Prosedur penggunaan partograf untuk memantau persalinan meliputi persiapan alat, pencatatan informasi ibu dan janin, kemajuan persalinan, kontraksi rahim, kondisi ibu, serta tindakan yang diberikan. Partograf digunakan untuk mendeteksi kelambatan persalinan agar dapat segera ditangani.
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi maternal untuk kegawatdaruratan obstetrik yang mencakup 3 hal: 1) pengertian kegawatdaruratan obstetrik, 2) stabilisasi umum yang meliputi pernafasan, hemodinamik dan kesadaran, 3) stabilisasi khusus untuk kondisi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan.
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kecamatan Tanjunganom. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatkan akses dan mutu pelayanan antenatal, persalinan, dan keluarga berencana. Beberapa program P4K adalah pemeriksaan kehamilan, konseling untuk ibu hamil dan keluarga, serta pemasangan stiker rumah untuk menandai rum
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Prosedur penggunaan partograf untuk memantau persalinan meliputi persiapan alat, pencatatan informasi ibu dan janin, kemajuan persalinan, kontraksi rahim, kondisi ibu, serta tindakan yang diberikan. Partograf digunakan untuk mendeteksi kelambatan persalinan agar dapat segera ditangani.
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi maternal untuk kegawatdaruratan obstetrik yang mencakup 3 hal: 1) pengertian kegawatdaruratan obstetrik, 2) stabilisasi umum yang meliputi pernafasan, hemodinamik dan kesadaran, 3) stabilisasi khusus untuk kondisi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan.
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kecamatan Tanjunganom. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatkan akses dan mutu pelayanan antenatal, persalinan, dan keluarga berencana. Beberapa program P4K adalah pemeriksaan kehamilan, konseling untuk ibu hamil dan keluarga, serta pemasangan stiker rumah untuk menandai rum
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Sistem rujukan maternal dan neonatal membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain prosedur rujukan yang lambat, keterbatasan sarana prasarana, dan ketidaksesuaian standar pelayanan antar fasilitas kesehatan. Perlu adanya kerja sama lintas sektor dan pemantapan sistem rujukan melalui peningkatan kapasitas sumber
Dokumen ini membahas prosedur operasional standar pelayanan kegawatdaruratan di Klinik Utama Maharatu. Terdapat penjelasan mengenai definisi pasien kegawatdaruratan, tujuan pelayanan, langkah-langkah pelayanan mulai dari penerimaan pasien hingga rujukan, serta unit terkait dan rekaman perubahan prosedur.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Dokumen tersebut merupakan matriks penilaian risiko yang menggambarkan hubungan antara probabilitas terjadinya insiden dengan dampaknya. Probabilitas dibagi menjadi 5 tingkat dari jarang hingga sering, begitu pula dampaknya dari tidak signifikan hingga bencana. Skor risiko dihitung dari perkalian antara dampak dan probabilitas, yang dikelompokkan ke dalam tingkat risiko rendah, sedang, tinggi, dan ekstrem untuk men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut memberikan pedoman kerja bagi petugas ambulance dalam melaksanakan tugas pengangkutan pasien. Pedoman tersebut mencakup definisi, tujuan, kebijakan, dan prosedur operasional petugas ambulance mulai dari persiapan, pengangkutan, hingga pelaporan pasien.
Formulir SBAR dari Puskesmas Bantuil melaporkan kondisi pasien dengan nama, nomor rekam medis, tanggal masuk, diagnosa masuk, keluhan saat ini, riwayat penyakit, alergi, terapi sebelumnya, penilaian kesadaran, nadi, tekanan darah, suhu, tindakan yang sudah dilakukan, dan instruksi dari dokter untuk pasien tersebut.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
Sistem rujukan maternal dan neonatal membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain prosedur rujukan yang lambat, keterbatasan sarana prasarana, dan ketidaksesuaian standar pelayanan antar fasilitas kesehatan. Perlu adanya kerja sama lintas sektor dan pemantapan sistem rujukan melalui peningkatan kapasitas sumber
Dokumen ini membahas prosedur operasional standar pelayanan kegawatdaruratan di Klinik Utama Maharatu. Terdapat penjelasan mengenai definisi pasien kegawatdaruratan, tujuan pelayanan, langkah-langkah pelayanan mulai dari penerimaan pasien hingga rujukan, serta unit terkait dan rekaman perubahan prosedur.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Dokumen tersebut merupakan matriks penilaian risiko yang menggambarkan hubungan antara probabilitas terjadinya insiden dengan dampaknya. Probabilitas dibagi menjadi 5 tingkat dari jarang hingga sering, begitu pula dampaknya dari tidak signifikan hingga bencana. Skor risiko dihitung dari perkalian antara dampak dan probabilitas, yang dikelompokkan ke dalam tingkat risiko rendah, sedang, tinggi, dan ekstrem untuk men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut memberikan pedoman kerja bagi petugas ambulance dalam melaksanakan tugas pengangkutan pasien. Pedoman tersebut mencakup definisi, tujuan, kebijakan, dan prosedur operasional petugas ambulance mulai dari persiapan, pengangkutan, hingga pelaporan pasien.
