SlideShare a Scribd company logo
1 of 135
Download to read offline
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
Disusun oleh:
Nama : Feri Fajar Ento, S.Pd
NIP : 19930828 201902 1 002
Angkatan : IV / CXCIII
No. Presensi : 02
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 21 Surakarta
Coach : Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum
Mentor : Mulyono, S.Pd
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
PEMERINTAH KOTA SURAKARTA BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Aktualisasi
dan Habituasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan judul
“Penerapan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21 Surakarta” dengan
baik dan tepat waktu. Adapun kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas penulis sebagai calon ASN di
Dinas Pendidikan Kota Surakarta khususnya di SMP Negeri 21 melalui
penerapan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini
dapat terlaksana atas bantuan berupa doa, data, dan dana dari berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa
Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Bapak F.X. Hadi Rudyatmo selaku Walikota dan bapak Dr. H.
Achmad Purnomo, Apt. selaku Wakil Walikota Kota Surakarta.
3. Bapak Drs. Rakhmat Sutomo, M.Pd selaku Kepala Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Surakarta dan
Ibu Restu Tyaswening Sarjono Siwi, S.H., MM selaku Kepala Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS sekaligus sebagai
Narasumber dalam laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.
4. Bapak Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum selaku coach yang telah
memberi inspirasi, motivasi, saran dan bimbingannya dalam
penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.
5. Bapak Mulyono, S.Pd selaku mentor yang telah memberi informasi,
motivasi, saran dan bimbingannya dalam penyusunan laporan
kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.
v
6. Segenap Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan
dan memberikan pengarahan terkait materi nilai-nilai dasar ANEKA
untuk dapat diaktualisasikan dan dihabituasikan dalam instansi.
7. Ibu Sri Handayani beserta jajaran Panitia Penyelenggara dan Mayor
Ruadi beserta jajaran Pembimbing dan Pengasuh yang telah
menjaga dan memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Kota Surakarta di SKADIK 401.
8. Keluarga besar SMP Negeri 21 Surakarta atas dukungan dan
kerjasamanya selama penulis mengikuti Pelatihan Dasar CPNS dan
melaksanakan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.
9. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan IV (CXCIII) Kota Surakarta tahun 2019.
10. Seluruh keluarga dan rekan-rekan penulis yang telah memberikan
dukungan dan kasih sayang dalam proses menjadi seorang ASN.
Penulis berharap adanya masukan dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak guna membuat laporan kegiatan ini menjadi lebih baik,
sehingga dapat menjadi contoh dalam laporan kegiatan Aktualisasi dan
Habituasi nilai-nilai dasar ASN selanjutnya, serta memberi manfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Penulis juga memohon
maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ada
perilaku dan perkataan yang kurang berkenan terhadap berbagai pihak
terkait, demikian juga dalam penulisan laporan Aktualisasi dan Habituasi
ini. Tuhan memberkati kita semua.
Surakarta, 22 Oktober 2019
Penulis,
Feri Fajar Ento, S.Pd
NIP: 19930828 201902 1 002
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Identifikasi Isu ................................................................. 6
C. Penetapan Isu................................................................. 9
D. Rumusan Isu................................................................... 10
E. Tujuan............................................................................. 10
F. Manfaat........................................................................... 11
BAB II: DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi.............................................................. 12
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ......................................... 22
C. Role Model ..................................................................... 23
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
serta Keterkaitannya dengan Nilai ANEKA .................... 26
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan
Habituasi......................................................................... 39
BAB IV: HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-nilai Dasar ANEKA.................................................. 42
B. Matriks Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-nilai Dasar ANEKA.................................................. 70
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 73
B. Rekomendasi.................................................................. 74
C. Rencana Aksi ................................................................. 74
vii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 78
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 79
DUKUNGAN BUKTI-BUKTI CAPAIAN KEGIATAN (LAMPIRAN)...... 81
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Identifikasi Isu .................................................................. 7
Tabel 1.2. Analisis Isu dengan Metode APKL ................................... 8
Tabel 1.3. Analisis Isu dengan Metode USG ..................................... 9
Tabel 2.1. Kondisi Peserta Didik 5 Tahun Terakhir............................ 19
Tabel 2.2. Data Guru berdasarkan Pendidikan.................................. 20
Tabel 2.3. Data Guru berdasarkan Pelajaran yang Diampu .............. 20
Tabel 2.4. Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha)......................... 21
Tabel 2.5. Data Ruang Belajar........................................................... 21
Tabel 2.6. Data Ruangan Lainnya ..................................................... 21
Tabel 2.7. Data PPDB........................................................................ 22
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi................ 27
Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi . 39
Tabel 4.1. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 1......................................................................... 42
Tabel 4.2. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 2......................................................................... 47
Tabel 4.3. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 3......................................................................... 51
Tabel 4.4. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 4......................................................................... 57
Tabel 4.5. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 5......................................................................... 63
Tabel 4.5. Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-nilai ANEKA .............................................................. 70
Tabel 5.1. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-nilai ANEKA .............................................................. 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 21 Surakarta.............. 16
Gambar 3.2. Martin Luther (Role Model) ........................................... 40
Gambar 4.1. Kegiatan 1 Tahap 1....................................................... 43
Gambar 4.2. Kegiatan 1 Tahap 2....................................................... 43
Gambar 4.3. Kegiatan 1 Tahap 3....................................................... 44
Gambar 4.4. Kegiatan 1 Tahap 4....................................................... 44
Gambar 4.5. Kegiatan 1 Tahap 5....................................................... 44
Gambar 4.6. Kegiatan 1 Tahap 6....................................................... 45
Gambar 4.7. Kegiatan 2 Tahap 1....................................................... 48
Gambar 4.8. Kegiatan 2 Tahap 2....................................................... 48
Gambar 4.9. Kegiatan 2 Tahap 3....................................................... 48
Gambar 4.10. Kegiatan 2 Tahap 4..................................................... 49
Gambar 4.11. Kegiatan 2 Tahap 5..................................................... 49
Gambar 4.12. Kegiatan 2 Tahap 6..................................................... 49
Gambar 4.13. Kegiatan 3 Tahap 1..................................................... 52
Gambar 4.14. Kegiatan 3 Tahap 2..................................................... 53
Gambar 4.15. Kegiatan 3 Tahap 3..................................................... 53
Gambar 4.16. Kegiatan 3 Tahap 4..................................................... 53
Gambar 4.17. Kegiatan 3 Tahap 5..................................................... 54
Gambar 4.18. Kegiatan 3 Tahap 6..................................................... 54
Gambar 4.19. Kegiatan 3 Tahap 7..................................................... 54
Gambar 4.20. Kegiatan 3 Tahap 8..................................................... 55
Gambar 4.21. Kegiatan 3 Tahap 9..................................................... 55
Gambar 4.22. Kegiatan 4 Tahap 1..................................................... 57
Gambar 4.23. Kegiatan 4 Tahap 2..................................................... 57
Gambar 4.24. Kegiatan 4 Tahap 3..................................................... 57
Gambar 4.25. Kegiatan 4 Tahap 4..................................................... 58
Gambar 4.26. Kegiatan 4 Tahap 5..................................................... 58
Gambar 4.27. Kegiatan 4 Tahap 6..................................................... 58
Gambar 4.28. Kegiatan 4 Tahap 7..................................................... 59
x
Gambar 4.29. Kegiatan 4 Tahap 8..................................................... 59
Gambar 4.30. Kegiatan 4 Tahap 9..................................................... 59
Gambar 4.31. Kegiatan 5 Tahap 10................................................... 60
Gambar 4.32. Kegiatan 5 Tahap 1..................................................... 64
Gambar 4.33. Kegiatan 5 Tahap 2..................................................... 64
Gambar 4.34. Kegiatan 5 Tahap 3..................................................... 64
Gambar 4.35. Kegiatan 5 Tahap 4..................................................... 65
Gambar 4.36. Kegiatan 5 Tahap 5..................................................... 65
Gambar 4.37. Kegiatan 5 Tahap 6..................................................... 65
Gambar 4.38. Kegiatan 5 Tahap 7..................................................... 66
Gambar 4.39. Kegiatan 5 Tahap 8..................................................... 66
Gambar 4.40. Kegiatan 5 Tahap 9..................................................... 66
Gambar 4.41. Kegiatan 5 Tahap 10................................................... 67
Gambar 4.42. Kegiatan 5 Tahap 11................................................... 67
Gambar 4.43. Kegiatan 5 Tahap 12................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas di negara lainnya serta digaji
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (PERPU). ASN mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik,
serta sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai
dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral dan
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas dan profesional jabatan. ASN memiliki
peran penting dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Maka, seorang ASN perlu dibentuk menjadi pribadi yang
berkarakter, profesional, dan melayani.
Dalam Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 2014 menekankan bahwa
dalam pelaksanaan manajemen ASN harus berdasarkan kompetensi dan
kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi
yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan
promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Untuk memenuhi aturan tersebut, pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Demikian juga CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
2
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan dasar yang dimaksud dalam
hal ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi (LAN) Negara
Republik Indonesia No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Dalam peraturan
tersebut mengamanatkan bahwa diperlukan sosok PNS yang profesional
sebagai pelayan masyarakat, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
jabatannya secara efektif dan efisien.
Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier dalam lingkungan
birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier tersebut
dibedakan menjadi 2, sebagai berikut: (1) Jabatan Struktural, yaitu jabatan
yang secara tegas ada dalam struktur organisasi; dan (2) Jabatan
Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam
pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya guru. Guru menurut
UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 tentang Guru dan Dosen adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Berdasarkan pengertian tersebut, guru memiiki
peranan penting dalam megejawantahkan tujuan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara efektif dan
efisien diperlukan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas
adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi peserta
didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang cerdas
baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.
3
Tugas guru dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal
39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 Tahun 2005
Pasal 20 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah (PP) No.
74 Tahun 2008 Pasal 52 tentang Guru, yaitu sebagai berikut: (1)
Merencanakan pembelajaran; (2) Melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu; (3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (4)
Membimbing dan melatih peserta didik / siswa; (5) Melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat; (6) Melaksanakan tugas tambahan
yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan (7) Meningkatkan
dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan. Sedangkan Fungsi guru terkandung dalam poin d dan e UU
No. 14 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan
c UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, adalah sebagai berikut: (1) Memelihara dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa; (2) Menjunjung tinggi peraturan
perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama
dan etika; (3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; (4) Memelihara komitmen
secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (5) Memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan demikian,
profesi guru sebagai ASN wajib melaksanakan tugas dan fungsi (tusi)
dalam rangka mengejawantahkan tujuan pendidikan.
Selanjutnya terkhusus Guru Mata Pelajaran berkewajiban memenuhi
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara (Permenpan) No. 16 tahun 2019 yaitu: (1) Menyusun
kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan; (2) Menyusun silabus
pembelajaran; (3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran; (4)
Melaksanakan kegiatan pembelajaran; (5) Menyusun alat ukur/soal sesuai
mata pelajaran; (6) menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
pada mata pelajaran yang diampunya; (7) Menganalisis hasil penilaian
pembelajaran; (8) Melaksanakan pembelajaranlperbaikan dan pengayaan
4
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi; (9) Menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional; (10) Membimbing guru pemula dalam program
induksi; (11) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran; (12) Melaksanakan pengembangan diri; (13) Melaksanakan
publikasi ilmiah; dan (14) Membuat karya inovatif. Guru Mata Pelajaran
yang dimaksud termasuk Guru Pendidikan Agama. Selanjutnya, sama
halnya dengan ASN secara umum, Guru Pendidikan Agama juga dituntut
untuk dapat memecahkan isu-isu terkait yang dapat bersunber dari (1)
Pelayanan Publik; (2) Manajemen ASN; dan (3) Whole of Government.
Guru agama pada setiap sekolah, sesuai dengan kebijakan sekolah
melalui kurikulum disarankan untuk menyelenggarakan kegiatan
pembinaan spiritual, baik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
maupun non-KBM. Kurangnya motivasi dan kekhusukan peserta didik
dalam mengikuti rangkaian kegiatan spiritual adalah kasus umum yang
dihadapi oleh setiap sekolah. Permasalahan tersebut secara fakta
lapangan ditandai dengan rekap presensi yang kurang maksimal dan
kondisi dalam pelaksanaan ibadah yang kurang kondusif. Terlebih apabila
guru agama belum melakukan pendekatan yang tepat dalam membina
spiritual peserta didik. Seorang guru agama pada prinsipnya bukan hanya
berfungsi sebagai pembina spiritual peserta didik dalam kelas tetapi juga
menjalankan fungsi bimbingan, termasuk monitor perkembangan peserta
didik di luar KBM. Namun masih terdapat paradigma bahwa guru agama
sebagaimana guru mata pelajaran pada umumnya lebih memprioritaskan
tugas mengajar di kelas dan menyelesaikan administrasi pembelajaran,
sehingga fungsinya sebagai pembimbing spiritual sering terabaikan.
Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK), tujuan
pembelajaran dirahkan pada ketiga ranah pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif) dan keterampilan (psikomotorik) sebagaimana yang temuat dalam
kurikulum, dikembangkan dalam silabus dan direncanakan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terkhusus dalam RPP mata
pelajaran Pendidikan Agama, harus memuat Kompetensi Dasar (KD) 1
5
dan KD 2 sebagai penjabaran dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2. Hal
tersebut mencondongkan seorang guru Agama lebih mefokuskan
pembelajaran maupun evaluasi penilaian pada ranah pengetahuan dan
sikap, sedangkan dalam penilaian keterampilan kurang terlaksana secara
terstruktur dan optimal. Dalam Kurikulum 2013 (K13), seluruh mata
pelajaran termasuk PAK tetap perlu menyelenggarakan pembelajaran
pada ketiga ranah untuk menjamin berkembangnya hardskill dan softskill
peserta didik secara terintegrasi lintas mata pelajaran. Selanjutnya dalam
K13 revisi 2017 menganjurkan pembelajaran berorientasi pada
Pendidikan Penguatan Karakter (PPK), Literasi, HOTS (Hight Order of
Thingking Skill) dan Keterampilan abad 21 yang terdiri dari 4C
(Communication, Colaborative, Critical Thingking and Problem Solving,
dan Creativity and Innovation). Hal ini bertujuan agar peserta didik
memiliki kompetensi atau keahlian sebagai Sumber Daya Manusia (SDM)
Abad 21. Untuk menerapkan pembelajaran yang demikian, perlu juga
diimbangi dengan pemanfaatan teknologi atau dalam pendidikan disebut
media pembelajaran. Gaya mengajar klasikal juga merupakan
permasaahan umum yang dihadapi guru-guru agama bahkan pada
kemajuan teknologi era ini. Padahal, penerapan pembelajaran yang
modern akan lebih efektif dan efisien jika diimbangi dengan media
pembelajaran yang tepat guna sesuai dengan materi yang disampaikan
dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Sebagaimana guru agama dalam peranannya sebagai ASN
berfungsi mempererat dan mempersatukan bangsa, guru agama dalam
hal ini memiliki fungsi strategis. Sebab salah satu isu besar yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah tentang Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongn
(SARA). Pemahaman masyarakat akan Pancasila dan pelaksanaan
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 seharusnya lebih dari cukup untuk
mengentaskan permasalahan tersebut. Namun fakta lapangan justru
menunjukkan bahwa isu tersebut masih menguat bahkan bisa bersumber
dari dalam ASN sendiri. Sebagai salah satu usaha mempererat dan
mempersatukan bangsa, guru agama dapat melakukan refleksi kasus
6
terkait dengan kasus global, sebab isu SARA sebenarnya termasuk isu
besar global. Perkumpulan agama-agama dunia pernah menawarkan satu
produk yang disebut “Global Ethic: The Golden Rule” yang berisi satu
ajaran sosial dimana hampir seluruh agama di dunia berdasarkan Kitab
Suci masing-masing memilikinya, yaitu “Apapun yang kamu tidak ingin
orang lain perbuat terhadapmu, jangan kamu lakukan terhadap mereka.”
Nilai-nilai ini lebih perlu diimplementasikan daripada metode seperti dialog
lintas agama yang sampai sekarang belum menghasilkan manfaat yang
signifikan. Guru agama juga perlu melakukan kerjasama dalam
pembinaan spiritual dan moral dengan tokoh masyarakat dan pemimpin-
pemimpin ibadah, terutama dalam usaha mencegah adanya potensi-
potensi SARA muncul dalam diri peserta didik.
Berdasarkan pengamatan penulis di SMP Negeri 21 Surakarta,
penulis selaku guru agama Kriten juga menemui dan menghadapi isu-isu
serupa seperti yang telah penulis jelaskan di atas. Selanjutnya, panulis
sebagai CPNS dengan formasi jabatan Guru PAK dalam rangka mengikuti
Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III akan memaparkan laporan
kegiatan Aktualisasi dan Habituasi melalui pengangkatan isu terkait serta
langkah strategis pemecahan isunya di ligkungan SMP Negeri 21
Surakarta sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Guru PAK.
B. Identifikasi Masalah
Laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini disusun berdasarkan
indentifikasi beberapa isu yang ditemukan dalam KBM mata pelajaran
PAK dan non-KBM pada kegiatan kerohanian Kristen di lingkungan SMP
Negeri 21 Surakarta. Daftar isu yang diperoleh telah diamati dan
didiskusikan bersama dengan mentor. Laporan kegiatan Aktualisasi dan
Habituasi dilaksanakan di SMP Negeri 21 Surakarta sesuai dengan nilai-
nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA); sesuai dengan peran dan kedudukan
ASN dalam NKRI; serta sesuai sesuai dengan Tupoksi Guru PAK. Isu-isu
tersebut dapat ditampilkan pada tabel berikut:
7
Tabel 1.1
Identifikasi Isu
No
Identifikasi
Isu
Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Kondisi yang
Diharapkan
1.
Kurang
optimalnya
pelaksanaan
kegiatan
kerohanian
Kristen.
Pelayanan
Publik
Belum semua guru
Kristen memotivasi
peserta didik Kriten
untuk rajin beribadah
dan medampingi
mereka demi menjaga
kegiatan kerohanian
tetap kondusif.
Semua guru Kristen
memotivasi peserta
didik Kriten untuk rajin
beribadah dan
medampingi mereka
demi menjaga kegiatan
kerohanian tetap
kondusif.
2.
Kurang
optimalnya
peranan guru
PAK dalam
pendampingan
spiritual
peserta didik.
Pelayanan
Publik
Guru PAK masih
dominan pada
bimbingan terhadap
pelanggaran (represif)
namun belum optimal
dalam pencegahan
pelanggaran (prefentif)
melalui pembinaan
spiritual.
Guru PAK
melaksanakan fungsi
pembinaan spiritual
terhadap pelanggaran
(represif) dan
pencegahan
pelanggaran (prefentif)
secara optimal.
3.
Kurang
optimalnya
penggunaan
media
pembelajaran
dalam Mata
Pelajaran PAK.
Manajemen
ASN
Guru PAK terkadang
masih mengajar secara
klasikal dan kurang
memanfaatkan
penggunaan media
pembelajaran.
Guru PAK mengajar
secara progresif dengan
memanfaatkan
penggunaan media
pembelajaran yang
efektif.
4.
Belum
Diterapkannya
Pembelajaran
Berbasis
Keterampilan
Abad 21 pada
Mata Pelajaran
PAK.
Manajemen
ASN
Guru PAK belum
menerapkan
pembelajaran berbasis
keterampilan abad 21
secara komprehensif.
Guru PAK menerapkan
pembelajaran berbasis
keterampilan abad 21
yang terdiri dari
Communication,
Colaborative, Critical
Thingking and Problem
Solving, dan Creativity
and Innovation).
5.
Belum
diimplemen-
tasikannya
nilai-nilai
“Global Ethic:
The Golden
Rule” dalam
Mata Pelajaran
PAK.
Whole of
Government
Guru PAK belum
megimplementasikan
nilai-nilai “Global Ethic:
The Golden Rule”
dalam Mata Pelajaran
