SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
1
Bercermin Pada Kisah Abu Lahab
Oleh: Muhsin Hariyanto
KISAH yang tertuang dalam rangkaian ayat al-Quran ternyata sangat indah
dan ‘bisa’ memberi inspirasi yang tak ternilai bagi siapa pun yang mau bertadabur
dengan ayat-ayat itu. Tak terkecuali kisah Abu Lahab dalam QS al-Lahab.
Dikisahkan dalam kajian tafsir QS Al-Lahab, bahwa “ketika turunnya ayat:
"َ‫ن‬‫ِي‬‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ر‬‫ِي‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬" [dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat] (QS asy-Syu’arâ’/26: 214), Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam keluar
hingga naik ke atas bukit Shafa dan berseru: "Wahai sekalian manusia." Orang-
orang Quraisy pun bertanya, "Siapakah orang ini?" Akhirnya mereka pun berkumpul
bersama beliau. Beliau pun bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, jika aku
mengabarkan bahwa di balik bukit ada pasukan berkuda yang akan segera keluar
(menerkam), apakah kalian akan membenarkanku?" Mereka menjawab, "Ya, kami
belum pernah mendengar bahwa kamu berdusta." Beliau kemudian bersabda:
"Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian bahwa di
hadapanku ada azab yang sangat pedih." Maka Abu Lahab pun (spontan) berkata,
"Celaka kamu [wahai Muhammad]”. Apakah hanya lantaran ini kamu
mengumpulkan kami?" Setelah itu, ia langsung beranjak, dan turunlah firman Allah,
"َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫َا‬‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫م‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ِي‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ت‬َ‫ّب‬َ‫ت‬ ." (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan
sesungguhnya Dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan
apa yang ia usahakan)." (HR al-Bukhari dari Abdullah bin Abbas, Shahîh al-
Bukhâriy, juz VI, hal 221. hadits no. 4971)
Abu Lahab – paman Rasulullah saw. -- adalah ‘penentang dakwah Islam’
yang amat keras, melebihi dari ‘kerasnya penentangan’ para penentang yang lain.
Bahkan – kata para sejarawan -- melebihi sikap Abu Jahal yang dikenal sebagai
seteru abadi Rasulullah saw.. Sikapnya itu diikuiti juga oleh isterinya
Dikisahkan bahwa setelah isteri Abu Lahab mendengar ayat al-Qur’an
yang turun, beliau menyebut nama ‘mesjid’. Beliau -- Nabi Muhammad SAW –
pada waktu itu memang tengah berada di dalam mesjid, di dekat Ka’bah, dan di
sisinya duduk Abu Bakar r.a.. Sementara itu di tangan perempuan itu (isteri Abu
Lahab) tergenggam sebuah batu sebesar genggaman tangannya. Maka berhentilah
dia di hadapan Nabi SAW yang sedang duduk bersama Abu Bakar r.a. itu. Tetapi –
dengan pertolongan Allah -- yang terlihat olehnya hanya Abu Bakar r.a. saja.
Sementara itu, Nabi SAW sendiri yang duduk di dekat Abu Bakar r.a. sama sekaki
tidak terlihat olehnya. Lalu dia pun berkata kepada Abu Bakar r.a.: “Hai Abu Bakar,
telah sampai kepada diri saya beritanya, bahwa kawanmu (Muhammad) itu telah
menghina diri saya. Demi Allah, kalau saja saya bisa bertemu dengan dirinya, maka
akan saya tampar mulutnya dengan batu ini. Sesudah berkata seperti itu, dia (isteri
Abu Lahab) pun pergi dengan penuh amarah. Setelah itu, berkatalah Abu Bakar
kepada Nabi SAW: “Apakah tidak engkau lihat bahwa dia (isteri Abu Lahab) itu
melihat dirimu?” Nabi SAW pun menjawab: “Dia telah menghadapkan matanya
kepadaku, tetapi dia tidak bisa melihatku. Allah telah menutup penglihatannya atas
diriku.” (Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz VII, hal. 882)
Menurut riwayat dari Abdurrahman bin Kisan, pada setiap ‘ada’ utusan
kabilah-kabilah Arab menemui Rasulullah saw. di Makkah hendak meminta
keterangan tentang Islam, mereka pun segera ditemui oleh Abu Lahab. Kalau orang
2
itu bertanya kepadanya tentang anak saudaranya itu, karena dia tentu lebih tahu,
dicitrakannyalah Rasulullah saw. dengan segala keburukan, dan bahkan
dikatakannya sebagai: “Kadzdzâb dan Sâhir.” (Seorang Penipu dan Tukang Sihir).
Meskipun segala usahanya dalam mencitrakan ‘buruk’ Rasulullah saw. itu – karena
pertolongan Allah – “selalu gagal!” (Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qurân, juz
XX, hal.235)
Bahkan ‘Dia’ (Abu Lahab) -- di kemudian hari – ‘meninggal dunia’ dalam
