Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
4. fusion welding
• Las fusi atau “fusion welding” merupakan salah
satu cara penyambungan logam, dimana potongan
logam yang akan disambungkan mengalami
peleburan disusul oleh pembekuan. Disini dapat
pula ditambahkan bahan pengisi atau “filler”,
tunggal atau lebih.
5. 1. Oxyfuel-gas welding (OFW) adalah pengelasan dengan mengkombinasikan Gas
dan Oksigen untuk menghasilkan nyala api dengan tempereatur tinggi sesuai
kebutuhan proses pengelasan.
PENGELASAN FUSI SECARA KIMIA
2. Las termit adalah penyambungan/las melalui suatu reaksi kimia dengan menggunakan termit
(besioksida dengan bubuk aluminium). Metode ini dilaksanakan dengan bahan yang sederhana dan
menghasilkan sambungan yang baik.
6. 1. Oxyacetylene Welding
Gas yang paling umum digunakan adalah acetylene (C2H2), proses ini
dikenal dengan Oxyacetylene-gas welding (OAW). OAW memanfaatkan panas
yang dihasilkan oleh pembakaran gas asetilin dengan campuran oksigen.
Panas yang dihasilkan sesuai dengan sepasang reaksi kimia.
Temperatur 3500°C
Oxyacetylene Flame Types
Braz dan perunggu Monel, nikel ,baja dan
nonferros
Baja, besi cor,stainless,
cooper
7. 2. Thermit Welding
Energi yang sering digunakan dapat berasal dari aluminium, magnesium,
kalsium, titanium, seng, silikon, dan boron
Termit adalah komposisi piroteknik dari bubuk logam dan oksida logam, yang
menghasilkan reaksi aluminothermic dikenal sebagai reaksi termit. Kebanyakan jenis-
jenisnya tidak meledak, tetapi dapat membuat semburan pendek dari suhu yang sangat
tinggi terfokus pada wilayah yang sangat kecil pada waktu yang singkat.
8. 1. Proses Termit pada Rel
Las termit adalah penyambungan/las melalui suatu reaksi kimia
dengan menggunakan termit (besioksida dengan bubuk aluminium).
Metode ini dilaksanakan dengan bahan yang sederhana dan
menghasilkan sambungan yang baik.
Fe 2 O 3 + 2Al → 2Fe + Al 2 O 3 + panas
9. Prosedur pelaksanaan
pengelasan
• Setelah penggelaran rel dilaksanakan
• Disekitar sambungan dipasang cetakan/mal
• Mal diisi dengan campuran besioksida dengan bubuk alumnium;
• Dengan bantuan pemanasan dengan brander campuran tersebut
dipanaskan sampai 900 °C;
• Campuran ini akan tercetus reaksinya pada suhu 900 0
C
• Reaksi akan berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Temperatur
reaksi akan mencapai 2500 °C
• Cetakan dibuka
• Kelebihan besi sebagai hasil reaksi di potong selagi masih membara dan
kemudian diratakan dengan menggunakan gerinda.
10. 1. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
2. Plasma Arc Welding (PAW)
3. Atomic Hydrogen Welding (AHW)
PENGELASAN FUSION SECARA ELEKTRIK
(NONCONSUMABLE ELECTRODE)
11. 1.Gas-Tungsten Arc Welding
Las Iistrik TIG/GTAW menggunakan elektroda wolfram yang
bukan merupakan bahan tambah, Tungsten/Wolfram tidak ikut mencair
saat terjadi busur listrik karena selain dari titik lebur wolfram yang tinggi
yaitu mencapai 3400o
C wolfram hanya berfungsi sebagai penghantar arus
dan pembawa busur listrik. Sebagai gas pelindung dipakai Argon,
Helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakaiannya ter
gantung dari jenis logam yang akan dilas.
12. Gas-Tungsten Arc Welding equipment
(a) The gas tungsten-arc welding process, formerly known as TIG (for tungsten
inert gas) welding. (b) Equipment for gas tungsten-arc welding operations.
13. 2. Plasma-Arc Welding (PAW)
Plasma Arc Welding merupakan bagian dari pengelasan busur listrik dan prosesnya serupa
dengan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG welding) yaitu menggunakan elektroda tak terkonsumsi
dari tungsten untuk menghasilkan busur listrik pada benda kerja. Perbedaanya adalah pada PAW terjadi
aksi konvergensi gas inert di lubang nozzle pada obor las (welding torch) sehingga menghasilkan
penguatan busur listrik.
