Dokumen tersebut berisi standar operasional prosedur (SOP) pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) setelah persalinan di Puskesmas Bumiayu. SOP ini menjelaskan prosedur pemasangan IUD mulai dari penapisan pasien, persiapan, tahapan insersi IUD, tindakan pasca insersi, dan dokumentasi. Tujuan SOP ini adalah untuk menjadi acuan dalam melakukan tindakan pemasangan IUD secara aman dan
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
SOP IUD KBPP.docx
1. PUSKESMAS
BUMIAYU
PEMASANGAN IUD PASCA SALIN
NO. DOKUMEN
001/SOP/KB/PKM-
BMY/III/2020
NO. REVISI
00/00
HALAMAN
1 dari 4
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL
TERBIT
01 Maret 2020
Ditetapkan oleh
Kepala Pukesmas Bumiayu
DR. ALI BUDIARTO
NIP. 19721003 201001 1 005
Pengertian Suatu tindakan pemasangan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim
berupa rangka dari plastic, berbentuk huruf T, fleksibel, diselubungi oleh
kawat halus dari tembaga dan dilakukan setelah persalinan.
Tujuan Untuk menjarangkan kehamilan selama 10 tahun.
Kebijakan Sebagai acuan untuk tindakan pemasangan IUD PP
Prosedur I. Penapisan Pra – Insersi dan Penilaian Medis (dilakukan sebelum
persalinan)
1. Petugas melakukan pengkajian rekam medic ibu untuk memastikan
apakah ibu tersebut merupakan klien yang tepat untuk AKDR
2. Petugas sudah memastikan bahwa ibu telah dikonseling untuk
menggunakan AKDR PP
3. Petugas memastikan bahwa klien sudah menandatangani lembar
persetujuan medis
4. Petugas mengkonfirmasikan bahwa tidak ada penyulit persalinan
yang dapat menghalangi insersi AKDR saat ini seperti :
Pecahnya ketuban lebih dari 18 jam 12 Jam di pretest
Korioamnionitis
Perdarahan pasca persalinan yang belum teratasi
5. Petugas memastikan bahwa instrumen, perlengkapan, dan sumber
cahaya yang diperlukan telah tersedia di ruang persalinan untuk
insersi AKDR pasca plasenta
6. Petugas sudah memastikan bahwa AKDR telah tersedia di ruang
persalinan
7. Petugas dalam melakukan komunikasi, melakukannya secara
berimbang dan saling menghormati, memastikan klien ingin
menggunakan AKDR, menjelaskan proses insersi dan menjawab
pertanyaan klien bila klien mengajukan
II. Persiapan Pra – Insersi
1. Petugas mencuci tangan secara standar, keringkan dengan handuk
bersih dan kering dan mengenakan sepasang sarung tangan steril
atau DTT
2. Petugas memastikan bahwa placenta telah lahir secara lengkap dan
kala IV berlangsung dengan baik
3. Petugas menyusun instrument insersi AKDR dan perlengkapannya
pada baki steril
4. Petugas menjaga AKDR tetap dalam kemasan steril dan
ditempatkan pada tempat yang sesuai
5. Petugas memeriksa laserasi perineum, labia, dan dinding vagina
(Jika laserasi tidak menimbulkan perdarahan aktif, penjahitan
laserasi dapat dilakukan setelah insersi AKDR)
2. PUSKESMAS
BUMIAYU
PEMASANGAN IUD PASCA SALIN
NO. DOKUMEN
001/SOP/KB/PKM-
BMY/III/2020
NO. REVISI
00/00
HALAMAN
2 dari 4
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL
TERBIT
02 Maret 2020
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Bumiayu
DR. ALI BUDIARTO
NIP. 19721003 201001 1 005
Prosedur III. InsersiAKDR
1. Petugas memasang speculum bagian bawah dan atas (visualisasikan
servik) untuk menampilkan portio
2. Petugas membersihkan servik dan vagina sebanyak dua kali dengan
menggunakan kassa yang sudah dicelupkan dalam larutan antiseptic
dan menunggu selama 2 menit
3. Petugas memegang bibir anterior servik dengan menggunakan klem
ovum secara halus dan kemudian mengeluarkan speculum bagian
atas
4. Petugas membuka kemasan steril AKDR dengan menarik lidah
penutup plastic bawah sekitar 1/3 ke arah atas
5. Petugas memegang kemasan AKDR untuk menstabilkan AKDR
dalam kemasan dan mengeluarkan pendorong dan tabung inserter
dari kemasan
6. Petugas memegang AKDR dengan menggunakan klem ovum atau
klem placenta Kelly di dalam kemasan dengan menggunakan tehnik
tanpa sentuh
7. Petugas menggunakan klem ovum untuk mengangkat dan
melakukan tarikan lembut pada bibir anterior serviks untuk
menampilkan serviks
8. Petugas menginsersikan klem plasenta yang memegang AKDR
melalui introitus (tidak menyentuh dinding vagina) dan ostium
serviks atau portio hingga masuk ke daerah Segmen Bawah Rahim
(SBR) ;
Keluarkan speculum bagian bawah
Lepaskan klem penjepit bibir atas serviks
Letakkan pada meja instrument
9. Petugas meletakkan satu tangan pada dinding abdomen untuk
menekan korpus uteri (telapak tangan pada pertengahan korpus dan
jari – jari tangan mengarah ke fundus)
Dorong perlahan uterus kearah dorsal untuk mengurangi sudut
dan lekukan antara uterus dan SBR
10. Petugas menggeser perlahan klem pemegang AKDR kearah fundus
uteri
Turunkan tangan yang memegang klem AKDR ke bawah
(ujung klem mengarah ke ventral)
Pastikan klem dalam keadaan tertutup dan tetap memegang
AKDR pada posisinya.