PAK.
Guru PAK
mengimplementasikan
nilai-nilai “Etika Global:
The Golden Rule”
sebagai usaha
mencegah dan
mengurangi isu SARA.
6.
Kurang
optimalnya
interaksi dan
kerjasama
antara guru
PAK dengan
Gereja dan
tokoh
masyarakat.
Whole of
Government
Guru PAK belum
menjalin interaksi
interaksi dan kerjasama
yang signifikan dengan
Gereja dan tokoh
masyarakat.
Guru PAK menjalin
interaksi interaksi dan
kerjasama dengan
Gereja dan tokoh
masyarakat untuk
memonitor
perkembangan spiritual
peserta didik.
Sumber: Hasil analisis penulis, 2019.
8
Berdasarkan identifikasi isu yang telah penulis paparkan, selanjutnya
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu prioritas yang
diutamakan untuk dicarikan solusinya. Proses tersebut menggunakan dua
metode atau alat bantu secara bertahap dalam penetapan kriteria kualitas
isu, yaitu sebagai berikut:
1. APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak)
Analisis APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
b. Problematik, artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicari solusinya.
c. Khalayak, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Layak, artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 1.2
Analisis Isu dengan Metode APKL
No Isu
Kriteria
Keterangan
A P K L
1.
Kurang optimalnya pelaksanaan
kegiatan kerohanian Kristen.
+ + + +
Memenuhi
syarat
2.
Kurang optimalnya peranan guru
PAK dalam pendampingan spiritual
peserta didik.
+ + + -
Tidak
Memenuhi
syarat
3.
Kurang optimalnya penggunaan
media pembelajaran dalam Mata
Pelajaran PAK.
+ + - +
Tidak
Memenuhi
syarat
4.
Belum Diterapkannya Pembelajaran
Berbasis Keterampilan Abad 21
pada Mata Pelajaran PAK.
+ + + +
Memenuhi
syarat
5.
Belum diimplemen-tasikannya nilai-
nilai “Global Ethic: The Golden
Rule” dalam Mata Pelajaran PAK.
+ + + +
Memenuhi
syarat
6.
Kurang optimalnya interaksi dan
kerjasama antara guru PAK dengan
Gereja dan tokoh masyarakat.
+ - + +
Tidak
Memenuhi
syarat
Keterangan: (+) = memenuhi, (-) = tidak memenuhi.
Sumber: Hasil analisis penulis, 2019.
9
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan,
dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5 (Likert),
sebagai berikut:
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
c. Growth (perkembangan dampak), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Table 1.3
Analisis Isu dengan Metode USG
No. Isu
Kriteria
Jumlah Peringkat
U S G
1.
Kurang optimalnya pelaksanaan
kegiatan kerohanian Kristen.
4 5 4 13 3
2.
Belum Diterapkannya
Pembelajaran Berbasis
Keterampilan Abad 21 pada Mata
Pelajaran PAK.
5 5 5 15 1
3.
Belum diimplemen-tasikannya
nilai-nilai “Global Ethic: The
Golden Rule” dalam Mata
Pelajaran PAK.
4 5 5 14 2
Keterangan: Penilaian berdasarkan Skala 1 – 5 (Likert).
Sumber: Hasil analisis penulis, 2019.
Setelah melalui tahap analisis dengan metode APKL dan USG, maka
penulis menetapkan isu prioritas, yaitu “Belum Diterapkannya
Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen.”
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Adapun dampak apabila isu prioritas “Belum Diterapkannya
Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen” tidak segera diselesaikan antara lain:
10
1. Peserta Didik Kristen kurang mengembangkan hardskill dan softskill
secara signifikan dalam menghadapi tantangan global 4.0.
2. Pembelajaran PAK kurang sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi yang
berorientasi pada keterampilan abad-21.
3. Guru PAK kurang mengadakan evaluasi pembelajaran secara
komprehensif pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
D. Rumusan Masalah
Dari isu prioritas yang telah penulis tetapkan, maka rumusan
masalah pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini adalah:
“Bagaimanakah Menerapkan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad
21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen?”
Selanjutnya, gagasan pemecahan isu pada unit kerja SMP Negeri 21
Surakarta adalah: “Penerapan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad
21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21
Surakarta.”
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan
Aktualisasi dan Habituasi ini adalah: “Menerapkan Pembelajaran Berbasis
Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di
SMP Negeri 21 Surakarta.”
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan
Aktualisasi dan Habituasi ini adalah:
a. Mengembangkan hardskill dan softskill peserta didik secara
signifikan dalam menghadapi tantangan global 4.0.
b. Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi yang berorientasi pada
keterampilan abad-21 dalam mata Pelajaran PAK
c. Mengadakan evaluasi pembelajaran secara komprehensif pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik oleh guru PAK.
11
F. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Aktualisasi
dan Habituasi ini adalah:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (Penulis)
 Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ASN formasi
Guru PAK di SMP Negeri 21 Surakarta.
 Meningkatkan kompetensi sebagai guru (Pedagogik, Profesional,
Sosial, Kepribadian), memenuhi Sasaran Kerja Pegawai (SKP),
dan melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
2. Bagi SMP Negeri 21 Surakarta (Instansi)
 Mewujudkan visi, misi, tujuan dan nilai-nilai budaya kerja
organisasi SMP Negeri 21 Surakarta.
 Meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 21 Surakarta
melalui peningkatan kualitas pembelajaran PAK.
3. Bagi Peserta Didik SMP Negeri 21 Surakarta (Pengguna)
 Meningkatkan hardskill dan softskill berdasarkan keterampilan
Abad 21 untuk menghadapi tantangan global 4.0.
 Meningkatnya motivasi dan hasil hasil belajar peserta didik
khususnya dalam mata pelajaran PAK.
12
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Pendidikan dasar telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 28 tahun 1990. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa pendidikan dasar
diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Sebagai
pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dipandang perlu mengatur syarat-
syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan dasar dengan Peraturan Pemerintah.
Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan
tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga
tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang
sederajat. Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang
menyelenggarakan program enam tahun. Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan
program tiga tahun. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah.
2. Identitas, Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a. Identitas Sekolah
 Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Surakarta
 Alamat : Jln. Karengan 27b, Jebres, Surakarta
 No. Telepon : (0271) 646014
13
 NSS : 201036104094
 NPSN : 20328089
 Tahun Berdiri : 1984
 Status Sekolah : Negeri
 Akreditasi : A
b. Visi
“Berprestasi, Terampil, Berkarakter, Berwawasan Lingkungan,
Berlandaskan IPTEK dan IMTAQ”
c. Misi
 Mewujudkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan bimbingan
secara profesional
 Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong
pencapaian prestasi
 Menciptakan lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran,
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya
pelestarian lingkungan
 Mewujudkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan
manajemen sekolah
 Mewujudkan nilai – nilai keimanan dan budi pekerti luhur
d. Nilai Organisasi
1) Integritas, yaitu keselarasan antara pikiran, perkataan dan
perbuatan.
 Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai.
 kebenaran dalam tindakan.
 Jujur dalam segala tindakan.
 Menghindari benturan kepentingan.
 Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan
tugas dan fungsi.
 Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Inovatif, yaitu memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
14
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya
baru.
 Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan.
 Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang
konstruktif.
 Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan
masalah.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
bekerja secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif, yaitu kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi
yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
 Responsif melayani kebutuhan stakeholder.
 Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi.
 Memiliki dorongan utk mengidentifikasi masalah atau peluang
dan mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan
masalah.
4) Pembelajar, yaitu selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme.
 Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan
memperluas wawasan, pengetahuan danpengalaman.
 Mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap
kesalahan.
 Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja.
5) Menjunjung Meritorasi, yaitu menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten.
 Berkompetisi secara profesional.
 Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan
kompetensi pegawai.
 Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional
sesuai kinerja.
15
 Tidak sewenang-wenang.
 Tidak mementingkan diri sendiri.
6) Religius, yaitu menjadi insan beragama yang senantiasa taat
kepada perintah agama dan keyakinanya sesuai kaidah yang
benar.
 Menjalankan ajaran agama masing-masing individu dengan
taat dan sesuai kaidah yang berlaku.
 Senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan
didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati antara pemeluk
agama.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Tujuan Organsasi
 Mengembangkan kompetensi dan profesionalisme pendidik.
 Meningkatkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan
layanan Bimbingan Konseling secara profesional.
 Meningkatkan prestasi akademik.
 Meningkatkan prestasi non akademik bidang keagamaan.
 Meningkatkan prestasi non akademik bidang olah raga.
 Meningkatkan prestasi non akademik bidang kesenian.
 Meningkatkan prestasi non akademik bidang budi pekerti.
 Mengembangkan standar kompetensi kelulusan.
 Menyempurnakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
 Mengembangkan metode pembelajaran.
16
 Terciptanya lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran,
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya
pelestarian lingkungan.
 Mengembangkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan
manajemen sekolah, laboratorium IPA, laboratorium komputer dan
jaringan internet, laboratorium bahasa serta perpustakaan.
3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja
a. Struktur Organisasi
Gambar 3.1
Struktur Organisasi SMPN 21 Surakarta
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
b. Deskripsi Kerja
1) Kepala Sekolah
Konsepnya adalah EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator, Motivator).
Sebagai Edukator
 Membimbing Guru
 Membimbing Karyawan
 Membimbing Siswa
17
 Membimbing Staf
Sebagai Manager
 Menyusun program
 Menyusun personal dalam organisasi sekolah
 Menggerakkan staf, guru, dan karyawan
 Mengoptimalkan sumber daya sekolah
Sebagai Administrator
 Mengelola administrasi KBM dan Bimbingan dan Konseling
(BK)
 Mengelola administrasi kesiswaan
 Mengelola administrasi ketenagaan
 Mengelola administrasi keuangan
 Mengelola administrasi sarana prasarana
Sebagai Supervisor
 Menyusun program supervisi
 Melaksanakan program supervisi
 Menggunakan hasil supervisi
Sebagai Leader
 Memiliki kepribadian yang kuat
 Memahami kondisi anak buah yang baik
 Memiliki visi dan memahami misi sekolah
 Memiliki kemampuan mengambil keputusan
 Memiliki kemampuan berkomunikasi
Sebagai Inovator
 Kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk
pembaharuansekolah
 Kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah
Sebagai Motivator
 Kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)
 Kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik)
 Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman
18
2) Komite Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan
KBM, meliputi:
 Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang
ditetapkan bersama-sama sekolah merumuskan dan
menetapkan visi dan misi, menyusun standar pembelajaran,
menyusun rencana strategis pengembangan sekolah,
menyusun dan menetapkan rencana progam tahunan, serta
mengembangkan potensi kearah prestasi unggulan.
 Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan
kesejahteraan
 Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan
kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari
masyarakat
 Mengevaluasi program sekolah secara proporsional
 Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya
 Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan
baik berstandar nasional maupun lokal
 Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi
profesional kepada staf pengajar
 Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah
 Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program
menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
3) Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan
KBM, meliputi:
 Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan
harian, ulangan umum, dan ujian akhir
 Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
19
 Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
 Mengisi daftar nilai anak didik
 Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan
pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
 Membuat alat pelajaran/alat peraga
 Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
 Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulumMelaksanakan tugas tertentu di sekolah
Mengadakan pengembangan program pembelajaran
 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
 Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
 Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
 Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
2. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
a. Kondisi Peserta Didik 5 tahun terakhir
Tabel 2.1
Kondisi Peserta Didik 5 Tahun terakhir
NO
Tahun
Ajaran
Jumlah
Pendaftar
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jumlah
(VII + VIII +
IX)
Calon
Siswa
Baru
Jumlah
Siswa
Rombel
Jumlah
Siswa
Rombel
Jumlah
Siswa
Rombel
Jumlah
Siswa
Rombel
1 2014/2015 283 219 7 202 7 194 7 615 21
2 2015/2016 275 205 7 196 7 178 7 579 21
3 2016/2017 254 214 7 197 7 185 7 596 21
4 2017/2018 208 221 7 208 7 188 7 617 21
5 2018/2019 170 201 7 211 7 198 7 610 21
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
20
b. Data Guru dan Karyawan
1) Data Guru sesuai Pendidikan Akhir
Tabel 2.2
Data Guru berdasarkan Pendidikan
No.
Tingkat
Pendidikan
Status
Kepegawaian
Jenis Kelamin
Jumlah
PNS GTT Laki-Laki Perempuan
1. S2 5 1 2 4 6
2. S1 26 3 11 18 29
3. D4 - - - - -
4. D3 - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 - - - - -
Total 31 4 13 22 35
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
2) Data Guru sesuai Mata Pelajaran:
Tabel 2.3
Data Guru berdasarkan Mata Pelajaran yang Diampu
No. Mata Pelajaran
Status Kepegawaian
Jumlah
PNS GTT
1 Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam 2 1 3
Pendidikan Agama Kristen 1 - 1
Pendidikan Agama Katholik 1 - 1
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 - 2
3 Bahasa Indonesia 4 - 4
4 Bahasa Inggris 3 - 3
5 Matematika 4 - 4
6 Ilmu Pengetahuan Alam 4 1 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 - 4
8 Seni Budaya 2 - 2
9 Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan 2 - 2
10 Teknologi Informasi Dan Komunikasi 1 - 1
11 Bahasa Jawa 1 - 1
12 Kesenian Daerah 1 - 1
13 Bimbingan Dan Konseling 2 1 3
Jumlah 35 3 38
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
21
c. Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha)
Tabel 2.4
Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha)
No.
Tingkat
Pendidikan
Status
Kepegawaian
Jenis Kelamin
Jumlah
PNS GTT Laki-Laki Perempuan
1. S1 - 1 - 1 1
2. D3 - 1 - 1 1
3. D2 - - - - -
4. D1 - - - - -
5. Sma 3 3 3 3 6
6. Smp - - - - -
7. Sd 1 - 1 - 1
Total 4 5 4 5 9
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
3. Data Ruang Belajar (Kelas)
Tabel 2.5
Data Ruang Belajar
Jumlah dan Ukuran
Ruang
Lainnya
Jumlah
Ruang
Lainnya
Ukuran
7 x 8
m2
Ukuran
 56 m2
Ukuran
 63 m2 Jumlah
Baik - - 21 21
Rusak Ringan - - - -
Rusak Sedang - - - -
Rusak Berat - - - -
Rusak Total - - - -
sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019
4. Data Ruangan Lainnya
Tabel 2.6
Data Ruang Lainnya
No. Jenis Ruang Jumlah
Ukuran
(P X L) M
Kondisi
B Cb Kb Tb
1 Ruang Kepala Sekolah 1 5 X 6 V
2 Ruang Wakasek 1 9 X 6 V
3 Ruang Guru 1 9 X 6 V
4 Ruang Tata Usaha 1 4 X 6 V
5 Ruang Agama Kristen 1 6 X 3 V
22
6 Ruang BK 1 5 X 3 V
7 Ruang Keterampilan 1 20 X 9 V
8 Ruang Perpustakaan 1 7 X 12 V
9 Laboratorium IPA 1 15 X 7 V
10 Laboratorium TIK 1 15 X 7 V
11 Laboratorium Bahasa 1 15 X 7 V
12 Ruang Ganti Olahraga 1 3 X 3 V
13 Pos Satpam 1 2 X 2 V
15 Masjid 1 13 X 15 V
16 Gudang 2 2 X 3 V
17 Rumah Penjaga Sekolah 2 5 X 6 V
18 WC/ Toilet 17 2 X 1.5 V
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
5. Data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Tabel 2.7
Data PPDB
No.
Tahun
Pelaksanaan
Tahun
Pelajaran
Pendaftar Diterima
GAKIN
Online
GAKIN
Online
DK LK DK LK
1
2018
2018-
2019
Jumlah 87 - 67 117 -
Nilai Tertinggi 90.8 200.5 - 126.7 200.5 -
Nilai Terrendah 201.2 - 201.2 89.2 -
Rata-rata 147.0 - 157.5 151.0 -
2
2017
2017-
2018
Jumlah 73 96 9 66 136 16
Nilai Tertinggi 83.26 221.50 218.50 83.26 230.00 241.50
Nilai Terrendah 66.44 125.00 155.00 69.00 173.50 176.00
Rata-rata 73.52 184.34 196.94 73.75 198.62 211.06
3
2016
2016-
2017
Jumlah 115 114 25 53 122 37
Nilai Tertinggi 78.58 235.00 236.00 78.58 237.50 236.50
Nilai Terrendah 65.20 113.00 157.50 72.00 183.00 184.50
Rata-rata 71.97 187.35 196.33 74.37 205.58 214.31
4
2015
2015-
2016
Jumlah 85 172 17 45 133 24
Nilai Tertinggi 81.44 213.00 216.50 81.44 213.00 216.50
Nilai Terrendah 19.92 112.00 133.00 71.28 165.00 164.00
Rata-rata 70.93 168.86 183.59 73.77 182.68 185.40
Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas pokok peserta
Tugas ASN ditegaskan melalui UU. No 5 Tahun 2014 Pasal 11
tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa:
23
 Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas; dan
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Tugas Guru
Tugas guru sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu:
 Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
 Menyusun silabus pembelajaran;
 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
 Menyusun alat ukursoal sesuai mata pelajaran;
 Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
 Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
 Melaksanakan pembelajaranperbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
 Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
 Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
 Melaksanakan pengembangan diri;
 Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
 Membuat karya inovatif.
C. Role Model
Dalam dunia Pendidikan Kristen dan Theologi, penulis memiliki
seorang Role Model, yaitu Marthin Luther, bapak Revolusioner Gereja.
Berikut adalah biografi dan sejarah singkatnya:
24
Gambar 2.2
Marthin Luther
Pada 31 Oktober 1517, Luther
menulis surat kepada uskupnya, Albrecht
von Brandenburg, memprotes penjualan
Indulgensi (Surat Keselamatan). Ia
melampirkan dalam suratnya satu salinan
perdebatan Luther tentang Kuasa dan
Kefektifan Indulgensi karyanya, yang
kemudian dikenal sebagai 95 Tesis. Hans
Hillerbrand menuliskan bahwa Luther
tidak berniat untuk menentang Gereja,
namun memandang perdebatannya
sebagai suatu keberatan keilmuan terhadap praktik-praktik Gereja, dan
karena itu nada penulisannya bersifat "mencari", bukan dogmatis.
Hillerbrand menuliskan bahwa meski demikian terdapat suatu implikasi
tantangan dalam sejumlah tesisnya, terutama dalam Tesis 86, yang
menanyakan: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini lebih besar
daripada kekayaan Crassus yang terkaya, membangun basilika St. Petrus
dengan uang orang-orang percaya yang miskin dan bukan dengan
uangnya sendiri?"
Luther berkeberatan dengan satu pernyataan yang dikaitkan
dengan Johann Tetzel bahwa "Begitu koin dalam peti uang berdenting,
jiwa dari purgatorium (juga dinyatakan sebagai 'ke surga') keluar." Ia
bersikeras bahwa, karena pengampunan dianugerahkan dari Allah
semata, mereka yang mengklaim kalau Indulgensi membebaskan para
pembeli dari semua hukuman dan menganugerahkan mereka
keselamatan adalah keliru. Umat Kristen, menurutnya, tidak boleh kendur
dalam mengikuti Kristus lantaran jaminan palsu semacam itu. Penjualan
indulgensi ditampilkan dalam satu pertanyaan kepada seorang penghasil
uang, cukil kayu karya Jorg Breu uua dari Augsburg. Bagaimanapun,
ucapan Tetzel yang kerap disitir tersebut dipandang sama sekali tidak
merepresentasikan ajaran Katolik kala itu mengenai indulgensi, namun
merupakan satu cerminan kapasitas Tetzel yang membesar-besarkannya.
25
Namun, kendati Tetzel melebih-lebihkan hal itu sehubungan dengan
Indulgensi bagi mereka yang telah meninggal dunia, ajarannya mengenai
Indulgensi bagi mereka yang masih hidup di dunia ini sejalan dengan
dogma Katolik yang telah berlaku pada zamannya.
Tulisan-tulisan Luther beredar luas, bahkan mencapai Prancis,
Inggris, dan Italia pada 1519. Para mahasiswa dikabarkan memadati
Wittenberg untuk mendengar Luther berbicara. Ia memublikasikan suatu
ulasan singkat tentang Surat Galatia dan Karya tentang Kitab Mazmur
tulisannya. Bagian awal karier Luther ini merupakan salah satu periode
yang paling kreatif dan produktif dalam masa hidupnya. Tiga karyanya
yang paling dikenal diterbitkan pada 1520: “Kepada Bangsawan Kristen
dari Negara Jerman, Tentang Pembuangan Gereja ke Babel, dan Tentang
Kebebasan Seorang Kristen.”
Hal-hal yang penulis teladani dari Martin Luther adalah
keberaniannya dalam menyampaikan kebenaran, melawan arus
organisasi kuat yang telah membiasakan suatu penyimpangan, dan
kerelaan hatinya dalam mendidik dan mengajar pada era kegelapan
(Rennaisance). Dunia Pendidikan masa kini sangat mebutuhkan figur
seperti Martin Luther, yang memiliki prinsip bahwa kesalahan sekecil
apapun tidak dapat ditoleransi, termasuk kesalahan yang dilakukan oleh
para pemimpin. Penulis berharap, seorang guru menjalankan tugasnya
dengan penuh integritas, yaitu mengajarkan kebenaran dengan
kerendahan hati melayani.
26
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi serta
Keterkaitannya dengan Nilai-nilai ANEKA
Unit Kerja : SMP Negeri 21 Surakarta.
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan kerohanian Kristen.
2. Kurang optimalnya peranan guru PAK dalam pendampingan spiritual
peserta didik.
3. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam Mata
Pelajaran PAK.
4. Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21
dalam Mata Pelajaran PAK.
5. Belum diimplemen-tasikannya nilai-nilai “Global Ethic: The Golden
Rule” dalam Mata Pelajaran PAK.
6. Kurang optimalnya interaksi dan kerjasama antara guru PAK dengan
Gereja dan tokoh masyarakat.
Isu yang Diangkat: Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis
Keterampilan Abad-21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Gagasan Pemecahan Isu:
1. Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa
Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
2. Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product
Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi.
3. Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani
Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab.”
4. Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen
Berjudul “METANOIA.”
5. Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis
Website dan Android.
27
Tabel 3.1
Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di SMP Negeri 21 Surakarta
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melibatkan
Peserta Didik
dalam Pelayanan
Ibadah Doa Pagi,
Doa Siang,
Membuka dan
Menutup
Pelajaran
Pendidikan
Agama Kristen.
Rubrik penilaian
keterampilan;
jadwal pelayanan
ibadah dan
pelajaran;
evaluasi kegiatan.
Ketika guru PAK
melibatkan peserta
didik dalam
pelayanan Ibadah
Doa Pagi, Doa
Siang, membuka dan
menutup pelajaran
PAK, maka akan
menunjang visi
sekolah yaitu:
“Berprestasi,
terampil,
berkarakter,
berwawasan
lingkungan,
berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ,”
serta berkontribusi
terhadap misi
sekolah yaitu:
“Mewujudkan nilai-
nilai keimanan dan
budi pekerti luhur.”
Ketika guru PAK
melibatkan peserta
didik dalam
pelayanan Ibadah
Doa Pagi, Doa
Siang, membuka
dan menutup
pelajaran PAK, maka
akan mewujudkan
nilai-nilai organisasi
di SMP Negeri 21
Surakarta yaitu
Religius, menjadi
insan beragama
yang senantiasa taat
kepada perintah
agama dan
keyakinanya sesuai
kaidah yang benar.
1. Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
kegiatan “Melibatkan
Peserta Didik dalam
Pelayanan Ibadah Doa
Pagi, Doa Siang,
Membuka dan Menutup
Pelajaran Pendidikan
Agama Kristen.”
Disposisi hasil
konsultasi.
Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan
transparan (Anti
Korupsi) dalam
konsultasi untuk
mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum
memulai kegiatan.
2. Membuat: Materi
tentang “Ibadah dan
Liturgika”; Jadwal
pelayanan ibadah dan
pelajaran; serta Rubrik
penilaian keterampilan
model “Communication”
teknik “praktik.”
Materi (softfile dan
cetak); Jadwal
pelayanan ibadah
dan pelajaran;
Rubrik penilaian.
Penulis membuat materi
secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas),
membuat jadwal
pelayanan dengan
melibatkan seluruh
peserta didik secara adil
(Anti Korupsi), serta
membuat rubrik penilaian
sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Komitmen
Mutu).
28
3. Memberikan materi
tentang “Ibadah dan
Liturgika” kepada
peserta didik.
Presensi. Penulis menyampaikan
materi secara sistematis
dan kredibel
(Akuntabilitas) serta
dengan bahasa yang baik
dan benar (Etika Publik).
4. Mengadakan latihan
pra Ibadah dan
memberikan materi
tentang “Musik Gereja.”
*) pengembangan
kegiatan
Presensi. Penulis mengadakan
latihan di luar jam kerja
atau di laur KBM
(Akuntabilitas) bagi
peserta didik yang ingin
berlatih pelayanan ibadah
dan musik Gereja
(Komitmen Mutu).
5. Melaksanakan kegiatan
“Melibatkan Peserta
Didik dalam Pelayanan
Ibadah Doa Pagi, Doa
Siang, Membuka dan
Menutup Pelajaran
Pendidikan Agama
Kristen” dan mengisi
rubrik penilaian.
Hasil rubrik
penilaian.
Penulis melaksanakan
kegiatan sesuai rencana
dan disposisi dari mentor
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi) dan mengisi
rubrik penilaian secara
adil dan transparan (Anti
Korupsi).
6. Melaporkan hasil dan
evaluasi kegiatan
“Melibatkan Peserta
Didik dalam Pelayanan
Ibadah Doa Pagi, Doa
Siang, Membuka dan
Menutup Pelajaran
Pendidikan Agama
Kristen” kepada
Mentor.
Lembar evaluasi. Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik),
melaporkan hasil kegiatan
secara jujur dan
transparan (Anti
Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut
kegiatan (Nasionalisme)
29
2 Menerapkan
Prinsip Reuse,
Reduse dan
Recycle dalam
Product Based
Learning Berisi
Ayat Alkitab, Doa
dan Kata
Motivasi.
Rubrik penilaian
keterampilan;
produk kerajinan
tangan; evaluasi
kegiatan.
Ketika guru PAK
menerapkan prinsip
Reuse, Reduse dan
Recycle dalam
Product Based
Learning berisi Ayat
Alkitab, doa dan kata
motivasi, maka akan
menunjang visi
sekolah yaitu:
“Berprestasi,
terampil,
berkarakter,
berwawasan
lingkungan,
berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ,”
serta berkontribusi
terhadap misi
sekolah yaitu:
“Menciptakan
lingkungan hidup
yang mendukung
pembelajaran,
mencegah
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan, serta
upaya pelestarian
lingkungan.”
Ketika guru PAK
menerapkan prinsip
Reuse, Reduse dan
Recycle dalam
Product Based
Learning berisi Ayat
Alkitab, doa dan kata
motivasi, maka akan
mewujudkan nilai-
nilai organisasi di
SMP Negeri 21
Surakarta yaitu
Inovatif, memiliki
daya cipta; memiliki
kemampuan untuk
menciptakan hal
baru yang berbeda
dari yang sudah ada
atau yang sudah
dikenal sebelumnya
(gagasan, metode,
atau alat).
1. Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
kegiatan “Menerapkan
Prinsip Reuse, Reduse
dan Recycle dalam
Product Based
Learning Berisi Ayat
Alkitab, Doa dan Kata
Motivasi.”
Disposisi hasil
konsultasi.
Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan
transparan (Anti
Korupsi) dalam
konsultasi untuk
mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum
memulai kegiatan.
2. Berkoordinasi dengan
Guru Prakarya tentang
prinsip “Reuse, Reduse
dan Recycle.”
Notulen hasil
koordinasi.
Penulis mencari informasi
dari guru atau orang yang
lebih ahli (Komitmen
Mutu) dan melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik).
3. Membuat: Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
berbasis Adiwiyata; dan
Rubrik penilaian
keterampilan model
“Creativity and
Inovation” teknik
“produk.”
RPP; Rubrik
penilaian.
Penulis membuat RPP
secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas),
dan membuat rubrik
penilaian sesuai dengan
tujuan pembelajaran
(Komitmen Mutu).
4. Melaksanakan kegiatan
“Menerapkan Prinsip
Reuse, Reduse dan
Recycle dalam Product
Based Learning Berisi
Produk kerajinan
tangan; Hasil
rubrik penilaian.
Penulis melaksanakan
kegiatan sesuai rencana
dan disposisi dari mentor
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi) dan mengisi
30
Ayat Alkitab, Doa dan
Kata Motivasi” dan
mengisi rubrik
penilaian.
rubrik penilaian secara
adil dan transparan (Anti
Korupsi).
5. Memberi apresiasi,
penilaian antar teman,
dan menghias kelas.
*) pengembangan
kegiatan
Lembar apresiasi
dan saran.
Penulis memberikan
apresiasi atas karya
peserta didik (Etika
Publik) dan mengajak
peserta didik untuk
menghias kelas dengan
karya mereka
(Nasionalisme).
6. Melaporkan hasil dan
evaluasi kegiatan
“Menerapkan Prinsip
Reuse, Reduse dan
Recycle dalam Product
Based Learning Berisi
Ayat Alkitab, Doa dan
Kata Motivasi” kepada
Mentor.
Lembar evaluasi. Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik),
melaporkan hasil kegiatan
secara jujur dan
transparan (Anti
Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut
kegiatan (Nasionalisme).
3. Mengajarkan
Teks Asli Alkitab
dalam Bahasa
Ibrani dan Yunani
Melalui Media
Pembelajaran
“KATA Alkitab”
(Kartu Alfabet dan
Teks Asli Alkitab)
dan Aplikasi
Belajar “BETA
Alkitab” (Belajar
Teks Asli Alkitab).
Rubrik penilaian
keterampilan;
media
pembelajaran;
aplikasi belajar;
evaluasi kegiatan.
Ketika guru PAK
mengajarkan teks
Asli Alkitab dalam
bahasa Ibrani dan
Yunani melalui
Media Pembelajaran
“KATA Alkitab” dan
Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab,”
maka akan
menunjang visi
sekolah yaitu:
“Berprestasi,
Ketika guru PAK
mengajarkan teks
Asli Alkitab dalam
bahasa Ibrani dan
Yunani melalui
Media Pembelajaran
“KATA Alkitab” dan
Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab,”
maka akan
mewujudkan nilai-
nilai organisasi di
SMP Negeri 21
1. Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
kegiatan “Mengajarkan
Teks Asli Alkitab dalam
Bahasa Ibrani dan
Yunani Melalui Media
Pembelajaran “KATA
Disposisi hasil
konsultasi.
Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan
transparan (Anti
Korupsi) dalam
konsultasi untuk
mencapai kesepakatan
31
Alkitab” (Kartu Alfabet
dan Teks Asli Alkitab)
dan Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab” (Belajar
Teks Asli Alkitab).”
(Nasionalisme) sebelum
memulai kegiatan.
terampil,
berkarakter,
berwawasan
lingkungan,
berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ,”
serta berkontribusi
terhadap misi
sekolah yaitu:
“Mewujudkan
kegiatan belajar
mengajar (KBM)
dan bimbingan
secara profesional.”
Surakarta yaitu
Pembelajar, selalu
berusaha untuk
mengembangkan
kompetensi dan
profesionalisme.
2. Membuat: Daftar teks
Ibrani dan Yunani;
Materi tentang
“Bibliologi”; serta
Rubrik penilaian
keterampilan model
“Communication” teknik
“praktik.”
Daftar teks; Materi
(softfile dan
cetak); Rubrik
penilaian.
Penulis membuat daftar
teks dan materi secara
sistematis dan kredibel
(Akuntabilitas), serta
membuat rubrik penilaian
sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Komitmen
Mutu).
3. Memberikan materi
tentang “Bibliologi”
kepada peserta didik.
Presensi. Penulis menyampaikan
materi secara sistematis
dan kredibel
(Akuntabilitas) serta
dengan bahasa yang baik
dan benar (Etika Publik).
4. Mendesain media
pembelajaran “KATA
Alkitab” (Kartu Alfabet
dan Teks Asli Alkitab).
Lembar
partisipasi; Desain
media
pembelajaran
(produk dan
softfile).
Penulis melibatkan
peserta didik dalam
membuat media
pembelajaran
(Nasionalisme) serta
mendesain grafik media
tersebut dengan komputer
(Komitmen Mutu).
5. Mencetak media
pembelajaran “KATA
Alkitab” (Kartu Alfabet
dan Teks Asli Alkitab).
Media
Pembelajaran
Penulis mencetak media
pembelajaran dari
rancangan peserta didik
(Anti Korupsi) agar awet
dan berkualitas
(Komitmen Mutu).
32
5. Melaksanakan kegiatan
“Mengajarkan Teks Asli
Alkitab dalam Bahasa
Ibrani dan Yunani
Melalui Media
Pembelajaran “KATA
Alkitab” (Kartu Alfabet
dan Teks Asli Alkitab)
dan Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab” (Belajar
Teks Asli Alkitab)” dan
mengisi rubrik
penilaian.
Hasil rubrik
penilaian.
Penulis melaksanakan
kegiatan sesuai rencana
dan disposisi dari mentor
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi) dan mengisi
rubrik penilaian secara
adil dan transparan (Anti
Korupsi).
7. Mendesain source
code aplikasi belajar
“BETA Alkitab” (Belajar
Teks Asli Alkitab).
*) pengembangan
kegiatan
Source code
(softfile dan
cetak).
Penulis mengembangkan
media pembelajaran ke
dalam digital (Komitmen
Mutu) agar peserta didik
ataupun masyarakat
umum juga dapat
menggunakannya untuk
belajar melalui gawai / HP
(Etika Publik).
8. Mempublikasikan
aplikasi belajar “BETA
Alkitab” (Belajar Teks
Asli Alkitab) melalui
Google Play Store.
*) pengembangan
kegiatan
Sertifikat aplikasi;
tautan unduhan
(link download)
aplikasi.
Penulis mempublikasikan
aplikasi belajar ke Google
Play Store sesuai
prosedur dan Undang-
undang IT (Anti Korupsi)
sehingga mudah diunduh
dan aman digunakan
(Etika Publik).
33
9. Melaporkan hasil dan
evaluasi kegiatan
“Mengajarkan Teks Asli
Alkitab dalam Bahasa
Ibrani dan Yunani
Melalui Media
Pembelajaran “KATA
Alkitab” (Kartu Alfabet
dan Teks Asli Alkitab)
dan Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab” (Belajar
Teks Asli Alkitab)”
kepada Mentor.
Lembar evaluasi. Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik),
melaporkan hasil kegiatan
secara jujur dan
transparan (Anti
Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut
kegiatan (Nasionalisme).
4. Mempublikasikan
Buku Karya
Peserta Didik dan
Guru Kristen
Berjudul
“METANOIA.”
Rubrik penilaian
keterampilan;
buku cetak; buku
elektronik;
evaluasi kegiatan.
Ketika guru PAK
mempublikasikan
buku karya peserta
didik dan guru
Kristen berjudul
“METANOIA,” maka
akan menunjang visi
sekolah yaitu:
“Berprestasi,
terampil,
berkarakter,
berwawasan
lingkungan,
berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ,”
serta berkontribusi
terhadap misi
sekolah yaitu:
“Mewujudkan
pemanfaatan TIK
Ketika guru PAK
mempublikasikan
buku karya peserta
didik dan guru
Kristen berjudul
“METANOIA,” maka
akan mewujudkan
nilai-nilai organisasi
di SMP Negeri 21
Surakarta yaitu
Pembelajar, selalu
berusaha untuk
mengembangkan
kompetensi dan
profesionalisme.
1. Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
kegiatan
“Mempublikasikan Buku
Karya Peserta Didik
dan Guru Kristen
Berjudul ‘METANOIA.’”
Disposisi hasil
konsultasi.
Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan
transparan (Anti
Korupsi) dalam
konsultasi untuk
mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum
memulai kegiatan.
2. Berkoordinasi dengan
Guru TIK tentang
pemakaian lab
Komputer.
Notulen hasil
koordinasi.
Penulis mencari informasi
dari guru atau orang yang
lebih ahli (Komitmen
Mutu) dan melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik).
34
3. Memberikan tugas
kepada peserta didik
untuk membuat
renungan harian,
pendalaman materi,
dan pemahaman
Alkitab.
Portofolio tugas. Penulis melibatkan
peserta didik dalam
membuat buku
(Nasionalisme) dan
melakukan komunikasi
dengan sopan santun
(Etika Publik).
dalam
pembelajaran dan
manajemen
sekolah.”
4. Membuat: Draft buku;
Surat pengajuan ISBN
dan HAKI; serta Rubrik
penilaian keterampilan
model “Collaboration”
teknik “proyek.”
Draft sampul,
pengantar, dan
daftar isi; Surat
pengajuan ISBN
dan HAKI; Rubrik
penilaian.
Penulis dengan segera
membuat draft buku
(Akuntabilitas),
mengajukan ISBN dan
HAKI sesuai prosedur
(Anti Korupsi), serta
membuat rubrik penilaian
sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Komitmen
Mutu).
5. Melaksanakan kegiatan
“Mempublikasikan Buku
Karya Peserta Didik
dan Guru Kristen
Berjudul ‘METANOIA”
dan mengisi rubrik
penilaian.
Portofolio tugas
(softfile) dan karya
kontribusi guru;
Hasil rubrik
penilaian.
Penulis melaksanakan
kegiatan sesuai rencana
dan disposisi dari mentor
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi) dan mengisi
rubrik penilaian secara
adil dan transparan (Anti
Korupsi).
6. Menyunting teks dan
mendesain tata letak
buku.
Buku (softfile). Penulis melakukan
koreksi terhadap tugas
peserta didik agar
menjadi layak terbit
(Komitmen Mutu) tanpa
mengubah ide pokok
pikiran mereka (Anti
Korupsi).
35
7. Mencetak buku. Buku (cetak). Penulis mencetak buku
yang sudah memiliki ISBN
(Komitmen Mutu) sesuai
dengan prosedur dan
membayar biaya cetak
(Anti Korupsi).
8. Mempublikasikan buku
cetak.
Berita acara. Penulis mempublikasikan
buku ke SD, SMP, SMA,
Sekolah Tinggi, Gereja,
dan Panti Asuhan
(Nasionalisme) dengan
gratis agar peserta didik
belajar untuk mau berbagi
(Etika Publik).
9. Mempublikasikan buku
elektronik melalui
Google Play Book.
*) pengembangan
kegiatan
Sertifikat buku
elektronik; tautan
unduhan (link
download) buku
elektronik.
Penulis mempublikasikan
buku elektronik ke Google
Play Book sesuai
prosedur dan Undang-
undang IT (Anti Korupsi)
sehingga mudah diunduh
dan aman dibaca (Etika
Publik).
10. Melaporkan hasil dan
evaluasi kegiatan
“Mempublikasikan Buku
Karya Peserta Didik
dan Guru Kristen
Berjudul ‘METANOIA’”
kepada Mentor.
Lembar evaluasi. Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik),
melaporkan hasil kegiatan
secara jujur dan
transparan (Anti
Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut
kegiatan (Nasionalisme).
36
5. Menciptakan
Media Sosial
“Good News VS
Bad News”
Berbasis Website
dan Android.
Rubrik penilaian
keterampilan;
aplikasi website;
aplikasi Android;
evaluasi kegiatan.
Ketika guru PAK
menciptakan media
sosial “Good News
VS Bad News”
berbasis website dan
Android, maka akan
menunjang visi
sekolah yaitu:
“Berprestasi,
terampil,
berkarakter,
berwawasan
lingkungan,
berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ.”
Serta berkontribusi
terhadap misi
sekolah yaitu:
“Mewujudkan
pemanfaatan TIK
dalam
pembelajaran dan
manajemen
sekolah.”
Ketika guru PAK
menciptakan media
sosial “Good News
VS Bad News”
berbasis website dan
Android, maka akan
mewujudkan nilai-
nilai organisasi di
SMP Negeri 21
Surakarta yaitu
Inisiatif,
kemampuan
seseorang untuk
bertindak melebihi
yang dibutuhkan
atau yang dituntut
dari pekerjaan.
1. Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
kegiatan “Menciptakan
Media Sosial “Good
News VS Bad News”
Berbasis Website dan
Android.”
Disposisi hasil
konsultasi.
Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan
transparan (Anti
Korupsi) dalam
konsultasi untuk
mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum
memulai kegiatan.
2. Berkoordinasi dengan
Guru TIK tentang
pemakaian lab
Komputer.
Notulen hasil
koordinasi.
Penulis mencari informasi
dari guru atau orang yang
lebih ahli (Komitmen
Mutu) dan melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik).
3. Mendesain source
code website.
Source code
(softfile dan
cetak).
Penulis meluangkan
waktu di luar jam dinas
untuk membuat website
(Akuntabilitas) agar
website dapat selesai
tepat waktu dengan tidak
meinggalkan jam KBM
(Anti Korupsi).
4. Memindahkan source
code pada Domain dan
Hosting.
Alamat website. Penulis mengajukan
pemesanan Domain dan
Hosting sesuai prosedur
dan Undang-undang IT
(Anti Korupsi) sehingga
dapat diakses oleh
37
peserta didik atau
masyarakat umum (Etika
Publik).
5. Menguji coba website. Catatan hasil uji
coba.
Penulis melakukan uji
coba untuk memastikan
website dalam keadaan
baik untuk digunakan
(Komitmen Mutu)
dengan melibatkan
peserta didik dan guru
(Nasionalisme).
6. Membuat: Buku
panduan; serta Rubrik
penilaian keterampilan
model “Critical Thinking
and Problem Solving”
teknik “portofolio.”
Buku panduan;
Rubrik penilaian.
Penulis membuat buku
panduan secara
sistematis dan kredibel
(Akuntabilitas), serta
membuat rubrik penilaian
sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Komitmen
Mutu).
7. Memilih berita dan isu
dalam masyarakat
yang akan didiskusikan
melalui website.
Kumpulan berita
dan isu.
Penulis mencari berita
dan isu dalam masyarakat
yang akan didiskusikan
(Nasionalisme) dengan
terlebih dahulu
mempertimbangkan dan
mengklarifikasi berita atau
isu tersebut sebelum
dipublikasikan (Etika
Publik), agar tidak terjadi
kesalahpahaman
sekaligus melatih peserta
didik dalam menanggapi
suatu berita dengan bijak
(Komitmen Mutu).
38
8. Mendesain source
code aplikasi Android.
Source code
(softfile dan
cetak).
Penulis mengembangkan
website ke dalam aplikasi
Android (Komitmen
Mutu) agar peserta didik
ataupun masyarakat
umum juga dapat
menggunakannya untuk
belajar melalui gawai / HP
(Etika Publik).
9. Mempublikasikan
aplikasi Android.
Sertifikat aplikasi;
tautan unduhan
(link download)
aplikasi.
Penulis mempublikasikan
aplikasi belajar ke Google
Play Store sesuai
prosedur dan Undang-
undang IT (Anti Korupsi)
sehingga mudah diunduh
dan aman digunakan
(Etika Publik).
10. Melaksanakan kegiatan
“Menciptakan Media
Sosial “Good News VS
Bad News” Berbasis
Website dan Android”
dan mengisi rubrik
penilaian.
Database akun
virtual (softfile);
Hasil rubrik
penilaian.
Penulis melaksanakan
kegiatan sesuai rencana
dan disposisi dari mentor
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi) dan mengisi
rubrik penilaian secara
adil dan transparan (Anti
Korupsi).
11. Mengajak peserta didik
dan guru Kristen
sekolah lain serta
remaja-remaja Gereja
untuk bergabung di
media sosial “Good
News VS Bad News.”
Database akun
virtual (softfile).
Penulis melibatkan
peserta didik dan guru
Kristen sekolah lain serta
remaja-remaja Gereja
untuk bergabung
(Nasionalisme) agar
peserta didik belajar
berinteraksi dengan
sesama pelajar dan
39
remaja Kristen dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan di
masyarakat (Komitmen
Mutu).
12. Melaporkan hasil dan
evaluasi kegiatan
“Menciptakan Media
Sosial “Good News VS
Bad News” Berbasis
Website dan Android”
kepada Mentor.
Lembar evaluasi. Penulis melakukan
komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik),
melaporkan hasil kegiatan
secara jujur dan
transparan (Anti
Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut
kegiatan (Nasionalisme).
Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di SMPN 21 Surakarta
Kegiatan
Tahapan
Tanggal
September Oktober
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 1
2
3
40
4
5
6
2 1
2
3
4
5
6
3 1
2
3
4
5
6
7
8
9
4 1
2
3
4
5
6
41
7
8
9
10
5 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Keterangan: [biru] = non-KBM, [hijau] = KBM, [merah] = di luar jam dinas.
Sumber: Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
42
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai
Dasar ANEKA
Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar ANEKA telah
penulis laksanakan mulai tanggal 12 September 2019 sampai dengan 18
Oktober 2019 (off campus) di SMP Negeri 21 Surakarta. Kegiatan tersebut
sesuai dengan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi yang telah penulis
seminarkan dan disahkan pada tanggal 10 September 2019. Dalam
pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi, penulis juga menerapkan hasil
pembelajaran mata diklat selama pembelajaran (on campus) berupa nilai-
nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of
Government. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan
Habituasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa
Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Tabel 4.1
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 1
Uraian
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan 1
Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa
Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen.
Pelaksanaan 12 September 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019.
Kronologi
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan
“Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah
Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.”
2. Membuat: Materi tentang “Ibadah dan Liturgika”;
Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; serta Rubrik
penilaian keterampilan model “Communication”
teknik “praktik.”
3. Memberikan materi tentang “Ibadah dan Liturgika”
kepada peserta didik.
43
4. Mengadakan latihan pra Ibadah dan memberikan
materi tentang “Musik Gereja.” *) pengembangan
kegiatan
5. Melaksanakan kegiatan “Melibatkan Peserta Didik
dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang,
Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan
Agama Kristen” dan mengisi rubrik penilaian.
6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Melibatkan
Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi,
Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen” kepada Mentor.
Nilai-nilai
ANEKA
1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam
konsultasi untuk mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.
2. Penulis membuat materi secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas), membuat jadwal pelayanan
dengan melibatkan seluruh peserta didik secara adil
(Anti Korupsi), serta membuat rubrik penilaian
sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen
Mutu).
3. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang
44
baik dan benar (Etika Publik).
4. Penulis mengadakan latihan di luar jam kerja atau di
laur KBM (Akuntabilitas) bagi peserta didik yang
ingin berlatih pelayanan ibadah dan musik Gereja
(Komitmen Mutu).
5. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan
disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan
transparan (Anti Korupsi).
6. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara
jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
45
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam
pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan
menutup pelajaran PAK, maka akan menunjang visi
sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter,
berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan
IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu:
“Mewujudkan nilai-nilai keimanan dan budi pekerti
luhur.”
Kontribusi
terhadap
Nilai-nilai
Organisasi
Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam
pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan
menutup pelajaran PAK, maka akan mewujudkan nilai-
nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu
Religius, menjadi insan beragama yang senantiasa taat
