3. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
➀ Pengertian dan budaya maritim
Kata maritim berasal dari bahasa Latin, yaitu
maritimus/mare yang artinya ‘laut’.
Dalam Oxford Advanced Learner’s for Dictionaries, kata
maritim diartikan sebagai ‘connecting to sea or ships;
(formal) near the sea’, artinya ‘yang menghubungkan laut
atau dekat dengan laut’.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim memiliki
arti ‘berkenaan dengan laut; berhubungan dengan
pelayaran dan perdagangan di laut’.
Lautan di sekitar dan
di antara pulau-pulau
Indonesia tidak
pernah menjadi
penghalang, bahkan
menjadi faktor
pemersatu.
4. Salah satu bukti adanya
hubungan perdagangan antara
kepulauan Indonesia dan
berbagai daerah di daratan
Asia Tenggara dapat dilihat dari
adanya peninggalan nekara
perunggu di sejumlah kawasan
di Nusantara.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Pengertian dan budaya maritim
➀
Nekara tipe Heger I (kiri) yang banyak terdapat di
Indonesia memiliki ciri-ciri budaya Dong Son (Vietnam),
sedangkan nekara pejeng (kanan) diyakini merupakan
produk asli Indonesia.
Sumber: commons.wikimedia.org
5. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Pengertian dan budaya maritim
➀
Dua relief perahu yang
ada di Candi Borobudur.
Sumber:
wikimedia.org
6. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
➁ Terbentuknya perdagangan “internasional” zaman kuno
Kepulauan Nusantara terletak dalam jalur perdagangan antara dua
pusat perdagangan “internasional” zaman kuno, yaitu India dan
Tiongkok.
Selat Malaka menjadi gerbang utama yang menghubungkan
pedagang-pedagang Tiongkok dan India yang berlayar melalui
bandar-bandar penting di sekitar wilayah tersebut.
Komoditas penting yang diperdagangkan ketika itu adalah
rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala.
7. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
➁ Terbentuknya perdagangan “internasional” zaman kuno
Agama Buddha masuk ke Nusantara
pada abad V M dan dilakukan oleh
seorang pangeran dari Kashmir yang
bernama Gunadharma.
Pada abad IX M, mulai berdatangan para
pendeta Buddha dari dua wilayah yang
berbeda, yaitu dari Gaudidaripa
(Benggala) dan Gurjaradesa (Gujarat).
Sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Arca Buddha bergaya
Amarawati di Museum
Sultan Mahmud
Badaruddin II, dekat
Benteng Kuto Besak,
Palembang, Sumatra
Selatan.
8. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Penyebaran awal
Buddhisme
(500–600-an M)
Sumber:
wikimedia.org
9. Sumber: wikimedia.org
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Candi Bima di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah,
memiliki kemiripan dengan gaya bangunan candi di
Brihadeeswarar, India.
10. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di indonesia
➂
Menurut C. C. Berg dalam hipotesisnya bahwa peran besar
golongan kaum kesatria dapat terlihat dari karya kesusastraan
yang banyak menyebutkan kedatangan pangeran-pangeran dari
India.
J. L. Moens meyakini peran besar kaum kesatria setelah
mengkaji sejarah politik yang terjadi di India dan
munculnya dinasti-dinasti di Jawa.
C. C. Berg, J. L. Moens,
dan R. C. Majundar
meyakini kaum kesatria
berperan besar dalam
munculnya kerajaan
Hindu di Nusantara.
Adapun menurut Majundar, para prajurit India mendirikan
koloni-koloni di Asia Tenggara, termasuk Nusantara.
11. Masuknya Agama dan Kebudayaan
Hindu Buddha di Nusantara
Ⓐ
Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di indonesia
➂
Hipotesis lain yang berbeda
dikemukakan oleh Van Leur dan Bosch.
Orang-orang dari Nusantara sendiri
yang berkesempatan belajar di pusat
agama India, seperti di Nalanda.
Mereka juga memiliki peranan penting
dalam penyebaran unsur-unsur
kebudayaan India ini ke Nusantara.
Reruntuhan Nalanda, pusat agama di Bihar, India, yang
diperkirakan pertama kali dibangun pada abad V M.
Sumber:
Arunava
de
Sarkar/wikimedia.org
12. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Kerajaan Sriwijaya
➀
Sriwijaya adalah nama kerajaan bercorak Buddha yang berdiri pada abad VII.
Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti ‘bercahaya’ atau ‘gemilang’, dan wijaya berarti
‘kemenangan’ atau ‘kejayaan’, maka nama Sriwijaya bermakna “kemenangan yang
gilang-gemilang”.
lokasi wanua (kota) Sriwijaya yang dipilih oleh Dapunta Hyang berada di tempat yang
strategis, yaitu daerah sekitar pertemuan Sungai Musi dengan Kramasan dan Ogan.
Masyarakat Sriwijaya memang dikenal sebagai masyarakat yang dekat dengan kehidupan
sungai dan laut.
Ⓒ
13. Kerajaan Sriwijaya
➀
Ibu kota Sriwijaya terletak di tepi air, rakyatnya terpencar di luar kota
atau tinggal di atas rakit-rakit yang beratapkan daun alang-alang. Jika
raja Sriwijaya keluar, ia menggunakan perahu dengan dilindungi
payung sutra dan iringan tentaranya yang membawa tombak emas.
Tentaranya sangat pandai dan tangkas dalam peperangan, baik di air
maupun di darat.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
14. Perkiraan letak pusat
Kerajaan Sriwijaya dan
wilayah kekuasaannya.
