Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Quality of service (qos) & network management
1. QUALITY OF SERVICE (QoS) &
NETWORK MANAGEMENT
Ilham Sofyar Agung (10210069)
Derry Fatchul Muin (102100)
Jurusan Teknik Komputer
Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
2014
3. Quality of Service
• Quality of Service atau QoS merupakan
mekanisme jaringan yang digunakan
untuk mengukur tingkat kualitas koneksi
jaringan TCP/IP internet atau intranet.
Kinerja jaringan komputer dapat
bervariasi akibat beberapa masalah
konsumsi bandwidth oleh user,
ketersediaan koneksi (availability),
Latency, jitter, losses dan lain sebagainya.
4. Parameter-parameter QoS
• Bandwidth
• Latency/delay
• Losses
• Jitter
• Availability
• Throughput
• Out of Order Delivery
• Errors
• MOS(Mean Opinion
Score)
• Echo Cancelation
• Post Dial Delay
5. Penyebab QoS yang buruk
• Redaman
Yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak
pada media transmisi. Untuk mengatasi hal ini, perlu
digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah
frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih
tinggu dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.
• Distorsi
Yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan
propagarsi karena perbedaan bandwidth.
• Noise
Gangguan terhadap sinyal, yang bisa mengakibatkan data
asli yang dikirimkan berubah.
6. Teknik Meningkatkan QoS
• Prioritas
Pada metode prioritas paket data yang melintasi gateway diberikan
prioritas berdasarkan port, alamat IP atau sub net. Jika trafik pada
gateway sedang tinggi maka prioritas dengan nilai terendah (nilai paling
rendah berarti prioritas tertinggi) akan di proses terlebih dahulu,
sedangkan yang lainnya akan di berikan ke antrian atau dibuang.
• FIFO
Pada metode FIFO jika trafik melebihi nilai set maka paket data akan
dimasukkan ke antrian, paket data tidak mengalami pembuangan hanya
tertunda beberapa saat.
• Penjadwalan/ Scheduling
Metode penjadwalan atau scheduling ini paling sering dipakai karena
memiliki kemampuan membagi paket data ke dalam ukuran yang sama
besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian. Antrian itu
kemudian di keluarkan oleh scheduler dengan algoritma round robin.
• Shape & Drop
Jika trafik melebihi nilai set maka paket data akan di masukan ke dalam
antrian sehingga trafik menurun secara perlahan, metode ini disebut
pemotongan bandwidth, kemudian jika trafik terus menerus melebihi
nilai set maka paket data akan dibuang (drop).
7. Teknik Antrian QoS
• First In First Out (FIFO)
Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First Come First Server), paket
data yang pertama datang diproses terlebih dahulu. Paket data yang
keluar terlebih dahulu di masukan ke dalam antrian FIFO, kemudian
dikeluarkan sesuai dengan urutan kedatangan.
• Prioritas Antrian
kita dapat memberikan prioritas berdasarkan alamat port, IP address,
subnet maupun jenis type of service. Prioritas di tandai dengan angka
numerik 1 sampai dengan 100 misalnya, prioritas tertinggi dimiliki oleh
angka 1 kemudian di ikuti dengan angka berikutnya.
• Stochastic Fairness Queuing (SFQ)
kemampuan membagi setiap paket data yang diterima dalam jumlah
yang sama rata, setiap paket data yang telah terbagi dimasukkan ke
dalam suatu antrian dan menunggu dikeluarkan oleh penjadwalan,
antrian dikeluarkan dengan algoritma round robin.
• Token Bucket Filter
Token bucket filter (TBF) membatasi bandwidth dengan metode shape
& drop, prinsip kerja menggunakan aliran token yang memasuki bucket
dengan kecepatan (rate) konstan, jika token dalam bucket habis maka
paket data akan di antri dan kelebihannya dibuang, set iap paket data
yang dikeluarkan identik dengan token.
8. Teknik Antrian QoS (Lanjutan)
• Filtering
Paket data yang akan memasuki antrian melalui
klasifikasi (class) sebelumnya disaring filter) terlebih
dahulu, agar setiap paket bisa ditentukan jenisnya,
alamat IP, alamat PORT dan TOS nya. Kemudian fungsi
yang kedua, filtering digunakan untuk mengarahkan
suatu paket agar ke tujuan yang benar, ke klasifikasi paket
(class) sesuai dengan arah alirannya.
9. Model Layanan QoS
• Best Effort Service
Model QoS Best-Effort merupakan model servis yang dihantarkan
kepada penggunanya akan dilakukan sebisa mungkin dan sebaik baiknya
tanpa ada jaminan apa- apa. Jika ada sebuah data yang ingin dikirim,
maka data tersebut akan di kirim segera begitu media perantaranya siap
dan tersedia. Data yang dikirim juga tidak dibatasi, tidak diklasifikasikan,
tidak perlu mendapatkan ijin dari perangkat manapun, tidak diberi
policy, semuanya hanya berdasarkan siapa yang datang terlebih dahulu
ke perangkat gateway.
Model Best-Effort ini tidak memberikan jaminan apa-apa terhadap
reliabilitas, performa, bandwidth, kelancaran data dalam jaringan, delay,
dan banyak lagi parameter komunikasi data yang tidak dijamin.
