1. Abu Bakar adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mulia.
2. Ia dikenal akan kebaikan akhlak dan keteguhannya dalam menyebarkan agama Islam.
3. Pengorbanan Abu Bakar untuk Islam, termasuk harta dan jiwanya, telah menjadikannya tokoh sejarah yang istimewa.
2. Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling mulia,
bahkan dikatakan ia adalah manusia termulia setelah para nabi dan rasul. Keutamannya adalah
sesuatu yang melegenda, hal itu diketahui oleh kalangan awam sekalipun. Membaca kisah
perjalanan hidupnya seakan-akan kita merasa hidup di dunia hayal, apa benar ada orang seperti
ini pernah menginjakkan kaki di bumi? Apalagi di zaman kita saat ini, memang manusia teladan
sudah sulit terlestari. Nama Abu Bakar adalah Abdullah bin Utsman at-Taimi, namun kun-
yahnya (Abu Bakar) lebih populer dari nama aslinya sendiri. Ia adalah Abdullah bin Utsman bin
Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Ta-im bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin
Fihr al-Qurasyi at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Luai. Ibunya adalah Ummu al-Khair, Salma binti Shakhr bin
Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Ta-im. Dengan demikian ayah dan ibu Abu Bakar berasal dari
bani Ta-im.
3. Ummul mukminin, Aisyah radhiallahu ‘anhu menuturkan sifat fisik ayahnya, “Ia
seorang yang berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggangnya,
wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, dahinya lebar, tidak bisa bersaja’,
dan selalu mewarnai jenggotnya dengan memakai inai atau katam (Thabaqat
Ibnu Sa’ad, 1: 188).
4. Adapun akhlak Abu Bakar, ia adalah seorang yang terkenal dengan kebaikan,
keberanian, sangat kuat pendiriannya, mampu berpikir tenang dalam keadaan
genting sekalipun, penyabar yang memiliki tekad yang kuat, dalam
pemahamannya, paling mengerti garis keturunan Arab, orang yang bertawakal
dengan janji-janji Allah, wara’ dan jauh dari kerancuan pemikiran, zuhud, dan
lemah lembut. Ia juga tidak pernah melakukan akhlak-akhlak tercela pada masa
jahiliyah, semoga Allah meridhainya
5. Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat yang senantiasa menemani dakwah
Rasulullah SAW, baik dalam suka ataupun duka. Ia rela berkorban dengan harta
dan jiwa yang ia miliki untuk mendukung dan menyebarkan risalah ajaran
agama islam. Pengorbanan yang ia berikan tidak akan bisa dilupakan sejarah.
Sehingga Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki tempat yang khusus di hati
Rasulullah SAW dalam bentangan sejarah islam dan merupakan umar rasulullah
yang pertama kali masuk surga,
6. hal ini sebagaimana hadist yang di riwayatkan oleh abu daud,“sesungguhnya
engkau Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk surga dari umatku.”
(HR. Abu Daud) Ketulusannya dalam menyebarkan agama Allah SWT dan
keteguhannya dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dalam
menyeru manusia kepada kebaikan menjadikan kedudukannya lebih istimewa di
antara sahabat yang lain
8. Tidak Pernah Menyembah Berhala
Abu Bakar semenjak kecil tidak pernah menyembah berhala
Agama ibrahim / agama tauhid / rusak semenjak amar bin luai al khuzai yang
membawa patung dari syam dengan nama hubal
Ketika kecil bapak nya pernah mengurung abu bakar dalam kamar bersama
patung2
9. Abu bakar sangat dermawan banyak
memerdekan budak
17
.
ىَقأتَ أ
اْل اَهُبَّنَجُيَس َو
Artinya: "Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,"
18. ىَّك َزَتَي ۥ
ُهَلاَم ىِتؤأُي ِىذَّٱل
Artinya: "yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,"
19. ى َزأجُت ٍةَمأعِِّن نِم ۥ
ُهَدنِع ٍدَحَ ِ
ْل اَم َو
Artinya: "padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya
yang harus dibalasnya,"
10. 20. ىَلأعَ أ
اْل ِهِِّب َر ِهأج َو َءَاغِتأبا َّ
َّلِإ
Artinya: "tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan
Tuhannya yang Maha Tinggi."
21. ىَض أرَي َف أوَسَل َو
Artinya: "Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan."
11. Abu bakar awal khatib / dai
• Pernah di siksa oleh uthbah bin muith dan teman2 karena membela nabi
13. Saat hijrah keluarga abu bakar berjasa terhadap
nabi
• Asma’
• Abdurrahman
• Abdullah bin fhairah (budak)
• Abdullah bin furaiqiq (yahudi penunjuk jalan)