1. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq berhasil menumpas berbagai pemberontakan dan gerakan riddah yang membahayakan keutuhan Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
2. Beliau memerintahkan pengumpulan Al-Quran menjadi mushaf tunggal untuk mencegah hilangnya ayat-ayat suci akibat gugurnya banyak hafal Quran dalam perang.
3. Wilayah kekuasaan Islam diperluas ke berbagai daerah
1. kepemimpinan
abu bakar ash shiddiq
penulis :
firzian arie pratama
universitas muhammadiyah prof.dr.hamka
2023
2. QUOTES
" KEJUJURAN YANG PALING UTAMA ADALAH SIKAP
AMANAH, DAN SEDUSTA-DUSTANYA SUATU
KEDUSTAAN ADALAH SIKAP KHIANAT."
ABU BAKAR ASH SHIDDIQ
3. BIOGRAFI
ABU BAKAR ASH SHIDDIQ
Abu Bakar Shiddiq adalah anak Abn Quhafah, khalifah pertama dari rangkaian
al-Khulafa’ al-Rasyidin, memerintah pada 632-634 (11-13 H). Dia termasuk
orang terkemuka Quraisy pertama yang menerima ajaran nabi Muhammad.
Khalifah pertama ini dikenal dalam sejarah, dengan banyak nama dan
panggilan (gelar). Nama aslinya adalah Abdullah Ibn `Uthman (gelar Abu
Quhfah) ibn Amir ibn Ka`ab ibn Sa`ad ibn Taim ibn Murrah al-Taimy. Pada masa
Jahiliyah ia bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Rasulullah dengan nama
Abdullah. Nama panggilannya adalah Abu Bakar, karena sejak awal sekali ia
masuk Islam. Gelarnya adalah al-Siddiq, karena ia amat segera membenarkan
Rasulullah dalam berbagai peristiwa, terutama peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Hasan,
1979: 205).
4. PROSES PEMILIHAN KHALIFAH
Ada dua faktor utama yang mendasari terpilihnya Abu Bakar sebagai
Khalifah. Pertama, menurut pendapat umum yang ada pada zaman itu,
seorang khalifah (pemimpin) haruslah berasal dari suku Quraish. Kedua
sahabat sependapat tentang ketokohan pribadi (profil) Abu Bakar sebagai
khalifah karena beberapa keutamaan yang dimilikinya. Keutamaan
tersebut antara lain ia adalah laki-laki dewasa pertama yang memeluk
agama Islam, ia satu-satunya sahabat yang menemani nabi Saw pada saat
hijrah dan ketika bersembunyi di Gua Sur, ia sering ditunjuk Rasulullah
Saw untuk mengimami shalat ketika beliau sedang uzur. Ia keturunan
bangsawan, cerdas dan berakhlak mulia (Ensiklopedi Islam, 1994: 38).
Terlepas dari silang pendapat tentang siapa yang berhak menduduki
jabatan kekhalifahan, yang jelas sejarah telah membuktikan bahwa Abu
Bakar terpilih secara demokratis menjadi Khalifah Pertama dalam sejarah
Islam.
5. PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
ABU BAKAR
Masa awal pemerintahan Abu Bakar diwarnai dengan berbagai kekacauan dan
pemberontakan, seperti munculnya orang-orang murtad, aktifnya orang-orang
yang mengaku diri nabi, pemberontakan dari beberapa kabilah Arab dan
banyaknya orang orang yang ingkar membayar zakat. Munculnya orang-orang
murtad disebabkan keyakinan mereka terhadap ajaran Islam belum begitu
mantap, dan wafatnya nabi Muhammad menggoyahkan keimanan mereka.
Masalah nabi palsu sebenarnya telah ada sejak nabi Saw masih hidup, tetapi
kewibawaan nabi Saw menggetarkan hati mereka untuk melancarkan
aktivitasnya. Masalah pemberontakan kabilah disebabkan oleh anggapan
mereka bahwa perjanjian perdamaian dibuat bersama nabi secara pribadi dan
perjanjian tersebut berakhir dengan wafatnya beliau. Mereka menganggap
tidak perlu lagi taat dan tunduk kepada penguasa Islam yang baru. Sedangkan
orang-orang yang ingkar membayar zakat hanyalah karena kelemahan iman
mereka (Ensiklopedi Islam, 1994: 39).
6. Dalam kesulitan yang memuncak inilah terlihat kebesaran jiwa dan ketabahan hati Abu Bakar, dengan tegas dinyatakannya
seraya bersumpah, bahwa beliau akan memerangi semua golongan yang telah menyeleweng dari kebenaran, kecuali
mereka yang kembali kepada kebenaran, meskipun beliau harus gugur dalam memperjuangkan kemuliaan agama Allah (A.
