4. c. Indikasi kemoterapi
Adjuvan : kanker stadium awal atau
stadium lanjut lokal setelah
pembedahan
Neoadjuvan (induction chemotherapy):
kanker stadium lanjut lokal
Paliatif : kanker stadium lanjut jauh
Sensitisizer : bersama-sama dengan
radioterapi
5. d. Kontra indikasi kemoterapi
Status performance yang jelek
Komorbiditas yang berat
6. e. Pemeriksaan penunjang
Mandatory:
Diagnosa keganasan harus sudah confirmed (tripple
diagnostic)
Penentuan stadium : foto toraks, USG abdomen,
mamografi kontralateral, bone scan dan lain-lain
laboratorium dasar : DL, RFT, LFT.
Luas permukaan tubuh.
Optional
- clearance creatinin, EKG ataupun ekokardiografi, asam
urat, serum elektrolit, tumor marker
7. f. Persyaratan Pasien yang Layak diberi
Kemoterapi
kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu
status penampilan ≤ 2
Jumlah lekosit ≥ 4000/ml
Jumlah trombosit ≥ 100.0000/ul
Hb > 10 mg/dl
Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) (Tes Faal
Ginjal Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin <
1,5 mg % ) .
Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes
Faal Hepar ).
Elektrolit dalam batas normal.
Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak
diberikan pada usia diatas 70 tahun.
8. II. Prosedur pemberian
kemoterapi
Prosedur pemberian kemoterapi
sebenarnya adalah sama dengan
pemberian obat-obatan yang lain yaitu
terdiri dari:
Persiapan penderita
Persiapan pemberian obat
Penilaian respon
Monitor efek samping dan penanganannya.
9. II.A. Persiapan penderita:
a. Akspek penderita:
Penjelasan tentang tujuan dan perlunya
kemoterapi sehubungan dengan
penyakitnya
Penjelasan mengenai macam obatnya,
jadwal pemberian dan persiapan yang
diperlukan setiap siklus obat kemoterapi
diberikan
Penjelasan mengenai efek samping yang
mungkin terjadi pada penderita
Informed consent
10. b. Aspek onkologis:
Diagnosa keganasan telah confirmed baik secara
klinis (tumor diukur dengan kaliper atau
penggaris), radiologis dan patologis ( triple
diagnostic), kalau memungkinkan diperiksakan
juga tumor marker
Tentukan stadium (klinis, imaging)
Tentukan tujuan terapi ( neoadjuvant, adjuvant,
terapeutik, paliatif)
Tentukan regimen kombinasi kemoterapi, dosis
dan prosedur pemberiannya
11. c. Aspek medis
Anamnesa yang cermat mengenai adanya komorbiditas yang
mungkin ada yang dapat mempengaruhi pemberian kemoterapi seperti
usia, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kelainan fungsi ginjal atau
hati, kehamilan dan lain-lain.
Pemeriksaan secara menyeluruh semua keadaan yang
berhubungan dengan penyakit tersebut di atas ( klinis, imaging dan
laboratorium). Pemeriksaan laboratorium terdiri dari darah lengkap,
fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah puasa dan 2 jam pp (sesuai
indikasi), pemeriksaan jantung (EKG) atau kalau perlu ekokardiografi.
Bila fasilitas ada, dapat diperiksakan tumor marker CEA, Ca15-3
yang akan dipakai sebagai data dasar dan kelak dapat digunakan
dalam follow up terapi.
Pada pemberian kemoterapi siklus berikutnya, bila tidak ada
kelainan pada pemeriksaan fisik cukup diperiksakan darah lengkap
saja. (HB, lekosit, trombosit, netrofil dan fungsi ginjal )
Penentuan status performance ( ECOG)
12. II.B. Pemberian
Kemoterapi
1. Keamanan penanganan obat onkologi
merupakan hal yang penting yang harus
diperhatikan personel dokter, perawat,
farmasis, penderita, gudang/distribusi
13. II.B.1. Persiapan obat:
Dosis : Bila tak ada ketentuan spesifik dari data tersebut dosis
ditentukan dengan menggunakan luas permukaan tubuh (body surface
area=BSA) yang diketahui dengan mengukur TB dan BB. Lihat
lampiran 5
Storage dan Stability: Baca petunjuk mengenai storage dan stability
masing-masing obat sehingga kondisi obat dalam keadaan baik. Obat
yang tidak mengandung preservasi setelah dibuka/dilarutkan ( oplos )
harus segera dibuang dalam waktu 8-24 jam.
Preparasi ( pelarutan )
Pelarut untuk masing masing obat biasanya disebutkan dalam
penjelasan pemakaian masing masing obat. Kadang kadang ada
pelarut yang incompatible terhadap obat obat tertentu. Secara umum
pelarut yang biasa dipakai adalah : Dextrose 5% atau NaCL fisiologis .
Pelarutan / preparation dilakukan dalam tempat tertentu dan
dilakukan oleh petugas (dokter, perawat) atau pharmacist yang
terlatih.
