Sejarah indonesia, kd 2.1 mempelajari pengertian dari kerajaan di indonesia maupun kerajaan luar negri.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa mampu menjelaskan kerajaan"
Di indonesia terutma!!
2. PERADABAN MESIR KUNO
1.KONDISI GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN ALAM
Mesir kuno adalah suatu peradaban yang
berkembang di bagian timur laut afika.peradaban ini
terpusat di sepanjang hilir sungai nil, yang panjang
nya 6400KM. Peradaban ini di mulai dengan
penyatuan mesir hulu dan hilir sekitar 3150 SM, dan
selanjutnya berkembang selama kurang lebih 3
abad. Menurut legenda mesir kuno, air sungai nil
tersebut adalah air mata dewi Isis yang selalu
menangis dan menyusuri sungai nil untuk mencari
jenazah putranya yang gugur dlam pertempuran.
3. 2.Kondisi sosial dan politik
Sejarah politik mesir berawal dari terbenuknya
komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-
kerajaan kecil dgn pemerintahan desa . Desa itu
disebut Nomen. Desa-desa kecil itu berkembang
menjadi kota-kota , dan berkembang lagi
menjadi 2 kerajaan kecil, yaitu kerajaan mesir
hilir dan kerajaan mesir hulu sekitar tahun 4000
SM pada tahun 3050 SM seorang penguasa
bernama MENES mempersatukan kedua
kerajaan tersebut menjadi satu kerajaan mesir
yang besar.
4. 3. KEHIDUPAN SOSIAL DAN STRUKTUR MASYARAKAT MESIR
KUNO
A. Firaun.
diyakini sebagai tuhan yang ada di bumi dan paling berkuasa.
B. Wazir.
Adlah penasehat dan tangan kanan utama firaun yang terkadang
juga berperan sebagai imam agung.
C. Para bangsawan.
Golongan ini berkuasa di kota-kota mesir (Nomes) yang relatif
berstatus Otonom, namum firaun tetap menjadi penguasa
tertinggi.
D. IMAM
Imam (pendeta) Bertanggung jawab membuat para dewa
Senang.
5. Sistim kepercayaan dan
religi
Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah
banyak Dewa dan belum menemukan paham KetuhananYang
Maha Esa. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa
merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada
umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat
manusia. Mereka memberkati manusia, melindungi manusia,
menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia.
Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa.
Ada dewa yang bersifat nasional yaitu Ra (Dewa Matahari),
Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra.
Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu
tiang batu yang ujungnya runcing. Obelisk juga dipakai sebagai
tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap
dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada
masa RajaThutmosis III.