2. Sejarah Agama Hindu
Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui
Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500 SM
yang membuat suku bangsa Dravida (penduduk
asli daerah tersebut) terdesak.
Pertemuan kebudayaan antara kebudayaan
bangsa Dravida dan bangsa Arya telah
melahirkan sinkretisme kebudayaan dalam
bentuk agama Hindu.
Sistem Kasta India
3. Sistem Kasta India
Sejarah Agama Hindu
Bangsa Arya menciptakan sistem kasta karena tidak
ingin tercampur dengan bangsa Dravida.
Perkembangan agama Hindu di India terbagi
menjadi empat zaman, yaitu:
1. Zaman Weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000–750 SM)
3. Zaman Upanishad (750–500 SM)
4. Zaman Buddha (500 SM–300 M)
4. Sejarah Agama Buddha
• Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM.
Tokohnya adalah Pangeran Siddharta, putra Raja
Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu.
Pangeran Siddharta dilahirkan tahun 563 SM.
• Pangeran Siddharta melakukan semadi di bawah
pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah berhasil
menemukan pencerahan sempurna, Siddharta
yang berhasil menjadi Sang Buddha pada usia 35
tahun mulai melakukan penyebaran ajarannya
pertama kali di Sarnath.
sumber: wikimedia.org
5. sumber: wikimedia.org
Sejarah Agama Buddha
• Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan
ajarannya dan lahirlah kitab suci Tripitaka.
• Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam
dua aliran, yaitu Hinayana (kendaraan kecil) dan
Mahayana (kendaraan besar).
6. Teori Kesatria
Menurut F.D.K Bosch ini, Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi
perang di India lantas meninggalkan India. Rupanya, di antara mereka, ada
pula yang sampai ke wilayah Indonesia.
Teori Masuknya
Hindu-Buddha di Indonesia
Teori Brahmana
Menurut J.C. van Leur ini, para brahmana datang dari India ke Indonesia
atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan.
7. Teori Masuknya
Hindu-Buddha di Indonesia
Teori Waisya
Menurut N. J. Krom, bangsa India yang datang ke Indonesia didasarkan
motivasi untuk berdagang. Mereka kemudian menikah dengan
penduduk pribumi.
Menurut G. Coedes, bangsa Indonesia berkunjung ke India untuk
mempelajari agama Hindu dan Buddha. Sekembalinya dari India, mereka
membawa pengetahuan tentang agama dan kebudayaan di India.
Teori Arus
Balik
8. Kerajaan Kutai
Kutai (Kutai Martadipura) merupakan salah
satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Berdiri sekitar abad V, kerajaan ini berlokasi
di daerah Kutai, Kalimantan Timur.
Perkiraan Letak
Kerajaan Kutai
Bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini
adalah temuan prasasti yang ditulis di atas
tujuh buah yupa (tugu batu).
sumber: wikimedia.org
9. Nama–nama rajanya adalah Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman.
Raja Mulawarman melakukan upacara
pengurbanan dan memberikan hadiah
atau sedekah kepada para brahmana
sejumlah 20.000 ekor sapi.
Kerajaan Kutai (bercorak Hindu) runtuh
setelah diserang Kutai Kartanegara
(kerajaan Islam).
Kerajaan Kutai Salah satu yupa peninggalan
Kerajaan Kutai
sumber:
dokumen
penerbit
10. Kerajaan Tarumanagara
Menurut Prasasti Tugu, wilayah
kekuasaannya meliputi hampir
seluruh Jawa Barat, yaitu
membentang dari Banten,
Jakarta, Bogor, hingga Cirebon.
Kerajaan ini diperkirakan ada
sejak abad V, sezaman dengan
Kerajaan Kutai.
Nama-nama rajanya, antara
lain Purnawarman dan Sri
Maharaja Linggawarman
(666–669 M)
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
11. Cap telapak kaki yang melambangkan Raja
Purnawarman sebagai Dewa Wisnu (dewa pemelihara
alam semesta), Kerajaan Tarumanagara telah
menerapkan konsep dewa raja: raja yang memerintah
disamakan dengan Dewa Wisnu.
Prasasti Ciaruteun
Gambar tapak kaki gajah,
yang disamakan dengan
gajah Airawata, atau gajah
kendaraan Dewa Wisnu.
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Tugu menyebutkan tentang pembangunan
saluran air yang panjangnya 6.112 tombak (setara
dengan 11 km) yang diberi nama Gomati.