keadaan sangat mengenaskan, karena terlalu sakit hati ketika mendengar kekalahan
kaum Quraisy dalam peperangan Badar. Karena ‘Dia’ terlalu yakin bahwa pasukan
Quraisy pasti menang, tetapi yang terjadi justreru sebaliknya. Mendengar berita
duka itu, dia sangat kecewa, Kekesalan dan kekecewaannya – menurut kisah yang
diceritakan oleh para sejawaran – tersimpul di wajah jenazahnya. Sedang isterinya
pun mendapatkan nasib sebagaimana yang dialami oleh suaminya. Upayanya untuk
menghalangi dakwah, yang antara lain dilakukan dengan cara memfitnah Rasulullah
saw. mengalami ‘kegagalan’.
Ibnu Katsir -- dalam kitab tafsirnya, menyatakan bahwa Allah menurunkan
surat yang berisi tentang Abu Lahab dan isterinya ini untuk menjadi pelajaran bagi
manusia yang mencoba berusaha hendak menghalangi dan menentang apa yang
diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, karena memperturutkan hawa nafsu,
memertahankan kepercayaan yang salah, tradisi yang lapuk dan adat-istiadat yang
karut-marut. Mereka menjadi lupa diri karena merasa sanggup ujtuk melakukan
semua hal karena kekayaannya. Diprediksi bahwa dengan bekal kekayaannya, dia
akan berhasil mewujudkan semua rencanya. Dia memerkirakan bahwa semua
gagasannya akan diterima oleh semua orang, sebab selama ini dia ‘merasa’ telah
menjadi orang yang disegani dan dipuji, karena potensinya yang berada di atas rata-
rata. Dan oleh karenanya dia merasa bahwa dirinya sangat berpengaruh. Ternyata
semua rencananya itu digagalkan oleh Allah dan harta-bendanya yang telah
dipergunakannya pun habis untuk mememenuhi maksud jahatnya itu, semuanya
‘sirna’ tanpa hasil. Bahkan dirinya pun ‘celaka’, karena telah mengalami
kebangkrutan.
Pelajaran yang sangat berharga yang bisa kita peroleh dari kisah ini, antara
lain. Pertama: Ketika kesombongan dan hasad (iri dan dengki) telah melekat pada
diri seseorang, maka seseorang akan terhalang untuk mendapatkan hidayah dan
taufiq dari Allah SWT. Meskipun Abu Lahab dan isterinya sebenarnya bisa
memahami ‘esensi kebenaran’ ajaran Islam yang didakwahkan oleh nabi
Muhammad SAW, namun – karena dorongan hawa nafsunya -- dia memilih untuk
bersikap sama dengan ‘Fir’aun’, yang – dengan sombong dan kedengkiannya ---
menentang dakwah Nabi Musa a.s. Dan siapa pun yang ‘mengulangi’ perbuatan Abu
Lahab (dan juga isterinya) kapan pun dan di mana pun, dan dengan cara apa pun
akan mengalami nasib yang sama dengan Abu Lahab dan isterinya, terjauhkan dari
hidayah dan taufiq (dari) Allah. Kedua: Setiap penentang kebenaran yang datang
dari Allah -- dengan cara apa pun -- akan selalu mengalami kegagalan dalam setiap
upayanya. Dan bahkan – pada akhirnya – akan mendapatkan azab dari Allah,
sebagaimana yang telah dialami oleh Abu Lahab dan isterinya.
Nah, “apakah kita – saat ini -- akan mengulangi kesalahan yang pernah
dilakukan oleh Abu Lahab?” Tentu saja jawabnya: “Tidak!’. Sebagai pengikut setia
Rasulullah saw. -- tentu saja --kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi
tantangan ‘Duplikat Abu Lahab’. Kita hadapi makar ‘Abu Lahab-Abu Lahab
Kontemporer yang selalu akan berusaha menghambat dakwah Islam dengan sikap
3
sabar dan tawakal. Karena Abu Lahab sebagaimana Firaun dan orang-orang yang
menentang dakwah para rasul Allah memang telah tiada. Namun bukan berarti
karakter yang mereka miliki tak kan pernah bisa terwariskan kepada siapa pun.
Hingga kapan pun di belahan bumi ini akan selalu ada ‘manusia’ yang berkarakter
seperti Abu Lahab dengan sejumlah kroninya yang mungkin saja lebih berbahaya
dari pada Abu Lahab yang pernah menjadi ‘seteru’ Rasullullah SAW dan umat Islam
pada masa itu karena mereka bisa belajar dari kegagalan Abu Lahab dan berupaya
untuk memerbaiki strategi perjuangannya untuk mengalahkan para pengikut
Rasulullah saw. di mana pun dan kapan pun.
Kepada Allah kita bermohon. Semoga Allah senantiasa berkenan menyertai
perjuangan para da’i yang senantiasa bersikap istiqamah untuk beramar ma’ruf nahi
mungkar di tengah ‘tantangan’ para manusia yang mungkin saja tengah dikitari oleh
sejumlah orang yang berkarakter seperti Abu Lahab.
Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn.
(Telah diterbitkan oleh Majalah Suara Muhammadiyah, Edisi 01, Tahun ke-100, 1-
15 Januari 2015)

