Dokumen tersebut membahas tentang pengelasan MIG (Metal Inert Gas) yang merupakan salah satu teknik pengelasan yang menggunakan busur listrik dan gas pelindung inert untuk melelehkan dan menyatukan logam. Teknik ini memiliki keuntungan seperti proses yang cepat dan hasil las yang kuat serta tahan karat.
4.
Di era modern sekarang ini banyak kebutuhan
akan pengelasan untuk kebutuhan sehari-hari
maupun untuk kebutuhan pekerjaan industri,
dengan itu banyak beragam cara pengelasan yang
digunakan oleh pekerja untuk pengelasan besi,
baja maupun bahan material lainnya dan berbagai
aneka cara pengelasan pun banyak memiliki trik
atau cara melakukan pengelasan , dari berbagai
banyak trik atau cara pengelasan di era sekarang
ini, saya akan membahas tentang definisi
pengelasan yang menggunakan las MIG
___________
5. LAS MIG ( METAL INERT GAS )
Las MIG adalah pengelasan dengan
menggunakan gas nyala yang dihasilkan
berasal dari busur nyala listrik, dipakai
sebagai pencair metal yang dilas dan metal
penambah Disebut juga dengan Solid Wire.
Sebagai pelindung oksidasi dipakai gas
pelindung berupa gas kekal (inert), CO2 dan
Arcal 21. Dan juga Wire Feeder berfungsi
memutar elektroda menjulur keluar pada saat
proses pengelasan berlangsung. MIG
digunakan untuk mengelas besi atau baja,
sedangkan gas pelindungnya adalah
menggunakan Karbon dioxida CO2.
6.
7. Di dalam logam gas mulai, kawat las MIG
yang digunakan berfungsi sebagai elektroda
yang diumpamakan terus menerus. Busur
listriknya pun terjadi diantara kawat pengisi
dan logam induk. Gas pelindung tersebut
adalah gas argon, helium yang juga bisa
dicampur keduanya. Dan untuk menetapkan
busur terkadang ditembakkan gas O2 dari 2%
sampai 5% ataupun CO2 diantara 5% sampai
20%. Dengan banyaknya penggunaan las MIG
sangat menguntungkan. karena hal-hal yang
disebabkan oleh pengelasan ini sangat baik.
8. Dari kesimpulan diatas, Las MIG biasanya
banyak digunakan untuk pengelasan baja-
baja yang memiliki kualitas yang baik, seperti
baja yang memiliki daya tahan karat yang
sangat tinggi ,maupun baja-baja yang sangat
kuat ataupun logam-logam yang tidak bisa
dilas menggunakan teknik las manapun
selain las MIG.
9. Las MIG juga sering digunakan secara otomatik
maupun secara semi-otomatik yang memiliki
arus searah polaritas balik yang menggunakan
kawat elektroda berdiameter diantara 1,2mm
sampai 24mm. Karena perkembangan teknologi
semakin canggih belakangan ini banyak
menggunakan kawat elektroda yang memiliki
diameter 3,2mm sampai 6,4mm yang digunakan
untuk pengelasan aluminum yang sangat tebal,
contohnya tangki penyimpanan gas alam cair. Las
MIG ini juga digunakan yang memiliki kecepatan
kawat elektroda yang tetap dengan cara
pengumpan tarik dorong
10. Las MIG sendiri juga bisa disebut dengan:
1. GMAW ( Gas Metal Arch Welding )
2.MAG ( Metal Active Gas )
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
melakukan pengelasan dengan las stick:
1. Mesin las
2 .Kawat las
3. Stang las
4. Massa (Grounding)
5. Wire Feeder
6. Gas CO2 / Arcal 21
11. Keuntungan menggunakan Las MIG ( Metal
Inert Gas )
1. lebih cepat dibandingkan dengan
pengelasan SMAW dan menghasilkan hasil
yang lebih tahan lama, terus-menerus.
2.Tidak menghasilkan slag atau terak,
layaknya terjadi pada las SMAW
3. Sangat efisien dan proses pengerjaan yang
cepat
4. Proses pengelasan MIG ( Metal Inert Gas )
itu sendiri sangat cocok untuk pekerjaan
konstruksi
12. Kerugian menggunakan las MIG ( Metal Inert
Gas )
1. Sewaktu waktu dapat terjadi burn back
2 .Pada awalannya set-up yang sulit
3. Busur yang tidak stabil
4. Tidak dapat dipakai di tempat terbuka
5.sambungan yang akan di las harus
dibersihkan dahulu untuk menghilangkan
cairan seperti grease, minyak, karatan besi,
dan kotoran bekas las agar terhindar dari
porosity dan cacat-cacat las lain.
15. Dalam pengelasan busur CO2, obor dapat
dimanipulasi dengan teknik pengelasan
forehand atau teknik pengelasan backhand.
Setiap teknik pengelasan memiliki
karakteristik yang berbeda; karenanya, Anda
harus memilih teknik yang sesuai sesuai
dengan aplikasi. Pengelasan forehand
diadopsi dalam banyak aplikasi; sebaliknya,
pengelasan backhand lebih cocok untuk
pengelasan alur dengan arus yang tinggi.
16. Perpanjangan kawat memberi pengaruh besar
pada penampilan manik las, kedalaman
penetrasi, stabilitas busur dan efisiensi.
Jika terlalu pendek, jumlah percikan yang
lebih besar melekat pada bagian dalam
nozzle untuk menghalangi aliran gas
pelindung halus.
Tabel berikut ini menunjukkan efek dari
ekstensi kawat pada berbagai kinerja, dan
Gambar. 5 menunjukkan ekstensi kawat yang
tepat untuk arus pengelasan yang tepat.
17. Pertunjukan Pengaruh
Tingkat leleh Dengan arus pengelasan konstan, semakin
lama ekstensi kawat, semakin besar tingkat
lelehnya.
Stabilitas busur/Arc Ketika ekstensi kawat berlebihan, busur
menjadi tidak stabil, dan percikan meningkat
Penetrasi
Ketika ekstensi kawat berlebihan, penetrasi
menjadi dangkal / Rendah
Porositas Ketika ekstensi kawat berlebihan, jarak
kebuntuan nozzle menjadi panjang; dengan
demikian, efek perisai menjadi terdegradasi,
sehingga menyebabkan kecenderungan
terjadinya porositas yang lebih tinggi
Lainnya Ketika ekstensi kawat terlalu pendek, nosel
menyembunyikan pandangan dari alur
pengelasan dan kolam las. Hujan rintik-rintik
menempel banyak pada permukaan bagian
dalam nozzle, sehingga menyebabkan perisai
18.
19.
20. Dalam pengelasan busur CO2, obor dapat
dimanipulasi dengan teknik pengelasan
forehand atau teknik pengelasan backhand.
Setiap teknik pengelasan memiliki
karakteristik yang berbeda; karenanya, Anda
harus memilih teknik yang sesuai sesuai
dengan aplikasi. Pengelasan forehand
diadopsi dalam banyak aplikasi; sebaliknya,
pengelasan backhand lebih cocok untuk
pengelasan alur dengan arus yang tinggi.
21. 1.Pipa Selang udara
2.Kabel Torch Gun
3.Tip Body
4.Insulator
5.Orifice
6.Contact Tip
7.Nozzle
8.Andon System