14. II.B.2. Persiapan provider
Memakai gaun yang khusus atau schort
Memakai masker yang disposibel
Memakai handschoen karet
Memakai topi pelindung kepala
Memakai kaca mata pelindung terhadap
percikan obat, tanpa menghalangi
lapangan penglihatan.(kaca goggle)
Well trained.
16. II.B.3. Persiapan peralatan
dan cairan
Jarum suntik yang halus, abbocath/ surflo
No 20 atau 22
Spuit disposabel 5 cc, 20 cc, 30 cc
Infus set, pada obat golongan taxan telah
dipakai infus set khusus
Larutan Nacl 0,9% 100 cc, NaCl 0,9 :%
500 cc dan Aquadest 25 cc
Syringe pump (kalau ada)
Alas penyuntikan, untuk menghindari
kontak obat dengan sprei tempat tidur.
17. II.B.4. Penyuntikan
Teliti protokol kemoterapi yang akan diberikan.
Cek apakah informed consent sudah ada.
Pilih vena yang paling distal dan lurus ( biasanya meta
carpal bagian dorsal) dan kontralateral dari kankernya.
Dipastikan tidak terjadi ekstravasasi dengan memasang
infus dan drip cepat.
Setelah penyuntikan selesai , alat-alat atau botol bekas obat
sitostatika dimasukkan dalam kantong plastik dan diikat
serta dimasukkan dalam sampah medis khusus.
Buat catatan pada rekaman medik penderita, catat semua
tindakan.
21. Skala status penampilan menurut
ECOG
(Eastern Cooperative Oncology
Group)
- Grade 0 : masih sepenuhnya aktif, tanpa hambatan untuk
mengerjakan tugas kerja dan pekerjaan sehari-hari.
- Grade 1 : hambatan pada perkerjaan berat, namun masih
mampu bekerja kantor ataupun pekerjaan rumah yang ringan.
- Grade 2 : hambatan melakukan banyak pekerjaan, 50 %
waktunya untuk tiduran dan hanya bisa mengurus perawatan
dirinya sendiri, tidak dapat melakukan pekerjaan lain.
- Grade 3 : Hanya mampu melakukan perawatan diri tertentu,
lebih dari 50% waktunya untuk tiduran.
- Grade 4 : Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktifitas apapun,
betuL- betul hanya di kursi atau tiduran terus.
22. Karnofsky WHO ket
90-100 0 Aktif normal
70-80 1 Ada keluhan,
tetapi msh aktif,
mengurus diri
50-60 2 Cukup aktif,
kdg perlu bantuan.
30-40 3 Kurang aktif
perlu rawatan.
10-20 4 Tidak dpt meningalkan
tempat tidur
perlu parawatan RS.
0-10 -- Tidak sadar.
23. Pada pemberian neoadjuvant chemotherapy, akan
memberikan kemoterapi siklus berikutnya dilakukan
pengukuran tumor prime setelah pemberian siklus ke 3,
dilakukan penilaian respon terapi dan operabilitasnya.
Bila didapatkan respon parsial dan menjadi operable,
maka dilanjutkan dengan operasi.
Bila respon terapi menunjukkan no change atau tidak
operabel, maka dilanjutkan dengan radioterapi atau
kombinasi kemoterapinya ditingkatkan menjadi second
line chemotherapy
24. II.D. Monitor Efek Samping Obat
Selama kemoterapi:
reaksi alergi : ringan,sedang, berat
ekstravasasi obat
mual, muntah
Pasca kemoterapi dini: mual, muntah, dehidrasi, stomatitis,
hematologis (anemi, lekopeni, trombositopeni) dan lain-lain.
Late effect : hematologis (anemi, lekopeni, trombositopeni),
cardiotoxicity, neurotoxicity, nephrotoxicity, alopecia
Pemeriksaan DL ± 1 minggu paska kemoterapi untuk
mengetahui adanya efek samping hematologi ( neutropeni,
lekopeni, anemi) dan memberikan terapi yang sesuai agar
saat kemoterapi berikutnya dapat sesuai dengan jadwal.
25. II.E.Penanganan efek
samping
Prinsip penanganan efek samping adalah :
Antisipasi dan prevensi
Monitor efek samping yang berhubungan dengan dosis
Early treatment dari efek samping
Efek samping yang sering memerlukan intervensi adalah
efek samping hematologis.
Anemi dapat diberikan human recombinant erythropoietin
atau transfusi PRC, netropeni diberikan GcSF sedang
trombositopeni diberikan TC. Pada severe netropeni atau
febrile neutropenia penderita dirawat di ruang isolasi
dengan memberikan tambahan antibiotika profilaksis dan
anti jamur
26. Efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan penanganannya:
1. Rambut rontok / menipis
Bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali jika obat
dihentikan.
2. Mual / muntah
Tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan
yang terlalu manis, berminyak/ berlemak dan permen. Biasanya
diberikan obat anti muntah oleh dokter.
3. Sembelit
Berikan makanan tinggi serat, misal sayuran dan buah-buahan.
Minum banyak. Biasanya jika lebih dari 3 hari tidak berak, akan
diberikan obat oleh dokter.