Prasasti Tugu
sumber:
wikimedia.org
sumber:
wikimedia.org
sumber:
wikimedia.org
12. Kerajaan Pajajaran (Sunda)
Kerajaan Sunda (abad VII–XVI)
wilayahnya meliputi Provinsi
Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan
sebagian Jawa Tengah sekarang.
Pakuan Pajajaran atau Pakuan
(Pakwan) atau Pajajaran adalah
pusat pemerintahan Kerajaan
Sunda.
Nama-nama rajanya, antara lain
Maharaja Sri Jayabhupati, Rahyang
Niskala Wastukencana, dan Prabu
Ratu Dewata.
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
13. Menurut Carita Parahyangan, Kerajaan
Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada
tahun 669 (591 Saka)—sebelumnya
wilayahnya merupakan bagian dari
Kerajaan Tarumanagara.
Akibar dari melemahnya pengaruh
Kerajaan Tarumanagara, terjadi konflik
kekuasaan, yaitu berdirinya Kerajaan
Galuh dan Kerajaan Sunda.
Sepeninggal Tarusbawa, Sanjaya
(menantu Tarusbawa) menyatukan
kembali Sunda dan Galuh.
Prasasti Sang
Hyang Tapak.
sumber: wikimedia.org
14. Dalam Prasasti Sang Hyang Tapak, disebutkan
seorang raja bernama Maharaja Sri
Jayabhupati dan berkuasa di Prahajyan Sunda.
Raja Jayabhupati digantikan oleh Rahyang
Niskala Wastukencana atau Raja Sri Baduga
Maharaja, yang terlibat dalam Perang Bubat
pada 1357.
Pada tahun 1579, Maulana Yusuf dari
Kerajaan Banten menyerang Kerajaan Sunda
yang ketika itu dipimpin Prabu Ratu Dewata
(memerintah 1535–1543). Serangan itu
menyebabkan runtuhnya Kerajaan Sunda.
Candi Cangkuang salah satu
peninggalan Kerajaan Sunda
berada di Garut, Jawa Barat.
sumber:
wikimedia.org
15. Nama Sri Baduga kemudian
dijadikan sebagai nama
museum yang ada di
Bandung, yakni Museum Sri
Baduga. Nama Sri Baduga
terdapat dalam Prasasti
Batutulis yang secara lengkap
tertulis SRI BADUGA
MAHARAJA RATU HAJI I
PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU
DEWATA.
sumber: wikimedia.org
Rahyang Niskala Wastukencana, dan kemudian baru disebut-sebut nama Raja Sri
Baduga Maharaja, yang dalam kitab Pararaton diceritakan terlibat dalam Perang
Bubat dengan Kerajaan Majapahit pada tahun 1357.
16. Kerajaan Melayu
Lokasi pusat Kerajaan Melayu diperkirakan berada
di dekat sekitar Jambi (Chan-pei), persisnya di tepi
Sungai Batanghari.
Berita dalam sejarah Dinasti Tang (618–906 M)
mencatat tentang datangnya utusan dari Mo-lo-yeu
pada 644 M dalam rangka hubungan dagang.
Sekitar tahun 692 M, kerajaan ini ditaklukkan
Sriwijaya. Namun, sekitar tahun 1275, kerajaan ini
pulih kembali.
Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan
pada masa pemerintahan Adityawarman,
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
17. Menurut kitab Nagarakertagama, Raja Kertanagara
dari Singasari melancarkan Ekspedisi Pamalayu.
Ekspedisi tersebut diikuti pengiriman Arca
Amoghapasa pada tahun 1286 sebagai hadiah
kepada Maharaja Melayu Srimat Tribhuwanaraja
Mauli Warmadewa.
Ekspedisi Pamalayu dimaksudkan untuk
menjalin persahabatan serta menggalang
kekuatan militer bersama untuk membendung
kemungkinan serangan dari bangsa Mongol (di
bawah Kubilai Khan).
Arca Amoghapasa
sumber:
wikimedia.org
18. Daerah kekuasaannya membentang dari Kamboja,
Thailand selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra,
Jawa, dan pesisir Kalimantan.
Berdasarkan temuan sumber tertulis serta berita
Tiongkok dan Arab, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan
berdiri sekitar abad VII.