• Integrated Service
IntServ merupakan sebuah model QoS yang bekerja untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan QoS berbagai perangkat dan berbagai
aplikasi dalam sebuah jaringan. para pengguna atau aplikasi dalam
sebuah jaringan akan melakukan request terlebih dahulu mengenai
servis dan QoS. Dalam request tersebut, pengguna jaringan atau sebuah
aplikasi akan mengirimkan informasi mengenai profile traffic mereka ke
perangkat QoS. Setelah mendapatkan konfirmasi dari perangkat QoS
dalam jaringannya, maka pengguna dan aplikasi tersebut baru diijinkan
untuk melakukan transaksi pengiriman dan penerimaan data
10. Model Layanan QoS(lanjutan)
• Differentiated Service
Model QoS ini bekerja dengan cara melakukan klasifikasi
terlebih dahulu terhadap semua paket yang masuk
kedalam sebuah jaringan. Setelah paket diklasifikasikan
pada perangkat-perangkat jaringan terdekatnya, jaringan
akan menggunakan klasifikasi ini untuk menentukan
bagaimana traffic data ini diperlakukan, seperti misalnya
perlakuan queuing, shaping dan policing nya.
Tidak seperti IntServ, model QoS DiffServ ini tidak
membutuhkan kemampuan QoS pada sisi pengguna dan
aplikasi-aplikasi yang bekerja di dalamnya.
12. Network Management
• Network Management adalah pemantauan,
pengujian, mengkonfigurasi, dan komponen
jaringan pemecahan masalah untuk memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi.
Persyaratannya meliputi, operasi yang efisien
kelancaran jaringan yang menyediakan kualitas
yang telah ditetapkan layanan bagi pengguna.
Untuk menyelesaikan tugas ini, network
management system menggunakan perangkat
keras, perangkat lunak, dan manusia.
14. Configuration Management
Jaringan besar biasanya terdiri dari ratusan entitas yang
secara fisik atau logis terhubung satu sama lain. Entitas
ini memiliki konfigurasi awal ketika jaringan sudah diatur,
tetapi dapat berubah dengan waktu. Komputer desktop
dapat digantikan oleh orang lain, perangkat lunak aplikasi
dapat diperbarui ke versi yang lebih baru, dan pengguna
dapat berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain.
Configuration management system harus tahu setiap
waktu status masing-masing entitas dan hubungannya
dengan entitas lain.
15. Configurating Management
(lanjutan)
• Reconfiguration
Hardware reconfiguration mencakup semua perubahan ke perangkat
keras. Software reconfiguration mencakup semua perubahan perangkat
lunak. User-Account reconfiguration tidak hanya menambahkan atau
menghapus pengguna pada sistem. Anda juga harus mempertimbangkan
hak pengguna, baik sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.
• Documentation
Konfigurasi jaringan asli dan setiap perubahan selanjutnya harus dicatat
dengan teliti. Ini berarti bahwa harus ada dokumentasi untuk akun
hardware, software, dan user.
Dokumentasi perangkat keras biasanya melibatkan dua set dokumen:
peta dan spesifikasi. Peta melacak setiap bagian dari perangkat keras dan
hubungannya dengan jaringan.
Semua perangkat lunak juga harus didokumentasikan. Dokumentasi
perangkat lunak mencakup informasi seperti jenis perangkat lunak, versi,
waktu terpasang, dan perjanjian lisensi.
16. Fault Management
Fault management adalah bidang manajemen jaringan
yang menangani masalah Jaringan yang kompleks, saat
ini terdiri dari ratusan dan kadang-kadang ribuan
komponen. Operasi yang tepat dari jaringan tergantung
pada operasi yang tepat dari setiap komponen secara
individu dan dalam hubungan satu sama lain.
• Reactive fault management
Sebuah sistem Reactive fault management bertanggung jawab untuk
mendeteksi, mengisolasi, mengoreksi, dan merekam kesalahan. Ini
menangani solusi jangka pendek untuk kesalahan
• Proactive fault management
Proactive fault management adalah untuk mencegah kesalahan yang
dari terjadi. Beberapa jenis kegagalan dapat diprediksi dan dicegah.
17. Performance Management
Memantau dan mengontrol jaringan
untuk memastikan bahwa hal itu
berjalan seefisien mungkin. Performance
management mencoba untuk mengukur
kinerja dengan menggunakan beberapa
kuantitas terukur seperti capacity,
traffic, throughput, atau response time.
18. Performance Management
(lanjutan)
• Capacity
Salah satu faktor yang harus dipantau oleh sistem performance
management adalah kapasitas jaringan. Setiap jaringan memiliki
kapasitas yang terbatas, dan sistem performance management harus
memastikan bahwa itu tidak digunakan diluar kapasitas.
• Traffic
Lalu lintas internal diukur dengan jumlah paket (atau byte) bepergian di
dalam jaringan. Lalu lintas eksternal diukur dengan pertukaran paket
(atau byte) di luar jaringan. Saat jam sibuk, bila sistem yang sering
digunakan, pemblokiran dapat terjadi jika ada lalu lintas yang
berlebihan.
• Throughput
Kita dapat mengukur throughput perangkat individu (seperti router)
atau bagian dari jaringan. Performance management memantau
throughput untuk memastikan bahwa itu tidak berkurang ke tingkat
yang tidak dapat diterima.
• Response Time
Response time biasanya diukur dari waktu permintaan pengguna
layanan untuk waktu layanan diberikan.
20. Simple Network Management
Protocol (SNMP)
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah
suatu kerangka kerja untuk mengelola perangkat dalam
internet menggunakan protokol TCP/IP suite. Ini
menyediakan satu set operasi dasar untuk memantau
dan memelihara internet.
SNMP menggunakan konsep manajer dan agen. Artinya,
seorang manajer, biasanya tuan rumah, kontrol dan
memantau satu set agen, biasanya router
Untuk melakukan tugas-tugas management, SNMP
menggunakan dua protokol lain: Structure of
Management Indormation (SMI) dan Management
Information Base (MIB). Dengan kata lain, management
di Internet dilakukan melalui kerjasama dari tiga protokol
SNMP, SMI, dan MIB