SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
b. Reproduksi
Reproduksi pada Euglenophyta dapat dengan seksual dan dengan aseksual
b.1.Aseksual
Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan
istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast membelah
di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan
membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh
menjadi sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel
(longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang mempunyai satu
flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya
dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru.
Gambar 1 Euglena, pembelahan biner membujur
Keterangan:
- a – c: inti membelah
- d – e: membran plasma menggenting
- f : terbentuk dua sel anak
Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa
dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau
dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-
masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif
dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang
protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi.
Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu
tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk
berupa siste berdinding tebal. Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi
kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal. Protoplast dapat menghasilkan
sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah. Biasanya siste
berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh
manjadi sel baru yang berger aktif.
b.2.Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa
euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur. Autogami (penggabungan dua inti
anakan pernah dijumpai pada sel), Phacus.
Pada umumya Euglena sp. Membelah diri secara longitudinal selama hidup sebagai
plankton yang dapat membelah diri waktu berada dalam kista. Genus Euglena dapat
membentuk bermacam –macam kista yaitu:
1. Protective-cystes : kista ini dibentuk untuk perlindungan terhadap bahan-bahan yang
beracun atau sinar ,atahari yang kuat misalnya pada waktu pagi hari atau sore hari.
2. Reproduvtive-cyste : pada kista tersebut protoplasma membelah diri dalam 2 atau 4
bagian dan tiap bagian nanti menjadi satu individu dalam kista tiap individu dapat
bergerak dengan flagel yang terbentuk.
3. Temporary – cyste : atau resting- cyste terbentuk pada individu beristirahat atau jika ada
matahari yang kuat. Dinding- dinding kista dari selulosa ini dapat membuka dalam 2
bagian simetri
Pengertian euglenophyta
Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang bersifat autorof, karena
memiliki klorofil a dan b, b karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin yang
dikenal juga sebagai euglenarodhon atau haematokrom.Euglenophyta disebut
juga Euglenoidina, merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 – 3 flagella
di bagian anteriornya.
Ciri-ciri euglenophyta
Ciri-ciri Euglenophyta adalah sebagai berikut:
 * Organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota
 * Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein,
yang berada didalam plasmalema. Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat
lentur sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis,
perikel ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.
 * Ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung
dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar. Saluran dan
reservoar itu walaupun dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat
masuk kedalam sel.
 * Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-anggota yang
berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil fotosintesis
disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran
dalam sitoplasma.
 * Pada dasarnya euglenoid memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai,
dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang
flagel.
 * Perkembangbiakan seksualnya mungkin tidak terjadi atau jika ada jarang sekali
terjadi.
Struktur sel euglenophyta
Euglenophyta sudah memiliki inti yang tetap dan mempunyai khloroplast seperti
pada tumbuhan tinggi.Karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosinthesa dan
tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi.Semua euglenoid mempunyai satu
atau dua flagella yang menyebabkan mereka dapat bergerak secara aktif.Selnya
telah mempunyai bentuk yang tetap, dinding sel bukan terdiri dari selulosa
melainkan suatu selaput tipis yang dapat mengikuti gerakan sel euglenoid yang
sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.
GAMBAR STRUKTUR SEL EUGLENOPHYTA
ORGAN SEL EUGLENOPHYTA
• Bagian bagian sel euglenophyta:
o Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, dan dibawahnya berupa “kerongkongan”/gullet. Pada
beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa
jenis tidak demikian.
o Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang membesar berupa
waduk (reservoir). Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil. Pada genera tertentu pada gulletnya
terdapat batang farink, terletak parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi
dasar waduk atau memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong sitostoma
waktu menelan makanan padat.
o Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar sepanjang sitofarinx dan
sitostoma. Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke muka. Genera yang mempunyai dua flagella,
flagellanya sama panjang dan tumbuh ke arah depan tetapi lebih banyak genera yang flagellanya tidak
sama panjang. Flagelnya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel).
o Vakuola kontraktif,berfungsi untuk memompa gas kedalam dan keluar tubuh.
o Kloroplas,berfungsi untuk pembentukan makanan, atau untuk melakukan fotosintesis.
Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling. Pergerakan flagellum
pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan atau sentakan.Gelombang dari sistem undulatory ini
lewatnya dari dasar ke ujung dan langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau
pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan organisme.
o Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata. Pigmen merah ini merupakan
astaxanthin yang hanya dijumpai pada golongan Crustaceae.
o Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakharida, jadi bukan berupa
amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau glycogen seperti pada binatang.
Habitatnya
Sesuai dengan alat geraknya (flagel) sebagian besar Euglenophyta hidup diperairan mulai dari air tawar,
air laut dan lumpur.Bahkan ekstrimnya, Euglena dapat hidup dalam perut berudu Rana sp
1. Air tawar- Euptyeria viridis
2. Air laut- Euglena sp
3. Lumpur- euglena
Fungsi euglenophyta
Fungsi euglenophyta pada manusia
1. Bidang Perikanan
Ganggang merupakan fitoplankton (plankton tumbuhan; plankton hewan disebut zooplankton) yang
berfungsi sebagai makanan ikan.
2. Ekosistem Perairan
Dalam ekosistem perairan, ganggan merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik
dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.
3. Bidang Industri
Dinding sel diatom banyak mengandung silikat.Sisa-sisa dinding sel diatom yang hidup di jaman lampau
membentukk lapisan tanah yang dikenal sebagai tanah diatom.Tanah dapat dimanfaatkan sebagai
bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori).
Kerugia euglenophyta pada manusia n:
Mencemari sumber air
Penimbuanan endapan tanah pada dasar kolam dan danau
PERANAN EUGENOPHYTA
-Sebagai bahan penggosok cth: diatomea
-sbg isolasi dinamit cth diatomae
-sbg campuran semen
-sbg penyerap nitrogliserin pada bahan peledak