Berdasarkan laporan I Tsing, seorang pendeta
Tiongkok, melaporkan Sriwijaya menjadi pusat
pembelajaran agama Buddha. Ia melaporkan
bahwa terdapat 1.000 orang pendeta yang belajar
agama Buddha pada Sakyakirti, seorang pendeta
terkenal di Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
19. Sriwijaya mengalami kemunduran sekitar abad
XII, antara lain disebabkan serangan Kerajaan
Medang Kamulan, serangan Kerajaan
Colamandala, Terdesak oleh Kerajaan Thailand,
dan serangan Majapahit pada 1477 M.
Kerajaan Sriwijaya
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Kerajaan ini mencapai zaman keemasan di
bawah Raja Balaputradewa yang berkuasa
sekitar pertengahan abad IX.
20. Dalam Prasasti Kedukan Bukit (berangka tahun 605 Saka atau
688 M), dapat diinterpretasikan bahwa Kerajaan Sriwijaya
bukan berpusat di Palembang, melainkan di Muara Takus
(Riau). Pernyataan ini didukung temuan arkeologis berupa
stupa di Muara Takus (Kabupaten Kampar, Riau).
Penguasaan dan pemindahan ibukota ke Palembang dimaksudkan
agar Sriwijaya mudah menguasai daerah-daerah sekitarnya, seperti
Bangka, Jambi Hulu, dan Jawa Barat (Tarumanagara).
sumber: wikimedia.org
Candi
Muara
Takus
21. sumber: wikimedia.org
Masyarakat Sriwijaya sebagian besar hidup dari perdagangan
dan pelayaran (bercorak Maritim).
Pada akhir abad IX, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai
sebagian jalur perdagangan di Asia Tenggara, seperti Selat
Sunda, Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra
(wilayah Thailand dan Myanmar).
Candi
Muara
Takus
22. Beberapa Peninggalan Kerajaan Sriwijaya:
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Arca
Buddha
langgam
Amarawati
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Prasasti
Telaga Batu
Prasasti
Talang Tuo
23. Kalingga adalah kerajaan bercorak Buddha di Jawa
Tengah yang berdiri sekitar abad VII.
I Tsing yang menyebutkan ada kerajaan dengan nama
Ho-ling (Kalingga) yang berlokasi di Cho-po (Jawa).
Raja yang terkenalnya adalah Ratu Sima.
Berita Tiongkok hanya menyebutkan kerajaan ini
memiliki hasil bumi yang sangat laku diperdagangkan,
seperti emas, perak, cula badak, dan gading gajah.
Sepeninggal Sima, Kalingga terbagi dua, yaitu Kalingga
utara (dikenal dengan nama Bumi Mataram) di bawah
Sanaha (cucu Ratu Sima) dan Kalingga selatan (Bumi
Sambara) di bawah Dewasinga.
Kerajaan Kalingga
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
24. Kerajaan Mataram (Mataram Kuno atau
Mataram Hindu atau Kerajaan Medang
periode Jawa Tengah) adalah kelanjutan
dari Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah
sekitar abad VIII.
Lokasinya berada di pedalaman Jawa
Tengah, di sekitar daerah yang banyak
dialiri sungai, seperti Sungai Progo,
Bogowonto, dan Bengawan Solo.
Nama-nama rajanya di antaranya Sanjaya, Rakai Panangkaran, Dharanindra,
Samaragrawira, dan Rakai Pikatan.
Kerajaan Mataram
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
25. Berdasarkan Prasasti Canggal
(732 M) dan Prasasti Mantyasih,
pendiri Dinasti Sanjaya (Hindu)
adalah Sanjaya, anak dari
Sannaha, cucu Ratu Sima dari
Kerajaan Kalingga dan
Sena/Sanna/Bratasenawa, raja
ketiga Galuh.
Ada dua dinasti (wangsa)
yang berkuasa di Mataram,
yaitu Dinasti Syailendra dan
Sanjaya.
Pengganti Sanjaya adalah Rakai Panangkaran. Kuat
dugaan pada masa pemerintahannya, Dinasti Syailendra
(Buddha) dari Kerajaan Sriwijaya menguasai Mataram.
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi
yang terdapat pada candi Borobudur.
26. sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi
yang terdapat pada candi Borobudur.
Sepeninggal Raja
Samaragrawira, terjadi
konflik antara
Pramodawardhani-Rakai
Pikatan dan Balaputradewa.
Mataram kemudian dikuasai
Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya).