Gas inert yang digunakan sebagai pelindung busur las antara lain argon, campuran
argon hidrogen, dan helium. Dan temperature hingga mencapai 1700°C karena busur listrik
yang sangat rapat sehingga lebih tinggi dari pada GTAW.
14. 2 Macam Proses Pengelasan Plasma
Transferred plasma arc welding, yaitu listrik ditransfer dari elektroda ke benda kerja karena
benda kerja tersebut berada/dilibatkan di dalam sirkuit elektrik.
Non-transferred plasma arc welding, di mana busur terbentuk di antara elektroda dan nozzle.
Selanjutnya panas disalurkan ke benda kerja dengan gas plasma. Perpindahan panas ini mirip
dengan proses pengelasan oxyfuel flame.
(a) transferred, (b) nontransferred.
15. Aplikasi Plasma Arc Welding (Kelebihan Plasma Arc Welding)
•plasma arc welding digunakan sebagai pengganti GTAW di bidang
perakitan mobil, lemari logam, bingkai pintu dan jendela, dll.
•PAW memiliki stabilitas busur yang baik, kontrol penetrasi yang baik,
kecepatan las tinggi, dan kualitas las yang baik.
•PAW dapat digunakan pada hampir seluruh jenis logam termasuk
tungsten.
Kelemahan Plasma Arc Welding
•Plasma arc welding sulit untuk diterapkan pada perunggu (bronze), besi
tuang (cast iron), timbal, dan magnesium.
•Peralatan PAW mahal.
•Ukuran torch yang lebih besar dibanding proses arc welding lainnya
mengakibatkan PAW memiliki kecenderungan pada akses yang terbatas
dalam beberapa konfigurasi sambungan.
16. Atomic-hydrogen welding (AHW) adalah jenis pengelasan
busur, di mana busur listrik dihasilkan di antara dua elektroda
tungsten dengan gas pelindung hidrogen (H2). Proses kerja yaitu
ketika hidrogen menyentuh permukaan dingin dari benda kerja
yang akan dilas, hidrogen bergabung lagi menjadi bentuk
diatomic dan secara cepat mengeluarkan panas yang tersimpan.
Energi pada AHW dapat dengan mudah berganti-ganti dengan
cara mengubah jarak antara aliran busur dan permukaan benda
kerja.
3. Atomic-hydrogen Welding
(AHW)
17. Atomic-hydrogen Welding
Equipment
2 tungsten electrode.
Hydrogen gas cylinder with regulator and hose.
Electrode holder or torch.
300 V AC power supply machine with controller.
Filler rod if needed.
19. Prinsip kerja pada las SMAW yaitu busur listrik
dihasilkan dengan menyentuhkan ujung elektroda pada
benda kerja dan menariknya dengan cepat dan memberikan
jarak elektroda dengan benda kerja sekitar 3-4 mm untuk
mempertahankan nyala busur listrik
1. Shielded-Metal Arc Welding
20. 2. Submerged-Arc Welding
Proses pada las ini yaitu busur listrik yang di selubungi oleh flux granul yang terdiri dari kapur, Silica, mangan oksida, kalsium florida dan bahan
campuran lainya. Granular turun menyelubungi lasan dengan gravitasi melalui nozzle. Fungsi flux selain untuk mencegah terjadinya oksidasi yaitu
untuk mencegah percikan api dan menahan radiasi ultraviolet dan asap.
Elektroda yang digunakan adalah kawat berdiameter 1.5 hingga 10 mm, untuk proses pemakanan pada kawat ini yaitu kawat yang berada pada
Electrode-Wire Reel secara otomatis ditransfer melalui welding gun.
21. 3. Gas Metal-Arc Welding
Gas Metal Arc Welding (GMAW), sebelumnya disebut Metal Inert Gas (MIG), area lasan
dilindungi oleh argon, helium, karbon dioksida, atau berbagai campuran gas lainnya. Penggunaan
kawat las ditransfer ke area lasan oleh motor secara otomatis melalui nozzle.