More Related Content

Similar to EUGLENOPHYTA.docx

euglenophyta dan pyrrophyta
euglenophyta dan pyrrophytaeuglenophyta dan pyrrophyta
euglenophyta dan pyrrophyta
Ayu Adelia
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
Rian Maulana
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
fhnx
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
R Januari
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Rachmah Safitri
 

Similar to EUGLENOPHYTA.docx (20)

Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algae
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
 
Pyhlum protozoa
Pyhlum protozoaPyhlum protozoa
Pyhlum protozoa
 
euglenophyta dan pyrrophyta
euglenophyta dan pyrrophytaeuglenophyta dan pyrrophyta
euglenophyta dan pyrrophyta
 
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Penelitian protozoa
Penelitian protozoaPenelitian protozoa
Penelitian protozoa
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Biology - Chlorphyta
Biology - ChlorphytaBiology - Chlorphyta
Biology - Chlorphyta
 
Xmia5 crysophyta
Xmia5 crysophytaXmia5 crysophyta
Xmia5 crysophyta
 
Protista mirip
Protista miripProtista mirip
Protista mirip
 

More from MarfaNis (9)

BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptxBAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptxMemahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
 
vektor 1.pptx
vektor 1.pptxvektor 1.pptx
vektor 1.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
PP BIOLOGI.pptx
PP BIOLOGI.pptxPP BIOLOGI.pptx
PP BIOLOGI.pptx
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx
Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docxPyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx
Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx
 