4. Diare
Hindari makanan yang pedas / asam. Beri minum banyak dan
makanan yang lunak. Jika mencret lebih dari 1 hari akan diberikan
obat oleh dokter.
27. 5. Stomatitis / sariawan / gomen
Pelihara kebersihan mulut. Gunakan sikat gigi yang lembut.
Biasanya akan diberikan obat oles oleh dokter.
6. Penurunan daya tahan tubuh
Hindari sumber-sumber infeksi dengan menjauhkan anak dari
orang yang sedang flu, sakit tenggorokan, cacar air, sakit kulit dan
lain-lain. Pelihara kebersihan badan. Cuci tangan sebelum makan
dan sebelum atau setelah menyentuh anak.
7. Perubahan kulit : kering, gatal
Jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembab yang tidak mengandung
alkohol. Pakai baju yang longgar.
28.
29. Jenis Sitostatika
1. Alkylating agent
Terrjadi alkilasi asam amino DNA -> sel rusak
Cyclophosphamid, Ifosphamid (Neosar), dsb
2. Anthracyclin
Berikatan dg DNA sel -> sintesa asam nukleat terhenti
Doxorubycin, Idarubycin, dll
3. Inhibitor Topoisomerase II
Menghentikan sintesis asam nukleat dan DNA
Amonofida, Irnocetin, dsb
4. Antimetabolik
Bekerja pd enzim tertentu -> terbentuk molekul
abnormal yg tidak dapat digunakan oleh sel
5 FU, Metotrexate, dll
30. Jenis Sitostatika
5. Anti biotik-Anti tumor
Berikatan stabil dg DNA -> pembentukkan DNA terhambat -> sel
tumor rusak
Actinomycin D, Bleomycin, dsb
6. Golongan Alkaloid
Merusak komponen mitosis & kromosom
Vincrystin, Vinbiostin
7. Gol obat lain -> Retinoids
All trans Retinoic Acid
Taxane : Taxol (Paclitaxel), Taxotere (Docetaxel)
8. Hormon
Androgen : testoteron
Esterogen : lynoral
Anti esterogen : tamoxypen
Prozestative : provon
Corticosteroid : prednison
48. HEAD AND NECK CANCER
Cisplatin-5-FU
Dosis :
Cisplatin……………….( 100 mg/m2) Hari I
@ 50mg dan 10 mg
5-FU………………. ……( 1000 mg/m2) Hari I-IV
@ 500 mg dan 250 mg
Atau
Carboplastin-5-FU
Dosis :
Carboplastin……….. (300 mg /m2) Hari I
@ 450 mg, 150 mg dan 50 mg
5-FU……………………. ( 1000 mg/m2) Hari I-IV
@ 500 mg dan 250 mg
49. cara pemberian :
Hari I
Minum 6 -8 gelas setiap hari
Infuse NaCl 0,9% 1000 cc + 20 mEq /L KCl…………..…( 2 Jam )
Manitol 20% (12,5-25 mg )….bolus atau 250 cc manitol 20% (
diberikan jalur lain )
ondansetron 8 mg 1 amp
dexamethason 1 amp………………….bolus
Cysplatin …mg + NaCl0,9% 500 0cc…….……. 60 menit
bilas NaCl 0,9% 1000 cc + 20 mEq/L KCl..........60 menit
5-FU 500mg + D5%/NS 1000 cc…………… 24 jam
bilas NaCl 0,9% 100cc.................................. 15 menit
52. cara pemberian :
Hari I
Minum 6 -8 gelas setiap hari
Dexamethason 2x8 mg ( oral)
Metroclorfamid 10 mg ( oral )
Infuse NaCl 0,9% 1000 cc + 20 mEq /L KCl…………( 2 Jam )
Manitol 12,5-25 mg ….bolus atau 250 cc ml 20% manitol (
diberikan jalur lain )
ondansetron 8 mg 1 amp
dexamethason 1 amp……….bolus ( 1 jam sebelum docetaxel )
Docetaxel …. Mg + NaCl 0,9% 250 cc ( C : 0,3-0,74 mg/ml)…. 1 jam
Bilas NaCl 0,9% 100cc…………………………. 15 menit
Cysplatin …mg + NaCl0,9% 50 0cc…….……. 60 menit
bilas NaCl 0,9% 1000 cc + 20 mEq/L KCl................60 menit
5-FU ….mg + D5%/NS 1000 cc…………… 24 jam
bilas NaCl 0,9% 100cc.................................. 15 menit
53. Hari II – V
ondansetron 1 amp
dexamethason 1
amp………………….bolus
5-FU……mg + D5% /NS 1000cc..………….
24 jam
bilas NaCl 0,9% 100cc............................ 15
menit
Ondansetron 2 x 8 mg ( oral )
Dexamethason 3 x 8 mg ( oral )
54. MELANOMA MALIGNUM
Dosis :
Dacarbazin …….( 220 mg/m2)
@200 mg Hari I -
III
Carmustin……… ( 150 mg/m2)
@ 100 mg Hari I
Cisplatin…………. ( 25 mg/m2)
@ 50 mg dan 10 mg Hari I –
III
Tamoplex 20 mg setiap hari