11. Petugas memasukkan ujung klem AKDR hingga mencapai fundus
uteri (pastikan bahwa ujung klem sudah mencapai fundus uteri)
12. Petugas memiringkan gagang klem AKDR sehingga lengan AKDR
terasa menyentuh dinding uterus, kemudian buka jepitan klem
untuk menempatkan AKDR di fundus uterus
13. Petugas menggeser klem ovum atau klem Kelly ke arah dinding
lateral uterus
3. PUSKESMAS
BUMIAYU
PEMASANGAN IUD PASCA SALIN
NO. DOKUMEN
001/SOP/KB/PKM-
BMY/III/2020
NO. REVISI
00/00
HALAMAN
3 dari 4
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL
TERBIT
02 Maret 2020
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Bumiayu,
DR. ALI BUDIARTO
NIP. 19721003 201001 1 005
Prosedur
14. Petugas menarik klem mengikuti alur samping uterus ke arah luar
kavum secara perlahan – lahan dan jaga klem agar sedikit terbuka.
Memastikan AKDR atau benang AKDR tidak terbawa ketika klem
dikeluarkan.
15. Petugas mengeluarkan klem dengan perlahan sambil menjaga uterus
tetap stabil dan meletakkan klem ovum atau klem Kelly pada meja
instrumen
16. Petugas memasang ulang speculum kemudian memeriksa serviks
untuk melihat ada bagian dari AKDR atau benang keluar dari
serviks.
Jika AKDR atau benang Nampak keluar dari serviks, keluarkan
AKDR dan ambil kemasan baru kemudian insersikan kembali
Pastikan tidak ada perdarahan dari serviks
17. Petugas melakukan proses pencegahan infeksi seperti :
Mengeluarkan instrument yang telah digunakan
Merendam instrument ke dalam klorin 0,5% dalam posisi
terbuka dalam waktu 10 menit
Pastikan bahwa seluruh instrument terendam di dalam klorin
0,5%
IV. ProsedurPascaInsersi
1. Petugas memberikan waktu istirahat bagi ibu selama 10 menit dan
mendukung inisiasi asuhan pasca persalinan rutin, termasuk
menyusui dini
2. Petugas membuang limbah dengan benar :
Membuang air ketuban, darah ke lubang WC
Membuang kain kasa ke dalam tempat sampah infeksius atau
sampah medis
Membuang pendorong dan tabung inserter serta pembungkus
AKDR ke sampah non medis
3. Petugas mencelup kedua tangan yang masih menggunakan sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan
secara terbalik dan membuang ke dalam tempat sampah medis
4. Petugas mencuci tangan secara standar dan mengeringkan tangan
menggunakan handuk pribadi atau tissue
5. Petugas menyampaikan kepada klien bahwa AKDR sudah
terpasang dengan baik dan petugas melakukan tanyajawab dengan
klien mengenai hal – hal berikut :
Tinjau efek samping AKDR dan gejala pasca persalinan normal
Tanggal kunjungan ulang untuk cek up AKDR/ asuhan pasca
natal/ asuhan neonatal
Tekankan bahwa ibu harus kembali kapan saja ia memiliki
kekhawatiran atau mengalami keluhan – keluhan
4. PUSKESMAS
BUMIAYU
PEMASANGAN IUD PASCA SALIN
NO. DOKUMEN
001/SOP/KB/PKM-
BMY/III/2020
NO. REVISI
00/00
HALAMAN
4 dari 4
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TANGGAL
TERBIT
02 maret 2020
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Bumiayu,
DR. ALI BUDIARTO
NIP. 19721003 201001 1 005
Prosedur
Informasikan keluhan pasca pemasangan
Jelaskan bagaimana cara mengetahui terjadinya ekspulsi dan
apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi
Yakinkan ibu bahwa AKDR tidak mempengaruhi ASI dan
menyusui
Memastikan ibu memahami instruksi pasca – insersi
Memberikan instruksi pasca – insersi, jika memungkinkan
Memberikan kartu yang menunjukkan tipe AKDR dan tanggal
insersi
6. Petugas mencatat informasi pada catatan atau rekam medic klien
dan menambahkan kartu peserta KB dan rekam medis klien
7. Petugas mencatat laporan insersi dan kondisi klien pada buku
register di ruang prosedur
Unit Terkait Ruang bersalin, ruang nifas, poliklinik KB