negatif yang dimaksudkan untuk menangkal bahaya dan untuk
melawan musuh.
Ketiga, ritual yang bersifat penangkal yang bertujuan untuk mengetahui
berbagai peristiwa penting seseorang dimasa depan sehingga dia dapat
mempersiapkannya.
8. Bangsa mesopotamia melakukan ritual penyembahan di Zagora/Ziggurat yaitu kuil
yang dibangun diatas bukit buatan dipusat kota. Kuil-kuil tersebut mereka bangun
sangat tinggi. Tinggi kuil tersebut mencapai 88 meter.
9. Bangsa Sumeria
Bangsa ini menganut kepercayaan politeisme atau
mempercayai adanya banyak dewa. Secara umum ada 3 dewa
besar Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu
(Dewa Air).
Dewa tertinggi dalam jajaran dewa-dewa Sumeria adalah dewa
udara, “Enlil”. Enlil dikenal sebagai “Bapak Moyang Para Dewa”,
“Raja Langit dan Bumi”, serta “Raja Seluruh Bumi”.
Bangsa Akkad
Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki
cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita
tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh. Bangsa akkad juga
menyembah dewa bangsa sumeria, namun ada yang berbeda,
dewi Najrusu dan Ishtar (Dewi venus). Orang-orang Akkad juga
menyembah api. Mereka menganggapnya sebagai sumber utama
kehidupan dan kebaikan
K
E
P
E
R
C
A
Y
A
A
N
10. Bangsa Amori
sejak bangsa Amori berkuasa, maka dewa bangsa Amori yaitu
Marduk menjadi dewa yang paling berkuasa, bukan lagi dewa
enlil. Marduk adalah nama lain dari Shamash (Dewa matahari).
Orang Amoria percaya bahwa Marduk adalah dewa yang
bijaksana. Marduk tidak hanya menjadi penguasa bangsa
amori, tapi menjadi penguasa seluruh mesopotamia.
Bangsa Assyria
Rasa keagamaan bangsa Assyria tidak mengakar kuat dalam
diri mereka. Namun, mereka tetap menyembah dewa yaitu
Ashur yang dilambangkan dengan bulatan matahari bersayap.
Menurut mereka Dewa Ashur serupa dengan Dewa Marduk
dan Dewa Enlil bangsa Sumeria. Ritual bangsa Assyria hanya
dilakukan oleh pendeta yang memiliki ilmu sihir dan ilmu
nujum (astrologi).
K
E
P
E
R
C
A
Y
A
A
N