Dokumen tersebut membahas proses analisis, arsitektur, dan desain jaringan komputer yang terdiri dari tahapan analisis kebutuhan, pengembangan arsitektur konseptual, dan desain rinci jaringan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan aplikasi. Proses ini bersifat siklik dan iteratif untuk menghasilkan desain jaringan yang logis, dapat diulang, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Struktur dan Arsitektur Jaringan Komputer Pertemuan 1-2.pptx
Pert 2 pengenalan_desain & manajemen jaringan
1. Desain & Manajemen
Jaringan Komputer
Heri Setiawan
www.blackskysoft.net – Teknik Informatika – STMIK PALANGKARAYA
2. Latar Belakang
• Analisis, arsitektur, dan desain jaringan secara
tradisional dipandang sebagai sen yang
mengombinasikan aturan individu tertentu pada
evaluasi dan pemilihan teknologi jaringan
• Pengetahuan mengenai bagaimana teknologi, layanan,
dan protokol dapat dikombinasikan dengan penuh arti
• Pengalaman apa yang dikerjakan dan tidak dikerjakan.
• Yang didampingkan dengan (sering suka-suka) pemilihan
arsitektur jaringan.
• Kesuksesan desain jaringan tertentu utamanya
tergantung pada siapa yang melakukan pekerjaan,
dengan hasil yang jarang dapat diproduksi kembali.
3. Awalnya: analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Dulunya, analisis, arsitektur dan desain jaringan didasarkan
pada pengembangan dan penerapan sejumlah aturan individu
dapat membagian pengalaman dari aturan umum seperti
aturan 80/20 (80% trafik jaringan lokal dan 20% remote)
• Difokuskan pada perencanaan kapasitas (bandwidth) yang
diperkirakan untuk mengakomodasi kebanyakan trafik jangka
pendek dan jangka panjang yang berfluktuasi selama siklus
hidup desain.
• Hasilnya adalah “buffer” bandwidth yang dapat menghandle
fluktuasi ini.
4. Awalnya: analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Ketika jaringan tumbuh besar, masalah buffer bandwidth
berkurang, dan masalah user adalah kesibukan trafik.
• Ini menjadi penggunaan sumber daya jaringan yang tidak
efisien, pembuangan uang ketika gagal memberikan
fleksibilitas yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan
perubahan kebutuhan trafik user.
• Bandwidth jaringan hanya satu komponen dari sumber daya
jaringan yang harus diperhatikan.
• Sumber daya lain: delay sepanjang jaringan, reliability,
maintainability, dan availability (RMA), dapat dioptimasikan.
• Saat ini, delay dan reliability bisa mejadi lebih penting dari
kapasitas.
5. Analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Analisis, arsitektur, dan
desain jaringan akan
membantu kita
mengidentifikasi dan
menerapkan layanan
jaringan dan level kinerja
yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan
user.
6. Proses analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Analisis, arsitektur, dan desain adalah proses yang
digunakan untuk menghasilkan desain yang logical,
reproducible, dan defensible.
7. Proses analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Network analysis:
• Diperlukan untuk mempelajari
siapa usernya, aplikasinya, dan
perangkat yang dibutuhkan
dari jaringan.
• Memahami bagaimana
perilaku jaringan dalam
berbagai variasi.
• Mendefinisikan, menentukan,
dan menggambarkan hubungan
diantara user, aplikasi,
perangkat dan jaringan
8. Proses analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Network Architecture:
• Menggunakan informasi dari analysis
process untuk mengembangkan
konseptual, high-level, dan struktur
end-to-end bagi jaringan
• Memilih teknologi dan topologi
• Menentukan hubungan antara fungsi
jaringan (addressing/routing, network
management,performance, dan
security), dan bagaimana
mengoptimalkan arsitektur yang saling
berhubungan.
• Biasanya tidak single “right”
architecture atau desain jaringan;
tetapi beberapa yang akan bekerja,
dimana satu bisa lebih baik dari yang
lain.
• Berfokus pada pencarian kandidat
arsitektur dan desain terbaik sesuai
kondisi.