kepada perintah agama dan keyakinanya sesuai kaidah
yang benar.
Kendala
1. Belum semua peserta didik memiliki motivasi dan
kepercayaan diri dalam melakukan tugas sebagai
pemimpin doa, pujian, maupun membaca Alkitab.
2. Terdapat peserta didik yang tidak dapat
melaksanakan tugas dengan beberapa alasan, yaitu
peserta didik tidak masuk sekolah dan adanya
kegiatan sekolah yang meniadakan pembelajaran
karena adanya rapat atau penerimaan raport.
3. Kurangnya pemain musik dan sarana alat musik
mempengaruhi antusias peserta didik dalam
mengikuti ibadah sehingga motivasi belum
meningkat secara signifikan.
Strategi
Penyelesaian
1. Mengadakan persiapan pra ibadah melalui latihan
pelayanan dan pemberian motivasi, serta merefleksi
kembali materi “Ibadah dan Liturgika.”
2. Peserta didik yang berhalangan hadir maka tugasnya
akan ditukar dengan peserta didik lainnya, untuk
jadwal yang terhalang kegiatan sekolah maka
peserta didik yang bertugas di hari tersebut
menunggu jadwal 1 kali siklus selesai.
46
3. Mengadakan alat musik, mengadakan pelatihan
musik berkoordinasi dengan guru-guru Kristen, serta
mengajarkan materi “Musik Gereja” kepada peserta
didik.
Pengalaman
Baru yang
Didapatkan
1. Penulis menjadi tahu bahwa karakter, tingkat
pemahaman, dan motivasi setiap peserta didik dalam
pelayanan adalah berbeda-beda dan perlu metode
bimbingan yang berbeda-beda juga.
2. Penulis menjadi berkembang dalam sifat
kepemimpinan, manajemen waktu, dan keterampilan
bermain alat musik.
Analisa
Dampak
apabila Nilai-
nilai ANEKA
Tidak
Diaplikasikan
dalam
Pelaksanaan
Tugas
Jabatan
1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka:
jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan materi
yang disampaikan kurang kredibel dan sistematis.
2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka:
peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan
saran dari mentor kurang diterima.
3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka:
komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun;
dan penyampaian materi kurang jelas.
4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka:
rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran; dan kurang ada kegiatan bimbingan.
5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka:
nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan
kegiatan kurang jujur dan transparan.
Daftar
Lampiran
Kegiatan 1
1. Disposisi hasil konsultasi.
2. Materi “Ibadah dan Liturgika” (softfile dan cetak);
Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; Rubrik
penilaian model “Communication” teknik “Praktek.”
3. Presensi pemaparan materi “Ibadah dan Liturgika.”
4. Presensi latihan pra ibadah dan musik Gereja.
5. Hasil rubrik penilaian.
6. Lembar evaluasi.
Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
47
2. Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product
Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi.
Tabel 4.2
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 2
Uraian
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan 2
Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam
Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata
Motivasi.
Pelaksanaan 12 September 2019 sampai dengan 25 September 2019.
Kronologi
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan
“Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle
dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab,
Doa dan Kata Motivasi.”
2. Berkoordinasi dengan Guru Prakarya tentang prinsip
“Reuse, Reduse dan Recycle.”
3. Membuat: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berbasis Adiwiyata; dan Rubrik penilaian
keterampilan model “Creativity and Inovation” teknik
“produk.”
4. Melaksanakan kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse,
Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning
Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi” dan
mengisi rubrik penilaian.
5. Memberi apresiasi, penilaian antar teman, dan
menghias kelas. *) pengembangan kegiatan
6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan
“Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle
dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab,
Doa dan Kata Motivasi” kepada Mentor.
Nilai-nilai
ANEKA
1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam
konsultasi untuk mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.
48
2. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang
lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan
komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik).
3. Penulis membuat RPP secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas), dan membuat rubrik
penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran
(Komitmen Mutu).
4. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan
disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan
transparan (Anti Korupsi).
49
5. Penulis memberikan apresiasi atas karya peserta
didik (Etika Publik) dan mengajak peserta didik
untuk menghias kelas dengan karya mereka
(Nasionalisme).
6. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara
jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan
Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat
Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan menunjang visi
sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter,
berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan
50
IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu:
“Menciptakan lingkungan hidup yang mendukung
pembelajaran, mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan, serta upaya pelestarian lingkungan.”
Kontribusi
terhadap
Nilai-nilai
Organisasi
Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan
Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat
Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan mewujudkan
nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu
Inovatif, memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat).
Kendala
1. Belum semua peserta didik memahami konsep
integrasi pembelajaran PAK dengan Prakarya, hal ini
terlihat dalam adanya produk yang kurang sesuai
antara media yang digunakan dengan pesan yang
disampaikan.
2. Terdapat peserta didik yang tidak dapat mengerjakan
produk secara tuntas dengan alasan peserta didik
tidak masuk sekolah, tidak membawa alat dan
bahan, dan terbatasnya waktu pengerjaan produk.
3. Kurangnya contoh media atau tutorial sebagai
stimulus untuk peserta didik dapat mengembangkan
ide dasar menjadi ide original.
Strategi
Penyelesaian
1. Menjelaskan ulang (refleksi) bahwa membuat produk
kerajinan tangan dengan prinsip reuse, reduse dan
recycle adalah salah satu tindakan nyata dalam
mensukuri anugerah Allah yang memelihara ciptaan-
Nya.
2. Guru memfasilitasi alat dan bahan dasar sebagai
cadangan apabila ada peserta didik yang belum
membawa perlengkapan untuk membuat produk.
3. Meminjam contoh kerajinan tangan dari guru
Prakarya dan menampilkan video-video tutorial
pembuatan produk yang sesuai.
Pengalaman
Baru yang
Didapatkan
1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik
memiliki bakat non akademis atau dalam hal ini
adalah prakarya sehingga perlu lebih difasilitasi.
2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan
tentang prakarya, manajemen waktu, dan kesadaran
akan pemeliharaan lingkungan.
Analisa
Dampak
apabila Nilai-
nilai ANEKA
1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka:
jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan peserta
didik kurang difasilitasi dalam berkarya.
2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka:
51
Tidak
Diaplikasikan
dalam
Pelaksanaan
Tugas
Jabatan
kurang memperhatikan bahan ramah lingkungan;
dan saran dari mentor kurang diterima.
3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka:
komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun;
dan karya peserta didik kurang diapresiasi.
4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka:
rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran; dan kurang ada koordinasi dengan
guru atau ahli.
5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka:
nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan
kegiatan kurang jujur dan transparan.
Daftar
Lampiran
Kegiatan 2
1. Disposisi hasil konsultasi.
2. Notulen hasil koordinasi dengan guru Prakarya.
3. RPP Adiwiyata; Rubrik penilaian model “Creativity
and Inovation” teknik “Produk.”
4. Produk kerajinan tangan; Hasil rubrik penilaian.
5. Lembar apresiasi dan saran.
6. Lembar evaluasi.
Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
3. Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani
Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar
“BETA Alkitab.”
Tabel 4.3
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 3
Uraian
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan 3
Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan
Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan
Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.”
Pelaksanaan 25 September 2019 sampai dengan 7 Oktober 2019.
Kronologi
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan
“Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani
dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA
Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.”
2. Membuat: Daftar teks Ibrani dan Yunani; Materi
tentang “Bibliologi”; serta Rubrik penilaian
keterampilan model “Communication” teknik “praktik.”
52
3. Memberikan materi tentang “Bibliologi” kepada
peserta didik.
4. Mendesain media pembelajaran “KATA Alkitab”
(Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab).
5. Mencetak media pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu
Alfabet dan Teks Asli Alkitab).
6. Melaksanakan kegiatan “Mengajarkan Teks Asli
Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui
Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi
Belajar “BETA Alkitab” dan mengisi rubrik penilaian.
7. Mendesain source code aplikasi belajar “BETA
Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab). *) pengembangan
kegiatan
8. Mempublikasikan aplikasi belajar “BETA Alkitab”
(Belajar Teks Asli Alkitab) melalui Google Play Store.
*) pengembangan kegiatan
9. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan
“Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani
dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA
Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab”” kepada
Mentor.
Nilai-nilai
ANEKA
1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam
konsultasi untuk mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.
2. Penulis membuat daftar teks dan materi secara
sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), serta
membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Komitmen Mutu).
53
3. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan
kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang
baik dan benar (Etika Publik).
4. Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat
media pembelajaran (Nasionalisme) serta
mendesain grafik media tersebut dengan komputer
(Komitmen Mutu).
5. Penulis mencetak media pembelajaran dari
rancangan peserta didik (Anti Korupsi) agar awet
dan berkualitas (Komitmen Mutu).
54
6. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan
disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan
transparan (Anti Korupsi).
7. Penulis mengembangkan media pembelajaran ke
dalam digital (Komitmen Mutu) agar peserta didik
ataupun masyarakat umum juga dapat
menggunakannya untuk belajar melalui gawai / HP
(Etika Publik).
8. Penulis mempublikasikan aplikasi belajar ke Google
Play Store sesuai prosedur dan Undang-undang IT
(Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman
digunakan (Etika Publik).
55
9. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara
jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam
bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran
“KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka
akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi,
terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan,
berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi
terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan kegiatan
belajar mengajar (KBM) dan bimbingan secara
profesional.”
Kontribusi
terhadap
Nilai-nilai
Organisasi
Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam
bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran
“KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka
akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21
Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
Kendala
1. Sebagian besar peserta didik masih sangat asing
dengan Bahasa Ibrani dan Yunani, maupun materi
Bibliologi.
2. Peserta didik masih dapat dilibatkan dalam proses
pembuatan media pembelajaran “KATA Alkitab,”
56
tetapi belum dapat dilibatkan dalam membuat
aplikasi belajar “BETA Alkitab” karena membuat
program bukanlah Kompetensi Dasar tingkat SMP.
3. Waktu untuk membuat aplikasi belajar “BETA
Alkitab” kurang apabila hanya dikerjakan pada jam
dinas, dan tidak semua peserta didik memiliki atau
dapat menggunakan Handphone.
Strategi
Penyelesaian
1. Membiasakan agar peserta didik mampu menghafal
dan memahami kosakata sedikit demi sedikit dalam
apersepsi pembelajaran setiap pertemuan.
2. Peserta didik belum perlu dilibatkan dalam
mengerjakan aplikasi belajar “BETA Alkitab,” sebab
memang bukan termasuk Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) ranah keterampilan tingkat SMP.
3. Penulis melanjutkan membuat aplikasi belajar “BETA
Alkitab” di luar jam dinas.
Pengalaman
Baru yang
Didapatkan
1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik
memiliki tingkat ketertarikan dan kemampuan verbal
yang berbeda terhadap bahasa asing.
2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan
Bibliologi, manajemen waktu, serta keterampilan
desain grafis dan program komputer.
Analisa
Dampak
apabila Nilai-
nilai ANEKA
Tidak
Diaplikasikan
dalam
Pelaksanaan
Tugas
Jabatan
1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka:
jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan materi
yang disampaikan kurang kredibel dan sistematis.
2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka:
peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan
saran dari mentor kurang diterima.
3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka:
komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun;
dan aplikasi belajar kurang dipublikasikan.
4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka:
rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran; dan media kurang dikembangkan.
5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka:
nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan
kegiatan kurang jujur dan transparan.
Daftar
Lampiran
Kegiatan 3
1. Disposisi hasil konsultasi.
2. Daftar teks bahasa Ibrani dan Yunani; Materi
“Bibliologi” (softfile dan cetak); Rubrik penilaian
model “Communication” teknik “praktik.”
3. Presensi pemaparan materi “Bibliologi”.
4. Lembar partisipasi pembuatan media pembelajaran;
Desain media pembelajaran (produk dan softfile).
57
5. Media pembelajaran KATA Alkitab.
6. Hasil rubrik penilaian.
7. Source code aplikasi belajar BETA Alkitab (softfile
dan cetak).
8. Sertifikat aplikasi; Tautan unduhan aplikasi.
9. Lembar evaluasi.
Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
4. Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen
Berjudul “METANOIA.”
Tabel 4.4
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 4
Uraian
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan 4
Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru
Kristen Berjudul “METANOIA.”
Pelaksanaan 25 September 2019 sampai dengan 16 Oktober 2019.
Kronologi
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan
“Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan
Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA.’”
2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian
lab Komputer.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk
membuat renungan harian, pendalaman materi, dan
pemahaman Alkitab.
4. Membuat: Draft buku; Surat pengajuan ISBN dan
HAKI; serta Rubrik penilaian keterampilan model
“Collaboration” teknik “proyek.”
5. Melaksanakan kegiatan “Mempublikasikan Buku
Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul
‘METANOIA” dan mengisi rubrik penilaian.
6. Menyunting teks dan mendesain tata letak buku.
7. Mencetak buku.
8. Mempublikasikan buku cetak.
9. Mempublikasikan buku elektronik melalui Google
Play Book. *) pengembangan kegiatan
10. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan
“Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan
Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA’” kepada Mentor.
58
Nilai-nilai
ANEKA
1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam
konsultasi untuk mencapai kesepakatan
(Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.
2. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang
lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan
komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik).
3. Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat
buku (Nasionalisme) dan melakukan komunikasi
dengan sopan santun (Etika Publik).
4. Penulis dengan segera membuat draft buku
(Akuntabilitas), mengajukan ISBN dan HAKI sesuai
prosedur (Anti Korupsi), serta membuat rubrik
59
penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran
(Komitmen Mutu).
5. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan
disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan
transparan (Anti Korupsi).
6. Penulis melakukan koreksi terhadap tugas peserta
didik agar menjadi layak terbit (Komitmen Mutu)
tanpa mengubah ide pokok pikiran mereka (Anti
Korupsi).
7. Penulis mencetak buku yang sudah memiliki ISBN
(Komitmen Mutu) sesuai dengan prosedur dan
membayar biaya cetak (Anti Korupsi).
60
8. Penulis mempublikasikan buku ke SD, SMP, SMA,
Sekolah Tinggi, Gereja, dan Panti Asuhan
(Nasionalisme) dengan gratis agar peserta didik
belajar untuk mau berbagi (Etika Publik).
9. Penulis mempublikasikan buku elektronik ke Google
Play Book sesuai prosedur dan Undang-undang IT
(Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman
dibaca (Etika Publik).
10. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun
(Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara
jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima
saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
61
Kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta
didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan
menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil,
berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan
IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi
sekolah yaitu: “Mewujudkan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran dan manajemen sekolah.”
Kontribusi
terhadap
Nilai-nilai
Organisasi
Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta
didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan
mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21
Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
Kendala
1. Sebagian besar peserta didik masih kesulitan dalam
menyusun teks narasi teologi (renungan harian,
pendalaman materi, pemahaman Alkitab) secara
sistematis.
2. Beberapa peserta didik masih kesulitan dalam
menggunakan komputer terutama dalam
menggunakan program pengolahan kata (Microsoft
Word).
3. Pada Rancangan Aktualisasi dan Habituasi, penulis
hendak menamai buku tersebut dengan “Spirit
Watuska,” namun nama tersebut (Spirit) sudah
terdaftar dalam Database Perpustakaan Nasional
sehingga harus menggunakan nama lain untuk
menghidari duplikasi nama.
Strategi
Penyelesaian
1. Membiasakan agar peserta didik mampu menulis
dan memahami teks narasi teologi (renungan harian,
pendalaman materi, pemahaman Alkitab) secara
sistematis.
2. Meneliti dan membenahi secukupnya teks oleh
peserta didik tanpa merubah ide orisinil peserta didik.
3. Penulis mengganti nama buku dengan “Metanoia.”
Pengalaman
Baru yang
1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik
memiliki berbagai pengalaman unik yang
62
Didapatkan mempengaruhi perilaku dan pola pikir mereka,
sehingga penulis sebagai guru perlu melakukan
pendekatan personal secara intensif.
2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan
perbukuan dan percetakan, manajemen waktu, serta
keterampilan menulis dan desain grafis.
Analisa
Dampak
apabila Nilai-
nilai ANEKA
Tidak
Diaplikasikan
dalam
Pelaksanaan
Tugas
Jabatan
1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka:
jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan
penerbitan buku kurang tepat waktu.
2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka:
peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan
saran dari mentor kurang diterima.
3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka:
komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun;
dan naskah buku kurang diteliti sebelum terbit.
4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka:
rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran; dan buku kurang dipublikasikan.
5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka:
nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan
kegiatan kurang jujur dan transparan.
Daftar
Lampiran
Kegiatan 4
1. Disposisi hasil konsultasi.
2. Notulen hasil koordinasi dengan guru TIK.
3. Portofolio tugas naskah peserta didik.
4. Draft sampul, pengantar, dan daftar isi buku; Surat
pengajuan ISBN dan HAKI; Rubrik penilaian model
“Collaboration” teknik “Proyek.”
5. Portofolio tugas naskah (softfile) peserta didik dan
karya kontribusi guru; Hasil rubrik penilaian.
6. Buku (softfile).
7. Buku (cetak).
8. Berita acara penerima publikasi buku.
9. Sertifikat buku elektronik; tautan unduhan (link
download) buku elektronik Google Play Book.
10. Lembar evaluasi.
Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
63
5. Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis
Website dan Android.
Tabel 4.5
Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 5
Uraian
Kegiatan
Keterangan
Kegiatan 5
Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News”
Berbasis Website dan Android.
Pelaksanaan 21 September 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019.
Kronologi
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan
“Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad
News” Berbasis Website dan Android.”
2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian
lab Komputer.
3. Mendesain source code website.
4. Memindahkan source code pada Domain dan
Hosting.
5. Menguji coba website.
6. Membuat: Buku panduan; serta Rubrik penilaian
keterampilan model “Critical Thinking and Problem
Solving” teknik “portofolio.”
7. Memilih berita dan isu dalam masyarakat yang akan
didiskusikan melalui website.
8. Mendesain source code aplikasi Android.
9. Mempublikasikan aplikasi Android.
10. Melaksanakan kegiatan “Menciptakan Media Sosial
“Good News VS Bad News” Berbasis Website dan
Android” dan mengisi rubrik penilaian.
11. Mengajak peserta didik dan guru Kristen sekolah
lain serta remaja-remaja Gereja untuk bergabung di
media sosial “Good News VS Bad News.”
12. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan
“Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad
News” Berbasis Website dan Android” kepada
Mentor.
Nilai-nilai
ANEKA
1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan
santun (Etika Publik) dan transparan (Anti
Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai
kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai
kegiatan.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN  DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA

More Related Content

Similar to PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA

Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
baambangPontoh
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
Mamik Oktaviana
 
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
SitiRoekah
 

Similar to PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA (20)

Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsiKkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
 
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAISKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
 
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537d83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
 
Silvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. PdSilvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. Pd
 
Cover laporan aktualisasi ok
Cover laporan aktualisasi okCover laporan aktualisasi ok
Cover laporan aktualisasi ok
 
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
 
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
 
Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
Toaz.info laporan-rtl-rpk-pk-diklat-cks-2020-pr 75857832db967d808af6d8b7d6dee...
 
Laporan magang I lp3l
Laporan magang I lp3l Laporan magang I lp3l
Laporan magang I lp3l
 
4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 MAMIK OKTAVIANA D24180016
 
Laporan PPL - Junior.pdf
Laporan PPL - Junior.pdfLaporan PPL - Junior.pdf
Laporan PPL - Junior.pdf
 
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
 
Laporan kkn unusida berdaya 2020
Laporan kkn unusida berdaya 2020Laporan kkn unusida berdaya 2020
Laporan kkn unusida berdaya 2020
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
 
Laporan akhir kkn firmansyah
Laporan akhir kkn firmansyahLaporan akhir kkn firmansyah
Laporan akhir kkn firmansyah
 
Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'
 
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
 
CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2
 

Recently uploaded (8)