Temperatur pada GMAW tergolong rendah sehingga cocok untuk pengelasan pada pelat tipis kurang
dari 6 mm baik pada logam ferro atau nonferro.
22. 4. Fluxed-Cored Arc-Welding
Proses pada metode pengelasan ini yaitu hampir sama dengan gas metal arc
welding, tetapi elektroda pada metode ini berbentuk pipa dan dipenuhi dengan flux,
sehingga di sebut degan istilah inti flux (flux-cored).
Elktroda berdiameter 0.5 - 4 mm sehingga relative mudah dalam pengelasan
pada posisi berbeda.
23. 5. Electrogas-Welding
Pengelasan Electrogas (EGW) digunakan terutama untuk pengelasan bagian tepi
secara vertikal dan dalam satu celah dengan potongan ditempatkan tepi ke tepi (butt
joint). Ini diklasifikasikan sebagai proses pengelasan mesin, karena memerlukan
peralatan khusus (Gambar 3012). Logam las disimpan ke dalam rongga las antara
dua bagian untuk disambung. Ruang tertutup oleh dua bendungan tembaga
berpendingin air (sepatu) untuk mencegah terak cair agar tidak mengeras;
Weld metal
24. 6. Electroslag-Welding
Pengelasan Electroslag (ESW) dan aplikasinya serupa dengan elektrogas
welding. Perbedaan utamanya adalah busur listrik diawali diantara ujung elektroda
dan bagian bawah bagian yang akan dilapisi.
25. Fusion-Electron Beam Welding
Pengelasan Ebw
Pengelasan EBW (Electron Beam Welding merupakan proses pengelasan dengan panas yang
digunakan pada pengelasan dihasilkan dari electron intensitas tinggi difokuskan ke arah benda
kerja.
Proses Pengelasan Ebw (Electron Beam Welding)
Pada proses pengelasan ini electron beam gun dikerjakan pada tegangan tinggi untuk
mengakselerasi electron, serta menggunakan arus beam rendah. Daya yang dipakai pada proses
ini kecil namun mempunyai tingkat kerapatan tinggi yang didapatkan dari proses pemfokusan
electron beam agar mendapat area sangat kecil pada permuakaan benda kerja.
26. Pembagian Jenis Proses Pengelasan Ebw (Electron Beam
Welding)
Electron Beam Welding di awal pengembangannya dikerjakan di ruang
hampa, namun untuk sekarang telah juga bisa dilakukan di ruang tidak
hampa. Maka saat ini ada tiga jenis EBW yang antara lain adalah :
•High-vacuum welding (EBW-HV). Pengelasan jenis ini dikerjakan di
ruang hampa dengan tingkat kehampaan sama dengan kondisi ruang
pembangkitan beam, pada kondisi pengerjaan las dilakuakn di ruang yang
sama dengan pembangkitan beam.
•Medium-vacuum welding (EBW-MV). Pengelasan jenis ini dikerjakan
di ruang yang terpisah dengan ruang tempat pembangkitan beam serta
digkerjakan pada kondisi tingkat hampa yang sedang.
•Non-vacuum welding (EBW-NV). Pengelasan jenis ini dikerjakan di
kondisi setara tekanan atmosfer atau mendekati tingkat tekanan atmosfer.
27. Fusion/Laser Beam Welding Processes:
laser beam welding adalah metode pengeasan menggunakan
sumber energy yang tinggi untuk menghasilkan Proses Laser
beam welding (LBW). LBW mampu memfokuskan sinar
dalam area yang kecil sehingga kerapatannya sangat tinggi.
Sinar dapat lansung dibentuk, diarahkan, dan difokuskan ke
benda kerja.
LBW memiliki kualitas yang baik, distorsi yang minimum,
kekuatan las yang tinggi, bebas dari porositas, dan hasilnya
ulet. Material yang mampu di las dengan metode ini di
antaranya aluminum, titanium, logam besi, tembaga,
supperalloy, dan logam keras.
28. Laser Beam Welding Diagram
Beberapa keuntungan LBW dibandingkan EBW di antaranya :
- Tidak memerlukan kondisi vakum dan sinar dapat ditransmisikan melalui udara
- Sinar LASER dapat dibentuk, dimanipulasi, dan difokuskan ke benda benda kerja.
- Sinar tidak menghasilkan sinar-X