9. Proses analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Desain Jaringan:
• Memberikan detail fisik pada
arsitektur.
• Target dari pekerjaan kita.
• Puncak proses analisis dan
arsitektur.
• Termasuk blueprints dan
penggambaran jaringan;
• Pemilihan vendor dan layanan
provider
• Pemilihan perangkat (termasuk
tipe perlengkapan dan
konfigurasi)
13. Hirarki dan Diversiti
• Hirarki adalah tingkatan konsentrasi jaringan atau aliran trafik pada titik
interkoneksi dalam jaringan, sama dengan jumlah titik interkoneksi baris
dalam jaringan.
• Hirarki penting karena membantu kita menentukan ukuran jaringan,
termasuk routing dan konfigurasi pengalamatan, skala teknologi jaringan,
kinerja, dan level layanan.
• Diversiti menyeimbangkan struktur interkoneksi jaringan pada level yang
berbeda dalam desain untuk memberikan kinerja yang lebih baik
sepanjang bagian jaringan.
17. Daerah kerja analisis, arsitektur dan desain jaringan
• Mendefinisikan masalah untuk ditempatkan
• Memunculkan dan mengelola kebutuhan customer
• Memonitor jaringan, sisem, dan lingkungan yang ada
• Analisis data
• Membangun sejumlah pilihan untuk menyelesaikan
masalah
• Mengevaluasi dan mengoptimasi pilihan berdasarkan
pada macam-macam trade-off
• Memilih satu atau lebih pilihan
• Perencanaan implementasi
18. System
• Sistem adalah sejumlah
komponen yang bekerja
bersama untuk mendukung atau
memberikan konektivitas,
komunikasi, dan layanan pada
user dari sistem.
• Terdiri dari: users, applications,
devices, dan networks.
• Device dapat dibagi menurut
kelas untuk menunjukkan fungsi
khusus, seperti storage,
computing, aplikasi server, atau
perangkat individu. Dapat dibagi
menurut Operating System (OS),
Device Driver, hardware, atau
Application Programming
Interface (API)
19. Karakteristik service (layanan)
• Service characteristic adalah kinerja jaringan individu dan
parameter fungsional yang digunakan untuk menggambarkan
layanan
• Layanan tersebut ditawarkan oleh jaringan pada sistem
(penawaran layanan) atau diminta dari jaringan oleh user,
aplikasi, atau perangkat (the service request).
• Bisa juga dipandang sebagai kebutuhan bagi jaringan.
• Contoh service characteristics:
• Pendefinisian security atau level privacy bagi kelompok user
atau organisasi
• Menyediakan 1.5 Mb/s puncak kapasitas pada remote user
• Penjaminan maksimal round-trip delay 100 ms pada server
20. Service Level
• Service characteristics dapat dikelompokkan bersama membentuk
satu atau lebih service level bagi jaringan
• Dilakukan dengan membuat kelompok service characteristik (service
level) dari sejumlah karakteristik individu.
• Misal:
• Sebuah level (misal, premium) dapat mengombinasikan kapasitas
(misal, 1.5 Mb/s) dan reliability (sebesar 99.99%)
• Service level membantu dalam tagihan dan pertanggungjawaban.
• Merupakan pandangan layanan provider jaringan dimana layanan
ditawarkan pada customer untuk dibayar.
• Cara menggambarkan service level:
• frame relay committed information rates (CIRs)
• Merupakan level kapasitas
• classes of service (CoSs),
• Mengombinasikan karakteristik delay dan kapasitas
• IP types of service (ToSs)
• qualities of service (QoSs)
• Memprioritaskan trafik untuk fungsi kondisi trafik
21. Service Level
• Example:
• Permintaan datang dari customer bahwa setiap bangunan harus mempunyai
Fast Ethernet (FE) pada semua bagian jaringan
• Sebagai bagian analisis requirement, permintaan ini menjadi kebutuhan 100
Mbps/s puncak kapasitas dari user pada setiap bangunan (gedung)
• Service request ini kemudian dicocokkan requirement dan desain untuk
diproses oleh teknologi pilihan yang dapat mencapai atau melewati
permintaan
• Dalam kasus ini, FE sebagai teknologi, dan layanan menawarkan 100 Mb/s
pada setiap bangunan
• Service metric kemudian ditambahkan, terdiri dari ukuran koneksi FE dari IP
switch atau router disetiap bangunan pada backbone.
