SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
OLEH :
ESSY KARUNDENG
PROSES PRODUKSI
“MESIN PENGELASAN”
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
2017
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
2. PRINSIP KERJA
3. KLASIFIKASI PROSES PENGELASAN
4. KLASIFIKASI MESIN LAS
5. KLASIFIKASI CARA PENGELASAN
6. KLASIFIKASI PENGKUTUBAN ELEKTRODA
7. BENTUK-BENTUK SAMBUNGAN LAS
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
9. REFERENSI
1. DEFINISI
• Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan.
• Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie
Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan
logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las
merupakan sambungan setempat dari beberapa batang
logam dengan menggunakan energi panas.
Gambar 1.1 Pengelasan
2. PRINSIP KERJA PENGELASAN
Pinsip kerja mesin las adalah
penyambungan dua buah logam
dengan cara membakar atau
melelehkan kedua logam tersebut
sehingga terjadi penyatuan. Gambar 2.1 Prinsip Kerja
Pengelasan
3. KLASIFIKASI PROSES PENGELASAN
• Arc Welding
Jenis las yang menggunakan power supply (energy listrik) untuk
membuat busur listrik (loncatan arus listrik) antara elektroda dengan
benda kerja untuk mencairkan logam tersebut pada titik pengelasan.
Turunan dari Arc Welding ini yaitu SMAW, GMAW, dan TIG.
• Torch Welding
Proses pengelasan yang dilakukan dengan mencampurkan dua jenis gas
sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Gas yang
digunakan adalah campuran dari oksigen dan asetilen. Torch welding
biasa disebut juga dengan las karbit.
Gambar 3.1 Arc Welding
Gambar 3.2 Torch Welding
4. KLASIFIKASI MESIN LAS
4.1 Berdasarkan Panas Listrik
1. SMAW (Shield Metal Arch Welding)
2. SAW (Submerged Arch Welding)
3. ESW (Electro Slag Welding)
4. SW (Stud Welding)
5. ERW (Electric Resistant Welding)
6. EBW (Electron Beam Welding)
4.2 Berdasarkan Panas Listrik & Gas
1. GMAW (Gas Metal Arch Welding) terdiri
dari MIG (Metal Active Gas) dan MAG (Metal
Inert Gas)
2. GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau
TIG (Tungsten Inert Gas)
3. FCAW (Flux Cored Arch Welding
4. PAW (Plasma Arch Welding)
4.1 Berdasarkan Panas Listrik
1. SMAW (Shield Metal Arch Welding)
Adalah las busur nyala api listrik terlindung dengan
mempergunagakan busur nyala listrik sebagai sumber panas
pencair logam.
2. SAW (Submerged Arch Welding)
Adalah las busur terbenam atau pengelasan dengan busur
nyala api listrik. Untuk mecegah oksidasi cairan metal induk
dan material tambahan, dipergunakan butiran–butiran fluks /
slag sehingga bususr nyala terpendam di dalam ukuran–
ukuran fluks tersebut
Gambar 4.1 Mesin Las SMAW
Gambar 4.2 Mesin Las SAW
4.1 Berdasarkan Panas Listrik
3. ESW (Electro Slag Welding)
ESW busurnya nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan proses
pencairan fluk berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus listrik
(konduktif). Sehingga elektroda terhubungkan dengan benda yang dilas
melalui konduktor tersebut. Panas yang dihasilkan cukup tinggi
temperaturnya mencapai 3500° F atau setara dengan 1925° C
4. SW (Stud Welding)
Adalah las baut pondasi, gunanya untuk menyambung bagian satu
konstruksi baja dengan bagian yang terdapat di dalam beton (baut
angker) atau “ Shear Connector “
Gambar 4.3 Mesin Las SW
4.1 Berdasarkan Panas Listrik
5. ERW (Electric Resistant Welding)
Adalah las tahanan listrik yaitu dengan tahanan yang besar panas yang
dihasilkan oleh aliran listrik menjadi semakin tinggi sehingga mencairkan logam
yang akan dilas. Contohnya pembuatan pipa ERW atau pada pagar kawat.
6. EBW (Electron Beam Welding)
Adalah las dengan proses pemboman elektron, suatu pengelasan uang
pencairannya disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan
elektron yang dimapatkan dan diarahkan pada benda yang akan dilas. Penelasan
ini dilaksanakan di dalam ruang hampa, sehingga menghapus kemungkinan