Di bawah pemerintahannya,
kekuasaan Mataram meluas
sampai meliputi seluruh Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
27. Beberapa Peninggalan
Kerajaan Sriwijaya:
• Candi Prambanan atau
Candi Roro Jonggrang
adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia
yang dibangun pada abad
ke-9 masehi.
• Pembangunan candi ini
dimulai oleh Rakai Pikatan
sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan
Candi Sewu.
sumber:
wikimedia.org
28. • Pada pertengahan abad VIII,
Jawa Tengah berada di bawah
kekuasaan raja-raja Dinasti
Syailendra yang merupakan
penganut Buddha.
• Mereka membangun berbagai
monumen Buddha di Jawa,
seperti Candi Borobudur.
Monumen ini selesai dibangun
awal abad IX.
• Borobudur terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia.
sumber: wikimedia.org
29. Berdasarkan salah satu prasasti
yang ditemukan di Situs Ratu
Boko, Kawasan Situs Ratu Boko
merupakan kawasan peninggalan
sejarah yang bercorak Hindu dan
Buddha yang dibangun sekitar
abad VIII–IX M.
Unsur Hindu dapat ditunjukkan di
antaranya melalui yoni, tiga miniatur
candi, arca Ganesa, dan Durga,
sedangkan unsur Buddha terlihat
dari adanya temuan arca Buddha,
reruntuhan stupa, dan stupika
sumber: dokumen penerbit
30. Kerajaan Medang Kamulan
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Kerajaan bercorak Hindu ini
merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Mataram. Pada abad X, kerajaan ini
dipindahkan oleh Mpu Sindok ke
Jawa Timur.
Menurut para ahli, pemindahan
Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa
Timur disebabkan terjadinya letusan
Gunung Merapi. Faktor lain adalah
adanya konflik perebutan takhta di
dalam istana.
Ibu kota Kerajaan Medang, yakni Watugaluh, sekarang sebuah desa di dekat
Jombang di tepi aliran Sungai Brantas.
31. Mpu Sindok adalah pendiri dinasti baru bernama
Dinasti Isyana. Ia naik takhta pada tahun 929 M
Penguasa Medang setelah Mpu Sindok adalah
(berturut-turut), yaitu Sri Isyanatunggawijaya, Sri
Makutawangsawardhana, Dharmawangsa (punya
saudari bernama Mahendradatta), dan Airlangga.
Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta
pada tahun 1019 M dan membangun pusat kerajaan di
Kahuripan, Sidoarjo.
Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan
pengaruhnya. Pada tahun 1037, semua wilayah Kerajaan
Medang tunduk kepada Airlangga.
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Patung Airlangga yang
didewakan berupa Dewa
Wisnu mengendarai
Garuda.
32. Selama masa pemerintahannya, karya-karya sastra
berkembang, contohnya kitab Arjunawiwaha yang
ditulis Mpu Kanwa pada 1035 M.
Airlangga membagi dua kerajaannya kepada dua
putranya: Kerajaan Jenggala kepada Mapanji
Garasakan.
Airlangga membagi dua kerajaannya kepada dua
putranya: Kerajaan Jenggala kepada Mapanji
Garasakan dengan ibu kota Kahuripan, dan Kerajaan
Panjalu atau Kediri kepada Sri Samarawijaya dengan
ibu kota di Daha.
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
Patung Airlangga yang
didewakan berupa Dewa
Wisnu mengendarai
Garuda.
33. Kerajaan Kediri adalah kerajaan
agraris dengan raja pertama Sri
Samarawijaya, yang kemudian
digantikan oleh (secara berturut-
turut) Sri Jayawarsa dan
Bameswara.
Kerajaan Kediri mencapai puncak
kejayaan pada masa Jayabhaya. Ia
berhasil menguasai Jenggala yang
membuat Kediri menjadi satu-
satunya kerajaan yang berdiri di
Jawa Timur pada masa tersebut.
Ia terkenal dengan ramalan-ramalannya yang
kemudian dibukukan dengan judul Jangka
Jayabhaya.
Kerajaan Kediri
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
34. Sesudah Jayabhaya, ada seorang raja yang cukup terkenal,
Raja Kameswhara (1182) karena pada masa
pemerintahannya karya sastra Jawa berkembang pesat.
Pada 1185, Kameswhara digantikan oleh Kertajaya (Prabu
Dandang Gendis). Pada masa pemerintahannya, situasi
Kediri penuh ketidakstabilan.
