3. Sejarah
Euglena diperkirakan mulai hidup setelah
500 juta tahun yang lalu pada zaman primitif.
Euglena ditemukan pada tahun 1660 oleh
Antoni van Leeuwenhoek yang berasal dari
Austria. Melvin Calvin kemudian meneliti
proses fotosintesis menggunakan Euglena dan
menemukan siklus calvin yang terjadi pada
fotosintesis pada tahun 1950-an.
4. Karakteristik
• Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan (holozoik)
karena tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga
dapat bergerak bebas, mirip tumbuhan (holofitik) karena memiliki klorofil
dan mampu berfotosintesis
• Uniseluler
• Pada umumnya memiliki flagel yang tidak sama panjang berjumlah 2 atau 4
• Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik (di laut sangat sedikit)
• Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, β karoten dan beberapa
xanthofil yaitu astaxanthin (pigmen merah yang menyerupai bintik mata
hanya dijumpai pada golongan Crustaceae).
• Bersifat heterotrof, karena memakan bahan organik/ bakteri yang tersedia.
• Hasil fotosintesis disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang
berbentuk butiran dalam sitoplasma
• Ada yang memiliki kloroplast (dapat berfotosintesis) ada juga yang tidak
dapat berfotosintesis.
5. Sambungan..
• Yang berfotosintesis disebut phototrophic, sedangkan yang tidak
berfotosintesis disebut osmotrophic (makan dengan cara difusi).
• Kelompok yang ketiga disebut phagotrophic (makan dengan cara menangkap
makanan)
• Dinfing sel tidak terbuat dari selulosa, namun membran tipis tersusun atas
lapisan-lapisan protein berbentuk spiraal, yang disebut “pellicle”
6. Reproduksi
Aseksual
• Pembelahan sel yang disebut pembelahan biner, pembelahan membran
terjadi secara longitudinal dimulai dari ujung anterior. Cara reproduksi ini
terjadi pada keadaan optimal.
• Membentuk kista, (sel vegetatif membulat dan berdinding tebal) yang
cukup tahan terhadap kondisi buruk sampai beberapa waktu lamanya.
• Bereproduksi secara autogami, (fusi antara nukleus sel-sel anak). Inti hasil
fusi kemudian membelah meiosis membentuk empat nukleus yang
masing-masing berkembang menjadi sel vegetatif.
Seksual
• Adanya konjugasi, penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada
beberapa euglenoid, tetapi kasus ini sangat jarang.
8. Klasifikasi
Euglenophyta, Kelas Euglenoaceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :
• Order : Euglenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Genus : Phacus
Genus : Trachelomonas
• Order : Peranemales/Eutreptiales
Family : Eutreptiaceae
Genus : Astacia
Genus : Peranema
Genus : Hyalophacus
• Order : Rhabdomonadales
Family : Rhabdomonadaceae
Genus : Colacium
Genus : Petalomonas
9. Contoh Spesies
a) Euglena (berwarna hijau)
Termasuk semua anggota Euglenophyceae yang selama hidupnya sel selalu
mempunyai flagel dan dapat bergerak. Hidupnya soliter, tidak pernah membentuk
koloni. Kloroplast berbentuk cakram sampai bentuk pita. Spesies tertentu dari Euglena
yang mempunyai khloroplast juga menghasilkan pigmen merah (euglenarhodone),
yang jumlahnya dapat demikian banyak sehingga mengaburkan isi selnya.
Euglenarhodone adalah suatu keton karetenoid.
b) Astasia (tidak berwarna)
Mempunyai bentuk mirip Euglena, hanya tidak berwarna karena tidak
memiliki kloroplas, sehingga bersifat heterotrof.
c) Phacus
Phacus mirip juga dengan Euglena, tetapi selnya lebih kaku karena memiliki
keel, kloroplast discoid, tanpa pirenoid, paramylum bodi besar berbentuk seperti
donat dan terletak di tengah sel. Partamylum bodi Lepocinclis berbentu cincin tetapi di
kedua sisi anterior.
10. Sambungan..
d) Peranema
Paranema bersifat holozoik. Bagian akhir anterior tubuhnya terdapat
dua organ rod paralel dinamakan organ rod yang letaknya berdekatan dengan
reservoir. Bagian anterior organ rod yang disebut cytostoma yang berhubungan
dengan reservoir. Pada proses makannya, organ rod ditonjolkan keluar untuk
berlabuh dengan menyentakkan tubuhnya menangkap mangsanya untuk
kemudian ditelan secara keseluruhan atau organ rod tersebut dapat digunakan
untuk memotong makanan baru kemudian ditelan dan dihancurkan di dalam
vacuola makanan
e) Colacium
Colacium calvum bersifat epizoik pada copepoda, rotifera dan
zooplankton air tawar lainnya.
Sel-sel dari Colacium dibungkus oleh selaput lendir yang melekat dengan suatu
tangkai pada inangnya, ujung anterior sel menghadap ke bawah. Tangkai lendir
terbentuk karena bagian anterior sel manghasilkan lebih banyak lendir.
Mempunyai banyak khloroplast berbentuk cakram, dengan atau tanpa
pirenoid.
14. Nilai Ekonomi
Positif :
Bidang Perikanan : Ganggang merupakan fitoplankton (plankton
tumbuhan ; plankton hewan disebut Zooplankton) yang berfungsi sebagai makanan
ikan.
Ekosistem Perairan : Dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan
produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-
hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.
Bidang industri : Dinding sel diatom banyak mengandung silikat. Sisa-sisa
dinding sel diatom yang hidup dijaman lampau membentuk lapisan tanah yang
dikenal sebagai tanah diatom. Tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok,
isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori)
Dalam dunia sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek karena ganggang ini
mudah didapat dan dibiakkan sebagai indikator adanya pencemaran organik.
Negatif :
Mencemari sumber air
Penimbunan endapan tanah pada dasar kolam dan danau.