terjadinya oksidasi atau kontaminasi.
Gambar 4.4 Mesin
Las ERW
4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas
1. GMAW (Gas Metal Arch Welding)
Terdiri dari MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas) adalah
pengelasan dengan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala
listrik, yang dipakai sebagai pencair metal yang di–las dan metal
penambah. Sebagai pelindung oksidasi dipakai gas pelindung yang
berupa gas kekal (inert) atau CO2. MIG digunakan untuk mengelas besi
atau baja, sedangkan gas pelindungnya adalah mengunakan Karbon
dioxida CO2. TIG digunakan untuk mengelas logam non besi dan gas
pelindungnya menggunakan Helium (He) dan/atau Argon (Ar).
Gambar 4.5 Mesin Las GMAW
4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas
2. GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG (Tungsten
Inert Gas)
Adalah pengelasn dengan memakai busur nyala dengan
tungsten/elektroda yang terbuat dari wolfram, sedangkan bahan
penambahnyyadigunakan bahan yang sama atau sejenis dengan
material induknya. Untuk mencegah oksidasi, dipakai gas kekal
(inert) 99 % Argon (Ar) murni.
Gambar 4.6 Mesin Las GTAW
4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas
3. FCAW (Flux Cored Arch Welding)
Hampir sama dengan proses pengelasan GMAW. Biasanya, pada mesin
las FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan
biasa disebut dengan super anemo.
4. PAW (Plasma Arch Welding)
Proses ini gas pelindung menggunakan bahan campuran antara Argon
(Ar), Nitrogen (N) dan Hidrogen (H) yang lazim disebut dengan plasma.
Plasma adalah gas yang luminous dengan derajat pengantar arus dan
kapasitas termis / panas yang tinggi dapat menampung tempratur diatas
5000°C.
Gambar 4.7 Mesin Las
FCAW
Gambar 4.8 Mesin Las
PAW
5. KLASIFIKASI CARA PENGELASAN
1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang
terbakar.
2. Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan
kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan
denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam
hal ini logam induk tidak turut mencair.
6. KLASIFIKASI PENGKUTUBAN ELEKTRODA
1. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda
dipasang pada terminal negative dan kabel massa
pada terminal positif (DC-).
2. Pengkutuban Terbalik
Pada pengkutuban terbalik, kabel elektroda
dipasang pada terminal positif dan kabel massa
pada terminal negative (DC+).
Gambar 6.1
Pengkutuban
Gambar 6.2 Pengaruh
Pengkutuban
7. KLASIFIKASI BENTUK SAMBUNGAN LAS
Ada beberapa bentuk dasar sambungan las
yang biasa dilakukan dalam
penyambungan logam, bentuk tersebut
adalah butt joint, fillet joint, lap joint edge
joint, dan out-side corner joint.
Gambar 7.1 Bentuk-bentuk
Pengelasan
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
Nama Bengkel : Bengkel Las Papangungan
Alamat Bengkel : Jalan Raya Papangungan, Cikajang
Mesin las yang digunakan : Mesin las listrik SMAW
Jenis pengelasan : Las baut
Bahan yang dilas : Velg motor
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
Mesin las yang digunakan:
Gambar 8.1 Mesin Las SMAW
Gambar 8.2 Pemegang Elektroda
Gambar 8.3 Filler
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
Benda yang di las:
Gambar 8.4 Velg Motor
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
Proses pengelasan:
Gambar 8.5 Proses Pengelasan Gambar 8.6 Proses Pengelasan
8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI
Hasil pengelasan:
Gambar 8.7 Hasil Pengelasan
9. REFERENSI
• Anonim. 2012. Pengertian Mesin
Las. http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com 2012/ 01/pengertian-
mesin-las.html diakses pada tanggal 20 November.
• Anton, Andri ; Arafic ; dkk. Makalah Listrik dan Gas. Jakarta.
• http://duniateknikmesin.blogspot.co.id/2015/06/mesin-las.html
• http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-las
Sekian dan terimakasih….