More Related Content

What's hot

Khalifah saidina ali bin abu thalib
Khalifah saidina ali bin abu thalibKhalifah saidina ali bin abu thalib
Khalifah saidina ali bin abu thalibcomey333
 
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A Adira Zulkifli
 
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1Khairina_Syuhada
 
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaKisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaLia Letifah
 
Kewafatan rasulullah
Kewafatan rasulullahKewafatan rasulullah
Kewafatan rasulullahikaasanii
 
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrahAbu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrahNurulaini Rahim
 
Contoh peta minda sirah rasulullah
Contoh peta minda sirah rasulullahContoh peta minda sirah rasulullah
Contoh peta minda sirah rasulullahjahmai
 
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang Perantau
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang PerantauKehidupan Di Dunia Ibarat Seorang Perantau
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang PerantauNoor Fakhryyah
 
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat Ini
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat IniAbu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat Ini
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat IniMuhammad Trieha
 
Saidina ali
Saidina aliSaidina ali
Saidina aliticerada
 
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)hudhud321
 
Jadilah pemuda laksana zubair
Jadilah pemuda laksana zubairJadilah pemuda laksana zubair
Jadilah pemuda laksana zubairErman Hidayat
 
BIografi Ali bin Abi Thalib
BIografi Ali bin Abi ThalibBIografi Ali bin Abi Thalib
BIografi Ali bin Abi ThalibBerbagi Semangat
 

What's hot (17)

Khalifah saidina ali bin abu thalib
Khalifah saidina ali bin abu thalibKhalifah saidina ali bin abu thalib
Khalifah saidina ali bin abu thalib
 
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A
Tokoh Islam - Abu Ubaidah R.A
 
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1
KSSR PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 BIDANG SIRAH 5.1
 
Btq
BtqBtq
Btq
 
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan LainnyaKisah Nabi Daud AS dan Lainnya
Kisah Nabi Daud AS dan Lainnya
 
Kewafatan rasulullah
Kewafatan rasulullahKewafatan rasulullah
Kewafatan rasulullah
 
Abu jahal modern
Abu jahal modernAbu jahal modern
Abu jahal modern
 
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrahAbu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
 
ALI BIN ABI THALIB
ALI BIN ABI THALIBALI BIN ABI THALIB
ALI BIN ABI THALIB
 
Contoh peta minda sirah rasulullah
Contoh peta minda sirah rasulullahContoh peta minda sirah rasulullah
Contoh peta minda sirah rasulullah
 
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang Perantau
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang PerantauKehidupan Di Dunia Ibarat Seorang Perantau
Kehidupan Di Dunia Ibarat Seorang Perantau
 
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat Ini
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat IniAbu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat Ini
Abu Ubaidah bin Jarrah : Orang Paling Terpercayanya Umat Ini
 
Saidina ali
Saidina aliSaidina ali
Saidina ali
 
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)
Perlantikan nabi sbg rasul (nina, anies)
 