22. System Components and Network Services
• Network services diturunkan dari requirement pada setiap komponen
dalam sistem.
• Bisa berupa end-to-end dalam sistem, menggambarkan apa yang
diinginkan pada setiap komponen.
• Service requirements jaringan yang kita bangun diturunkan dari setiap
komponen:
• User requirements
• Application requirements
• Device requirements
• Dan (existing) network requirements;
• Karena kita membangun komponen jaringan, segala requirement dari
komponen jaringan yang datang dari jaringan yang sudah ada, maka
jaringan yang baru akan berdampingan atau dihubungkan.
24. System Components and Network Services
• Example
• Lintasan jaringan Figure 1.27 didesain untuk
mengoptimalkan kinerja user dan server.
• Grafik dibawahnya adalah perkiraan agrehasi kapasitas
yang dibutuhkan disetiap lintasan segmen
• Dalam jaringan ini sebuah paket melalui SONET (POS) link
pada OC-48 level (2.544 Gb/s) menghubungkan dua router,
yang kemudian menghubungkan ke Gigabit Ethernet (GigE)
switches.
25. • Setelah diimplementasikan, sebuah security firewall ditambahkan
pada LAN user (dengan interface FE), tanpa memandang bagian dari
analisis, arsitektur atau desain yang asli.
• Hasilnya adalah firewall mengubah karateristik kapasitas
perlintasan dengan mengurangi throughput diantara PC user dan
GigE switch. Figure 1.28
System Components and Network Services
26. Karakteristik Performance
• Service dapat memasukkan satu atau lebih karakteristik
kinerja:capacity, delay, and RMA
• Kapasitas (capasity) adalah ukuran kemampuan sistem untuk
mentransfer infomasi (voice, data, video, atau kombinasinya)
• Beberapa istilah yang sering dikaitkan: bandwidth, throughput,
atau goodput
• Misal, bandwidth SONET OC-3c link adalah 155.52 Mb/s, tiga kali
OC-1 link (51.84 Mb/s). Ini tidak termasuk data-link, network,
atau transport-layer protocol overhead.
• Delay adalah ukuran perbedaan waktu dalam pentransmisian
informasi melintasi sistem.
• Delay juga adalah perbedaan waktu pentransmisian unit tunggal
dar informasi (bit, byte, cell, frame, atu paket) dari sumber ke
tujuan.
• Sumber delay: propagasi, transmisi, antrian, pemrosesan
• Bisa diukur satu arah (end-to-end) atau dua arah (round-trip)
• Round-trip delay dapat diukur dengan penggunaan praktek dan
secara universal disediakan utility ping.
27. Karakteristik Performance
• RMA artinya Reliability, Maintainability, and Availability.
• Reliability adalah indikator statistik dari frekuensi kegagalan
jaringan dan komponennya dan merepresentasikan layanan
yang keluar dari jadwal.
• Maintainability adalah ukuran statistik dari waktu untuk
menyembuhkan sistem untuk status beroperasi penuh setelah
kegagalan.
• Umumnya diekspresikan sebagai mean-time-to-repair
(MTTR).
• Perbaikan kegagalan sistem terdiri dari: deteksi, isolasi
kegagalan komponen yang dapat diganti, waktu yang
dibutuhkan untuk menerimakan bagian yang dibutuhkan
dilokasi komponen yang gagal, dan waktu sesungguhnya
untuk mengganti komponen, mengujinya, dan
menyembuhkan layanan secara total.
28. • Availability (disebut juga operational ability) adalah
hubungan antara frekuensi mission-critical failures dan the
time to restore service.
Karakteristik Performance
29. ANY QUESTION ?
TO BE CONTINUED …
End
|-----------|
C U Next Week
|------------------------------|