More Related Content

What's hot

Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaMuhamad Awal
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Mukhamad Suwardo
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarrandy suwandy
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxIpan Imade
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardeningMn Hidayat
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
Pemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesPemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesEka Chelsea Fc
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Pembentukan butir struktur kristal pada logam
Pembentukan butir struktur kristal pada logamPembentukan butir struktur kristal pada logam
Pembentukan butir struktur kristal pada logamNindy Arraya
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisBambang Utama
 

What's hot (20)

Buku soliworks
Buku soliworksBuku soliworks
Buku soliworks
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasar
 
Hot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptxHot working jadi.pptx
Hot working jadi.pptx
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardening
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Pemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesPemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan proses
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
 
Pembentukan butir struktur kristal pada logam
Pembentukan butir struktur kristal pada logamPembentukan butir struktur kristal pada logam
Pembentukan butir struktur kristal pada logam
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Welding presentation
Welding presentationWelding presentation
Welding presentation
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 

Similar to Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi

Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiAmal Mulia
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Oktavian Kusumawardhana
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfRahma750999
 
Teknik pengelasan
Teknik pengelasanTeknik pengelasan
Teknik pengelasanKiarraRaffa
 
ppt proses manufaktur faris.pptx
ppt proses manufaktur faris.pptxppt proses manufaktur faris.pptx
ppt proses manufaktur faris.pptxMuhammadFarisKhan
 
Las busur-gas
Las busur-gasLas busur-gas
Las busur-gaspapa bo
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamtriesatrio
 
Mig welding indonesia
Mig welding indonesiaMig welding indonesia
Mig welding indonesiaNur Ilham
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasAgus Cahyono
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...Alen Pepa
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...Alen Pepa
 

Similar to Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi (20)

Mesin las
Mesin lasMesin las
Mesin las
 
penyambungan
penyambunganpenyambungan
penyambungan
 
Modul las
Modul lasModul las
Modul las
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasi
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
 
Teknik pengelasan
Teknik pengelasanTeknik pengelasan
Teknik pengelasan
 
ppt proses manufaktur faris.pptx
ppt proses manufaktur faris.pptxppt proses manufaktur faris.pptx
ppt proses manufaktur faris.pptx
 
Las busur-gas
Las busur-gasLas busur-gas
Las busur-gas
 
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
 
Kimpalan Arka
Kimpalan ArkaKimpalan Arka
Kimpalan Arka
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
 
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptxMATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
MATERI_TEKNIK_PENGELASAN.pptx
 
Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan
 
Joint Process
Joint ProcessJoint Process
Joint Process
 
Mig welding indonesia
Mig welding indonesiaMig welding indonesia
Mig welding indonesia
 
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasTeknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gas
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
 
Welding
WeldingWelding
Welding
 

More from EssyKarundeng

Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)EssyKarundeng
 
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamEssyKarundeng
 
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusEssyKarundeng
 
Mesin Gergaji dan Pembesar Lubang
Mesin Gergaji dan Pembesar LubangMesin Gergaji dan Pembesar Lubang
Mesin Gergaji dan Pembesar LubangEssyKarundeng
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutEssyKarundeng
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiEssyKarundeng
 

More from EssyKarundeng (6)

Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
 
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
 
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
 
Mesin Gergaji dan Pembesar Lubang
Mesin Gergaji dan Pembesar LubangMesin Gergaji dan Pembesar Lubang
Mesin Gergaji dan Pembesar Lubang
 
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan SerutPresentasi Mesin Ketam dan Serut
Presentasi Mesin Ketam dan Serut
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 