Jadilah pemuda laksana zubair
Jadilah pemuda laksana zubairJadilah pemuda laksana zubair
Jadilah pemuda laksana zubair
 
BIografi Ali bin Abi Thalib
BIografi Ali bin Abi ThalibBIografi Ali bin Abi Thalib
BIografi Ali bin Abi Thalib
 
Ammar bin yasir
Ammar bin yasirAmmar bin yasir
Ammar bin yasir
 

Similar to AbuLahab

Tafsir Al azhar 111 al lahab
Tafsir Al azhar 111 al lahabTafsir Al azhar 111 al lahab
Tafsir Al azhar 111 al lahabMuhammad Idris
 
Kisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabatKisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabatSandi Swalow
 
1001 kisah teladan
1001 kisah teladan1001 kisah teladan
1001 kisah teladanTikno Grs
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahabhayatuna net
 
sejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawsejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawagus susanto
 
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )downloadbukuicibkldk
 
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )FlamencoRizky
 
Problematika dakwah (qs.al lahab)
Problematika dakwah (qs.al lahab)Problematika dakwah (qs.al lahab)
Problematika dakwah (qs.al lahab)Tatik Suwartinah
 
Tafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaTafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaMuhammad Idris
 
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
Dakwah Rasulullah Periode MekahDakwah Rasulullah Periode Mekah
Dakwah Rasulullah Periode MekahNabila Arifannisa
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahErman Hidayat
 
Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Muhsin Hariyanto
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Muhammad Idris
 
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).doc
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).docHijrah Sahabat-WPS Office (1).doc
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).docRafaGaleryPrint
 

Similar to AbuLahab (20)

Tafsir Al azhar 111 al lahab
Tafsir Al azhar 111 al lahabTafsir Al azhar 111 al lahab
Tafsir Al azhar 111 al lahab
 
Kisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabatKisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabat
 
1001 kisah teladan
1001 kisah teladan1001 kisah teladan
1001 kisah teladan
 
Tafsir qs al lahab
Tafsir qs  al lahabTafsir qs  al lahab
Tafsir qs al lahab
 
Tafsir qs al lahab
Tafsir qs  al lahabTafsir qs  al lahab
Tafsir qs al lahab
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
 
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
 
sejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawsejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad saw
 
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
 
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )Buku ic i   badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
Buku ic i badan koordinasi lembaga dakwah kampus ( bkldk )
 
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamahKitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
 
Problematika dakwah (qs.al lahab)
Problematika dakwah (qs.al lahab)Problematika dakwah (qs.al lahab)
Problematika dakwah (qs.al lahab)
 
111 Al Lahab
111  Al  Lahab111  Al  Lahab
111 Al Lahab
 
Ummu salamah
Ummu salamahUmmu salamah
Ummu salamah
 
Tafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasaTafsir Al azhar 080 abasa
Tafsir Al azhar 080 abasa
 
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
Dakwah Rasulullah Periode MekahDakwah Rasulullah Periode Mekah
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
 
Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)Jangan memandang rendah (revisi)
Jangan memandang rendah (revisi)
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
 
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).doc
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).docHijrah Sahabat-WPS Office (1).doc
Hijrah Sahabat-WPS Office (1).doc
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