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA

  • 1. LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 21 SURAKARTA Disusun oleh: Nama : Feri Fajar Ento, S.Pd NIP : 19930828 201902 1 002 Angkatan : IV / CXCIII No. Presensi : 02 Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen Ahli Pertama Unit Kerja : SMP Negeri 21 Surakarta Coach : Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum Mentor : Mulyono, S.Pd PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III PEMERINTAH KOTA SURAKARTA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019
  • 2.
  • 3.
  • 4. iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan judul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21 Surakarta” dengan baik dan tepat waktu. Adapun kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penulis sebagai calon ASN di Dinas Pendidikan Kota Surakarta khususnya di SMP Negeri 21 melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Penulis menyadari bahwa kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini dapat terlaksana atas bantuan berupa doa, data, dan dana dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. 2. Bapak F.X. Hadi Rudyatmo selaku Walikota dan bapak Dr. H. Achmad Purnomo, Apt. selaku Wakil Walikota Kota Surakarta. 3. Bapak Drs. Rakhmat Sutomo, M.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Surakarta dan Ibu Restu Tyaswening Sarjono Siwi, S.H., MM selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS sekaligus sebagai Narasumber dalam laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi. 4. Bapak Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum selaku coach yang telah memberi inspirasi, motivasi, saran dan bimbingannya dalam penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi. 5. Bapak Mulyono, S.Pd selaku mentor yang telah memberi informasi, motivasi, saran dan bimbingannya dalam penyusunan laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.
  • 5. v 6. Segenap Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi nilai-nilai dasar ANEKA untuk dapat diaktualisasikan dan dihabituasikan dalam instansi. 7. Ibu Sri Handayani beserta jajaran Panitia Penyelenggara dan Mayor Ruadi beserta jajaran Pembimbing dan Pengasuh yang telah menjaga dan memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Kota Surakarta di SKADIK 401. 8. Keluarga besar SMP Negeri 21 Surakarta atas dukungan dan kerjasamanya selama penulis mengikuti Pelatihan Dasar CPNS dan melaksanakan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi. 9. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IV (CXCIII) Kota Surakarta tahun 2019. 10. Seluruh keluarga dan rekan-rekan penulis yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang dalam proses menjadi seorang ASN. Penulis berharap adanya masukan dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan kegiatan ini menjadi lebih baik, sehingga dapat menjadi contoh dalam laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar ASN selanjutnya, serta memberi manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Penulis juga memohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ada perilaku dan perkataan yang kurang berkenan terhadap berbagai pihak terkait, demikian juga dalam penulisan laporan Aktualisasi dan Habituasi ini. Tuhan memberkati kita semua. Surakarta, 22 Oktober 2019 Penulis, Feri Fajar Ento, S.Pd NIP: 19930828 201902 1 002
  • 6. vi DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................ iv DAFTAR ISI ..................................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ix BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................ 1 B. Identifikasi Isu ................................................................. 6 C. Penetapan Isu................................................................. 9 D. Rumusan Isu................................................................... 10 E. Tujuan............................................................................. 10 F. Manfaat........................................................................... 11 BAB II: DESKRIPSI UNIT ORGANISASI A. Profil Organisasi.............................................................. 12 B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ......................................... 22 C. Role Model ..................................................................... 23 BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi serta Keterkaitannya dengan Nilai ANEKA .................... 26 B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi......................................................................... 39 BAB IV: HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA.................................................. 42 B. Matriks Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA.................................................. 70 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................... 73 B. Rekomendasi.................................................................. 74 C. Rencana Aksi ................................................................. 74
  • 7. vii DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 78 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 79 DUKUNGAN BUKTI-BUKTI CAPAIAN KEGIATAN (LAMPIRAN)...... 81
  • 8. viii DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Identifikasi Isu .................................................................. 7 Tabel 1.2. Analisis Isu dengan Metode APKL ................................... 8 Tabel 1.3. Analisis Isu dengan Metode USG ..................................... 9 Tabel 2.1. Kondisi Peserta Didik 5 Tahun Terakhir............................ 19 Tabel 2.2. Data Guru berdasarkan Pendidikan.................................. 20 Tabel 2.3. Data Guru berdasarkan Pelajaran yang Diampu .............. 20 Tabel 2.4. Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha)......................... 21 Tabel 2.5. Data Ruang Belajar........................................................... 21 Tabel 2.6. Data Ruangan Lainnya ..................................................... 21 Tabel 2.7. Data PPDB........................................................................ 22 Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi................ 27 Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi . 39 Tabel 4.1. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 1......................................................................... 42 Tabel 4.2. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 2......................................................................... 47 Tabel 4.3. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 3......................................................................... 51 Tabel 4.4. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 4......................................................................... 57 Tabel 4.5. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 5......................................................................... 63 Tabel 4.5. Rekapitulasi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA .............................................................. 70 Tabel 5.1. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA .............................................................. 75
  • 9. ix DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 21 Surakarta.............. 16 Gambar 3.2. Martin Luther (Role Model) ........................................... 40 Gambar 4.1. Kegiatan 1 Tahap 1....................................................... 43 Gambar 4.2. Kegiatan 1 Tahap 2....................................................... 43 Gambar 4.3. Kegiatan 1 Tahap 3....................................................... 44 Gambar 4.4. Kegiatan 1 Tahap 4....................................................... 44 Gambar 4.5. Kegiatan 1 Tahap 5....................................................... 44 Gambar 4.6. Kegiatan 1 Tahap 6....................................................... 45 Gambar 4.7. Kegiatan 2 Tahap 1....................................................... 48 Gambar 4.8. Kegiatan 2 Tahap 2....................................................... 48 Gambar 4.9. Kegiatan 2 Tahap 3....................................................... 48 Gambar 4.10. Kegiatan 2 Tahap 4..................................................... 49 Gambar 4.11. Kegiatan 2 Tahap 5..................................................... 49 Gambar 4.12. Kegiatan 2 Tahap 6..................................................... 49 Gambar 4.13. Kegiatan 3 Tahap 1..................................................... 52 Gambar 4.14. Kegiatan 3 Tahap 2..................................................... 53 Gambar 4.15. Kegiatan 3 Tahap 3..................................................... 53 Gambar 4.16. Kegiatan 3 Tahap 4..................................................... 53 Gambar 4.17. Kegiatan 3 Tahap 5..................................................... 54 Gambar 4.18. Kegiatan 3 Tahap 6..................................................... 54 Gambar 4.19. Kegiatan 3 Tahap 7..................................................... 54 Gambar 4.20. Kegiatan 3 Tahap 8..................................................... 55 Gambar 4.21. Kegiatan 3 Tahap 9..................................................... 55 Gambar 4.22. Kegiatan 4 Tahap 1..................................................... 57 Gambar 4.23. Kegiatan 4 Tahap 2..................................................... 57 Gambar 4.24. Kegiatan 4 Tahap 3..................................................... 57 Gambar 4.25. Kegiatan 4 Tahap 4..................................................... 58 Gambar 4.26. Kegiatan 4 Tahap 5..................................................... 58 Gambar 4.27. Kegiatan 4 Tahap 6..................................................... 58 Gambar 4.28. Kegiatan 4 Tahap 7..................................................... 59
  • 10. x Gambar 4.29. Kegiatan 4 Tahap 8..................................................... 59 Gambar 4.30. Kegiatan 4 Tahap 9..................................................... 59 Gambar 4.31. Kegiatan 5 Tahap 10................................................... 60 Gambar 4.32. Kegiatan 5 Tahap 1..................................................... 64 Gambar 4.33. Kegiatan 5 Tahap 2..................................................... 64 Gambar 4.34. Kegiatan 5 Tahap 3..................................................... 64 Gambar 4.35. Kegiatan 5 Tahap 4..................................................... 65 Gambar 4.36. Kegiatan 5 Tahap 5..................................................... 65 Gambar 4.37. Kegiatan 5 Tahap 6..................................................... 65 Gambar 4.38. Kegiatan 5 Tahap 7..................................................... 66 Gambar 4.39. Kegiatan 5 Tahap 8..................................................... 66 Gambar 4.40. Kegiatan 5 Tahap 9..................................................... 66 Gambar 4.41. Kegiatan 5 Tahap 10................................................... 67 Gambar 4.42. Kegiatan 5 Tahap 11................................................... 67 Gambar 4.43. Kegiatan 5 Tahap 12................................................... 67
  • 11. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas di negara lainnya serta digaji berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (PERPU). ASN mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan profesional jabatan. ASN memiliki peran penting dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Maka, seorang ASN perlu dibentuk menjadi pribadi yang berkarakter, profesional, dan melayani. Dalam Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 2014 menekankan bahwa dalam pelaksanaan manajemen ASN harus berdasarkan kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk memenuhi aturan tersebut, pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Demikian juga CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
  • 12. 2 dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan dasar yang dimaksud dalam hal ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi (LAN) Negara Republik Indonesia No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Dalam peraturan tersebut mengamanatkan bahwa diperlukan sosok PNS yang profesional sebagai pelayan masyarakat, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan jabatannya secara efektif dan efisien. Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier dalam lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier tersebut dibedakan menjadi 2, sebagai berikut: (1) Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi; dan (2) Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya guru. Guru menurut UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 tentang Guru dan Dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan pengertian tersebut, guru memiiki peranan penting dalam megejawantahkan tujuan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara efektif dan efisien diperlukan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.
  • 13. 3 Tugas guru dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 Pasal 52 tentang Guru, yaitu sebagai berikut: (1) Merencanakan pembelajaran; (2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu; (3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa; (5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; (6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan (7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan. Sedangkan Fungsi guru terkandung dalam poin d dan e UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah sebagai berikut: (1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa; (2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; (3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; (4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, profesi guru sebagai ASN wajib melaksanakan tugas dan fungsi (tusi) dalam rangka mengejawantahkan tujuan pendidikan. Selanjutnya terkhusus Guru Mata Pelajaran berkewajiban memenuhi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No. 16 tahun 2019 yaitu: (1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan; (2) Menyusun silabus pembelajaran; (3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran; (4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran; (5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran; (6) menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang diampunya; (7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran; (8) Melaksanakan pembelajaranlperbaikan dan pengayaan
  • 14. 4 dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi; (9) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional; (10) Membimbing guru pemula dalam program induksi; (11) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran; (12) Melaksanakan pengembangan diri; (13) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan (14) Membuat karya inovatif. Guru Mata Pelajaran yang dimaksud termasuk Guru Pendidikan Agama. Selanjutnya, sama halnya dengan ASN secara umum, Guru Pendidikan Agama juga dituntut untuk dapat memecahkan isu-isu terkait yang dapat bersunber dari (1) Pelayanan Publik; (2) Manajemen ASN; dan (3) Whole of Government. Guru agama pada setiap sekolah, sesuai dengan kebijakan sekolah melalui kurikulum disarankan untuk menyelenggarakan kegiatan pembinaan spiritual, baik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun non-KBM. Kurangnya motivasi dan kekhusukan peserta didik dalam mengikuti rangkaian kegiatan spiritual adalah kasus umum yang dihadapi oleh setiap sekolah. Permasalahan tersebut secara fakta lapangan ditandai dengan rekap presensi yang kurang maksimal dan kondisi dalam pelaksanaan ibadah yang kurang kondusif. Terlebih apabila guru agama belum melakukan pendekatan yang tepat dalam membina spiritual peserta didik. Seorang guru agama pada prinsipnya bukan hanya berfungsi sebagai pembina spiritual peserta didik dalam kelas tetapi juga menjalankan fungsi bimbingan, termasuk monitor perkembangan peserta didik di luar KBM. Namun masih terdapat paradigma bahwa guru agama sebagaimana guru mata pelajaran pada umumnya lebih memprioritaskan tugas mengajar di kelas dan menyelesaikan administrasi pembelajaran, sehingga fungsinya sebagai pembimbing spiritual sering terabaikan. Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK), tujuan pembelajaran dirahkan pada ketiga ranah pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) sebagaimana yang temuat dalam kurikulum, dikembangkan dalam silabus dan direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terkhusus dalam RPP mata pelajaran Pendidikan Agama, harus memuat Kompetensi Dasar (KD) 1
  • 15. 5 dan KD 2 sebagai penjabaran dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2. Hal tersebut mencondongkan seorang guru Agama lebih mefokuskan pembelajaran maupun evaluasi penilaian pada ranah pengetahuan dan sikap, sedangkan dalam penilaian keterampilan kurang terlaksana secara terstruktur dan optimal. Dalam Kurikulum 2013 (K13), seluruh mata pelajaran termasuk PAK tetap perlu menyelenggarakan pembelajaran pada ketiga ranah untuk menjamin berkembangnya hardskill dan softskill peserta didik secara terintegrasi lintas mata pelajaran. Selanjutnya dalam K13 revisi 2017 menganjurkan pembelajaran berorientasi pada Pendidikan Penguatan Karakter (PPK), Literasi, HOTS (Hight Order of Thingking Skill) dan Keterampilan abad 21 yang terdiri dari 4C (Communication, Colaborative, Critical Thingking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi atau keahlian sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) Abad 21. Untuk menerapkan pembelajaran yang demikian, perlu juga diimbangi dengan pemanfaatan teknologi atau dalam pendidikan disebut media pembelajaran. Gaya mengajar klasikal juga merupakan permasaahan umum yang dihadapi guru-guru agama bahkan pada kemajuan teknologi era ini. Padahal, penerapan pembelajaran yang modern akan lebih efektif dan efisien jika diimbangi dengan media pembelajaran yang tepat guna sesuai dengan materi yang disampaikan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Sebagaimana guru agama dalam peranannya sebagai ASN berfungsi mempererat dan mempersatukan bangsa, guru agama dalam hal ini memiliki fungsi strategis. Sebab salah satu isu besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah tentang Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongn (SARA). Pemahaman masyarakat akan Pancasila dan pelaksanaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 seharusnya lebih dari cukup untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Namun fakta lapangan justru menunjukkan bahwa isu tersebut masih menguat bahkan bisa bersumber dari dalam ASN sendiri. Sebagai salah satu usaha mempererat dan mempersatukan bangsa, guru agama dapat melakukan refleksi kasus
  • 16. 6 terkait dengan kasus global, sebab isu SARA sebenarnya termasuk isu besar global. Perkumpulan agama-agama dunia pernah menawarkan satu produk yang disebut “Global Ethic: The Golden Rule” yang berisi satu ajaran sosial dimana hampir seluruh agama di dunia berdasarkan Kitab Suci masing-masing memilikinya, yaitu “Apapun yang kamu tidak ingin orang lain perbuat terhadapmu, jangan kamu lakukan terhadap mereka.” Nilai-nilai ini lebih perlu diimplementasikan daripada metode seperti dialog lintas agama yang sampai sekarang belum menghasilkan manfaat yang signifikan. Guru agama juga perlu melakukan kerjasama dalam pembinaan spiritual dan moral dengan tokoh masyarakat dan pemimpin- pemimpin ibadah, terutama dalam usaha mencegah adanya potensi- potensi SARA muncul dalam diri peserta didik. Berdasarkan pengamatan penulis di SMP Negeri 21 Surakarta, penulis selaku guru agama Kriten juga menemui dan menghadapi isu-isu serupa seperti yang telah penulis jelaskan di atas. Selanjutnya, panulis sebagai CPNS dengan formasi jabatan Guru PAK dalam rangka mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III akan memaparkan laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi melalui pengangkatan isu terkait serta langkah strategis pemecahan isunya di ligkungan SMP Negeri 21 Surakarta sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Guru PAK. B. Identifikasi Masalah Laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini disusun berdasarkan indentifikasi beberapa isu yang ditemukan dalam KBM mata pelajaran PAK dan non-KBM pada kegiatan kerohanian Kristen di lingkungan SMP Negeri 21 Surakarta. Daftar isu yang diperoleh telah diamati dan didiskusikan bersama dengan mentor. Laporan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi dilaksanakan di SMP Negeri 21 Surakarta sesuai dengan nilai- nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA); sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI; serta sesuai sesuai dengan Tupoksi Guru PAK. Isu-isu tersebut dapat ditampilkan pada tabel berikut:
  • 17. 7 Tabel 1.1 Identifikasi Isu No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan 1. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan kerohanian Kristen. Pelayanan Publik Belum semua guru Kristen memotivasi peserta didik Kriten untuk rajin beribadah dan medampingi mereka demi menjaga kegiatan kerohanian tetap kondusif. Semua guru Kristen memotivasi peserta didik Kriten untuk rajin beribadah dan medampingi mereka demi menjaga kegiatan kerohanian tetap kondusif. 2. Kurang optimalnya peranan guru PAK dalam pendampingan spiritual peserta didik. Pelayanan Publik Guru PAK masih dominan pada bimbingan terhadap pelanggaran (represif) namun belum optimal dalam pencegahan pelanggaran (prefentif) melalui pembinaan spiritual. Guru PAK melaksanakan fungsi pembinaan spiritual terhadap pelanggaran (represif) dan pencegahan pelanggaran (prefentif) secara optimal. 3. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PAK. Manajemen ASN Guru PAK terkadang masih mengajar secara klasikal dan kurang memanfaatkan penggunaan media pembelajaran. Guru PAK mengajar secara progresif dengan memanfaatkan penggunaan media pembelajaran yang efektif. 4. Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran PAK. Manajemen ASN Guru PAK belum menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 secara komprehensif. Guru PAK menerapkan pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 yang terdiri dari Communication, Colaborative, Critical Thingking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). 5. Belum diimplemen- tasikannya nilai-nilai “Global Ethic: The Golden Rule” dalam Mata Pelajaran PAK. Whole of Government Guru PAK belum megimplementasikan nilai-nilai “Global Ethic: The Golden Rule” dalam Mata Pelajaran PAK. Guru PAK mengimplementasikan nilai-nilai “Etika Global: The Golden Rule” sebagai usaha mencegah dan mengurangi isu SARA. 6. Kurang optimalnya interaksi dan kerjasama antara guru PAK dengan Gereja dan tokoh masyarakat. Whole of Government Guru PAK belum menjalin interaksi interaksi dan kerjasama yang signifikan dengan Gereja dan tokoh masyarakat. Guru PAK menjalin interaksi interaksi dan kerjasama dengan Gereja dan tokoh masyarakat untuk memonitor perkembangan spiritual peserta didik. Sumber: Hasil analisis penulis, 2019.
  • 18. 8 Berdasarkan identifikasi isu yang telah penulis paparkan, selanjutnya dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu prioritas yang diutamakan untuk dicarikan solusinya. Proses tersebut menggunakan dua metode atau alat bantu secara bertahap dalam penetapan kriteria kualitas isu, yaitu sebagai berikut: 1. APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak) Analisis APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. b. Problematik, artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicari solusinya. c. Khalayak, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. d. Layak, artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL No Isu Kriteria Keterangan A P K L 1. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan kerohanian Kristen. + + + + Memenuhi syarat 2. Kurang optimalnya peranan guru PAK dalam pendampingan spiritual peserta didik. + + + - Tidak Memenuhi syarat 3. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PAK. + + - + Tidak Memenuhi syarat 4. Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran PAK. + + + + Memenuhi syarat 5. Belum diimplemen-tasikannya nilai- nilai “Global Ethic: The Golden Rule” dalam Mata Pelajaran PAK. + + + + Memenuhi syarat 6. Kurang optimalnya interaksi dan kerjasama antara guru PAK dengan Gereja dan tokoh masyarakat. + - + + Tidak Memenuhi syarat Keterangan: (+) = memenuhi, (-) = tidak memenuhi. Sumber: Hasil analisis penulis, 2019.
  • 19. 9 2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5 (Likert), sebagai berikut: a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya. c. Growth (perkembangan dampak), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah. Table 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG No. Isu Kriteria Jumlah Peringkat U S G 1. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan kerohanian Kristen. 4 5 4 13 3 2. Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran PAK. 5 5 5 15 1 3. Belum diimplemen-tasikannya nilai-nilai “Global Ethic: The Golden Rule” dalam Mata Pelajaran PAK. 4 5 5 14 2 Keterangan: Penilaian berdasarkan Skala 1 – 5 (Likert). Sumber: Hasil analisis penulis, 2019. Setelah melalui tahap analisis dengan metode APKL dan USG, maka penulis menetapkan isu prioritas, yaitu “Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.” C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan Adapun dampak apabila isu prioritas “Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen” tidak segera diselesaikan antara lain:
  • 20. 10 1. Peserta Didik Kristen kurang mengembangkan hardskill dan softskill secara signifikan dalam menghadapi tantangan global 4.0. 2. Pembelajaran PAK kurang sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi yang berorientasi pada keterampilan abad-21. 3. Guru PAK kurang mengadakan evaluasi pembelajaran secara komprehensif pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. D. Rumusan Masalah Dari isu prioritas yang telah penulis tetapkan, maka rumusan masalah pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini adalah: “Bagaimanakah Menerapkan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen?” Selanjutnya, gagasan pemecahan isu pada unit kerja SMP Negeri 21 Surakarta adalah: “Penerapan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21 Surakarta.” E. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini adalah: “Menerapkan Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 21 Surakarta.” 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini adalah: a. Mengembangkan hardskill dan softskill peserta didik secara signifikan dalam menghadapi tantangan global 4.0. b. Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi yang berorientasi pada keterampilan abad-21 dalam mata Pelajaran PAK c. Mengadakan evaluasi pembelajaran secara komprehensif pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik oleh guru PAK.
