11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
EFEK GAR
1. Efek Garcinia mangostana terhadap
Organ Korti pada Rattus norvegicus
yang dinilai yang Pemeriksaan
Scanning Electrom Microscope (SEM)
R.Yusa Herwanto *, Syafruddin Ilyas **, Fuji Ramadhani***
*Departemen THT-KL Fakultas Kebokteran Univesitas Sumatera Utara Medan
**Professor Biologi / Bio Molekuler MIPA Univesitas Sumatera Utara Medan
*** Program Pendidikan Profesi Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
2. Latar belakang
Bising gangguan pendengaran permanen.
Perubahan struktur melibatkan proses oksidasi radikal bebas.
Antioksidan dapat memproteksi kerusakan organ korti telinga
Penelitian baru ?? membuktikan efek ekstrak kulit Garcinia
mangostana sebagai antioksidan yang efektif dan aman untuk
mencegah kerusakan organ korti koklea mengakibatkan GPAB
ditinjau dari gambaran ultrasttukturnya_ belum ada
3. Metode Penelitian
Penelitian studi eksperimental in vivo dengan rancangan post
test only group .
Sampel Rattus norvegicus galur Wistar. Jantan 250- 300 gr
Rumus Federer adalah 24 ekor tikusWistar jantan 6 kelompok,
3 kelompok memperoleh aquadest dan mendapatkan ekstrak
selama 16 hari.
intensitas bising yang berbeda yakni, 25-50 dB, 55-80 dB, 85-
110 dB, dan >110 dB dengan durasi 8 jam selama 8 hari.
9. Pembahasan
Pemeriksaan SEM (desktop Phenom X Pro) dengan pembesaran 5000 x dapat
dilihat adanya kerusakan ultrastruktur organ korti koklea (sel rambut luar, sel
rambut dalam, membran basiler, sel Hensen, sel Deitter dan sel-sel penyokong).
Kelompok P0 (kontrol) dan kelompok P1 (intensitas bising 30-50 dB) P2
(intensitas bising 55-80) terdapat kerusakan yang berbeda bermakna < 50%.
Kelompok P3 (intensitas bising 85-110 dB) dan kelompok P4 (intensitas bising >110
dB) kerusakan organ korti koklea diatas 50% pada bagian ujung sel rambut
luar.
Sterosilia ini bagian dari sel rambut dalam tidak melekat pada membran tektoria
dan berbentuk seperti hurufU, sedangkan stereosila bagian dari sel rambut luar
melekat kuat pada membran basilar dan membran tektoria bagian atasnya yang
berbentuk seperti hurufW (Pawlosky., 2004; Piccioti, 2005).
10. Kesimpulan
Penelitian ini Sampel adalah 24 ekor tikus putih galur wistar.
Sebagian besar sampel menunjukkan hasil gambaran normal dari
ultrastruktur organ korti koklea (66,7 %). Sebanyak 8,3 % sampel
menunjukkan gambaran kerusakan <50 %, sedangkan sisanya (25
%) tampak gambaran kerusakan organ korti koklea >50 %.
Perbandingan ultrastruktur koklea dijumpai perbedaan yang
bermakna antara masing-masing kelompok dengan intensitas
bising berbeda nyata dengan nilai p <0,05
Hasil gambaran SEM dijumpai posisi organ korti yang masih intak
pada membran basilar. Disimpulkan bahwa pada derajat intensitas
bising tinggi dan sedang tersebut, tidak ada perbedaan (p>0,05)
gambaran organ korti koklea baik pada kelompok yang diberikan
aquadest maupun ekstrak kulit Garcinia mangostana.