AbuLahab

  • 1. 1 Bercermin Pada Kisah Abu Lahab Oleh: Muhsin Hariyanto KISAH yang tertuang dalam rangkaian ayat al-Quran ternyata sangat indah dan ‘bisa’ memberi inspirasi yang tak ternilai bagi siapa pun yang mau bertadabur dengan ayat-ayat itu. Tak terkecuali kisah Abu Lahab dalam QS al-Lahab. Dikisahkan dalam kajian tafsir QS Al-Lahab, bahwa “ketika turunnya ayat: "َ‫ن‬‫ِي‬‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ر‬‫ِي‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬" [dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat] (QS asy-Syu’arâ’/26: 214), Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam keluar hingga naik ke atas bukit Shafa dan berseru: "Wahai sekalian manusia." Orang- orang Quraisy pun bertanya, "Siapakah orang ini?" Akhirnya mereka pun berkumpul bersama beliau. Beliau pun bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, jika aku mengabarkan bahwa di balik bukit ada pasukan berkuda yang akan segera keluar (menerkam), apakah kalian akan membenarkanku?" Mereka menjawab, "Ya, kami belum pernah mendengar bahwa kamu berdusta." Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian bahwa di hadapanku ada azab yang sangat pedih." Maka Abu Lahab pun (spontan) berkata, "Celaka kamu [wahai Muhammad]”. Apakah hanya lantaran ini kamu mengumpulkan kami?" Setelah itu, ia langsung beranjak, dan turunlah firman Allah, "َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫َا‬‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫م‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ِي‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ت‬َ‫ّب‬َ‫ت‬ ." (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya Dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan)." (HR al-Bukhari dari Abdullah bin Abbas, Shahîh al- Bukhâriy, juz VI, hal 221. hadits no. 4971) Abu Lahab – paman Rasulullah saw. -- adalah ‘penentang dakwah Islam’ yang amat keras, melebihi dari ‘kerasnya penentangan’ para penentang yang lain. Bahkan – kata para sejarawan -- melebihi sikap Abu Jahal yang dikenal sebagai seteru abadi Rasulullah saw.. Sikapnya itu diikuiti juga oleh isterinya Dikisahkan bahwa setelah isteri Abu Lahab mendengar ayat al-Qur’an yang turun, beliau menyebut nama ‘mesjid’. Beliau -- Nabi Muhammad SAW – pada waktu itu memang tengah berada di dalam mesjid, di dekat Ka’bah, dan di sisinya duduk Abu Bakar r.a.. Sementara itu di tangan perempuan itu (isteri Abu Lahab) tergenggam sebuah batu sebesar genggaman tangannya. Maka berhentilah dia di hadapan Nabi SAW yang sedang duduk bersama Abu Bakar r.a. itu. Tetapi – dengan pertolongan Allah -- yang terlihat olehnya hanya Abu Bakar r.a. saja. Sementara itu, Nabi SAW sendiri yang duduk di dekat Abu Bakar r.a. sama sekaki tidak terlihat olehnya. Lalu dia pun berkata kepada Abu Bakar r.a.: “Hai Abu Bakar, telah sampai kepada diri saya beritanya, bahwa kawanmu (Muhammad) itu telah menghina diri saya. Demi Allah, kalau saja saya bisa bertemu dengan dirinya, maka akan saya tampar mulutnya dengan batu ini. Sesudah berkata seperti itu, dia (isteri Abu Lahab) pun pergi dengan penuh amarah. Setelah itu, berkatalah Abu Bakar kepada Nabi SAW: “Apakah tidak engkau lihat bahwa dia (isteri Abu Lahab) itu melihat dirimu?” Nabi SAW pun menjawab: “Dia telah menghadapkan matanya kepadaku, tetapi dia tidak bisa melihatku. Allah telah menutup penglihatannya atas diriku.” (Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz VII, hal. 882) Menurut riwayat dari Abdurrahman bin Kisan, pada setiap ‘ada’ utusan kabilah-kabilah Arab menemui Rasulullah saw. di Makkah hendak meminta keterangan tentang Islam, mereka pun segera ditemui oleh Abu Lahab. Kalau orang