  • 21. 11 F. Manfaat Manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini adalah: 1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (Penulis)  Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ASN formasi Guru PAK di SMP Negeri 21 Surakarta.  Meningkatkan kompetensi sebagai guru (Pedagogik, Profesional, Sosial, Kepribadian), memenuhi Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). 2. Bagi SMP Negeri 21 Surakarta (Instansi)  Mewujudkan visi, misi, tujuan dan nilai-nilai budaya kerja organisasi SMP Negeri 21 Surakarta.  Meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 21 Surakarta melalui peningkatan kualitas pembelajaran PAK. 3. Bagi Peserta Didik SMP Negeri 21 Surakarta (Pengguna)  Meningkatkan hardskill dan softskill berdasarkan keterampilan Abad 21 untuk menghadapi tantangan global 4.0.  Meningkatnya motivasi dan hasil hasil belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran PAK.
  • 22. 12 BAB II DESKRIPSI UNIT ORGANISASI A. Profil Organisasi 1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi Pendidikan dasar telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 1990. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dipandang perlu mengatur syarat- syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan dasar dengan Peraturan Pemerintah. Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang sederajat. Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program enam tahun. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program tiga tahun. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. 2. Identitas, Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi a. Identitas Sekolah  Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Surakarta  Alamat : Jln. Karengan 27b, Jebres, Surakarta  No. Telepon : (0271) 646014
  • 23. 13  NSS : 201036104094  NPSN : 20328089  Tahun Berdiri : 1984  Status Sekolah : Negeri  Akreditasi : A b. Visi “Berprestasi, Terampil, Berkarakter, Berwawasan Lingkungan, Berlandaskan IPTEK dan IMTAQ” c. Misi  Mewujudkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan bimbingan secara profesional  Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong pencapaian prestasi  Menciptakan lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya pelestarian lingkungan  Mewujudkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan manajemen sekolah  Mewujudkan nilai – nilai keimanan dan budi pekerti luhur d. Nilai Organisasi 1) Integritas, yaitu keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan.  Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai.  kebenaran dalam tindakan.  Jujur dalam segala tindakan.  Menghindari benturan kepentingan.  Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi.  Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Inovatif, yaitu memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
  • 24. 14 Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.  Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan.  Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif.  Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah.  Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien. 3) Inisiatif, yaitu kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.  Responsif melayani kebutuhan stakeholder.  Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi.  Memiliki dorongan utk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah. 4) Pembelajar, yaitu selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.  Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan danpengalaman.  Mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kesalahan.  Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja. 5) Menjunjung Meritorasi, yaitu menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten.  Berkompetisi secara profesional.  Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai.  Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja.
  • 25. 15  Tidak sewenang-wenang.  Tidak mementingkan diri sendiri. 6) Religius, yaitu menjadi insan beragama yang senantiasa taat kepada perintah agama dan keyakinanya sesuai kaidah yang benar.  Menjalankan ajaran agama masing-masing individu dengan taat dan sesuai kaidah yang berlaku.  Senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.  Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.  Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.  Mengembangkan sikap hormat menghormati antara pemeluk agama.  Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. e. Tujuan Organsasi  Mengembangkan kompetensi dan profesionalisme pendidik.  Meningkatkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan layanan Bimbingan Konseling secara profesional.  Meningkatkan prestasi akademik.  Meningkatkan prestasi non akademik bidang keagamaan.  Meningkatkan prestasi non akademik bidang olah raga.  Meningkatkan prestasi non akademik bidang kesenian.  Meningkatkan prestasi non akademik bidang budi pekerti.  Mengembangkan standar kompetensi kelulusan.  Menyempurnakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).  Mengembangkan metode pembelajaran.
  • 26. 16  Terciptanya lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya pelestarian lingkungan.  Mengembangkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan manajemen sekolah, laboratorium IPA, laboratorium komputer dan jaringan internet, laboratorium bahasa serta perpustakaan. 3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja a. Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMPN 21 Surakarta Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019. b. Deskripsi Kerja 1) Kepala Sekolah Konsepnya adalah EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator). Sebagai Edukator  Membimbing Guru  Membimbing Karyawan  Membimbing Siswa
  • 27. 17  Membimbing Staf Sebagai Manager  Menyusun program  Menyusun personal dalam organisasi sekolah  Menggerakkan staf, guru, dan karyawan  Mengoptimalkan sumber daya sekolah Sebagai Administrator  Mengelola administrasi KBM dan Bimbingan dan Konseling (BK)  Mengelola administrasi kesiswaan  Mengelola administrasi ketenagaan  Mengelola administrasi keuangan  Mengelola administrasi sarana prasarana Sebagai Supervisor  Menyusun program supervisi  Melaksanakan program supervisi  Menggunakan hasil supervisi Sebagai Leader  Memiliki kepribadian yang kuat  Memahami kondisi anak buah yang baik  Memiliki visi dan memahami misi sekolah  Memiliki kemampuan mengambil keputusan  Memiliki kemampuan berkomunikasi Sebagai Inovator  Kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk pembaharuansekolah  Kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah Sebagai Motivator  Kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)  Kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik)  Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman
  • 28. 18 2) Komite Sekolah Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:  Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang ditetapkan bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana strategis pengembangan sekolah, menyusun dan menetapkan rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah prestasi unggulan.  Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan  Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat  Mengevaluasi program sekolah secara proporsional  Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya  Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik berstandar nasional maupun lokal  Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi profesional kepada staf pengajar  Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah  Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan 3) Guru Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:  Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap  Melaksanakan kegiatan pembelajaran  Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir  Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
  • 29. 19  Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan  Mengisi daftar nilai anak didik  Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran  Membuat alat pelajaran/alat peraga  Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni  Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulumMelaksanakan tugas tertentu di sekolah Mengadakan pengembangan program pembelajaran  Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik  Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran  Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya  Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat 2. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain a. Kondisi Peserta Didik 5 tahun terakhir Tabel 2.1 Kondisi Peserta Didik 5 Tahun terakhir NO Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (VII + VIII + IX) Calon Siswa Baru Jumlah Siswa Rombel Jumlah Siswa Rombel Jumlah Siswa Rombel Jumlah Siswa Rombel 1 2014/2015 283 219 7 202 7 194 7 615 21 2 2015/2016 275 205 7 196 7 178 7 579 21 3 2016/2017 254 214 7 197 7 185 7 596 21 4 2017/2018 208 221 7 208 7 188 7 617 21 5 2018/2019 170 201 7 211 7 198 7 610 21 Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
  • 30. 20 b. Data Guru dan Karyawan 1) Data Guru sesuai Pendidikan Akhir Tabel 2.2 Data Guru berdasarkan Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Status Kepegawaian Jenis Kelamin Jumlah PNS GTT Laki-Laki Perempuan 1. S2 5 1 2 4 6 2. S1 26 3 11 18 29 3. D4 - - - - - 4. D3 - - - - - 5. D2 - - - - - 6. D1 - - - - - Total 31 4 13 22 35 Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019. 2) Data Guru sesuai Mata Pelajaran: Tabel 2.3 Data Guru berdasarkan Mata Pelajaran yang Diampu No. Mata Pelajaran Status Kepegawaian Jumlah PNS GTT 1 Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam 2 1 3 Pendidikan Agama Kristen 1 - 1 Pendidikan Agama Katholik 1 - 1 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 - 2 3 Bahasa Indonesia 4 - 4 4 Bahasa Inggris 3 - 3 5 Matematika 4 - 4 6 Ilmu Pengetahuan Alam 4 1 5 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 - 4 8 Seni Budaya 2 - 2 9 Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan 2 - 2 10 Teknologi Informasi Dan Komunikasi 1 - 1 11 Bahasa Jawa 1 - 1 12 Kesenian Daerah 1 - 1 13 Bimbingan Dan Konseling 2 1 3 Jumlah 35 3 38 Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019.
  • 31. 21 c. Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha) Tabel 2.4 Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha) No. Tingkat Pendidikan Status Kepegawaian Jenis Kelamin Jumlah PNS GTT Laki-Laki Perempuan 1. S1 - 1 - 1 1 2. D3 - 1 - 1 1 3. D2 - - - - - 4. D1 - - - - - 5. Sma 3 3 3 3 6 6. Smp - - - - - 7. Sd 1 - 1 - 1 Total 4 5 4 5 9 Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019. 3. Data Ruang Belajar (Kelas) Tabel 2.5 Data Ruang Belajar Jumlah dan Ukuran Ruang Lainnya Jumlah Ruang Lainnya Ukuran 7 x 8 m2 Ukuran  56 m2 Ukuran  63 m2 Jumlah Baik - - 21 21 Rusak Ringan - - - - Rusak Sedang - - - - Rusak Berat - - - - Rusak Total - - - - sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019 4. Data Ruangan Lainnya Tabel 2.6 Data Ruang Lainnya No. Jenis Ruang Jumlah Ukuran (P X L) M Kondisi B Cb Kb Tb 1 Ruang Kepala Sekolah 1 5 X 6 V 2 Ruang Wakasek 1 9 X 6 V 3 Ruang Guru 1 9 X 6 V 4 Ruang Tata Usaha 1 4 X 6 V 5 Ruang Agama Kristen 1 6 X 3 V
  • 32. 22 6 Ruang BK 1 5 X 3 V 7 Ruang Keterampilan 1 20 X 9 V 8 Ruang Perpustakaan 1 7 X 12 V 9 Laboratorium IPA 1 15 X 7 V 10 Laboratorium TIK 1 15 X 7 V 11 Laboratorium Bahasa 1 15 X 7 V 12 Ruang Ganti Olahraga 1 3 X 3 V 13 Pos Satpam 1 2 X 2 V 15 Masjid 1 13 X 15 V 16 Gudang 2 2 X 3 V 17 Rumah Penjaga Sekolah 2 5 X 6 V 18 WC/ Toilet 17 2 X 1.5 V Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019. 5. Data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tabel 2.7 Data PPDB No. Tahun Pelaksanaan Tahun Pelajaran Pendaftar Diterima GAKIN Online GAKIN Online DK LK DK LK 1 2018 2018- 2019 Jumlah 87 - 67 117 - Nilai Tertinggi 90.8 200.5 - 126.7 200.5 - Nilai Terrendah 201.2 - 201.2 89.2 - Rata-rata 147.0 - 157.5 151.0 - 2 2017 2017- 2018 Jumlah 73 96 9 66 136 16 Nilai Tertinggi 83.26 221.50 218.50 83.26 230.00 241.50 Nilai Terrendah 66.44 125.00 155.00 69.00 173.50 176.00 Rata-rata 73.52 184.34 196.94 73.75 198.62 211.06 3 2016 2016- 2017 Jumlah 115 114 25 53 122 37 Nilai Tertinggi 78.58 235.00 236.00 78.58 237.50 236.50 Nilai Terrendah 65.20 113.00 157.50 72.00 183.00 184.50 Rata-rata 71.97 187.35 196.33 74.37 205.58 214.31 4 2015 2015- 2016 Jumlah 85 172 17 45 133 24 Nilai Tertinggi 81.44 213.00 216.50 81.44 213.00 216.50 Nilai Terrendah 19.92 112.00 133.00 71.28 165.00 164.00 Rata-rata 70.93 168.86 183.59 73.77 182.68 185.40 Sumber: Data SMPN 21 Surakarta, 2019. B. Tugas Jabatan Peserta Diklat 1. Tugas pokok peserta Tugas ASN ditegaskan melalui UU. No 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa:
  • 33. 23  Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;  Memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas; dan  Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Tugas Guru Tugas guru sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu:  Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;  Menyusun silabus pembelajaran;  Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;  Melaksanakan kegiatan pembelajaran;  Menyusun alat ukursoal sesuai mata pelajaran;  Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;  Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;  Melaksanakan pembelajaranperbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;  Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;  Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;  Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;  Melaksanakan pengembangan diri;  Melaksanakan publikasi ilmiah; dan  Membuat karya inovatif. C. Role Model Dalam dunia Pendidikan Kristen dan Theologi, penulis memiliki seorang Role Model, yaitu Marthin Luther, bapak Revolusioner Gereja. Berikut adalah biografi dan sejarah singkatnya:
  • 34. 24 Gambar 2.2 Marthin Luther Pada 31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada uskupnya, Albrecht von Brandenburg, memprotes penjualan Indulgensi (Surat Keselamatan). Ia melampirkan dalam suratnya satu salinan perdebatan Luther tentang Kuasa dan Kefektifan Indulgensi karyanya, yang kemudian dikenal sebagai 95 Tesis. Hans Hillerbrand menuliskan bahwa Luther tidak berniat untuk menentang Gereja, namun memandang perdebatannya sebagai suatu keberatan keilmuan terhadap praktik-praktik Gereja, dan karena itu nada penulisannya bersifat "mencari", bukan dogmatis. Hillerbrand menuliskan bahwa meski demikian terdapat suatu implikasi tantangan dalam sejumlah tesisnya, terutama dalam Tesis 86, yang menanyakan: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini lebih besar daripada kekayaan Crassus yang terkaya, membangun basilika St. Petrus dengan uang orang-orang percaya yang miskin dan bukan dengan uangnya sendiri?" Luther berkeberatan dengan satu pernyataan yang dikaitkan dengan Johann Tetzel bahwa "Begitu koin dalam peti uang berdenting, jiwa dari purgatorium (juga dinyatakan sebagai 'ke surga') keluar." Ia bersikeras bahwa, karena pengampunan dianugerahkan dari Allah semata, mereka yang mengklaim kalau Indulgensi membebaskan para pembeli dari semua hukuman dan menganugerahkan mereka keselamatan adalah keliru. Umat Kristen, menurutnya, tidak boleh kendur dalam mengikuti Kristus lantaran jaminan palsu semacam itu. Penjualan indulgensi ditampilkan dalam satu pertanyaan kepada seorang penghasil uang, cukil kayu karya Jorg Breu uua dari Augsburg. Bagaimanapun, ucapan Tetzel yang kerap disitir tersebut dipandang sama sekali tidak merepresentasikan ajaran Katolik kala itu mengenai indulgensi, namun merupakan satu cerminan kapasitas Tetzel yang membesar-besarkannya.
  • 35. 25 Namun, kendati Tetzel melebih-lebihkan hal itu sehubungan dengan Indulgensi bagi mereka yang telah meninggal dunia, ajarannya mengenai Indulgensi bagi mereka yang masih hidup di dunia ini sejalan dengan dogma Katolik yang telah berlaku pada zamannya. Tulisan-tulisan Luther beredar luas, bahkan mencapai Prancis, Inggris, dan Italia pada 1519. Para mahasiswa dikabarkan memadati Wittenberg untuk mendengar Luther berbicara. Ia memublikasikan suatu ulasan singkat tentang Surat Galatia dan Karya tentang Kitab Mazmur tulisannya. Bagian awal karier Luther ini merupakan salah satu periode yang paling kreatif dan produktif dalam masa hidupnya. Tiga karyanya yang paling dikenal diterbitkan pada 1520: “Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman, Tentang Pembuangan Gereja ke Babel, dan Tentang Kebebasan Seorang Kristen.” Hal-hal yang penulis teladani dari Martin Luther adalah keberaniannya dalam menyampaikan kebenaran, melawan arus organisasi kuat yang telah membiasakan suatu penyimpangan, dan kerelaan hatinya dalam mendidik dan mengajar pada era kegelapan (Rennaisance). Dunia Pendidikan masa kini sangat mebutuhkan figur seperti Martin Luther, yang memiliki prinsip bahwa kesalahan sekecil apapun tidak dapat ditoleransi, termasuk kesalahan yang dilakukan oleh para pemimpin. Penulis berharap, seorang guru menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, yaitu mengajarkan kebenaran dengan kerendahan hati melayani.
  • 36. 26 BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi serta Keterkaitannya dengan Nilai-nilai ANEKA Unit Kerja : SMP Negeri 21 Surakarta. Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan kerohanian Kristen. 2. Kurang optimalnya peranan guru PAK dalam pendampingan spiritual peserta didik. 3. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PAK. 4. Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21 dalam Mata Pelajaran PAK. 5. Belum diimplemen-tasikannya nilai-nilai “Global Ethic: The Golden Rule” dalam Mata Pelajaran PAK. 6. Kurang optimalnya interaksi dan kerjasama antara guru PAK dengan Gereja dan tokoh masyarakat. Isu yang Diangkat: Belum Diterapkannya Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad-21 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Gagasan Pemecahan Isu: 1. Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. 2. Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi. 3. Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.” 4. Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul “METANOIA.” 5. Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android.
  • 37. 27 Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di SMP Negeri 21 Surakarta No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Rubrik penilaian keterampilan; jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; evaluasi kegiatan. Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan menutup pelajaran PAK, maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan nilai- nilai keimanan dan budi pekerti luhur.” Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan menutup pelajaran PAK, maka akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Religius, menjadi insan beragama yang senantiasa taat kepada perintah agama dan keyakinanya sesuai kaidah yang benar. 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.” Disposisi hasil konsultasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Membuat: Materi tentang “Ibadah dan Liturgika”; Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Communication” teknik “praktik.” Materi (softfile dan cetak); Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; Rubrik penilaian. Penulis membuat materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), membuat jadwal pelayanan dengan melibatkan seluruh peserta didik secara adil (Anti Korupsi), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu).
  • 38. 28 3. Memberikan materi tentang “Ibadah dan Liturgika” kepada peserta didik. Presensi. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang baik dan benar (Etika Publik). 4. Mengadakan latihan pra Ibadah dan memberikan materi tentang “Musik Gereja.” *) pengembangan kegiatan Presensi. Penulis mengadakan latihan di luar jam kerja atau di laur KBM (Akuntabilitas) bagi peserta didik yang ingin berlatih pelayanan ibadah dan musik Gereja (Komitmen Mutu). 5. Melaksanakan kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen” dan mengisi rubrik penilaian. Hasil rubrik penilaian. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen” kepada Mentor. Lembar evaluasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme)
  • 39. 29 2 Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi. Rubrik penilaian keterampilan; produk kerajinan tangan; evaluasi kegiatan. Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Menciptakan lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya pelestarian lingkungan.” Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan mewujudkan nilai- nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Inovatif, memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi.” Disposisi hasil konsultasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Berkoordinasi dengan Guru Prakarya tentang prinsip “Reuse, Reduse dan Recycle.” Notulen hasil koordinasi. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). 3. Membuat: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Adiwiyata; dan Rubrik penilaian keterampilan model “Creativity and Inovation” teknik “produk.” RPP; Rubrik penilaian. Penulis membuat RPP secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), dan membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 4. Melaksanakan kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Produk kerajinan tangan; Hasil rubrik penilaian. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi
  • 40. 30 Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi” dan mengisi rubrik penilaian. rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 5. Memberi apresiasi, penilaian antar teman, dan menghias kelas. *) pengembangan kegiatan Lembar apresiasi dan saran. Penulis memberikan apresiasi atas karya peserta didik (Etika Publik) dan mengajak peserta didik untuk menghias kelas dengan karya mereka (Nasionalisme). 6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi” kepada Mentor. Lembar evaluasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme). 3. Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab) dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab). Rubrik penilaian keterampilan; media pembelajaran; aplikasi belajar; evaluasi kegiatan. Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka akan mewujudkan nilai- nilai organisasi di SMP Negeri 21 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Disposisi hasil konsultasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan
  • 41. 31 Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab) dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab).” (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan bimbingan secara profesional.” Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. 2. Membuat: Daftar teks Ibrani dan Yunani; Materi tentang “Bibliologi”; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Communication” teknik “praktik.” Daftar teks; Materi (softfile dan cetak); Rubrik penilaian. Penulis membuat daftar teks dan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 3. Memberikan materi tentang “Bibliologi” kepada peserta didik. Presensi. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang baik dan benar (Etika Publik). 4. Mendesain media pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab). Lembar partisipasi; Desain media pembelajaran (produk dan softfile). Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat media pembelajaran (Nasionalisme) serta mendesain grafik media tersebut dengan komputer (Komitmen Mutu). 5. Mencetak media pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab). Media Pembelajaran Penulis mencetak media pembelajaran dari rancangan peserta didik (Anti Korupsi) agar awet dan berkualitas (Komitmen Mutu).
  • 42. 32 5. Melaksanakan kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab) dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab)” dan mengisi rubrik penilaian. Hasil rubrik penilaian. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 7. Mendesain source code aplikasi belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab). *) pengembangan kegiatan Source code (softfile dan cetak). Penulis mengembangkan media pembelajaran ke dalam digital (Komitmen Mutu) agar peserta didik ataupun masyarakat umum juga dapat menggunakannya untuk belajar melalui gawai / HP (Etika Publik). 8. Mempublikasikan aplikasi belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab) melalui Google Play Store. *) pengembangan kegiatan Sertifikat aplikasi; tautan unduhan (link download) aplikasi. Penulis mempublikasikan aplikasi belajar ke Google Play Store sesuai prosedur dan Undang- undang IT (Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman digunakan (Etika Publik).
  • 43. 33 9. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab) dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab)” kepada Mentor. Lembar evaluasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme). 4. Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul “METANOIA.” Rubrik penilaian keterampilan; buku cetak; buku elektronik; evaluasi kegiatan. Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan pemanfaatan TIK Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA.’” Disposisi hasil konsultasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian lab Komputer. Notulen hasil koordinasi. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik).
  • 44. 34 3. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat renungan harian, pendalaman materi, dan pemahaman Alkitab. Portofolio tugas. Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat buku (Nasionalisme) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.” 4. Membuat: Draft buku; Surat pengajuan ISBN dan HAKI; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Collaboration” teknik “proyek.” Draft sampul, pengantar, dan daftar isi; Surat pengajuan ISBN dan HAKI; Rubrik penilaian. Penulis dengan segera membuat draft buku (Akuntabilitas), mengajukan ISBN dan HAKI sesuai prosedur (Anti Korupsi), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 5. Melaksanakan kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA” dan mengisi rubrik penilaian. Portofolio tugas (softfile) dan karya kontribusi guru; Hasil rubrik penilaian. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 6. Menyunting teks dan mendesain tata letak buku. Buku (softfile). Penulis melakukan koreksi terhadap tugas peserta didik agar menjadi layak terbit (Komitmen Mutu) tanpa mengubah ide pokok pikiran mereka (Anti Korupsi).
  • 45. 35 7. Mencetak buku. Buku (cetak). Penulis mencetak buku yang sudah memiliki ISBN (Komitmen Mutu) sesuai dengan prosedur dan membayar biaya cetak (Anti Korupsi). 8. Mempublikasikan buku cetak. Berita acara. Penulis mempublikasikan buku ke SD, SMP, SMA, Sekolah Tinggi, Gereja, dan Panti Asuhan (Nasionalisme) dengan gratis agar peserta didik belajar untuk mau berbagi (Etika Publik). 9. Mempublikasikan buku elektronik melalui Google Play Book. *) pengembangan kegiatan Sertifikat buku elektronik; tautan unduhan (link download) buku elektronik. Penulis mempublikasikan buku elektronik ke Google Play Book sesuai prosedur dan Undang- undang IT (Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman dibaca (Etika Publik). 10. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA’” kepada Mentor. Lembar evaluasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