Syalabi, 1983: 232). Mereka mengira bahwa Abu Bakar adalah pemimpin yang lemah, sehingga mereka berani membuat
kekacauan. semua golongan yang membangkang dan memberontak itu Abu Bakar mengambil tindakan tegas. Ketegasan
ini didukung oleh mayoritas ummat. Untuk menumpas seluruh pemberontakan beliau membentuk sebelas pasukan yang
dipimpin oleh panglima perang yang tangguh. Dalam waktu singkat seluruh kekacauan dapat ditumpas dengan sukses.
7. KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN
ABU BAKAR
1. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq melaksanakan keinginan Nabi Muhammad SAW,
yang tidak terpenuhi untuk mengirim pasukan yang dipimpin oleh Usama ke
perbatasan Suriah. Banyak dikritik oleh teman-teman lain karena keadaan negara saat
itu masih labil.
2. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq menggunakan keahliannya untuk menghancurkan
gerakan Ridat dan mampu memusnahkan orang-orang ini dalam waktu satu tahun
setelah pemulihan kekuasaan Islam.
3. Khalifah dapat menangani oran-gorang yang menolak membayar zakat. Dia
memusnahkan dan menaklukkan kelompok itu dengan serangan yang kuat,
memutuskan bahwa mereka akan menyerah dan kembali ke ajaran Islam yang
sebenarnya.
4. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq berhasil menyebarkan kekuatan Islam di luar Arab,
termasuk Persia dan Irak.
5. Kumpulkan ayat-ayat Alquran untuk dijadikan mushaf. Dia memerintahkan dan
mempercayai Zaid bin Sabit untuk mengumpulkan puisi dan menulisnya di kulit
binatang, daun lontar, tulang dan batu. Setelah berhasil dikumpulkan, disimpan oleh
Abu Bakar Ash Shiddiq hingga akhir hayatnya.
8. GAYA KEPEMIMPINAN ABU
BAKAR
gaya kepemimpinan Abu Bakar ash-Shiddiq ternyata lemah lembut
atau low profil, tetapi beliau amat percaya diri (self convident) dan
sangat tegas dalam hal-hal yang dipandang dapat membahayakan
agama dan negara. Gaya kepemimpinan Abu Bakar lainnya adalah
sebagai khalifah memegang semua kekuasaan legislatif, eksekutif,
dan yudikatif. Meskipun beliau sering bermusyawarah tetapi otoritas
tetap ditangan beliau. Meskipun dikenal lemah lembut dalam
kepemimpinannya. Namun dalam menyelesaikan persoalan yang
membahayakan pemerintahan dan Islam, maka ternyata mekanisme
yang digunakan Abu Bakar ash-Shiddiq dalam menyelesaikannya
adalah dengan kekerasan. Ketika ada suku bangsa Arab yang
membangkang dengan tindak mau tunduk lagi setelah wafatnya
Muhammad Saw maka Khalifah Abu Bakar kemudian memeranginya
yang dikenal dengan memerangi orang murtad. Begitu juga bagi
yang tidak mau berzakat maka beliau juga memeranginya.
9. ENAM KARAKTER UTAMA
ABU BAKAR ASH SHIDDIQ
1. Iman yang teguh
Termasuk ke dalam Assabiqunal Awwalun,
keimanan Abu Bakar As-shiddiq tidak
diragukan lagi. Berbagai ujian keimanan telah
mendera Abu Bakar As-shiddiq, mulai dari
awal perjuangan islam hingga puncaknya
saat beliau harus ditinggal wafat oleh
Rasulullah SAW.
2. Ilmu dan Pengetahuannya Luas
Kemuliaan dan keutamaan Abu Bakar as-
Shiddiq diperoleh dari ilmu dan
kepahamannya tentang perintah dan
larangan Allah. Khazanah keilmuan Abu
Bakar as-Shiddiq melebihi para sahabat
lainnya. seringkali ia menjadi rujukan para
sahabat lain mengenai sunnah Nabi, karena
ia hafal banyak hadist dan tidak ada hadist
yang diriwayatkan para sahabat kecuali
berasal darinya.
3. Zuhud terhadap Dunia
Abu Bakar As-Shiddiq pada mulanya adalah
seorang saudagar yang kaya raya, namun
hartanya habis untuk perjuangan islam kala
itu. Ketika zaman sekarang orang berlomba-
lomba meraih jabatan dan kekuasaan, ia
berpaling dari jabatan itu dan menerimanya
dengan terpaksa seperti terpaksanya
seseorang saat disodorkan bangkai untuk
dimakan.