  • 2. 2 itu bertanya kepadanya tentang anak saudaranya itu, karena dia tentu lebih tahu, dicitrakannyalah Rasulullah saw. dengan segala keburukan, dan bahkan dikatakannya sebagai: “Kadzdzâb dan Sâhir.” (Seorang Penipu dan Tukang Sihir). Meskipun segala usahanya dalam mencitrakan ‘buruk’ Rasulullah saw. itu – karena pertolongan Allah – “selalu gagal!” (Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qurân, juz XX, hal.235) Bahkan ‘Dia’ (Abu Lahab) -- di kemudian hari – ‘meninggal dunia’ dalam keadaan sangat mengenaskan, karena terlalu sakit hati ketika mendengar kekalahan kaum Quraisy dalam peperangan Badar. Karena ‘Dia’ terlalu yakin bahwa pasukan Quraisy pasti menang, tetapi yang terjadi justreru sebaliknya. Mendengar berita duka itu, dia sangat kecewa, Kekesalan dan kekecewaannya – menurut kisah yang diceritakan oleh para sejawaran – tersimpul di wajah jenazahnya. Sedang isterinya pun mendapatkan nasib sebagaimana yang dialami oleh suaminya. Upayanya untuk menghalangi dakwah, yang antara lain dilakukan dengan cara memfitnah Rasulullah saw. mengalami ‘kegagalan’. Ibnu Katsir -- dalam kitab tafsirnya, menyatakan bahwa Allah menurunkan surat yang berisi tentang Abu Lahab dan isterinya ini untuk menjadi pelajaran bagi manusia yang mencoba berusaha hendak menghalangi dan menentang apa yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, karena memperturutkan hawa nafsu, memertahankan kepercayaan yang salah, tradisi yang lapuk dan adat-istiadat yang karut-marut. Mereka menjadi lupa diri karena merasa sanggup ujtuk melakukan semua hal karena kekayaannya. Diprediksi bahwa dengan bekal kekayaannya, dia akan berhasil mewujudkan semua rencanya. Dia memerkirakan bahwa semua gagasannya akan diterima oleh semua orang, sebab selama ini dia ‘merasa’ telah menjadi orang yang disegani dan dipuji, karena potensinya yang berada di atas rata- rata. Dan oleh karenanya dia merasa bahwa dirinya sangat berpengaruh. Ternyata semua rencananya itu digagalkan oleh Allah dan harta-bendanya yang telah dipergunakannya pun habis untuk mememenuhi maksud jahatnya itu, semuanya ‘sirna’ tanpa hasil. Bahkan dirinya pun ‘celaka’, karena telah mengalami kebangkrutan. Pelajaran yang sangat berharga yang bisa kita peroleh dari kisah ini, antara lain. Pertama: Ketika kesombongan dan hasad (iri dan dengki) telah melekat pada diri seseorang, maka seseorang akan terhalang untuk mendapatkan hidayah dan taufiq dari Allah SWT. Meskipun Abu Lahab dan isterinya sebenarnya bisa memahami ‘esensi kebenaran’ ajaran Islam yang didakwahkan oleh nabi Muhammad SAW, namun – karena dorongan hawa nafsunya -- dia memilih untuk bersikap sama dengan ‘Fir’aun’, yang – dengan sombong dan kedengkiannya --- menentang dakwah Nabi Musa a.s. Dan siapa pun yang ‘mengulangi’ perbuatan Abu Lahab (dan juga isterinya) kapan pun dan di mana pun, dan dengan cara apa pun akan mengalami nasib yang sama dengan Abu Lahab dan isterinya, terjauhkan dari hidayah dan taufiq (dari) Allah. Kedua: Setiap penentang kebenaran yang datang dari Allah -- dengan cara apa pun -- akan selalu mengalami kegagalan dalam setiap upayanya. Dan bahkan – pada akhirnya – akan mendapatkan azab dari Allah, sebagaimana yang telah dialami oleh Abu Lahab dan isterinya. Nah, “apakah kita – saat ini -- akan mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh Abu Lahab?” Tentu saja jawabnya: “Tidak!’. Sebagai pengikut setia Rasulullah saw. -- tentu saja --kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan ‘Duplikat Abu Lahab’. Kita hadapi makar ‘Abu Lahab-Abu Lahab Kontemporer yang selalu akan berusaha menghambat dakwah Islam dengan sikap
  • 3. 3 sabar dan tawakal. Karena Abu Lahab sebagaimana Firaun dan orang-orang yang menentang dakwah para rasul Allah memang telah tiada. Namun bukan berarti karakter yang mereka miliki tak kan pernah bisa terwariskan kepada siapa pun. Hingga kapan pun di belahan bumi ini akan selalu ada ‘manusia’ yang berkarakter seperti Abu Lahab dengan sejumlah kroninya yang mungkin saja lebih berbahaya dari pada Abu Lahab yang pernah menjadi ‘seteru’ Rasullullah SAW dan umat Islam pada masa itu karena mereka bisa belajar dari kegagalan Abu Lahab dan berupaya untuk memerbaiki strategi perjuangannya untuk mengalahkan para pengikut Rasulullah saw. di mana pun dan kapan pun. Kepada Allah kita bermohon. Semoga Allah senantiasa berkenan menyertai perjuangan para da’i yang senantiasa bersikap istiqamah untuk beramar ma’ruf nahi mungkar di tengah ‘tantangan’ para manusia yang mungkin saja tengah dikitari oleh sejumlah orang yang berkarakter seperti Abu Lahab. Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn. (Telah diterbitkan oleh Majalah Suara Muhammadiyah, Edisi 01, Tahun ke-100, 1- 15 Januari 2015)