Teori behaviorisme berkeyakinan bahwa perilaku dipengaruhi oleh lingkungan melalui kondisi klasik dan operan. Terdiri dari pandangan Pavlov, Watson, Thorndike, dan Skinner; dan diterapkan dalam modifikasi perilaku, pembelajaran berbasis behaviorisme, sistematis, dan terprogram. Mengabaikan faktor internal tetapi efektif untuk terapi perilaku.
2. Hakikat Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan di
dalam psikologi pendidikan yang didasari keyakinan
bahwa anak dapat dibentuk sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh orang yang membentuknya.oleh sebab
itu anak menjadi pelukis,dokter,guru,dan lain-
lain,semua itu sangat ditentukan oleh
lingkungannya,yaitu orang-orang yang mendidik dan
mengarahkan perkembangan anak sesuai dengan
tujuan yang diinginkannya.
3. Teori-Teori Behaviorisme
Behaviorisme berkeyakinan bahwa semua prilaku diproleh
individu setelah berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya
yang telah dikondisikan.Oleh sebab itu,para behaviorist tidak
perlu mempertimbangkan kondisi mental individu yang menjadi
objek perubahan prilaku melalui lingkungan yang
dikondisikannya.Teori Behaviorisme dapat diklasifikasikan ke
dalam dua bagian yaitu classical condition , behavioral
psychology dan operant conditioning.
4. 1. Classical condision
Cloassical condision yang mempunyai arti pengkondisian
lingkungan secara klasik yang diplopori oleh Ivan Pavlov
(1849-1936).Penelitian ini difokuskan pada proses
pencernaan yang terjadi pada anjing.Percobaan yang dapat
diamati melalui air liur yang dikeluarkan oleh anjing
tersebut.Dalam melakukan percobaannya,Ivan Pavlov
memasangkan stimulus daging dengan respon.Respon
terhadap stimulus,diperlihatkan oleh anjing melalui air
liurnya.
5. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam
classical conditioning yang dilalukan oleh
Ivan Pavlov masih tetap diterapkan dalam
berbagai modifikasi prilaku diberbagi
bidang,seperti bidang pendidikan,terapi
medis,terapi pada phobia,panik yang
berlebihan.
6. 2.Behavioral Psychlogy
Behavioral Psychlogy atau psikologi prilaku yang diplopori oleh Jhon
Broadus Watson (1878-1958) . Menurut Watson , para behavioris
memandang psikologi sebagai studi tentang prilaku manusia dan
merupakan cabang dari natural sciece atau ilmu alam . Alasan yang
melatarbelakangi hal ini adalah bahwa prilaku manusia merupakan
proses dari kegiatan fisik dan hubunganya dengan lingkungan. Proses
kegiatan fisik tersebut secara alami merupakan factor penyebab bagi
perilaku yang di tampilkan manusia , dapat dibagi menjadi 2 jenis
perilaku yaitu perilaku yang sesuai atau adjustment behavior dan
perilaku yang tidak sesuai maladjustment behavior.
7. 3. Edward Lee Thorndike
Edward Lee Thorndike ( 1874 –1949 ) adalah seorang behaviorist
memberikan sumbangan penting terhadap penerapan classical
conditioning terhadap proses belajar , khususnya berkaitan dengan
pengaruh huobupngan antara stimulus dan respons dalam pembentukan
perilaku dan konsekuensi terhadap pembentukan perilaku yang diinginkan
.thorndike melalukan percobaa dengan kucing dan ia menemukan
beberapa hukum yang berkaitan dengan hubungan stimulus-respons,yaitu
sebagai berikut :
1 Law of effect
2 Law of exercise
3 Law of Readiness
8. 4. B.F Skinner :Operant conditioning
B.F Skinner (1904-1990) adalah seorang ahli behavior
psychology atau psikologi prilaku yang terkenal dengan
teorinya yag disebut operant conditioner.Teori ini
dilatarbelakangi kenyataan bahwa makhluk hidup, yaitu
manusia dan hewan dalam proses operating ( melakukan
sesuatu ) terhadap lingkungannya, makhluk hidup
menemukan stimulus khusus yang disebut reinforcing
stimulus atau stimulus pendorong .
9. Reinforcing stimulus adalah semua kejadian yang
dapat memperkuat dan meningkatkan perilaku dimasa
yang akan datang . Reinforcing stimulus dapat dibagi
kedalam 2 bagian yaitu :
1. positive reinforces, yaitu kejadian yang diinginkan setelah
perilaku ditampilkan
2. Negative reinforces, yaitu yang berkaitan dengan
menghilangkan peristiwa yang tidak di inginkan
setelah perilaku yang ditampilkan kedua hal tersebut
dapat meningkatkan perilaku dimasa yang akan
datang.
10. Model Pembelajaran dan Pengajaran
Menurut Gage dan Berliner
Pada buku Ragam Gaya Pembelajaran Efektif penulis Dina
Indriana Educational Psychology (1992), N.Gage dan
D.Berliner mengembangkan sebuah model proses pengejaran
yang terfokus pada variabel-variabel yang harus di
dipertimbangkan oleh guru kelas ,sebagaimana yang telah
mereka desain dan disampaikan dalam proses pembelajaran
dikelas.Model ini berusaha mendefinisikan secara lebih tepat
apa yang dimaknai dengan pengajaran berkualitas dan
menghadirkan tugas yang di hubungkan dengan proses
oengajaran atau pembelajaran.
11. Penerapan Behavior dalam pendidikan dan
pembelajaran,terdiri dari :
1.Modifikasi Perilaku
2.Pecbelajaran berbasis behaviorisme
3.Pecbelajaran berdasarkan sistem
4.Pecbelajaran terprogram
12. Kritik Terhadap Behaviorisme
1.Behaviorisme menggunakan pendekatan satu arah dan
tidak memperhatikan faktor – faktor internal seperti
kecerdasan dan suasana hati dan perasaan manusia .
2.Manusia dan hewan mampu melakukan penyesuaian
perilaku untuk merespons lingkunganya, walaupun pola
perilaku sebelumnya telah dibetuk.
13. Kekuatan dan Kelemahan Behaviorisme
Behaviorisme melakukan penelitian perilaku berdasarkan
yang tampak atau observable behaviors .
Teknik terapi perilaku yang efektif secara intensif
menggunakan intervensi berbasis behaviorisme
Behaviorisme sangat dikenal dengan pandangannya bahwa
pembelajar adalah individu yang pasif yang bertugas hanya
memberi respons kepada stimulus yang diberikan .
Behaviorist mengeneralisis hasil eksperimen terhadap
hewan kepada manusia .
14. Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang kita bahas, dapat diambil
kesimpulan :
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan di dalam
psikologi pendidikan yang didasari keyakinan bahwa anak
dapat dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
orang yang membentuknya
Teori behavioristik terdiri dari 2 landasan yaitu classical
condition dan operant conditioning.
Penerapan Behavior dalam pendidikan dan
pembelajaran,terdiri dari :
Modifikasi prilaku
Pembelajaran berbasis behaviorisme
Pembelajaran berdasarkan sistem.
Pembelajaran terprogram.