Formulir SBAR dari Puskesmas Bantuil melaporkan kondisi pasien dengan nama, nomor rekam medis, tanggal masuk, diagnosa masuk, keluhan saat ini, riwayat penyakit, alergi, terapi sebelumnya, penilaian kesadaran, nadi, tekanan darah, suhu, tindakan yang sudah dilakukan, dan instruksi dari dokter untuk pasien tersebut.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang prosedur penatalaksanaan abortus insipiens di Puskesmas Sumberagung. Prosedur tersebut meliputi anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien, diagnosa penyakit, penjelasan diagnose kepada pasien, observasi tanda vital pasien, dan jika kondisi stabil rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk pengeluran hasil konsepsi.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan kesehatan rumah sakit yang mencakup aspek pelayanan pasien, pengelolaan obat, manajemen mutu, keselamatan pasien, dan pengendalian infeksi.
1. IGD memberikan pelayanan kegawatdaruratan untuk menangani kondisi akut dan menyelamatkan nyawa serta merujuk kasus yang tidak dapat ditangani.
2. Terdapat pedoman dan regulasi pelayanan IGD seperti pedoman organisasi, pelayanan, program kerja, indikator mutu, dan struktur organisasi.
3. Terdapat layanan khusus seperti PONEK, penanganan TB, rujukan, dan program gizi.
SOP ini menjelaskan alur pelayanan di UGD puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada pasien. Langkah-langkahnya meliputi pendaftaran pasien di loket, pemeriksaan awal di UGD, penanganan kasus di UGD atau rujukan ke rumah sakit, serta pemberian resep obat dan instruksi tindak lanjut.
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalamArmin Kobain
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
PERWAKO No.50 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Aziz Singkawang
Pedoman nasional pelayanan_kedokteran_diYanti Efendi
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan persalinan di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Pedoman ini disusun untuk meningkatkan penanganan preeklampsia sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu akibat komplikasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccuArmin Kobain
Dokumen tersebut menjelaskan tentang jenis pelayanan ruang perawatan syaraf di rumah sakit tertentu. Mencakup persyaratan pasien, dasar hukum, sistem dan prosedur layanan, sarana prasarana, kompetensi tenaga medis dan perawat, serta jaminan mutu dan keselamatan pelayanan.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pelayanan NICU (Neonatus Intensive Care Unit) di rumah sakit tertentu. Pelayanan ini memberikan asuhan dan pengawasan intensif bagi bayi berusia kurang dari 1 bulan atau berat badan kurang dari 3 kg yang membutuhkan perawatan khusus. Pelayanan ini tersedia 24 jam dan memiliki persyaratan tertentu bagi pasien umum, BPJS, SKTM, dan Jampersal.
Dokumen tersebut berisi tentang struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat penjelasan tentang jabatan-jabatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat seperti Direktur, Kepala Instalasi, Dokter Jaga, Perawat, dan juga uraian tugas dari masing-masing jabatan.
Dokumen tersebut membahas standar pelaksanaan pengkajian pasien di rumah sakit yang mencakup pengkajian awal, pengkajian ulang, pengkajian khusus untuk populasi tertentu, serta pelaksanaan laboratorium dan radiologi."
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas Guguk Panjang. Pedoman ini mencakup standar ketenagaan, fasilitas, dan jadwal pelayanan untuk memastikan mutu pelayanan yang berkualitas dan mengutamakan keselamatan pasien.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
Sop alur ponek
1. RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG
SOP ALUR PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATOLOGI
EMERGENSI KOMPREHENSIF
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/1
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT
Ditetapkan
Direktur
Dr. H Is Yulianto, Sp.OG
PENGERTIAN Alur pelayanan obstetri dan neonatologi emergensi komprehensif merupakan alur
pelayanan penerimaan pasien PONEK di UGD yang dirujuk dari layanan kesehatan
primer maupun datang sendiri.
TUJUAN
1. Meningkatkan mutu pelayanan obstetri dan neonatologi emergensi
komprehensif
2. Mengurangi angka kematian ibu dan bayi
3. Terlaksananya sistem rujukan yang komprehensif
KEBIJAKAN SK Direktur
PROSEDUR
1. Pasien rujukan faskes atau datang sendiri dilakukan triase oleh petugas UGD
2. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan tatalaksana awal oleh dokter UGD
3. Dokter UGD menghubungi DPJP untuk penatalaksanaan lebih lanjut
4. Bila pasien direncanakan rawat inap dan atau tindakan emergensi maka
dilakukan pemeriksaan antigen covid di ponek
5. Bila pasien direncanakan rawat inap tetapi tidak memerlukan penanganan
emergensi dan hasil pemeriksaan antigen negatif covid maka pasien diarahkan
ke ruangan kebidanan
6. Bila pasien direncanakan rawat inap dengan hasil pemeriksaan antigen positif
covid maka setelah mendapatkan penanganan di UGD pasien ditransfer ke
ruangan isolasi covid
7. Pasien ponek yeng membutuhkan penanganan di rumah sakit rujukan maka
diberikan edukasi untuk dirujuk dan petugas UGD menyelesaikan SISRUTE ke
rumah sakit rujukan
8. Petugas UGD yang menangani pasien PONEK dengan antigen positif covid
menggunakan APD level III
2. UNIT TERKAIT
1. Unit Gawat Darurat
2. Ruang Bersalin
3. Ruang Perinatologi
4. Ruang Operasi
5. Instalasi Rawat Inap