Sumber:
Dokumen
penerbit
Perkiraan letak
pusat Kerajaan
Sriwijaya dan
wilayah
kekuasaannya.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
15. Kerajaan Sriwijaya
➀
Ada beberapa faktor yang
menurut sejarawan Kroom
membuat Sriwijaya dapat
berkembang dengan
cepat, yaitu sebagai
berikut.
Letak geografis pelabuhannya sangat cocok sebagai
tempat persinggahan dari kapal-kapal dagang terutama
yang datang dari Tiongkok dan India.
Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan barter yang
dilakukan oleh para pedagang dari India dan Tiongkok.
Menjadi pusat perdagangan dari barang-barang lokal
yang akan dikirim ke Tiongkok dan India didukung oleh
adanya pemerintahan yang kuat.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
16. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Kerajaan Sriwijaya
➀
Orang-orang Melayu
adalah pelaut unggul
bahkan petunjuk
perjalanannya
digunakan oleh orang-
orang Portugis untuk
memetakan jalur laut.
I-tsing dalam kitabnya yang ditulis tahun
688-695 dengan judul Ta T’ang si-yu-kufa-kao
sheng chuan menyebutkan di Sriwijaya terdapat
seribu orang biksu Buddha.
Para biksu menempuh pendidikan di Sriwijaya
terlebih dahulu selama tiga bulan, lalu pergi ke
India. Tidak jarang para biksu menggunakan
perahu-perahu Sriwijaya untuk menempuh
perjalanan ke India.
Ⓑ
17. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Kerajaan Sriwijaya
➀
Beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya:
Serangan Kerajaan Medang Kamulan, Jawa Timur, di bawah Raja Dharmawangsa
pada 990 M.
Negara-negara yang pernah ditaklukkan satu per satu melepaskan diri dari
kekuasaan Sriwijaya, yang mengakibatkan kemunduran ekonomi dan perdagangan.
Terdesak oleh Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya sampai
Semenanjung Malaya.
Serangan Majapahit pada 1477 M dan berhasil menaklukkan Sriwijaya. Sejak itu,
berakhirlah kekuasaan Sriwijaya.
18. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Kerajaan Mataram Kuno
Wilayah kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada
di daerah meliputi Magelang, Muntilan, Sleman, dan
Yogyakarta.
Eksistensi kerajaan Mataram Kuno berlangsung selama
196 tahun (731–928 M).
Pada abad X, kerajaan ini dipindahkan oleh Mpu
Sindok ke Jawa Timur.
Diyakini bahwa pemindahan Kerajaan Mataram ke
Jawa Timur tersebut karena wilayah kerajaan hancur
terkena bencana alam.
Terdapat empat raja Mataram
yang memerintah lebih dari 20
tahun, yaitu Raja Sanjaya (24
tahun), Rakai Panangkaran (38
tahun), Rakai Warak (24
tahun), dan Rakai Kayuwangi
(30 tahun).
➁
19. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Peta Kerajaan
Mataram Kuno
periode Jawa
Tengah dan Jawa
Timur beserta
wilayah
kekuasaannya.
Sumber: wikimedia.org
20. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Kerajaan Singasari
➂
Letak kerajaan Singasari menurut keterangan kakawin Nagarakretagama
adalah di sebelah timur Gunung Kawi dengan Ibu Kota Kutaraja.
Kerajaan Singasari memiliki rentang waktu masa pemerintahan sekitar 70
tahun.
Berdirinya kerajaan ini diawali dengan sejumlah tragedi dan konflik internal.
Kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan yang bersifat ekspansif ketika
diperintah oleh raja terakhir Singasari yang bernama Kertanagara (1268–
1292 M).
22. Sumber:
wikimedia.org
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Kerajaan Majapahit
➃
Kerajaan Majapahit (1293–1500) berpusat di
sekitar daerah Trowulan sekarang, 10 km
sebelah barat daya Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden
Wijaya.
Tanggal pasti berdirinya Kerajaan Majapahit
adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai
raja (memerintah 1293–1309M), yaitu 10
November 1293.
Pendharmaan
Raden Wijaya di
Candi Simping,
Malang, Jawa
Timur.
23. Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Masa Hindu-Buddha
Ⓑ
Majapahit merupakan negara agraris, tetapi ada beberapa faktor internal
dan eksternal yang mendorong Majapahit menjadi negara maritim:
a. Faktor internal
Majapahit melanjutkan politik
dwipantara, kemudian
diperbarui dengan Sumpah
Palapa Gajah Mada.
Memiliki pejabat tinggi yang
mempunyai kemampuan dan
dapat mendukung aktivitas
kemaritiman.
b. Faktor eksternal
Meningkatnya jaringan internasional.
Meningkatnya perdagangan di laut yang
didukung oleh adanya pelabuhan perdagangan
dari kerajaan-kerajaan di sekitar Asia Tenggara.
Semakin ramai dikunjungi oleh kapal-kapal
dagang dari luar Nusantara yang berlabuh di
bandar milik Majapahit.
25. Warisan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha
dalam Kehidupan Masa Kini
Ⓒ
Candi dan bangunan peribadatan menjad aset bagi kegiatan pariwisata
di Indonesia.
Wilayah Majapahit juga dijadikan acuan untuk menyebut batas politik
negara Republik Indonesia.
Bendera kebangsaan Indonesia, berasal dari warna panji-panji Kerajaan
Majapahit seperti yang tertulis dalam kitab Nagarakretagama.
Semboyan nasional tentang persatuan dan kesatuan bangsa “
Bhinneka Tunggal Ika” dikutip dari kitab kakawin Sutasoma karangan
Mpu Tantular.