Kertajaya berselisih dengan para brahmana karena ia ingin
disembah oleh para pendeta, baik Hindu dan Buddha (kaum
brahmana).
Para pendeta kemudian bersekutu dengan seorang akuwu
(bupati) dari Tumapel (bagian dari Kediri) bernama Ken Arok.
Ken Arok mengalahkan Kertajaya dalam pertempuran di
Ganter (1222). Meninggalnya Kertajaya dalam pertempuran
tersebut menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Isana di
Jawa Timur.
Arca Wisnu, berasal dari Kediri,
abad ke-12 dan ke-13.
sumber:
wikimedia.org
35. Kerajaan Singasari (bercorak Hindu) didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.
• Lokasi kerajaan nya
diperkirakan berada di daerah
Singasari, Malang.
• Nama resmi Kerajaan
Singasari adalah Tumapel.
• Ibu kota Kerajaan Tumapel
bernama Kutaraja.
• Nama-nama rajanya di
antaranya Ken Arok, Anusapati,
Tohjaya, Ranggawuni, dan
Kertanagara.
Kerajaan Singasari
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
36. sumber:
wikimedia.org
Raja pertama Kerajaan Singasari adalah Ken Arok
(memerintah 1222–1227).
Arca Prajnaparamita
dipercaya sebagai
perwujudan Ken Dedes.
Sebelum berkuasa, ia adalah seorang akuwu di Tumapel, daerah
bawahan Kerajaan Kediri. Ia berhasil menjadi akuwu setelah
membunuh akuwu sebelumnya, Tunggul Ametung, dengan keris
buatan Empu Gandring. Bahkan ia memperistri istri Tunggul
Ametung, Ken Dedes.
Ia menjadi raja setelah memenangkan pertempuran
melawan Kertajaya (raja Kediri).
Ia membangun Kerajaan Singasari dan dianggap sebagai
pendiri dinasti baru, Dinasti Girindra.
37. Setelah itu, situasi politik pemerintahan Kerajaan Singasari
diwarnai konflik perebutan kekuasaan. Hal ini terjadi
diperkirakan karena kutukan Empu Gandring.
Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, ia bercita-cita
meluaskan kekuasaannya ke seluruh Nusantara.
Raja terakhir Kerajaan Kediri, Kertanegara bercita-cita
meluaskan kekuasaannya ke seluruh Nusantara. Untuk itu,
Ia mengeluarkan kebijakan Ekspedisi Pamalayu.
Kertanagara kemudian tewas oleh Jayakatwang.
Jayakatwang lalu menjadi raja dan memindahkan pusat
kerajaan ke Kediri. Dengan meninggalnya Kertanagara,
berakhir pulalah Kerajaan Singasari.
sumber:
wikimedia.org
Candi Singhasari
dibangun sebagai tempat
pemuliaan Kertanegara.
38. • Pusat Kerajaan
Majapahit
diperkirakan di daerah
Trowulan sekarang, 10
km sebelah barat daya
Kota Mojokerto, Jawa
Timur.
• Nama-nama rajanya di antaranya Raden Wijaya,
Jayanegara, Tribhuwana Tunggadewi, dan Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit
• Tanggal berdirinya
Kerajaan Majapahit
adalah hari penobatan
Raden Wijaya, yaitu 10
November 1293.
sumber:
Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
39. Terdapat pejabat pemerintahan dan pejabat
keagamaan.
Wilayah Kerajaan Majapahit terbagi menjadi
tiga yaitu:
• Negara agung
• Mancanegara
• Nusantara
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, karya
sastra mengalami kemajuan pesat.
sumber:
wikimedia.org
Gapura Bajang Ratu salah
satu peninggalan Kerajaan
Majapahit.
Pada tahun 1365, ditulis kitab Nagarakertagama
oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawijaya
oleh Mpu Tantular.
40. Frasa “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari masa
Majapahit, tepatnya dari kakawin Sutasoma.
Kehidupan masyarakatnya bertani,
komoditas utamanya adalah lada
dan garam. Pajak dan denda
dibayarkan dalam uang tunai.
Arca Harihara
perwujudan
Kertarajasa
Pada masa pemerintahan Raden
Wijaya, sebuah perubahan moneter
penting terjadi: keping uang dalam
negeri diganti dengan uang
"kepeng" yaitu keping uang
tembaga impor dari Tiongkok.
sumber:
wikimedia.org
sumber:
wikimedia.org
Celengan zaman
Majapahit, abad
14-15 Masehi
41. Kerajaan Majapahit mempunyai mahapatih,
yakni Gajah Mada. Pada saat pengangkatannya
tahun 1336 M, ia mengucapkan Sumpah Palapa.