Mesin Pengelasan Pada Proses Produksi

  • 1. OLEH : ESSY KARUNDENG PROSES PRODUKSI “MESIN PENGELASAN” JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2017
  • 2. PEMBAHASAN 1. DEFINISI 2. PRINSIP KERJA 3. KLASIFIKASI PROSES PENGELASAN 4. KLASIFIKASI MESIN LAS 5. KLASIFIKASI CARA PENGELASAN 6. KLASIFIKASI PENGKUTUBAN ELEKTRODA 7. BENTUK-BENTUK SAMBUNGAN LAS 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI 9. REFERENSI
  • 3. 1. DEFINISI • Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan. • Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Gambar 1.1 Pengelasan
  • 4. 2. PRINSIP KERJA PENGELASAN Pinsip kerja mesin las adalah penyambungan dua buah logam dengan cara membakar atau melelehkan kedua logam tersebut sehingga terjadi penyatuan. Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pengelasan
  • 5. 3. KLASIFIKASI PROSES PENGELASAN • Arc Welding Jenis las yang menggunakan power supply (energy listrik) untuk membuat busur listrik (loncatan arus listrik) antara elektroda dengan benda kerja untuk mencairkan logam tersebut pada titik pengelasan. Turunan dari Arc Welding ini yaitu SMAW, GMAW, dan TIG. • Torch Welding Proses pengelasan yang dilakukan dengan mencampurkan dua jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Gas yang digunakan adalah campuran dari oksigen dan asetilen. Torch welding biasa disebut juga dengan las karbit. Gambar 3.1 Arc Welding Gambar 3.2 Torch Welding
  • 6. 4. KLASIFIKASI MESIN LAS 4.1 Berdasarkan Panas Listrik 1. SMAW (Shield Metal Arch Welding) 2. SAW (Submerged Arch Welding) 3. ESW (Electro Slag Welding) 4. SW (Stud Welding) 5. ERW (Electric Resistant Welding) 6. EBW (Electron Beam Welding) 4.2 Berdasarkan Panas Listrik & Gas 1. GMAW (Gas Metal Arch Welding) terdiri dari MIG (Metal Active Gas) dan MAG (Metal Inert Gas) 2. GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas) 3. FCAW (Flux Cored Arch Welding 4. PAW (Plasma Arch Welding)
  • 7. 4.1 Berdasarkan Panas Listrik 1. SMAW (Shield Metal Arch Welding) Adalah las busur nyala api listrik terlindung dengan mempergunagakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam. 2. SAW (Submerged Arch Welding) Adalah las busur terbenam atau pengelasan dengan busur nyala api listrik. Untuk mecegah oksidasi cairan metal induk dan material tambahan, dipergunakan butiran–butiran fluks / slag sehingga bususr nyala terpendam di dalam ukuran– ukuran fluks tersebut Gambar 4.1 Mesin Las SMAW Gambar 4.2 Mesin Las SAW
  • 8. 4.1 Berdasarkan Panas Listrik 3. ESW (Electro Slag Welding) ESW busurnya nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan proses pencairan fluk berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus listrik (konduktif). Sehingga elektroda terhubungkan dengan benda yang dilas melalui konduktor tersebut. Panas yang dihasilkan cukup tinggi temperaturnya mencapai 3500° F atau setara dengan 1925° C 4. SW (Stud Welding) Adalah las baut pondasi, gunanya untuk menyambung bagian satu konstruksi baja dengan bagian yang terdapat di dalam beton (baut angker) atau “ Shear Connector “ Gambar 4.3 Mesin Las SW
  • 9. 4.1 Berdasarkan Panas Listrik 5. ERW (Electric Resistant Welding) Adalah las tahanan listrik yaitu dengan tahanan yang besar panas yang dihasilkan oleh aliran listrik menjadi semakin tinggi sehingga mencairkan logam yang akan dilas. Contohnya pembuatan pipa ERW atau pada pagar kawat. 6. EBW (Electron Beam Welding) Adalah las dengan proses pemboman elektron, suatu pengelasan uang pencairannya disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan elektron yang dimapatkan dan diarahkan pada benda yang akan dilas. Penelasan ini dilaksanakan di dalam ruang hampa, sehingga menghapus kemungkinan terjadinya oksidasi atau kontaminasi. Gambar 4.4 Mesin Las ERW