  • 46. 36 5. Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android. Rubrik penilaian keterampilan; aplikasi website; aplikasi Android; evaluasi kegiatan. Ketika guru PAK menciptakan media sosial “Good News VS Bad News” berbasis website dan Android, maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ.” Serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.” Ketika guru PAK menciptakan media sosial “Good News VS Bad News” berbasis website dan Android, maka akan mewujudkan nilai- nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Inisiatif, kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android.” Disposisi hasil konsultasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian lab Komputer. Notulen hasil koordinasi. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). 3. Mendesain source code website. Source code (softfile dan cetak). Penulis meluangkan waktu di luar jam dinas untuk membuat website (Akuntabilitas) agar website dapat selesai tepat waktu dengan tidak meinggalkan jam KBM (Anti Korupsi). 4. Memindahkan source code pada Domain dan Hosting. Alamat website. Penulis mengajukan pemesanan Domain dan Hosting sesuai prosedur dan Undang-undang IT (Anti Korupsi) sehingga dapat diakses oleh
  • 47. 37 peserta didik atau masyarakat umum (Etika Publik). 5. Menguji coba website. Catatan hasil uji coba. Penulis melakukan uji coba untuk memastikan website dalam keadaan baik untuk digunakan (Komitmen Mutu) dengan melibatkan peserta didik dan guru (Nasionalisme). 6. Membuat: Buku panduan; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Critical Thinking and Problem Solving” teknik “portofolio.” Buku panduan; Rubrik penilaian. Penulis membuat buku panduan secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 7. Memilih berita dan isu dalam masyarakat yang akan didiskusikan melalui website. Kumpulan berita dan isu. Penulis mencari berita dan isu dalam masyarakat yang akan didiskusikan (Nasionalisme) dengan terlebih dahulu mempertimbangkan dan mengklarifikasi berita atau isu tersebut sebelum dipublikasikan (Etika Publik), agar tidak terjadi kesalahpahaman sekaligus melatih peserta didik dalam menanggapi suatu berita dengan bijak (Komitmen Mutu).
  • 48. 38 8. Mendesain source code aplikasi Android. Source code (softfile dan cetak). Penulis mengembangkan website ke dalam aplikasi Android (Komitmen Mutu) agar peserta didik ataupun masyarakat umum juga dapat menggunakannya untuk belajar melalui gawai / HP (Etika Publik). 9. Mempublikasikan aplikasi Android. Sertifikat aplikasi; tautan unduhan (link download) aplikasi. Penulis mempublikasikan aplikasi belajar ke Google Play Store sesuai prosedur dan Undang- undang IT (Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman digunakan (Etika Publik). 10. Melaksanakan kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android” dan mengisi rubrik penilaian. Database akun virtual (softfile); Hasil rubrik penilaian. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 11. Mengajak peserta didik dan guru Kristen sekolah lain serta remaja-remaja Gereja untuk bergabung di media sosial “Good News VS Bad News.” Database akun virtual (softfile). Penulis melibatkan peserta didik dan guru Kristen sekolah lain serta remaja-remaja Gereja untuk bergabung (Nasionalisme) agar peserta didik belajar berinteraksi dengan sesama pelajar dan
  • 49. 39 remaja Kristen dalam menyelesaikan suatu permasalahan di masyarakat (Komitmen Mutu). 12. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android” kepada Mentor. Lembar evaluasi. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme). Sumber: Data elaborasi penulis, 2019. B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di SMPN 21 Surakarta Kegiatan Tahapan Tanggal September Oktober 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 2 3
  • 51. 41 7 8 9 10 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Keterangan: [biru] = non-KBM, [hijau] = KBM, [merah] = di luar jam dinas. Sumber: Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
  • 52. 42 BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar ANEKA telah penulis laksanakan mulai tanggal 12 September 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019 (off campus) di SMP Negeri 21 Surakarta. Kegiatan tersebut sesuai dengan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi yang telah penulis seminarkan dan disahkan pada tanggal 10 September 2019. Dalam pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi, penulis juga menerapkan hasil pembelajaran mata diklat selama pembelajaran (on campus) berupa nilai- nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Tabel 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 1 Uraian Kegiatan Keterangan Kegiatan 1 Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pelaksanaan 12 September 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019. Kronologi Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.” 2. Membuat: Materi tentang “Ibadah dan Liturgika”; Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Communication” teknik “praktik.” 3. Memberikan materi tentang “Ibadah dan Liturgika” kepada peserta didik.
  • 53. 43 4. Mengadakan latihan pra Ibadah dan memberikan materi tentang “Musik Gereja.” *) pengembangan kegiatan 5. Melaksanakan kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen” dan mengisi rubrik penilaian. 6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Melibatkan Peserta Didik dalam Pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Agama Kristen” kepada Mentor. Nilai-nilai ANEKA 1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Penulis membuat materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), membuat jadwal pelayanan dengan melibatkan seluruh peserta didik secara adil (Anti Korupsi), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 3. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang
  • 54. 44 baik dan benar (Etika Publik). 4. Penulis mengadakan latihan di luar jam kerja atau di laur KBM (Akuntabilitas) bagi peserta didik yang ingin berlatih pelayanan ibadah dan musik Gereja (Komitmen Mutu). 5. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 6. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
  • 55. 45 Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan menutup pelajaran PAK, maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan nilai-nilai keimanan dan budi pekerti luhur.” Kontribusi terhadap Nilai-nilai Organisasi Ketika guru PAK melibatkan peserta didik dalam pelayanan Ibadah Doa Pagi, Doa Siang, membuka dan menutup pelajaran PAK, maka akan mewujudkan nilai- nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Religius, menjadi insan beragama yang senantiasa taat kepada perintah agama dan keyakinanya sesuai kaidah yang benar. Kendala 1. Belum semua peserta didik memiliki motivasi dan kepercayaan diri dalam melakukan tugas sebagai pemimpin doa, pujian, maupun membaca Alkitab. 2. Terdapat peserta didik yang tidak dapat melaksanakan tugas dengan beberapa alasan, yaitu peserta didik tidak masuk sekolah dan adanya kegiatan sekolah yang meniadakan pembelajaran karena adanya rapat atau penerimaan raport. 3. Kurangnya pemain musik dan sarana alat musik mempengaruhi antusias peserta didik dalam mengikuti ibadah sehingga motivasi belum meningkat secara signifikan. Strategi Penyelesaian 1. Mengadakan persiapan pra ibadah melalui latihan pelayanan dan pemberian motivasi, serta merefleksi kembali materi “Ibadah dan Liturgika.” 2. Peserta didik yang berhalangan hadir maka tugasnya akan ditukar dengan peserta didik lainnya, untuk jadwal yang terhalang kegiatan sekolah maka peserta didik yang bertugas di hari tersebut menunggu jadwal 1 kali siklus selesai.
  • 56. 46 3. Mengadakan alat musik, mengadakan pelatihan musik berkoordinasi dengan guru-guru Kristen, serta mengajarkan materi “Musik Gereja” kepada peserta didik. Pengalaman Baru yang Didapatkan 1. Penulis menjadi tahu bahwa karakter, tingkat pemahaman, dan motivasi setiap peserta didik dalam pelayanan adalah berbeda-beda dan perlu metode bimbingan yang berbeda-beda juga. 2. Penulis menjadi berkembang dalam sifat kepemimpinan, manajemen waktu, dan keterampilan bermain alat musik. Analisa Dampak apabila Nilai- nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan 1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka: jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan materi yang disampaikan kurang kredibel dan sistematis. 2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka: peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan saran dari mentor kurang diterima. 3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka: komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun; dan penyampaian materi kurang jelas. 4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka: rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran; dan kurang ada kegiatan bimbingan. 5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka: nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan kegiatan kurang jujur dan transparan. Daftar Lampiran Kegiatan 1 1. Disposisi hasil konsultasi. 2. Materi “Ibadah dan Liturgika” (softfile dan cetak); Jadwal pelayanan ibadah dan pelajaran; Rubrik penilaian model “Communication” teknik “Praktek.” 3. Presensi pemaparan materi “Ibadah dan Liturgika.” 4. Presensi latihan pra ibadah dan musik Gereja. 5. Hasil rubrik penilaian. 6. Lembar evaluasi. Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
  • 57. 47 2. Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi. Tabel 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 2 Uraian Kegiatan Keterangan Kegiatan 2 Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi. Pelaksanaan 12 September 2019 sampai dengan 25 September 2019. Kronologi Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi.” 2. Berkoordinasi dengan Guru Prakarya tentang prinsip “Reuse, Reduse dan Recycle.” 3. Membuat: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Adiwiyata; dan Rubrik penilaian keterampilan model “Creativity and Inovation” teknik “produk.” 4. Melaksanakan kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi” dan mengisi rubrik penilaian. 5. Memberi apresiasi, penilaian antar teman, dan menghias kelas. *) pengembangan kegiatan 6. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Menerapkan Prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning Berisi Ayat Alkitab, Doa dan Kata Motivasi” kepada Mentor. Nilai-nilai ANEKA 1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.
  • 58. 48 2. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). 3. Penulis membuat RPP secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), dan membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 4. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi).
  • 59. 49 5. Penulis memberikan apresiasi atas karya peserta didik (Etika Publik) dan mengajak peserta didik untuk menghias kelas dengan karya mereka (Nasionalisme). 6. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme). Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan
  • 60. 50 IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Menciptakan lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta upaya pelestarian lingkungan.” Kontribusi terhadap Nilai-nilai Organisasi Ketika guru PAK menerapkan prinsip Reuse, Reduse dan Recycle dalam Product Based Learning berisi Ayat Alkitab, doa dan kata motivasi, maka akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Inovatif, memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Kendala 1. Belum semua peserta didik memahami konsep integrasi pembelajaran PAK dengan Prakarya, hal ini terlihat dalam adanya produk yang kurang sesuai antara media yang digunakan dengan pesan yang disampaikan. 2. Terdapat peserta didik yang tidak dapat mengerjakan produk secara tuntas dengan alasan peserta didik tidak masuk sekolah, tidak membawa alat dan bahan, dan terbatasnya waktu pengerjaan produk. 3. Kurangnya contoh media atau tutorial sebagai stimulus untuk peserta didik dapat mengembangkan ide dasar menjadi ide original. Strategi Penyelesaian 1. Menjelaskan ulang (refleksi) bahwa membuat produk kerajinan tangan dengan prinsip reuse, reduse dan recycle adalah salah satu tindakan nyata dalam mensukuri anugerah Allah yang memelihara ciptaan- Nya. 2. Guru memfasilitasi alat dan bahan dasar sebagai cadangan apabila ada peserta didik yang belum membawa perlengkapan untuk membuat produk. 3. Meminjam contoh kerajinan tangan dari guru Prakarya dan menampilkan video-video tutorial pembuatan produk yang sesuai. Pengalaman Baru yang Didapatkan 1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik memiliki bakat non akademis atau dalam hal ini adalah prakarya sehingga perlu lebih difasilitasi. 2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan tentang prakarya, manajemen waktu, dan kesadaran akan pemeliharaan lingkungan. Analisa Dampak apabila Nilai- nilai ANEKA 1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka: jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan peserta didik kurang difasilitasi dalam berkarya. 2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka:
  • 61. 51 Tidak Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan kurang memperhatikan bahan ramah lingkungan; dan saran dari mentor kurang diterima. 3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka: komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun; dan karya peserta didik kurang diapresiasi. 4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka: rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran; dan kurang ada koordinasi dengan guru atau ahli. 5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka: nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan kegiatan kurang jujur dan transparan. Daftar Lampiran Kegiatan 2 1. Disposisi hasil konsultasi. 2. Notulen hasil koordinasi dengan guru Prakarya. 3. RPP Adiwiyata; Rubrik penilaian model “Creativity and Inovation” teknik “Produk.” 4. Produk kerajinan tangan; Hasil rubrik penilaian. 5. Lembar apresiasi dan saran. 6. Lembar evaluasi. Sumber: Data elaborasi penulis, 2019. 3. Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.” Tabel 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 3 Uraian Kegiatan Keterangan Kegiatan 3 Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.” Pelaksanaan 25 September 2019 sampai dengan 7 Oktober 2019. Kronologi Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab.” 2. Membuat: Daftar teks Ibrani dan Yunani; Materi tentang “Bibliologi”; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Communication” teknik “praktik.”
  • 62. 52 3. Memberikan materi tentang “Bibliologi” kepada peserta didik. 4. Mendesain media pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab). 5. Mencetak media pembelajaran “KATA Alkitab” (Kartu Alfabet dan Teks Asli Alkitab). 6. Melaksanakan kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab” dan mengisi rubrik penilaian. 7. Mendesain source code aplikasi belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab). *) pengembangan kegiatan 8. Mempublikasikan aplikasi belajar “BETA Alkitab” (Belajar Teks Asli Alkitab) melalui Google Play Store. *) pengembangan kegiatan 9. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Mengajarkan Teks Asli Alkitab dalam Bahasa Ibrani dan Yunani Melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab”” kepada Mentor. Nilai-nilai ANEKA 1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Penulis membuat daftar teks dan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas), serta membuat rubrik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu).
  • 63. 53 3. Penulis menyampaikan materi secara sistematis dan kredibel (Akuntabilitas) serta dengan bahasa yang baik dan benar (Etika Publik). 4. Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat media pembelajaran (Nasionalisme) serta mendesain grafik media tersebut dengan komputer (Komitmen Mutu). 5. Penulis mencetak media pembelajaran dari rancangan peserta didik (Anti Korupsi) agar awet dan berkualitas (Komitmen Mutu).
  • 64. 54 6. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 7. Penulis mengembangkan media pembelajaran ke dalam digital (Komitmen Mutu) agar peserta didik ataupun masyarakat umum juga dapat menggunakannya untuk belajar melalui gawai / HP (Etika Publik). 8. Penulis mempublikasikan aplikasi belajar ke Google Play Store sesuai prosedur dan Undang-undang IT (Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman digunakan (Etika Publik).
  • 65. 55 9. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme). Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan bimbingan secara profesional.” Kontribusi terhadap Nilai-nilai Organisasi Ketika guru PAK mengajarkan teks Asli Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani melalui Media Pembelajaran “KATA Alkitab” dan Aplikasi Belajar “BETA Alkitab,” maka akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Kendala 1. Sebagian besar peserta didik masih sangat asing dengan Bahasa Ibrani dan Yunani, maupun materi Bibliologi. 2. Peserta didik masih dapat dilibatkan dalam proses pembuatan media pembelajaran “KATA Alkitab,”
  • 66. 56 tetapi belum dapat dilibatkan dalam membuat aplikasi belajar “BETA Alkitab” karena membuat program bukanlah Kompetensi Dasar tingkat SMP. 3. Waktu untuk membuat aplikasi belajar “BETA Alkitab” kurang apabila hanya dikerjakan pada jam dinas, dan tidak semua peserta didik memiliki atau dapat menggunakan Handphone. Strategi Penyelesaian 1. Membiasakan agar peserta didik mampu menghafal dan memahami kosakata sedikit demi sedikit dalam apersepsi pembelajaran setiap pertemuan. 2. Peserta didik belum perlu dilibatkan dalam mengerjakan aplikasi belajar “BETA Alkitab,” sebab memang bukan termasuk Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ranah keterampilan tingkat SMP. 3. Penulis melanjutkan membuat aplikasi belajar “BETA Alkitab” di luar jam dinas. Pengalaman Baru yang Didapatkan 1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik memiliki tingkat ketertarikan dan kemampuan verbal yang berbeda terhadap bahasa asing. 2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan Bibliologi, manajemen waktu, serta keterampilan desain grafis dan program komputer. Analisa Dampak apabila Nilai- nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan 1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka: jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan materi yang disampaikan kurang kredibel dan sistematis. 2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka: peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan saran dari mentor kurang diterima. 3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka: komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun; dan aplikasi belajar kurang dipublikasikan. 4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka: rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran; dan media kurang dikembangkan. 5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka: nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan kegiatan kurang jujur dan transparan. Daftar Lampiran Kegiatan 3 1. Disposisi hasil konsultasi. 2. Daftar teks bahasa Ibrani dan Yunani; Materi “Bibliologi” (softfile dan cetak); Rubrik penilaian model “Communication” teknik “praktik.” 3. Presensi pemaparan materi “Bibliologi”. 4. Lembar partisipasi pembuatan media pembelajaran; Desain media pembelajaran (produk dan softfile).
  • 67. 57 5. Media pembelajaran KATA Alkitab. 6. Hasil rubrik penilaian. 7. Source code aplikasi belajar BETA Alkitab (softfile dan cetak). 8. Sertifikat aplikasi; Tautan unduhan aplikasi. 9. Lembar evaluasi. Sumber: Data elaborasi penulis, 2019. 4. Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul “METANOIA.” Tabel 4.4 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 4 Uraian Kegiatan Keterangan Kegiatan 4 Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul “METANOIA.” Pelaksanaan 25 September 2019 sampai dengan 16 Oktober 2019. Kronologi Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA.’” 2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian lab Komputer. 3. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat renungan harian, pendalaman materi, dan pemahaman Alkitab. 4. Membuat: Draft buku; Surat pengajuan ISBN dan HAKI; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Collaboration” teknik “proyek.” 5. Melaksanakan kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA” dan mengisi rubrik penilaian. 6. Menyunting teks dan mendesain tata letak buku. 7. Mencetak buku. 8. Mempublikasikan buku cetak. 9. Mempublikasikan buku elektronik melalui Google Play Book. *) pengembangan kegiatan 10. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Mempublikasikan Buku Karya Peserta Didik dan Guru Kristen Berjudul ‘METANOIA’” kepada Mentor.
  • 68. 58 Nilai-nilai ANEKA 1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan. 2. Penulis mencari informasi dari guru atau orang yang lebih ahli (Komitmen Mutu) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). 3. Penulis melibatkan peserta didik dalam membuat buku (Nasionalisme) dan melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik). 4. Penulis dengan segera membuat draft buku (Akuntabilitas), mengajukan ISBN dan HAKI sesuai prosedur (Anti Korupsi), serta membuat rubrik
  • 69. 59 penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran (Komitmen Mutu). 5. Penulis melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan disposisi dari mentor (Akuntabilitas, Anti Korupsi) dan mengisi rubrik penilaian secara adil dan transparan (Anti Korupsi). 6. Penulis melakukan koreksi terhadap tugas peserta didik agar menjadi layak terbit (Komitmen Mutu) tanpa mengubah ide pokok pikiran mereka (Anti Korupsi). 7. Penulis mencetak buku yang sudah memiliki ISBN (Komitmen Mutu) sesuai dengan prosedur dan membayar biaya cetak (Anti Korupsi).
  • 70. 60 8. Penulis mempublikasikan buku ke SD, SMP, SMA, Sekolah Tinggi, Gereja, dan Panti Asuhan (Nasionalisme) dengan gratis agar peserta didik belajar untuk mau berbagi (Etika Publik). 9. Penulis mempublikasikan buku elektronik ke Google Play Book sesuai prosedur dan Undang-undang IT (Anti Korupsi) sehingga mudah diunduh dan aman dibaca (Etika Publik). 10. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik), melaporkan hasil kegiatan secara jujur dan transparan (Anti Korupsi), serta menerima saran untuk tindak lanjut kegiatan (Nasionalisme).
  • 71. 61 Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan menunjang visi sekolah yaitu: “Berprestasi, terampil, berkarakter, berwawasan lingkungan, berlandaskan IPTEK dan IMTAQ,” serta berkontribusi terhadap misi sekolah yaitu: “Mewujudkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.” Kontribusi terhadap Nilai-nilai Organisasi Ketika guru PAK mempublikasikan buku karya peserta didik dan guru Kristen berjudul “METANOIA,” maka akan mewujudkan nilai-nilai organisasi di SMP Negeri 21 Surakarta yaitu Pembelajar, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Kendala 1. Sebagian besar peserta didik masih kesulitan dalam menyusun teks narasi teologi (renungan harian, pendalaman materi, pemahaman Alkitab) secara sistematis. 2. Beberapa peserta didik masih kesulitan dalam menggunakan komputer terutama dalam menggunakan program pengolahan kata (Microsoft Word). 3. Pada Rancangan Aktualisasi dan Habituasi, penulis hendak menamai buku tersebut dengan “Spirit Watuska,” namun nama tersebut (Spirit) sudah terdaftar dalam Database Perpustakaan Nasional sehingga harus menggunakan nama lain untuk menghidari duplikasi nama. Strategi Penyelesaian 1. Membiasakan agar peserta didik mampu menulis dan memahami teks narasi teologi (renungan harian, pendalaman materi, pemahaman Alkitab) secara sistematis. 2. Meneliti dan membenahi secukupnya teks oleh peserta didik tanpa merubah ide orisinil peserta didik. 3. Penulis mengganti nama buku dengan “Metanoia.” Pengalaman Baru yang 1. Penulis menjadi tahu bahwa setiap peserta didik memiliki berbagai pengalaman unik yang
  • 72. 62 Didapatkan mempengaruhi perilaku dan pola pikir mereka, sehingga penulis sebagai guru perlu melakukan pendekatan personal secara intensif. 2. Penulis menjadi berkembang dalam pengetahuan perbukuan dan percetakan, manajemen waktu, serta keterampilan menulis dan desain grafis. Analisa Dampak apabila Nilai- nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan 1. Apabila nilai Akuntabilitas tidak diterapkan maka: jadwal kurang terlaksana dengan baik; dan penerbitan buku kurang tepat waktu. 2. Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka: peserta didik kurang dilibatkan dalam kegiatan; dan saran dari mentor kurang diterima. 3. Apabila nilai Etika Publik tidak diterapkan maka: komunikasi dalam konsultasi kurang sopan santun; dan naskah buku kurang diteliti sebelum terbit. 4. Apabila nilai Komitmen Mutu tidak diterapkan maka: rubrik penilaian kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran; dan buku kurang dipublikasikan. 5. Apabila nilai Anti Korupsi tidak diterapkan maka: nilai yang diberikan kurang objektif; dan laporan kegiatan kurang jujur dan transparan. Daftar Lampiran Kegiatan 4 1. Disposisi hasil konsultasi. 2. Notulen hasil koordinasi dengan guru TIK. 3. Portofolio tugas naskah peserta didik. 4. Draft sampul, pengantar, dan daftar isi buku; Surat pengajuan ISBN dan HAKI; Rubrik penilaian model “Collaboration” teknik “Proyek.” 5. Portofolio tugas naskah (softfile) peserta didik dan karya kontribusi guru; Hasil rubrik penilaian. 6. Buku (softfile). 7. Buku (cetak). 8. Berita acara penerima publikasi buku. 9. Sertifikat buku elektronik; tautan unduhan (link download) buku elektronik Google Play Book. 10. Lembar evaluasi. Sumber: Data elaborasi penulis, 2019.
  • 73. 63 5. Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android. Tabel 4.5 Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan 5 Uraian Kegiatan Keterangan Kegiatan 5 Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android. Pelaksanaan 21 September 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019. Kronologi Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Mentor tentang kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android.” 2. Berkoordinasi dengan Guru TIK tentang pemakaian lab Komputer. 3. Mendesain source code website. 4. Memindahkan source code pada Domain dan Hosting. 5. Menguji coba website. 6. Membuat: Buku panduan; serta Rubrik penilaian keterampilan model “Critical Thinking and Problem Solving” teknik “portofolio.” 7. Memilih berita dan isu dalam masyarakat yang akan didiskusikan melalui website. 8. Mendesain source code aplikasi Android. 9. Mempublikasikan aplikasi Android. 10. Melaksanakan kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android” dan mengisi rubrik penilaian. 11. Mengajak peserta didik dan guru Kristen sekolah lain serta remaja-remaja Gereja untuk bergabung di media sosial “Good News VS Bad News.” 12. Melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan “Menciptakan Media Sosial “Good News VS Bad News” Berbasis Website dan Android” kepada Mentor. Nilai-nilai ANEKA 1. Penulis melakukan komunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan transparan (Anti Korupsi) dalam konsultasi untuk mencapai kesepakatan (Nasionalisme) sebelum memulai kegiatan.