Berkat bantuan Gajah Mada, Hayam Wuruk
membuat Majapati mencapai puncak kejayaan.
Pada tahun 1389, Hayam Wuruk wafat,
kekuasaan Majapahit berangsur-angsur
melemah.
Kerajaan Majapahit runtuh salah satunya
penyebabnya karena serangan dari Kerajaan
Islam Demak.
Ukiran sejarah Indonesia di Monumen
Nasional, Jakarta. Di sudut timur laut yang
menggambarkan kemaharajaan kuno
Indonesia, di bagian kanan terdekat adalah
Gajah Mada, mahapatih Kerajaan Majapahit.
sumber: Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
42. Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di
Tampak Siring dan Pejeng. Kerajaan Bali ditaklukkan oleh Gajah Mada.
Sejak itu, Kerajaan Bali menjadi wilayah kekuasaan Majapahit.
Struktur pemerintahan:
• Keluarga raja memerintah secara
turun-temurun (sistem dinasti).
• Badan penasihat raja.
• Pegawai pemerintahan
bagian pemerintahan,
pemungutan pajak, dan
administrasi.
Pura Besakih
peninggalan Keraan
Bali yang masih ada
hingga kini
sumber: wikimedia.org
43. Kerajaan Bali
Penduduk Kerajaan Bali
hidup teratur dengan sistem
caturwarna atau kasta.
Sistem keluarga Bali
mengenal pemberian nama.
Mata pencarian
penduduknya adalah
bertani.
Pura Besakih
peninggalan Keraan
Bali yang masih ada
hingga kini
sumber: wikimedia.org
44. Bukti-Bukti Pengaruh Hindu-Buddha dalam
Masyarakat yang Masih Ada hingga Kini
01 Bahasa dan Tulisan
• Indonesia memasuki masa aksara ditandai
dengan penggunaan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta.
• Bukti pertama dikenalnya tulisan di Nusantara
adalah tulisan yang ada di tujuh buah yupa di
wilayah Kutai, Kalimantan Timur.
• Bahasa dan tulisan dapat dilihat di prasasti,
kitab, dan manuskrip.
sumber:
dokumen
penerbit
Salah satu
yupa
dengan
inskripsi
45. Politik dan Sistem Pemerintahan
02
Salah satu pengaruh Hindu di bidang politik muncul konsep dewa-raja. Dari
konsep ini, Indonesia mulai mengenal sistem pemerintahan kerajaan.
03
• Pada zaman prasejarah penduduk Indonesia
adalah pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Lautan bukan
penghalang, melainkan penghubung.
• Kedatangan India memperkuat tradisi agraris
yang semakin meramaikan aktivitas
perdagangan dan pelayaran.
Ekonomi dan Sistem
Mata Pencarian
04 Agama dan
Sosial
Budaya
Dalam kehidupan sosial,
pengaruh kebudayaan
Hindu yang nyata adalah
dikenalnya sistem kasta.
46. sumber: Gunawan
Kartapranata/wikimedia.org
05 Seni Bangunan, Seni Pahat, dan Relief Candi
• Candi umumnya berfungsi untuk
menghormati dan memuliakan
dewa-dewi Hindu.
• Bangunan candi pada umumnya terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu:
3) bhurvaloka, adalah bagian candi yang
melambangkan tahap pembersihan dan
pemurnian jiwa, dan
1) Svarloka, yang melambangkan tempat
para dewa atau jiwa yang telah disucikan.
2) bhurloka, yaitu bagian bawah candi yang
melambangkan kehidupan dunia fana,
47. Perbedaan Candi Jawa Tengah dengan Jawa Timur
Candi Singasari,
Kabupaten Malang,
Jawa Timur.
Candi Plaosan, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah
Candi Jawa Tengah:
• berbentuk tambun dengan
hiasan kalamakara di atas
gawang pintu masuk,
• puncak candi berbentuk stupa,
• bahan utamanya batu andesit,
dan
• umumnya menghadap ke timur.
Candi Jawa Timur:
• berbentuk lebih ramping,
• puncak candi berbentuk kubus, dan
• di atas gawang pintu terdapat hiasan kala atau wujud kepala raksasa.
sumber: wikimedia.org
sumber: wikimedia.org