  • 10. 4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas 1. GMAW (Gas Metal Arch Welding) Terdiri dari MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas) adalah pengelasan dengan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik, yang dipakai sebagai pencair metal yang di–las dan metal penambah. Sebagai pelindung oksidasi dipakai gas pelindung yang berupa gas kekal (inert) atau CO2. MIG digunakan untuk mengelas besi atau baja, sedangkan gas pelindungnya adalah mengunakan Karbon dioxida CO2. TIG digunakan untuk mengelas logam non besi dan gas pelindungnya menggunakan Helium (He) dan/atau Argon (Ar). Gambar 4.5 Mesin Las GMAW
  • 11. 4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas 2. GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas) Adalah pengelasn dengan memakai busur nyala dengan tungsten/elektroda yang terbuat dari wolfram, sedangkan bahan penambahnyyadigunakan bahan yang sama atau sejenis dengan material induknya. Untuk mencegah oksidasi, dipakai gas kekal (inert) 99 % Argon (Ar) murni. Gambar 4.6 Mesin Las GTAW
  • 12. 4.2 Berdasarkan Panas Listrik dan Gas 3. FCAW (Flux Cored Arch Welding) Hampir sama dengan proses pengelasan GMAW. Biasanya, pada mesin las FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa disebut dengan super anemo. 4. PAW (Plasma Arch Welding) Proses ini gas pelindung menggunakan bahan campuran antara Argon (Ar), Nitrogen (N) dan Hidrogen (H) yang lazim disebut dengan plasma. Plasma adalah gas yang luminous dengan derajat pengantar arus dan kapasitas termis / panas yang tinggi dapat menampung tempratur diatas 5000°C. Gambar 4.7 Mesin Las FCAW Gambar 4.8 Mesin Las PAW
  • 13. 5. KLASIFIKASI CARA PENGELASAN 1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar. 2. Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu. 3. Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
  • 14. 6. KLASIFIKASI PENGKUTUBAN ELEKTRODA 1. Pengkutuban Langsung Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negative dan kabel massa pada terminal positif (DC-). 2. Pengkutuban Terbalik Pada pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa pada terminal negative (DC+). Gambar 6.1 Pengkutuban Gambar 6.2 Pengaruh Pengkutuban
  • 15. 7. KLASIFIKASI BENTUK SAMBUNGAN LAS Ada beberapa bentuk dasar sambungan las yang biasa dilakukan dalam penyambungan logam, bentuk tersebut adalah butt joint, fillet joint, lap joint edge joint, dan out-side corner joint. Gambar 7.1 Bentuk-bentuk Pengelasan
  • 16. 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI Nama Bengkel : Bengkel Las Papangungan Alamat Bengkel : Jalan Raya Papangungan, Cikajang Mesin las yang digunakan : Mesin las listrik SMAW Jenis pengelasan : Las baut Bahan yang dilas : Velg motor
  • 17. 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI Mesin las yang digunakan: Gambar 8.1 Mesin Las SMAW Gambar 8.2 Pemegang Elektroda Gambar 8.3 Filler
  • 18. 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI Benda yang di las: Gambar 8.4 Velg Motor
  • 19. 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI Proses pengelasan: Gambar 8.5 Proses Pengelasan Gambar 8.6 Proses Pengelasan
  • 20. 8. APLIKASI PENGELASAN HASIL SURVEI Hasil pengelasan: Gambar 8.7 Hasil Pengelasan
  • 21. 9. REFERENSI • Anonim. 2012. Pengertian Mesin Las. http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com 2012/ 01/pengertian- mesin-las.html diakses pada tanggal 20 November. • Anton, Andri ; Arafic ; dkk. Makalah Listrik dan Gas. Jakarta. • http://duniateknikmesin.blogspot.co.id/2015/06/mesin-las.html • http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-las