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

EUGLENOPHYTA.docx

  • 1. b. Reproduksi Reproduksi pada Euglenophyta dapat dengan seksual dan dengan aseksual b.1.Aseksual Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel (longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru. Gambar 1 Euglena, pembelahan biner membujur Keterangan: - a – c: inti membelah - d – e: membran plasma menggenting - f : terbentuk dua sel anak Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing- masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal. Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal. Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah. Biasanya siste
  • 2. berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang berger aktif. b.2.Seksual Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur. Autogami (penggabungan dua inti anakan pernah dijumpai pada sel), Phacus. Pada umumya Euglena sp. Membelah diri secara longitudinal selama hidup sebagai plankton yang dapat membelah diri waktu berada dalam kista. Genus Euglena dapat membentuk bermacam –macam kista yaitu: 1. Protective-cystes : kista ini dibentuk untuk perlindungan terhadap bahan-bahan yang beracun atau sinar ,atahari yang kuat misalnya pada waktu pagi hari atau sore hari. 2. Reproduvtive-cyste : pada kista tersebut protoplasma membelah diri dalam 2 atau 4 bagian dan tiap bagian nanti menjadi satu individu dalam kista tiap individu dapat bergerak dengan flagel yang terbentuk. 3. Temporary – cyste : atau resting- cyste terbentuk pada individu beristirahat atau jika ada matahari yang kuat. Dinding- dinding kista dari selulosa ini dapat membuka dalam 2 bagian simetri Pengertian euglenophyta Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang bersifat autorof, karena memiliki klorofil a dan b, b karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin yang dikenal juga sebagai euglenarodhon atau haematokrom.Euglenophyta disebut juga Euglenoidina, merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 – 3 flagella di bagian anteriornya. Ciri-ciri euglenophyta Ciri-ciri Euglenophyta adalah sebagai berikut:  * Organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota  * Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema. Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat lentur sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis, perikel ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.  * Ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar. Saluran dan reservoar itu walaupun dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat masuk kedalam sel.  * Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-anggota yang
  • 3. berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil fotosintesis disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran dalam sitoplasma.  * Pada dasarnya euglenoid memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai, dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel.  * Perkembangbiakan seksualnya mungkin tidak terjadi atau jika ada jarang sekali terjadi. Struktur sel euglenophyta Euglenophyta sudah memiliki inti yang tetap dan mempunyai khloroplast seperti pada tumbuhan tinggi.Karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosinthesa dan tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi.Semua euglenoid mempunyai satu atau dua flagella yang menyebabkan mereka dapat bergerak secara aktif.Selnya telah mempunyai bentuk yang tetap, dinding sel bukan terdiri dari selulosa melainkan suatu selaput tipis yang dapat mengikuti gerakan sel euglenoid yang sewaktu-waktu dapat berubah bentuk. GAMBAR STRUKTUR SEL EUGLENOPHYTA ORGAN SEL EUGLENOPHYTA
  • 4. • Bagian bagian sel euglenophyta: o Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, dan dibawahnya berupa “kerongkongan”/gullet. Pada beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak demikian. o Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang membesar berupa waduk (reservoir). Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil. Pada genera tertentu pada gulletnya terdapat batang farink, terletak parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi dasar waduk atau memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong sitostoma waktu menelan makanan padat. o Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar sepanjang sitofarinx dan sitostoma. Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke muka. Genera yang mempunyai dua flagella, flagellanya sama panjang dan tumbuh ke arah depan tetapi lebih banyak genera yang flagellanya tidak sama panjang. Flagelnya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel). o Vakuola kontraktif,berfungsi untuk memompa gas kedalam dan keluar tubuh. o Kloroplas,berfungsi untuk pembentukan makanan, atau untuk melakukan fotosintesis. Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling. Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan atau sentakan.Gelombang dari sistem undulatory ini lewatnya dari dasar ke ujung dan langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan organisme. o Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata. Pigmen merah ini merupakan astaxanthin yang hanya dijumpai pada golongan Crustaceae. o Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakharida, jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau glycogen seperti pada binatang. Habitatnya Sesuai dengan alat geraknya (flagel) sebagian besar Euglenophyta hidup diperairan mulai dari air tawar, air laut dan lumpur.Bahkan ekstrimnya, Euglena dapat hidup dalam perut berudu Rana sp 1. Air tawar- Euptyeria viridis
  • 5. 2. Air laut- Euglena sp 3. Lumpur- euglena Fungsi euglenophyta Fungsi euglenophyta pada manusia 1. Bidang Perikanan Ganggang merupakan fitoplankton (plankton tumbuhan; plankton hewan disebut zooplankton) yang berfungsi sebagai makanan ikan. 2. Ekosistem Perairan Dalam ekosistem perairan, ganggan merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air. 3. Bidang Industri Dinding sel diatom banyak mengandung silikat.Sisa-sisa dinding sel diatom yang hidup di jaman lampau membentukk lapisan tanah yang dikenal sebagai tanah diatom.Tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori). Kerugia euglenophyta pada manusia n: Mencemari sumber air Penimbuanan endapan tanah pada dasar kolam dan danau PERANAN EUGENOPHYTA -Sebagai bahan penggosok cth: diatomea -sbg isolasi dinamit cth diatomae -sbg campuran semen -sbg penyerap nitrogliserin pada bahan peledak