10. 4.Takut kepada Allah
Kata khauf berasal dari bahasa Arab terdiri
dari tiga huruf, yaitu kha’, waw, fa’ yang
berarti menunjukkan gentar dan terkejut. Kata
khauf menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kata benda yang memiliki
arti ketakutan atau kekhawatiran. Dengan
kata lain Khauf adalah sikap mental yang
merasa takut kepada Allah karena
ketidaksempurnaan pengabdian seorang
hamba. Sikap mental ini sangat terlihat pada
diri Abu Bakar.
5. Selalu Bersyukur Kepada Allah.
Abu Bakar dikenal sebagai pribadi yang
pandai bersyukur atas nikmat Allah.
Sebagaimana do’a yang senantiasa
dipanjatkannya :“Ya Allah, aku memohon
kesempurnaan nikmat dalam segala sesuatu,
serta rasa syukur kepada-Mu atas segala
nikmat itu sehingga Engkau benar-benar
meridhaiku. Aku memohon kepadaMu
kebaikan dalam segala sesuatu dan
kemudahan dalam segala urusan, bukan
kesulitan, Wahai dzat yang Maha Mulia”
6. Pemaaf
Meminta maaf itu sulit tapi lebih sulit lagi
memaafkan kesalahan orang lain. Tetapi hal ini
tidaklah sulit bagi Abu Bakar. Ia dikenal mudah
memaafkan dan berlapang dada atas banyak
peristiwa yang menyesakan dadanya.
11. PRESTASI
KEPEMIMPINAN
ABU BAKAR 1. Memerangi Kelompok Pembangkang
Abu Bakar terpilih menjadi Khalifah secara demokratis, hal ini tidak men- jamin situasi
umat Islam akan stabil. Setelah Nabi wafat, krisis kepemimpinan menimbulkan gejolak
perpecahan umat. Sebagian umat Islam mulai menentang kebijakan Nabi Muhammad
Saw. Mereka menciptakan ketidakstabilan umat Is- lam. Khalifah Abu Bakar
menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para pem- bangkan.
Ada sekelompok orang di Madinah menyatakan keluar dari Islam mereka kembali
memeluk agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala. Suku-suku tersebut
menyatakan bahwa hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw.
beberapa pemberontakan antara lain:
12. Al -Aswad al-Ansi
Al-Anwad al Ansi memimpin pasukan
suku Badui di Yaman. Mereka berhasil
merebut Najran dan San’a. akan tetapi
Al -Aswad al-Ansi terbunuh oleh
saudara gubernur Yaman.Ketika Zubair
bin Awwam datang di Yaman Al Ansi
telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil
menguasi Yaman.
Musailamah al-Kazab
Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan
Ikrimah bin Abu Jahal dan Syurahbil bin
Hasanah. Pada mulanya pasukan Islam
terdesak. Akan tetapi, pasukan bantuan
mereka datang dipimpin Khalid bin Walid.
Pasukan Musailamah berhasil dikalahkan
10.000 orang kaum murtad mati terbunuh,
ribuan kaum muslimin gugur dalam
perang ini, termasuk penghafal Al-Qur’an.
Thulaihah bin Khuwalid al-Asadi
Thulaihah bin Thuwailid al-Asadi
mengangap dirinya sebagai Nabi.
Pengikutnya berasal dari Bani Asad,
Gatafan dan Bani Amir. Abu Bakar ash-
Shiddiq mengirimkan pasukan yang
dipimpin oleh Khalid bin Walid .
pertempuran teradi di dekat sumur
Buzakhah. Pasukan muslim berhasil
mengalahkakn mereka.
13. 2. Kodifikasi Al-Qur’an
Ketika umat Islam kehilangan lebih dari 70 orang yang gugur di perang melawan para pembangkang. Umar bin Khattab
merasa khawatis kehilangan al- Qur’an. Beliau mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan al-Qur’an. Pada awalnya
Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi Muhammad tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari
Umar. Abu Bakar menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pe- mimpin pengumpulan.
Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an selesai, mushaf disimpan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-
Shiddiq meninggal dunia, mu- shaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar, putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri
Rasulullah
14. 3. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke Syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah. Panglima ini telah
dipersiapkan sebelumnya pada masa Nabi Muhammad Saw. sempat tertunda karena Nabi wafat. Pada masa Abu Bakar, pasukan ini
bergerak dari negeri Qudha’ah, lalu memasuki kota Abil. Khalifah Abu Bakar merencakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai
Kekaisaran Persia dan Byzantium. Beliau mengirimkan dua panglima yaitu Kha- lid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka mampu
menguasai Hirah dan be-berapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars. Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar ash-
Shiddiq memeerintahkan Kha- lid bin Walid berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk membantu pasukan muslim yang
mengalami kesulitan menghadapi pasukan Byzantium yang sangat besar. Komando pasukan dikemudian dipegang oleh Musanna
bin Haritsah.
15. Kekaisaran Byzantium dijadikann Kota Damaskus, Syria sebagai pusat pemer- intahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi
mereka. Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu: Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus,Pasukan
Amru bin As ke Palestina,Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania,Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke suriah. Ketika itu pasukan Islam
berjumlah 18.000. Pasukan Romawi berjumlah 240.000 orang. Pasukan Islam mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera
memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Perjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 lembah padang pasir yang
belum pernah dilewatinya. Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk, sehingga dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang
sedang terjadi ada kabar bahwa Abu Bakar menin- ggal . Beliau digantikan Umar bin Khattab. Khalid bin Walid kemudian digan- tikan oleh
Abu Ubaidah bin Jarrah. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Byzantium di
Tanah Arab.
16. MENELADANI PERILAKU DARI
KEPEMIMPINAN ABU BAKAR ASH
SHIDDIQ
1.Kasih sayang, suka menolong dan dermawan.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat kaya raya yang dermawan. Bahkan
sejak masuk Islam, dia telah mempersilahkan Rasulullah menggunakan
harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar
adalah sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada
seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena masuk Islam, dialah
Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak
beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar. Kasih sayang, suka
menolong dan dermawan merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam
Islam. Salah satu asmaul husna adalah ar rahman dan ar rahim, artinya
pengasih dan penyayang. Dalam Al Quran dan hadis kita juga dianjurkan
untuk saling menolong. Allah menyuruh kita tolong menolong dalam hal
kebaikan dan taqwa, namun dilarang tolong menolong dalam dosa dan
permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang
membutuhkan akan dapat mengurangi dosa kita, menjadikan harta kita
bersih dan rizki akan bertambah banyak.
17. 2.Rendah hati
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal
pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, ”Bantulah
aku jika aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku jika aku
di jalan yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
janganlah engkau mengikutiku.”
Penyebab iblis menjadi musuh kekal manusia dan diturunkan dari
surga adalah karena sifat sombong iblis. Allah sangat menyukai
orang yang rendah hati, sebaliknya Allah sangat mengutuk orang
yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang
sombong tidak akan dapat mencium wanginya surga.
3.Berjiwa tenang.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, semua orang begitu sedih
karena merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar
bin Khattab sangat marah dan menghunuskan pedang ketika ada
orang yang memberi kabar bahwa Rasululllah meninggal. Namun
tidak demikian dengan Abu Bakar, dia menampakkan
kepasrahannya, dia menerima dengan ikhlas atas meninggalnya
Rasulullah.
18. 4.Suka bermusyawarah
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu
memutuskan persoalan yang dihadapi umat Islam dengan jalan
musyawarah. Hal ini bisa dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa
ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari berbagai suku
untuk diajak musyawarah menentukan siapa pengganti khalifah setelah dia
meninggal. Meskipun pada akhirnya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin
Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada
para sahabat yang lain.
5.Setia
Saat Rasulullah berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang
disayanginya, Abu Bakar adalah orang yang pandai menghibur Rasulullah.
Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah, baik dalam
keadaan bahagia maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan
dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah, bahkan
beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir
Quraisy yang akan membunuh Rasulullah. Kesetiaan Abu Bakar terhadap
Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah saat
hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy adalah bahaya yang
mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah membuktikan kesetiaannya
untuk menemani Rasulullah sampai di Madinah.
19. REFERENSI
PENULISAN
Rahmatullah, Muhammad. "Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq."
Jurnal Khatulistiwa 4.2 (2014): 197-204.
Sari, Tiara Novita, and Yudi Pratama. "Kemajuan Islam Masa Khalifah Abu
Bakar Ash Shiddiq Sebagai Khalifah Pertama." Danadyaksa Historica 2.2
(2022): 151-157.
https://imn.ac.id/enam-karakter-utama-sang-khalifah-pertama/
https://an-nur.ac.id/prestasi-khalifah-abu-bakar/
https://www.viva.co.id/edukasi/1460027-abu-bakar-ash-siddiq
http://piuii17.blogspot.com/2018/03/pendidikan-masa-abu-bakar.html