1) Dokumen tersebut membahas tentang program imunisasi HPV yang dilakukan dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah. 2) Vaksin HPV akan diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 untuk mencegah kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV. 3) Uji coba imunisasi HPV di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan bahwa vaksinasi HPV aman dan hanya menimbulkan efek samping ringan seperti nyeri dan demam
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
INTRODUKSI IMUNISASI HPV.pptx
1. INTRODUKSI IMUNISASI HPV
(Human Papilloma Virus)
DALAM BULAN IMUNISASI
ANAK SEKOLAH (BIAS)
UPTD PUSKESMAS TALAWI_PROGRAM IMUNISASI
2.
3. Infeksi virus ini pada leher rahim dapat diketahui lebih
dini sebelum berkembang menjadi kanker dengan
tes performa tinggi yakni DNA HPV
Kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi
persisten Human Papiloma Virus (HPV)
onkogenik.
99%
4. Pilar
Penanggulangan Kanker
4
Promosi
Kesehatan
Deteksi
Dini
Perlindungan
Khusus
Penanganan
Kasus
Perubahan Perilaku dan
Pemberdayaan Masyarakat
melalui pendekatan edukasi &
upaya koersi
Identifikasi dan intervensi
sejak dini faktor risiko
dengan metode terbaik yang
sesuai dengan kebutuhan &
sumber daya)
Vaksinasi (HPV) diawali proyek
demonstrasi menuju nasional
Pemerataan akses & mutu
melalui sistim pengampuan
dan rujukan
ntas Program & Lintas Sektor
Peraturan Menteri Kesehatan No. 71/2015 Tentang Penanggulangan PTM
5. Strategi Global Untuk Eliminasi Kanker Serviks Tahun 2030
Pada tahun 2020, WHO mengeluarkan :
70%
90% 90%
90% anak perempuan
divaksinasi HPV
sebelum usia 15 tahun
70% perempuan diskrining
menggunakan tes
performa tinggi pada usia
35 tahun dan 45 tahun
90% perempuan dengan
lesi pra kanker dan kanker
leher rahim mendapatkan
tatalaksana sesuai standar
6. • WHO telah menargetkan eliminasi kanker leher rahim pada tahun 2030.
• Sebanyak 95% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV)
dan biasanya terjadi pada perempuan usia reproduks
• telah tersedianya vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut
• dilakukan penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program BIAS
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1930/2022 tentang Program
Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) Tahun 2022-2023
• Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit no
HK.02.02/C/3427/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Introduksi ImunisasiHuman
Papillomavirus (HPV) dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah
LATAR BELAKANG PERLINDUNGAN KHUSUS
7. SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI HPV
pada anak perempuan usia
kelas 5 (dosis pertama)
usia kelas 6 (dosis kedua)
SD/MI atau sederajat dengan
interval dua belas bulan
1
8. VAKSIN HPV
Vaksin dalam kemasan 1 dosis atau
multidose
Cara pemberian : Injeksi IM
Lokasi : 1/3 atas lengan atas
Dosis : 0,5 ml
12. Age (years)
10 1 (0.2)
11 194 (38.8)
12 281 (56.2)
13 23 (4.6)
14 1 (0.2)
Regionwise distribution
North Jakarta 100 (20)
South Jakarta 100 (20)
Central Jakarta 100 (20)
West Jakarta 100 (20)
East Jakarta 100 (20)
Medical/Clinical History before HPV
Vaccination
Asthma 1 (0.2)
Flu & Cough 2 (0.4)
Lump on back neck 1 (0.2)
Lump on right neck 1 (0.2)
Fever 1 (0.2)
Dyspepsia 9 (1.8)
Bronchitis 1 (0.2)
Nasal Congestion 1 (0.2)
No Symptom 483 (96.6)
Total participants 500 (100)
13. Distribusi Subjek Berdasarkan Kategori Reaksi Sistemik dan
Waktu Pengamatan
Tidak ada kejadian demam sedang atau berat selama
pengamatan. Demam ringan dilaporkan pada 1
,6%subjek (n =
8) terbanyak tercatat pada hari ke-5 setelah imunisasi.
Demam mereda setelah hari ke-6.
14. • Sebagian besar peserta (59,6%; n = 298) mengalami
berbagai kategori nyeri selama pengamatan. Nyeri
berat dilaporkan dalam 30 menit pertama oleh 12%
(n = 62) subjek dan sembuh pada hari ke- 3.
• Nyeri ringan dan sedang mereda masing-masing
setelah hari ke-12 dan 14.
• Kemerahan pada lokasi suntikan dialami oleh
23,6% (n = 118) subjek, sebagian besar kategori
ringan.
• Kemerahan terlihat 30 menit setelah imunisasi,
secara bertahap menurun, dan sembuh setelah
12hari setelah imunisasi.
15. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Storyset
• Pembengkakan di lokasi suntikan
dilaporkan sebanyak 17,2%(n = 86)
sebagian besar kategori
Pembengkakan terjadi 30
subjek,
ringan.
menit setelah imunisasi, secara
bertahap menurun dan hilang 10
hari setelah imunisasi.
DURASI
UNTUK
RATA2
REAKSI
KIPI
LOKAL
DAN SISTEMIK
16. ● Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan
program imunisasi.
● Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi resiko KIPI.
● KIPI dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan.
● Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat
memberikan penanganan jika terjadi KIPI.
● Aman memberikan suntikan vaksin ganda dalam satu kunjungan.
● Suntikan ganda lebih baik daripada suntikan terpisah karena melindungi
anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan
vaksinasi lebih sedikit.
● Hanya ada 3 laporan KIPI serius pada demontrasi program imunisasi HPV
tahun 2016-2022, dimana sebagian KIPI Serius diklasifikan sebagai
koinsiden (tidak berkaitan dengan vaksin).
● Pemberian imunisasi antigen baru aman diterapkan pada Program
Imunisasi Nasional.
KESIMPULAN